Anda di halaman 1dari 2

Sunoto (1982) memberikan pengertian etika Pancasila sebagai filsafat moral atau filsafat kesusilaan yang

berdasar atas kepribadian, ideologi, jiwa dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Etika Pancasila adalah
cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Par.casila untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila
terkandung nilai-nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai
tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya (Tim Pancasila,
2014).

menurut Notonagoro, etika keutamaan lebih dominan karena etika Pancasila dalam empat tabiat saleh
atau kebajikan, yaitu norma, kesederhanaan, keteguhan, dan keadilan

Etika Pancasila bersumber dari pemikiran mendalam terhadap nilai-nilai dasar Pancasila.

1. Nilai Pancasila sebagai Sumber Norma Etik

Hakikat dari Pancasila adalah nilai (Kaelan, 2002) atau berupa jalinan nilai-nilai yang tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV (HAS Natabaya, 2006). Sebagai sistem nilai yang mendasar, abstrak
dan universal, implikasi etis Pancasila menjadi dasar moralitas dan haluan kebangsaan-kenegaraan
(Yudi Latif, 2011). Etika Pancasila mendasarkan dirinya pada keberadaan nilai-nilai Pancasila. Nilai-
nilai yang tertuang dalam pedoman Pancasila menjadi inspirasi sekaligus inspirasi hidup dalam
mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa. Sebagaimana dikatakan Kaelan (2013), bahwa sila-sila
Pancasila pada hakikatnya bukan merupakan yang baru langsung bersifat normatif ataupun praksis,
melainkan sebagai suatu sistem nilai-nilai etika yang menjadi sumber norma baik norma moral
maupun norma hukum. Nilai dasar yang tertuang dalam sila pertama Pancasia adalah nilai
ketuhanan. Nilai ketuhanan keyakinan keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki bangsa ini. Agama
merupakan salah sati sumber moralitas (Sudaryanto, 2007).

Aspek etis yang tercerminkan dari sila pertama Pancasila adalah adanya jaminan bagi setiap
penduduk untuk mengidentifikasi dirinya berdasarkan keyakinan atau agama karna Setiap individu
berhak menyatakan dirinya berdasar keyakinan yang percayai. Negara, dalam hal ini, nemfasilitasi
kebutuhan keyakinan dan kepercayaan rakyat Indonesia dan menjamin pelaksanaan kewajiban atas
kepercayaan yang dianut masyarakatnya.

Nilai kemanusiaan yang terdapat dalam sila kedua merepresentasi- kan posisi manusia yang
sederajat dan bermartabat. Manusia yang terhormat dalam terhormat. Kemanusiaan- pyangkut
segala unsur yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk monopluralis (Notonagoro, 1980).

Sila ketiga memuat nilai dasar persatuan. Persatuan mengikat seluruh perbedaan yang niscaya
dalam bangsa ini. Persatuan juga merupakan modalitas utama dalam mengintegrasikan seluruh
kepentingan di bawah payung kebangsaan. Berbagai kemungkinan yang mengarah pada disintegrasi
seoptimal diantisipasi.

Sila keempat Pancasila menempatkan kerakyatan sebagai nilai universal yang melengkapi sila-sila
sebelumnya. Nilai kerakyatan ditentukan bahwa orientasi sebenarnya dari keberadaan bangsa ini
harus bermuara pada kepentingan rakyat.
Sila kelima Pancasila memuat nilai keadilan sosial yang melayani bagi seluruh bangsa Indonesia.
Keadilan sosial menjamin pemerataan pembangunan. Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
merupakan prioritas utama kerja pemerintah. Pembangunan yang diupayakan pemerintah harus
dirasakan dan dinikmati seluruh rakyat Indonesia tanpa ter cecuali. Melalui sila ini, pemerintah
memastikan bahwa informasi akan memperoleh haknya berdasarkan kewajiban- kewajiban yang
melekat di dalamnya (Mulia Ardi, 2012).

Anda mungkin juga menyukai