Mutu Beton Kolom
Mutu Beton Kolom
Rony Ardiansyah
Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Riau
Abstrak
Pemakaian mutu beton (concrete)yang lebih tinggi, adalah aspek yang sangat penting untuk
menentukan besarnya kekuatan dan efisiensi biaya komponen struktur beton bertulang. Metode
analisis biaya (cost analysis method) dengan regresi dan korelasi, dipergunakan untuk
memprediksi besarnya efisiensi biaya komponen struktur bangunan gedung yang minimun, dan
mutu beton. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi maksimum biaya komponen struktur beton
bertulang untuk komponen struktur unsur tekan akan bertambah (maksimal sebesar 2,2% untuk
peningkatan setiap 1 Mpa) besar seiring dengan peningkatan mutu beton sampai dibatasi oleh
luas tulangan minimum komponen struktur. Efisiensi biaya komponen unsur tekan sebesar 42,4%
terjadi pada mutu beton K-400.
Kata Kunci: Kekuatan, Efisiensi, Biaya, Mutu, Beton
I. Pendahuluan
Belajar dari Gempa Sumbar yang berkekuatan 7.6 Skala Richter (SR), dengan
banyaknya bangunan gedung yang ambruk. Keseluruhan banguan yang ambruk tersebut
adalah terjadi keruntuhan kolom lantai dasar. Konsep kolom kuat balok lemah yang
selama ini terabaikan perlu diperhatikan dengan serius, di masa-masa mendatang.
Menurut (Dipohusodo, 1994: 287), kolom menempatui posisi penting di dalam sistem
struktur bangunan. Kegagalan kolom akan berakibat langsung pada runtuhnya total
keseluruhan struktur bangunan. Gambar 1 memperlihatkan struktur-struktur kolom beton
bertulang.
Pada umumnya kegagalan atau keruntuhan komponen tekan tidak diawali dengan
tanda dan peringatan yang jelas, bersifat mendadak. Oleh karena itu, dalam
merencanakan struktur kolom harus memperhitungkan secara cermat dengan memberikan
cadangan kekuatan lebih tinggi daripada untuk komponen lainnya. Gambar 1
memnperlihatan pelaksanaan pekerjaan kolom-kolom struktur beton, yang memenuhi
persyaratan kolom kuat balok lemah, pada bangunan gedung Perpustakaan Universitas
Islam Riau Pekanbaru.
bahwa metode yang dipergunakan pada laborotorium formal bersifat standar atau homogen.
Pemilihan jenis atau tipe struktur ruko yang dipakai dalam penelitian dilakukan secara non-acak
(purvosif sampling), yaitu pengambilan sampel secara sengaja dalam hal ini harus mengetahui
apa kriteria dari sampel yang dipilih.
Cara mendapatkan data primer dan data sekunder adalah sebagai berikut. Data primer, diperoleh
dengan metode penelitian/pengamatan langsung yaitu langsung survey ke lapangan untuk
mengumpulkan data-data yang diperlukan seperti mengambil dokumentasi struktur ruko
(existing), mengukur dimensi komponen dan tulangan struktur ruko yang sedang dalam tahap
pembangunan. Selain itu juga dilakukan wawancara kepada pihak terkait sebagai masukan data
lanjutan. Data sekunder, data data seperti mix design diperoleh dari laboratorium teknologi
beton dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru.
Data-data primer maupun sekunder seperti mix design, survey harga satuan dan
spesifikasi teknis yang dapat dipergunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada
Gambar 2.
DATA
K 175
K 225
K 250
K 300
K 350
K 400
SURVEY
HARGA SATUAN
MIX DESIGN
Upah kerja
Material beton
Semen
Kerikil
Batu pecah
Pasir
Dan sebagainya
Jumlah tingkat
Jumlah lantai
Dimensi komponen struktur
Tulangan komponen struktur
Mutu beton
Mutu baja
Komposisi campuran dari material-material tersebut diatas untuk satu meter kubik beton
cor dapat dilihat dalam Tabel 5.1
Tabel 5.1 Komposisi Campuran untuk 1 m3 Beton
Mutu
Beton
K- 175
K- 225
K- 250
K- 300
K- 350
K- 400
6.16
6.84
7.06
7.74
8.54
9.12
Agg.
Halus
(m3)
0.583
0.545
0.531
0.496
0.460
0.429
K- 175
6.16
0.583
Semen
(Zak)
Agg.
Kasar
(m3)
0.749
0.761
0.767
0.778
0.785
0.794
0.749
Admixture
(kg)
Keterangan
2.43
2.74
2.82
3.10
3.42
3.65
2.43
Untuk kota Pekanbaru dari hasil analisis diperoleh harga satuan beton cor yang dipakai
dalam analisis ini seperti yang tercantum dalam Tabel 5.2
Tabel 5.2 Daftar Harga Satuan Per Meter Kubik Beton Cor
Mutu
Beton
K 175
K 225
K 250
K 300
K 350
K 400
Harga/m3 (Rp)
(3)=(2)+(1)
Rp 426,511
Rp 427,532
Rp 431,994
Rp 441,967
Rp 450,429
Rp 459,672
Daftar harga satuan hasil analisis dapat dilihat dalam Tabel 5.3.
Tabel 5.3 Harga Satuan Komponen-Komponen Beton Bertulang
No
1
2
3
4
Meterial + Upah
baja tulangan U-24
baja tulangan U-32
baja tulangan U-39
begisting per m3 beton
H. Satuan (Rp)
10,643.94
14,222.51
15,082.89
723,110.00
Satuan
per 1 kg
per 1 kg
per 1 kg
per 10 m2
Hasil analisis SAP 2000 berupa momen, gaya geser dan gaya normal dibutuhkan seperti
yang tercantum dalam Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Daftar Gaya Dalam dan Hasil SAP 2000
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jenis
Frame
Balok
Kolom
Dimensi (mm)
Komponen
Struktur
Lantai
Balok Utama
Balok dag
Kolom tengah
Kolom tepi
Kolom tengah
Kolom tepi
Kolom tengah
Kolom tepi
2
3
1
1
2
2
3
3
Lebar
Tinggi
Momen
(ton.m)
250
250
250
250
250
250
250
250
450
450
450
450
450
450
450
450
7.466373
6.913995
0.025336
-2.40683
0.101313
3.094312
0.009029
-3.38453
Geser
(ton)
Normal
(ton)
-5.333
3.552
-53.6757
-84.7671
-32.7918
-51.5572
-12.1528
-20.0508
Besarnya pengaruh peningkatan mutu beton terhadap efisiensi biaya pada komponen struktur
yang berunsur tekan dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Pengaruh Peningkatan Mutu Beton terhadap Efisiensi Biaya pada Komponen Stuktur
Berunsur Tekan
Jenis Komponen
Struktur
Kolom tengah Lantai. 1
KolomTepi Lantai. 1
Kolom tengah Lantai. 2
KolomTepi Lantai. 2
Kolom tengah Lantai. 3
KolomTepi Lantai. 3
K-175
0
0
0
0
0
0
K-225
11.92843
10.62493
-0.45392
-0.45392
-0.54665
-0.54665
K-350
35.33359
42.40013
14.23665
14.23665
7.500489
7.500489
K-400
34.43008
41.59536
13.03008
13.03008
6.047415
6.047415
Dari Tabel 5.5 dapat dilihat peningkaran mutu beton pada komponen struktur berunsur tekan
yaitu balok dapat meningkatkan efisiensi biaya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Pada Gambar
5.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Efisiensi (%)
U-32
U-39
10.39246
8.383789
8.922628
6.775625
-1.98035
-4.10088
-1.98035
-4.10088
-1.76017
-3.64495
-1.76017
-3.64495
14.32083
12.77189
7.419842
5.634446
9.135314
11.79221
6.341744
9.303607
Berdasarkan Tabel 5.6 dapat diketahui bahwa peningkatan mutu tulangan baja dapat
meningkatkan efisiensi biaya komponen struktur pada komponen struktur yang berunsur tarik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Pada Gambar 6 dan Gambar7.
Untuk memprediksi hubungan mutu beton dengan efisiensi biaya diluar enam
mutu beton yang dipergunakan, digunakan grafik persamaan regresi linear sederhana.
Regresi linear untuk masing-masing komponen struktur yang dimabil dari persamaan
regresi pada Tabel 5.6, grafik hasil regresi dapat dilihat pada Gambar 8 .
Beberapa hal yang berkaitan dengan persamaan garis regresi ini dapat dijelaskan antara
lain, sebagai berikut ini.
1.
Persamaan garis regresi untuk komponen struktur unsur tekan adalah positif, artinya
semakin besar peningkatan mutu beton maka efisiensi biayapun akan semakin besar. Efisiensi
biaya terbesar untuk kolom seharusnya terjadi pada mutu beton K-400, karena pada mutu
beton ini luas tulangan tulangan kolom telah dibatas minimum, yakni 1.230,88 mm 2, dimana
luas tulangan minimumnya adalah 1.000 mm 2(dapat dilihat pada Lampiran G.23).
2.
Berbeda halnya dengan komponen struktur unsur tekan, komponen struktur unsur tarik
mempunyai persamaan garis regresi yang negatif, artinya semakin besar peningkatan mutu
beton maka efisensi biaya akan semakin kecil. Efisiensi biaya komponen struktur unsur tarik
pada umumnya terjadi pada mutu beton yang rendah yaitu mutu beton K-175, karena pada
komponen struktur unsur tarik seperti balok dan pelat, penambahan biaya akibat peningkatan
mutu beton selalu lebih besar dibandingkan pengurangan biaya yang disebabkan oleh
pengurangan tulangan baja.
Pengaruh kenaikan 1 % harga baja hanya terjadi efisiensi biaya struktur sebesar 0,071%,
hal ini dapat dilihat pada grafik yang ditunjukkan oleh Gambar 9 dengan persamaan garis
linear adalah Y= 0,02286x - 0,0004 dengan R2=0,9912
Gambar 10. Pengaruh Kenaikan Harga Tulangan Baja terhadap Efisiensi Biaya
VI. kesimpulan
Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemakaian mutu beton dan baja terhadap
efisiensi biaya komponen struktur beton bertulang, untuk bangunan ruko di kota Pekanbaru dan
sekitarnya ini. Dari blok ruko tiga pintu berlantai tiga yang dianalisis, dapat disimpulkan antara
lain sebagai berikut ini.
1. Efisiensi biaya komponen struktur unsur tekan akibat peningkatan mutu beton, lebih besar
dibandingkan komponen struktur unsur tarik. Efisiensi biaya maksimum pada komponen
struktur unsur tekan didapat pada mutu beton yang tinggi (efisiensi biaya maksimum sebesar
42,4% terjadi pada kolom tepi lantai satu dengan mutu baja U-24 dan mutu beton K-350).
Sedangkan pada komponen struktur unsur tarik didapat pada mutu beton yang rendah
(efisiensi maksimum sebesar 9,743% terjadi pada balok lantai mutu baja U-39 dan mutu
beton K-225).
2. Efisiensi biaya komponen struktur unsur tekanstruktur kolom beton bertulang maksimum
akibat peningkatan setiap 1 Mpa mutu beton, adalah sebesar 2,2 %.
3. Dengan regresi linear, efisiensi biaya pada kolom mempunyai nilai positif, sedangkan pada
balok dan pelat bernilai negatif. Berarti pada komponen struktur unsur tekan akan terjadi
efisiensi yang semakin besar sehubungan dengan peningkatan mutu, sebaliknya pada
komponen unsur tarik akan terjadi efisiensi biaya yang semakin kecil sehubungan dengan
peningkatan mutu beton.
VII. Saran
Untuk menghindari kegagalan struktur kolom beton bertulang, seperti keruntuhan yang
diakibatkan oleh gempa Sumbar baru-baru ini. Kolom perlu direncanakan mengikuti kaedah
kolom kuat balok lemah, agar bisa diperoleh suatu struktur kolom sesuai dengan yang
disyaratkan, maka perlu mempergunakan mutu beton yang lebih tinggi. Mutu beton yang lebih
tidak hanya memperoleh suatu struktur kolom beton bertulang yang kuat, tetapi juga
menghasilkan suatu struktur kolom yang sangat efisien.
Daftar Pustaka
Anonim, 2004, Harga Satuan Bahan Bangunan dan Upah Kerja Propinsi Riau, Jurnal Harga
Bangunan, Konstruksi Dan Interior, Jakarta, hal.315, Edisi XX, Januari 2004.
Asiyanto, 2003, Construction Project Cost management, Cetakan Pertama, PT Pradnya Paramita,
Jakarta.
Ferguson, P.M., Budianto Sutanto, dan Kris Setianto, 1986, Dasar-Dasar Beton
Bertulang, Alih bahasa Budianto Sutanto & Kris Setianto, Edisi keempat,
Erlangga, Jakarta.
Dipohusodo, Istimawan, 1994, Struktur Beton bertulang, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Walpole, R.E. dan Raymond H Myers., 1995, Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan
Ilmuwan, Terjemahan oleh RK Sembiring, Edisi Keempat, ITB, Bandung.
Wigroho, H.S., 2001, Analisis Perancangan Struktur Frame menggunakan SAP 2000 versi 7.42,
Edisi pertama, Edisi pertama, ANDI, Yogyakarta.