LIPIDA
A. Tujuan
Tujuan dari Acara I Lipida adalah :
1. Mengetahui adanya ikatan rangkap dalam lipida
2. Mengetahui adanya emulsi dalam asam lemak
3. Mengetahui ada kandungan kolesterol dalam bahan yang
diuji
B. Tinjauan Pustaka
Pipet merupakan salah satu alat ukur volume yang
terbuat dari gelas. Pipet memiliki ukuran/volume yang
bervariasi, dan yang sering digunakan di laboratorium adalah
pipet ukur 10 ml dan 25 ml. Batas kesalahan pengukuran
menggunakan pipet 10 ml dan 25 ml masing-masing adalah
0,03 ml dan 0,05 ml (Silitonga, 2008).
Propipet sering disebut dengan karet penghisap atau safety pipet
manipulator. Propipet berbeda dengan pipet tetes biasa, jika pipet tetes biasa
tidak mempunyai skala pada sisi tabungnya namun propipet memiliki skala
pada sisi tabungnya. Fungsinya sama dengan pipet tetes biasa yaitu untuk
memindahkan zat cair ke media lain (Fairhall, 1957).
Tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan dua zat atau lebih untuk
kemudian diketahui hasil akhir reaksinya. Tabung reaksi tidak memiliki skala.
Tabung reaksi juga dapat digunakan sebagai tempat untuk menampung suatu
zat dari media lain (Rukmiasih dkk, 2009).
Kloroform merupakan jenis pelarut nonpolar. Kloroform dapat
melarutkan senyawa lipida. Kloroform juga digunakan untuk mengekstraksi
senyawa lipida (Logan et al, 2008).
Eter adalah senyawa yang mempunyai dua gugus organik melekat pada
atom oksigen tunggal. Rumus umum eter ialah R-O-R, yang R dan R-nya
bisa sama atau berbeda, gugusnya dapat berupa alkil atau aril. Eter
merupakan senyawa tak berwarna dengan bau enak yang khas. Eter pada
umumnya tidak bereaksi dengan asam encer, basa encer, atau dengan reduktor
atau oksidator biasa. Eter tidak bereaksi dengan logam natrium. Eter
merupakan pelarut yang baik untuk melarutkan reaksi-reaksi organik (Hart,
1983).
Aquades atau H2O adalah suatu senyawa yang mempunyai sifat
istimewa. Ion OH- dan H+ air sangat menentukan sifat biologis dan struktur
molekul senyawa yang ada di dalamnya, seperti protein, lipida, dan banyak
lagi komponen dalam sel. Dibanding dengan cairan lain, air adalah pelarut
yang paling baik. Air melarutkan atau mendispersi berbagai zat berdasarkan
sifat dwikutub yang dimilikinya. Berbagai zat berupa kristal mudah larut
dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar seperti kloroform atau
benzena (Girindra, 1986).
Na2CO3 lebih populer dengan nama soda abu. Na2CO3 digunakan untuk
penetralan asam lemak bebas (Ketaren, 1986: 195,199), sehingga lemak
bebas akan terikat oleh ion natrium menjadi sabun, dan sabun ini dapat
dipisahkan dari minyaknya. Lepasnya asam lemak dari trigliserida atau
minyak disebabkan karena terhidrolisis, yaitu dengan adanya air dan panas.
Apabila terdapat basa ataupun garam basa dalam larutan maka asam lemak
dapat bereaksi menjadi sabun (Winarni dkk, 2010).
Asam asetat anhidrat adalah salah satu jenis asam anhidrat. Anhidrida
asetat memiliki efek menghilangkan asam lemak bebas dan trigliserida
kromofor. Namun efek yang dihasilkan anhidrida asetat kurang atau sedikit
(Omoniyi, 2007).
H2SO4 atau dengan nama lain asam sulfat merupakan katalis untuk
asam lemak tak jenuh rantai panjang. Asam sulfat adalah zat pengoksidasi
kuat sehingga asam lemak tersebut akan teroksidasi/pecah. Oleh karena itu
penanganan menggunakan asam sulfat harus hati-hati (Aritonang, 2009).
Hubl iod adalah larutan iod dalam alkohol yang mengandung sedikit
HgCl2. Iodium ini menjadi ukuran banyaknya ikatan rangkap
pada lemak atau minyak. Hal ini karena iod hanya akan diserap
oleh senyawa lipid yang memiliki ikatan rangkap (Girindra,
1986).
VCO (Virgin Coconut Oil) merupakan salah satu produk
pangan fungsional yang populer. VCO adalah minyak yang
diproses tanpa pemanasan dari
dan
minyak
adalah
suatu
trigliserida
atau
lipid
ditandai
oleh
relatif
kurangnya
sifat
kimia
dan
sifat
fisiknya,
Bloor
basa
yang
tersabun
dan
diasamkan,
digunakan
untuk
hanya
pada
satu
sisa
tigliserid
asam
yang
lemaknya.
C. Metode Penelitian
1. Alat
a. Beaker glass
b. Pipet tetes
c. Propipet
d. Rak tabung reaksi
e. Tabung reaksi
2. Bahan
a. Aquades
b. Asam asetat anhidrat
c. Asam Oleat
d. Eter
e. H2SO4 pekat
f. Kloroform
g. Larutan Na2CO3 1%
h. Lemak hewani / lemak ayam
i. Minyak jelantah
j. Minyak kelapa
k. Minyak sawit
l. Minyak wijen
m. Pereaksi Hubl Iod
n. VCO
3. Cara Kerja
a. Percobaan 1 : Kelarutan Lemak dan Terjadinya Emulsi
c. Percobaan
3 :
Reaksi
Liebermann-Burchad untuk
Kolesterol
D. Pembahasan
Tabel 1.1 Pengamatan Kelarutan Lemak dan Terjadinya Emulsi
Kel
.
1
5
8
2
6
9
12
3
7
10
13
4
11
Sampel
Kloroform + minyak kelapa
Larut
Tidak Larut
Emulsi
14
Sumber : Laporan Sementara
Pembahasan
Lemak
dan
minyak
adalah
suatu
trigliserida
atau
ini
dilakukan
untuk
mengetahui
adanya
pelarut.
Sampel
pelarut
yang
digunakan
adalah
pada
Na2CO3
tidak
larut,
namun
terjadi
proses pembentukan
Sampel
Jenuh
Tidak
jenuh
Pembahasan
Pada uji ketidakjenuhan lipid, reagen yang digunakan
adalah kloroform dan hubl iod. Kloroform berfungsi sebagai
pelarut sampel lipid. Reagen hubl iod merupakan larutan
yang terdiri dari larutan iod dalam alkohol yang mengandung
sedikit HgCl2; larutan iod berfungsi sebagai sumber iod bebas
yang nantinya akan berikatan dengan ikatan rangkap pada
lipid, dan HgCl2 berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi.
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya ikatan
rangkap
untuk
menyatakan
tingkat
kejenuhan
lipid
wijen, minyak
banyak
tetes
lipid
yang
dibutuhkan
untuk
wijen
termasuk
jenis
minyak
sayuran
yang
data
hasil
percobaan,
diantaranya
adalah
karena
untuk
setiap
sampel
sehingga
dalam
Sampel
1
5
8
Kolesterol
(+)
(-)
Lemak
ayam
12
2
6
9
Minyak
jelantah
13
Minyak
7
wijen
10
14
VCO
11
Perubahan warna
Kuning kuning
kehijauan
Kuning kuning
kehijauan
Kuning kuning
kehijauan
Kuning kuning
kehijauan
Coklat bening coklat
pekat
Kuning kuning
kehijauan
Kuning kuning
kehijauan
Kuning kuning
kehijauan
Kuning coklat pekat
Kuning coklat pekat
Kuning - kuning
Kuning - kuning
Putih bening - keruh
Putih bening - keruh
Pembahasan
Pada uji Liebermann-Burchad untuk kolesterol, reagen
yang digunakan adalah kloroform, asam asetat anhidrat, dan
H2SO4 pekat. Kloroform berfungsi sebagai pelarut sampel
lipid. Asam asetat anhidrat berfungsi untuk mengekstraksi
kolesterol, mengendapkan protein, dan menjamin media
bebas air. Penambahan H2SO4 pekat pada uji LiebermannBurchad fungsinya untuk membentuk kompleks warna.
Prinsip uji kolesterol menggunakan metode LiebermannBurchad adalah menggunakan indikasi pewarnaan. Pada saat
sampel ditambah dengan kloroform maka warna larutan akan
berubah menjadi merah sampai kebiruan, kemudian larutan
jika
sampel
positif
mengandung
kolesterol.
adalah
lemak
ayam
dan
minyak
jelantah;
selain
mengandung
asam
lemak
jenuh
juga
E. Kesimpulan
Dari percobaan Acara I Lipida dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Lipid larut dalam pelarut nonpolar seperti kloroform dan
eter.
2. Lipid tidak dapat larut dalam pelarut polar seperti air.
3. Lipid yang direaksikan dengan basa akan membentuk
emulsi, contohnya Na2CO3.
4. Indikasi terjadinya emulsi pada lipid adalah terbentuknya
sedikit endapan dan buih/gelembung pada permukaan
larutan setelah reaksi.
5. Uji ketidakjenuhan lipid digunakan untuk mengetahui
adanya ikatan rangkap pada lipid
6. Semakin banyak tetes lipid yang dibutuhkan untuk
menghilangkan
warna
pada
reagen
hubl
iod
maka
Metode
Liebermann-Burchad
digunakan
untuk
13.
DAFTAR PUSTAKA