Anda di halaman 1dari 2

Kaitan Nilai Pancasila dengan Korupsi

Oleh Nadila Amanda Zuliani, 1306397545

Dasar pemikiran dari nilai adalah suatu konsep yang dianggap baik atau buruk, tepat
atau tidak tepat. Masing-masing bangsa mempunyai nilai yang dianggap sebagai pedoman
hidup dalam berbangsa (Rinjin, 2010: 59). Pancasila bagi masyarakat Indonesia merupakan
fondasi dalam pembentukan karakter. Karakter adalah segi kepribadian yang ditampilkan dan
disesuaikan dengan nilai dan norma (Allport, 1937 dalam Takwin, 2011: 117). Sesuai definisi
tersebut tedapat dua faktor dari karakter yaitu nilai dan norma. Di Indonesia dalam
bermasyarakat dan bernegara diIndonesia nilai yang menjadi referensi adalah nilai yang
terkandung dalam pancasila.
Membangun Negara Indonesia yaitu dengan kesamaan nilai dari beragam nilai yang
dianut oleh beberapa kelompok. Menjelang kemerdekaan, nilai-nilai umum itu terkandung
nilai ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, demokrasi dan keadilan social, selanjutnya nilainilai tersebut disebut sebagai pancasila (Soemantri, 2006: 23; Ramage, 1995: 1). Menurut
Somantri, nilai yang terkandung pada Pancasila tidak bisa terpisahkan. Melalui sudt pandang
psikologi diketahui bahwa nilai dalam pancasila adalah lima nilai dasar yang di dalamnya
terdapat sub-sub nilai yang berdiri sendiri (Suwartono & Meinanrno, 2010; Markum;
Meinarno & Juneman, 2011).
Menurut Mochtar Lubis, menggunakan Pancasila sebagai ideologi Negara adalah hal
yang bagus, hanya saja ada inkonsistensi antara konsep nilai yang terkandung di Pancasila
dengan realisasinya di lapangan. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila tidak lagi
dijunjung tinggi, khususnya di kalangan elite politik dalam praktik kesehariannya. Tindak
pidana korupsi di berbagai lapisan penjabat Negara yang merugikan keuangan Negara
mempengaruhi pencapaian tujuan Negara, yakni mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Hal ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur pancasila yang telah
diakui kedaulatan sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pentingnya pengetahuan tentang pancasila bagi seluruh rakyat Indonesia untuk
mewujudkan cita-cita bangsa yang berkeadilan social bagi seluruh rakyat di Indonesia.
Agama merupakan pondasi mutlak yang krusial bagi pendidikan dan keluhuran sipil, dan
kesatuan serta ketertiban Negara, alasannya karena agama memberikan kewenangan kepada

negara sehingga memungkinkannya memerintahkan loyalitas dan kepatuhan warga Negara.


Melalui agama juga sebuah masyarakat yang damai dan tertib dapat diteguhkan, memiliki
moral, kegigihan, dan kekuatan yang diperlukan untuk penjagaan diri dalam dunia yang
penuh tantangan (Joseph Losco 2005: 303). Penjiwaan nilai-nilai Pancasila memunculkan
kesadaran diri akan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam segala aspek kehidupan. Selama
kesadaran diri tertanam dalam setiap lapisan masyarakat dari warga negara biasa hingga
petinggi negara senantiasa memelihara standar pribadi yang tinggi serta menjauhi perilaku
immoral dan melawan hukum maka dimungkinkan persoalan korupsi dapat diatasi.
Intinya korupsi merupakan penyimpangan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila. Korupsi adalah perbuatan yang menyimpang dari nilai-nilai pancasila yang di
sebabkan oleh lemahnya keimanan seseorang yang menyimpang dari sila pertama Ketuhanan
Yang Maha Esa, serta tidak memiliki rasa kemanusiaan yang adil dan beradap, tidak
terciptanya persatuan Indonesia, tidak terselenggara dengan baik kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta menyimpang dari
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Daftar Pustaka
Darmonodiharjo, Darji; Dekker, Nyoman ,dkk. SANTAJI PANCASILA. Surabaya-indonesia:
Usaha Nasional, 1981
Losco, Joseph dan Leonard Williams. 2005. Pholitical Theory, kajian klasik dankontemporer
.Terjemahan Haris Munandar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Semma, Dr. Mansyur. 2008. Negara dan korupsi: pemikiran Mochtar Lubis atas Negara,
manusia Indonesia, dan perilaku politik. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia: xii + 367
hlm.
http://politik.kompasiana.com/2013/05/31/pancasila-dan-korupsi-560831.html

Anda mungkin juga menyukai