DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1.
1.2.
Rumusan Masalah............................................................................................... 2
1.3.
1.4.
Luaran ................................................................................................................. 3
1.5.
Manfaat ............................................................................................................... 3
1.6.
BAB II................................................................................................................................. 4
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 4
2.1.
2.2.
2.3.
2.3.1.
2.3.2.
2.4.
Fluks massa......................................................................................................... 8
2.5.
2.6.
2.7.
Kecepatan ........................................................................................................... 9
2.7.1.
2.7.2.
2.8.
Volumetric Quality (
2.9.
Slip velocity....................................................................................................... 11
2.10.
2.11.
Viskositas.......................................................................................................... 12
..................................................................................... 11
) ......................................................................................... 12
2.12.1. Pressure drop aliran dua fase dengan metode separated flow model pada pipa
vertikal .............................................................................................................. 14
2.12.2. Rekomendasi Metode/Korelasi Perhitungan Pressure Drop ............................ 15
2.12.3. Korelasi Chisholm ............................................................................................ 15
2.13.
Umum ............................................................................................................... 19
3.2.
3.2.1.
3.2.2.
3.3.
3.4.
3.4.1.
3.4.2.
3.4.3.
3.4.4.
3.5.
3.5.1.
3.5.2.
3.6.
3.7.
3.7.1.
Waktu................................................................................................................ 23
3.7.2.
Tempat .............................................................................................................. 23
3.7.3.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PUSRI) adalah perusahaan produsen
seksi
dekomposisi atau purifikasi. Pada tahap purifikasi terdapat unit high pressure
decomposer
(LP
decomposer). Pada tahap ini larutan urea dipisahkan dari larutan campuran
outlet reactor (DC-101) yang terdiri atas karbamat, urea, air, gas CO2 dan
ammonia berlebihan. Tahap pemisahan terjadi dengan cara tekanan dan
pemanasan dengan dua langkah penurunan tekanan, yaitu pada 17kg/cm2g dan
22,2 kg/cm2g. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim ke bagian
recovery, sedangkan larutan ureanya dikirim ke bagian kristaliser. Fluida gas
memiliki laju aliran massa 127.000 kg/jam dan fluida liquid sebesar 1430000
kg/jam. Fluida medium low pressure steam condensate melalui jalur 6SMLC12230-BSA2-(H) dengan suhu 244C dan bertekanan 25 kg/cm2g. Setelah
melewati control valve (LV-106) fluida diteruskan melewati jalur pipa vertikal
dengan line number 6SLC-17705-ASA2-(H). Pada jalur pipa vertikal tersebut
fluida mengalami penurunan tekanan menjadi low pressure steam condensate
dengan suhu 200C dan memiliki tekanan sebesar 8 kg/cm2 g.
Aliran dua fase merupakan bagian dari aliran multi fase mempunyai
fenomena yang sangat kompleks dibanding pada aliran satu fase diantaranya
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Luaran
Manfaat
Batasan Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Aliran multifase adalah aliran dari sebuah campuran dari fase-fase seperti gasgas (bubbles) dalam sebuah liquid, atau liquid (droplets) di dalam gas atau
kombinasi aliran dari fase solid, liquid dan gas secara simultan di dalam pipa
yang sama. Banyak aplikasi engineering dan scientific mengenai multifase,
seperti gas-liquid flow, liquid-solid(slurry), liquid-liquid flow dan gas-solid
flow (aerosol). Contohnya aliran dalam evaporator dan kondensor, aliran
campuran gas-minyak-air dalam industri minyak pneumatic conveying dalam
mesin berbahan bakar batu bara, bubble column reactors di dalam mesinmesin berbahan bakar kimia dan nuklir dan lain sebagainya.
Aliran multifase merupakan fenomena yang komplek yang sulit untuk
dimengerti, diprediksi, dan dimodelkan. Karakteristik-karakteristik fase
tunggal yang umum seperti velocity profile, turbulence, dan boundary layer,
adalah yang tidak sesuai untuk menjabarkan sifat asli dari aliran semacam ini.
Telah lama, desain utama sistem multifase berdasarkan pada empiris
meskipun begitu teknik-teknik pengukuran yang lebih canggih telah menuju
ke arah proses control yang lebih maju dan penghitungan parameter-parameter
yang fundamental di dalam aliran mulltifase tersebut. Peningkatan dalam
kemampuan komputasi telah memungkinkan pengembangan model numerik
yang bisa digunakan untuk melengkapi desain sistem engineering dari aliran
multifase.
2.2.
cair, seperti ditemui dalam uap generator dan sistem pendingin. Banyak yang
telah dipelajari tentang aliran tersebut, termasuk menggambarkan batasan
tentang pola aliran
perbedaan fase-fase ini akan bisa mendistribusikan di dalam jalur pipa dalam
banyak konfigurasi-konfigurasi aliran dikarenakan sifat fluida yang berbeda,
orentasi dan geometri pipa dimana fluida-fluida mengalir, dan flow rate dari
tiap fase. Konfigurasi-konfigurasi aliran ini disebut REGIMES atau FLOW
PATTERN. Flow regimes dibedakan dengan perbedaan gas-liquid interfaces.
Mekanisme massa, momentum, dan transfer energy antar fase-fase adalah
berbeda di dalam perbedaan flow regimes. Jadi penting untuk mengetahui
perbedaan flow regimes pada aliran-aliran horizontal dan vertical. Dari
multifase flow regimes, gas-liquid dua fase flow regimes akan dijelaskan lebih
lanjut
2.3.1. Flow Regime Gas-Liquid Pada Pipa Vertikal
Aliran vertikal memiliki dua kemungkinan, searah dengan gravitasi atau
melawan arah gravitasi. Dalam dunia teknik aliran melawan gravitasi lah yang
lebih umum digunakan. Ada perbedaan antara aliran searah gravitasi dengan
arah yang melawan gravitasi. Daya apung bertindak dalam dua arah berlainan
untuk dua pola aliran. Untuk aliran melawan gravitasi, cairan yang lebih
ringan memiliki daya apung dengan kekuatan lebih besar untuk bergerak lebih
cepat dan ini berlawanan untuk cairan yang lebih berat. Jadi, ada perbedaan
pola aliran dua situasi tersebut. Alasan utamanya disebabkan oleh perbedaan
bahwa cairan yang lebih berat didominasi oleh gravitasi itu sendiri sedangkan
cairan yang lebih ringan didominasi oleh gaya tekan. (Genick Bar-Meir, 2013)
Gambar 2.1 Pola aliran dua fase gas-likuid pada pipa vertikal (John G.
Collier F.R.S. F.ENG & John R. Thome D.Phil, 1994)
a.
b.
c.
d.
e.
Gambar 2.2 Pemetaan pola aliran untuk aliran vertikal ( Hewitt dan Roberts,
1969)
Persamaannya adalah :
Absis
Ordinat
Dimana
[ (
(2.1)
(2.2)
2.4.
Fluks massa
1. Fluks massa gas (
(2.3)
2. Fluks massa likuid (
(2.4)
3. Total Fluks massa
(2.5)
Dimana :
= fluks massa gas
= laju aliran massa gas (kg/s)
= laju aliran massa likuid (kg/s)
2.5.
Volume Fraction
Volume fraction adalah parameter yang penting dalam aliran multifase.
Properti multifase mixture diatur oleh volume fraction dari tiap fase. Volume
fraction dari tiap fase dalam multifase mixture digambarkan sebagai berikut :
(2.6)
Dimana
:
= volume fraction untuk semua dispersed phase k
= volume dispersed phase (m3)
= volume mixture (m3)
2.6.
atas kadang-kadang disebut sebagai void fraction untuk fase gas dan sering
juga disebut sebagai fraksi liquid/liquid holdup untuk fase likuid. Jadi, di
dalam hal cair-gas aliran dua fase, void fraction adalah :
(2.7)
(2.8)
Dimana,
= fraksi likuid (liquid holdup)
= fraksi gas (void fraction)
= volume pada fase gas (m3)
= volume pada campuran (mixture) (m3)
2.7.
Kecepatan
Pada aliran dua fase banyak korelasi menyebut kecepatan sebagai
kecepatan
superficial
(superficial
velocity).
Kecepatan
superficial
USG
USL
Gambar 2.3 Visualisasi kecepatan aliran dua fase (Time,2011)
)
(2.9)
)
(2.10)
3. Kecepatan campuran (
)
(2.11)
Dimana :
= kecepatan superficial gas (m/s)
= kecepatan superficial liquid (m/s)
= laju aliran gas dalam pipa ( m3/s)
= laju aliran likuid dalam pipa ( m3/s)
= luas total pipa (m2)
)
(2.12)
)
(2.13)
Dimana,
= kecepatan superficial gas (m/s)
= kecepatan superficial likuid (m/s)
10
Dimana :
= volumetric quality pada gas
= laju aliran gas dalam pipa ( m3/s)
= laju aliran likuid dalam pipa ( m3/s)
= kecepatan superficial gas (m/s)
= kecepatan superficial likuid (m/s)
2.9.
Slip velocity
Dalam hal perbedaan kepadatan, ketiga gas dan likuid mengalir secara
simultan di dalam sebuah jalur pipa, fase gas mengalir lebih cepat dibanding
fase likuid. Gas menjauh (slipping away/slip) dari likuid. Slip velocity
digambarkan sebagai perbedaan dari rata-rata kecepatan gas dan likuid.
(2.15)
Dimana,
= slip velocity (m/s)
= kecepatan rata-rata gas (m/s)
= kecepatan rata-rata likuid (m/s)
11
X = kualitas gas
= laju aliran massa gas, kg/s
= laju aliran massa likuid, kg/s
2.11. Viskositas
Viskositas fluida merupakan ukuran daya hambat aliran fluida, yang
juga dapat dinyatakan sebagai keengganan fluida untuk mengalir. Viskositas
dari fluida memiliki efek yang penting dari bilangan Reynold dan selanjutnya
dapat menentukan apakah aliran tersebut laminar, turbulen atau transisi.
Penentuan nilai viskositas sulit diprediksi pada kasus aliran gas-likuid, likuidlikuid, gas-solid, atau likuid-solid. Viskositas digunakan untuk memprediksi
friction factor dan menentukan liquid holdup untuk aliran gas-likuid.
2.11.1. Viskositas Gas (
(2.17)
(2.18)
(2.19)
12
(2.20)
Dimana :
= viskositas gas, cp
= densitas gas, gm/cm3
= molecular weight
= temperatur, R
2.12. Penurunan Tekanan ( Presure Drop )
Pressure drop adalah penurunan tekanan dari satu titik di dalam sistem
ke titik lain yang mempunyai tekanan lebih rendah. Pada aliran dua fase
banyak korelasi atau metode yang dipakai sesuai kondisi sistem. Pressure
drop pada aliran dua fase diistilahkan sebagai pressure gradient yaitu
penurunan tekanan terjadi setiap meter panjang pipa.
Untuk menghitung dan menganalisis pressure drop aliran dua fase
digunakan dua macam metode pendekatan, yaitu:
a. Model aliran homogen (homogeneous flow model)
Model
aliran
homogen
merupakan
pemodelan
sederhana
dalam
menentukan pressure drop aliran dua fase. Pada konsep ini aliran
diasumsikan sebagai aliran satu fase termasuk persamaannya dengan
kondisi sifat fisik fluida, likuid dan gas dibuat rata-rata.
b. Model aliran terpisah (separated flow model)
Metode yang lebih akurat untuk menghitung penurunan tekanan aliran dua
fase yaitu menggunakan model aliran terpisah. Pada model ini aliran dua
fase diasumsikan sebagai aliran yang terpisah yaitu likuid dan gas dimana
masing-masing fase memiliki persamaan yang berbeda.
Metode perhitungan pressure drop yang digunakan pada penelitian ini
yaitu model aliran terpisah (separated flow model).
13
2.12.1. Pressure drop aliran dua fase dengan metode separated flow model
pada pipa vertikal
Perhitungan pressure drop pada aliran dua fase dipengaruhi oleh tiga
komponen penting yaitu, static pressure drop (
drop (
mom ),
1.
total)
=(
static)
+ (
mom )
static),
frict ).
+(
momentum pressure
(Thome J. , 2006)
frict )
(2.21)
static)
static)
g H sin
(2.22)
2.
(2.23)
mom )
mom )
= G2total {*
+ }
(2.24)
3.
) ](
(2.25)
frict )
14
Apabila (
L/
G)
< 1000 dan laju fluks massa total (G) < 2000 kg/m2 s (
Apabila (
L/
G)
> 1000 dan laju fluks massa total (G) >100 kg/m2 s (
Apabila (
L/
G)
> 1000 dan laju fluks massa total (G) < 100 kg/m2 s (
L/
G)
Friedel.
Pada pressure drop tinggi, metode homogeneous lebih direkomendasikan.
2.12.3. Korelasi Chisholm
Chisholm mengembangkan metode empiris yang luas dan berlaku untuk
berbagai kondisi operasi. Korelasi ini direkomendasikan untuk fluida dengan
nilai indeks properti [(
( )
) (
)]
. Persamaannya yaitu :
( )
(2.26)
Likuid
=
(2.27)
15
(2.28)
Gas
=
(2.29)
(2.30)
Dimana :
: bilangan Reynold likuid
: bilangan Reynold gas
: friction factor likuid
: friction factor gas
: laju fluks massa total, lbm/hr ft2
: diameter dalam pipa, ft
: viskositas air, lb/h ft
: viskositas gas, lb/h ft
2.
Perhitungan Y :
( )
(2.31)
( )
(2.32)
Dimana :
(
(2.33)
16
3.
untuk
(2.34)
untuk
(2.35)
untuk
(2.36)
(2.37)
untuk
(2.38)
4.
(2.40)
Dimana:
n = 0.25 ( expression of Blasius )
selanjutnya nilai( )
dan
17
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Umum
Penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini secara umum digunakan
untuk menganalisis fenomena yang terjadi pada aliran dua fase gas-likuid.
Penelitian ini memiliki tahapan utama antara lain perhitungan sifat fisik fluida,
perhitungan pressure drop, penentuan distribusi fraksi volume gas (void
fraction) dan likuid (liquid holdup), dan penentuan pola aliran. Analisa
dilakukan berdasarkan perhitungan manual, pemodelan software ANSYS
FLUENT 14.0 dan pemetaan pola aliran.
3.2.
2.
3.
4.
5.
6.
19
3.3.
20
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang dilakukan antara lain :
3.5.1. Analisis dan pembahasan
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap fenomena yang terjadi pada
aliran dua fase gas-likuid yang terdiri dari pressure drop, distribusi void
fraction, liquid holdup, dan pola aliran. Analisa dilakukan dengan melihat
pengaruh setiap variasi yang digunakan untuk mengetahui karakteristik
hubungan dari ketiga hal tersebut.
3.5.2. Kesimpulan dan saran
Tahap ini merupakan tahap pengambilan kesimpulan dari analisis dan
pengolahan data yang telah dilakukan yaitu hubungan dari pressure drop,
distribusi void fraction,liquid holdup dan pola aliran dengan pengaruh variasi.
Saran dimaksudkan untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan objek
penelitian yang lebih luas dan sebagai bahan pertimbangan serta referensi
kepada perusahaan untuk dapat diaplikasikan pada sistem lain yang memiliki
keidentikan.
21
3.6.
MULAI
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
----------------------------------------------------------------------------------------------------Rumus yang
berhubungan dengan
aliran dua fase
Pengumpulan Data
P&ID,PFD
,Isometric
drawing,
parameter
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Perhitungan
sifat fisik
fluida gas-likuid
Pressure drop
Pola aliran
Distribusi fraksi volume gas
(void fraction)dan volume
likuid (liquid holdup)
Pemetaan pola aliran
Perhitungan manual
Pemodelan FLUENT
(kontur tekanan)
Pemodelan FLUENT
(flow pattern)
Pemodelan FLUENT
( global void fraction dan
liquid holdup)
--------------SELESAI
22
3.7.
Jadwal Penelitian
3.7.1. Waktu
Waktu pelaksanaan tugas akhir ini dimulai pada akhir
semester 7 yaitu diawali dengan pengajuan proposal tugas akhir dan
dilanjutkan pada semester 8 dengan waktu pengerjaan efektif 5
bulan.
3.7.2. Tempat
Tempat pelaksanaan tugas akhir ini adalah di kampus Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).
23
3
4
Analisa dan
kesimpulan
Pembuatan
6
laporan
JUMLAH
JUMLAH
KOMULATIF
REALISASI
5
10
20
10
20
20
20
100
2 6
8 14 20 26 32 38
2 2 2 2
2 2
2 2 2 2 2
1 1 1 1
1 1
1 1 1 2 2 1
3 3 3 3
5 3
3 3 3 4 4 1
Penyusunan
topik
Penyusunan
proposal
Pengumpul
an referensi
dan data
Perhitungan
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu KeMinggu Ke1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
4
Correction Time
BOBOT November
Minggu Ke(%)
1 2 3 4
Sidang Proposal
NO Kegiatan
41 44 47 50 53 56 59 64 69 74 77 80 83 86 89 93 97 98
24
DAFTAR PUSTAKA
25