Tugas Kelompok Fisika Dasar II - A6
Tugas Kelompok Fisika Dasar II - A6
Video 1 [ Lec 01- What holds our world together- - 8.02 Electricity and Magnetism, Spring
2002 (Walter Lewin) ]
1 A6
2 A6
Percobaan yang dilakukan adalah, pertama tongkat kaca yang bersifat isolator digosok-gosok
dengan kain sutera yang menyebabkan positive charge, setelah itu tongkat pun didekatkan dengan
balon yang bersifat konduktor, maka yang terjadi adalah balon akan tertarik mendekati tongkat
gelas tadi, yang terjadi dalam percobaan tersebut sama dengan yang terjadi dengan penjelasan tadi,
yaitu proses induksi. Karena balon memiliki massa yang ringan, maka akan tertarik dengan
mudahnya ke arah tongkat.
Selanjutnya tongkat kaca yang memiliki muatan positif tadi digosok ke balon yang bersifat
konduktor, sehingga pada ballon akan terjadi Positive Charge , karena setelah digosok pada balon
tongkat kaca menjadi bermuatan negatif, maka tongkat kaca digosok lagi dengan kain sutera
sehingga kembali bermuatan positif, saat di dekatkan lagi ke arah balon, balon akan menjauhi
tongkat kaca karena memiliki muatan yang sama sama positif.
Setelah itu menggunakan tongkat yang bersifat isolator yaitu tongkat karet. Digosokkan
dengan kain sutera tadi sehingga terjadi Negative Charge pada tongkat, saat tongkat karet ini
didekatkan lagi ke balon tadi maka balon tadi akan tertarik ke arah tongkat karena memiliki muatan
yang berbeda, hal tersebut membuktikan bahwa tongkat karet tadi memiliki muatan negatif.
3 A6
Berikut atom yang terdapat pada bahan isolator bekerja, saat tongkat bermuatan positif
didekatkan dengan atom, maka elektron akan berpindah mendekati tongkat bagaimanapun caranya
walaupun hanya sedikit, dan proton akan menjauhi tongkat tersebut juga bagaimanapun caranya,
sehingga elektron akan bertumpuk pada sisi yang berdekatan dengan tongkat.
Di atas terlihat , dan di dalam video telah dibuktikan, bahwa balon yang bersifat isolator pun
akan tertarik oleh tongkat kaca yang memiliki muatan positif, ini menandakan bahwa balon tersebut
memiliki muatan negatif yang lebih besar, sehingga saat tongkat kaca didekatkan elektron akan
melompati proton dan berada di depan proton, sehingga balon pun akan tertarik, sementara saat
didekatkan dengan tongkat karet yang bermuatan negatif maka elektron akan melompati proton
dan menjauhi tongkat karet yang bermuata negatif.
4 A6
Yang terjadi dipercobaan tersebut adalah saat mesin van de graff dihidupkan, potongan
potongan kertas yang diletakkan di atas mesin akan terlempar, tapi, tidak semua potongan
terlempar, hal itu disebabkan karena kertas tersebut merupakan bahan isolator, sehingga tidak
mudah melakukan perpindahan elektron, yang menyebabkan tidak terjadinya charge dan tidak
terlempar, sementara potongan kertas yang terlempar adalah potongan kertas yang mengalami
charge terhadap mesin van de graff.
Jika semua charge disimbolkan dengan q, maka di letakkan 2 q pada posisi yang berbeda.
Coloumb seorang fisikawan perancis, melakukan penelitian tentang ini diantara abad 18-19,
dia menemukan bahwa 1,2 bisa menghasilkan dua charge, sehingga dapat dirumuskan .
5 A6
Jika ditambahkan satu charge lagi, dan di terapkan konsep super posisi maka akan terbentuk
6 A6
Maka dari sana dapat di rumuskan gaya listrik yang terdapat disana adalah
Dari dua persamaan di atas, bila di bandingkan gaya listrik dan gaya gravitasi maka didapat.
Dari sana di dapatkan bahwa, gaya listrik lebih besar dari gaya gravitasi, tapi itu tidak
berperngaruh terhadap semua hal, hanya pada beberapa hal seperti percobaan terakhirsang
profesor.
7 A6
Video 2 [ Lec 02- Electric Field and Dipoles - 8.02 Electricity and Magnetism, Spring 2002
(Walter Lewin) ]
Medan listrik
Misalkan ada sebuah muatan (Q) positif disuatu posisi, dan sebuah muatan lain (q)
dan berada dalam jarak tertentu (r). Jika kedua muatan adalah positif, maka kedua muatan
tersebut akan saling tolak menolak. Namun, jika muatan q adalah negatif, maka kedua
muatan ini akan saling tarik menarik. Gaya ini dikenal dengan Hukum Coulomb dengan
rumus :
=
. .
2
dengan :
F = gaya
k = konstanta
Q dan q = muatan listrik
Medan listrik (E)
.
Misalkan diberi titik p pada muatan q, maka E adalah , maka 2 .
Untuk jarak, jika muatan q adalah muatan positif, maka medan listrik untuk muatan Q akan
menjauh dari muatan q. Dan salah satu muatan adalah muatan negatif, maka kedua muatan
ini akan berada di medan listrik yang sama (daerah medan listrik menuju satu sama lain).
Diatas adalah contoh medan magnet bermuatan +3. Seperti dilihat pada gambar, tanda
panah mengarah keluar dari inti, semakin jauh panah dari inti, maka panah tersebut
8 A6
Pada gambar diatas adalah sebuah listrik bermuatan -1. Sama seperti gambar sebelumnya,
listrik dengan muatan -1 juga memiliki panah-panah disekitar inti. Bedanya adalah, pada
muatan -1, panah muatan menuju ke inti atom.
Lalu menentukan arah muatan jika terdapat lebih dari dua muatan?
Bisa dilihat terdapat empat muatan, yaitu Q1, Q2, Q3, dan Qi, juga sebuah titik P. Q1
bermuatan positif, maka arah medan listriknya menjauh dari titik Q1, sedangkan Q2 dan Q3
bermuatan negatif, maka kedua medan magnet muatan tersebut menuju titik muatan itu.
Muatan listrik pada titik P dapat dicari dengan :
Ep= E1 + E2 + E3.....
Jadi untuk mencari besar medan listrik pada muatan lebih dari dua adalah menjumlahkan
semua besar medan listrik yang ada.
9 A6
Duah buah bola besi yang rapat didekatkan dengan sebuah karet bermuatan negatif, maka bola
besi yang berada paling dekat dengan karet, muatan positifnya ada berada di depan (dekat dengan
karet bermuatan negatif) sedangkan muatan negatifnya akan menjauhi karet tersebut. Jika bola besi
tersebut dijauhkan satu sama lain, maka muatan positif akan tetap berada di bola besi yang berada
paling dekat dengan batang karet, sedangkan muatan negatifnya terperangkap pada bola besi yang
berada jauh dari batangan karet. Hal ini yang disebut dengan Dipole atau dua kutub.
Gambar tersebut adalah sebuah elektroscope. Terbuat dari sebuah balon berbahan kertas timah
yang sangat tipis dengan batang logam disebelahnya dan juga aluminium foil. Dari dua buah bola
besi tadi, bola besi pertama yang berisi muatan positif diletakkan di alat percobaan, dan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini bahwa aluminium foil pada elektroscope bergerak menjauhi
batang logam.
10 A6
Gambar di atas adalah rekayasa dari elektroscope. Benda bulat di bagian bawah adalah bola besi
(dalam keadaan terbalik). Sedangkan diantara aluminium foil dan batang logam adalah elektron. Jika
didekat bola tersebut didekatkan sebuah benda dengan muatan positif, maka elektron akan menuju
benda dengan muatan positif tersebut, mengakibatkan jarak antara aluminium foil dan batang
logam menipis. Namun jika benda yang didekatkan adalah benda bermuatan negatif, kumpulan
elektron di antara batangan logam dan aluminium foil akan menjauh dari benda tersebut sehingga
jarak antara batang logam dan aluminium foil membesar. Dari percobaan tersebut dapat diketahui
bahwa bola besi bermuatan positif memiliki polaritas yang berbeda dengan bola besi yang
bermuatan negatif.
Selanjutnya akan di lakukan percobaan dengan menggunakan dua bola ping pong yang
dihubungkan dengan isolator. Kedua bola ini di gantung antara metal sehingga metal berfungsi
sebagai media konduktor yang menjadi penghubung perpindahan elektron, setelah itu bola ini
didekatkan dengan mesin van de graff yang menyala dengan bola orange menghadap ke mesin. Dari
sana dapat dipastikan bahwa muatan pada bola orange akan menjadi negatif dan muatan pada bola
kuning akan bermuatan positif.
11 A6
Setelah proses tersebut, kedua bola digantung dengan benang yang bersifat isolator, dan di
dekatkan dengan van de graff lain yang lebih besar, maka pada saat itu, bola kuning akan menjauhi
van de graff tersebut dan bola orange akan berputar mendekati.
Setelah percobaan tersebut, dilakukan lagi percobaan untuk melihat medan magnet
tersebut, dengan menggunakkan biji besi, di beri dua charge pada medium yang telah di beri biji
besi dan akan terlihat pola yang terbentuk, ada dua pola, pertama jika charge yang dilakukan pada
kedua tempat memiliki muatan yang berbeda.
12 A6
Percobaan terakhir yang dilakukan adalah dengan menggunakan diri sendiri sebagai tempat
negative charge, dengan berdiri didekat mesin van de graff yang aktif, dan memegang sebuah
konduktor yang terhubung ketanah berfungsi sebagai grounding, maka tubuh kita akan mengalami
Negative Charge bila di letakkan sebuah balon yang bersifat konduktor di antara tubuh kita dan
mesin van de graff, dan balon di sentuhkan ke mesin van de graff supaya terjadi Positive Charge
dan balon akan menjauhi mesin dan menuju ke tubuh kita yang sudah menjadi muatan negatif, dan
saat bersentuhan dengan tubuh kita maka balon akan mengalami Negative Charge dan akan
menuju ke mesin lagi, dan akan terus berulang dari awal.
13 A6
Video 3[Lec 03- Electric Flux and Gauss's Law - 8.02 Electricity and Magnetism, Spring 2002
(Walter Lewin) ]
d = E. dA
Akan tetapi pada kbanyakan buku rumus dapat ditulis sebagai berikut :
d = E. dA
karena pada permukaan antara garis normal dan E, bisa membentuk sudut , maka rumusnya
dituliskan sebagai berikut :
d = E. dA cos
untuk satuan dari flux sendiri yaitu
[+ = *N/c m2 ]
V.A
Dan unutk flux pada kasus pertama ini masih normal yaitu dengan :
= E. A
Untuk kasus yang kedua diaman lempengan tadi diputar 90 derajat, sehingga pada kasus ini
jumlah udara yang melewati lempengan adalah 0. Dan total jumlah fluxs juga 0.
14 A6
V.A cos 60
= E. A cos 60
Kali ini kita dihadapkan ada rangkaian tertutup , dimana pada kasus ini kita menggunakan
sebuah bola atau potato bag.
Potato bag akan dilubangkan dua sisinya sebagai perumpamaan, pada kasus permukaan
tertutup ini normal akan selalu memlilih pergi dari dalam ke luar.
Total fluxs yang melalui permukaan tertutup dapat kita rumuskan sebagai berikut :
= E. dA
jika lebih banyak keluar daripada masuk maka (+)
Jika lebih banyak masuk daripada keluar maka (-)
Pada kasus selanjutnya kita akan menghitung total flux pada sebuah bola yang dimana
mempunyai jari-jari.
Total flux yang melalui bola , karena ini adalah sebuah bola maka besar dari vektor E sama
dimanapun letaknya, karena radius akan selalu sama.
Karena radiusanya sama maka muatan ,DA, dan E sejajar . sehingga kita dapat menari total
dari flux yaitu dengan rumus :
15 A6
=42 .E
Er=
Q.r2
4 2
Maka dari dua persamaan diatas kita juga dapat mencari total fluks dengan :
Pada rangkaian tertutup ini untuk mencari total fluks kita juga dapat menggunakan Gauss
law yaitu :
= E. dA =
Qms
Dengan hukum gauss ini tidak peduli seberapa aneh distribusi muatan dalam sebuah benda.
Untuk menghitung medan listrik, kita perlu betuk simetri . Pada video ini dibahas dalam 3
bentuk simetri.
1. Simetri Bola
2. Simetri Silinder
3. Bidang Datar
Simetri Bola
Dalam video ini menggunakan sel tipis bola berongga yang tipis, Muatan terdistribusi harus
secara merata dalam bola berongga yang tipis ini.
Dalam kasus ini kita bisa menggunakan rumus Gauss Law. Untuk rumus yang diatas tadi itu
adalah khusus untuk R yang lebih besar dari nol.
16 A6
17 A6
Video 4 [Lec 04- Electrostatic Potential and Electric Energy - 8.02 Electricity and Magnetism
(Walter Lewin) ]
(1)
Ket:
= Usaha yang kita lakukan untuk memindahkan muatan q2 dari titik awal q
ke titik akhir yang kita inginkan.
F
18 A6
Seperti yang kita ketahui, bahwa F adalah hukum coulomb. Sehingga, apabila kita jabarkan
lagi, maka kita akan mendapatkan rumus dari U
Energi potensial merupakan besaran skalar sehingga energi potensial dari dua muatan
merupakan penjumlahan skalar dari energi potensial tiap dua muatan. Jika q1 dan q2
keduanya bermuatan positif atau negative, maka usaha yang kita keluarkan bernilai postif,
karena positif kali positif atau negative kali negative hasilnya akan positif (sesuai
penjumlahan scalar). Jika q1 bermuatan positif, dan q2 bermuatan negative atau sebaliknya,
maka usaha yang kita lakukan bernilai negative.
Jika saat kita memindahkan suatu muatan q ke jarak r kita melewati lintasan yang berkelokkelok apakah usaha yang kita keluarkan lebih banyak? Apakah lintasan mempengaruhi besar
usaha yang kita keluarkan? Jawabannya adalah tidak. Mari kita mengkaji sedikit tentang
gaya grafitasi. Gaya grafitasi adalah gaya konservatif ( gaya yang usahanya tidak tergantung
pada lintasannya), karena gaya ini arahnya radial dan besarnya hanya bergantung pada jarak
radial r saja. Gaya listrik mempunyai sifat yang sama dengan gaya grafitasi, yaitu arahnya
radial dan besarnya bergantung r. Jadi, gaya listrik merupakan gaya konservatif.
19 A6
Anggap ada beberapa muatan yang berjarak r. Bawa muatan q1 dari titik tak
berhingga ke titik A. Bawa muatan q2 dari titik tak berhingga ke titik B. Begitu juga dengan
q3 dari titik ta berhingga ke titik C. Begitu juga dengan muatan lainnya. Selama perjalanan,
mungkin satu diantara mereka akan mengalami gaya tolak menolak karena muatannya
sama. Sehingga kita harus melakukan usaha untuk membawanya ke titik tertentu. Usaha
yang kita keluarkan bisa positif bisa negative, dan pada akhirnya kita akan mendapatkan
total usaha yang kita keluarkan untuk membawa muata-muatan tersebut ke titik tertentu.
Itulah definisi dari U (energi potensial listrik).
Potensial Listrik (V)
U=
V=
20 A6
Qq
4 0 r
Q
4 0 r
q0 =
Volt
Q
4 0 r
Jika muatan Q adalah positif, maka besar potensialnya juga bernilai positif per satuan
muatannya. Jika muatan Q adalah negative, maka besar potensialnya juga bernilai negative
per satuan muatannya, dan usaha yang kita lakukan per satuan muatannya dari jarak tak
berhingga juga akan bernilai negative. Jika jaraknya sangat-sangat jauh tak berhingga dari r,
maka besar potensialnya bernilai 0. Dengan kata lain, potensial bernilai positif apabila dekat
dengan muatan positif, potensial bernilai negative apabila dekat dengan muatan negative
dan potensial akan bernilai 0 jika jarak dari muatan sangat-sangat jauh.
Gambar di atas merupaka sebuah kubah bola, beradius r = 0,3 m dengan muatan 10
C diatasnya dan E di dalam kubah bernilai 0.
Dengan gambar di atas, kita ingin mengkaji bagaimana energi potensial di berbagai
titik. Potensial di titik P merupakan integral dari jarak r ke jarak tak berhingga saat kita
memerlukan Fel dibagi dengan muatan uji q . dr. Jika dituliskan ke dalam rumus :
Vp =
21 A6
Fel
dr =
q
E dr =
r
Q
4 0 r
Ekipotensial
Gambar di atas merupakan gambaran ekipotensial dari Max Well. Pada gambar di
atas, terdapat dua muatan yang bernilai 4 dan bernilai 1. Asumsikan kedua muatan bernilai
positif. Di sana, kita melihat dua garis medan. Yang satu bewarna hijau, dan yang satunya
lagi bewarna merah. Garis yang bewarna merah, adalah garis ekipotensial. Di sekeliling
suatu sumber muatan listrik terdapat permukaan permukaan di mana apabila diukur
potensial listrik pada permukaan-permukaan tersebut selalu bernilai sama atau dengan kata
lain apabila suatu muatan bergerak pada suatu permukaan ekipotensial maka energi
kinetiknya tidak akan berubah atau gaya listrik dari sumber muatan tidak melakukan kerja
pada muatan listrik tersebut. Garis-gaya gaya listrik akan selalu tegak lurus dengan
permukaan-permukaan ekipotensial.
Kita tahu, bahwa kedua muatan tersebut, +4 dan +1 akan tolak menolak dan akan
menuju ke titik masing-masing. Namun, pada akhirnya saat kita melakukan usaha lalu kita
mencapai titik yang kita inginkan dari kedua muatan tersebut, kita tidak memerlukan usaha
dan gaya apapun lagi. Sehingga, kita akan mendapatkan electric field (E) = 0.
22 A6
Pada gambar ini, Max Well menggambarkan tentang ekipotensial yang lebih
kompleks lagi. Disini, kita mempunyai dua muatan. Yang bewarna biru bernilai 1 dan yang
berwarna merah bernilai 4. Garis bewarna biru bernilai negative, dan garis bewarna merah
bernilai positif. Jika kita dekat dengan muatan 4, maka potensial yang dihasilkan akan
bernilai positif, karena garis bewarna merah dekat dengan kita. Jika kita mendekati muatan
1, maka potensial yang dihasilkan akan bernilai negative, karena garis bewarna biru dekat
dengan posisi kita. Dan saat kita mendekati diantara garis biru dan garis merah, maka
potensial yang dihasilkan bernilai 0.
Perlu ditekankan bahwa energy potensial listrik U, berbeda dengan potensial listrik
V. Misalnya terdapat beberapa muatan positif dan muatan negative, U hanya punya satu
nilai yakni positif atau negative. Berbeda dengan V, Jika posisi kita dekat dengan muatan yg
bernilai positif, maka V bernilai positif dan sebaliknya. Seperti contoh berikut ini :
Pada gambar di atas, di titik A terdapat VA dan di titik B terdapat VB yang dipisahkan oleh
jarak R. Jika kita ingin menempatkan A yang berjarak tak berhingga ke jarak yang kita
VA =
E dr
menempatkan B yang berjarak tak hingga ke jarak yang kita inginkan pula maka dapat
VB =
= V A - VB
Apabila suatu usaha linkungan diterapkan (applied work) Uapp untuk membawa
bagian-bagian sistem sehingga membentuk sistem di mana pada saat yang bersamaan kerja
oleh gaya listrik UE juga terjadi maka dengan menggunakan teorema energi kinetik usaha
dapat dituliskan K = Kf Ki = Uapp +UE
Suatu keadaan dapat dipilih sehingga pada saat awal dan akhir bagian-bagian sistem berada
dalam keadaan diam atau energi kinetik pada kedua keadaan
tersebut adalah nol. Sehingga dapat di tuliskan dengan rumus : U = qV
atau q(VA VB) = KB KA .
23 A6
Experimen
Pada gambar di atas, terlihat bahwa seorang professor sedang melakukan eksperimen
dengan lampu neon dan generator van de graff. Saat lampu tersebut di dekatkan ke
generator van de graff, maka yang terjadi adalah lampu tersebbut akan menyala
Dan jika lampu tersebut diputar, maka cahaya yang dihasilkan sangat kecil bahkan nyaris
tidak tampak.
24 A6
Kenapa terjadi demikian, karena jarak antara muatan dengan generator van de graff akan
lebih jauh dari yang sebelumnya (muatan bergerak secara radial jadi apabila posisinya
diputar jaraknya akan lebih jauh) sehingga potensial listrik yang di hasilkan juga sangat kecil.
Jadi, kesimpulan dari eksperimen tersebut adalah, beda potensial yang sangat besar (beriburibu kV) akan menghasilkan energi listrik sehingga lampu dapat menyala.
25 A6