Anda di halaman 1dari 27

ANTENATAL CARE

Penilaian setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1. Perlu perbaikan :Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
2. Mampu :Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu /mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir :Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa
perlu bantuandan sesuai dengan urutan.

NILAI
NO LANGKAH ANTENATAL CARE
1 2 3

1 Menyambut ibu dengan sopan dan ramah kemudian memperkenalkan diri.

2 Menjelaskan prossedur yang akan dilakukan.

3 Meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemih


dan menampungnya di bengkok.

4 Menyiapkan alat.
1) Tensimeter
2) Senter
3) Hammer
4) Thermometer
5) Air clorin
6) Air Sabun
7) Air DTT
8) Pengukur LILA / pitaukur.
9) Timbangan BB
10)Stetoskop
11)Leanec / Doppler /monoskop
12)Pengukur tinggi badan
13)Metlin
14)Jangkapanggul
15)Jam tangan
16)Selimut
17)Baju ibu
18)Baju Leopold
19)Kassa bersih/Tissue
20)Kapas steril
21)Perlak
22)Bengkok
23)Bak instrument
24)Kom
25)Waskom
26)Handscoon
5 Mencuci tangan.

6 Membantu ibu untuk berbaring.

7 Mengukur tanda-tanda vital.


Mengukur tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan.

8 Mengukur tinggi badan.

9 Mengukur berat badan.

10 Mengukur LILA ( ibu duduk di tempat tidur).

11 Melakukan pemeriksaan pada kepala dan leher.


1) Melakukan pemeriksaan kondisirambut.
2) Memeriksa apakah terjadi edema padawajah.
3) Memeriksa mata: pucat pada kelopak bagian bawah (konjungtiva),
berwarna kuning padasclera.
4) Melakukan pemeriksaan hidung.
5) Melakukan pemeriksaan telinga.
6) Melakukan pemeriksaan bibir.
7) Memeriksa gigi.
8) Memeriksa dan raba leher untuk mengetahui apakah:
a) Kelenjar tiroid membesar.
b) Pembuluh limfe.
c) venajugularis.
12 Memeriksa Payudara (Denganposisi kliendi samping) periksa:
1) Bentuk, ukuran, dan simetris atautidak.
2) Putting payudara menonjol atau masuk kedalam.
3) Adanya kolostrum atau cairanlain.
4) Adanyabenjolan/moduler.
5) Adanya nyeritekan.
Klien berbaring dengan tangan kiri di atas, lakukan palpasi secara
sistematis pada payudara sebelah kiri (sesudah itu sebelah kanan juga)
dari arah payudara, axila, dan moduler, kalau-kalau terdapat :
a. Massa.
b. Pembuluh limfe yangmembesar.
13 Memeriksa daerah abdomenGosokkan kedua tangan terlebih dahulu
supaya hangat Berdiri disamping kananibuLihat apakah ada bekas luka
operasi, pembesaran limfe, ginjal.
1) LEOPOLD I
a) Pemeriksaan TFU dengan Mc.Donald
b) Menengahkan uterus menggunakan kedua tangan dari kanan
dan kiri atas simfisis sampai ke fundus uteri. Menganjurkan ibu
untuk menekuk 2 kaki.
c) Menentukan TFU dengan cara Mc. Donald (menggunakan pita
buta).
d) Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU.
Menentukan bagian janin yang ada difundus.
2) LEOPOLD II
a) Kedua tangan di letakkan di samping kanan dan kiri perut ibu
untuk menentukan letak punggung janin.
b) Pemeriksaan untuk menentukan letak, presentasi,posisi.
3) LEOPOLD III
Tangan kiri menahan fundus,tangan kanan memegang
bagian terendah janinnya ada diperutibu, kemudian
menggoyangkannya untuk menentukan apa yang menjadi bagian
terbawah janin.
4) LEOPOLD IV
a) Memposisikan ibu dengan kedua kaki di luruskan dan
menghadap ke arah kakiibu.
b) Kedua tangan di letakkan pada kedua sisi bagian bawah rahim,
dan menilai apakah bagian terbawah janin sudah masuk PAP
atau belum, apabila divergen seberapa jauh penurunan pada
bagian bawahjanin
(1) Hitung denyut jantung janin (dengan fetoskop jika >
18minggu).
(2) Adakah kontraksi.
14 Memeriksa genita luar
1) Periksa labia minora, kemudian klitoris, lubang uretra dan introitus
vagina untuk melihatadanya:
a) Tukak atauluka.
b) Varises.
c) Cairan (warna, konsistensi, jumlah,bau).
2) Palpasi pada kelenjar Bartholin untuk mengetahui adanya:
a) Pembengkakan.
b) Massa atau kista.
c) Cairan.
15 Pemeriksaan spekulum (jika diperlukan) lihat:
1) Cairan ataudarah.
2) Adanyaluka.
3) Apakah serviks sudah membuka ataubelum.
16 Pemeriksaan tangan dan kaki
1) Periksa apakah tangan dankaki:
a) Oedema.
b) Pucat pada kukukaki.
2) Raba kaki untuk mengetahui adanyavarises.
3) Periksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hypo
atau hyper.
a) Menganjurkan ibu untuk duduk dengan kaki tergantung dan
santai.
b) Mengalihkan perhatianibuagartidakberkonsentrasi pada lutut.
c) Mengetuk bagian bawah tendon di bawah tempurung lutut
dengan reflekshammer.
d) Menentukan refleks positif/negatif/kuatdancepat.
17 Pemeriksaan panggul luar
1) Mengukur distansiaspinarum.
2) Mengukur distansiacristarum
3) Mengukur conjungataeksterna
4) Mengukur lingkarpanggul
18 Membereskan alat.

19 Cuci tangan.

20 Dokumentasi.

21 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.


TOTAL NILAI
TANGGAL
PARAF PENILAI
DAFTAR TILIK
ANTENATAL ULANG
Penilaian setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1. Perlu perbaikan :Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
2. Mampu :Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu /mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir :Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa
perlu bantuandan sesuai dengan urutan.

LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN
Memastikan anda menyediakan tempat yang nyaman untuk melakukan
penggalian riwayat kesehatan, pemeriksaan dan konseling.

PERKENALAN
1. Menyambut ibu dan atau pendamping.
2. Menciptakan suasana yang nyaman dan akrab.
3. Memastikan secara sopan mengenai identitas klien sesuai dengan
KMS/kartu ibu.
4. Jika ibu di dampingi, menawarkan apakah ibu ingin didampingi oleh
orang tersebut pada saat masuk keruangan.
5. Menanyakan tentang kartu antenatal dan mengkaji apakah ada perubahan
tentang biodata.
6. Mengkaji tujuan ibu datang ke fasilitas kesehatan.
7. Menanyakan pada ibu apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan sebelum
anda melanjutkan.
RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
1. Menghitung usia kehamilan berdasarkan HPHT.
2. Menanyakan tentang gerakan janin dalam 24 jam terakhir ini.
3. Mengkaji dan catat keluhan yang normal dalam kehamilan yang mungkin
dirasakan oleh ibu dan bagaimana ibu mengatasinya.
4. Mengkaji informasi tentang masalah atau tanda-tanda bahaya yang mungkin
dialami klien sejak kunjungan terakhirnya.
5. Menanyakan dan kaji mengenai obat-obatan yang dikonsumsi.
6. Menanyakan bagaimana perasaan klien sejak kunjungan terakhirnya.
7. Menanyakan apakah klien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran yang
timbul sejak kunjungan terakhirnya.
Riwayat Kesehatan
Apakah ada perubahan dengan riwayat kesehatannya sejak kunjungan
terakhirnya. (misalnya ibu masuk rumah sakit, atau mengalami sakit tertentu).

Riwayat Sosial Ekonomi


1. Mengevaluasi perkembangan persiapan persalinan dan kegawat-
daruratan, apakah ada permasalahan atauhambatan.
2. Mengevaluasi juga aktivitas sehari-hari ibu, meliputi nutrisi dan cairan
(kebutuhan gizi), istirahat, kebutuhan seksual, eliminasi, dansebagainya.
Menjelaskan bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
PEMERIKSAAN UMUM

1. Mengamati penampilan, suasan emosi dan sikap ibu selama


pemeriksaan.
2. Menjelaskan prosedur sebelum melakukan pemeriksaan.
3. Melanjutkan pertanyaan yang diperlukan dan klarifikasi kembali sambil
melakukan pemeriksaan.
4. Menjurkan unutk mengosongkan kandung kencing, jika ibu
menginginkan.
5. Menjaga privasi.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Menilai keadaan umum ibu.
2. Mengecek berat badan dan bandingkan dengan berat badan terakhir.
3. Memeriksa tekanan darah.
4. Memeriksa muka (oedema).
5. Memeriksa mata (konjuntiva, sklera).
6. Memeriksa gigi (karies, plak), gsi (pucat), bibir (pucat, stomatitis.)
7. Memeriksa telapak tangan dan ujung kuku untuk melihat apakah pucat atau
tidak.
ABDOMEN
1. Mengukur tinggi fundusuteri.
a. Menggunakan jari tangan (kalau <20 minggu) atau pita ukuran(kalau
>22minggu).
b. Membandingkan tinggi fundus hasil pengukuran dengan perkiraan
tinggi fundus berdasarkan usiakehamilan.
2. Melakukan palpasi abdomen untuk kehamilan ganda (jika >28 minggu).
3. Melakukan palpasi abdomen unutk mengetahui letak, presentasi, posisi, dan
penurunan kepala janin (>36 minggu).
4. Memeriksa DJJ (dengan fetoskop kalau > 20 minggu).
5. Melakukan pemeriksaan genitalia, jika diperlukan.
6. Melakukan pemeriksaan lain jika diperlukan (urine, darah, dan lain-lain).
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS
1. Mengevaluasi hasil temuan baik dari hasil pengkajian riwayat maupun dari
pemeriksaan fisik untuk menemukan faktor-faktor yang berhubungan
dengan keluhan yangnormal.

2. Menganalisis data yang telah dikumpulkan dan buat keputusan tentang


asuhan rutin apa yang akan diberikan, asuhan unutk keluhan-keluhan yang
normal, penanganan komplikasi yang ditemukan atau perlunya rujukan.

3. Menentukan kebutuhan pendidikan yang ibu perlukan dan buat rencana


untuk konseling.
PELAKSANAAN ASUHAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu tentang:
- Perkembangan kehamilan.
- Status kesehatan ibu danjanin.
2. Mendiskusikan komplikasi/masalah yang ditemukan (jelaskan
penyebabnya apabila memungkinkan) dan jelaskan penanganan yang
harus dilakukan dan pentingnya hal tersebut untuk kehamilan dan
persalinannya.
3. Jika perlu merujuk, jelaskan alasannya kepada ibu.
4. Menjelaskan dan mencatat terapi yang diberikan (jika ada).
5. Memberikan imunisasi sesuai jadwal dan infoemasikan waktu
penyuntikanulang.
6. Memberikan konseling sesuai kebutuhan.
7. Menginformasikan kepada ibu tentang tahapan selanjutnya., jadwal
kunjungan ulang. Jika ibu datang sendiri, mendorong ibu untuk datang
bersama dengan orang yang ibu inginkan untuk menemani ibu pada
kunjungan berikutnya.
8. Mengevaluasi pemahaman ibu tentang hasil pemeriksaan dan tindakan yang
harus dilakukan.
9. Mengingatkan ibu agar segera mengunjungi bidan/tenaga kesehatan jika
menemukan/ merasakan tanda-tanda bahaya aatu mempunyai pertanyaan
yang ingin di ajukan.
10. Memberi ibu kartu KMS serta surat rujukan.
11. Mengucapkan salam dan terima kasih.
12. Mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan.
TOTAL SKOR
PARAF PENILAI
DAFTAR TILIK
ANTENATAL PERTAMA
Penilaian setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1. Perlu perbaikan :Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
2. Mampu :Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu /mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir :Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa
perlu bantuandan sesuai dengan urutan.

LANGKAH/ KASUS
TUGAS 1 2 3
PERSIAPAN
Memastikan tempat tersedia dengan nyaman untuk melakukan penggalian
riwayat kesehatan, pemeriksaan dan konseling.
PERKENALAN
Menyambut ibu dan pendamping serta memperkenalkan diri (5S)
1. Menciptakan suasana yang nyaman.
2. Menanyakan secara sopan mengenai identitas klien.
3. Mengkaji tujuan ibu datang ke fasilitas kesehatan.
4. Menanyakan pada ibu apakah ada keberatan atau pertanyaan yang ingin
diajukan sebelum anda melanjutkan.
5. Mengkaji apakah ibu mengalami/merasakan tanda-tanda bahaya
kehamilan (sesuai dengantrimester).
6. Mengkaji dan mencatat keluhan yang normal dalam kehamilan yang
mungkin dirasakan oleh ibu dan bagaimana ibu mengatasinya.
PENGKAJIAN RIWAYAT
1. Menjelaskan prosedur klinik dan tujuan penggalian riwayat yang akan
andalakukan.
2. Mengkaji biodata, termasuk: nama, usia, pekerjaan, agama, pendidikan
terakhir, bahasa yang digunakan/suku, alamat dan no. Telp. Ibu dan
suaminya.
Riwayat kehamilan sekarang
1. HPHT dan apakah normal serta tentukanTP.
2. Kapan pertama kali merasakan gerakanjanin.
3. Jika sudah merasakan gerakan janin, bagaimana pergerakannya dalam
24 jam terakhir.
4. Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu).
5. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus.
Riwayat Kehamilan yang lalu
1. Jumlah kehamilan.
2. Jumlah anak yang hidup dan riwayat menyusui.
3. Jumlah kelahiran prematur.
4. Jumlah keguguran.
5. Persalinan dengan tindakan (operasi caesar, forsep,vakum).
6. Riwayat perdarahan pada persalinan atau pascapersalinan.
7. Kehamilan dengan tekanan darah tinggi.
8. Berat bayi < 2,5 atau 4kg.
9. Masalahl ain.
Riwayat Kesehatan
1. Mengkaji dan mencatat riwayat kesehatan keluarga,termasuk
a) Hipertensi.
b) Diabetes Mellitus.
c) Keturunan kembar.
d) Sickle celldisease.
e) Alergi.
f) Epilepsi.
g) Penyakit jantung.
h) Kelainan mental
i) Kelainan kongenital
2. Mengkaji dan mencatat riwayat kesehatan ibu, khususnya kondisi
kesehatan yang dapat diperparah dengan adanya kehamilan,termasuk:
a) Penyakit jantung.
b) Hipertensi.
c) Diabetes militus.
d) Astma atau batuk yang berkepanjangan lebih dari 1bulan.
e) Penyakit ginjal.
f) Sickle celldisease.
g) Riwayat alergi.
h) Obat-obatan.
i) Psychosapostpartum.
3. Mengkaji dan mencatat riwayat penyakit menular seksual,termasuk:
a) Riwayat diagnosis dan pengobatan Sexual Transmitted Infection
( STI ) termasukAIDS
b) Pengeluaran vagina yangabnormal.
c) Luka dan pembengkakan padavagina.
d) Rasa nyeri pada saatberkemih.
e) Diare yang berkelanjutan lebih dari 1bulan.
4. Mengkaji dan mencatat riwayat operasi,termasuk:
a) Operasi atau luka pada pelvis yang dapat mempengaruhi diameter
pelvis.
b) Tranfusidarah.
5. Mengkaji dan mencatat riwayat ginekologi,termasuk:
a) Salpingectomy.
b) Pengobatan infertilitas.
c) Kehamilan ekTopik.
d) Operasi pada vagina, pelvik danuterus.
6. Mengkaji dan mencatat riwayat menstruasi,termasuk:
a) Usia menarche.
b) Siklusmenstrusi.
c) Lama dan jumlahdarah.
d) Rasa sakit pada saat menstruasi(dismenorhoe).
7. Mengkaji dan mencatat riwayat kontrasepsi,termasuk:
a) Metoda yang pernahdigunakan.
b) Kapan berhenti danalasannya.
c) Lama penggunaan kontrasepsi sebelumhamil.
Riwayat Sosial Ekonomi
1. Mengkaji status perkawinan dan lamamenikah.
2. Mengkaji respon ibu dan keluarga terhadap kehamilanibu.
3. Menggali dukungan keluarga selamahamil.
4. Menggali pengambilan keputusan dalamkeluarga.
5. Menggali riwayat penggunaan kontrasepsi, termasuk metoda yang pernah
digunakan, kapan berhenti dan alasannya, lama penggunaan kontrasepsi
sebelumhamil.
6. Menggali kebiasaan hidup sehat ataupun alcohol (minuman keras), obat-
obatan terlarang, dan merokok. Merokok dapat menyebabkan aborsi dan
persalinan preterm sedangkan alcohol dapat menyebabkan fetal alcohol
syndrome yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan
mentalanak.
7. Mengkaji riwayat diet ibu secara komplit gizi yang dikonsumsi dan
kebiasaan makan): berusaha untuk mengetahui apa yang ibu makan dan
berapa kali ibumakan.
8. Menanyakan apakah ibu mengkonsumsi makanan non food(pica).
9. Menanyakan Beban kerja dan kegiatan sehari-hari.

10. Menanyakan apakah ibu mengalami gejala-gejala: kelelahan, sakit


kepala, letih, lesu, sakit gusi, kehilangan selera makan, mualmuntah.
11. Menggali status kesehatansuami.
12. Menggali imunisasi tetanus toxoid(TT).
13. Menggali beban kerja dan kegiatansehari-hari.
14. Menggali pengambil keputusan dalamkeluarga.
15. Menggali hubungan seks selamakehamilan.
16. Menanyakan rencana tempat persalinan yang diinginkanibu.
17. Menanyakan persiapan kegawatdaruratan seperti transportasi, pendonor
darah, tempat rujukan yang akan dituju, biaya-biaya, dan sebagainya.

Menghitung usia kehamilan dan menanyakan kepada ibu apakah dia tahu
berapa bulan usia kehamilannya?
Memberitahu ibu tentang temuan yang anda dapatkan dari hasil penggalian
riwayat.
Menanyakan pada ibu apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan sebelum
dilanjutkan.
Menjelaskan bahwa akan dilakukan prosedur pemeriksaan fisik.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Menjelaskan alasan bahwa akan dilakukan pemeriksaan dan sampaikan
area mana saja yang akandiperiksa.
2. Melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta dikeringkan
dengan handukbersih.
3. Menganjurkan agar ibu mengosongkan kandung kemihnya terlebih
dahulu.
4. Memastikan bahwa privacy ibu benar-benar terjaga. Ditanyakan juga
apakah ada orang yang diinginkan mendampingi ibu saat dilakukan
pemeriksaan.
KEADAAN UMUM DAN TANDA VITAL
1. Memperhatikan:
a) Tingkat energi ibu, keadaan umum emosi dan postur dan sikap selama
dilakukan pemeriksaan.
b) Mengukur tinggi dan beratbadan.
c) Mengukur tekanan darah, nadi, suhu danpernafasan.
2. Menjelaskan seluruh prosedur sambil melakukanpemeriksaan
3. Mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk klarifikasi sambil melakukan
pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan dankelayakan.
4. Meminta pasien untuk melepaskan pakaian dan tawarkan kain linen untuk
penutup tubuhnya (atau minta pasien melonggarkan pakaian dan
menggunakannya sebagai penutup tubuh).
KEPALA DAN LEHER
1. Memeriksa rambut ibu untuk melihat kebersihan, ketombe, alopesi,
infkesi kulit.
2. Memeriksa wajah untuk melihat apakah terjadi edema dancloasma.
3. Memeriksa mata untukmelihat:
a) Pucat pada kelopak bagianbawah.
b) Berwarna kuning padasclera.
4. Memeriksa mulut, untukmelihat:
a) Kering, pecah-pecah dan inflamasi padabibir.
b) Apakah rahang dan lidah pucat, sakit dan terdapatlesi.
c) Adakah gigi yangrusak.
5. Memeriksa dan meraba leher, untukmengetahui:
a) Adanya pembesaran kelenjartiroid.
b) Adanya pembesaran kelenjarlimfe.
c) Peningkatan venajugularis.
PAYUDARA
1. Dengan posisi tangan klien di samping, memeriksa:
a) Bentuk danukuran.
b) Tanda-tandakehamilan.
c) Kondisi puting payudara, menonjol atau masuk kedalam.
d) Kondisi kulit,kebersihannya.
2. Pada saat klien mengangkat tangan ke atas kepala, memeriksa payudara
untuk mengetahui adanya retraksi ataudimpling.
3. Melakukan palpasi secara sistematis pada payudara sebelah kiri (sesudah
itu sebelah kanan juga) dari arah payudara, axila dan baber, kalau-kalau
terdapat massa dan pembesaran pembuluh limfe.
4. Menanyakan tentang rencanamenyusui.
5. Mengajarkan ibu cara merawat payudara dan melakukan pemeriksaan
sendiri.
TANGAN DAN KAKI
1. Menanyakan pada ibu apakah ada rasa nyeri dan perih saat
mengenggam.
2. Memeriksa tangan dan jari tangan untuk memeriksa adanya edema,
pucat pada telapak tangan dan ujung jari.
3. Memeriksa kaki, untuk mengetahui:
a) Oedema.
b) Varises.
c) Refleks patella.
PUNGGUNG
Memeriksa punggu untuk melihat:
a) Oedema di daerah sakral.
b) Deformitas pada tulang belakang (scoliosis).
Selanjutnya membantu ibu untuk relaks saat berada di tepat tidur, memberikan
bantal di bawah kealanya dan berikan selimut yang hangat.
ABDOMEN
1. Memeriksa apakah ada:
a) Bekas luka operasi.
b) Ukuran dan bentuk.
c) Tanda-tanda kehamilan.
d) Gerakan janin.
2. Menanyakan apakah ibu merasakan adanya nyeri pada abdomen.
3. Melakukan palpasi abdomen, untukpemeriksaan:
- Kelembutan (konsistensi).
- Massa.
- Pembesaran hati danlien.
- Supra pubistenderness.
4. Mengecek presentasi, posisi dan letak janin dari atau setelah 36 minggu
kehamilan (lihat penunun belajar pemeriksaan abdomen).
5. Mengukur tinggi fundus uteri:
- Menggunakan jari tangan (kalau < 20 minggu) atau pita ukuran
(kalau > 22minggu).
- Memandingkan hasil pengukuran tinggi fundus dengan usia
kehamilan untuk mengetahui ada/ tidaknya kesesuaian.
6. Mendengarkan denyut jantung janin (dengan fetoskop kalau > 20
minggu) selama satu menit penuh danhitung.
7. Memberitahu jika merasakan gerakan janin dan menanyakan apakah ibu
jugamerasakannya.
LIPAT PAHA
1. Mencuci tangan dan mengeringkannya. Memakai sarung tangan bersih.
2. Memeriksa lipatpaha:
- Melakukan palpasi apakah ada pembengkakan kelenjarlympe.
- Melepaskan sarung tangan dan merendamnya dalam larutan klorin
0,5%.
- Mencuci tangan danmengeringkannya.
VULVA DAN PERINEUM
1. Mempersiapkan alat-alat unutk mengambil spesimen jika diperlukan.
2. Menyiapkan lampu sorot untuk menerangi daerah genitalia.
3. Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman untuk pemeriksaan.
4. Memakai sepasang sarung tangan DTT.
5. Mengambil posisi duduk dengan nyaman agar dapat melihat bagian
genitalia dengan mudah.
6. Memberitahu apa yang akan dilakukan. Memastikan bahwa bahasa yang
digunakan dapat dimengerti ibu.
7. Menyentuh bagian paha sebelum memulai menyentuh area genitaia agar
tidak mengejutkan ibu.
PANGGUL: GENITALIA EKSTERNA
1. Melakukan inspeksi labia, klitoris danperineum:
a. Kulit harusnya lembut, bersih dan terdapat rambutpubis.
b. Labia mayora biasanya memilki bentuk dan ukuransama.
c. Konsistensi labia biasanya terasa lembut pada seluruh bagian. Jika
terdapat kemerahan, bengkak terutama jika terdapat salaha satu bagaian
samping posterior mungkin berhubungan denagn abses pada
kelenjarbartolini.
d. Melihat bekas garukan, luka atau benjolan yang berhubungan dengan
infeksi.
e. Melihat daerah kulit apakah ada perbedaan warna yang mencolok,
pembesaran pembuluh darah, jaringan parut dan tanda-tandatrauma.
f. Melihat apakah ada luka bekas episiotomi atau laserasi jika ibu sudah
pernah melahirkan
g. Melihat apakah ada discharge, luka, kutil, bisul dan tanda-tanda
inflamasi.
h. Melihat apakah ada tanda-tandafistula.
i. Melihat apakah ada dischrge yang abnormal (cata warna, konsistensi dan
baunya ) ataupun perdarahan.
2. Dengan lembut memisahkan kedua labia mayora dengan dua jari dan lihat
bagian labia minora, klitoris, orifisium/ lubang uretra dan vagina. Himen
pada introitus vagina dapat berbentuk tipis, vertikal ataupun celah oval
jika ibu belum pernah melahirkan, namun jika ibu sudah pernah
melahirkan maka bentuknyairreguler.
- Memastikan ukuran dan bentuk labia minora simetris dan
permukaannyalembab.
- Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk, palpasi labia mayora,
jaringan seharusnya lembut dan lembab, pastika tidak ada bengkak,
bagian kulit yang mempunyai warna berbeda, pengeluaran, lesi,
fistula/celah atau luka pada kulit. Ibu seharusnya tidak merasakan
tenderness ketika bidanmenyentuhnya.
- Melihat adanya tanda inflamasi, pengeluaran, luka, kutil-kutil, ataupun
bisul.
- Merasakan adanya irregularitas dan adanyabenjolan
- Melihat adanya polip, fistula dan pengeluaran termasuk adanya nanah.
3. Memeriksa pengeluaran dan tenderness dari kelenjar skene dan uretra. Hal
ini dilakukan unutk mengetahui adakah infeksi pada kelenjar skene atau
tidak.
4. Memeriksa kelenjar bartolini
Melakukan palpasi area bartolini apakah ada bengkak atau tenderness, jika
ada maka mengindikasikan adanya abses dari kelenjar. Massa yang tidak
kenyal menandakan adanya kista yang berhubungan dengan adanya
inflamasi kronis dari kelenjar tersebut, atau adanya penyumbatan saluran
cairan yang bersal dari kelenjarbartolini.
5. Menganjurkan ibu untuk meneran sambil membuka labia dan melihat
apakah ada bagian dinding anterior dan posterior vagina yang menonjol
(jika pada dinding anterior maka mengindikasikan adanya sistokel, dan
jikandi bagian posterior: rektokel). Jika serviks terdorong ke dalam vagina
maka mengindikasikan adanya prolapsuteri.
6. Melihat bagianperineum:
- Permukaan seharusnya tebal dan lembut pada nuliipara; pada multipara
akan lebih tebal dan kaku.
- Kulit anus lebih gelap dan terlihat kasar. Seharusnya tidak ada jaringan
parut, lesi, tanda inflamasi, bengka/ benjolan, luka padakulitnya.
7. Memersihkan daerah genitalia luar dengan kapas DTT.
8. Mengambil keputusan apakah perlu pemeriksaan inspekulo atau hanya
pemeriksaan bimanual saja.
9. Melakukan pemeriksaan vagina untuk:
a. Melihat tanda-tanda kehamilan.
b. Konfirmasi usia kehamilan.
c. Dilatasi serviks unutk tujuan diagnosis.
d. Mendeteksi posisi uterus.
e. Mendeteksi kelainan pada vulva.
PEMERIKSAAN INSPEKULO
1. Memilih spekulum bivalve dengan ukuran terkecil sehingga dapat lebih
mudah melakukan pemeriksaan pada vagina danserviks.
2. Sebelum memasang spekulum, memperlihatkan spekulum terlebih dahulu
dan menjelaskan bahwa bagian dari alat tersebut yang akan dimasukkan ke
dalam vagina. Jika spekulum terasa dingin, menghangatkan spekulum
dengan air DTT yang hangat atau mendekatkan spekulum ke sumber
cahaya lampu atau menggenggam spekulum dengan tangan jika air hangat
tidaktersedia.

3. Ketika memasukan spekulum, menganjurkan ibu untuk menarik nafas


dalam dari hidung dan mengeluarkan dari mulut. Hal ini akan membantu
ibu untuk lebih relaks sehingga otot vagina ibu tidak berkontraksi.
4. Untuk memasukkan spekulum:
- Dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri, buka labia.
Jika vagina kering, berikanlubrikan.
- Dengan tangan kanan memasukkan spekulum dengan ujung
spekulum dalam posisi vertikal dan dengan sudut sedikit oblique.
- Setelah mencapai bagian posterior vagina, memutar spekulum dengan
lembut sehingga menjadihorizontal.
- Membuka spekulum dengan lembut sampai serviks dapatterlihat.
6. Melihat dindingvagina:
a. Mukosa vagina pada ibu yang tidak hamil berwarna pink, sedangkan
pada ibu hamil akan berwarna kebiru-biruan. Dinding vagina lembab
dan lembut atau teraba rugae. Catat adanya inflamasi dan luka. Sekresi
normal biasanya berwarna bening, tidak berbau menyengat.
b. Melihat pengeluaran pervaginam yang tidak normal: cair, bergumpal.
Berbau busuk atau bau ikan, putih seperti keju atau abu-abu. Bawa
sampel/ contoh cairan vagina jika terdapat ketidaknormalan.
7. Melihat serviks dan pembukaanserviks
a. Lubang serviks pada nullipara berukuran kecil dan berbentuk bilat dan
oval. Sedagkan pada multipara celahnya horizontal, atau mungkin tidak
beraturan bentuknya atau bahkan terbuka. Pada ibu dengan paritas.
tinggi dapat dilihat adanya parut bekas persalinanterdahulu
b. Pembukaan serviks dapat dilihat melalui pemeriksaan spekulum. Jika
ada pembukaan maka selaput ketuban akan terlihat jika belum pecah.
Besarnya pembukaan serviks secara pasti dapat diperiksa melalui
pemeriksaandalam.
c. Catat warna serviks, warna dapat menentukan diagnosis kehamilan.
Seperti tanda Chadwick’s: warna kebiruan karena meningkatnya
vaskularisasi. Serviks ibu yang tidak hamil berwarna pink,
permukaannya lembut dan warnanya rata. Area pada serviks dimana
warna pink berubah menjadi warna merah merupakan penampakan dari
zona transformasi yaitu bagian dalam dari kanalis servikalis.
d. Catat posisi dari serviks (anterior atau posterior); jika ada polip, nodul,
kista atau erosi atau ada jaringan berwarna merah sepautar lubang
serviks (ectropion); atau adanya perdarahan atau pengeluaran nanah.
Sekresi serviks yang normal seharusnya berwarna bening atau putih
dan ada bau yang tidakmenyengat.
e. Serviks yang normal tidak mudah berdarah jika disentuh dengan
lembut atau diusap dengankapas.
f. Jika serviks mudah berdarah, maka periksakan adanya infeksi gonorhoe
atau klamidia (jika fasilitastersedia).

8. Setelah selesai, melepaskan spekulum dengan membuka kuncinya terlebih


dahulu, memutar spekulum menjadi arah vertikal dan bawa keluar.

9. Merendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk


dekontaminasi.
10.Menjelaskan bahwa akan dilakukan pemeriksaan bimanual, jika
diperlukan.
PEMERIKSAAN BIMANUAL (Jika diperlukan)
1. Membersihkan daerah genitalia luar dengan DTT.
2. Membuka labia dengan tangan kiri secar lembut, memasukkan jari
tengan dan jari telunjuk tangan kanan ke dalam vagina dan serviks.
3. Melakukan palpasi seviks denganlembut
- Serviks yang tidak hamil konsistensinya seperti hidung. Selama hamil
serviks akan lebih lembut, lebih besar dan konsistensinya seperti bibir.
- Panjang serviks sangat penting diperiksa unutk menilai pendataran
serviks.
- Serviks normalnyalembut.
- Posisi serviks mengindikasikan posisi korpus uteri. Jika posisi ke atas,
maka uterusnya retroverted, jika posisinya ke bawah maka uterusnya
anteverted.
- Adanya dilatasi serviks menandakan telah masuk fase persalinan,
adanya serviks inkompeten atau abortus.
- Menggoyangkan serviks, serviks normal dapat bergerak ke sisi kanan
dan kiri 1-2 cm tanpa menimbulkan rasa sakit pada ibu.
- Jika ibu merasakan sakit, maka mengindikasikan adanya infeksi pada
uterus atau adneksa. Tanyakan pada ibu, bagian mana yang terasa sakit
secara tepat.
4. Melakukan PalpasiUterus:
- Untuk merasakan uterus, menempatkan jari di belakang serviks dengan
posisi telapak tangan menghadap ke atas. Lalu menempatkan tangan
yang di luar (tangan kiri) pada garis tengah antara pusat dan
tulangsimfisis.
- Dengan perlahan memindahkan tangan ke supra pubis tekan ke bawah,
dan tangan yang berada dalam vagina menekan ke atas. Merasakan jika
uterus teraba di antara jari yang ada di dalam dan di luar, maka
uterusnya anteverted dan dalam keadaan ini fundus dapat teraba 2-4 cm
di atas tulang pubis. (Dalam prosedur ini ibu diminta untuk bernafas
dalam untuk mengurangi rasa nyaman dan relaks).
- Jika uterus tidak teraba di antara jari tangan, mungkin posisi uterusnya
retroverted.

5. Selama melakukan palpasi uterus, memeriksa juga:


- Ukuran: ukuran uterus yang tidak hamil bervariasi tergantung paritas,
tetapi ukuran uterus kira-kira panjangnya 5-8 cm, dengan tebal 2 cm.
Jika ada perubahan ukuran menjadi besar berarti adakehamilan.
- Bentuk: uterus berbentuk seperti buah pir, jika ada bagian yang
irreguler maka mengindikasikan adanya fibroid. Jika bentuknya seperti
bentuk jantung maka menandakan adanya kelainan kongenital adri
uterus seperti uterus didelphis.
- Selama kehamilan uterus membesar, menjadi globular dan cenderung
membesar dengan bertambahnya usiakehamilan.
- Lokasi: lokasi uterus pada garis tengah, jika fundus uteri berada di
sebelah kanan atau kiri maka curigai adanya jaringan, adanya masa
adneksa atau adanyakehamilan.
- Konsistensi: uterus harus lembut, jika ada kelembutan yang lebih
berarti ada kehamilan. Tanda Hegar pada awal kehamilan menjadi
salah satu tanda mungkin kehamilan dimana adanya istmus uteri yang
sangat lembut.
- Mobilitas: uterus mudah bergerak ke anterior atau posterior. Jika tidak
mobile atau terfiksasi maka curigai adanya masalahlain.
- Tenderness: secara normal, uterus tidak kenyal dengan bergerak atau
dengan palpasi. Jika ada tenderness, curigai adanya infeksi uterus
(endometritis).
6. Rendam sarung tangan dalam larutan klorin 0,5% lepaskan dalam posisi
terbalik.
7. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih dan keringkan dengan akin
bersih.
8. Pemeriksaan urine:
- Kehamilan.
- Albumin.
- Adsymptomaticbacteriuria.
- Gula.
- Aseton.
9. Pemeriksaan darahuntuk:
- Haemoglobin.
- Golongan darah dan faktorRH.
- Test untuksifilis.
- HIV.
- Glukosa 6 phosphate dehydrogenase(G6PD).
10. Ambil apus vagina jika ditemukan adanyadischarge.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS
1. Melakukan evaluasi hasil temuan baik dari hasil pengkajian riwayat
maupun dari pemeriksaan fisik untuk menemukan faktor-faktor yang
berhubungan dengan keluhan yang normal.
2. Menganalisis data yang telah dikumpulkan dan membuat keputusan
tentang asuhan rutin apa yang akan diberikan, asuhan untuk keluhan-
keluhan yang normal, penanganan komplikasi yang ditemukan atau
perlunya rujukan.
3. Menilai kebutuhan pendidikan yang ibu perlukan dan buat rencana
untukkonseling.
PEMBERIAN ASUHAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibutentang:
- Perkembangan kehamilan.
- Status kesehatan ibu danjanin.
2. Mendiskusikan komplikasi/masalah yang ditemukan (menjelaskan
penyebabnya apabila memungkinkan) dan jelaskan penanganan yang
harus dilakukan dan pentingnya hal tersebut untuk kehamilan dan
persalinannya.
3. Jika ibu perlu dirujuk, menjelaskanalasannya.
4. Menjelaskan dan catat obat-obatan (Fe, asam folat) yang diberikan (jika
ada) serta kemungkinan penanganan di tempatrujukan.
5. Memberikan imunisasi sesuai jadwal dan infoemasikan waktu
penyuntikanulang.
6. Memberikan konseling sesuai kebutuhan.
7. Menginformasikan kepada ibu tentang tahapan selanjutnya. Jadwal
kunjungan ulang. Jika ibu datang sendiri, dorong ibu untuk datang
bersama dengan orang yang ibu inginkan untuk menemani ibu pada
kunjungan berikutnya.
8. Mengevaluasi pemahaman ibu tentang hasil pemeriksaan dan tindakan
yang harusdilakukan.
9. Mengingatkan ibu agar segera mengunjungi bidan/tenaga kesehatan jika
menemukan/ merasakan tanda-tanda bahaya aatu mempunyai pertanyaan
yang ingin diajukan.
10. Memberikan ibu kartu kunjungan antenatal.
11. Mengucapkan salam dan terima kasih.
12. Mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan.
PEMERIKSAAN HB
1. Mengisi tabung sahli dengan ditetesi HCL 0,1%N sampai batas angka 2
pada tabung sculla.
2. Memakai sarung tangan bersih untuk menghindari kontak dengan
darah.
3. Menusuk ujung jari klien dengan dengan lansetsteril.
4. Membersihkan darah yang pertama keluar dengan kapas/tisue kering.
5. Menekan jari supaya darah yang keluar tidak sampai jatuh/terbuang.
6. Menggunakan pipet untuk menghisap darah mencapai garis warna biru
pada tabung atau angka 20mm.
7. Mengusap ujung pipet dengan tisue kering menghindari sisa diluar
pipet.
8. Memasukkan pipet ke dalam tabung sahli kemudian keluarkan darah
sambil menarik pipetkeluar.
9. Mengduk HCL dengan darah sampai benar-benar tercampur dan diamkan
selama 3-5 menit supaya hematin dalam darah berubah menjadi
asamhematin.
10. Memasukkan aquadest tetes demi tetes ke dalam tabung sahli, aduk
kembali setelah ditetesi sampai warnanya sama dengan warna standar.
11. Melihat terdapat pada anka berapa permukaan darah, angka itulah yang
menunjukkan kadar haemoglobin (HB)
Dalam membaca hasil pemeriksaan : tabung sejajar dengan mata, tepat
pada lengkungan dibagian tengah, bukan dibagian pinggir dari cairan).
PEMERIKSAAN PROTEIN URINE
1. Mengisi tabung reaksi masing-masing dengan urine yang sudah disaring
2-3 cc (satu tabung reaksi sebagai kontrol).
2. Memanaskan urine di atas lampu spirtus berjarak 2-3 cm dari ujung api
sambi digoyang-goyang hingga mendidih.
3. Menambahkan 4 tetes asam asetat6%.
4. Memanaskan sekali lagi.
5. Membandingkan dengan urine kontrol.
GLUKOSA URINE
1. Mengisi kedua tabung reaksi dengan pereaksi benedict masing-masing
2,5cc.
2. Memasukkan urine yang telah disaring pada salah satu tabung tersebut
sebanyak 4 tetes.
3. Memanaskan urine di atas lampu spirtus berjarak 2-3 cm dari ujung api
sambi digoyang-goyang hinggamendidih.
4. Membandingkan dengan urine kontrol dan melihat perbedaan
warnanya.
TOTAL SKOR
PARAF PENILAI

FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

No. Register :
Masuk tanggal/ Jam :
Tempat pemeriksaan :
A. Biodata
1. Ibu
Nama :
Umur :
Suku/Bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
No. Tlp/Hp :

2. Biodata Suami
Nama :
Umur :
Suku/Bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
No. Tlp/Hp :

B. DATA SUBJEKTIF

1. Kunjungan saat ini kunjungan pertama kunjungan ulang

Keluhan utama :……………………………………………………………………..


…………………………………………………………………………………..
2. Riwayat perkawinan
Kawin………kali kawin pertama umur :……..tahun. Dengan suami
sekarang : …….tahun
3. Riwayat menstruasi
Menarche umur :…….tahun siklus :……hari. Teratur/tidak. Lama :…..hari
sifat darah: Encer/Beku. Bau……..Flour albus Ya/Tidak.
HPHT : TTP :

4. Riwayat kehamilan ini


a. Riwayat ANC
ANC sejak umur kehamilan:…….minggu ANC di………………
Frekuensi : trimeseter 1:……………kali. tanggal :………………
trimester 2 :…………..kali. tanggal :………………
trimester 3:……………kali tanggal : ………………
b. Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan……………minggu

Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir………….kali

c. Keluhan yang di rasakan


……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
d. Pola keseharian
(1) Pola nutrisi makan minum
Frekuensi :……………………………. …………………………..
Macam :……………………………. …………………………...
Jumlah :…………………………… …………………………..
Keluhan :………………………………………………………….
(2) Pola eliminasi BAB BAK
Frekuensi :………………………… …………………………
Warna :……………………….. …………………………
Bau :………………………. …………………………
Konsistensi :………………………… …………………………
Jumlah :………………………… …………………………
(3) Pola Aktivitas :…………………………………………………………
Kegiatan sehari/hari :………………………………………………………
(4) Istirahat/tidur :…………………………………………………………
(5) Seksualitas :
Frekuensi……………………………………………..
Keluhan……………………………………………….
e. Personal hiygene
Kebiasaan mandi……………..kali /hari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin :…………..

Kebiasan mengganti pakaian dalam :………………..


Jenis pakaian dalam yang digunakan :……...............

f. Imunisasi
TT 1 Tanggal :…………
TT 2 Tanggal : ………..
TT 3 Tanggal : ………..
TT4 Tanggal :…………
TT 5 Tanggal :…………
5. Riwayat kehamilan , persalinan, dan nifas yang lalu: G…..P….A.
Jenis Persalinan:………………………..Penolong…………………
Komplikasi ibu……………….. dan bayi…………………BB………..
Perdarahan………………..
6. Riwayat kontrasepi yang digunakan :
Jenis kontrasepsi…………..Keluhan……………
7. Riwayat kesehatan

a. Riwayat sistemik yang pernah /sedang diderita :


…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga :
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
c. Riwayat keturunan kembar : ……………………………………………..
d. Kebiasan kebiasan :
Merokok :…………….
Minum jamu jamuan :…………………
Minum minuman keras :……………….
Makanan/ minuman pantang :………….
Perubahan pola makan ( termasuk ngidam, nafsu makan turun dll)……………..
8. Keadaan psikososial spiritual
a. Kelahiran ini di inginkan tidak diinginkan
b. Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan keadaan sekarang……………..
c. Penerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini …………………………..

d. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan……………………

e. Ketaatan ibu dalam beribadah……………………………….

C. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum………………….Kesadaran………………….
b. Tada tanda vital : TD……mmHg, N……x/m, P……x/m, S……C0
c. Tinggi badan : ……cm, BB……..kg,
Berat badan : Sebelum hamil……..kg, BB Sekarang……kg
Lingkar lengan atas :………….
d. Kepala dan leher : Oedema wajah :…………….
Closmagravidarum :……………. Mata :…………….
Mulut :……………. Payudara :…………….
Bentuk :……………. Areola mamae :…………….
Puting susu :…………… Kolostrum :…………….
e. Abdomen : Bentuk :...………… Bekas luka :………….....
Striegravidarum :……………
Palpasi leopoid : Leopod 1:……..cm, Leopod 2 :……………..
Leopod 3 :…………….. Leopod 4 :……………..
TBJ :………….Auskultasi DJJ :………….
f. Ekstremias : Oedema ………….Varises:…………,Reflek patela:……………
Kuku…………
g. Genetalia luar, Tanda chandwich:……………Varises:……………….
Bekas luka :………………Kelenjar bartholine:………………….
Pengeluaran :………………
h. Anus :.Hmoroid ………..
2. Pemeriksaan panggul luar (Bila Perlu)
Distansia spinarum :…………………………cm
Distansia kristarum :…………………………cm
Boudeloguw :…………………………cm
Lingkar panggul :…………………………cm

3. Pemeriksaan penunjang : HB……gr%, Protein Urine:…………Glukosa:………….


Golongan darah :………………PMS:………….HIV/AIDS:………..
D. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH (ASSESMENT)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
E. PLANNING
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Mengetahui:
Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik Mahasiswa

(………………….) (……………………..) (……………)

Anda mungkin juga menyukai