PENDAHULUAN
Rayap merupakan salah satu jenis
serangga ordo Isoptera pemakan kayu yang
sangat berbahaya bagi bangunan yang
mengandung unsur kayu dan produk
turunan kayu (papan partikel, papan serat,
plywood, blackboard, dan laminated board)
(Radhitya dan Zulfahmi, 2010). Tercatat
ada sekitar 200 jenis rayap namun baru 179
jenis yang sudah teridentifikasi di
Indonesia. Beberapa jenis rayap di
Indonesia
secara
ekonomi
sangat
merugikan karena menjadi hama ada tiga
jenis
rayap
tanah/subteran
yaitu
Coptotermes
curvignathus
Holmgern,
Macrotermes
gilvus
Hagen,
serta
Schedorhinotermes javanicus Kemner dan
satu jenis rayap kayu kering (Cryptotermes
cynocephalus Light). Tiap tahun kerugian
akibat serangan rayap di Indonesia tercatat
sekitar Rp 224 miliar-Rp 238 miliar (Wiji
dan Yusuf, 2004).
sianogen (L(+)-mandelonitril-D-glukosida
atau sambunigran), saponin dan tannin.
Daun dan akar sangitan mengandung
saponin dan tannin, sedangkan buahnya
mengandung saponin dan flavonoid.
Disamping itu, menurut data Departemen
Kesehatan (DEPKES), tanaman ini juga
mengandung sambunigran dan glukosida
(Afifah, 2005). Senyawa ini menyebabkan
adanya aktifitas biologi yang khas seperti
toksik, menghambat makan, antiparasit, dan
pestisida (Harborne, 1987, dalam Hadi,
2008). Dengan demikian tentang efektifitas
daun S. javanica ini sebagai anti rayap
penting untuk dilakukan.
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan
NovemberDesember
2012
di
Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Padang.
Penyediaan rayap uji
Rayap tanah Coptotermes sp. di koleksi
dari Surian Kec. Pantai Cermin Kab. Solok
dengan cara mengambil langsung dari
habitatnya menggunakan kuas kemudian
dimasukkan
kedalam
toples
besar.
Pengambilan rayap sebagai hewan uji
dilakukan sehari sebelum pengujian.
Pembuatan bubuk daun S. javanica
Reinw
Pembuatan ekstrak daun S. javanica ini
dilakukan di laboratorium penelitian
Biologi FMIPA UNP. Daun S. Javanica
dipisahkan dari batangnya menggunakan
pisau, kemudian diletakkan dalam nampan
plastik dan ditutup dengan kain hitam agar
senyawa metabolit sekundernya tidak rusak
karena terdedah oleh sinar matahari. Agar
kain tidak lepas kain diikat menggunakan
karet. Nampan plastik tersebut diletakkan
ditempat yang tidak terkena sinar matahari
langsung sampai kering. Daun S. javanica
Penyiapan Umpan
Bubuk daun S. javanica (A)
dan
berbagai jenis umpan (B) ditimbang dengan
timbangan
analitik
sesuai
dengan
kombinasi
perlakuan,
kemudian
dimasukkan ke dalam media unit perlakuan
(A0=bubuk daun S. javanica 0 g, A1= bubuk
daun S. javanica 1 g, A2= bubuk daun S.
javanica 2 g, A3= bubuk daun S. javanica 4
g, A4= bubuk daun S. javanica 6 g, A5=
bubuk daun S. javanica 7 g. B1=serbuk
kayu, dan B2=kertas tisu.
METODE PERCOBAAN
Sebanyak 20 ekor rayap tanah
Coptotermes sp. dengan jumlah 18 ekor
kasta pekerja dan 2 ekor kasta prajurit
untuk setiap perlakuan (Prianto et al, 2006),
dimasukkan kedalam unit perlakuan yang
telah berisi umpan. Setelah rayap tersebut
dimasukkan ke dalam unit perlakuan yang
telah berisi umpan maka unit perlakuan
ditutup dengan kain kasa, dan selanjutnya
unit perlakuan tersebut disusun sesuai
dengan perlakuan. Unit perlakuan tersebut
disimpan di dalam suhu ruang dengan
kelembaban 95% dengan cara pemberian
air secukupnya pada dasar box selama 7
hari pengamatan (Kartika, et. al., 2007).
Pengamatan mortalitas rayap dilakukan
Tabel 1. Rata-rata Persentase Mortalitas Rayap Tanah Coptotermes sp. Setelah Pengumpanan
Berbagai Proporsi Daun S. Javannica
Perlakuan
A0
A1
A2
A3
A4
A5
1 hsa
7,5 a
15 b
21,67 b
28,33 c
28,33 c
38,33 d
2 hsa
22,5 a
45 b
58,33 b
70 b
77,5 c
79,67 c
3 hsa
41,67 a
66,67 b
75,83 b
85 c
90 c
89,17 c
4 hsa
46,67 a
80 b
84,17 b
91,67 b
95 b
95 b
5 has
54,17 a
92,5 b
89,17 b
99,17 b
99,17 b
99,17 b
6 hsa
60,83 a
100 b
92,5 b
100 b
100 b
100 b
7 hsa
69,17 a
100 b
97,5 b
100 b
100 b
100 b
Ket.: Notasi yang ditandai huruf yang sama dalam satu kolom tidak berbeda nyata pada taraf 0,05.
A0=bubuk daun S. javanica 0 g, A1= bubuk daun S. javanica 1 g, A2= bubuk daun S. javanica 2 g,
A3= bubuk daun S. javanica 4 g, A4= bubuk daun S. javanica 6 g, A5= bubuk daun S. javanica 7 g.
B1=serbuk kayu, dan B2=kertas tisu.
Pengaruh
Perlakuan
Terhadap
Kehilangan Umpan
Untuk melihat hubungan antara tingkat
kematian rayap Coptotermes sp. dengan
banyaknya umpan atau pakan yang
dimakan rayap dilakukan penghitungan
kehilangan umpan. Hasil pengujian
kehilangan umpan sebagai makanan rayap
Coptotermes sp. setelah aplikasi Bubuk
Daun S. javanica dapat dilihat pada Tabel
2.
Proporsi Bubuk
Daun S. javanica
dan Jenis Umpan
A5B1
A4B1
A3B2
A5B2
A4B2
A3B1
A1B2
A2B1
A1B1
A2B2
A0B2
A0B1
Rerata (gr)
0,64 a
0,87 b
1,8 c
1,87 c
1,88 c
2,02 c
2,2 c
2,26 c
2,29 c
2,32 c
2,99 d
3,04 e
Perlakuan
A1B1
A2B1
A3B1
A4B1
A5B1
A1B2
A2B2
A3B2
A4B2
A5B2
Probability
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
Konsentrasi
95%
Fiducial
4.999785
4.77019
3.22345
2.46848
2.11092
4.29386
4.68741
3.38888
3.24390
3.36579
Perlakuan
Serbuk
Kayu
Kertas Tisu
Probability
Kensentrasi
95%
Fiducial
0,50
0,50
0,05582
Tidak
UNP.
Diterbitkan.
Padang:
FMIPA