Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
DIAGNOSIS KOMUNITAS
PUSKESMAS LEMPAKE
Oleh :
Desy Nur Fatma Sari
Febry Prayugo
Hatfina Ranida
Rifa Fahdianata
Pembimbing :
dr. Deasi Nursanti, M. Si
dr. Riris Choiru, M. Kes
dr. Zulhijran Noor
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DATA PEMANTAUAN WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LEMPAKE SAMARINDA
2.1. Data Geografi
Puskesmas Lempake Samarinda memiliki wilayah kerja di kecamatan
Lempake yang terdiri dari 2 kelurahan, yaitu kelurahan Lempake dan
kelurahan Tanah Merah.
No
.
1.
2.
3.
Data Wilayah
Luas Wilayah
Batas Wilayah
Utara
Timu r
Selatan
Barat
Pembagian Wilayah
Lempake
Tanah Merah
3224 Ha
2156,44 Ha
Sungai Siring
Tanah Merah
Mugirejo
Gunung
Lingai,Sempaja
Utara, dan
Sempaja Selata
7 dusun (Kebon
Agung, Lempake
Jaya, Sukorejo,
Girirejo, Jaya
Mulya, Benanga,
dan Muang
Dalam) dengan
45 RT.
Sungai Siring
Sungai Siring
Mugirejo
Lempake
Jumlah
5.380,44 Ha
4 dusun (Talang
Sari, Rimbawan,
Tanah Merah,
dan Guntung
Lai) dengan 25
RT.
No
.
1.
2.
Data Demografi
Lempake
Tanah Merah
Jumlah
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Jlh Penduduk
Menurut Gol . Umur
0 1 th
1 5 th
5 7 th
7 15 th
15 56 th
56 th
keatas
20.464
4.355
9.775
1.890
30.239
6.245
374
2.306
1.519
3.070
7.067
2.005
179
1.102
200
850
3.879
520
553
3.408
1.719
3.920
10.946
2.525
165 orang
356 orang
366 orang
466 orang
76 orang
43 orang
234 orang
296 orang
-
86 orang
118 orang
64 orang
259 orang
20 orang
10 orang
Pondok Pesantren
Madrasah
Pendidikan Keagamaan
Sekolah Luar Biasa
Kursus/keterampilan
15 orang
13 orang
453 orang
147 orang
Klasifikasi Penduduk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Kelurahan
Lempake
Tanah Merah
20.464
9.775
374
179
749
358
187
89
2.306
1.102
1.932
923
2.681
1.281
187
89
412
197
393
188
1.739
831
3.684
1.760
82
39
1.105
528
56
27
11.051
5.279
2.5. Data Fasilitas Kesehatan, Sarana & Prasarana, dan Tenaga Kesehatan
a. Tabel Data Fasilitas Kesehatan
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Fasilitas Kesehatan
Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Posyandu Balita
Posyandu Lansia
Bidan Praktek
Dokter Praktek
Apotek
Poskesdes
Lempake
Tanah Merah
1 buah
3 buah
22 buah
4 buah
5 Praktek Bidan
2 buah
2 buah
1 buah
10 buah
1 buah
3 Praktek Bidan
2 buah
1 buah
Jumlah
1 buah
4 buah
32 buah
5 buah
8 praktek Bidan
4 buah
3 buah
Jumlah
Mobil
Motor
Komputer
Laptop / Note book
Printer
Mesin Tik
Televisi
DVD
Telepon
TOA/Pengeras Suara
Rumah dinas
2 buah
9 buah
11 unit
7 unit
12 unit
1 unit
2 buah
1 buah
1 unit
2 buah
4 buah
2.6. Data Kunjungan Pasien Puskesmas Lempake Bulan Mei Juli 2014
No
.
1.
Poli
Kunjungan
Poli Umum
8.701
2.
Poli KIA
1.681
3.
Poli Gigi
670
4.
Poli KB
452
Jumlah
11.504
Rata-rata Kunjungan per
3.834
Bulan
2.7. Data Peringkat 10 Besar Penyakit di Puskesmas Lempake Bulan Mei s/d
Juli 2014
1. Nasofaringitis akut (common cold) sebanyak 1.022 kasus.
2. Sehat sebanyak 800 kasus.
3. Hipertensi sebanyak 624 kasus.
4. Kontrasepsi sebanyak 452 kasus.
5. Mialgia sebanyak 255 kasus.
6. ISPA sebanyak 239 kasus.
7. Febris tanpa sebab yang jelas sebanyak 237 kasus.
8. Faringitis akut sebanyak 211 kasus.
9. Dispepsia sebanyak 211 kasus.
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN PUSKESMAS LEMPAKE
LEMBAR KERJA 1.
IDENTIFIKASI MASALAH
NO
.
1.
2.
3.
4.
MASALAH KESEHATAN
TEMUAN / KETERANGAN
2014.
Terdapat 624 kunjungan kasus hipertensi pada periode Mei-Juli 2014.
Terdapat 255 kasus myalgia pada periode Mei-Juli 2014.
LEMBAR KERJA 2.
PENYAJIAN DAFTAR POTENSIAL PERMASALAHAN
NO.
MASALAH KESEHATAN
1.
2.
3.
4.
PENYEBAB MASALAH
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pencegahan DBD dengan 4 M plus.
Keterbatasan tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan dan pemantauan
terhadap jentik di lingkungan masyarakat.
Kurangnya kerjasama lintas sektor.
Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai faktor risiko dan faktor predisposisi dari
penyakit nasofaringitis akut.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat
Kurangnya upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya gaya hidup sehat
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai faktor resiko serta bahaya dari
penyakit hipertensi.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat.
Kurangnya upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
pentingnya gaya hidup sehat.
Keterbatasan tenaga kesehatan dalam memberikan pengobatan sesuai standar.
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala serta bahaya dari penyakit
myalgia.
Kurangnya penyuluhan mengenai gejala serta bahaya dari penyakit myalgia sebagai
salah satu penyebab penyakit akibat pekerjaan kepada masyarakat sekitar,
mengingat sebagian besar masyarakat di daerah Lempake dan Tanah Merah
adalah petani.
Keterbatasan kemampuan tenaga kesehatan serta peralatan untuk mendiagnosis dini
10
11
LEMBAR KERJA 3.
ANALISIS MULTIPLE SKORING PRIORITAS MASALAH
No
1
2
3
4
Permasalahan
PEARL
NPT
Prioritas
NPD
104
11111
520
A
3
Dengue.
Tingginya kunjungan kasus
90
01111
360
III
Nasofaringitis Akut
Tingginya kunjungan kasus Hipertensi
Tingginya kunjungan kasus Myalgia
7
6
5
2
8
9
96
72
11111
01111
480
288
II
IV
Keterangan :
A : Besar masalah yaitu jumlah atau kelompok penduduk yang terkena masalah serta keterlibatan masyarakat dan instansi terkait.
B : Kegawatan masalah yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas.
C : Efektifitas atau kemudahan penanggulangan masalah.
D : Berbagai pertimbangan dalam kemungkinan pemecahan masalah. P (Propriatness), E (Economic feasibility), A (Acceptability),
R (Resource availability), L (Legality).
NPD : Nilai prioritas dasar = (A+B) x C
NPT : Nilai prioritas total = (A+B) x C x D
LEMBAR KERJA 4.
12
METODE
MANUSIA
Pasien :
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit DBD.
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat.
Petugas :
Kurangnya promosi kesehatan tentang DBD.
kurangnya pembinaan terhadap kader jumantik.
Kurangnya jumlah tenaga kesehatan
SARANA/
PRASARANAA
LINGKUNGAN
LEMBAR KERJA 5.
13
14
No.
Strategi/Intervensi
Melakukan
1.
penyuluhan
mengenai
penyebab,
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
cara
2.
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
3.
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
4.
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
5.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
LEMBAR KERJA 6.
PLAN OF ACTION
Permasalahan Kesehatan
: Meningkatnya Kasus DBD dengan Kejadian Morbiditas dan Mortalitas yang Tinggi.
: Terlaksananya Program Pemberantasan Kasus DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Lempake Samarinda dan
Mencegah Terjadinya Kasus Baru DBD.
No
1.
Strategi
Intervensi
Melakukan
Target Populasi
Setting :
Masyarakat di
Sumber Daya
- Tenaga Kesehatan
Evaluasi
- Kuisioner pre dan
15
penyuluhan
mengenai
penyebab, cara
penularan,
faktor resiko,
gejala, bahaya,
dan
penanganan
awal dari DBD.
Pembuatan
pamflet atau
leaflet
mengenai
DBD
Pembinaan
kader
jumantik.
- Posyandu
- Tempat-tempat umum
Metode :
- Pendataan awal (survey
dan pemetaan masalah)
- Penyuluhan mengenai
penyebab, cara
penularan, faktor resiko,
gejala, bahaya, dan
penanganan awal dari
DBD. (20 menit)
- Tanya jawab (30 menit)
Setting :
- Puskesmas Induk
- Pusban
- Posyandu
- Kegiatan rutin masyarakat
Metode :
- Pembagian pamflet atau
leaflet.
Setting :
- Puskesmas induk
Metode :
- Pembekalan pengetahuan
tentang tanda dan gejala,
serta bahaya DBD.
- Pembekalan pengetahuan
tentang cara penolongan
pertama pasien DBD,
wilayah kerja
Puskesmas
Lempake
- Dokter
- UPK Promosi
Kesehatan
- Ketua RT & Tokoh
Masyarakat
PKM
- Kader
- Tokoh Masyarakat
post penyuluhan.
- Peningkatan
sanitasi dan
higiene rumah.
- Menurunnya temuan
kasus DBD.
- Tenaga Kesehatan
PKM
- Kader
- Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai penyakit
DBD.
- Penerapan 4 M plus
oleh masyarakat.
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
Seluruh masyarakat
di wilayah kerja
PKM Lempake.
Fasilitator :
- UPK Promosi
Kesehatan
- UPK P2P
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
Seluruh kader di
wilayah kerja PKM
Lempake.
Fasilitator :
- UPK Promosi
Kesehatan dan
Swadaya Masyarakat
- Tenaga Kesehatan
PKM
- Kader
- Penurunan kasus
DBD
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
16
beserta pencegahannya.
- Pedoman rumah bersih dan
sehat.
- Modul Pelatihan
Setting :
- Rumah-rumah warga
Pembagian
Metode:
bubuk abate.
Pembagian bubuk abate
gratis tiap 3 bulan sekali
Seluruh masyarakat
di wilayah kerja
PKM Lempake.
Fasilitator :
- UPK P2P
- Kader Jumantik
- Tenaga Kesehatan
PKM
- Kader Jumantik
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
17