Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang akuntan dalam menjalankan tugasnya yaitu mengedentifikasi ,
mengleeompokkan , mengikhtisar , mencatat pasti akan dihadapkan pada datadata keuangan . Ketidakpahaman dan ketidak ketelitian dalam membaca data akan
menimbulkan masalah fatal bagi seorang akuntan . Karena keslaahan membaca
data maka hasil audit menjadi tidak akurat dan akan berdampak pada perusahaan .
keslahan tersebut membuat laporan keuangan tidak bisa menjadi pedoman bagi
perusahaan dalam mengambil kebijakan. Oleh karena itu , seorang akuntan harus
memahami dan teliti dalam membaca serta memproses demi keakuratan laporan
akuntansi .
Sebagai calon akuntan dirasa perlu untuk mempelajari data . salah satu
materi yang perlu dipelajari adalah ukuran kemiringan dan kurtosis . Oleh karena
itu , penulis akan membahas tentang apa pengertian dari ukuran kemiringan dan
kurtosis cara menghitung ukuran kemiringan dan kurtosis.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian ukuran kemiringan (skweness) dan bagaimana kah
cara menghitungnya ?
2. Apakah pengertian kurtosis dan bagaimanakah cara menghitungnya?
3. Bagaimanakah contoh dari pengerjaan soal ukuran kemiringan dan
kurtosis?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ukuran kemiringan (skweness) dan bagaimana
kah cara menghitungnya.
2. Mengetahui pengertian kurtosis dan bagaimanakah cara
menghitungnya.
3. Mengetahui cara pengerjaan soal ukuran kemiringan dan kurtosis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ukuran Kemiringan.
Ukuran kemiringan adalah suatu ukuran yang dapat menyatakan model
distribusi dari suatu populasi. Ukuran kemiringan dibagi menjadi tiga model
yaitu :
1. Model Positif dan Negatif.

2. Model Normal

Dari ketiga model tersebut hubungan antara mean (xx ) , median (Me), dan
modus (Mo) adalah sebagai berikut :
1. Jika model kurva positif , maka nilai mean > median > modus.

2. Jika model kurva negatif , maka nilai mean < median < modus
3. Jika model kurva simetris , maka nilai mean = median = modus.
Metode menghitung nilai suatu kemiringan atau koefisien kemiringan (1)
antara lain :
1. Koefisien Kemiringan Metode Karl Pearson I

xMo
s

1 =

2. Koefisien Kemiringan Metode Karl Pearson II

3 (xMe)
s

1 =

3. Koefisien Kemiringan dengan Kuartil

1 =

K 32 K 2+ K 1
K 3K 1

4. Koefisien Kemiringan dengan Persentil

1 =

P 902 P50 + P10


P90P10

B. Kurtosis
Kurtosis atau ukuran kemiringan adalah derajat kelancipan suatu distribusi
bila dibandingkan dengan distribusi normal . Suatu distribusi yang lebih
lancip dibandingkan dengan distribusi normal , maka disebut distribusi

leptokurtis dan bila lebih tumpul daripada distribusi normal , maka disebut
distribusi platikurtis , serta untuk distribusi normal disebut mesokurtis.
Terdapat tiga model kurva ukuran keruncingan yaitu model leptokurtis,
platikurtis, dan model mesokurtis.

Beberapa metode menghitung suatu keruncingan atau koefisien


keruncingan (2) , antara lain :
1. Persentil Koefisien Kurtosis
Rumus :

2 =

1
(K K 1 )
2 3
P 90P10

Keterangan :
K3

= Kuartil atas

K1

= Kuartl bawah

P90

= Persentil 90

P10

= Persentil 10

2. Momen Koefisien
Rumus :

2 =

m4
s

Keterangan :
s

= stadar deviasi

ti

= titik tengah

= frekuensi

-3

Dimana :

M4 =

f i (t i x )
f

Catatan :
1. Jika 2 > 3 , maka distribusi frrekuensinya berjenis leptokurtis.
2. Jika 2 < 3 , maka distribusi frekuensinya berjenis platikurtis.
3. Jika 2 = 0 , maka distribusi frekuensinya berjenis mesokurtis.
C. Contoh Soal Ukuran Kemiringan
Diketahui data berat badan 100 mahasiswa suatu perguruan tinggi
adalah sebagai berikut :
Berat badan (kg)

Frekuensi

60 - 62

63 - 65

18

66 - 68

42

69 - 71

27

72 - 74

Tentukanlah nilai koefisien kemiringan dengan menggunakan empat cara nilai


statistika .

1. Metode Karl Person


Rumus :

1 =
Langkah langkah menjawab

xMo
s

Tentukan terlebih dahulu nilai rata-rata (xx ) dan standar deviasi (s)
a. Membuat tabel penolong
Berat badan (kg)

frekuensi

(ti)2

f.(ti)2

61

305

3721

186

63 65

18

64

1152

4096

737

66 68

42

67

2814

4489

188

69 71

27

70

1890

4900

132

72 74

73

584

5329

426

100

6745

22535

455

(t i . f )
fi
i

xx =

Jumlah (tifi)

60 62

b. Menghitung nilai rata-rata (xx )

xx

(ti)

6745
100

= 67,45

c. Menghitung standar deviasi

( f .ti)2
f . ti
f
f
2

( 45495025)
100
100

455803

= 2,920

d. Menghitung nilai modus


F1
= Bb + P ( F 1+ F 2 )

Mo

24
= 65,5 + 3 ( 24 +15 )

67,35
e. Menghitung nilai koefisien kemiringan

1 =

1 =

67,4567,35
2,920

x Mo
s

= 0,03425

2. Metode Karl Pearson II


Rumus =

1 =

3 (xMe)
s

Langkah langkah menjawab


Dari perhitungan sebelumnya diketahui xx = 67,45 dan s= 8,5275, maka langkah
selanjutnya adalah mencari nilai median.
a. Menghitung nilai median

Me = Bb + P (

1
. n jf
2

1
10023
2
Me = 65,5 + 3 (

42

= 67,43

b. Menghitung nilai koefisien kemiringan

1 =

1 =

3 (xMe)
s

3 (67,4567,43)
8,5375

= 0,00703

3. Metode Kemiringan dengan Kuartil


Rumus :

1 =

K 32 K 2+ K 1
K 3K 1

Langkah-langkah menjawab
Dari perhitungan sebelumnya telah diketahuk K2 atau median , maka yang
perlu untuk dicari hanya K1 dan K3
a. Menghitung K1

K 1 = Bb + P (

1
. n jf
4

1
10023
4
K1 = 65,5 + 3 (

42

= 65,64

b. Menghitung K3

K3 = Bb + P (

3
. n jf
4

3
10065
4
K3 = 68,5 + 3 (

27

= 69,61

c. Menghitung nilai koefisien kemiringan\

1 =

K 32 K 2+ K 1
K 3K 1

69,612.67,43+65,64
69,6165,64

= 0.0098

4. Koefisien kemiringan dengan Persentil


Rumus :

1 =

P 90 2 P50 + P10
P90P10

Sebelum menghitung 1 maka terlebih dahulu mencari P10 , P50, dan P90 .
a. Tentukan P10
i. n
Jf
P10 = Bb + P ( 100

P10 = 62,5 + 3 (

b.

10.100
5
100

18

= 63,33

Tentukan P50
i. n
Jf
P50 = Bb + P ( 100

= 65,5 + 3 (

P50

c.

50.100
23
100

42

= 67,43

Tentukan P90
i. n
Jf
P50 = Bb + P ( 100

P90 = 68,5 + 3 (

90.100
42
100

27

= 73,83

d. Koefisien kemiringan Persentil

1 =

P 902 P50 + P10


P90 P10

1 =

73,832.67 .43+63,33
73,8363,33

2,3

= 10,5 = 0,219

Dengan demikian , kesimpulannya adalah semua nilai koefisien kemiringan 1


positif dan memenuhi kriteria mean = 67,45 > median = 67,43 > modus = 67,35 .
D. Contoh Soal Kurtosis

Berat badan (kg)

frekuensi

60 - 62

badan 100 mahasiswa

63 - 65

18

suatu perguruan tinggi

66 - 68

42

69 - 71

27

72 - 74

Diketahui data berat

adalah sebagai berikut :

Tentukan nilai koefisien kelancipan dengan menggunakan dua cara dari


nilai statistik tersebut :

1. Persentil Koefisien Kurtosis


Rumus :

2 =

1
(K K 1 )
2 3
P 90P10

Langkah-langkah menjawab :
a. Menentukan dahulu nilai K1,K3, P10 , dan P90
Dari soal sebelumnya telah diketahui bahwa K1= 65,64 ; K3= 69,61 ;
P10= 63,33 ; P90= 73,83
b. Nilai koefisien kelancipan 2

2 =

2 =

1
( K K 1 )
2 3
P 90P10

1
(69,6165,64)
2
73,8363,33

= 0,18905

2. Momen Koefisien Kurtosis


m4
2 = s 4 - 3
Langkah-langkah menjawab
a. Menentukan terlebih dahulu m4 dengan rumus :

M4 =

f i (t i x )
f

Membuat tabel penolong untuk mengidentifikasi nilai f, ti, dan x


Berat badan (kg)

frekuensi

(ti)

Jumlah (tifi)

fi(ti- xx )

60 62

61

305

67,45

865

63 65

18

64

1152

67,45

2550

66 68

42

67

2814

67,45

1,7

M4 =

69 71

27

70

1890

67,45

1141

72 74

73

584

67,45

7590

100

19.937,57
100

6745

= 199,3757

b. Menentukan nilai standar deviasi


s4 = (2,9)4 = 70,7281
c. Nilai koefisien kelancipan 2

2 =

2 =

199,3757
70,7281

m4
s4

-3

-3 = 2,8189 3 = -0,1811

Dengan demikian, kesimpulannya adalah karena semua nilai koefisien


kelancipan 2 < 3 dengan menggunakan semua rumus diatas , maka distribusi
tersebut berjenis platikurtis.

BAB III
PENUTUPAN
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa ukuran kemiringan merupakan
suatu ukuran yang dapat menyatakan model (positif, negatif , dan simetris )
distribusi dari suatu populasi. Nilai koefisien kemiringan dapat ditentukan dengan
menggunakan beberapa metode yaitu : Metode Karl Pearson I , Metode Karl
Pearson II, Kuartil dan yang terakhir Persentil .

1993

Kurtosis atau ukuran keruncingan adalah derajat kelancipan suatu


distribusi bila dibandingkan dengan distribusi normal yang dibagi dalam tiga
model kurva , yaitu : model leptokurtis , model platikurtis , dan model mesokurtis.
Nilai koefisien keruncingan juga dapat dihitung dengan dua metode , yaitu metode
Persentil Koefisien Kurtosis dan Momen Koefisien.
Demikian makalah dari materi Ukuran Kemiringan dan Kurtosis yang
dapat kami sampaikan , sekiranya dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menjadi rujukan dalam menentukan model ukuran distribusi suatu populasi .
apabila terdapat kesalahan atau kekurangan dari makalah ini sekiranya pembaca
dapat memberikan saran dan komentar yang membangun.

DAFTAR RUJUKAN
Siregar, Syofian.2012.Statistika Deskriptif.Jakarta:Rajawali Press.

Anda mungkin juga menyukai