Anda di halaman 1dari 2

1.

Iron Sponge
Metode-metode yang digunakan untuk menghilangkan kandungan sulfur dari
gas alam dengan menggunakan metode adsorpsi dapat menggunakan ZnO
atau sponge iron. ZnO berfungsi debagai zat penyerap yang pada umumnya
berbentuk pellet yang akan menyerap hydrogen sulfide sehingga
menghasilkan ZnS dan air. Adsorpsi dengan sponge iron adalah serpihan
kayu yang telah di impregnasi dengan Fe 2O3.6H2O. penyerapan terjadi pada
permukaan adsorben saat terjadinya kontak Antara gas dengan padatan,
sehingga terjadi reaksi Antara ferrioksida dengan sulfur. Reaksinya adalah:
Fe2O3.6H2O + 3H2S

Fe S .6H O + 3H O (Reaksi 1)
2 3
2
2

Adsorben sponge iron adalah kayu loak yang berbentuk chip yang telah
dijenuhkan dengan ferri (III) Hidroksida. Serbuk sponge iron memiliki porous
yang sangat halus dari besi yang dibuat dengan cara mereduksi besi oksida
pada tempertaur tepat tepat di bawah titik leleh dari besi disebut direct
reduce iron.
Proses
desulfurisasi tahap pertama adalah penyingkiran H2S dengan
adsorben berbeasis Fe2O3 berupa sponge atau mixed iron oxide yaitu
adsorben yang mengandung Fe2O3.H2O atau hamparan serbuk Fe2O3.H2O
pada serpihan kayu. Sponge iron yang digunakan sebagai adsorben pada
desulfurizer akan mengikat sulfur yang terkandung dalam gas umpan dalam
bentuk hydrogen sulfide. Reaksi 1 akan berlangsung pada kondisi basa (pH
8,0-9,0), karena H2S akan bereaksi dengan besi oksida membentuk ferro
sulfide pada kondisi asam, sedangkan ferro sulfide tersebut sangat sulit
untuk digenerasi.
Fe2O3.6H2O + 3H2S

2FeS + S + 4H2O (Reaksi 2, pada kondisi pH asam)

Panas yang dihasilkan dari radiasi sponge iron dengan H 2S akan membuat
ferro sulfide (FeS) bereaksi dengan sulfur bebas membentuk ferro disulfide
(FeS2).
FeS + S

FeS2 (Reaksi 3)

Ferro disulfide adalah senyawa inert yang sulit untuk diregenerasi kembali
menjadi sponge iron. Pada suhu 100 0F, FeS dapat teroksidadi menjadi ferro
sulfat, berdasarkan reaksi:

FeS + 2O2

FeSO4 (Reaksi 4)

Ferro sulfat akan bereaksi dengan air yang terbentuk dari reaksi penyerapan
sulfur pada kondisi asam. Hal ini menyebabkan kondisi dalam vessel semakin
asam. Sehingga akan mempengaruhi self time sponge iron itu sendiri. Untuk
menjaga agar pH tetap berkisar Antara 7,5-9,0 dilakukan penambahan soda
ash (Na2CO3) yang juga berfungsi untuk menjaga kelembaban sponge iron.
Kelembaban dari sponge iron menjadi faktor yang sangat penting karena
apabila uap air dalam sponge air di dalam gas umpan masuk dengan
tekanan lebih besar dari tekanan yang ada di dalam sponge iron, akan
menyebabkan pengikatan uap air oleh sponge iron. Begitu pula pada kondisi
sebaliknya, menyebabkan sponge iron kehilangan 30-40 % wt. kelembaban
dapat dimonitor melalui jumlah tetesan air diindikasikan sebagai kondisi
kering (dry), kelembaban yang terlalu tinggi akan mengakibatkan
penguranan umur adsorben.
Regenerasi sponge iron dibutuhkan untuk memanfaatkan kembali bahanbahan supaya proses pemurnian menjadi lebih ekonomis. Regenerasi sponge
iron adalah suatu proses kimia yang dimaksudkan untuk mengubah besi
sulfide yang terbentuk menjadi besi oksida kembali. Reaksi yang terjadi
adalah
2Fe2S3 + 3O2

2Fe2O3.5H2O + 6S + Heat (Reaksi 5)

Panas yang ditimbulkan akan menyebabkan kenaikan temperature pada


sponge iron. Pada suhu 40 0C sponge iron akan mengalami dehidrasi yang
berakibat pada pengurangan aktivitas penyerapan pada proses reservice,
sehingga panas tersebut harus dikeluarkan melalui vent dengan
menggunakan gas inert sebagai gas carrier.
2. Mol Sieve
Komponen-komponen dari limbah molecular sieve biasanya terdiri dari senyawa
SiO2, NaO, Al2O3 & MgO. Limbah dari mol sieve biasanya dikumpulkan dalam jumlah yang
cukup besar kemudian dibuang.

Anda mungkin juga menyukai