Anda di halaman 1dari 25

Tugas Fisika Dasar II 2015

Video 1 [ Lec 01- What holds our world together- - 8.02 Electricity and Magnetism, Spring
2002 (Walter Lewin) ]

Secara modern atom digambarkan seperti di atas,


memiliki inti yang disebut nukleus, dimana nukleus ini
memiliki dua muatan, neutron bermuatan netral dan
terdapat muatan positif yang disebut proton, Massa dari
sebuah proton adalah sama dengan masa dari sebuah
Neutron. sementara terdapat elektron yang mengelilingi
atom yang bermuatan negatif. Massa dari sebuah elektron
sekitar 18.000 lebih kecil dari massa sebuah proton.
Ukuran dari sebuah atom adalah 108 cm , memilik
ukurani 10.000x lebih besar dibandingkan ukuran sebuah
inti atom, yang memiliki ukuran 1012 cm.

Ada sebuah tongkat yang bebahan gelas,


dimana tongkat tersebut digosokkan dengan
sebuah kain sutera berulang kali, sehingga muatan
dalam tongkat tersebut menjadi positif,peristiwa
ini disebut Positive Charge. Mengapa
menggunakan sutera? Karena kain sutera memiliki
tingkat kerenggangan yang besar sehingga muatan
yang terdapat didalam kain tersebut mudah untuk
berpindah ke tongkat gelas yang digosokkan terus
menerus.

1 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015


Saat tongkat yang telah bermuatan positif
tadi didekat kan dengan sebuah benda yang
bersifat konduktor maka akan terjadi polarisasi di
benda tersebut. Sebuah konduktor memiliki
elektron yang tidak terikat pada atom sehingga
mereka bisa bergerak bebas, itu merupakan ciri
khas dari sebuah bahan yang bersifat konduktor.
Sehingga saat tongkat yang bermuatan
positif didekatkan dengan bahan konduktor maka
akan terjadi Negative Charge pada bagian konduktor yang paling dekat dengan tongkat yang
bermuatan positif tersebut. Terjadinya negative charge karena muatan negatif dalam konduktor
tertarik oleh muatan positif yang terdapat pada tongkat sehingga mereka bergerak mendekat ke
tongkat, sementara muatan positif pada konduktor pun bergerak menjauh dari tongkat atau
bergerak kebelakang muatan negatif karena memiliki muatan yang sama. Di saat itulah terjadinya
Negative Charge dan Polarisasi dalam konduktor tersebut peristiwa ini disebut dengan Induksi.
Setelah melihat konsep tersebut, akan dilakukan sebuah percobaan menggunakan balon
yang dilapisi dengan alumunium foil, sehingga balon tersebut akan bersifat konduktor, dan
menggunakan tongkat yang memiliki bahan berbeda, yaitu tongkat gelas dan tongkat karet, dan
tidak lupa kain sutera.

2 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

Percobaan yang dilakukan adalah, pertama tongkat kaca yang bersifat isolator digosok-gosok
dengan kain sutera yang menyebabkan positive charge, setelah itu tongkat pun didekatkan dengan
balon yang bersifat konduktor, maka yang terjadi adalah balon akan tertarik mendekati tongkat
gelas tadi, yang terjadi dalam percobaan tersebut sama dengan yang terjadi dengan penjelasan tadi,
yaitu proses induksi. Karena balon memiliki massa yang ringan, maka akan tertarik dengan
mudahnya ke arah tongkat.
Selanjutnya tongkat kaca yang memiliki muatan positif tadi digosok ke balon yang bersifat
konduktor, sehingga pada ballon akan terjadi Positive Charge , karena setelah digosok pada balon
tongkat kaca menjadi bermuatan negatif, maka tongkat kaca digosok lagi dengan kain sutera
sehingga kembali bermuatan positif, saat di dekatkan lagi ke arah balon, balon akan menjauhi
tongkat kaca karena memiliki muatan yang sama sama positif.
Setelah itu menggunakan tongkat yang bersifat isolator yaitu tongkat karet. Digosokkan
dengan kain sutera tadi sehingga terjadi Negative Charge pada tongkat, saat tongkat karet ini
didekatkan lagi ke balon tadi maka balon tadi akan tertarik ke arah tongkat karena memiliki muatan
yang berbeda, hal tersebut membuktikan bahwa tongkat karet tadi memiliki muatan negatif.

3 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015


Setelah menggunakan bahan berupa balon konduktor, kita akan mencoba menggunakan
bahan berupa balon yang bersifat isolator, mungkin secara langsung orang akan berpikir bahwa
balon tidak akan tertarik atau terdorong karena pada isolator elektron tidak bisa bergerak bebas.
Memang benar bahwa pada isolator elektron tidak bisa bergerak bebas, akan tetapi mereka masih
bisa bergerak walaupun hanya melompat sedikit dan membutuhkan waktu yang lama.

Berikut atom yang terdapat pada bahan isolator bekerja, saat tongkat bermuatan positif
didekatkan dengan atom, maka elektron akan berpindah mendekati tongkat bagaimanapun caranya
walaupun hanya sedikit, dan proton akan menjauhi tongkat tersebut juga bagaimanapun caranya,
sehingga elektron akan bertumpuk pada sisi yang berdekatan dengan tongkat.

Di atas terlihat , dan di dalam video telah dibuktikan, bahwa balon yang bersifat isolator pun
akan tertarik oleh tongkat kaca yang memiliki muatan positif, ini menandakan bahwa balon tersebut
memiliki muatan negatif yang lebih besar, sehingga saat tongkat kaca didekatkan elektron akan
melompati proton dan berada di depan proton, sehingga balon pun akan tertarik, sementara saat
didekatkan dengan tongkat karet yang bermuatan negatif maka elektron akan melompati proton
dan menjauhi tongkat karet yang bermuata negatif.

4 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015


Setelah itu dilakukan percobaan menggunakkan mesin Van De Graff , yaitu dengan
meletakkan potongan kertas di atas mesin van de graff yang di nyalakan.

Yang terjadi dipercobaan tersebut adalah saat mesin van de graff dihidupkan, potongan
potongan kertas yang diletakkan di atas mesin akan terlempar, tapi, tidak semua potongan
terlempar, hal itu disebabkan karena kertas tersebut merupakan bahan isolator, sehingga tidak
mudah melakukan perpindahan elektron, yang menyebabkan tidak terjadinya charge dan tidak
terlempar, sementara potongan kertas yang terlempar adalah potongan kertas yang mengalami
charge terhadap mesin van de graff.
Jika semua charge disimbolkan dengan q, maka di letakkan 2 q pada posisi yang berbeda.

Coloumb seorang fisikawan perancis, melakukan penelitian tentang ini diantara abad 18-19,
dia menemukan bahwa 1,2 bisa menghasilkan dua charge, sehingga dapat dirumuskan .

5 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

Dimana nilai K dan asal nilai K adalah.

Jika ditambahkan satu charge lagi, dan di terapkan konsep super posisi maka akan terbentuk

Terdapat dua proton yang di pisahkan oleh d , maka

6 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

Maka dari sana dapat di rumuskan gaya listrik yang terdapat disana adalah

Dan gaya gravitasi

Dari dua persamaan di atas, bila di bandingkan gaya listrik dan gaya gravitasi maka didapat.

Dari sana di dapatkan bahwa, gaya listrik lebih besar dari gaya gravitasi, tapi itu tidak
berperngaruh terhadap semua hal, hanya pada beberapa hal seperti percobaan terakhirsang
profesor.

7 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015


-

Video 2 [ Lec 02- Electric Field and Dipoles - 8.02 Electricity and Magnetism, Spring 2002
(Walter Lewin) ]

Medan listrik
Misalkan ada sebuah muatan (Q) positif disuatu posisi, dan sebuah muatan lain (q)
dan berada dalam jarak tertentu (r). Jika kedua muatan adalah positif, maka kedua muatan
tersebut akan saling tolak menolak. Namun, jika muatan q adalah negatif, maka kedua
muatan ini akan saling tarik menarik. Gaya ini dikenal dengan Hukum Coulomb dengan
rumus :
=

. .
2

dengan :
F = gaya
k = konstanta
Q dan q = muatan listrik
Medan listrik (E)

.
Misalkan diberi titik p pada muatan q, maka E adalah , maka 2 .

Untuk jarak, jika muatan q adalah muatan positif, maka medan listrik untuk muatan Q akan
menjauh dari muatan q. Dan salah satu muatan adalah muatan negatif, maka kedua muatan
ini akan berada di medan listrik yang sama (daerah medan listrik menuju satu sama lain).

Diatas adalah contoh medan magnet bermuatan +3. Seperti dilihat pada gambar, tanda
panah mengarah keluar dari inti, semakin jauh panah dari inti, maka panah tersebut

8 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015


semakin pendek dan jaraknya semakin jauh. Gambar ini menunjukkan bahwa pada muatan
positif, arah muatan adalah keluar dari inti atom/listrik.

Pada gambar diatas adalah sebuah listrik bermuatan -1. Sama seperti gambar sebelumnya,
listrik dengan muatan -1 juga memiliki panah-panah disekitar inti. Bedanya adalah, pada
muatan -1, panah muatan menuju ke inti atom.
Lalu menentukan arah muatan jika terdapat lebih dari dua muatan?

Bisa dilihat terdapat empat muatan, yaitu Q1, Q2, Q3, dan Qi, juga sebuah titik P. Q1
bermuatan positif, maka arah medan listriknya menjauh dari titik Q1, sedangkan Q2 dan Q3
bermuatan negatif, maka kedua medan magnet muatan tersebut menuju titik muatan itu.
Muatan listrik pada titik P dapat dicari dengan :
Ep= E1 + E2 + E3.....
Jadi untuk mencari besar medan listrik pada muatan lebih dari dua adalah menjumlahkan
semua besar medan listrik yang ada.

9 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

Duah buah bola besi yang rapat didekatkan dengan sebuah karet bermuatan negatif, maka bola
besi yang berada paling dekat dengan karet, muatan positifnya ada berada di depan (dekat dengan
karet bermuatan negatif) sedangkan muatan negatifnya akan menjauhi karet tersebut. Jika bola besi
tersebut dijauhkan satu sama lain, maka muatan positif akan tetap berada di bola besi yang berada
paling dekat dengan batang karet, sedangkan muatan negatifnya terperangkap pada bola besi yang
berada jauh dari batangan karet. Hal ini yang disebut dengan Dipole atau dua kutub.

Gambar tersebut adalah sebuah elektroscope. Terbuat dari sebuah balon berbahan kertas timah
yang sangat tipis dengan batang logam disebelahnya dan juga aluminium foil. Dari dua buah bola
besi tadi, bola besi pertama yang berisi muatan positif diletakkan di alat percobaan, dan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini bahwa aluminium foil pada elektroscope bergerak menjauhi
batang logam.

10 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015


Gambar di bawah ini adalah keadaan elektroscope ketika bola besi bermuatan negatif diletakkan
pada elektroscope.

Mengapa jarak pada elektroscope menjadi semakin kecil?

Gambar di atas adalah rekayasa dari elektroscope. Benda bulat di bagian bawah adalah bola besi
(dalam keadaan terbalik). Sedangkan diantara aluminium foil dan batang logam adalah elektron. Jika
didekat bola tersebut didekatkan sebuah benda dengan muatan positif, maka elektron akan menuju
benda dengan muatan positif tersebut, mengakibatkan jarak antara aluminium foil dan batang
logam menipis. Namun jika benda yang didekatkan adalah benda bermuatan negatif, kumpulan
elektron di antara batangan logam dan aluminium foil akan menjauh dari benda tersebut sehingga
jarak antara batang logam dan aluminium foil membesar. Dari percobaan tersebut dapat diketahui
bahwa bola besi bermuatan positif memiliki polaritas yang berbeda dengan bola besi yang
bermuatan negatif.
Selanjutnya akan di lakukan percobaan dengan menggunakan dua bola ping pong yang
dihubungkan dengan isolator. Kedua bola ini di gantung antara metal sehingga metal berfungsi
sebagai media konduktor yang menjadi penghubung perpindahan elektron, setelah itu bola ini
didekatkan dengan mesin van de graff yang menyala dengan bola orange menghadap ke mesin. Dari
sana dapat dipastikan bahwa muatan pada bola orange akan menjadi negatif dan muatan pada bola
kuning akan bermuatan positif.

11 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

Setelah proses tersebut, kedua bola digantung dengan benang yang bersifat isolator, dan di
dekatkan dengan van de graff lain yang lebih besar, maka pada saat itu, bola kuning akan menjauhi
van de graff tersebut dan bola orange akan berputar mendekati.

Setelah percobaan tersebut, dilakukan lagi percobaan untuk melihat medan magnet
tersebut, dengan menggunakkan biji besi, di beri dua charge pada medium yang telah di beri biji
besi dan akan terlihat pola yang terbentuk, ada dua pola, pertama jika charge yang dilakukan pada
kedua tempat memiliki muatan yang berbeda.

12 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015


Dan pola jika diberikan charge yang memiliki muatan sama.

Percobaan terakhir yang dilakukan adalah dengan menggunakan diri sendiri sebagai tempat
negative charge, dengan berdiri didekat mesin van de graff yang aktif, dan memegang sebuah
konduktor yang terhubung ketanah berfungsi sebagai grounding, maka tubuh kita akan mengalami
Negative Charge bila di letakkan sebuah balon yang bersifat konduktor di antara tubuh kita dan
mesin van de graff, dan balon di sentuhkan ke mesin van de graff supaya terjadi Positive Charge
dan balon akan menjauhi mesin dan menuju ke tubuh kita yang sudah menjadi muatan negatif, dan
saat bersentuhan dengan tubuh kita maka balon akan mengalami Negative Charge dan akan
menuju ke mesin lagi, dan akan terus berulang dari awal.

13 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015


-

Video 3[Lec 03- Electric Flux and Gauss's Law - 8.02 Electricity and Magnetism, Spring 2002
(Walter Lewin) ]

Video No.3 ELECTRIC FLUX


Pada video kali ini dibahasa tentang gaya elektrik flux pada permukaan terbuka, tertutup, serta
pengaplikasian hukum Gauss dan argumen simetri.
Pada permukaan terbuka seperti sapu tangan dan sebagaianya kita dapat menghitung flux dengan
rumus :

d = E. dA
Akan tetapi pada kbanyakan buku rumus dapat ditulis sebagai berikut :

d = E. dA
karena pada permukaan antara garis normal dan E, bisa membentuk sudut , maka rumusnya
dituliskan sebagai berikut :

d = E. dA cos
untuk satuan dari flux sendiri yaitu

[+ = *N/c m2 ]

Lalu dihadapkan kasus antara jumlah aliran udara dan flux :


Untuk kasus yang pertama ,lempengan diletakkan tegak sehingga paralel terhadap
kecepatan vektor dan udara , dan kita dapat menghitung jumlah udara yang melewati
lempengan tersebut dengan rumus :

V.A
Dan unutk flux pada kasus pertama ini masih normal yaitu dengan :

= E. A
Untuk kasus yang kedua diaman lempengan tadi diputar 90 derajat, sehingga pada kasus ini
jumlah udara yang melewati lempengan adalah 0. Dan total jumlah fluxs juga 0.

14 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

Untuk Kasus yang ketiga lempengan diputar menjadi 60 derajat.


Sehingga untuk menghitung banyak udara yang melewati lempengan adalah:

V.A cos 60

Dan untuk total fluxnya dapat dirumuskan sebagai berikut :

= E. A cos 60
Kali ini kita dihadapkan ada rangkaian tertutup , dimana pada kasus ini kita menggunakan
sebuah bola atau potato bag.
Potato bag akan dilubangkan dua sisinya sebagai perumpamaan, pada kasus permukaan
tertutup ini normal akan selalu memlilih pergi dari dalam ke luar.
Total fluxs yang melalui permukaan tertutup dapat kita rumuskan sebagai berikut :

= E. dA
jika lebih banyak keluar daripada masuk maka (+)
Jika lebih banyak masuk daripada keluar maka (-)

Pada kasus selanjutnya kita akan menghitung total flux pada sebuah bola yang dimana
mempunyai jari-jari.
Total flux yang melalui bola , karena ini adalah sebuah bola maka besar dari vektor E sama
dimanapun letaknya, karena radius akan selalu sama.
Karena radiusanya sama maka muatan ,DA, dan E sejajar . sehingga kita dapat menari total
dari flux yaitu dengan rumus :

15 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

=42 .E

Er=

Q.r2
4 2

Maka dari dua persamaan diatas kita juga dapat mencari total fluks dengan :

Pada rangkaian tertutup ini untuk mencari total fluks kita juga dapat menggunakan Gauss
law yaitu :

= E. dA =

Qms

Dengan hukum gauss ini tidak peduli seberapa aneh distribusi muatan dalam sebuah benda.

Untuk menghitung medan listrik, kita perlu betuk simetri . Pada video ini dibahas dalam 3
bentuk simetri.
1. Simetri Bola
2. Simetri Silinder
3. Bidang Datar
Simetri Bola
Dalam video ini menggunakan sel tipis bola berongga yang tipis, Muatan terdistribusi harus
secara merata dalam bola berongga yang tipis ini.
Dalam kasus ini kita bisa menggunakan rumus Gauss Law. Untuk rumus yang diatas tadi itu
adalah khusus untuk R yang lebih besar dari nol.

16 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015


Pada gambar di dalam video terlihat bahwa Q diletakkan di luar lingkaran, sehingga apabila
Q diletakkan diluar maka apapun yang kita cari =0.

Dalam Argumen Simetri


Muatan yang terdistribusi harus secara merata. Apabila tidak, ini seperti contohnya sebuah
planet, planet yang berongga tidak akan mempunyai muatan didalamnya

17 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

Video 4 [Lec 04- Electrostatic Potential and Electric Energy - 8.02 Electricity and Magnetism
(Walter Lewin) ]

Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik


Dalam video yang berdurasi lebih kurang 50 menit tersebut menjelaskan tentang
energy potensial listrik dan potensial listrik.
Energi potensial listrik disimbolkan oleh (U), sedangkan potensial listrik disimbolkan
oleh (V).

(1)

Misalkan muatan q1 dan q2 sama-sama bermuatan positif, berjarak r. Apabila kedua


muatan bermuatan positif, tentu gaya yang akan dihasilkan adalah tolak menolak. Jadi,
bagaimana jika kita ingin kedua muatan tersebut bertemu? Tentu kita harus melakukan
usaha agar kedua muatan tersebut bertemu satu sama lain.
Nah, usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan itulah yang disebut energi
potensial listrik. Bagaimana jika q2 itu diletakkan di jarak tak hingga dari q1? Tentu kita
harus melakukan lebih banyak usaha lagi untuk memindahkan q2 ke q1 yang berjarak R.
Usaha ini dapat kita tuliskan dengan rumus

Ket:

= Usaha yang kita lakukan untuk memindahkan muatan q2 dari titik awal q
ke titik akhir yang kita inginkan.
F

= Besar gaya yang kita keluarkan.

r1,r2 = titik awal dan titik akhir

18 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

Seperti yang kita ketahui, bahwa F adalah hukum coulomb. Sehingga, apabila kita jabarkan
lagi, maka kita akan mendapatkan rumus dari U

Energi potensial merupakan besaran skalar sehingga energi potensial dari dua muatan
merupakan penjumlahan skalar dari energi potensial tiap dua muatan. Jika q1 dan q2
keduanya bermuatan positif atau negative, maka usaha yang kita keluarkan bernilai postif,
karena positif kali positif atau negative kali negative hasilnya akan positif (sesuai
penjumlahan scalar). Jika q1 bermuatan positif, dan q2 bermuatan negative atau sebaliknya,
maka usaha yang kita lakukan bernilai negative.
Jika saat kita memindahkan suatu muatan q ke jarak r kita melewati lintasan yang berkelokkelok apakah usaha yang kita keluarkan lebih banyak? Apakah lintasan mempengaruhi besar
usaha yang kita keluarkan? Jawabannya adalah tidak. Mari kita mengkaji sedikit tentang
gaya grafitasi. Gaya grafitasi adalah gaya konservatif ( gaya yang usahanya tidak tergantung
pada lintasannya), karena gaya ini arahnya radial dan besarnya hanya bergantung pada jarak
radial r saja. Gaya listrik mempunyai sifat yang sama dengan gaya grafitasi, yaitu arahnya
radial dan besarnya bergantung r. Jadi, gaya listrik merupakan gaya konservatif.

19 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

Contoh lainnya tentang energy potensial.

Anggap ada beberapa muatan yang berjarak r. Bawa muatan q1 dari titik tak
berhingga ke titik A. Bawa muatan q2 dari titik tak berhingga ke titik B. Begitu juga dengan
q3 dari titik ta berhingga ke titik C. Begitu juga dengan muatan lainnya. Selama perjalanan,
mungkin satu diantara mereka akan mengalami gaya tolak menolak karena muatannya
sama. Sehingga kita harus melakukan usaha untuk membawanya ke titik tertentu. Usaha
yang kita keluarkan bisa positif bisa negative, dan pada akhirnya kita akan mendapatkan
total usaha yang kita keluarkan untuk membawa muata-muatan tersebut ke titik tertentu.
Itulah definisi dari U (energi potensial listrik).
Potensial Listrik (V)

Jika pada pembahasan sebelumnya U merupakan usaha yang diperlukan untuk


memindahkan muatan dari tempat tak hingga ke titik P (sesuai gambar) , maka pada
pembahasan kali ini kita memerlukan usaha untuk memindahkan per muatan nya ke titik P.
Itulah yang disebut dengan potensial listrik (V). Jadi, potensial listrik di suatu titik
didefinisikan sebagai usaha memindahkan muatan sebesar 1 satuan dari tempat tak
berhingga ke titikitu.Dari definisi ini, potensial listrik dapat diartikan sebagai energi
potensial listrik per satuan muatan penguji (+q). Sehingga apabila kita jabarkan dari rumus
U, maka kita akan mendapatkan rumus V.

U=
V=
20 A6

Qq
4 0 r
Q
4 0 r

q0 =
Volt

Q
4 0 r

Tugas Fisika Dasar II 2015

Jika muatan Q adalah positif, maka besar potensialnya juga bernilai positif per satuan
muatannya. Jika muatan Q adalah negative, maka besar potensialnya juga bernilai negative
per satuan muatannya, dan usaha yang kita lakukan per satuan muatannya dari jarak tak
berhingga juga akan bernilai negative. Jika jaraknya sangat-sangat jauh tak berhingga dari r,
maka besar potensialnya bernilai 0. Dengan kata lain, potensial bernilai positif apabila dekat
dengan muatan positif, potensial bernilai negative apabila dekat dengan muatan negative
dan potensial akan bernilai 0 jika jarak dari muatan sangat-sangat jauh.

Gambar di atas merupaka sebuah kubah bola, beradius r = 0,3 m dengan muatan 10
C diatasnya dan E di dalam kubah bernilai 0.

Dengan gambar di atas, kita ingin mengkaji bagaimana energi potensial di berbagai
titik. Potensial di titik P merupakan integral dari jarak r ke jarak tak berhingga saat kita
memerlukan Fel dibagi dengan muatan uji q . dr. Jika dituliskan ke dalam rumus :

Vp =

21 A6

Fel
dr =
q

E dr =
r

Q
4 0 r

Tugas Fisika Dasar II 2015

Ekipotensial

Gambar di atas merupakan gambaran ekipotensial dari Max Well. Pada gambar di
atas, terdapat dua muatan yang bernilai 4 dan bernilai 1. Asumsikan kedua muatan bernilai
positif. Di sana, kita melihat dua garis medan. Yang satu bewarna hijau, dan yang satunya
lagi bewarna merah. Garis yang bewarna merah, adalah garis ekipotensial. Di sekeliling
suatu sumber muatan listrik terdapat permukaan permukaan di mana apabila diukur
potensial listrik pada permukaan-permukaan tersebut selalu bernilai sama atau dengan kata
lain apabila suatu muatan bergerak pada suatu permukaan ekipotensial maka energi
kinetiknya tidak akan berubah atau gaya listrik dari sumber muatan tidak melakukan kerja
pada muatan listrik tersebut. Garis-gaya gaya listrik akan selalu tegak lurus dengan
permukaan-permukaan ekipotensial.
Kita tahu, bahwa kedua muatan tersebut, +4 dan +1 akan tolak menolak dan akan
menuju ke titik masing-masing. Namun, pada akhirnya saat kita melakukan usaha lalu kita
mencapai titik yang kita inginkan dari kedua muatan tersebut, kita tidak memerlukan usaha
dan gaya apapun lagi. Sehingga, kita akan mendapatkan electric field (E) = 0.

22 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

Pada gambar ini, Max Well menggambarkan tentang ekipotensial yang lebih
kompleks lagi. Disini, kita mempunyai dua muatan. Yang bewarna biru bernilai 1 dan yang
berwarna merah bernilai 4. Garis bewarna biru bernilai negative, dan garis bewarna merah
bernilai positif. Jika kita dekat dengan muatan 4, maka potensial yang dihasilkan akan
bernilai positif, karena garis bewarna merah dekat dengan kita. Jika kita mendekati muatan
1, maka potensial yang dihasilkan akan bernilai negative, karena garis bewarna biru dekat
dengan posisi kita. Dan saat kita mendekati diantara garis biru dan garis merah, maka
potensial yang dihasilkan bernilai 0.
Perlu ditekankan bahwa energy potensial listrik U, berbeda dengan potensial listrik
V. Misalnya terdapat beberapa muatan positif dan muatan negative, U hanya punya satu
nilai yakni positif atau negative. Berbeda dengan V, Jika posisi kita dekat dengan muatan yg
bernilai positif, maka V bernilai positif dan sebaliknya. Seperti contoh berikut ini :

Pada gambar di atas, di titik A terdapat VA dan di titik B terdapat VB yang dipisahkan oleh
jarak R. Jika kita ingin menempatkan A yang berjarak tak berhingga ke jarak yang kita

inginkan maka dapat dituliskan dengan rumus:

VA =

E dr

. dan jika kita ingin

menempatkan B yang berjarak tak hingga ke jarak yang kita inginkan pula maka dapat

dituliskan dengan rumus :

VB =

E dr . Jadi beda potensial yang kita dapatkan adalah V


B

= V A - VB
Apabila suatu usaha linkungan diterapkan (applied work) Uapp untuk membawa
bagian-bagian sistem sehingga membentuk sistem di mana pada saat yang bersamaan kerja
oleh gaya listrik UE juga terjadi maka dengan menggunakan teorema energi kinetik usaha
dapat dituliskan K = Kf Ki = Uapp +UE
Suatu keadaan dapat dipilih sehingga pada saat awal dan akhir bagian-bagian sistem berada
dalam keadaan diam atau energi kinetik pada kedua keadaan
tersebut adalah nol. Sehingga dapat di tuliskan dengan rumus : U = qV
atau q(VA VB) = KB KA .

23 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

Experimen

Pada gambar di atas, terlihat bahwa seorang professor sedang melakukan eksperimen
dengan lampu neon dan generator van de graff. Saat lampu tersebut di dekatkan ke
generator van de graff, maka yang terjadi adalah lampu tersebbut akan menyala

Dan jika lampu tersebut diputar, maka cahaya yang dihasilkan sangat kecil bahkan nyaris
tidak tampak.

24 A6

Tugas Fisika Dasar II 2015

Kenapa terjadi demikian, karena jarak antara muatan dengan generator van de graff akan
lebih jauh dari yang sebelumnya (muatan bergerak secara radial jadi apabila posisinya
diputar jaraknya akan lebih jauh) sehingga potensial listrik yang di hasilkan juga sangat kecil.
Jadi, kesimpulan dari eksperimen tersebut adalah, beda potensial yang sangat besar (beriburibu kV) akan menghasilkan energi listrik sehingga lampu dapat menyala.

25 A6

Anda mungkin juga menyukai