Anda di halaman 1dari 10

MODUL

MATERIUJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL


PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

MATA PELAJARAN:

KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE)

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


2012

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Dalam Modul ini dibahas2 hal utama, yaitu 1) Pedoman Komunikasi dan 2). Pedoman
Informasi & Edukasi
B. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mempelajari modul ini para peserta diharapkan mampu memahami tugas pokok dan
fungsi PFM Ahli Pertama di bidang Komunikasi, Informasi dan Edukasi
C. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mempelajari modul ini, para peserta Diklat diharapkan dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertianKomunikasi
2. Menguraikan tentang Strategi komunikasi efektif
3. Menjelaskan tentang pengertianInformasi & Edukasi
4. Menguraikan tentang Strategi Informasi & Edukasi
D. Materi Bahasan
Materi bahasan mata pelajaran ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan belajar:
1. Pedoman Komunikasi
2. Pedoman Informasi & Edukasi

Modul Konsep Dasar Komunikasi, Informasi dan Edukasi

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

BAB II
PEDOMAN KOMUNIKASI
1.

Pengertian
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sumber ke penerima pesan
sehingga terjadi suatu kesamaan makna tentang pesan yang disampaikan antara
sumber dan penerima pesan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa setiap
kegiatan komunikasi minimal harus dapat menghasilakan terjadinya kesamaan makna.
Komunikasi yang menghasilkan kesamaan makna adalah komunikasi yang efektif.
Proses komunikasi melibatkan empat unsur yaitu :
1.
sumber komuinkasi,
2.
pesan komunikasi,
3.
saluran komunikasi
4.
penerima pesan komunikasi.

2. Strategi Komunikasi yang efektif


Berdasarkan empat unsur penentu efektivitas komunikasi, maka strategi komunikasi
disusun berdasarkan keempat unsur tersebut.
Menurut Pace,dkk (1979) ada tiga tujuan utama strategi komunikasi yang ingin dicapai,
yaitu :
a. memastikan bahwa penerima pesan memahami isi pesan yang diterimanya
b. memantapkan penerimaan pesan dalam diri penerima sasaran
c. memotivasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan implikasi pesan
Prinsip-prinsip strategi komunikasi terdiri dari beberapa kegiatan sbb:
2.1 Merumuskan tujuan
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam merancang kegiatan komunikasi
adalah mengidentifikasi masalah, data dan fakta. Langkah ini menghasilkan
rumusan tujuan kegiatan yang memuat informasi ;
- Siapa sasaran komunikasi
- Perubahan perilaku yang diharapkan terjadi
- Kualitas perubahan
- Lokasi perubahan
2.2. Menetapkan dan mengenal target sasaran
Target sasaran dalam proses komunikasi adalah penerima pesan, dengan
mengetahui target sasaran dapat disusun strategi komunikasi yang hendak
dilakukan terkait dengan isi pesan, penentuan metode komunikasi dan pemilihan
saluran pesan yang sesuai dengan isi pesan.
Pengenalan target sasaran akan tergantung pada tujuan komunikasi yang hendak
dicapai, apakah sekedar membuat target mengetahui tentang sesuatu yang akan
disampaikan atau dimaksudkan agar target melakukan tindakan tertentu sesuai
pesan yang disampaikan padanya.

Modul Konsep Dasar Komunikasi, Informasi dan Edukasi

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

Setelah target sasaran atau penerima komunikasi ditetapkan maka sumber


komunikasi perlu mengetahui target sasaran dalam hal :
a. Ciri-ciri personal seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah keluarga
b. Mengenal sistem sosial budaya penerima pesan, meliputi bahasa yang
digunakan, persepsi mereka tentang sesuatu yang dikomunikasikan,sikap
mereka
terhadap
perubahan,ketergantungannya
terhadap
tokoh-2
panutan,sistem pengambilan keputusan dalam keluarga,dll
c. Cara dan kebiasaan target berkomunikasi, lebih banyak menggunakan media
atau komunikasi tatap muka / langsung.
d. Minat penerima terhadap perubahan
e. Status penerima, mandiri atau kelompok
f. Tingkat pengetahuan penerima terhadap isi pesan.
Pemahaman tentang tingkat pengetahuan target sasaran mengenai materi yang
akan dikomunikasikan akan memudahkan terjadinya penerimaan perubahan.
Komunikasi tentang sesuatu yang relatif sudah pernah didengar akan lebih
muda diterima dibanding sesuatu yang jarang didengar atau sama sekali asing
bagi penerima.
Perlu dipahami bahwa pengetahuan tidak selalu menyebabkan terjadinya
perubahan perilaku. Ada beberapa persepsi individual yang dapat menghambat
seseorang melakukan perilaku yang diharapkan yaitu :
a. Kognitif

kepercayaan/keyakinan

persepsi

pendapat pribadi

norma
b. Emosional

kemampuan pribadi

respon emosional
c. Interaksi sosial

pengaruh sosial

anjuran kepada teman


2.3. Mendisain Pesan
Disamping mengenal penerima komunikasi dengan baik, komunikator perlu
mendisain pesan yang akan disampaikan sehingga mampu membangkitkan minat
dan perhatian penerima terhadap pesan yang disampaikan.
Ada empat syarat yang harus dipenuhi agar pesan yang disampaikan dapat
diterima, yaitu :
a. Pesan disusun, direncanakan dan disampaikan secara menarik. Ketrampilan
komunikator (sumber komunikasi) dalam merencanakan dan mengkemas
pesan sehingga menarik perhatian sangat diperlukan.
b. Pesan harus menggunakan simbol-simbol yang di dasarkan pada kesamaan
pengalaman antara sumber dan penerima pesan dalam memahami simbolsimbol tersebut.
c. Pesan harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi penerima pesan dan
mampu memberi saran tentang cara untuk mencapai kebutuhan dari pesan
yang disampaikan.

Modul Konsep Dasar Komunikasi, Informasi dan Edukasi

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

d.

Pesan harus dapat memberikan alternatif bagi penerima untuk memenuhi


kebutuhan akan informasi secara layak, baik untuk kepentingan individu
maupun kelompok.

2.4. Menetapkan Metoda


Metoda komunikasi dapat dibagi dua yaitu ;
a. Menurut cara pelaksanaannya
metoda redudancy : cara mempengaruhi target sasaran dengan jalan
mengulang-ulang pesan yang sama. Penyampaian pesan dilakukan secara
kontinyu, tidak hanya sekali atau dua kali aja. Cara
penyampaian pesan
sebaiknya menarik agar tidak membosankan. Keuntungan penyampaian
pesan berulang-ulang antara lain target sasaran akan lebih memperhatikan
pesan, tidak mudah lupa dan
sumber dapat memperbaiki diri dalam
cara penyampaian pesan.
metoda canalizing : cara mengubah pengetahuan, pemikiran, pendapat
dan sikap mental target sasaran ke arah yang dikehendaki secara perlahanlahan karena pada dasarnya pengetahuan, pemikiran, pendapat dan sikap
seseorang dipengaruhi oleh kerangka referensi dan pengalaman yang telah
mengkristal selama bertahun-tahun.
b. Menurut bentuk isi pesannya
Informatif : kegiatan mempengaruhi target sasaran melalui kegiatan
penerangan. Penerangan adalah menyampaikan sesuatu apa
adanya
berdasarkan fakta dan data-data yang benar. Penerangan dilakukan untuk
mengisi pengetahuan target sasaran tentang sesuatu yang belum diketahui
tanpa upaya mempengaruhi
persepsinya, misalnya siaran berita di
radio & TV.
Persuasif : metode komunikasi yang difokuskan pada perubahan kesadaran
atau sikap mental seseorang. Pada metoda informatif pengetahuan rtarget
sasaran yang ingin diubah sedang pada metoda persuasif yang lebih
difokuskan adalah pada target sasaran yang telah tersugesti terlebih dahulu
tentang sesuatu inovasi yang akan
disampaikan. Contohnya,
penyuluhan keamanan pangan dilakukan di kantor Dinas Kesehatan yang
telah banyak ditempeli poster-poster tentang manfaat pangan yang aman.
Pada kondisi demikian, target sasaran tersugesti untuk mengikuti program
keamanan pangan karena dua hal yaitu, (1) keberadaannya di lokasi
penyuluhan, yaitu
di kantor Dinas Kesehatan yang memang
berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan dan (2) poster-poster tentang
keamanan pangan di kantor Dinas Kesehatan secara psikologis telah
membujuk target sasaran untuk mengikuti program komunikasi
keamanan pangan. Pada metoda persuasif pesan yang
disampaikan
selain berupa fakta, data dan pendapat orang lain juga dapat berupa non
fakta.
Edukatif : metoda komunikasi yang bertujuan mengubah perilaku target
sasaran secara sengaja, teratur dan terencana. Isi komunikasi dengan metoda
edukatif adalah berupa pendapat, fakta, data dan pengalaman seseorang yang
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Proses komunikasi dengan metoda
ini biasanya berlangsung lebih lama dibanding metoda persuasif akan tetapi hasil

Modul Konsep Dasar Komunikasi, Informasi dan Edukasi

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

metoda edukatif dalam mengubah perilaku seseorang juga akan berlangsung lebih
lama.
Kursif : metoda komunikasi yang mempengaruhi target sasaran dengan cara
memaksa. Pesan yang disampaikan biasanya berisi pendapat dan ancaman,
misalnya peraturan-peraturan, perintah dan intimidasi.

2.5. Menseleksi dan Menetapkan Media


Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab sehubungan dengan kegiatan
penseleksian media komunikasi antara lain adalah :

Saluran komunikasi mana yang paling banyak penerimanya tetapi murah


biayanya ?

Saluran komunikasi mana yang paling besar dampaknya ?

Saluran komunikasi mana yang paling cocok dengan tujuan komunikasi


dan target sasaran ?

Saluran mana yang paling cocok dengan isi pesan ?

Saluran komunikasi mana yang paling sesuai dengan ketersediaan dana


dan kemampuan mengoperasionalkannya ?

Modul Konsep Dasar Komunikasi, Informasi dan Edukasi

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

BAB III
PEDOMAN INFORMASI DAN EDUKASI
1.

Latar Belakang

Promosi dapat dilakukan dengan pendekatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
berbagai kategori kelompok sasaran. Setiap jenis kelompok sasaran mensyaratkan cara KIE
yang berbeda satu sama lain. Kedalaman tujuan KIE pun berbeda-beda, mulai dari KIE yang
hanya mengubah pengetahuan sampai pada pengubahan sikap mental dan keterampilan.
Untuk mengubah pengetahuan, KIE dapat dilakukan dengan komunikasi yang bersifat
informative saja. Sedangkan untuk mengubah sikap mental dan keterampilan, KIE harus
dilakukan dengan komunikasi yang terus-menerus, terencana, dan dilaksanakan secara
sistematis. Proses komunikasi yang dilakukan secara sadar, terencana dan sistematis untuk
mengubah perilaku orang lain menurut Slamet (1980) disebut pendidikan yang merupakan
bentuk konkrit kegiatan edukasi.

2.

Pengertian

Edukasi adalah proses untuk belajar mengajar yang sangat perlu diberikan kepada
produsen, konsumen dan pengambil kebijakan agar dapat mengubah perilakunya untuk
menjadi lebih baik.
Perilaku sebagai tujuan belajar oleh Slamet (1975) diartikan sebagai segala tindak tanduk
seseorang yang dapat diamati, didengar dan dirasakan oleh orang lain.
Perilaku sebagai tujuan pendidikan terdiri dari tiga kawasan, yaitu :
a.

Kawasan kognisi

b.

Kawasan afeksi

c.

Kawasan psikometrik

Tujuan pengubahan perilaku pada kawasan kognisi mencakup perubahan perilaku yang
berkaitan dengan aspek intelektualitas dan pengetahuan seseorang. Pengetahuan belajar
pada kawasan kognisi ini terdiri dari enam unsur yang tersusun secara hierakis, yaitu :

1. Pengetahuan (knowledge) meliputi memori tentang fakta, kaidah, prinsip yang pernah
dipelajari dan disimpan dalam ingatan orang yang belajar.

2. Komprehensi (comprehension) meliputi kemampuan untuk menangkap makna dan arti


dari materi pembelajaran yang telah dipelajari.

3. Aplikasi (application) meliputi kemampuan seseorang menggunakan materi belajar


dalam situasi baru untuk memecahkan masalah-masalah kongkrit yang dihadapi.

4. Analisis (analysis) meliputi kemampuan seseorang untuk menjelaskan sesuatu yang


pernah diajarkan dan dialami dengan rinci.

Modul Konsep Dasar Komunikasi, Informasi dan Edukasi

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

5. Sintesa (synthetic) merupakan kemampuan untuk menghubung-hubungkan segala


sesuatu yang diajarkan dan dialami atau dilakukan sehingga mewujudkan suatu
pengertian baru.

6. Penilaiaan (evaluation) merupakan kemampuan untuk menilai.


Kawasan afeksi (sikap mental) menyangkut emosi dan perasaan seseorang seperti rasa
senang-tidak senang, rasa suka-tidak suka.
Ada lima unsur kawasan afeksi yaitu :
a. Menerima
b. Menanggapi
c.

Menilai

d. Organisasi
e. Penghayatan

Perubahan perilaku dalam kawasan psikomotorik adalah perubahan ketrampilan seseorang


mengerjakan sesuatu. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketrampilan seseorang adalah
kekuatan, kecepatan, ketepatan, keseimbangan dan kecermatan.
Setiap kawasan perubahan perilaku membawa konsekuensi yang berbeda-beda pada
pengalaman belajar yang diberikan atau lebih tepatnya pada proses pendidikan yang
dilaksanakan.

3.

Strategi Informasi dan Edukasi

Informasi dan edukasi dapat dilaksanakan melalui tiga jenis jalur pendidikan menurut sifat
pelaksanaannya, yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan in-formal.
Pembedaan ketiga sifat pendidikan tersebut ada pada da tidaknya proses belajar
mengajarnya, mencakup kurikulum, materi, standarisasi warga belajar, kelengkapan sarana
dan sebagainya.
Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan luar sekolah yang memiliki aturan dan
kurikulum yang luwes. Jika dalam pendidikan formal target sasaran sebagai obyek, maka
pada pendidikan non-formal, target sasaran berperan sebagai pemain utama atau subyek
pendidikan..Materi, metoda, dan media pendidikan yang digunakan harus berdasarkan
kebutuhan dan karakteristik target sasaran. Contoh pendidikan non-formal antara lain adalah
penyuluhan keamanan makanan jajanan, penyuluhan

pengawasan bahan berbahaya ,

pelatihan penerapan HACCP, pelatihan sertifikasi halal, kursus-kursus penanganan pangan


aman dan sebagainya.

Sementara itu pendidikan in-formal adalah pendidikan yang dilaksanakan dalam keluarga,
meliputi pendidikan nilai-nilai pergaulan, etika kehidupan sehari-hari seperti etika makan,

Modul Konsep Dasar Komunikasi, Informasi dan Edukasi

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

etika masuk rumah, etika menggunakan berbagai fasilitas, etika kesusilaan dan sebagainya.
Contoh pendidikan in-formal dikeluarga adalah orang tua yang mengajarkan anaknya agar
tidak jajan sembarangan misalnya diwarung makanan yang berlokasi persis samping tempat
pembuangan sampah, mengajarkan anak agar tidak membiarkan makanan dalam keadaan
terbuka, mengambil makanan dengan sendok atau penjepit makanan, membuang sampah
pada tempatnya dan sebagainya.

3.1 Pesan
Ada lima cara perlakuan pesan yaitu :
1. Susunan pesan menarik
2. Simbul pesan sama-sama dipahami oleh narasumber dan sasaran.
3. Pesan mampu membangkitkan kebutuhan pribadi penerima
4. Pesan dapat memberikan alternative bagi penerima untuk memenuhi kebutuhan
secara layak
5. Isi pesan mudah diimplementasikan

3.2 Sasaran
Secara umum ada dua jenis sasaran informasi dan edukasi, yaitu :
1.

Sasaran yang langsung menggunakan perubahan perilaku untuk dirinya sendiri,


sebagai contoh adalah produsen atau penjaja pangan dan para konsumen misalnya
masyarakat umum, murid sekolah, pasien dll.

2.

Sasaran yang selain dapat menggunakan perubahan perilakunya untuk diri sendiri,
berpotensi atau berperan mengubah perilaku target sasaran lain.

Pada konsumen langsung karena sifatnya massal, kegiatan informasi dan edukasi dapat
dilakukan melalui media massa contohnya , televisi, radio, leafet, brosur, poster, koran,
majalah dll. Sedangkan untuk konsumen tak langsung strategi informasi dan edukasi yang
diberlakukan adalah mengkombinasi komunikasi kelompok dengan menggunakan berbagai
media,.contoh kongkritnya adalah bentuk-bentuk pelatihan diruangan .

3.3 Metoda dan Media


Sasaran informasi dan edukasi sangat beragam, baik usia, tingkat pendidikan, latar
belakang sosial ekonomi, dan sebagainya. Oleh kerena itu sumber informasi harus mampu
memilih metoda komunikasi yang paling sesuai dengan karakteristik kelompok sasaran dan
tujuan yang ingin dicapai.
Metoda menurut Slamet (1996) adalah cara mendekatkan target sasaran dengan sumber
komunikasi. Untuk mengetahui hal tersebut ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
yaitu :
1.

Metoda yang dipilih mampu merangsang target sasaran untuk berpikir kreatif.

Modul Konsep Dasar Komunikasi, Informasi dan Edukasi

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

2.

Metoda dilaksanakan dilingkungan pekerjaan (kegiatan) target sasaran.

3.

Setiap individu terkait dengan lingkungan sosialnya, sehingga kegiatan informasi dan
edukasi akan lebih efisien jika diberlakukan kepada para tokoh panutan

4.

Metoda mampu menciptakan hubungan yang akrab dengan target sasaran.

5.

Metoda mampu merangsang target sasaran untuk siap mengubah diri.

Beberapa prinsip tersebut harus senantiasa digunakan dalam menerapkan metoda. Ada
tiga pendekatan dalam memilih metoda yaitu :
1.

Metoda informasi dan edukasi menurut jenis media yang digunakan terbagi menjadi
tiga, yaitu :

2.

Media lisan (langsung dan tak langsung)

Media cetak (poster, selebaran, majalah, dll)

Media terproyeksi (slide, film, animasi dll)

Metoda informasi dan edukasi berdasar hubungan sumber (pendidik) dan kelompok
sasaran, dibedakan atas dua macam yaitu :

3.

Komunikasi langsung

Komunikasi tak langsung (missal surat-menyurat)

Metoda informasi dan edukasi pendidik menurut jumlah sasaran dibedakan atas tiga
macam yaitu :

Pendekatan individu

Pendekatan kelompok

Pendekatan massal

Selain pertimbangan jenis media, hubungan antara sumber dengan sasaran dan jumlah
sasaran, pertimbangan lain dalam menetapkan metoda adalah perubahan perilaku yang
ingin dicapai. Metoda informasi dan edukasi keamanan pangan, untuk mengubah tingkat
pengetahuan tentu berbeda dengan metoda informasi dan edukasi untuk mengubah sikap
mental atau keterampilan.

Modul Konsep Dasar Komunikasi, Informasi dan Edukasi

10

Anda mungkin juga menyukai