Modul Konsep Dasar Komunikasi Informasi Dan Edukasi
Modul Konsep Dasar Komunikasi Informasi Dan Edukasi
MATA PELAJARAN:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Dalam Modul ini dibahas2 hal utama, yaitu 1) Pedoman Komunikasi dan 2). Pedoman
Informasi & Edukasi
B. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mempelajari modul ini para peserta diharapkan mampu memahami tugas pokok dan
fungsi PFM Ahli Pertama di bidang Komunikasi, Informasi dan Edukasi
C. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mempelajari modul ini, para peserta Diklat diharapkan dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertianKomunikasi
2. Menguraikan tentang Strategi komunikasi efektif
3. Menjelaskan tentang pengertianInformasi & Edukasi
4. Menguraikan tentang Strategi Informasi & Edukasi
D. Materi Bahasan
Materi bahasan mata pelajaran ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan belajar:
1. Pedoman Komunikasi
2. Pedoman Informasi & Edukasi
BAB II
PEDOMAN KOMUNIKASI
1.
Pengertian
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sumber ke penerima pesan
sehingga terjadi suatu kesamaan makna tentang pesan yang disampaikan antara
sumber dan penerima pesan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa setiap
kegiatan komunikasi minimal harus dapat menghasilakan terjadinya kesamaan makna.
Komunikasi yang menghasilkan kesamaan makna adalah komunikasi yang efektif.
Proses komunikasi melibatkan empat unsur yaitu :
1.
sumber komuinkasi,
2.
pesan komunikasi,
3.
saluran komunikasi
4.
penerima pesan komunikasi.
kepercayaan/keyakinan
persepsi
pendapat pribadi
norma
b. Emosional
kemampuan pribadi
respon emosional
c. Interaksi sosial
pengaruh sosial
d.
metoda edukatif dalam mengubah perilaku seseorang juga akan berlangsung lebih
lama.
Kursif : metoda komunikasi yang mempengaruhi target sasaran dengan cara
memaksa. Pesan yang disampaikan biasanya berisi pendapat dan ancaman,
misalnya peraturan-peraturan, perintah dan intimidasi.
BAB III
PEDOMAN INFORMASI DAN EDUKASI
1.
Latar Belakang
Promosi dapat dilakukan dengan pendekatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
berbagai kategori kelompok sasaran. Setiap jenis kelompok sasaran mensyaratkan cara KIE
yang berbeda satu sama lain. Kedalaman tujuan KIE pun berbeda-beda, mulai dari KIE yang
hanya mengubah pengetahuan sampai pada pengubahan sikap mental dan keterampilan.
Untuk mengubah pengetahuan, KIE dapat dilakukan dengan komunikasi yang bersifat
informative saja. Sedangkan untuk mengubah sikap mental dan keterampilan, KIE harus
dilakukan dengan komunikasi yang terus-menerus, terencana, dan dilaksanakan secara
sistematis. Proses komunikasi yang dilakukan secara sadar, terencana dan sistematis untuk
mengubah perilaku orang lain menurut Slamet (1980) disebut pendidikan yang merupakan
bentuk konkrit kegiatan edukasi.
2.
Pengertian
Edukasi adalah proses untuk belajar mengajar yang sangat perlu diberikan kepada
produsen, konsumen dan pengambil kebijakan agar dapat mengubah perilakunya untuk
menjadi lebih baik.
Perilaku sebagai tujuan belajar oleh Slamet (1975) diartikan sebagai segala tindak tanduk
seseorang yang dapat diamati, didengar dan dirasakan oleh orang lain.
Perilaku sebagai tujuan pendidikan terdiri dari tiga kawasan, yaitu :
a.
Kawasan kognisi
b.
Kawasan afeksi
c.
Kawasan psikometrik
Tujuan pengubahan perilaku pada kawasan kognisi mencakup perubahan perilaku yang
berkaitan dengan aspek intelektualitas dan pengetahuan seseorang. Pengetahuan belajar
pada kawasan kognisi ini terdiri dari enam unsur yang tersusun secara hierakis, yaitu :
1. Pengetahuan (knowledge) meliputi memori tentang fakta, kaidah, prinsip yang pernah
dipelajari dan disimpan dalam ingatan orang yang belajar.
Menilai
d. Organisasi
e. Penghayatan
3.
Informasi dan edukasi dapat dilaksanakan melalui tiga jenis jalur pendidikan menurut sifat
pelaksanaannya, yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan in-formal.
Pembedaan ketiga sifat pendidikan tersebut ada pada da tidaknya proses belajar
mengajarnya, mencakup kurikulum, materi, standarisasi warga belajar, kelengkapan sarana
dan sebagainya.
Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan luar sekolah yang memiliki aturan dan
kurikulum yang luwes. Jika dalam pendidikan formal target sasaran sebagai obyek, maka
pada pendidikan non-formal, target sasaran berperan sebagai pemain utama atau subyek
pendidikan..Materi, metoda, dan media pendidikan yang digunakan harus berdasarkan
kebutuhan dan karakteristik target sasaran. Contoh pendidikan non-formal antara lain adalah
penyuluhan keamanan makanan jajanan, penyuluhan
Sementara itu pendidikan in-formal adalah pendidikan yang dilaksanakan dalam keluarga,
meliputi pendidikan nilai-nilai pergaulan, etika kehidupan sehari-hari seperti etika makan,
etika masuk rumah, etika menggunakan berbagai fasilitas, etika kesusilaan dan sebagainya.
Contoh pendidikan in-formal dikeluarga adalah orang tua yang mengajarkan anaknya agar
tidak jajan sembarangan misalnya diwarung makanan yang berlokasi persis samping tempat
pembuangan sampah, mengajarkan anak agar tidak membiarkan makanan dalam keadaan
terbuka, mengambil makanan dengan sendok atau penjepit makanan, membuang sampah
pada tempatnya dan sebagainya.
3.1 Pesan
Ada lima cara perlakuan pesan yaitu :
1. Susunan pesan menarik
2. Simbul pesan sama-sama dipahami oleh narasumber dan sasaran.
3. Pesan mampu membangkitkan kebutuhan pribadi penerima
4. Pesan dapat memberikan alternative bagi penerima untuk memenuhi kebutuhan
secara layak
5. Isi pesan mudah diimplementasikan
3.2 Sasaran
Secara umum ada dua jenis sasaran informasi dan edukasi, yaitu :
1.
2.
Sasaran yang selain dapat menggunakan perubahan perilakunya untuk diri sendiri,
berpotensi atau berperan mengubah perilaku target sasaran lain.
Pada konsumen langsung karena sifatnya massal, kegiatan informasi dan edukasi dapat
dilakukan melalui media massa contohnya , televisi, radio, leafet, brosur, poster, koran,
majalah dll. Sedangkan untuk konsumen tak langsung strategi informasi dan edukasi yang
diberlakukan adalah mengkombinasi komunikasi kelompok dengan menggunakan berbagai
media,.contoh kongkritnya adalah bentuk-bentuk pelatihan diruangan .
Metoda yang dipilih mampu merangsang target sasaran untuk berpikir kreatif.
2.
3.
Setiap individu terkait dengan lingkungan sosialnya, sehingga kegiatan informasi dan
edukasi akan lebih efisien jika diberlakukan kepada para tokoh panutan
4.
5.
Beberapa prinsip tersebut harus senantiasa digunakan dalam menerapkan metoda. Ada
tiga pendekatan dalam memilih metoda yaitu :
1.
Metoda informasi dan edukasi menurut jenis media yang digunakan terbagi menjadi
tiga, yaitu :
2.
Metoda informasi dan edukasi berdasar hubungan sumber (pendidik) dan kelompok
sasaran, dibedakan atas dua macam yaitu :
3.
Komunikasi langsung
Metoda informasi dan edukasi pendidik menurut jumlah sasaran dibedakan atas tiga
macam yaitu :
Pendekatan individu
Pendekatan kelompok
Pendekatan massal
Selain pertimbangan jenis media, hubungan antara sumber dengan sasaran dan jumlah
sasaran, pertimbangan lain dalam menetapkan metoda adalah perubahan perilaku yang
ingin dicapai. Metoda informasi dan edukasi keamanan pangan, untuk mengubah tingkat
pengetahuan tentu berbeda dengan metoda informasi dan edukasi untuk mengubah sikap
mental atau keterampilan.
10