Anda di halaman 1dari 10

ANALISA UNSUR SENYAWA-SENYAWA ORGANIK

TUJUAN

Mengetahui cara identifikasi unsur-unsur organik dengan penambahan


larutan Lassaigne.

TEORI
Selain unsur karbon (C) senyawa organik juga mengandung unsur-unsur
lain yaitu H, O, S, P dan Halohen (Cl, Br, I)
Adanya beberapa unsur dapat dikenal atau di identifikasi dengan cara
pemijaran senyawa organik dengan logam Na. Pada pemijaran unsur-unsur yang
tadinya adalah ikatan kovalen dapat diubah menjadi ikatan ionik.
Prinsipnya adalah dengan merubah unsur tersebut menjadi anionnya
dengan cara membakarnya dengan logam Natrium, maka terjadi reaksi berikut:

Halogen organik Na, t

Na X

Nitrogen organik Na, t

NaCN

Belerang organik

Na, t

NaS

Analisa halogen adalah dengan cara mengoksidasi X - dengan HNO3 encer


dalam CCl4 yang menghasikan X2. Warna I2 adalah ungu, Br2 oranye sedangkan
Cl2 tidak berwarna. Nitrogen di analisis warna P-nitobenzaldehid dalam DMSO
(dimetil sulfoksida).
Selanjutnya analisa belerang adalah dengan pereaksi Pb-asetat dalam suasana
asam asetat akan membentuk endapan hitam PbS.
1.

S (Belerang)
Sumber: di alam ditemukan dalam Kalkoporit (CuFeS), galena (PbS),
Sfalerit (ZnS), Pirit (FeS2) dalam keadaan bebas di kawah gunung.
Sifat:

Berwarna kuning muda.


Tidak larut dalam air.
Berbau khas.
Tidak larut dalam air tetapi dalam CS2
Massa atom relatif: 32,1
Valensi: 2,4 dan 6
Titik leleh: 112,8
Titik didh: 444,8
| Analisa Senyawa Organik

2.

Kegunaan Belerang dan senyawanya: pembuatan asam sulfat,


vulkanisir, pembutan fungisida, pembuatan kertas, pembutan pupuk,
dan pembutan obat-obatan.

N (Nitrogen)
Sumber: di alam ditemukan dalam atmosfer bum dengan jumlah 78%,
protein dalam tumbuhan, dan dari proses destilasi bertingkat udara.
Sifat:

Antar atomnya saling berikatan.


Tidak berwarna, tidak berbau, tidak mudah terbakar.
Kurang larut dalam air tetapi reaktif pada suhu tinggi.
Massa atom relatif: 14,007.
Valensi: 3 dan 5.
Titik leleh: -209,9
Titik didh: -195,8
Kegunaan Nitrogen dan senyawanya: pembuatan amoniak, zat
pendingin, dan pembutan pupuk untuk pertumbuhan tanaman.

3. P (Fosfor)
Sumber :
Di alam ditemukan bentuk P4 (fosfor putih) bila dipanaskan pada
suhu sekitar 250 akan menguap dan membentuk fosfor merah.
Jika fosfor putih dipanaskan pada suhu 200 sampai 300
denganmenggunakan katalisator raksa akan berubah menjadi fosfor
hitam.
Selain dalam bentuk tetraatomik juga ditemukan dalam minelar
fosforit Ca3(PO4)2.
Sifat:

Antar atomnya dapat saling berikatan.


Tidak berwarna (transparan)
Tidak beracun.
Larut dalam CS2 di udara membentuk P2O5.
Massa atom relatif: 30,97.
Valensi: 3 dan 5
Titik leleh: 44,1

Kegunaan fosfor dan senyawanya:

4.

Fosfor putih digunakan untuk pembutan fosfor merah dan fosfor


hitam pada suhu tertentu.
Fosfor merah digunakan untuk membuta korek api, pestisida.
Fosfor hitam digunakan dalam industri asam fosfat dalam paduan.

Halogen
o Cl (Klorida)
Sumber: Cl2, Karnit, Sulvit.
2

| Analisa Senyawa Organik

Sifat:

Berwarna hijau muda.


Larut dalam air.
Mudah bereaksi dengan unsur lain.
Dalam wujud cair dapat merusak kulit (membakar).
Menggangu pernafasan dan merusak selaput lendir.
Massa atom relatif: 35,45.
Titik didih: -34,6

Kegunaan klor dan senyawanya:


NaCl dapat mengawetkan makanan.
HCl untuk electroplanting dan menetralkan basa.
Industri kertas.
CHCl3 untuk pembutan senyawa fluoro karbon, pelarut,
anastetik.
CaOCl2 (kaporit) untuk desinfektan.
Industri karet, pemutih.

Dengan penambahan larutan perak nitrat akan membentuk perak


klorida, AgCl, yang seperti dadih dan putih. Ia tidak larut dalam air
dan dalam asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan amonia
encer dan dalam larutan-lautan kalium sianida dan tiosulfat.
Jika endapan perak klorida ini di saring, di cuci dengan air suling,
dan lalu di kocok dengan larutan natrium arsenit, endapan akan
diubah menjadi perak arsenit yang kuning.
o

Br (Bromida)
Sumber: Bromangirit (AgBr), dalam air laut sebagai bromida dari Mg
dan logam alkali.
Sifat:
Berwarna coklat kemerah-merahan.
Sedikit menguap pada suhu ruang membentuk gas merah
meneyebabkan iritasi pada kerongkongan dan mata serta
berbau tidak sedap.
Larut dalam CS2 dalam air, larutan berwarna merah.
Kurang aktif dibandingkan klor tetapi lebih aktif dibanding
iod.
Massa atom relatif: 79,9
Titik leleh: 7,3
Titik didih: 58,8
Kegunaan Brom dan senyawanya:

Digunakan dalam pengasapan, bahan anti api.


Pemurnian air, pencelupan.
NaBr untuk penenang syaraf dan obat-obatan
Etilen bromida sebagai adiktif pada bensin bertimbal agar
tidak melekat pada piston dan silinder.

| Analisa Senyawa Organik

Dengan penambahan larutan perak nitrat akan membentuk


endapan yang berwarna kuning pucat, perak bromida, AgBr, yang
sangat sedikit larut dalam larutan amonia encer, tetapi mudah larut
dalam larutan amonia pekat. Endapan juga larut dalam larutan
sianida dan larutan tiosulfat, tetapi tidak larut dalam asam nitrat
encer.
o

I (Iodida)
Sumber: air laut dan garam chili.
Sifat:
Berwarna kebiruan agak mengkilat.
Menguap pada suhu ruang membentuk gas warna ungu.
Larut dalam CHCl3, CCl4, CS2, tetapi kurang begitu larut dalam
air.
Massa atom relatif: 126,905
Titik leleh: 113,5
Titik didih: 184,4
Kegunaan Iod dan senyawanya:
Digunakan dalam industri obat seperti: iodoform (CHI 3) untuk
antiseptik, tintur iodin.
AgI bersama AgBr dalam bidang Iodin.
Natrium iodat (NaIO3) atau Natrium Iodida (NaI) dengan
campuran garam dapur untuk mencegah gondok dan
penurunan intelegensia.
Dalam bidang kesehatan, industri kimia, radiologi, analisis
kimia dan lain-lain.
Dengan penambahan larutan perak nitrat akan membentuk
endapan seperti dadih yang kuning, yaitu perak iodida, AgI, yang
mudah larut dalam larutan kalium sianida dan dalam larutan
natrium toisulfat, sangat sedikit larut dalam larutan amonia pekat,
dan tak larut dalam nitrat encer.

5. Larutan Lassaigne
Larutan unsur-unsur senyawa organik yang dipijar dengan unsur
Natrium.
Larutan hasil destruksi senyawa organik dengan logam Natrium.
Sampel yang digunakan adalah kuning telur, putih telur, amoxilin, sampel di
dalam beaker glass dan di dalam botol.
Sebutir telur mencakup fosfor, natrium, klor, kalium, magnesium, ferrum, iodium,
mangan, zinkum, kobalt dan kuprum.

| Analisa Senyawa Organik

Amoxicillinum

Amoksisilin mengandung tidak kurang dari 90,0% C 16H19N3O5, dihitung terhadap


anhidarat. Mempunyai potensi setara dengan tidak kurang dari 900g dan tidak
lebih dari 1050g per mg C16H19N3O5S, dihitung terhadap zat anhidrat.

CARA KERJA
1. Pembuatan Larutan Lassaigne
Diambil 1 kerat kecil logam Na ( 4mm3) dengan jarum panjang lalu
dimasukkan ke dalam tabung reaksi kecil, kemudian dipanaskan
sampai meleleh.
Dimasukkan zat yang akan di analisa ( 1mg) dalam tabung reaksi
tersebut, lalu dipijar bersama sampai merah, dimasukkan segera
kedalam beaker glass 100ml berisi 5ml air suling.
Dididihkan selama 5menit, lalu disaring hingga diperoleh filtrate
yang jernih yang disebut Larutan Lassaigne.
2. Penentuan Unsur Belerang (S)
Diambil 1ml larutan Lassaigne, lalu ditambahkan CH 3COOH hingga
suasana larutan bersifat asam, kemudian dipanaskan. Kertas saring
yang telah dibasahi Timbal Asetat diletakkan di atas zat yang akan
dipanaskan. Bila ada unsur S, akan terjadi warna hitam dari PbS
pada kertas saring yang telah dibasahi Pb Asetat.
Diambil 1ml larutan Lassaigne, lalu ditambahkan 1ml Natrium
Nitroprusida.
Unsur S positif jika terjadi larutan berwarna lembayung.
3. Penentuan Unsur Nitrogen (N)
Diambil 1ml larutan Lassaigne lalu ditambahkan 2 butir FeSO 4 dan
dipanaskan hingga larut.
Tabung reaksi didinginkan dengan air keran.
Ditambahkan larutan H2SO4 30% hingga cukup asam.
Unsur N positif jika terjadi endapan warna biru.
4. Penentuan Halogen
Bila dari unsur didapatkan unsur N dan S maka unsur tersebut harus
dihilangkan terlebih dahulu dengan penambahan larutan 1ml HNO 3
encer pada 1ml larutan Lassaigne, kemudian dipanaskan.
5

| Analisa Senyawa Organik

Bila hasil N dan S negative, maka pada 1ml larutan Lassaigne


ditambahkan 1ml HNO3 encer, tapi tidak dipanaskan.
(a) Penentuan Chlor (C)
1ml larutan Lassaigne yang telah bebas dari unsur N dan
S ditambahkan 1-2 tetes larutan AgNO3.
Unsur C positive jika terjadi endapan putih yang menjadi
kelabu jika terkena sinar matahari (endapan putih larut
dalam larutan (NH4)2CO3.
(b) Penentuan Brom (Br)
Diambil 1ml Larutan Lassaigne yang telah bebas dari
unsur S dan N, lalu ditambahkan 1-2 tetes larutan AgNO 3.
Bila terjadi endapan kuning maka unsur Brom positive
(endapan kuning tidak larut dalam larutan (NH 4)2CO3
tetapi larut dalam larutan NH4OH.
(c) Penentuan Iod (I)
Diambil 1ml larutan Lassaigne yang bebas unsur N dan S
lalu ditambahkan 1-2 tetes larutan AgNO 3. Unsur I positive
bila endapan berwarna kuning tua yang tidak larut dalam
(NH4)2CO3.
Diambil 1ml larutan Lassaigne yang bebas unsur N dan S
lalu ditambahkan 0,5ml CH3COOH dan 0,5ml FeCl3 10%.
Kertas saring yang telah dibasahi KI+Kanji diletakkan
diatas tabung. Unsur I positive jika terjadi warna biru.
5. Penentuan Unsur Fosfor (P)
Diambil larutan Lassaigne lau diasamkan dengan larutan HNO 3
encer sedikit demi sedikit kemudian ditambahkan 5 tetes larutan
Amonium Molibdat. Unsur P pisitive jika terbentuk endapan kuning.

DATA DAN HASIL PERCOBAAN


Putih Telur
Larutan Lassaigne ditambahkan CH3COOH dipanaskan , ketas saring + Pb
asetat , tabung ditutup dengan kertas saring terlihat ada berkas hitam.
Larutan Lassaigne ditambah FeSO4 dipanaskan sampai larut ditambah
H2SO4 30% hasilnya larutan warna kuning.
Larutan Lassaigne ditambah HNO3 encer ditambah 5 tetes ammonium
molibdat hasilnya endapan kuning
Kesimpulan: putih telur mengandung unsur S dan P
Kuning Telur
Larutan Lassaigne ditambah CH3COOH dipanaskan, ketas saring + Pb
asetat, tabung ditutup dengan kertas saring tidak ada berkas warna hitam
di ketas saring.
Larutan Lassaigne ditambah FeSO4 dipanaskan sampai larut ditambah
H2SO4 30% hasilnya larutan warna kuning.
6

| Analisa Senyawa Organik

Larutan Lassaigne ditambah HNO3 encer ditambah 5 tetes ammonium


molibdat terjadi endapan kuning.
Kesimpulan: kuning telur mengandung unsur P
Amoxillin
Larutan Lassaigne ditambah CH3COOH dipanaskan, ketas saring + Pb
asetat, tabung dittupdengan kertas saring tidak terlihat berkas warna
hitam pada kertas saring.
Larutan Lassaigne ditambah FeSO 4 dipanaskan sampai larat ditambah
H2SO4 30% hasilnya larutan warna kuning.
Larutan Lassaigne ditambah HNO3 encer ditambah 5 tetes ammonium
milobdat terjadi endapan warna kuning.
Kesimpulan: amoxillin mengandung unsur P

Sampel Beaker glass


Sampe ditambah AgNO3 terjadi endapan warna putih.
Kesimpulan: sampel mengandung unsur Cl
Sampel Botol
Sampel ditambah HNO3 pekat ditambah KMnO4 ditambah CHCl3 terjadi
endapan warna kuning coklat, endapan unggu dan endapan putih.
Kesimpulan: sampel botol mrngandung Cl, Br dan I

PEMBAHASAN
Penambahan Larutan Lassaigne pada reaksi ini adalah untuk memecahkan
ikatan kovalen menjadi ikatan ionik sehingga unsur-unsur senyawa organik
dapat diidentifikasi.
Putih Telur
Mengandung unsur S, N dan P menurut teori tetapi dalam praktikum
hanya menandung unsur S dan P karena reagen FeSO 4 sudah tidak murni
atau sudah terkontaminasi dengan unsur yang lain.

Rekasi unsur S

Na2S+ Pb Asetat
Asetat

asam asetat

Na2S (sulfida) + CH3C

Asam

PbS hitam
Pb
CH3 C
O

| Analisa Senyawa Organik

O
+ 2 CH3C
ONa

Reaksi P
PO4

3-

+ 12 (NH4) Mo O4 + 21 HNO3 (NH4)3 PO412 Mo O3kuning


+ 21 NH4NO3 + 12 H2O

Kuning Telur
Kuning telur dalam teori mengandung unsur N, S dan P tetapi dalam
praktikum hanya terdapat unsur P. Ini disebabkan reagen untuk
mereaksikan unsur dalam kuning telur tidak murni.

Reaksi P
PO4

3-

+ 12 (NH4) Mo O4 + 21 HNO3 (NH4)3 PO412 Mo O3kuning


+ 21 NH4NO3 + 12 H2O

Amoksisilin
Pada teori amoksisilin mengandung unsur N dan S tetapi pada praktikum
amoksisilin teridentifikasi mengandung unsur P.
Amoksisilin yang digunakan sudah terkontaminasi dengan kuning telur
karena pada saat praktikum tabung reaksi yang digunakan telah
digunakan untuk identifikasi unsur yang ada di dalam kuning telur.

Sampel Beaker glass


Mengandung unsur Cl
Reaksi :
NaCl + AgNO3 AgClputih + NaNO3

Sampel Botol
8

| Analisa Senyawa Organik

Mengandung Cl, Br dan I


Reaksi:
Unsur Cl
KMnO4 + HNO3 KNO3 + Mn(NO3)2 + 2H2O +5 On
Cl- + HNO3 HCl + NO32HCl + On H2O + Cl2
Cl2 + CHCl3tidak berwarna pada lapisan CHCl

Unsur Br
KMnO4 + HNO3 KNO3 + Mn(NO3) + 2H2O + 5 On
Br- + HNO3 HBr + NO32HBr + On H2O + Br2
Br2 + CHCl warna kuning coklat (oranye) pada
lapisan CHCl

Unsur I
KMnO4 + HNO3 KNO3 + Mn(NO3)2 + H2O + 5On
I-+ HNO3 HI + NO

3-

2HI + On H2O + I2
I2 + CHCl3 warna unggu pada lapisan CHCl

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dengan menggunakan larutan Lassaigne, kuning
telur mengandung P dan S, putih telur mengandung P dan penentuan halogen di
dapat unsur Cl pada sampel beaker glass dan unsur Br, Cl, I pada sampel botol.

| Analisa Senyawa Organik

DAFTAR PUSTAKA
Rahayu,
Imam
HS.
2003.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/26179/Iman%20Rahayu
%20HS%20%28Herni%29.pdf . Bogor.
Sitorus,marhan. 2010. Kimia Organik Umum. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 100101
Kisbiantoro, adi. 2010. Buku Sakti. Yogyakarta: Kendi Mas Media.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Jakarta. Hal 95

10

| Analisa Senyawa Organik

Anda mungkin juga menyukai