2.standar Pelayanan Antenatal
2.standar Pelayanan Antenatal
1.
2.
3.
4.
Proses:
1. Melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan
Lanjutan..
5. Tekanan bahwa tujuan pemeriksaan kehamilan
6.
7.
8.
9.
Standar 4
Pemeriksaan dan pemantauan
Tujuan: Memberikan
pelayanan dan pemantauan
antenatal
1.
2.
antenatal berkualitas.
Syarat:
Bidan mampu memberikan pelayanan antenatal
berkualitas, termasuk penggunaan KMS ibu hamil
dan kartu pencatatan hasil pemeriksaan
kehamilan ( kartu ibu )
Alat pelayanan antenatal tersedia dalam keadaan
baikdan berfungsi,antara lain: stetoskop,
tensimeter, meteran kain, timbangan, penguku
lingkar lengan atas, stetoskop janin.
Lanjutan
3. Tersedia obat danbahan lain, misalnya :
vaksin TT, tablet besi danasam folatdan
antimalaria (pada daerah endemis
malaria).
4. Menggunakan KMS ibu/kartu ibu
5. Terdapat sistemyang berfungsi dengan
baik, yaitu ibu hamil resiko tinggi atau
mengalami komplikasi dirujuk agar
mendapatkan pertolongan yang
memadai.
Proses:
1. Bersikap ramah,sopan dan bersahabat pada setiap
kunjungan.
2. Pada kunjungan pertama, bidan:
Lanjutan..Proses
3. Pada setiap kunjungan, bidan harus:
LanjutkanProses
LanjutkanProses
Standar 5
Palpasi Abdomen
Syarat:
1. Bidan telah dididik tentang prosedur tentang palpasi
abdominal yang benar.
2. Alat, misalnya meteran kain, stetoskop janin,
tersedia dalam kondisi baik.
3. Tersedia tempat pemeriksaan yang tertutup dan
dapat diterima masyarakat.
4. Menggunakan KMS Ibu Hamil/Kartu ibu untuk
pencatatan.
5. Adanya sistem rujukan yang berlaku bagi ibu hamil
yang memerlukan rujukan.
Proses:
1. Melaksanakan palpasi abdominal pada setiap kunjungan
antenatal.
2. Tanyakan pada ibu hamil sebelum palpasi; apa yang
dirasakannya, apakah janinnya bergerak, kapan HPHT atau
kapan pertama kali merasakan pergerakan janin.
3. Sebelum palpasi abdominal, mintalah ibu hamil untuk
mengosongkan kandung kencingnya.
4. Baringkan ibu hamil terlentang dengan bagian atas tubuhnya
disangga bantal. Jangan membaringkan ibu hamil terlentang
dengan punggung datar, karena berat uterus dapat menekan
pembuluh darah balik ke jantung sehingga akan
mengakibatkan pingsan.
Lanjutan..Proses
5. Pemeriksaan abdomen: adakah parut (tanyakan penyebabnya), tanda-
6.
7.
8.
Lanjutan Proses
9. Dengan menggunakan dua tangan, lakukan palpasi abdominal untuk
menentukan bagian bawah janin. (Kepala teraba keras dan lebih
besar dibandingkan bokong. Jika kepala teraba di fundus uteri,
biasanya melenting).
10. Pada trimester ketiga, jika bagian bawah janin bukan kepala,
persalinan harus dilakukan di rumah sakit.
11. Setelah umur kehamilan 37 minggu, tetutama pada kehamilan
pertama, periksa apakah telah terjadi penurunan kepala janin.
(Kepala janin sudah melewati pintu atas panggul atau kepala janin
teraba hanya dua jari di atas pintu atas panggul). Jika tidak, mintalah
ibu hamil duduk, dan lihatlah apakah kepala janin bisa masuk ke
panggul. Bila kepala tidak masuk ke panggul, rujuklah ibu ke rumah
sakit.
Lanjutan Proses
12.Periksa letak punggung janindan dengarkan denyut
jantung janin. (Dengarkan selama satu menit penuh,
perhatikan kecepatan dan iramanya). Jika pada bulan
terakhir kehamilan tidak ditemukan denyut jantung
janin, atau pergerakan janin sangat lemah, rujuklah ibu
ke rumah sakit.
13.Bicarakan hasil pemeriksaan dengan ibu hamil, suami
atau anggota keluarga yang mengantarkannya.
14.Catat semua temuan, pelajari dan jika ada kelainan
segera rujuk ke puskesmas atau ke rumah sakit untuk
pemeriksaan lanjutan.
Standar 6
Pengelolaan anemia pada
kehamilan
Syarat:
1. Ada pedoman pengelolaan anemia pada kehamilan
2. Bidan mampu:
-
3.
4.
5.
6.
Proses:
1. memeriksa kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan perttama dan
pada minggu ke 28. Hb dibawah 11 gr % pada kehamilan termasuk
anemia ,dibawah 8 mg% adalah anemia beerat .bila alat pemeriksa
tidak tersedia, periksa kelopak mata dan perkirakan ada tidaknya
anemia.
2. beri tablet zat besi pada semua ibu hamil sedikitnya 1 tablet selam 90
hari berturut-turut. Bila Hb kurang dari 11 gr % teruskan pemberian
tablet zat besi.
3. beri penyuluhan gizi setiap kunjungan Antenatal, tentang perlunya
minum tablet zat besi, makanan yang mengandung zat besi dan kaya
viamin C serta menghindari minum kopi dalam 1 jam sebelum atau
sesudah makan.
4. jika prevalensi malaria tinggi selalu ingatkan ibu hamil unutk berhati-hati
agar tidak tertular penyakit malaria. Beri taablet anti malaria sesuai
dengan ketentuan.
LanjutanProses
5. jika ditemukan atau diduga anemia (bagian dalam kelopak mata
6.
7.
8.
9.
Standar 7
Pengelolaan dini hipertensi
pada
kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap
kenaikan tekanan darah pada kehamilan
dan mengenali tanda serta gejala
preeklamsi lainnya, serta mengambil
tindakan yang tepat dan merujuknya.
Syarat:
1. Bidan melakukan pemeriksaan kahamilan secara
2.
3.
4.
Proses:
Lanjutan..Proses
5. jika tekanan darah di atas 140/90 mmHg atau peningkatan diastol 15
mmHg atau lebih, ulangi pengukuran tekanan darah dalam 1 jam. Bila tetap
berarti ada kenaikan tekanan darah. Periksa adannya oedema, terutama
pada wajah, tungkai wajah atau tulang kering dan daerah sakral,.
6. bila ditemuka hipertensi pada kehamilan, lakukan pemeriksaan unri
terhadap albumin pada setiap kali kunjungan.
7. rujuk ibu hamil ke rumah sakit:
- Kenaikan tekanan darah dengan proteinuria atau tanpa oedema.
- Oedema pada punggung tangan atau wajah yang timbul mendadak.
NB: bila ibu tidak dirujuk dan kenaikan tekanan darah 160/110 mmHg,
berikan metildopa 250mg peroral. Dilanjutkan dengan dosis yang sama
setiap 8 jam.
Lanjutan.Proses
8. Segera rujuk ibu hamil ke RS jika :
- Tekanan darah sangat tinggi(misalnya diatas 160/110 mmHg), atau
lebih.
- Kenaikan tekanan darah terjadi secara tiba-tiba.
- Berkurangnya air seni (sedikit dan berwarna gelap)
- Oedema berat yang timbul mendadak, khususnya pada daerah
wajah atau daerah sacral atau punggung bawah atau prooteinuria.
NB : jika ibu tidak di rujuk berikan bolus MgSO4 2 g IV dilanjutkan
dengan MgSO4 4 g IM setiap 4 jam dengan Nifedifin 10 mg peroral
dilanjutkan 10 mg setiap 4 jam.
9. Jika tekanan darah naik namun tidak ada edema ,maka pantaulah
tekanan darah,periksa urine terhadap proteinuria dan denyut janyung
janin dengan seksama pada keesokan harinya atau sesudaah 6 jam
istirahat.
10. Jika tekanan darah tetap naik,rujuk untuk pemeriksaan lanjutan,
walaupun tdk ada edema atau proteinuria.
Lanjutan.Proses
11.Jika tekanan darah kembali normal ,atau kenaikanya
kurang dari 15 mmHg :
- Beri penjelasan pada ibu hamil,suami atau keluarga nya
tentang tanda-tanda eklamsia yang mengancam,khusus
nya sakit kepala,pandangan kabur,nyeri ulu hati dan
pembekakan mendadak pada kaki/punggung/wajah.
- Jika tanda tersebut ditemukan ,segera rujuk ke rumah
sakit
12. Bicarakan seluruh temuan dengan ibu hamil dan suami
atau keluarganya.
13. Catat semua temuan dengan pada KMS ibu hamil atau
kartu ibu.
Standar 8
Persiapan Persalinan
Syarat:
1. Adanya ketentuan indikasi persalinan yang harus di
rujuk dan berlangsung di RS.
2. Alat untuk pelayanan antenatal tersedia dalam keadaan
yang berfungsi.
3. Alat untuk persalinan tersedia dalam keadaan desinfeksi
tingkat tinggi.
4. Adanya persiapan transportasi untuk merujuk ibu hamil
dengan cepat jika terjadi kedaruratan.
5. Menggunakan KMS ibu hamil atau kartu ibu dan
partograf.
Proses:
Lanjutan.Proses
4. Jika direncanakan persalinan dirumah atau didaerah meliputi :
- Berikan ibu hamil perlengkapan yang diperlukan untuk persalinan yang
bersih dan aman. Paling sedikit tersedia tempat yang bersih untuk ibu yang
berbaring sewaktu bersalin, sabun yang baru, air yang bersih dan handuk
yang besih untuk cuci tangan, kain bersih dan hangat untuk membersihkan
dan mengeringkan bayi serta ruangan yang bersih dan sehat.
- Atur agar ada orang yang dipilih oleh ibu sendiri untuk kmembantu
persalinan (harus disepakati tentang bagaimana dan kemana merujuk jika
terjadi kegawat daruratan).
- Beri penjelasan kepada ibu hamil kapan memanggil bidan (jika ketuban
pecah atau timbulnya rasa mulas yang teratur).
-Sebagai persiapan untuk rujukan atur transportasi ke RS bersama ibu hamil
atau suami dan keluarganya (termasuk persetujuan jenis dan biaya
tranportasi yang diperlukan dalam keadaan darurat)
Lanjutan Proses
5. Jika direncanakan persalinan di RS atau tempat lainnya :
- Beri penjelasan pada ibu hamil dan suami atau keluarganya
tentang kapan ke RS dan perlengkapan yang diperlukan.
- Ibu hamil dengan kondisi di bawah ini, sebaiknya dianjurkan untuk
melahirkan di RS : pernah mengalami persalinan sulit atau lahir
mati, Pernah menjalani SC, Anemia berat, Penyakit kronis seperti
DM, jantung, asma berat, Pedarahan ante partum, Preeklamsi pada
kehamilan sekarang, kelainan letak atau posisi janin, Kehamilan
gemeli, kehamilan ke 5 atau lebih terutama pada ibu hamil dengan
status sosial yang rendah atau kurang energi kronis, primigravida
sangat muda (dibawah 15 tahun) atau multiparitas dengan usia
diatas 40 tahun, Kehamilan kurang bulan sudah inpartu.