Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Singkat

Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara (STIKN), A3N, Akademi Threasuri Negara
(ATN), A3P, dan Akademi Dinas Pemeriksa Keuangan (ADPK) adalah beberapa
pendidikan di lingkungan Departemen keuangan yang kemudian diintegrasikan
menjadi IIK (Institut Ilmu Keuangan). IIK tersebut didirikan berdasarkan Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor: Kep.302/Menkeu/2967 (3/PT/1967) tanggal 15 Desember 1967 yang
kemudian dipertegas dengan Keputusan Presiden RI Nomor:167 tanggal 6 Mei
1968.
IIK berpusat di jakarta dan memiliki cabang di tiga kota, yaitu: Medan, Bandung, dan
surabaya. Ada empat jurusan dalam institut ini, yaitu: Akuntansi, Pajak Umum, Bea
Cukai dan Kebendaharaan Umum. Namun dalam perkembangannya, berdasarkan
Keputusan Presiden RI Nomor.34 tahun 1972 tentang Tanggung Jawab Fungsional
Pendidikan dan Latihan yang ditegaskan dalam Instruksi Presiden Nomor 15 tahun
1974, pimpinan Departemen Keuangan memutuskan untuk meninjau kembali status
IIK dan akhirnya menganggap tidak perlu lagi mempertahankan status IIK ini.
Dengan pertimbangan bahwa pada masa itu perguruan tinggi negeri yang ada
belum sanggup untuk mendidik tenaga akuntan, sementara IIK sendiri harus ditutup,
maka didirikanlah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Pendirian STAN berdasarkan
keputusan Presiden Nomor:45 Tahun 1974 jo. Keputusan Presiden Nomor:12 Tahun
1967. Baru pada tanggal 17 Maret 1975 melalui Surat Keputusan
No.13495/MPK/1975 diperoleh izin penyelenggaraan pendidikan akuntan dari
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Assalamualaikum..
Pastinya teman-teman sudah mengenal perguruan tinggi yang bernama STAN. Yups,
kampus biru itu memang banyak diserbu setelah lulus dari sekolah menengah.Lho, kok
namanya kampus biru? Itu kan kaya nama kampus yang lain ya. STAN memang punya
julukan kampus biru karena memang jas almamaternya juga berwarna biru.
Selain sebutan itu, kampus ini juga punya sebutan lain, Kampus Plat Merah. Kenapa pula
dengan nama itu? Kampus ini adalah perguruan tinggi kedinasan, yang notabene dikelola
oleh pemerintah, dalam hal ini Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK). Jadinya
kaya mobil dinas, pake plat merah.Hehehe
Oke, sekarang kita lanjut membahas mengenai awal mula berdirinya perguruan tinggi ini.
Tentunya menarik pula untuk diketahui. Jadi ndak cuma asal tahu aja.
Dahulu kala saat kakek moyang kita lagi lugu-lugunya (saat awal kemerdekaan), sudah
dirasakan kekurangan tenaga ahli di bidang keuangan. Atas alas an inilah Departemen
Keuangan RI mengadakan kaderisasi mengirimkankaryawan-karyawannya mengikuti
pendidikan di dalam dan di luar negeri. Di samping itu, Depkeu juga mengadakan pendidikan
sendiri.
Pendidikan yang mula-mula dibentuk adalah Akademi Ajun Akuntan Negara, Akademi Pajak
dan Pabean, serta kursus Treasury Negara. Sejarah pendidikan ini unik dan panjang sejak
1952 sampai sekarang telah berganti-ganti nama.
Sekolah Tinggi Keuangan Negara (STIKN)
Pada 5 Oktober 1959, Akademi Pajak dan Pabean dibubarkan. Sebagai pengganti, lahirlah
STIKN berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Nomor 175042/UP/X tanggal 31
Desember 1959. Terdapat empat jurusan yaitu Akuntansi, Pajak Umum, Bea Cukai, dan
Kebendaharaan Umum.
Akademi Threasuri Negara (ATN)
Didirikan untuk menyediakan tenaga ahli yang cakap di bidang keuangan negaradalam
rangka pelimpahan tugas administrasi Negara. Akademi ini didirikan berdasarkan SK Menteri
Keuangan Nomor 2815/UP/X tertanggal 7 April 1960.
Akademi Dinas Pemeriksa Keuangan (ADPK)
Berawal dari Kursus Tinggi Pengawasan Keuangan, dibentuklah akademi berdasarkan
instruksi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 32/BP/63 tanggal 30 September 1963.
Lama pendidikannya adalah 5 tahun.
Pendidikan Tenaga Akuntan
Setelah republik ini berdiri, tenaga terdidik dalam bidang akuntansi dan keuangan sangatlah
sedikit. Oleh karena itu, Depkeu berinisiatif untuk menyelenggarakan berbagai pendidikan
antara lain: Kursus Djabatan Adjun Akuntan (KDDA) tahun 1953, Kursus Djabatan

Pembantu AKuntan (KDPA) tahun 1959, STIKN jurusan akuntansi tahun 1959, Akademi
Djabatan Adjun Akuntan (ADDA) tahun 1960 , Akademi Adjun Akuntan Negara (A3N)
tahun 1967, Institut Ilmu Keuangan Akuntansi tahun 1967, dan Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara (STAN) tahun 1975.
Institut Ilmu Keuangan (IIK)
Didirikan berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor Kep 302/Menkeu/2967 (3/PT/1967) tanggal 15 Desember 1967 yang
dipertegas dengan Keputusan Presiden RI Nomor 167 tanggal 6 Mei 1968. Integrasi dari
beberapa pendidikan di lingkungan Departemen Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan
antara lain: STIKN, A3N, ATN, A3P dan ADPK. Ada empat jurusan dalam institute ini, yaitu:
Akuntansi, Pajak Umum, Bea Cukai, dan Kebendaharaan Umum. Berdasarkan Keputusan
Presiden RI Nomor 34 tahun 1972 tentang Tanggung Jawab Fungsional Pendidikan dan
Latihan yang dipertegas dalam Instruksi Presiden Nomor 15 tahun 1974, pimpinan
Departemen Keuangan memutuskan untuk meninjau kembali status IIK dan akhirnya
menganggap tidak perlu lagi mempertahankan status IIK ini.
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
Dengan pertimbangan bahwa pada masa itu perguruan tinggi negeri ada yang belum sanggup
untuk mendidik tenaga akuntan, sementara IIK sendiri harus ditutup maka didirikanlah
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Pendirian STAN berdasarkan keputusan presiden Nomor
45 tahun 1974 jo Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 1967. Baru pada tanggal 17 Maret
1975 melalui Surat Keputusan No.13495/MPK/1975 diperoleh izin penyelenggaraan
pendidikan akuntan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK)
Keputusan Presiden Nomor 44 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi dan
Kebendaharaan Umum dengan masa pendidikan 5 tahun.
Departemen disusul ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Kuangan yang tertuang dalam SK Menteri Keuangan Nomor 405/MK.164/1975, lahirlah
Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK) yang menangani pendidikan dan latihan
pegawai.
Departemen Keuangan yang semula dikelola oleh setiap Direktorat Jendral. BPLK meliputi
Sekretariat, Pusdiklat Perpajakan, Pusdiklat Bea dan Cukai, Pusdiklat Pengawasan, Pusdiklat
IPEDA, Pusdiklat Kebendaharaan Umum dan Pegadaian, dan Pusdiklat Akuntansi (STAN).
Dengan keluarnya SK Menteri Keuangan tahun 1981, susunan organisasi BPLK mengalami
perubahan. Pusdiklat Kebendaharaan Negara diganti dengan Pusdiklat Anggaran dan
dimunculkan Pusdiklat Keuangan Uum. Dalam perkembangan selanjutnya BPLK berganti
nama menjadi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK).

FFF

Departemen Keuangan adalah salah satu denyut nadi berdirinya suatu negara. Dalam
mempertahankan keberlangsungan denyut nadi secara optimal, diperlukan aparat
keuangan yang juga berkualitas dalam menyusun sistem organ tersebut. Dari zaman
awal berdirinya Indonesia, intern Departemen Keuangan telah menyadari bahwa
diperlukan aparat keuangan yang memiliki kualitas terbaik dan terpilih dari generasi
bangsa. sejak pengakuan kedaulatan, tepatnya setelah 1956, terjadi pergantian
pimpinan di Departemen Keuangan dari orang-orang Belanda kepada orang-orang
Indonesia. Pemerintah pun menyadari perlu adanya tenaga-tenaga ahli dari bangsa
Indonesia sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan itulah, Departemen Keuangan
mengirimkan kader-kadernya untuk mengikuti pendidikan tinggi di dalam dan di luar
negeri serta menyelenggarakan kursus-kursus dan pendidikan tinggi. Beberapa kursuskursus dan pendidikan tinggi tersebut adalah Ajun Akuntan Negara dan Ajun Akuntan
Pajak pada tahun (1952), Kursus Djabatan Adjun Akuntan (KDAA), tahun (1953),
Akademi Pajak dan Pabean (AP2) (1957), Kursus Thesauri Negara (1958), Kursus
Djabatan Pembantu Akuntan (KDPA), tahun (1959).
Pada tanggal 5 Oktober 1959 Akademi Pajak dan Pabean (yg didirikanth.1957)
dibubarkan. Sebagai penggantinya lahirlah STIKN berdasarkan keputusan Menteri

Keuangan Nomor : 175042/UP/X tanggal 31 Desember 1959. Pada awal


pembentukannya, terdapat empat jurusan/spesialisasi yaitu Akuntansi, Pajak Umum,
Bea Cukai dan Kebendaharaan Umum dengan masa pendidikan lima tahun. Setelah itu
didirikan pula Akademi Thesauri Negara (ATN) tahun 1960, yang didirikan untuk
menyediakan tenaga ahli yang cakap di bidang keuangan negara dalam rangka
pelimpahan tugas administrasi keuangan. Akademi ini didirikan dengan berdasarkan SK
Menteri Keuangan Nomor: 2815/UP/X tertanggal 7 April 1960. Kemudian berturut-turut
diadakan Akademi Djabatan Adjun Akuntan (ADAA) tahun 1960, Akademi Dinas
Pemeriksaan Keuangan (ADPK) tahun 1963 yang merupakan akademi dibawah Badan
Pemeriksa Keuangan dengan lama pendidikan lima tahun. Akademi Perbendaharaan
Negara (APN) tahun 1965, Akademi Adjun Akuntan Negara (A3N) dan dan Akademi
Adjun Akuntan Pajak (A3P), tahun 1967.
Pada tahun 1967, berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:Kep.302/Menkeu/2967 (3/PT/1967) tanggal 15
Desember 1967 yang kemudian dipertegas dengan Keputusan Presiden RI Nomor:167
tanggal 6 Mei 1968, didirikanlah IIK. Institut ini merupakan integrasi dari beberapa
pendidikan di lingkungan Departemen Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan, antara
lain: STIKN, A3N, A3P, ATN dan ADPK. IIK berpusat di jakarta dan memiliki cabang di
tiga kota, yaitu: Medan, Bandung, dan Surabaya. Ada empat jurusan dalam institut ini,
yaitu: Akuntansi, Pajak Umum, Bea Cukai dan Kebendaharaan Umum. Namun dalam
perkembangannya, berdasarkan Keputusan Presiden RI No.34 tahun 1972 tentang
Tanggung Jawab Fungsional Pendidikan dan Latihan yang ditegaskan dalam Instruksi
Presiden Nomor 15 tahun 1974, pimpinan Departemen Keuangan memutuskan untuk
meninjau kembali status IIK dan akhirnya menganggap tidak perlu lagi mempertahankan
status IIK ini.
Pada masa berakhirnya IIK pada 1974, keluarlah Keputusan Presiden Nomor : 44 tahun
1974 tentang Pokok-Pokok Organisasi Departemen, disusul KEPMENKEU No
405/MK/6/4/1975 tentang susunan dan organisasi dan tata kerja Departemen
Keuangan, berdasarkan keputusan ini maka lahirlah Badan Pendidikan dan Latihan
Keuangan yang susunan organisasinya meliputi Sekretariat Badan, Pusdiklat
Kebendaharaan Umum, Pusdiklat Perpajakan, Pusdiklat Bea dan Cukai, Pusdiklat
Pengawasan, Pusdiklat Ipeda dan Pegadaian, dan Pusdiklat Akuntansi Negara (STAN).
Pada tahun 1975, masa momen pembubaran IIK, dengan pertimbangan bahwa pada
masa itu perguruan tinggi negeri yang ada belum sanggup untuk mendidik tenaga
akuntan, sementara IIK sendiri harus ditutup, maka didirikanlah Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara. Pendirian STAN berdasarkan keputusan Presiden Nomor : 45 Tahun
1974 jo. Keputusan Presiden Nomor:12 Tahun 1967. Baru pada tanggal 17 Maret 1975
melalui Surat Keputusan No.13495/MPK/1975 diperoleh izin penyelenggaraan pendidikan
akuntan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dengan KEPPRES 15 tahun 1984 susunan organisasi BPLK terjadi perubahan, yaitu
berpisahnya Pusdiklat Pengawasan yang bergabung dengan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan dan timbulnya Pusdiklat Pegawai yang menangani Sekolah
Pimpinan Administrasi dan Seminar Ketrampilan Manajemen. Dalam KEPPRES tersebut
STAN tidak dibawah BPLK namun pembinaannya berada dibawah BPLK.
Dalam perkembangannya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, yang secara stuktur
ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1/PMK/1977 tanggal 18 Februari
1977, mengalami peleburan dengan Program Diploma Bidang Keuangan. Program
tersebut awalnya dikelola oleh Pusdiklat-pusdiklat yang ada dalam struktur BPLK.
Program Diploma Bidang Keuangan dilimpahkan tanggung jawab pengelolaanya kepada
Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara sesuai dengan Surat Tugas Kepala Badan

Pendidikan dan Latihan Keuangan Nomor ST-098/BP/1997 Tanggal 31 Oktober 1997 dan
Surat Edaran Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan Nomor SE-048/BP/1998
Tanggal 29 Oktober 1998.

Anda mungkin juga menyukai