Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh sekresi air ludah (mengandung enzim tertentu) yang
diinjeksikan ke dalam tumbuhan sewaktu nematoda makan.
2. Terjadi sebagai akibat adanya pembelahan sel yang giat tetapi tidak diikuti oleh terbentuknya
dinding pemisah, sehingga dalam satu sel .
Terhambatnya pertumbuhan
1. Reaksi fisiologis ini biasa terjadi pada pertumbuhan di bawah tanah.
2. Contoh: Serangan Trichodorus sp. (stubby root nematodes) pada akar jagung.
3. Serangan nematoda ini dapat menghambat pertumbuhan ujung akar, sehingga ujung akar tidak
dapat memanjang, namun pada bagian sebelah bawah ujung akar tumbuh cabang-cabang akar
yang berukuran pendek, gejala ini disebut stubby root.
Nekrosis (luka)
1. Contoh : Pratylenchus sp. yang menyerang akar padi.
2. Pada waktu menyerang akar padi nematoda mengeluarkan ensim glukosidase. 3. Akar
tanaman mempunyai hormon amigdalin. glukosidase dan amigdalin akan bereaksi sehingga
terbentuk senyawa benzaldehida + HCN, senyawa ini merupakan racun bagi sel-sel yang terkena,
sehingga sel-sel akan mati (nekrosis).
4. glukosidase + amigdalin benzaldehida + HCN
5. Karena serangan ini terjadi di luar maka akan tampak becak-becak.
6. Pratylenchus disebut juga sebagai root lession nematodes.
Hipersensitif
~ Suatu keadaan dimana sel segera mati setelah terjadi kontak dengan nematoda.
~ Sifat ini digunakan untuk mencegah lebih meluasnya serangan nematoda. Tanaman inang yang
tahan terhadap serangan Meloidogyne sp. sebenarnya disebabkan oleh sifat hipersensitif sel-sel
yang terserang.
~ Karena Meloidogyne sp. dikenal sebagai parasit obligat maka matinya sel menyebabkan
matinya Meloidogyne sp. pula.
~ Efek infeksi nematoda yg paling menonjol mengurangi pertumbuhan
~ Tanda utama serangan nematoda adanya tanaman dg pertumbuhan jelek pd tempat tertentu di
antara tanaman yg sehat
~ Tumbuhan yg terinfeksi nematoda puru akar, luka akar, akar bercabang lebih lebat, ujung akar
rusak, busuk akar, diikuti gejala tanpa ciri-ciri khas di atas permukaan tanah
~ Luka akar (root lesion) akibat jalan masuk nematoda pada kortek akar yg menimbulkan luka
berwarna gelap kecoklatan di sekitarnya (Pratylenchus sp.)
~ Akar cabang tdk normal akibat serangan nematoda pd akar muda (Nacobbus sp.)
~ Akar cabang pendek akibat serangan nematoda pd ujung akar cabang menyebabkan
pertumbuhannya terhenti (Trichodorus sp.)
Pratylenchus coffeae & Radopholus similis (Nematoda Penting pada Tanaman Kopi)
~ Serangan P. coffeae pada kopi robusta dapat menyebabkan penurunan produksi sampai 57%
~ Serangan R. similis bersama-sama dengan P. coffeae pada kopi arabika dapat mengakibatkan ~
kerusakan lebih parah yaitu 80 % dan tanaman akan mati pada umur kurang dari 3 tahun.
Gejala serangan P. coffeae & R. similis pada Tanaman Kopi (di Lapang)
~ Tanaman kopi kelihatan kurus
~ Batang berukuran kecil
~ Daun tua menguning dan gugur
~ Yang tertinggal hanya daun pada ujung cabang dan batang daun berukuran kecil, keriting dan
menguning
~ Pada serangan berat tanaman mati, namun proses kematian berlangsung lambat
~ Gejala serangan nampak jelas pada musim kemarau karena akar tidak mampu menyerap air
dan unsur hara sebab sebagian besar akar serabut rusak dan busuk. Rusaknya akar serabut
ditandai dengan tanaman mudah digoyang dan dicabut.
Sanitasi:
1. Karantina tanaman mencegah penyebaran nematoda ke tanaman/daerah lain
2. Disinfeksi tanaman mencelupkan bibit tanaman ke dalam air panas yg mengandung
nematisida
3. Mencegah penyebaran nematoda oleh air irigasi menahan air yg mengandung/tertular
nematoda di dalam bak penampungan sampai nematoda mengendap
Kultur Teknis:
Fisik:
1. Pembakaran
2. Penguapan panas
3. Pencelupan ke dalam air panas
Hayati:
1. Parasit Artrobotrys oligospora, Meria conoispora, Bacillus penetrans
2. Predator Mononchus sp.
3. Tanaman yg mengeluarkan zat nematisidal Tagetes sp., Crotalaria sp., Asparagus sp.
Kimiawi:
1. Fumigan Hidrokarbon alifatik halogen, sodium metan, dazomet
2. Nematisida sistemik (granular) Diazinon, furadan, nemacide, temik
Sumber : Materi kuliah PHT oleh Tim Dosen Politeknik Negeri Jember