Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR TILIK

PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1 = Tidak Mampu : Sama sekali tidak bisa mengerjakan tugas


2 = Kurang Mampu : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
3 = Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
4 = Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

Nama Mahasiswa & Nilai

LANGKAH – LANGKAH Nama : Nama : Nama: Nama:

I. MENYAMBUT IBU
1. Menyambu ibu dan seseorang yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri kepada ibu
3. Menanyakan nama dan usia ibu
II. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
4. Keluhan umum
5. HPHTdan apakah normal
6. Gerakan janin
7. Tanda-tanda bahaya dan penyulit
8. Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu)
9. Kekhawatiran-kekhawatira khusus
III. RIWAYAT KEHAMILAN YANG LALU
10. Jumlah kehamilan
11. Jumlah anak yang lahir hidup
12. Jumlah kelahiran premature
13. Jumlah Keguguran
14. Persalinan dengan tindakan (operasi sesar, forsep,
vakum)
15. Riwayat perdarahan pada persalinan atau pasca
persalinan
16. Kehamilan dengan tekanan darah tinggi
17. Berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg
18. Masalah janin
IV. RIWAYAT KESEHATAN/PENYAKIT YG
DIDERITA SEKARANG & DULU
19. Masalah kariovaskuler
20. Hipertensi
21. Diabetes
22. Malaria
23. Penyakit/kelamin HIV/Aids
24. Imunisasi toxoid tetanus (TT)
25. Lainnya
V. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
26. Status perkawinan
27. Respons ibu dan keluarga
28. Riwayat KB
29. Dukungan keluarga
30. Pengambil keputusan dalam keluarga
31. Gizi yang dikonsumsi dan kebiasaan makan,
vitamin A
32. Kebiasaan hidup sehat, merokok, minum -
minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang
33. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
34. Tempat dan Petugas Kesehatan yang diinginkan
untuk membantu persalinan
VI. PEMERIKSAAN FISIK
1. Meminta pasien untuk mengosongkan kandung
kemih dan menampungnya di bengkok (urine mead
stream)
2. Mencuci tangan
3. Menjelaskan seluruh prosedur sambil melakukan
pemeriksaan
4. Mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk
klarifikasi sambil melakukan pemeriksaan sesuai
dengan kebutuhan dan kelayakan
A. TANDA-TANDA VITAL
5. Mengukur tinggi dan berat badan
6. Mengukur tekanan darah, nadi dan suhu
7. Meminta pasien untuk melepaskan pakaian dan
meawarkan kain linen untuk menutup tubuhnya
(atau meminta pasien untuk melonggarkan
pakaiannya dan menggunakannya sebagai penutup
tubuh
8. Membantu pasien berbaring di meja/tikar tempat
tidur pemeriksaan yang bersih
B.KEPALA DAN LEHER
9. Memeriksa apakah terjadi edema pada wajah
10. Memeriksa apakah mata :
a. Pucat pada kelopak bagian bawah
b. Berwarna kuning
11. Memeriksa apakah rahang pucat dan memeriksa
gigi
12. Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui :
a. Pembesaran kelenjar tiroid
b. Pembesaran pembuluh limpe
C. DADA
PARU-PARU
13. Inspeksi : Kesimetrisan bentuk dan gerak
perafasan, warna kulit dada, retraksi, jaringan perut
14. Palpasi : Gerakan dinding dada, tactil vremitus
secara sistematis
15. Perkusi : Batas-batas paru secara sistematis
16. Auskultasi : bagian anterior
JANTUNG
17. Nilai bunyi jantung
PAYUDARA
18. Dengan posisi klien disamping, memeriksa
payudara :
a. Bentuk, ukuran dada simetris atau tidak
b. Putting payudara menonjol atau masuk ke
dalam
c. Adanya kolostrum atau cairan lain
19. Pada saat klien megangkat tangan ke atas kepala,
memeriksa payudara untuk mengetahui adanya
retraksi atau dimpling
20. Klien berbaring degan tangan kiri di atas, lakukan
palpasi secara sistematis pada payudara sebelah kiri
(sesudah itu sebelah kanan juga) dari arah
payudara, axila dan notest, kalau-kalau terdapat :
a. Massa
b. Pembesaran pembuluh limfe
D. ABOMEN
21. Memeriksa apakah terdapat bekas luka operasi
22. Mengukur tinggi fundus uteri dengan meggunakan
tangan (kalau > 12 minggu) atau pita ukuran (kalau
> 22 minggu)
23. Melakukan palpasi pada abdomen untuk
mengetahui leak, presentasi, posisi dan penurunan
kepala janin
24. Menghitung denyut jantung janin (dengan fetoskop
kalau 18 minggu)
E. PANGGUL: GENIALIA LUAR
25. Membantu klien mengambil posisi untuk
pemeriksaan panggul dan menutup tubuh untuk
menjaga privasi
26. Melepaskan perhiasan di jari dan di lengan
27. Mencuci tangan dengan sabun dan air, serta
mengeringkannya dengan menggunakan kain yang
bersih (atau di udara terbuka/kering)
28. Memakai sarung tangan baru atau yang biasa
dipakai lagi yang sudah didesinfeksi tanpa
terkontaminasi
29. Menjelaskan tindakan yang dilakukan sambil terus
melakukan pemeriksaan
30. Memisahkan labia mayora dan memeriksa labia
minora, kemudian klitoris, lubang uretra dan
introitus vagina untuk melihat adanya :
a. Tukak atau luka
b. Varices
c. Cairan (warna, kosistensi, jumlah dan bau)
31. Mengurut uretra dan pembuluh skene untuk
mengeluarkan cairan nanah dan darah
32. Melakukan palpasi pada kelenjar bartholini untuk
mengetahui adanya :
a. Pembengkakan
b. Massa atau kista
c. Cairan
33. Sambil melakukan pemeriksaan selalu mengamati
wajah ibu untuk mengetahui apakah ibu merasakan
sakit atau nyeri karena prosedur ini
F. PANGGUL : PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN
SPEKULUM
34. Memperlihatkan speculum kepada ibu sambil
menjelaskan bahwa benda tersebut akan
dimasukkan ke dalam vagina ibu dan bagaimana
hal ini akan terasa oleh ibu
35. Menjelaskan pada ibu bagaimana caranya agar
rileks selama dilakukan pemeriksaan (misalnya :
bernafas melalui mulut atau dada atau lemaskan
badan sambil kedua kaki tetap diregangkan)
36. Meminta ibu untuk mengatakan jika apa yang
dilakukan menyebabkan ibu merasa tidak nyaman
37. Basahi speculum dengan air (yang hangat jika
memungkinkan) atau lumuri dengan jeli (jika tidak
ada spesime yang diambil)
38. Memegang speculum dengan miring, memisahkan
bagian labia dengan tangan yang lain dan
masukkan speculum dengan hati-hati, hindari
menyentuh uretra dan clitoris
39. Memutar speculum dan membuka (blade)nya
untuk melihat serviks
40. Memeriksa serviks untuk melihat adanya :
a. Cairan atau darah
b. Adanya luka
c. Apakah serviks sudah membuka atau belum
41. Memeriksa dinding vagina utuk melihat adanya :
a. Cairan atau darah
b. Luka
42. Menutup mengeluarkan speculum secara hati-hati
dengan posisi miring
43. Meletakkan speculum yang sudah digunakan
dalam sebuah tempat unuk didekontaminasi
G. PANGGUL : PEMERIKSAAN BIMANUAL
44. Menjelaskan kepada ibu bahwa pemeriksaan
dilakukan berkesinambungan dan apa yang akan
dirasakan ibu
45. Meminta ibu untuk mengatakan kalau ibu merasa
tidak nyaman karena pemeriksaan yang dilakukan
46. Memasukkan dua jari ke dalam vagina,
merenggangkan ke dua jari tersebut dan menekan
ke bawah
47. Mencari letak serviks dan merasakan untuk
mengetahui :
a. Pembukaan (dilatasi)
b. Rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan/nyeri
goyang)
48. Menggunakan 2 tangan (satu tangan di atas
abdomen, 2 jari di dalam vagina) untuk palpasi
uterus (hanya pada trimester saja) :
a. Ukuran, bentuk dan posisi
b. Mobilisasi
c. Rasa nyeri (amati wajah ibu)
d. Massa
49.Melepaskan tangan pelan-pelan, melepaskan sarung
tangan dan melepaskannya ke dalam laruan
dekontaminasi
50. Membantu ibu unuk bangun dari meja/tempat
tidur/tikar pemeriksaan
51. Mengucapkan terima kasih atas kerjasama ibu dan
meminta ibu untuk mengenakan pakaiannya
52. Mencuci tangan dengan sabun dan air serta
mengeringkan di udara terbuka atau melapnya
dengan kain bersih
H. TANGAN DAN KAKI
53. Memeriksa apakah tangan dan kaki : Edema dan
pucat pada kuku jari
54. Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui
adanya varises
55. Mengukur lingkar lengan atas
56. Memeriksa refleks patella untuk melihat apakah
terjadi gerakan hypo atau hyper
I. PUNGGUNG
57. Inspeksi kesimetrisan bentuk dan gerak, warna
kulit, luka
58. Perkusi bagian punggung secara sistematis
VII. PEMBELAJARAN/PENDIDIKAN KESEHATAN
59. Memberitahukan kepada ibu hasil temuan dalam
pemeriksaan
60. Memberithukan usia kehamilan
61. Mengajari ibu megenai ketidaknyamanan yag
mungkin akan dialami ibu
62. Sesuai dengan usia kehamilan :
a. Nutrisi
b. Olah raga ringan
c. Istirahat
d. Kebersihan
e. Pemberian ASI
f. KB pasca salin
g. Tanda-tanda bahaya
h. Aktivitas seksual
i. Kegiatan sehari-hari dan pekerjan
j. Obat-obatan dan merokok
k. Body mekanik
l. Pakaian dan sepatu

NILAI AKHIR

TANDA TANGAN PENGUJI


DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN HB SAHLI

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1 = Tidak Mampu : Sama sekali tidak bisa mengerjakan tugas


2 = Kurang Mampu : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
3 = Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
4 = Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

NAMA MAHASISWA & NILAI


Nama : Nama : Nama : Nama :
NO. LANGKAH/TUGAS

1. Siapkan :
Alat :
a. Haemometer
b. Lancet
c. Bengkok
d. Autoclick
Bahan :
a. Tissue
b. Kapas alkohol
c. HCL 0,1 N
Aquades
2. Alat haemometer dalam keadaan bersih dan
kering, isi tabung sahli dengan larutan HCl
0,1 N sampai angka 2
3. Bersihkan dan beri antiseptik daerah kapiler
jari dengan menggunakan kapas alkohol
70%
4. Buat perdarahan dengan menusukkan blood
lancet pada daerah kapiler jari tersebut
5. Darah yang keluar dihisap menggunakan
pipet sahli sampai angka 20
6. Masukkan darah ke dalam tabng sahli, aduk
dengan batang pengaduk kaca
7. Diamkan selama 4 menit (hematin akan
berubah menjdi asam hematin)
8. Encerkan dengan aquadest tetes demi tetes
sampai larutan sama dengan warna standar
pada haemometer
9. Baca skala miniskus yang ditunjukkan pada
skala tabung sahli
NILAI AKHIR

PARAF
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN PROTEIN URIN
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1 = Tidak Mampu : Sama sekali tidak bisa mengerjakan tugas


2 = Kurang Mampu : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
3 = Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
4 = Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

Nama Mahasiswa & Nilai


NO
LANGKAH/TUGAS Nama Nama Nama Nama
.
1. Siapkan :
Alat :
a. Tabung rekais
b. Lampu spirtus
c. Botol urine
d. Corong
e. Penjepit tabung
f. Celemek
g. Hand shoen
h. Tempat sampah
i. Bengkok
j. Spuit 5 cc
k. Rak tabung reaksi
Bahan :
a. Reagen Bang
b. Tissue
c. Larutan Chlorin 0,5 %
d. Kertas saring
e. Korek api
f. Spirtus
2. Sediakan 2 tabung reaksi bersih dan kering dalam rak
tabung
3. Isi kedua tabung tersebut masing-masing dengan 5 ml
4. Isi tabung kedua dengan reagen bang sebanyak 0,5 ml,
kocok secara homogen
5. Nyalakan lampu spirtus,kemudian bakar tabung kedua di
atas nyala api dengan menggunakan penjepit tabung
sampai akan mendidih antara 1-2 menit
6. Begitu larutan mendidih segera angkat, dan disimpan
dalam rak tabung reaksi biarkan selama 5 menit
7. Amati hasilnya dan bandingkan dengan tabung kesatu
Hasil Pembacaan :
a. (-) : Bila larutan jernih
b. (+) : Bila larutan keruh
c. (++) : Bila larutan keruh berbutir
d. (+++) : Bila larutan membentuk awan
e. (++++) : Menggumpal
Nilai Akhir
Paraf Penguji
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN GLUKOSA URIN
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1 = Tidak Mampu : Sama sekali tidak bisa mengerjakan tugas


2 = Kurang Mampu : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
3 = Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
4 = Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

NO. LANGKAH/TUGAS
1. Siapkan
2. Sediakan 2 tabung reaksi bersih dan kering
dalam rak tabung
3. Isi kedua tabung tersebut masing-masing
dengan 5ml reagen benedict
4. Isi tabung kedua dengan sampel urine
sebanyak 0,5 ml, kocok secara homogen
5. Nyalakan lampu spirtus, kemudian bakar
tabung kedua di atas nyala api dengan
menggunakan penjepit tabung sampai akan
mendidih antara 1-2 menit
6. Begitu larutan mendidih segera angkat, dan
simpan dalam rak tabng reaksi biarkan
selama 5 menit
7. Amati hasilnya dan bandingkan dengan
tabung kesatu.
Hasil Pembacaan :
a. (-) : Bila larutan dalam tabung tetap
biru
b. (+ / -) : Bila larutan berwarna biru
kehijauan
c. (+) : Bila larutan berwarna hijau
disertai dengan endapan
berwarna kuning
d. (++) : Bila larutan berwarna kuning
e. (+++) : Bila larutan berwarna oranye
endapan kuning
f. (++++) : Bila larutan berwarna merah
bata
NILAI AKHIR

PARAF PENGUJI
DAFTAR TILIK
ASUHAN NORMAL PERSALINAN 60 LANGKAH
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1 = Tidak Mampu : Sama sekali tidak bisa mengerjakan tugas


2 = Kurang Mampu : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
3 = Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
4 = Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

NAMA MAHASISWA & NILAI


Nama : Nama : Nama : Nama :
KEGIATAN

I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA


1. Mendengar dan melihat tanda Kala Dua Persalinan
 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
 Ibu merasakan tekanan yang semakin
meningkat pada rektum dan vagina
 Perineum tampak menonjol
 Vulva dan sfinger ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-
obatan esensial untuk menolong persalinan dan
menatalaksana komplikasi segera pada ibu dan bayi
baru lahir.
Untuk asuhan bayi baru lahir atau resusitas.
>>>Siapkan :
 Tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat
 3 handuk/kain bersih dan kering (termasuk
ganjal bahu bayi)
 Alat penghisap lendir
 Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari
tubuh bayi
Untuk ibu :
 Menggelar kain di perut bawah ibu
 Menyiapkan oksitosin 10 unit
 Alat suntik steril sekali pakai di dalam partus
set
3. Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak
tembus cairan
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang
dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih
mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue
atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan
digunakan untuk periksa dalam
6. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik
(gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT
atau steril dan pastikan tidak terjadi kontaminasi
pada alat suntik)
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya
dengan hati-hati dari anterior (depan) ke posterior
(belakang) menggunakan kapas atau kasa yang
dibasahi air DTT
 Jika introitus vagina, perineum atau anus
terkontaminasi tinja, bersihkan dengan
seksama dari arah depan ke belakang
 Buang kapas atau kasa pembersih
(terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia
 Jika terkontaminasi, lakukan dekontaminasi,
lepaskan dan rendam sarung tangan tersebut
dalam larutan klorin 0,5%. >>> Langkah #9.
Pakai sarung tangan DTT/ steril untuk
melaksanakan langkah lanjutan
8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan
pembukaan lengkap.
 Bila selaput ketuban masih utuh saat
pembukaan sudah lengkap maka lakukan
amniotomi
9. Dekontaminasi sarung tangan (celupkan tangan
yang masih memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit). Cuci kedua
tangan setelah sarung tangan dilepaskan
10. Periksa denyut jantung (DJJ) setelah kontraksi
uterus mereda (relaksasi) untuk memastikan DJJ
masih dalam batas normal (120 – 160 x / menit)
 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ
tidak normal
 Mendokumentasikan hasil-hasil periksa dalam,
DJJ, semua temuan pemeriksaan dan asuhan
yang diberikan ke dalam partograf.
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES MENERAN
11. Beritahukan pada ibu bahwa pembukaan sudah
lengkap dan keadaan janin cukup baik, kemudian
bantu ibu menemukan posisi yang nyaman dan
sesuai dengan keinginannya.
 Tunggu hingga timbul kontraksi atau rasa
ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi
dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman
penatalaksanaan fase aktif) dan
dokumentasikan semua temuan yang ada
 Jelaskan pada anggota keluarga tentang peran
mereka untuk mendukung dan memberi
semangat pada ibu dan meneran secara benar
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi
meneran jika ada rasa ingin meneran atau kontraksi
yang kuat. Pada kondisi itu, ibu diposisikan
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan
dan pastikan ibu merasa nyaman
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu
merasa ingin meneran atau timbul kontraksi yang
kuat :
 Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar
dan efektif
 Dukung dan beri semangat pada saat meneran
dan perbaiki cara meneran apabila caranya
tidak sesuai
 Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman
sesuai pilihannya (kecuali posisi )berbaring
terlentang dalam waktu yang lama)
 Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara
kontraksi
 Anjurkan keluarga memberi dukungan dan
semangat untuk ibu
 Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum)
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
 Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan
segera hadir setelah pembukaan lengkap dan
dipimpin meneran ≥ 120 menit (2 jam) pada
primigravida atau ≥ 60 menit ( 1 jam ) pada
multigravida
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau
mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum
merasa ada dorongan untuk meneran dalam selang
waktu 60 menit
V. PERSIAPAN UNTUK MELAHIRKAN BAYI
15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan
bayi) di perut bawah ibu, jika kepala bayi telah
membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian
sebagai alas bokong ibu
17. Buka tutup partus set dan periksa kembali
kelengkapan peralatan dan bahan
18. Pakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan
VI. PERTOLONGAN UNTUK MELAHIRKAN BAYI
Lahirnya Kepala
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6
cm membuka vulva maka lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering, tangan yang lain menahan
belakang kepala untuk mempertahankan posisi
defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan
ibu meneran secara efektif atau bernapas cepat dan
dangkal
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
(ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi),
segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
Perhatikan !
 Jika tali pusat melilit leher secara longgar,
lepaskan lilitan lewat bagian atas kepala bayi
 Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem
tali pusat di dua tempat dan potong tali
pusat di antara dua klem tersebut
21. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar
yang berlangsung secara spontan
Lahirnya bahu
22. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala
bayi secara biparental. Anjurkan ibu untuk meneran
saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala ke
arah bawah dan distal hingga bahu depan mucul di
bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan ke arah
atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang
Lahirnya badan dan tungkai
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah
untuk menopang kepala dan bahu. Gunakan tangan
atau untuk menelusuri dan memegang lengan dan
siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan
atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai, dan
kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk
diantara kedua kaki dan pegang kedua kaki dengan
melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jari-jari
lainnya pada sisi yang lain agar bertemu dengan
jari telunjuk)
VII. ASUHAN BAYI BARU LAHIR
25. Lakukan penilaian (selintas):
 Apakah bayi cukup bulan?
 Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas
tanpa kesulitan?
 Apakah bayi bergerak dengan aktif
Bila salah satu jawaban “TIDAK” lanjut ke
langkah resusitasi pada bayi baru lahir
dengan asfiksia
Bila semua jawaban “YA” lanjut ke-26
26. Keringkan tubuh bayi
Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala
dan bagian tubuh lainnya (kecuali kedua tangan)
tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah
dengan handuk/kain yang kering. Pastikan bayi
dalam posisi dan kondisi aman di perut bagian
bawah ibu.
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya
satu bayi yang lahir (hamil tunggal) dan bukan
kehamilan ganda (gemelli).
28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar
uterus berkontraksi baik.
29. Dalam waktu satu menit setelah bayi lahir,
suntikkan oksitosin 10 unit (intramuskuler) di 1/3
distal lateral paha (lakukan aspirasi sebelum
menyunting oksitosin).
30. Setelah 2 menit sejak bayi (cukup bulan) lahir,
pegang tali pusat dengan satu tangan pada sekitar 5
cm dari pusar bayi, kemudian jari telunjuk dan jari
tengah tangan lain menjepit tali pusat dan geser
hingga 3 cm proksimal dari pusar bayi. Klem tali
pusat pada titik tersebut kemudian tahan klem ini
pada posisinya, gunakan jari telunjuk dan tengah
tangan lain untuk mendorong isi tali pusat ke arah
ke arah ibu (sekitar 5 cm) dan klem tali pusat pada
sekitar 2 cm distal dari klem pertama.
31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang
telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan
pengguntingan tali pusat diantara 2 klem
tersebut.
 Ikat tali pusat dengan benang DTT/Steril pada
satu sisi kemudian lingkarkan lagi benang
tersebut dan ikat tali pusat dengan simpul
kunci pada sisi lainnya.
 Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah
yang telah disediakan
32. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak
kulit ibu-bayi. Luruskan bahu bayi sehingga dada
bayi menempel di dada ibunya. Usahakan kepala
bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi
lebih rendah dari puting susu atau areola mame ibu
 Selimuti ibu-bayi dengan kain kering dan
hangat, pasang topi di kepala bayi
 Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit
di dada ibu paling sedikit 1 jam.
 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan
inisiasi menyusu dini dalam waktu 30-60
menit. Menyusu untuk pertama kali akan
berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup
menyusu dari satu payudara
 Biarkan bayi di dada ibu selama 1 jam
walaupun bayi sudah berhasil menyusu
VIII. MANAJEMEN AKTIF KALA TIGA PERSALINAN (MAK III)
33. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm
dari vulva
34. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah
ibu (di atas simfisis) untuk mendeteksi kontraksi.
Tangan lain memegang klem untuk menegangkan
tali pusat
35. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke
arah bawah sambil tangan ang lain mendorong
uterus ke arah belakang-atas (dorso-kranial) secara
hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika
plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan
penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul
kontraksi berikutnya dan ulangi kembali prosedur
di atas.
 Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta
ibu, suami atau anggota keluarga untuk
melakukan stimulasi puting susu.
Mengeluarkan plasenta
36. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan
uterus ke arah dorsal ternyata diikuti dengan
pergeseran tali pusat ke arah distal maka lanjutkan
dorongan ke arah kranial hingga plasenta dapat
dilahirkan.
 Ibu boleh meneran tetapi tali pusatnya hanya
ditegangkan (jangan ditarik secara kuat
terutama jika uterus tak berkontraksi) sesuai
dengan sumbu jalan lahir ( kea rah bawah –
sejajar – lantai – atas)
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan
klem hingga berjarak sekitar 5-10cm dari
vulva dan lahirkan plasenta
 Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit
menegangkan tali pusat :
1. Ulangu pemberian oksitosin 10 unit IM
2. Lakukan kateterisasi (gunakan teknik
aseptik) jika kandung kemih penuh
3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4. Ulangi tekanan dorso-kranial dan
penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
5. Jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak
bayi lahir atau terjadi pendarahan maka
segera lakukan tindakan plasenta manual
37. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan
plasenta dengan kedua tangan. Pegang dan putar
plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian
lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang
telah disediakan.
 Jika selaput ketuban robek, pakai sarung
tangan DTT atau steril untuk melakukan
eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-
jari tangan atau klem ovum DTT/Steril untuk
mengeluarkan selaput yang tertinggal
Ransangan Taktil (Masase) Uterus
38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,
lakukan masase uterus, letakkan telapak tangan di
fundus dan lakukan mesase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus teraba keras)
 Lakukan tindakan yang diperlukan (Kompresi
Bimanual Internal, kompresi Aorta
Abdominalis, Tampon Kondom-Kateter) jika
uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik
setelah ransangan taktil/masase
IX. MENILAI PENDARAHAN
39. Periksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal)
pastikan plasenta telah dilahirkan lengkap.
Masukkan plasenta ke dalam kantung plastik atau
tempat khusus
40. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perineum. Lakukan penjahitan bila terjadi laserasi
yang luas dan menimbulkan pendarahan.
X. ASUHAN PASCAPERSALINAN
41. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
terjadi pendarahan pervaginam
42. Pastikan kantung kemih kosong
43. Celupkan tangan yang masih memakai sarung
tangan ke dalam larutan 0,5%, bersihkan noda
darah dan cairan tubuh, bilas dengan air DTT tanpa
melepas sarung tangan dan keringkan dengan tissue
atau handuk
Evaluasi
44. Ajarkan ibu/ keluarga cara melakukan masase
uterus dan menilai kontraksi
45. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
46. Memeriksa nadi ibu dan pastika keadaan umum ibu
baik
47. Pantau keadaan bayidan pastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik (40-60 kali/ menit)
 Jika bayi sulit bernapas, merintih, atau retraksi,
diresusitasi dan segera merujuk ke rumah
sakit.
 Jika bayi napas terlalu cepat atau sesak napas,
segera rujuk ke RS Rujukan.
 Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan
hangat. Lakukan kembali kontak kulit ibu-bayi
dan hangatkan ibu-bayi dalam satu selimut
Kebersihan dan Keamanan
48. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam
larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi
(10menit). Cuci dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi
49. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat
sampah yang sesuai
50. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh
dengan menggunakan air DDT. Bersihkan cairan
ketuban, lendir, dan darah di ranjang atau disekitar
ibu berbaring. Bantu ibu memakai pakaian yang
bersih dan kering
51. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu
memberikan ASI. Anjurkan keluarga untuk
memberi ibu minuman dan makanan yang
diinginkannya
52. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan
klorin 0,5%
53. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan
klorin 0,5%, balikkan bagian dalam keluar dan
rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
kemudian keringkan tangan dengan tissue atau
handuk pribadi yang bersih dan kering
55. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan
pemeriksaan fisik bayi
56. Dalam satu jam pertama, beri salep/tetes mata
profilaksis infeksi, vitamin K1 1 mg IM di paha
kiri bawah lateral, pemeriksaan fisik bayi baru
lahir, pernapasan bayi (normal 40-60 kali/menit)
dan temperatur tubuh (normal 36,5-37,5 C) setiap
15 menit
57. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan
suntikan imunisasi Hepatitis B di paha kiri bawah
lateral, pemeriksaan fisik bayi di dalam jangkauan
ibu agar sewaktu-waktu dapat disusukan.
58. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik
dan rendam di dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
kemudian keringkan dengan tissue atau handuk
pribadi yang bersih dan kering
Dokumentasi
60. Lengkapi partograf (halaman depan belakang),
periksa tanda vital dan pemantauan Kala IV
Persalinan

NILAI

PARAF PENGUJI
DAFTAR TILIK
PENJAHITAN LASERASI PERINEUM
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1 = Tidak Mampu : Sama sekali tidak bisa mengerjakan tugas


2 = Kurang Mampu : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
3 = Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
4 = Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

NAMA MAHASISWA & NILAI


Nama : Nama : Nama : Nama :
LANGKAH-LANGKAH

PENGETAHUAN
PERSIAPAN PENJAHITAN
1. Bersihkan sarung tangan di dalam larutan
klorin 0,5 %, lepaskan dalam keadaan
terbalik dan terendam dalam klorin 0,5 %
2. Siapkan peralatan untuk melakukan
penjahitan :
 Dalam wadah set partus masukkan :
sepasang sarung tangan, pemegang
jarum, jarum jahit, chromic catgut atau
catgut no.2/0 atau 3/0, pinset
 Buka alat suntik 10 ml sekali pakai,
masukan ke dalam wadah set partus
 Patahkan tabung lidokain (lidokain 1
% tanpa epinefrin) – perkirakan
volume lidokain yang akan digunakan
– sesuaikan dengan besar / dalamnya
robekan. Bila tidak tersedia larutan
jadi lidokain 1 %, dapat digunakan
lidokain 2% yang diencerkan 1 : 1
dengan menggunakan akuades steril.
3. Posisikan bokong ibu pada sudut ujung
tempat tidur, dengan posisi litotomi.
4. Pasangkan kain bersih di bawah bokong ibu
5. Atur lampu sorot / senter ke arah vulva /
perineum ibu
6. Pakai satu sarung tangan
7. Isi tabung suntik 10 ml dengan larutan
lidokain 1% tanpa epinefrin
8. Lengkapi pemakaian sarung tangan pada ke
dua tangan
9. Gunakan kasa bersih, untuk membersihkan
daerah luka dari darah atau bekukan darah,
dan nilai kembali luas dan dalamnya
robekan pada daerah perineum
ANESTESI LOKAL
10. Beritahu ibu akan disuntik dan mungkin
timbul rasa kurang nyaman
11. Tusukkan jarum suntik pada ujung luka /
robekan perineum, masukkan jarum suntik
secara subkutan sepanjang tepi luka
12. Aspirasi untuk memastikan tidak ada darah
yang terhisap. Bila ada darah, tarik jarum
sedikit dan kembali masukkan. Ulangi lagi
aspirasi (cairan lidokain yang masuk ke
dalam pembuluh darah dapat menyebabkan
denyut jantung tidak teratur)
13. Suntikkan cairan lidokain 1 % sambil
menarik jarum suntik pada tepi luka daerah
perineum.
14. Tanpa menarik jarum suntik keluar dari
luka, arahkan jarum suntik sepanjang tepi
luka pada mukosa vagina, lakukan aspirasi,
suntikkan cairan lidokain 1 % sambil
menarik jarum suntik. (Bila robekan besar
dan dalam, anestesi daerah bagian dalam
robekan – alur suntikan anestesi akan
berbentuk seperti kipas : tepi perineum.
dalam luka, tepi mukosa vagina )
15. Lakukan langkah no 11 s/d 14 untuk ke
dua tepi robekan.
16. Tunggu 1 – 2 menit sebelum melakukan
penjahitan untuk mendapatkan hasil
optimal dari snestesi
PENJAHITAN ROBEKAN
17. Lakukan inspeksi vagina dan perineum
untuk melihat robekan.
18. Jika ada perdarahan yang terlihat menutupi
luka episiotomi, pasang tampon atau kasa
ke dalam vagina. (Sebaiknya menggunakan
tampon berekor benang)
19. Tempatkan jarum jahit pada pemegang
jarum, kemudian kunci pemegang jarum
20. Pasang benang jahit (chromic 2 – 0 ) pada
mata jarum
21. Lihat dengan jelas batas luka episiotomi
22. Lakukan penjahitan pertama ± 1 cm di atas
puncak luka robekan di dalam vagina, ikat
jahitan pertama dengan simpul mati.
Potong ujung benang yang bebas (ujung
benang tanpa jarum) hingga tersisa ± 1 cm.
23. Jahit mukosa vagina dengan menggunakan
jahitan jelujur hingga tepat di belakang
lingkaran himen.
Bila menggunakan benang plain cat gut, buat
simpul mati pada jahitan jelujur di belakang
lingkaran himen
24. Tusukkan jarum pada mukosa vagina dari
belakang lingkaran himen hingga
menembus luka robekan bagian perineum.
Bila robekan yang terjadi sangat dalam:
 Lepaskan jarum dari benang
 Ambil benang baru dan pasang pada
jarum
 Buat jahitan terputus pada robekan
bagian dalam untuk menghidari
rongga bebas / dead space.
 Gunting sisa benang
 Pasang kembali jarum pada benang
jahitan jelujur semula
25. Teruskan jahitan jelujur pada luka robekan
perineum sampai ke bagian bawah luka
robekan
Bila menggunakan benang plain cut gut, buat
simpul mati pada jahitan jelujur paling bawah
26. Jahit jaringan subkutis kanan-kiri ke arah
atas hingga tepat di muka lingkaran himen
27. Tusukkan jarum dari depan lingkaran
himen ke mukosa vagina di belakang
lingkaran himen. Buat simpul mati di
belakang lingkaran himen dan potong
benang hingga tersisa ± 1 cm
28. Bila menggunakan tampon / kasa di dalam
vagina, keluarkan tampon / kasa.
Masukkan jari telunjuk ke dalam rektum
dan rabalah dinding atas rektum.
(Bila teraba jahitan, ganti sarung tangan
dan lakukan penjahitan ulang)
29. Nasehati ibu agar :
 Membasuh perineum dengan sabun
dan air, terutama setelah buang air
besar (arah basuhan dari bagian muka
ke belakang)
 Kembali untuk kunjungan tindak
lanjut setelah 1 minggu untuk
pemeriksaan jahitan dan rektum
(segera rujuk jika terjadi fistula)
Lanjutkan langkah / kegiatan untuk Kebersihan & Keamanan sesuai dengan PB Persalinan Normal

NILAI

PARAF PENGUJI
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN UMUM NIFAS
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1 = Tidak Mampu : Sama sekali tidak bisa mengerjakan tugas


2 = Kurang Mampu : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
3 = Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
4 = Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

LANGKAH-LANGAH NAMA MAHASISWA &


Nama : Nama : Nama : Nama :

1. Menyiapkan alat-alat yang


dibutuhkan dan membawa
kedekat pasien:
 Stetoskop dan tensimeter
 Thermometer
 Timbangan berat badan
 Handscoon steril 1 pasang
 Kapas steril
 Bengkok
 Cairan desinfektan
 Alat tulis dan buku catatan
perkembangan
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan lingkungan
(gorden, jendela dan pintu
ditutup)
4. Mengucapkan salam dan
menjelaskan tujuan, prosedur
pemeriksaan
5. Menimbang berat badan pasien
6. Menganjurkan ibu untuk
berbaring terlentang diatas
tempat tidur pemeriksaan
dengan santai
7. Melakukan pemeriksaan tekanan
darah, suhu tubuh, dan denyut
nadi untuk mengetahui tanda-
tanda infeksi
8. Memeriksa tingkat anemia ibu
dengan memperhatikan warna
kulit muka/wajah dan
konjunctiva
9. Memeriksa bagian leher ibu
untuk mengetahui ada tidaknya
pembesaran kelenjar dengan
palpasi menggunakan jari
telunjuk dan jari tengah
10. Memeriksa payudara, dengan
cara:
 Ibu diminta berbaring dengan
lengan kanan diatas kepala,
kemudian lakukan palpasi
payudara kanan secara sistematis
sampai axilla, catat adanya
massa, benjolan yang membesar,
pembengkakan atau abses.
Ulangi prosedur yang sama
untuk memeriksa payudara kiri
 Perhatikan bagian areola dan
papilla untuk dilihat kondisinya
(kering, pecah, pendek, atau
rata)
 Apakah ada bagian yang nyeri
tekan
 Lihat adakah abses atau
pembengkakan karena
bendungan ASI
 Perhatikan pengeluaran ASI
11. Memeriksa abdomen, meliputi:
 Posisi dan tinggi fundus uteri
 Pastikan ukuran kandung kemih
(penuh/tidak)
12. Memeriksa ekstremitas bawah:
 Untuk mengetahui ada/tidaknya
vena varises, kemerahan pada
betis, oedema padaa kaki
 Tekuk kedua kaki untuk
diperiksa nyeri betis (Prasat De
Houtman)
 Perhatikan adanya peradangan
atau tidak
13. Mengatur pasien pada posisi
litotomi
14. Menggunakan handscoon
15. Memeriksa perineum:
 Perhatikan penyembuhan
laserasi/penjahitan episiotomi
 Perhatikan warna, konsistensi
dan bau dari lokhea
16. Menepatkan sarung tangan
didalam larutan desinfektan
17. Memberitahu ibu mengenai hasil
pemeriksaan
18. Mencuci tangan dibawah air
mengalir
NILAI AKHIR

PARAF PENGUJI

DAFTAR TILIK
TEKNIK MENYUSUI
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1 = Tidak Mampu : Sama sekali tidak bisa mengerjakan tugas


2 = Kurang Mampu : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
3 = Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
4 = Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

NAMA MAHASIWA & NILAI


NO LANGKAH – LANGKAH Nama : Nama : Nama : Nama :

PERSIAPAN
1. Popok bayi
2. Buku catatan minum
3. Mangkok berisi kapas dan kom berisi air DDT
4. Bengkok
LANGKAH-LANGKAH
1. Mengidentifikasi bayi yang akan disusukan pada ibu
2. Mengganti popok bayi bila miksi/defekasi
3. Mengangkat bayi
4. Membawa bayi ke Ibu
a. Memperlihatkan nomor bayi pada ibu
b. Menggendong bayi dengan dua tangan
5. Menganjurkan ibu pada posisi menyenangkan
6. Mengamati apakah putting susu lecet / tidak
7. Membersihkan putting susu dengan kapas air DDT
8. Mengeluarkan putting susu untuk melumasi putting dan
areola
9. Menyusukan bayi pada ibu
10. Mengamati apakah putting susu berada di atas lidah
bayi waktu dihisap
11. Menyusui 10-15 menit
12. Membuat bayi bersendawa
13. Mengatur posisi bayi dalam buaian
14. Mencatat dalam status bayi
- Jam minum
15. Membersihkan dan mengembalikan alat-alat pada
tempatnya
16. Mencuci tangan
NILAI AKHIR

PARAF PENGUJI

DAFTAR TILIK
PERAWATAN PAYUDARA
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1 = Tidak Mampu : Sama sekali tidak bisa mengerjakan tugas


2 = Kurang Mampu : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
3 = Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
4 = Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

NAMA MAHASIWA & NILAI


NO LANGKAH – LANGKAH Nama : Nama : Nama : Nama :

PERSIAPAN
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Menyapa ibu dan memberitahu ibu tentang tindakan
yang akan dilakukan
PELAKSANAAN
3. Mencuci tangan sebelum tindakan dan keringkan
Menyiapkan posisi ibu, baju bagian atas dibuka dan
meletakkan handuk di bahu dan pangkuan ibu.
4. Mengompres kedua putting susu dan areola mamae
dengan menggunakan kapas yang telah diolesi minyak
kelapa/baby oil selama 2-5 menit.
5. Membersihkan putting susu dan areola mamae dengan
kapas.
6. Melicinkan kedua telapak tangan dengan minyak
kelapa/baby oil.
8. Mengurut payudara dimulai ke arah atas, lalu ke
samping.
9. Mengurut payudara secara melintang, telapak tangan
mengurut ke depan, lalu kedua tangan dilepas dari
payudara secara perlahan-lahan.
10. Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, lalu dua
atau tiga jari tangan kanan membuat gerakan memutar
sambil menekan mulai dari pangkal payudara dan
berakhir pada putting susu.
11. Menyokong payudara kiri dengan satu tangan,
sedangkan tangan kanan mengurut payudara dengan
sisi kelingking dari arah tepi ke arah putting susu.
12. Menyokong payudara dengan satu tangan, sedangkan
tangan lain mengurut payudara dengan tangan
mengepal dari arah tepi ke arah putting susu.
13. Mengompres payudara dengan waslap menggunakan
air hangat dan air dingin secara bergantian.
14. Mengeluarkan putting susu untuk melumasi putting dan
areola
15. Membantu ibu untuk memakai kembali pakaiannya dan
menganjurkan ibu untuk memakai BH yang
menyokong payudara.
16. Membereskan alat-alat dan mencuci alat-alat yang telah
dipakai
17. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan dan
keringkan.
NILAI AKHIR

PARAF PENGUJI

Anda mungkin juga menyukai