Pada ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan untuk menilai keadaan dan bentuk panggul
apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit persalinan, apakah
terdapat dugaan kesempitan panggul atau kelainan panggul. Pengukuran panggul dilakukan
pada setiap wanita hamil yang akan direncanakan untuk lahir secara per vaginam.
Pemeriksaan panggul ini dilakukan pada usia kehamilan > 32 minggu pada setiap
pemeriksaan antenatal.
2.
4.
5.
b) Persiapan
Alat dan Bahan
- Ibu
- Pita meteran (pita pengukur)
- Jangka panggul
- Buku catatan
c) Kemudian ukur panggul ibu, ukuran- ukuran yang perlu diukur :
Distansia Spinarum
1. Klien berbaring telentang dengan kedua kaki diluruskan
2. Perawat menghadap klien, ambil jangka panggul
3. Cari dengan telunjuk tulang SIAS (spina iliaka anterior superior) di kiri dan kanan
panggul
4. Tempatkan ujung jangka panggul pada masing-masing tulang tersebut
5. Jarak normal adalah: 23-26 cm
Distansia Kristarum
1. Klien berbaring telentang dengan kedua kaki diluruskan
2. Perawat menghadap klien, ambil jangka panggul
3. Cari dengan telunjuk tulang Krista iliaka di kanan dan kiri panggul
4. Tempatkan ujung jangka panggul pada masing-masing tulang tersebut
5. Jarak normal adalah : 26-29 cm
Distansia Tuberum:
1. Pengukuran melintang dari pintu bawah panggul (PBP)
2. Klien berbaring terlentang dengan kedua kaki diluruskan
Konjugata externa
1. Klien berbaring miring membelakangi perawat dengan kedua kaki di luruskan
2. Perawat dengan posisi di belakang klien mengambil jangka panggul
3. cari dengan telunjuk tulang lumbal V tempatkan ujung jangka panggul kemudian cari
tulang simfisis pubis bagian atas dan tempatkan ujung jangka panggul yang lain
4. jarak normal adalah : 18-20 cm
Lingkar panggul luar
Jarak normal adalah: 80-90 cm
1. Jenis-jenis Panggul
Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis
panggul :
(1) Ginekoid : paling ideal, panggul perempuan, diameter anteroposterior sama
dengan diameter transversa bulat : 45%
(2) Android : panggul pria, PAP segitiga, diameter transversa dekat dengan sacrum.
segitiga : 15%
(3) Antropoid : agak lonjong seperti telur, diameter anteroposterior lebih besar
daripada diameter transversa.
(4) Platipeloid : picak, diameter transversa lebih besar daripada diameter
anteroposterior, menyempit arah muka belakang : 5%
Sumber :
1. Varney, Helen dkk.2003.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed.4
Vol.1:Jakarta.Penerbit buku kedokteran EGC