PENDAHULUAN
Quantity Surveyor (QS) adalah suatu profesi yang boleh dikatakan baru di
dunia konstruksi di Indonesia, dibandingkan dengan profesi Arsitek,
Perencana Struktur ataupun Perencana Mekanikal dan Elektrikal.
Profesi QS ini berasal dari daratan Inggris yang kemudian berkembang
ke
seluruh
dunia,
terutama
ke
negara-negara
Persemakmuran
(Commonwealth). Profesi ini berangkat dari adanya kebutuhan akan seorang
yang mengkhususkan diri untuk menterjemahkan suatu perencanaan/desain
para Perencana ke dalam suatu bentuk atau format lain yang dapat
menunjukkan suatu parameter-parameter dari perencanaan tersebut agar
dapat dievaluasi, diolah dan dibandingkan yang pada akhirnya dapat
membuat suatu jembatan yang menghubungkan keinginan Pemberi Tugas
(Client) dan perencanaan para Perencana. Jembatan tersebut adalah biaya
atau yang lazim kita sebut anggaran (budget). Dengan keterbatasannya atau
batasan dana Pemberi Tugas itulah para Perencana harus dapat mewujudkan
keinginan Pemberi Tugas dan dengan ketrampilannya atau keahliannya QS
harus menjembatani kedua kepentingan tersebut sehingga suatu
perencanaan yang optimum dapat tercapai. Itulah sebabnya banyak
Konsultan QS yang menjabarkan fungsinya sebagai Construction Cost
Consultant' atau Konsultan Biaya Konstruksi.(QS) adalah suatu profesi yang
boleh dikatakan baru di dunia konstruksi di Indonesia, dibandingkan dengan
profesi Arsitek, Perencana Struktur ataupun Perencana Mekanikal dan
Elektrikal.
Di Indonesia sendiri profesi QS ini masuk di awal dekade 70. Pada awal
perkembangannya tidak setiap proyek konstruksi menggunakan jasa QS baik
di pihak kontraktor maupun di pihak Pemberi Tugas. Selaras dengan
perkembangan industri konstruksi di Indonesia, maka pada dekade 80 jasa
QS ini mulai banyak digunakan di proyek-proyek konstruksi di Indonesia
terutama di sektor swasta. Perkembangan jasa QS ini banyak dipengaruhi
oleh berubahnya cara pendekatan para Pemberi Tugas dalam menyelesaikan
atau menjalankan proyek-proyeknya. Para Pemberi Tugas makin merasa perlu
menghitung besarnya investasi yang harus dikeluarkannya sebelum memulai
proyek-proyeknya. Hal ini dikarenakan, pada prinsipnya Pemberi Tugas harus
memperhitungkan
pengeluaran-pengeluarannya
(a.l.
untuk
biaya
BAB II
TUGAS DAN PERANAN QS
Secara umum kecakapan QS meliputi beberapa bidang, yaitu ekonomi
konstruksi (construction economic), hukum, manajemen proyek, pengukuran
volume dan teknik bangunan (secara umum, bukan yang bersifat
perencanaan). Dengan kecakapan atas bidang-bidang tersebut profesi QS
kemudian berkembang sebagai bagian dari suatu struktur organisasi proyek.
Dengan keahliannya tersebut seorang QS dapat bekerja untuk Pemberi Tugas,
Kontraktor, Badan-badan pemerintah atau bahkan sebagai Credit Analyse di
institusi keuangan (Bank).
Berdasarkan laporan yang dibuat oleh RICS di tahun 1971, fungsi dan
peranan QS didefinisikan sebagai Suatu profesi yang mempunyai keahlian
dalam perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi, sedemikian
sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkandan biayanya dapat diperkirakan,
direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan. Karena itu di dalam
organisasi proyek QS, biasanya berperan sebagai pengatur masalah-masalah
finansial proyek (Financial Management). QS akan membuat dan mengelola
anggaran proyek sedemikian sehingga hasil optimum dan efisien dari suatu
proyek dapat dicapai. Hal itu dilakukan mulai dari tahap paling awal dari
suatu proses pembangunan sampai dengan diselesaikannya suatu proyek.
dengan tahap awal dari proses perencanaan dan karenanya, untuk keperluan
pencarian dana ini, QS sering dilibatkan terutama dalam pembuatan aliran
dana (cash flow) dari proyek tersebut. Jasa QS sering diminta karena
biasanya Bank meminta perhitungan biaya pembangunan atau aliran dana,
yang merupakan dasar pemberian pinjaman, itu dibuat atau dikeluarkan oleh
institusi yang independen dan profesional, bukan dari internal Pengembang
atau Pemberi Tugas. Dengan keahliannya di bidang ekonomi konstruksi, QS
diharapkan dapat membuat suatu aliran dana yang meyakinkan dan menarik
sehingga pinjaman tersebut dapat diberikan oleh Bank peminjam.
Untuk membuat aliran dana tersebut meyakinkan dan menarik QS harus
mengerti hal-hal yang berkaitan dengan masalah pendanaan dan sistim
penjualan sehingga dalam aliran dana tersebut dapat terlihat kapan Pemberi
Tugas mulai mendapatkan pemasukkan (hal ini penting karena akan
memberikan nilai lebih bagi Bank peminjam dalam memberikan
pinjamannya). Hal-hal seperti sistim Leasing, Timeshare, Sale and Leaseback
harus benar-benar dipahami oleh QS sehingga pembuatan aliran dana
tersebut akan sangat menarik bagi Bank peminjam.
3. Loss Adjuster
Dengan keahliannya dalam bidang penilaian bangunan atau biaya
konstruksi QS sering dimintakan bantuannya oleh para Loss Adjuster dalam
menilai suatu bangunan. Penentuan nilai bangunan tersebut berguna bagi
asuransi untuk menentukan besarnya premi asuransi ataupun besarnya ganti
rugi yang dapat diberikan.
4. Manajer Proyek
Dengan kemampuannya dan keahliannya di bidang administrasi
kontrak dan manajemen proyek, QS atau perusahaan jasa QS sering
melaksanakan peran sebagai Manajer Proyek. Sebagai Manajer Proyek QS,
yang pada dasarnya sangat paham akan tahapan-tahapan perencanaan,
diharapkan dapat mengendalikan para perencana dalam melaksanakan
perencanaan selain tentunya juga mengendalikan biayanya. Pada tahap
pelaksanaan pekerjaan dengan kemampuannya di bidang kontrak dan
administrasi kontrak QS diharapkan dapat mengendalikan kontraktor secara
penuh, baik dari sisi waktu pelaksanaan maupun biaya pelaksanaan.
5. Facility Manager
Pengembangan lain dari kemampuan manajemen, estimasi biaya dan
masalah kontraktual, QS dapat berperan sebagai Facility Manager. Yang
dimaksud dengan Facility Manager adalah seorang manajer yang bertugas
untuk menyiapkan segala fasilitas yang diperlukan oleh operasional suatu
perusahaan agar dapat melakukan operasinya. Segala fasilitas yang
terbuka ini adalah sama seperti yang harus dilakukan oleh peserta yang
menjalani kuliah normal di universitas.
Di Indonesia pendidikan formal QS belum ada atau belum dibuat oleh
universitas manapun. Namun beberapa institusi penyelenggara kursus telah
mengadakan pelatihan QS dalam bentuk paket-paket keahlian QS. Dalam
prakteknya QS di Indonesia sebenarnya banyak, jika tidak mau disebut
selalu, dilakukan baik oleh Pemberi Tugas, Kontraktor maupun Konsultan
Perencana lainnya. Negara tetangga kita, yang kebanyakan adalah
merupakan negara Commonwealth (seperti Malaysia, Singapore dan
Australia), telah mempunyai jurusan QS di banyak universitasnya.
CARA MENGHITUNG RAB
I. Pekerjaan Awal
Teknik Sipil - PengukuranYang dimaksud dengan pengukuran adalah
sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan
dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg
satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang,
sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x
2 = Rp. 200.000.
Bowplank Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik
dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan2/15
dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meterdari
as bangunan dipasang keliling bangunan. Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka
volume bowplank adalah (6+1+1) + (7+1+1) =17m. Harga dan kebutuhan
material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.
X. Pekerjaan Sanitasi
Pasang Saluran air bersih pvc . Perhitungan volume adalah panjang
dengan satuan m.
Pasang Saluran Air kotor pvc 4 Perhitungan volume adalah panjang dengan
satuan m.
Pasang Closet, kran Perhitungan volume adalah buah atau unit.
Pembuatan Septick tank atau beerput. Septick tank atau beerput
adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia, perbedaan septick
tank dan beerput adalah dari bentuk medan bahan yang digunakan akan
tetapi fungsinya sama. Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan
bata, dengan ukuran persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang
digunakan buis beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan
volume adalah unit (lansung jadi).
Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan. Saluran peresapan atau
sumur peresapan adalah suatu bangunan yangberfungsi sebagai peresapan
air dari buangan septick tank.
BAB III
METODE PENELITIAN
PRINSIP KERJA QUANTITY SURVEYOR
Peran seorang Quantity Surveyor (QS) dalam suatu proyek dibagi dalam 2
tahap pekerjaan/fase, yaitu :
Tahap Pra Kontrak
Rencana pekerjaan (Project brief)
Rencana pekerjaan (The Project Brief) adalah sebuah dokumen kunci
yang berisi arahan, lingkup pekerjaan dan bentuk kontrak antara pihak-pihak
yang terkait. Dalam sebuah proyek konstruksi dokumen ini menjadi bagian
dari rencana pelaksanaan proyek. Selain itu, Studi Kelayakan (Feasibility
studies) dilakukan pada tahap ini untuk memperoleh gambaran dan
kelayakan suatu proyek. Quantity Surveyor memberikan saran kepada owner
dari segi ekonomi (Cost Planning, Estimating, Cost Analysis, Cost-in-use
Studies dan Value Management ). Tahap selanjutnya adalah Perkiraan Awal
(Preliminary estimates). Perkiraan awal dalam hal ini adalah pembiayaan
awal diperoleh berdasarkan sketsa awal dari arsitek (data dan sketsa awal).
Menurut Mirza (2009), pendekatan yang digunakan oleh Quantity
Sebuah dokumen akan nilai setiap item pekerjaan. Dasar untk mengukur nilai
pekerjaan yang telah selesai untuk keperluan hal pembayaran.
3. Rencana Kerja dan Syarat (Writing of specifications)
Selama tahap desain ini seorang Quantity Surveyor memastikan
bahwa biaya proyek tidak melebihi rencana anggaran yang ada. Penambahan
item pekerjaan dan pembiayaan sudah diperkiraan dan masuk dalam saving
pembiayaan.
Spesifikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi suplier,
pembeli, dan para pengguna material, produk atau jasa untuk mengerti dan
menyetujui semua permintaan dan syarat yang ada. Spesifikasi merupakan
sebuah standar yang biasanya direferensikan oleh kontraktor atau dokument
lelang yang memberikan detail yang diperlukan tentang sebuah permintaan
khusus atau tertentu. Spesifikasi dapat didefinisikan sebagai sebuah
pernyataan akan permintaah kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
procurement dari sumber eksternal. Selain itu spesifikasi juga merupakan
permintaan operasional, permintaan kebutuhan, permintaan jasa dan output
berdasar spesifikasi. Tujuan adanya spesifikasi ini adalah memberikan
kejelasan, keakuratan dan deskripsi yang cukup pada suplier sehingga
permintaan dan kebutuhan yang ada bisa diterjemahkan dengan baik untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Seringkali pihak suplier juga dilibatkan
dalam negosiasi spesifikasi ini.
3. Tender
Quantity Surveyor biasanya terlibat dalam penyiapan dokumen tender.
Selain itu seorang Quantity Surveyor juga terlibat dalam menilai tender dan
juga dimintai pendapat, saran dan masukan mengenai tipe/jenis kontrak
ataupun tentang isi klausul/pasal khusus di dalam kontrak kerja yang akan
dilaksanakan. Quantity Surveyor harus mengerti dan mampu membaca
gambar kerja dari arsitek dan enngineer dan pengukuran lapangan sehingga
mampu mengukur dan menghitung secara detil dan akurat. Dari pengukuran
itu, Quantity Surveyor bisa menilai harga elemen-elemen pekerjaan yang ada
sesuai dengan harga yang ada di pasaran. Dengan demikian nilai perkiraan
harga tender kontrak dapat dibuat. Hasil ini dapat digunakan klien untuk
memilih penender yang sesuai dan baik.
2. Tahap Pasca Kontrak
Penilaian Lahan (Site valuation)
Penilaian site/ lapangan proyek tentang status proyek
tersebut.
Verifikasi pekerjaan proyek yang akan dilaksanakan oleh kontraktor , yang
melibatkan seluruh pihak terkait proyek (Kontraktor, Arsitek, Engineer, Klien).
Mampu membuat kesimpulan dengan baik dan akurat kondisi dari aspekaspek yang ada
Sebagai sumber informasi (information managers)
Sebagai konsultan dalam procurement (consultants for procurement)
Sebagai akuntan konstruksi (accountants for construction)
Sebagai perencana dan pelaksana (strategic planners and implementers)
Mampu mengelola resiko (risk manager)
Quantity Surveyor, juga dikenal sebagai Construction Economist, atau Cost
Manager,masuk dalam satu tim penasehat profesional dalam dunia industri,
yang bertugas :
Menyiapkan pembiayaan suatu proyek
Memberikan saran dan masukan akan efek/dampak kualitas dari suatu
pembiayaan
Menyiapkan
Documents)
dokumen
kontrak
(Bills
of
Quantities
and
Cost
Control
BAB IV
DESKRIPSI PROYEK
ANALISA RAB
EVALUASI RAB
BAB V
KESIMPULAN
Quantity Surveyor sangat diperlukan dalam dunia konstruksi untuk
memperoleh hasil konstruksi dengan tingkat efisiensi optimal, hemat, dan
berkualitas serta berwawasan pembangunan yang berkelanjutan. Keseriusan
berbagai pihak khususnya pemerintah untuk menggunakan Quantity
Surveyor sebagai alat yang dapat meningkatkan pembangunan yang lebih
efisien hemat dan berkualitas perlu ditingkatkan dengan langkah-langkah
yang terstruktur dan ditindaklanjuti dengan adanya perbaikan dan peraturan
baru yang mendukung dan memanfaatkan keunggulan Quantity Surveyor
dalam sebuah proyek konstruksi maupun industri.
DAFAR PUSTAKA
http://www.iqsi.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=70:pengenalan-dan-peranan-quantitysurveyor&catid=48:jurnal-iqsi&Itemid=64
http://www.fab.utm.my/download/ConferenceSemiar/ICCI2006S4PP04.pdf
http://ftsp.bunghatta.ac.id/page.php?22
LAMPIRAN