Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PERCOBAAN I
AYUNAN SEDERHANA

DISUSUN OLEH :
DINA YULIANA
DINDA RUSZAYANTHI
MARIA SUMANTI
MARISSA NUARI SITORUS
NUR ANNISSA RAHMAH
NURYANI
RITA ARDILLA SARI
SARI PRATIWI
SRI BUDI UTAMI
SYARIFAH AULIA
ZSA ZSA SUHARTININGTYAS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2009
0

PERCOBAAN I
AYUNAN SEDERHANA

A. TUJUAN
Mempelajari pengaruh massa (m), panjang tali (l), dengan simpangan
(A) terhadap ayunan suatu bandul sederhana.
B. DASAR TEORI
Sebuah pendulum sederhana (simple pendulum) merupakan model
yang disempurnakan yang terdiri dari sebuah massa titik yang ditahan oleh
banyak kaki tak bermassa.jika massa yang ditarik ke salah satu sisi dari
posisi kesetimbangannyadan dilepaskan,massa tersebut akan berosilasi
disekitar posisi kesetimbangannya.situasi serupa pada seorang anak pada
suatu ayunan dapat dimodelkan sebagai pendulum sederhana.
Lintasan dari massa titik (bob pendulum) tidak berupa garis lurus
tetapi berupa busur dari suatu lingkaran dengan jari jari L yang sama
dengan panjang tali. Kita menggunakan jarak x sebagai koordinat kita
yang diukur sepanjang busur. Jika geraknya merupakan GHS,gaya
pemulihnya harus berbanding lurus dengan x atau dgn .
F=mgsin
Gaya pemulih diberikan oleh gravitasi,tegangan tali T hanya bekerja
untuk membuat massa titk bergerak dalam busur. Gaya pemulih tidak
sbanding dengan akan tetapi sbanding dengan sin , sehingga geraknya
bukan GHS .akan tetapi,jika sudut kecil , sin sangat dekat dengan
dalam radian. Sebagai contoh , jika = 0,1 rad , sin = 0,998 , hanya
berbeda sekitar 0,2 %.
x
F=mg=mg
L
atau
F=

mg
x
L

Maka gaya pemulih sebanding dengan koordinat yang kecil dan konstanta
k=

gaya

mg
L .

Dari persamaan diatas ,frekuansi sudut dari

dari pendulum

sederhana dengan amplitude kecil adalah:


mg
k
L
g
=
=
=
m
m
L

f=

1
=
2 2

T=

g
L

2 1
L
= =2
f
g

Pernyataan ini tidak melibatkan massa partikel karena gaya pemulih suatu
komponen berat partikel sebanding dengan m.maka massa muncul pada
kedua sisi

F=m a

dan saling menghilangkan.

Untuk osilasi kecil, periode suatu pendulum untuk nilai g ditentukan


sepenuhnya oleh panjangnya.
Keterangan pada L dan g adalah hal yang sudah seharusnya kita duga.
Pendulum

yang

panjang

mempunyai

periode

yang

lebih

lama

dibandingkan dengan pendulum yang lebih pendek. Peningkatan g akan


meningkatkan gaya pemulih,menyebabkan frekuensi bertambah dan
periode berkurang.
Pada gerak suatu pendulum hanya mendekati harmonic sedrhana. Jika
amplitudonya tidak kecil, permulaan dari GHS dapat menjadi penting.
Akan tetapi seberapa kecilkah kecil itu, periode dinyatakan dengan deret
tak hingga , jika perpindahan sudut maksimum adalah ,periode T oleh

2
2
L
2
2 1 .3
4
T =2
(1+1 sin + 2 2 sin + .)
g
2 2 .4
2

Menghitung periode untuk sembarang derjat kepresisian yang diinginkan


dengan mengambil urutan yang cukup pada deret tertentu.
Kegunaan dari pendulum sebagai penjaga waktu bergantung pada
periode yang hamper tidak bergantung pada amplitude, asalkan
amplitudonya kecil. Maka saat pendulum jam berjalan melambat dan
amplitude dari ayunannya berkurang sdikit , jam tersebut masih tetap
mendekati waktu yang benar.
Sebuah pendulum sederhana atau suatu variasinya juga merupakan
alat yang tepat dan meyakinkan untuk pengukuran percepatan gravitasi g,
karena L dan T dapat diukur dengan mudah dan tepat. Pengukuran
pengukuran seperti itu sering digunakan dalam geofisika.
Ada dua kelompok getaran yang umum, bebas dan paksa. Getaran
bebas terjadi jika sistem berisolasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam
sistem itu sendiri, dan jika tidak ada gaya luar yang bekerja. Sistem yang
bergetar bebas akan bergetar pada satu atau lebih frekuensi naturalnya ,
yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa
dan kekakuannya. Getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar
disebut getaran paksa. Jika rangsangannya tersebut berosilasi maka sistem
dipaksa untuk bergetar pada frekuensi rangsangan.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Alat
1. Dasar statif, 1 buah
2. Kaki statif, 1 buah
3. Batang statif pendek, 1 buah
4. Batang statif panjang, 1 buah

5. Balok pendukung,
6. Jepitan penahan, 1 buah
7. Stopwatch analog, 1 buah
8. Penggaris 30cm
9. Meteran
10. Neraca Ohauss 2610
b) Bahan
1. Benang 100cm
2. Beban 50gr
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Dirangkai alat seperti pada gambar.

2. Disimpangkan beban sejauh 3 cm (simpangan 1).


3. Dilepaskan beban bersamaan dengan menekan tombol stopwatch,
dihitung 10 ayunan dan tepat pada hitungan ke-10 stopwatch
dimatikan. Dicatat waktu 10 ayunan tersebut (t) pada tabel di

bawah ini. Dari sini diperoleh T=

1
t
10 .

4. Diulangi langkah 2 sampai 3 dengan penyimpangan 5 cm


( simpangan II ).
5. Diulangi langkah 2 sampai 4 dengan panjang tali (l) yang berbedabeda sesuai dengan tabel.

E. DATA DAN PERHITUNGAN


1. DATA
Panjang tali

= ( 1,0000 0,0005 ) m

Massa beban

= ( 0,51600 0,00005 ) kg

No
I

Simpangan 0,03 m
( 0,230 0,001 ) m

Simpangan 0,05 m
( 0,230 0,001 ) m

II

( 0,220 0,001 ) m

( 0,220 0,001 ) m

III

( 0,220 0,001 ) m

( 0,210 0,001 ) m

Panjang tali

= ( 0,6000 0,0005 ) m

Massa beban

= ( 0,51600 0,00005 ) kg

No
I

Simpangan 0,03 m
( 0,170 0,001 ) m

Simpangan 0,05 m
( 0,172 0,001 ) m

II

( 0,172 0,001 ) m

( 0,174 0,001 ) m

III

( 0,172 0,001 ) m

( 0,172 0,001 ) m

Panjang tali

= ( 0,3000 0,0005 ) m

Massa beban

= ( 0,51600 0,00005 ) kg

No
I

Simpangan 0,03 m
( 0,108 0,001 ) m

Simpangan 0,05 m
( 0,116 0,001 ) m

II

( 0,118 0,001 ) m

( 0,116 0,001 ) m

III

( 0,118 0,001 ) m

( 0,108 0,001 ) m

2. PERHITUNGAN
1 . Simpangan ( 0,0300 0,0005 ) m
Panjang Tali = ( 1,0000 0,0005 )

t1= ( 23,0 0,1 ) s

t =

t2= ( 22,0 0,1 )

t3= ( 22,0 0,1 )

t 1 +t 2+ t 3 23,0 s+22,0 s+22,0 s


=
=22,3 s
3
3

1=|t 1t|=|23,0 s22,3 s|=0,7 s


2=|t 2t|=|22,0 s22,3 s|=0,3 s
3=|t 3t |=|22,0 s22,3 s|=0,3 s
t= max =0,7 s
t 22,3 s
T= =
=2,23 s 2,2
s
n
10

|tT | T +|Tn| n , karena n bernilai konstan maka :

T=

t . n1
T=
t

T =n1 t

| |
1

T n t
=
1
T
tn

T =T

| tt |
Ketidakpastian mutlak

= |T t |
= |2,2 s 0,7 s|

Rentang kesalahan
Ketidakpastian relatif

= 1,5 s sampai dengan 2,9 s


T
= T T 100

2,2 s

0,7 s
100
2,2 s

= 2,2 s 31,82

2. Simpangan ( 0,0500 0,0005 ) m


Panjang Tali = ( 1,0000 0,0005 )

t1= ( 23,0 0,1 ) s

t =

t2= ( 22,0 0,1 )

t3= ( 21,0 0,1 )

t 1 +t 2+ t 3 23,0 s+22,0 s+21,0 s


=
=22,0 s
3
3

1=|t 1t|=|23,0 s22,0 s|=1,0 s


2=|t 2t|=|22,0 s22,0 s|=0 s
3=|t 3t |=|21,0 s22,0 s|=1,0 s
t= max =1,0 s
t 22,0 s
T= =
=2,2 s
n
10

Ketidakpastian mutlak

= |T t |

|2,2 s 0,1 s|
Rentang kesalahan

= 1,2 s sampai dengan 3,2 s

Ketidakpastian relatif

T
T

100
=
T
=

2,2 s

1,0 s
100
2,2 s

= 2,2 s 45,45
3. Simpangan ( 0,0300 0,0005 ) m
Panjang Tali = ( 0,6000 0,0005 ) m
t1= ( 17,0 0,1 ) s
t2= ( 17,2 0,1 ) s
t3= ( 17,2 0,1 ) s

t =

t 1 +t 2+ t 3 17,0 s+17,2 s +17,2 s


=
=17,15 s
3
3

1=|t 1t|=|17,0 s17,15 s|=0,15 s


2=|t 2t|=|17,0 s17,15 s|=0,05
3=|t 3t |=|17,2 s17,15 s|=0,05 s
t= max =0,15 s
t 17,15 s
T= =
=1,70 s
n
10

Ketidakpastian mutlak

= |T t |

|1,70 s 0,15 s|
Rentang kesalahan
Ketidakpastian relatif

= 1,5 s sampai dengan 1,9 s


T
= T T 100
=

1,70 s

0,15 s
100
1,7 s

= 1,70 s 8,82
4. Simpangan ( 0,0500 0,0005 ) m
Panjang Tali = ( 0,6000 0,0005 ) m
t1= ( 17,2 0,1 ) s
t2= ( 17,4 0,1 ) s
t3= ( 17,2 0,1 ) s

t =

t 1 +t 2+ t 3 17,2 s+17,4 s+17,2 s


=
=17,26 s
3
3

1=|t 1t|=|17,2 s17,26 s|=0,6 s


2=|t 2t|=|17,4 s17,26 s|=0,14
3=|t 3t |=|17,2 s17,26 s|=0,6 s
t= max =0,14 s
t 17,26 s
T= =
=1,726 s
n
10

10

Ketidakpastian mutlak

= |T t |

|1,70 s 0,14 s|
Rentang kesalahan
Ketidakpastian relatif

= 1,5 s sampai dengan 1,84 s


T
= T T 100
=

1,70 s

0,14 s
100
1,70 s

= 1,70 s 8,2

5. Simpangan ( 0,0300 0,0005 ) m


Panjang Tali = ( 0,3000 0,0005 ) m
t1= ( 10,8 0,1 ) s
t2= ( 11,8 0,1 ) s
t3= ( 11,8 0,1 ) s

t =

t 1 +t 2+ t 3 10,8 s+11,8 s+ 11,8 s


=
=11,4 s
3
3

1=|t 1t|=|10,8 s11,4 s|=0,6 s


2=|t 2t|=|11,8 s11,4 s|=0,4 s
3=|t 3t |=|11,8 s11,4 s|=0,4 s
t= max =0,6 s

11

t 11,4 s
T= =
=1,1 s
n
10

Ketidakpastian mutlak

= |T t |

|1,1 s 0,6 s|
Rentang kesalahan
Ketidakpastian relatif

= 0,5 s sampai dengan 1,7 s


T
= T T 100
=

1,1 s

0,6 s
100
1,1 s

= 1,15 s 54,54

6. Simpangan ( 0,0500 0,0005 ) m


Panjang Tali = ( 0,3000 0,0005 ) m
t1= ( 11,6 0,1 ) s
t2= ( 11,6 0,1 ) s
t3= ( 10,8 0,1 ) s

t =

t 1 +t 2+ t 3 11,6 s +11,6 s+10,8 s


=
=11,33 s
3
3

1=|t 1t|=|11,6 s11,33 s|=0,27 s


2=|t 2t|=|11,6 s11,33 s|=0,27 s
3=|t 3t |=|10,8 s11,33 s|=0,53 s

12

t= max =0,53 s
t 11,33 s
T= =
=1,13 s
n
10

Ketidakpastian mutlak

= |T t |

|1,13 s 0,53 s|
Rentang kesalahan
Ketidakpastian relatif

= 0,77 s sampai dengan 1,835 s


T
= T T 100
=

1,1 s

0,53 s
100
1,1 s

= 1,1 s 48,18

13

F. PEMBAHASAN
Dari percobaan Ayunan Saderhana yang telah dilakukan maka
dapat dibahas beberapa hal, yaitu pengaruh massa (m), panjang tali (l),
dengan simpangan (A) terhadap ayunan suatu bandul sederhana.
Adapun data yang dicari dalam percobaan kali ini adalah periode
dari ayunan bandul dan bagaimana hubungannya terhadap panjang tali (l)
dan besarnya simpangan bandul (A). periode bandul pada percobaan ini
dapat dicari dengan menggunakan persamaan :
t
T= n
Dimana t adalah waktu yang ditempuh oleh ayunan untuk
melakukan sejumlah n ayunan. Pada percobaan ini dilakukan ayunan
sebanyak 10 ayunan.
Waktu pada ayunan mulai ditentukan setelah bandul sederhana
mencapai posisi setimbang. Hal ini dilakukan agar diperoleh data yang
cukup akurat agar memudahkan pada saat perhitungan. Simpangan pada
bandul dimulai dari eban yang tergantung pada tali, yaitu tepat pada pusat
massanya.
Dari hasil perhitungan yang diperoleh dapat dilihat bahwa
semakin panjang tali yang diberikan pada bandul maka semakin banyak
juga waktu yang diperlukan bandul tersebut untuk melakukan 1 osilasi.
Hal ini disebabkan karena panjang tali berbanding terbalik dengan
gravitasi. Selain itu semakin besar simpangan yang diberikan pada bandul
maka semakin banyak juga waktu yang diperlukan bandul untuk
melakukan 1 osilasi karena jarak yang ditempuh bandul untuk berayun
semakin jauh.

14

Kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada percobaan


Ayunan Sederhana ini adalah kurang telitinya melihat posisi setimbang
bandul sebelum memulai perhitungan, kurang teliti dalam melihat angka
yang tertera pada sopwatch, kurang teliti dalam menentukan simpangan
dan panjang tali serta faktor lain seperti udara yang mempengaruhi ayunan
pada bandul tersebut.

15

G. KESIMPULAN
Dari percobaan Ayunan Sederhana yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan :
1. Panjang tali (l) dan simpangan (A) yang diberikan pada bandul
sangat berpengaruh pada ayunan bandul tersebut, karena semakin
panjang tali dan semakin besar simpangan yang diberikan maka
semakin lama juga waktu (t) yang diperlukan bandul tersebut
untuk melakukan 1 osilasi.
2. Periode pada percobaan

ini

dapat

ditentukan

dengan

membandingkan antara waktu yang ditempuh oleh bandul dalam


10 ayunan setelah bandul berada dalam keadaan setimbang atau
dapat ditulis :
T=

t
n

3. Adapun periode (T) yang diperoleh dari hasil pengolahan data:


( 0,0300 0,0005 )
a. Simpangan
m Panjang Tali

( 1,0000 0,0005 ) m:
T = 2,2 s 0,7 s
b. Simpangan

( 0,0500 0,0005 ) m Panjang

Tali

Tali

( 1,0000 0,0005 ) m:
T = 2,2 s 0,1 s
c. Simpangan

( 0,0300 0,0005 ) m Panjang

( 0,6000 0,0005 ) m:
T = 1,70 s 0,15 s

16

d. Simpangan

( 0,0500 0,0005 ) m Panjang

Tali

Tali

Tali

( 0,6000 0,0005 ) m:
T = 1,70 s 0,14 s
e. Simpangan

( 0,0300 0,0005 ) m Panjang

( 0,3000 0,0005 ) m:
T = 1,1 s 0,6 s
f. Simpangan

( 0,0500 0,0005 ) m Panjang

( 0,3000 0,0005 ) m:
T = 1,13 s 0,53 s

17

LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui,
Asisten Praktikum

Wakil Praktikan

18

Agus Riyadi S.Pd

Nur Anissa Rahmah


NIM. 0705035047

LAMPIRAN

Gbr. Mengukur massa beban bandul dengan Neraca Ohauss 2610

19

Gbr. Stopwatch analog

Gbr. Bandul Sederhana dengan simpangan tertentu

20

Anda mungkin juga menyukai