Anda di halaman 1dari 5

pemeriksaan antisera dan antigen

DESEMBER 11, 2011MITSUKORAYNZZ TINGGALKAN KOMENTAR


LAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI IMUNOLOGI
PEMISAHAN ANTISERA DAN ANTIGEN
DI SUSUN
OLEH :
Maulina (0801027)
Kelompok III
Tanggal praktikum: 17 November 2011
Dosen: Dra. Syilvia Hasti, M.Farm., Apt
Asisten:
May Christiani
Gusti Wahyu Ramadhani
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011
PEMISAHAN ANTISERA DAN ANTIGEN
1. TUJUAN PRAKTIKUM :
Untuk mengetahui cara pemisahan antisera dan antigen.
1. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam transfusi darah, penetapan golongan darah merupakan persyaratan yang mutlak
di samping persyaratan lainnya. Ketidaksesuaian golongan darah donor dengan golongan
darah resipien akan mengakibatkan reaksi-reaksi alergi dan yang paling fatal adalah syok
anafilaktik.
Ada beberapa sistim penggolongan darah, namun yang terpenting untuk tujuanklinis
adalah sistim penggolongan darah ABO dan Rhesus. Menurut sistim penggolongan darah
ABO, darah dibagi 4 golongan, yakni golongan A, B, AB dan O; untuk penetapan golongan
darah tersebut digunakan reagen yang disebut antisera.
Antisera untuk reagen penentuan golongan darah umumnya dibuat dari serum darah
manusia yang memiliki titer tinggi, walaupun dewasa ini telah diketahui bahwa antisera

tersebut juga dapat diisolasi dari jenis tumbuh-tumbuhan tertentu, seperti dari
biji Dolichos biflorus dan dari hewan yang diimunisasi. (Yovita, 1993)
Antibodi dalam antiserum mengikat agen menular atau antigen. Sistem kekebalan tubuh
kemudian mengakui agen-agen asing terikat antibodi dan memicu respon imun yang
lebih kuat. Penggunaan antiserum sangat efektif melawan patogen yang mampu
menghindari sistem kekebalan tubuh dalam keadaan tidak distimulasi, tetapi yang tidak
cukup kuat untuk menghindari sistem kekebalan tubuh dirangsang.Keberadaan antibodi
kepada agen karena itu tergantung pada korban beruntung awal yang sistem
kekebalan tubuh secara kebetulan menemukan counteragent ke patogen, atau spesies
inang yang membawa virus tetapi tidak menderita dari efek nya. Saham lebih lanjut dari
antiserum kemudian dapat dihasilkan dari donor awal atau dari organisme donor yang
diinokulasi dengan patogen dan disembuhkan oleh beberapa saham yang sudah ada
sebelumnya antiserum.
Antisera / Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuningyang
menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. 55% dari jumlah/volume darah
merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan 10%
berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ionmineral, hormon dankarbon
dioksida. Plasma darah juga merupakan medium pada proses ekskresi.
Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah
dibubuhi zat anti-koagulanyang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah
merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk
lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan
sekitar 1025 kg/m3, or 1.025 kg/l.Serum darah adalah plasma tanpafibrinogen, sel dan
faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan
merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah.

1. CARA KERJA :
ALAT DAN BAHAN:
Alat :
Tabung reaksi
Tabung sentrifus
Sentrifus dan pipet tetes
Tabung reaksi 10 ml
Bahan :
Darah golongan A, B ,AB, dan O
Lar. NaCL fisiologis
Kalsium klorida
Ammonium oksalat
Natrium azida
PROSEDUR :
1. Pemisahan plasma (antisera) dan eritrosit (antigen)
1. Ambil darah 5 ml, masukkan dalam tabung sentrifus.
2. Sentrifugasi 2000 rpm selama 10 menit.
3. Ambil plasma dan masukkan dalam tabung reaksi (antisera golongan
darah O)
4. Pemurnian eritrosit (antigen)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Eritrosit pada tabung sentrifus di tambah dengan larutan NaCL


fisiologis sama banyak, aduk dengan cara memutar mutarkan tabung
sentrifus pada kedua telapak tangan.
Sentrifugasi 200 rpm selama 10 menit.
Buang supernatanya, lalu tambah lagi dengan larutan NaCL sama
banyak, aduk dengan cara memutar-mutarkan tabung sentrifus pada
kedua telapak tangan.
Sentrifugasi 200 rpm lagi selama 10 menit.
Lakukan prosedur ini sampai 3 kali, sehingga diperoleh eritrosit
bersih( eritrosit ini dianggap 100 %).
Pemurnian plasma (antisera)
1.
Cairan plasma ditambahkan kristal kalsium klorida sebanyak
1 mg untuk 1 ml ,aduk, biarkan 10 menit.
2.
Saring dengan kapas, lalu ditambahkan lagi kalsium klorida
sebanyak 1 mg untuk 1 ml darah, aduk, biarkan 10 menit.
3.
Lakukan sebanyak 3 kali
4.
Kemudian ditambahkan dengan kristal ammonium oksalat
sebanyak 1 mg untuk 1 ml darah, aduk, biarkan 10 menit,
kemudian saring.
5.
Ditambahkan natrium azida sebanyak 1 mg untuk 1 ml
darah
6.
Antisera siap digunakan.

Antiserum
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Pemberian antiserum meningitis

Antiserum merupakan sebuah sediaan yang berisi antibodi dan antigen yang umumnya
berupa mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan.[1] Antiserum biasanya diberikan
pada saat imunisasi, yang dilakukan bila seseorang terkena penyakit infeksius yang berbahaya
seperti rabies.[1] Antiserum menyediakan perlindungan yang cepat untuk melawan
mikroorganisme infeksius ketika pembentukan imun sedang berkembang,
sedangkan vaksinasi memerlukan proses yang lama untuk membentuk antibodi.[1][2] Antiserum
tidak bisa diberikan sebelum seseorang terpapar oleh mikroorganisme infeksius. [1] Antiserum
diharapkan dapat meningkatkan titer antibodi.[2]

Hal penting[sunting | sunting sumber]


Dalam penggunaan antiserum terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan:

Perlindungan terhadap patogen diperantarai oleh antibodi bukan oleh immunitas yang
diperantarai oleh sel.[2]

Penggunaan antiserum dapat menginduksi imunisasi yang sangat kuat, maka dapat
menyebabkan serum sickness dengan
gejalaurtikaria, edema lokal, ruam, demam, limfadenopati.[2] Kejadian ini terjadi saat serum
yang diberikan untuk mengatasi difteri dan tetanus.[2] Difteri disebakan oleh
bakteriCorynebacterium diphteria, tetapi saat ini sudah dapat disembuhkan oleh antibiotik,
sedangkan tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani yang merupakan bakteri anaerob
obligat.[2]

1. HASIL :
Plasma/antisera

Anda mungkin juga menyukai