Drug Induced Renal Failure Review
Drug Induced Renal Failure Review
terjadinya toksisitas.
ABSTRAK: Obat-obatan mengakibatkan kejadian gagal ginjal melalui beberapa mekanisme
yang berbeda. Gagal ginjal hemodinamis disebabkan oleh efek dari obat-obatan yang
mempengaruhi prostaglandin sehingga menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal. Hal ini
secara langsung akan menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus. Obat-obatan yang relatif
baru dan berpotensi mempunyai efek seperti ini adalah penghambat selective cyclooxygenase-2.
Terdapat juga beberapa obat-obatan baru yang menyebabkan direct renal tubular toxicity melalui
efek yang unik terhadap sel epithelial pada ginjal. Obat-obat in termasuklah obat-obat agen
antiviral seperti cidofovir, adefovir, tenofovir dan biphosphonate pamidronate. Selain itu,
deposisi dari Kristal pada ginjal juga merupakan penyebab terjadinya gagal ginjal. Beberapa
jenis obat telah diidentifikasi menjadi penyebab terjadinya nefropati Kristal (crystal
nephropathy), termasuklah obat antiparasit seperti sulfadiazine dan agen antiviral seperti
acyclovir, dan protease inhibitor indinavir. Gagal ginjal dengan bentuk yang jarang ditemukan
itu mempunyai cirri-ciri seperti pembengkakan, vakuolisasi dari tubulus proksimal pada sel yang
terjadi akibat agen hiperosmolar. Agen-agen yang baru-baru ini diketahui menyebabkan osmotik
nephrosis itu termasuklah immunoglobulin intravena dan plasma expander hydroxyethyl
starch.
Agen-agen terapeutik telah lama
dikaitkan dengan kejadian gagal ginjal
iatrogenik. Mekanisme terjadinya suatu
gagal ginjal akibat obat-obatan in berbeda
tergantung mekanisme kerja, metabolism
dan jalur ekskresi obat-obat yang telah
diberikan. Gangguan hemodinamis ginjal
yang menyebabkan azotemia pre renal
merupakan bentuk umum yang sering
menyebabkan terjadinya nefrotoksisitas.
Kerusakan intrarenal terutamanya pada selsel tubular ginjal, mungkin disebabkan oleh
obat-obatan tertentu. Efek nefrotoksik yang
terjadi di struktur glomerular dan sel epitel
tubulus adalah disebabkan oleh gangguan
fungsi normal dari sel (mitokondria,
integritas membran, etc) yang akhirnya akan
menyebabkan terjadinya kerusakan ginjal
melalui obstruksi intratubular (deposisi
Kristal), dan seterusnya mengakibatkan
ACE inhibitor/angiotensin
blocker.
II
receptor
Nefropati Kristal.
Deposisi Kristal pada ginjal akan
menyebabkan kerusakan ginjal. Kristal yang
dimaksud menyebabkan kerusakan ginjal
mempunyai ciri-ciri keterlarutan yang lemah
pada urin manusia dan cenderung
Insufisiensi
renal umumnya
asimtomatik, namun penderita kemungkinan
akan mengalami gejala mual/muntah dan
flank atau nyeri abdomen yang biasanya
disertai dengan gagal ginjal. Nefropati
Kristal ini umumnya terjadi dalam waktu 24
hingga 48 jam setelah pemberian acyclovir.
Urinalisis yang dilakukan menunjukkan
adanya hematuria dan pyuria, sementara
bentuk Kristal dari acyclovir ini terlihat
berbentuk seperti jarum di bawah polarizing
microscope.
Pencegahan terjadinya deposisi
Kristal pada pemberian acyclovir ini dapat
dicegah dengan pemberian bolus secara
perlahan lahan. Penggantian cairan pada
kasus deficit cairan dan memperbaiki flow
rate urin sebelum memberikan acyclovir
adalah sangat perlu untuk mencegah
kristalisasi. Meskipun terapi dengan diuretik
sangat bermanfaat dalam memperbaiki flow
rate urin, namun pemberian tetap harus
dengan hati-hati karena dapat menyebabkan
deficit volume. Dosis pada penderita yang
mengalami gangguan fungsi ginjal juga
haruslah dikurangi. Penanganan pada kasus
gagal ginjal dengan obstruksi dari deposisi
Kristal adalah dengan pemberian diuretik
untuk memperbaiki flow rate. Pada kasus
gagal ginjal berat, hemodialisis dibutuhkan
untuk
mengeliminasi
acyclovir
dari
sirkulasi.
Indinavir.
Obat ini merupakan obat
golongan protease inhibitor yang digunakan
untuk mengobati infeksi HIV. Obat ini telah
dinyatakan mampu menyebabkan nefropati
Kristal,
isolated
crystalluria
dan
nefrolitoasis. Sekitar 20% dari obat ini akan
diekskresikan melalui ginjal. Indinavir
Konklusi.
Kerusakan ginjal dan gagal ginjal
secara klinis dapat terjadi melalui pelbagai
mekanisme
setelah
pemberian
agen
terapeutik tertentu. Toksisitas obat timbul
disebabkan oleh efek hemodinamis,
kerusakan tubulus secara langsung akibat
toksin dari sel epithelial, obstruksi
intratubular akibat Kristal yang tidak
mengevaluasi
pasien-pasien
mengalami gagal ginjal setelah
dengan obat-obatan tertentu.
yang
terapi