Anda di halaman 1dari 7

1

Ite
Ite inflammate omnia!

Anotasi 19
Jubileum 15o Tahun SJ di Indonesia
9 Juli 1859 9 Juli 2009

Panduan Refleksi
Tom Jacobs, SJ
Leo Agung Sardi, SJ
Penyunting: Deshi Ramadhani, SJ

Daftar Isi
Pengantar Pater Provinsial
Pengantar Penyunting
Penyunting
Bagian Pertama
Bahan Pengantar: Membangun Disposisi Hati
(A) Menemukan Tuhan dalam Segala: Cara Doa dan Sikap Hidup menurut St.
Ignatius Loyola
(B) Surat Pater Jenderal Peter-Hans Kolvenbach, SJ tentang Ekaristi
(C) Dua Pengalaman Formatif St. Franciscus Xaverius: Sebagai Anak Rohani dan
Sahabat Ignatius
Bagian Kedua
Bahan Retret: Melihat Bersama YesusYesus-IgnatiusIgnatius-Kita
Kita
Yesus-Ignatius-Kita: Suatu Refleksi Bersama
I. Sikap Dasar
12-16 Januari 2009: Aku Percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa
19-23 Januari 2009: Pencipta Langit dan Bumi
26-30 Januari 2009: Pelayanan Iman
2-6 Februari 2009: Penegakan Keadilan
9-13 Februari 2009: Inkulturasi
16-20 Februari 2009: Dosa
23-27 Februari 2009: Tobat [25 Februari: Hari Rabu Abu]
II. Mengikuti Yesus
2-6 Maret 2009: Dan akan Yesus Kristus, Putera-Nya yang Tunggal, Tuhan Kita
9-13 Maret 2009: Yang Dikandung dari Roh Kudus, Dilahirkan oleh Perawan Maria
16-20 Maret 2009: Di Padang Gurun
23-27 Maret 2009: Panggilan Para Rasul
30 Maret-3 April 2009: Yang Menderita Sengsara dalam Pemerintahan Pontius Pilatus
6-10 April 2009: Disalibkan, Wafat, dan Dimakamkan; Yang Turun ke Tempat
Penantian
III. Menjadi Saksi Kristus
13-17 April 2009: Pada Hari Ketiga Bangkit dari antara Orang Mati [12 April: Paskah]
20-24 April 2009: Pengutusan Para Rasul
27 April-1 Mei 2009: Penampakan kepada Tomas
4-8 Mei 2009: Penampakan kepada Murid dari Emaus
11-15 Mei 2009: Penampakan kepada Paulus
18-22 Mei 2009: Naik ke Surga, Duduk di Sebelah Kanan Allah Bapa [21 Mei: Hari
Raya Kenaikan Tuhan]

25-29 Mei 2009: Akan Datang Mengadili Orang Hidup dan Mati
IV. Jemaat Kristus
1-5 Juni 2009: Aku Percaya akan Roh Kudus [31 Mei: Hari Raya Pentakosta]
8-12 Juni 2009: Aku Percaya akan Gereja Katolik yang Kudus, Persekutuan Para Kudus
15-19 Juni 2009: Pengampunan Dosa
22-26 Juni 2009: Kebangkitan Badan
29 Juni-3 Juli 2009: Kehidupan Kekal
Bagian Ketiga
Bahan Pendukung: Menatap Sejarah, Tokoh, dan Nilai Kejesuitan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

Montmartre
Dalam Salah Satu Suratnya: Amigos en el Seor
Janji Franciscus Xaverius
Petrus Faber: Sang Penghibur Rohani
Tiga yang Dilepaskannya: Kuda, Pedang, dan Pakaian
Del Conquistar al Dar Fruto
Kisah Perjumpaan St. Ignatius dengan Pedro Ribadeneira: Merebut dan
Membangun Hati Anak Baru Gede
Simn Rodrguez
Juan Alfonso de Polanco: Ingatan dan Tangan Ignatius
Luis Gonalves da Cmara: Minister Pewaris Kisah Rohani Sang Pendiri
Sampai Akhir: Ignatius Meninggal Dunia
Diego Lanez: Teolog Trento dan Jenderal Kedua Serikat Jesus
24 Juni 1537: Tanggal Tahbisan Primi Patres
Serikat yang Hina Dina dan Keutamaannya: Para Bruder
Novisiat
Mencari dan Menemukan Sahabat dalam Tuhan: Pengalaman St. Ignatius
Nama Serikat: Kesatuan Mendalam dengan Yesus
1553 di Perancis: Kesulitan karena Nama Serikat
Gubernasi Ignasian
Ratio Conscientiae
Penggunaan Latihan Rohani
Kotbah, Percakapan Rohani, dan Publikasi
Kesadaran Sosial Ignatius
Tentang Mendirikan Kolese: Surat Ignatius kepada para Jesuit di Praha
Spiritu, Corde, Practice
Kerendahan Hati: Tarekat yang Hina Dina
Menolak Jabatan Gerejawi
Instruksi mengenai Cara Meminta Derma
Dua Buku
Surat St. Ignatius kepada Teresa Rejadell

Epilog: KJ 35, d. 3, n. 21

Pengantar Pater Provinsial

Pengantar Penyunting

ebuah seruan penting, Ite inflammate omnia! Demikianlah dikisahkan bahwa


St. Ignatius menyerukan kalimat itu Pergilah, kobarkanlah segalanya! ketika
ia mengutus St. Franciscus Xaverius untuk berlayar jauh ke negeri Timur. KJ 35, d. 2,
n. 25 merumuskan:
Alkisah sewaktu mengutus Santo Fransiscus Xaverius ke dunia Timur, Santo
Ignatius mengatakan kepadanya, Pergilah, kobarkan seluruh dunia! Dengan
kelahiran Serikat Yesus, kobaran api baru dinyalakan di tengah dunia yang berubah.
Sebentuk baru kehidupan religius hadir, bukan berkat upaya manusia, namun
karena prakarsa ilahi. Nyala api yang telah disulut ini kemudian membakar
kehidupan kita, sebagai Jesuit, saat ini, sebagaimana dikatakan oleh Santo Alberto
Hurtado, Nyala api yang menyulutkan kobaran api-api yang lain. Dengannya kita
dipanggil untuk menjadikan segala hal berkobar dengan kasih Allah.
Seruan yang sama didengar dan bergema dalam hati banyak saudara kita dalam
satu tubuh Serikat ini. Mengikuti seruan yang mengobarkan hati itu, sebagian dari
mereka ketika telah genap waktunya tiba di bumi Indonesia. Kegenapan waktu
dalam kebijaksanaan Allah itu terjadi seratus lima puluh tahun yang lalu. Itulah yang
ingin kita tengok kembali. Kita ingin menyediakan waktu secara khusus untuk
merenung, untuk berdoa, untuk menengok ke belakang, untuk berani memandang ke
depan, untuk saling berbagi hati, dan yang paling penting, untuk bersama bertobat.
Bahan yang tersaji di tangan Anda sekarang ini disiapkan dengan satu tujuan
penting itu: agar kita semua bertobat! Itu bukan demi diri kita sendiri, melainkan
demi tugas perutusan kita bersama dalam satu tubuh apostolis ini. Bahan yang
disiapkan ini diharapkan bisa menyalakan kembali api dalam hati kita, sehingga Oleh
karena itu, kita bisa sungguh menjadikan segala hal berkobar dengan kasih Allah.
Allah senantiasa punya rencana yang tersembunyi bagi kita. Ia memutuskan
bahwa waktunya belum tiba bagi Romo Tom Jacobs untuk kembali kepada-Nya
sebelum bahan ini selesai. Maka, menjawab kekuatiran para anggota tim Jubileum
Provindo terhadap kondisi kesehatannya yang menurun, Tom dengan tegas berkata:
Pasti saya selesaikan! Dan benarlah demikian. Tom menyelesaikan bahan ini,
menyerahkannya kepada Romo Sardi, sementara ia sendiri bergulat menahan sakit
selama sepenggal sisa perjalanannya hingga telah genap waktunya.
Dalam arti itu, tidak berlebihan bila bahan yang tersaji ini adalah salah satu dari
Toms Legacy, warisan istimewa untuk diteruskan ke generasi . Anda yang pernah
mengenal Tom dari dekat tentu akan segera bisa melihat bahwa satu dari sekian
bahan terakhir yang pernah disiapkannya ini mencerminkan keyakinan teologis yang
senantiasa menjadi akar keberimanannya. Dengan sengaja sebagaimana bisa Anda
baca dalam pengantar dari Tom sendiri ia mengemas bahan Retret Anotasi 19 ini
tidak sebagai sebuah Latihan Rohani dalam arti ketat, melainkan menempatkannya
dalam konteks dinamika keberimanan kita semua, dinamika credo, syahadat,
pengakuan iman, Aku Percaya. Bagi Tom jelas, yang kita butuhkan bersama adalah

sebuah proses refleksi secara serius dan jujur atas hidup kita sebagai Jesuit tanpa
terlepas dari akar keberimanan kita sebagai orang Kristiani.
Itulah yang ditinggalkan oleh Tom. Ia minta secara khusus agar bahan-bahan
yang digunakan juga disajikan dalam bentuk teks yang utuh. Dengan ini dimaksud
agar Anda bisa mendapatkan semua bahan itu dalam satu buku ini. Namun demikian,
merenungkan kembali sekian banyak dokumen penting bagi Serikat memang
menuntut sebuah kesungguhan ekstra. Maka dirasakan adanya kebutuhan akan
sejumlah narasi yang bisa memberi daging secara nyata sebagaimana telah terlihat
dalam perjalanan Serikat sendiri. Inilah tugas yang dipercayakan kepada Romo Sardi.
Sebagian besar bahan yang berupa narasi memang tidak disiapkan secara khusus
oleh Sardi untuk kepentingan Jubileum kali ini. Tempat dan tanggal pada tiap akhir
narasi memperlihatkan sebuah kurun waktu beberapa tahun. Ada latar belakang dan
kebutuhan tertentu yang memunculkan tulisan-tulisan tersebut. Tidak ada
keseragaman tema, tidak pula dicoba dihindari adanya pengulangan bahan yang
memang saling terkait dan tumpang-tindih.
Proses penyusunan bahan ini memasuki babak akhir setelah dokumen KJ 35 resmi
kita miliki bersama. Saya bersama Sardi memilih beberapa bagian dari KJ 35 agar bisa
diintegrasikan ke dalam kerangka bahan yang telah disiapkan Tom. Maka tidak
mustahil, seandainya Tom masih ada di tengah kita, ia akan memilih bahan KJ 35
secara berbeda. Dengan segala kenyataan itu, inilah bahan yang akhirnya bisa tersaji
bagi Anda.
Seluruh bahan dibagi menjadi tiga bagian besar. Bagian pertama terdiri dari tiga
tulisan dari Romo Sardi. Diharapkan agar bahan-bahan tersebut bisa membantu Anda
untuk menciptakan suasana hati memasuki proses refleksi bersama dalam Anotasi 19
kita ini. Kita akan diajak masuk lebih dalam pada dinamika dasar contemplativus in
actione yang akan mewarnai seluruh perjalanan Anotasi 19 ini. Kita pun akan
merayakan Ekaristi kita dengan intensi khusus bagi pertobatan kita bersama. Dan
akhirnya, kita ingin berkaca pada Franciscus Xaverius, sebagai seorang yang pernah
dibentuk langsung dalam Latihan Rohani oleh Ignatius sendiri. Tokoh misionaris besar
ini dipilih karena, sebagaimana kita tahu, memiliki kedekatan secara fisik dan historis
dengan bumi Indonesia. Dengan ketiga bahan itu diharapkan kita semua bisa
memiliki jiwa besar dan hati rela berkorban pada saat kita masuk dalam bahanbahan Anotasi 19.
Bagian kedua telah disiapkan oleh Romo Tom Jacobs. Ada satu bahan dari Kitab
Suci yang menjadi dasar, dan diikuti oleh sejumlah bahan penting lain. Tidak semua
bahan itu sama panjang. Bahan yang disiapkan oleh Tom didahului oleh tanda titik
hitam (). , ada bahan tambahan dari KJ 35, dan sebuah anjuran untuk
menghubungkan bahan pada minggu yang bersangkutan dengan narasi. Kedua pokok
terakhir ini didahului oleh tanda anak panah (). Dua tambahan ini bukan asli dari
Tom.
Tiga puluh narasi disajikan dalam bagian ketiga oleh Romo Sardi. Setiap narasi
diberi nomor rujukan agar bisa dibaca seturut dinamika setiap pekan. Tentu saja, ini
hanyalah sebuah anjuran. Bila Anda merasa tersapa oleh narasi lain untuk tema
tertentu dalam bahan mingguan yang telah disiapkan, silakan menggunakan narasi
itu. Misalnya, untuk bahan Pekan Pertama (12-16 Januari):
Bacaan pendukung: (17), (2)

Artinya, ada dua bacaan pendukung yang dianjurkan, yaitu nomor 17 Nama
Serikat: Kesatuan Mendalam dengan Yesus, dan nomor 2 Dalam Salah Satu
Suratnya: Amigos en el Seor.
Secara praktis, apa yang bisa kita lakukan? Perjalanan rohani kita bersama akan
dimulai pada 12 Januari 2009, dan berakhir pada 3 Juli 2009. Akan ada 25 pekan selama
rentang waktu tersebut. Tanggal yang tertera pada awal tiap pekan menunjuk pada
hari Senin hingga Jumat. Dalam semangat Latihan Rohani, kita tahu bahwa bukan
banyaknya pengetahuan yang akan memuaskan jiwa, melainkan mencecap
perkaranya dalam-dalam. Maka Anda bebas memilih.
Pengolahan pribadi juga diharapkan menemukan tempat untuk dibagikan dalam
komunitas. Sejauh keadaan memungkinkan, diharapkan akan ada satu hari dalam satu
pekan itu yang dikhususkan bagi pertemuan komunitas bersama agar tiap anggota
bisa berbagi hati. Pengalaman-pengalaman kita sebelumnya memperlihatkan bahwa
perjalanan rohani yang lebih intensif justru terjadi melalui pertemuan-pertemuan
komunitas semacam itu. Ini semakin mempertegas juga kebenaran keyakinan St.
Ignatius akan adanya karisma khusus bagi tiap Jesuit untuk conversar, bercakapcakap, berbagi hati.
Mari kita persembahkan kerinduan kita dan kerinduan seluruh umat manusia
yang terdalam akan Allah di tengah segala kesibukan dan gejolak di sekitar kita.
Untuk menutup pengantar ini, mari kita dengar gema kesadaran kita bersama
sebagaimana tertuang dalam KJ 35, d. 1, n. 10:
Sejak awal masa pembinaan dan sepanjang hidup kita hendaknya menjadi dan
senantiasa menjadi manusia yang akrab dengan perkara-perkara Allah. Hasrat kita
adalah bertumbuh kini dan di masa depan dalam pengertian yang mendalam
tentang Tuhan yang telah menjadi manusia bagiku, agar lebih mencintai dan
mengikuti-Nya lebih dekat, terutama dalam doa dan hidup berkomunitas dan
dalam karya apostolis, seperti yang diungkapkan oleh Nadal, La Compaia es
fervor.

Deshi Ramadhani, SJ

Anda mungkin juga menyukai