Seven Tools Bab I II III
Seven Tools Bab I II III
PENDAHULUAN
Analisis masalah merupakan salah satu tahap dalam menyelesaikan
masalah. Analisis masalah digunakan untuk menguji semua faktor dan elemen
yang menghambat suatu individu, organisasi atau kelompok untuk mecapai
tujuannya. Tujuan dari analisis masalah adalah untuk mengidentifikasi masalah
dan menguji dan memvalidasi kemungkinan penyebab masalah tersebut sehingga
dapat dikurangi dan
mengetahui
teknik
analisis
diharapkan
kita
dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Analisis Seven Tools
1. Diagram Sebab-Akibat (Cause Effect Diagram)/ Tulang Ikan
(Fishbone Diagram)/ Diagram Ishikawa
Diagram ini adalah diagram yang menggambarkan hubungan
antara karakteristik kualitas/ akibat dengan faktor-faktor penyebabnya
sehingga didapatkan suatu hubungan sebab akibat untuk mencari akar dari
suatu pokok permasalahan ditinjau dari berbagai faktor yang ada. 1,3
Diagram ini digunakan sebagai grafik alat bantu manajemen mutu yang
memaparkan dan menggambarkan sumber-sumber penyebab variasi suatu
proses. Penyusunan diagram ini bertujuan untuk mencari dan menemukan
beberapa sumber masalah yang menjadi kunci penyebab suatu masalah.
Diagram ini digambarkan sebagai berikut:
Tujuan
utama
dari
diagram
tulang
ikan
adalah
untuk
Gambar 2. Contoh Analisis Masalah Menggunakan Diagram sebabakibat (cause effect diagram)/ tulang ikan (fishbone diagram)/ diagram
Ishikawa
2.
Histogram
Histogram merupakan suatu tipe lain dari grafik batang/balok.6 Data
Jumlah Kelas
9-16
17- 32
33- 64
65-128
129-256
Masalah utama adalah sedikit masalah kualitas, namun hasilnya yang cukup
penting
yang benar-benar penting atau yang menjadi penyebab masalah. Alat ini berguna
dalam menetapkan prioritas masalah yang benar-benar harus atau paling penting
untuk ditangani. Tidak ada perusahaan memiliki cukup sumber untuk mengatasi
setiap masalah, jadi setiap perusahaan harus memprioritaskan masalah yang harus
ditangani terlebih dahulu.
Analisis pareto memiliki beberapa keuntungan, yakni:
-
tetapi dapat juga digunakan untuk menentukan tingkat prioritas pelayanan pada
langganan dan menentukan tingkat persediaan pengaman, khususnya untuk
produk akhir.
Grafik pada analisis pareto ini mirip dengan grafik histogram atau bar,
kecuali bahwa bar tersebut diatur ke dalam urutan menurun dari kiri ke kanan
sepanjang absis. Tiap batang hanya mewakili kategori masalah, diatur dengan cara
penurunan, dari kiri ke kanan, sesuai dengan kepentingan mereka.
Langkah langkah dalam pembuatan diagram pareto, yakni:
i. Langkah Pertama
a. Tentukan permasalahan apa yang akan diteliti dan bagaimana
cara mengumpulkan data.
b. Tentukan masalah yang akan diteliti, misalnya : item rusak, kerugian
dalam arti moneter dan kejadian kecelakaan.
c. Tetapkan
data
apa
yang
diperlukan
dan
bagaimana
Hal ini disebabkan karena merupakan kumpulan grup item yang masing-masing
lebih kecil yang dicatat sebagai individu.
vi. Langkah Keenam
-
Sumbu vertikal kiri. Tanda sumbu ini dengan skala dari 0 sampai pada
total seluruhnya.
Sumbu vertikal kanan. Tandai sumbu ini dengan skala dari 0% sampai
100%.
kumulatif atau prosentase kumulatif) di atas interval kanan dari setiap item dan
hubungkanlah titik tersebut dengan garis.
ix. Langkah Kesembilan
Tulis item-item yang diperlukan pada diagram, yaitu:
-
4.
Flowchart
Flowchart adalah diagram yang mendeskripsikan sebuah proses dengan
rinci mengenai tahapan dan urutannya dari awal hingga akhir secara grafis. Flow
chart merupakan alat bantu yang memberikan gambaran visual urutan operasi
yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas.12
Flowchart merupakan langkah pertama kita dalam memahami suatu proses,
baik administrasi atau manufaktur. Dalam diagram alir ini digunakan simbolsimbol yang umum, diantaranya adalah persegi panjang untuk menggambarkan
proses, belah ketupat untuk menggambarkan alternatif dan pilihan, jajaran
genjang untuk menggambarkan pemrosesan data, oval menggambarkan mulai atau
selesainya proses.11
10
11
Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri
dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang
sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama.
Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada
halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya
tidak berkaitan dengan sistem.
12
13
kedua faktor itu berhubungan sangat erat bila nilai rho mendekati angka + 1.
Di samping itu, juga akan dapat disimpulkan kecenderungan arah korelasi
tersebut (positif atau negatif).
14
15
Tidak ada hubungan; Mengubah nilai-nilai dari item X tidak memiliki efek
pada nilai barang Y.
6. Run Chart 16
Run chart adalah grafik yang menunjukkan perubahan pada proses
pengukuran dari waktu ke waktu. Hal ini dapat digunakan untuk:
Mengenali pola kinerja dalam suatu proses
Dokumen perubahan dari waktu ke waktu
Run chart menggunakan dua buah variable yang menunjukkan dinamika
proses yang berlangsung, dalam diagram ini titik-titik data dihubungkan dengan
garis, dan bilamana perlu dilengkapi dengan garis nilai rata-rata dari data tersebut.
Adapun kegunaan dari Run chart adalah untuk mengumpulkan dan
menganalisa data, memberikan gambaran situasi yang sedang terjadi dalam
aktivitas, dan untuk membandingkan data berdasarkan periode tertentu guna
melakukan pemeriksaan dan pengendalian.
Cara menggunakannya:
a
Buatlah grafik. Label sumbu vertikal dengan ukuran kunci dari proses yang
diukur.
Kumpulkan data. Mengumpulkan data untuk jumlah yang sesuai dari periode
waktu tertentu, sesuai dengan strategi pengumpulan data.
Interpretasikan grafik.
16
17
Sebuah Control Chart terdiri dari garis pusat (Central Line), sepasang
batas kendali masing-masing diletakkan di atas (Upper Control Limit) dan di
bawah (Lower Control Limit) dan nilai karakteristik. Bila semua nilai
digambarkan didalam batas kendali tanpa kecenderungan khusus, maka proses
dipandang sebagai keadaan terkendali. Sedangkan bila mereka jatuh di luar batas
kendali atau menunjukkan bentuk lain, maka proses ditetapkan berada di luar
kendali.
18
19
20
atau
apapun :
21
erat.
d
Biarkan kartu sendiri yang tidak ikut ke kelompok manapun berada di luar
kelompok.
menentukan
strategi yang tepat untuk setiap penyebab masalah yang berbeda. Relation
22
dan cabang. Hal ini digunakan untuk memecah kategori luas ke tingkat yang
lebih halus lebih halus dan detail. Mengembangkan diagram pohon bergerak
membantu Anda berpikir Anda langkah demi langkah dari generalisasi ke
spesifik.
Kembangkan terus
24
matrix
biasa
dikenal
juga
tabel
matrik.
Diagram
25
26
27
PDPC merupakan penilaian terbaik jika risiko tidak jelas, seperti pada
situasi yang tidak dikenal dengan baik atau rencana-rencana yang
komleks, dan jika risiko kegagalan besar.
Memeriksa solusi untuk risiko/ perbaikan
Foolw-up
28
rencana, pilih beberapa risiko per bagian rencana (bisanya tiga atau
kurang)
4. Masukan risiko yang teridentifikasi ke dalam rencana, gunakan bentuk
kotak atau metode lain untuk memperlihatkan perbedaan risiko-risiko
ini dari bagian-bagian rencana yang lain.
29
30
risiko untuk
(bersama-
sama)https://sites.google.com/site/kelolakualitas/Konsep-dan-Pengertian--SevenQuality-Tools-Tujuh-Alat-Manajemen-Kualitas/Arrow-Diagram-Diagram-PanahPengertian-Penggunaan-Contoh-Arrow-Diagram-DiagramPanah/ARROWDIAGRAMLANGKAH_2_edit.gif?attredirects=0
31
32
BAB III
KESIMPULAN
melakukan
analisis
masalah
dimulai
dengan
mengidentifikasi masalah utama, kemudian pilih salah satu masalah utama untuk
dianalisis setelah mengidentifikasi seluruh masalah yang ada, tentukan masalah
yang merupakan inti dari masalah. Identifikasi sebab langsung dari masalah
utama, kemudian dilakukan penyusunan pohon masalah. Setelah itu, identifikasi
akibat langsung dari inti masalah dan buat dalam pohon masalah sehinggaakan
terlihat akibat dari masalah. Langkah terakhir adalah meninjau kembali pohon
masalah untuk memastikan sudah valid dan lengkap. Pohon tersebut harus terlihat
dan memberikan logika dari hubungan sebab dan akibat.
Dalam analisis dan pemecahan masalah, dikenal adanya tujuh alat
manajemen yang banyak digunakan. Tujuh alat itu terkenal dengan sebutan seven
33
dilakukan dengan
34
DAFTAR PUSTAKA
Cause
and
Effect
diagram
http://www.balancedscorecard.org/files/c-ediag.pdf
3. Ishikawa, Kaoru (1986). Guide to Quality Control. Tokyo, Japan: Asian
Productivity Organization.
4. Walton, Mary (1992) The Deming Management Method, Mercury
Business
5. Public Health Infrastructure, Fishbone (Ishikawa) Diagram (Example)
http://www.phf.org/infrastructure/PublicHealthFishbone.pdf (accessed on
2/9/2012)
6. Tague, Nancy. 2004. The Quality Toolbox Second Edition. ASQ Quality
Press
7. 2005.
Histograms
(http://personnel.ky.gov/NR/rdonlyres/6E00B0CF-
57D8-4AD3-9265-6CAACC40570F/0/Histograms.pdf)
8. Foster, Thomas. 2010. The Tools of Quality. Pearson Education, Inc
(http://www.csus.edu/indiv/b/blakeh/mgmt/documents/foster_ch10_4th_ed
ition.ppt)
9. Admin. 2009. ABC Analisis dan Prinsip Pareto. Available online at
http://goongbusiness.com/in/article-bebas/163-abc-analisis-dan-prinsippareto.html
10. Rimantho, Dino. 2010. Analisis Pareto
11. Hitoshi Kume, 1989, Metode Statistik Untuk Peningkatan Mutu, Penerbit
Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
35
12. Surya, P. 7 Tools of Quality and New 7 Tools of Quality. Tersedia di:
http://www.docstoc.com/docs/20608592/7-Tools-dan-New-7-Tools#
13. Ernie.
Diagram
Alir
(Flowcharts).
2009.
Tersedia
di:
http://ndoware.com/diagram-alir-flowchart.html
14. Tague 's Nancy The Quality Toolbox. 2004. Second Edition. ASQ Quality
Press
15. Surya Putu. 2011. 7 tools and New 7 tools quality. Diunduh 9 Maret 2013
http://www.docstoc.com/docs/20608592/7-Tools-dan-New-7-Tools
16. Run
Charts/Time
Plot/
Trend
Chart.
Tersedia
di:
http://www.deming.edu.clemson.edu/pub/tutorials/qctools/runm.htm.
Diunduh pada tanggal 10 Maret 2013.
17. Poerwanto, Hendra. Control Chart. Diunduh 8 Maret 2013 dari
https://sites.google.com/site/kelolakualitas/Konsep-dan-Pengertian-Seven-Quality-Tools-Tujuh-Alat-Manajemen-Kualitas/Control-ChartPengertian-manfaat-membuat-dan-contoh-Control-Chart-Peta-kendali
18. Swarsono. 1994. Manajemen Strategi Konsep, Alat analisa dan konteks,
UUP AMP YKAN.
19. Harjito, Dydiet. 1995. Teori Organisasi Dan Tehnik Pengorganisasian.
Raja Grofandi Persada: Jakarta.
20. Ishak, Aulia. 2002. Rekayasa Kualitas. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Industri, Universitas Sumatera Utara: Medan.
21. Shahin, Arash, et.al. 2011. Proposing an Integrated Framework of Seven
Basic and New Quality Management Tools and Techniques. Iran:
Department of Management University of Isfahan.
22. Amjad, Muhammad. 2002. Aplication of Seven New Tools. Pakistan: ICQI
23. Diaz, Christopher. The New 7 Q.C. Tools (A Training Presentation on the
N7). http://sixsigmaindonesia.com/blog-ina/?p=41
24. Nancy R. Tagues The Quality Toolbox, Second Edition, ASQ Quality
Press, 2004
36
D.
New
tools
quality.
2011.
Tersedia
di:
http://blog.trisakti.ac.id/dianmardi/2011/04/19/new-7-tools-of-quality/.
Diunduh pada tanggal 10 Maret 2013
37