Lapkas Hymen Inperforata
Lapkas Hymen Inperforata
PENDAHULUAN
Nyeri ini akan berlangsung setiap bulan sesuai siklus menstruasinya akan
tetapi darahnya tidak mengalir akibat adanya kelainan lubang di hymen dan
keluhan nyeri saat BAK adalah tanda dan gejala utama dari kelainan ini.
BAB 2
LAPORAN KASUS
: Nn.U
Jenis kelamin
: perempuan
Umur
: 13 tahun
Alamat
: ds. seunudon
Agama
: Islam
Suku
: Aceh
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: siswi
Berat badan
: 44 kg
No. CM
: 06.31.22
2.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keluhan tambahan
: -
Selain itu pasien juga mengeluh nyeri pinggang disertai perut semakin
membesar selama seminggu ini. Pasien juga mengeluh sulit BAK dan kadangkadang nyeri. Pasien juga mengeluh merasa ingin selalu BAB.
Ibu pasien
mengaku mengetahui tidak adanya lubang hymen pada pasien sejak usia 1 tahun.
Riwayat Penyakit Dahulu
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: lemah
Kesadaran
: compos mentis
Vital Sign
Denyut Nadi
: 110 x / menit
Pernafasan
: 24x / menit
Suhu
: 36,6c
Status generalisata :
Kulit
Kepala
: Mesosefal.
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Dada
Inspeksi
: Simetris.
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
Status Ginekologi :
Inspeksi
2.5
12,0
4,4 juta
12.100
38,9 %
89
27,2
30,2
20,3
365
A
DIAGNOSA
Hymen imperforata
2.6
TERAPI
- IVFD RL 20 gtt/i macro
- Inj.cefotaxime gr/12 j
- Inj. Ranitidine amp /12 j
- Inj. Ketorolac amp /12 j
2.7
PROGNOSA
o Quo Ad Vitam
: dubia ad bonam
o Quo Ad fungsionum
: dubia ad bonam
o Quo Ad Sanationum
2.8
: dubia ad bonam
LAPORAN OPERASI :
Pre- Op
: Bed rest
Informed consent
Puasa
Operatif
: Hymenektomi
2.9
Control pedarahan
Masukkan kasa kecil ke dalam lubang hymen yang telah dibuat.
Tanggal
S
28/11/2014 nyeri perut (+)
H+1 MRS Nyeri
pinggang (+)
nyeri saat
BAK (+)
BAB (-)
O
KU : lemah
Sens: CM
TD : 110/80mmHg
HR :80x/i
RR : 24x/i
T : 36,5C
hymen buldging (+)
hematokolpos (+)
Teraba massa diatas
suprapubik (+)
KU : baik
Sens: CM
TD:110/70mmHg
RR : 20x/i
A
Hymen
imperforata
P
IVFD RL 20 gtt/i
cefotaxime 1 amp / 12 j
Inj. Ranitidine 1 amp /12 j
Inj. Ketorolac 1 amp /12 j
Hymen
imperforata
IVFD RL 20 gtt/i
cefotaxime 1 amp / 12
Inj. Ranitidine 1 amp /12 j
Inj. Ketorolac 1 amp /12 j
(+)
BAB (-)
1/1/2014
H+5 MRS
nyeri perut ()
Nyeri bekas
insisi ()
BAK(+)
BAB (-)
2/1/2014
H+6 MRS
HR : 75x/i
T : 36,5C
hymen buldging (+)
hematokolpos (+)
Teraba massa diatas
suprapubik (+)
KU : baik
Sens: CM
TD:110/70mmHg
RR : 20x/i
HR : 75x/i
T : 36,5C
Post
hymenektomi
Hari ke 1
IVFD RL 20 gtt/i
cefotaxime 1 amp / 12
Inj. Ranitidine1 amp /12 j
Inj. Ketorolac 1 amp /12 j
KU : baik
Sens: CM
TD:110/70mmHg
RR : 20x/i
HR : 75x/i
T : 36,5C
Perdarahan
pervaginam (+)
post
hymenektomi
Hari ke 2
IVFD RL 20 gtt/i
cefotaxime 1 amp / 12
Inj. Ranitidine 1 amp/12 j
Inj. Ketorolac 1 amp /12 j
busi No 5
KU : baik
Sens: CM
TD:110/70mmHg
RR : 20x/i
HR : 75x/i
T : 36,5C
Perdarahan
pervaginam (+)
KU : baik
Sens: CM
TD:110/70mmHg
RR : 20x/i
HR : 75x/i
T : 36,5C
Perdarahan
pervaginam (-)
- post
hymenektomi
Hari ke 3
Aff infus
Asam mefenamat
2x1 tab
Sohobion 1x1 tab
busi No 5
post
hymenektomi
Hari ke 4
busi No 7
Sohobion 1x1 tab
PBJ
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1
Embriologi himen
Secara
embriologi,
himen
merupakan
sambungan
antara
bulbus
mengalami
perforasi
selama
masa
embrional
untuk
3.2
Anatomi himen
Himen adalah suatu membran tipis tidak utuh yang melingkari orifisium
vagina dan mempunyai satu atau beberapa lubang yang memungkinkan keluarnya
aliran darah menstruasi. Bentuk dan ukuran lubang himen bervariasi, tetapi
umumnya robek pada waktu koitus pertama.
10
Himen Imperforata
3.3.1
Definisi
Himen Imperforata adalah kelainan kongenital yang relatif jarang terjadi
Epidemiologi
Penderita yang mengalami himen imperforata frekuensinya tidak begitu
banyak, yaitu sebesar 0.1% dari seluruh wanita usia pubertas atau 1 kasus dari
1000 populasi sampai 1 kasus dari 10.000 populasi.
3.3.3
Etiologi
Himen imperforata merupakan suatu malformasi kongenital. Himen
Imperforata tanpa mukokolpos yang berasal dari jaringan fibrous dan jaringan
lunak antara labium minora sulit dibedakan dengan tidak adanya vagina. Aplasia
11
3.3.4
Patofisiologi
Darah menstruasi dari satu siklus menstruasi pertama atau kedua yang
12
darah dari kavum uteri juga dapat memasuki tubafallopi dan menyebabkan
hemotosalfing karena terbentuknya adhesi (perlengketan) pada fimbriae dan ujung
tuba, sehingga darah tidak masuk atau hanya sedikit yang dapat masuk ke kavum
peritoneum membentuk hematoperitoneum bahkan dapat terjadi iritasi yang
menyebabkan peritonitis.
3.3.5
Gejala Klinis
Tanda dan gejala dari kelainan ini sering dijumpai pada usia 11 15 tahun
13
Darah terkumpul di dalam vagina dan menyebabkan himen tampak kebirubiruan (hematokolpos) dan menonjol (himen buldging) akibat meregangnya
membran mukosa himen.
Darah menstruasi dari satu siklus menstruasi pertama atau kedua yang
terkumpul di vagina belum menyebabkan peregangan vagina dan belum
menimbulkan gejala. Bila keadaan ini dibiarkan berlanjut maka darah haid akan
mengakibatkan over distensi vagina dan kanalis servikalis, sehingga terjadi
dilatasi dan darah haid akan mengisi kavum uteri (Hematometra). Gejala teraba
massa di daerah supra pubik terjadi karena pembesaran uterus yang disertai rasa
sakit di abdomen secara periodik setiap bulan atau secara progresif terus menerus
akibat akumulasi dari darah menstruasi yang tertahan di dalam cavum uteri.
Gejala yang paling sering terjadi akibat over distensi vagina, diantaranya
rasa sakit perut bagian bawah, nyeri pelvis dan sakit di punggung bagian
belakang. Gangguan buang air kecil terjadi karena penekanan dari vagina yang
distensi ke uretra dan menghambat pengosongan kandung kemih sehingg
menyebabkan distensi kandung kemih. Rasa sakit pada daerah supra pubik
bersamaan dengan gangguan buang air kecil menimbulkan disuria, urgensi,
inkontinensia overflow, selain itu juga dapat disertai penekanan pada rectum yang
menimbulkan gangguan defekasi.
3.3.6
Diagnosa
Ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa
14
USG
dapat
segera
didiagnosis
hematokolpos
atau
Diagnosa Banding
Beberapa diagnosis banding pada himen imperforate adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
Atresia vagina
Adhesi labial
Septum vagina
Vaginal agenesis
15
3.3.8
Terapi
Apabila himen imperforata dijumpai sebelum pubertas, membran himen
16
Gambar 3.8 Insisi Stellate dilakukan pada posisi arah jam 2, 4, 8 dan 10
Tiap kuadran dieksisi ke arah lateral, tepi dari mukosa hymen dijahit
dengan benang delayed absorbable.
Untuk
mencegah
terjadinya
jaringan
parut
dan
stenosis
yang
17
Perdarahan, jaringan parut dan stenosis dari lubang vagina adalah komplikasi
utama dari prosedur ini.
3.3.9
Komplikasi
Penanganan dengan teknik operasi yang baik jarang menimbulkan
Infertilitas
Nyeri pelvis
Endometriosis
3.3.10
Prognosis
Prognosis secara klinis umumnya baik. Angka kesembuhan mencapai 90%
18
BAB 4
KESIMPULAN
Pasien datang ke IGD RSU Cut Meutia dengan keluhan nyeri perut bagian
bawah sejak empat bulan yang lalu. Nyeri memberat empat hari yang lalu dan
bersifat hilang timbul setiap bulan. Selain itu pasien juga mengeluh nyeri
pinggang disertai perut semakin membesar selama seminggu ini. Pasien juga
mengeluh sulit BAK dan kadang-kadang nyeri. Pasien juga mengeluh merasa
ingin selalu BAB.
Dari riwayat anamnesis Pasien belum pernah haid sebelumnya, dan juga
Ibu Pasien mengaku mengetahui tidak adanya lubang hymen pada pasien sejak
usia 1 tahun. Dari pemeriksaan fisik, tanda vital dalam batas normal, pada status
lokalisata abdomen dijumpai perut membesar seperti ada massa diatas suprapubis
19
Organ genitalia labia mayor, labia minor, klitoris dalam batas normal.
Pada pemeriksaan tampak hymen menutupi seluruh introitus vagina,
terdapat hymen buldging, hematokolpos dan hematometra, dari pemeriksaan fisik
maka pasien dapat di diagnosa Hymen Imperforata dan direncanakan tindakan
Hymenectomy pada tgl 30 desember 2014.
Hymenectomy yang dilakukan yaitu dengan insisi stellate, insisi stellate
dilakukan pada posisi arah jam 2, 4, 8 dan 10 Tiap kuadran dieksisi ke arah lateral,
kemudian keluar darah kental berwarna merah kecoklatan dan
terjadila
20
21