Geologi Regional Medan
Geologi Regional Medan
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Paper Studi Kasus
Daerah Sumatera Utara ini, tepat pada waktunya dan selalu berusaha untuk
memberikan yang terbaik.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih, kepada teman-teman
seangkatan-2011, serta kakak senior yang telah memberikan informasi dan
menjawab informasi jikalau ada yang kurang dalam format paper ini.
Dalam penyusunan paper ini tentu banyak kekurangan maupun
kesalahan, oleh sebab itu saya mohon kritik dan saran untuk perbaikan setiap
kekurangan. Saya mohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan.
Semoga paper ini bermanfaat bagi kita semua.
Hormat saya,
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar isi ..2
Daftar Gambar.20
Daftar Tabel.16
Bab I. Pendahuluan
1.1.
Latar
belakang..3
1.2.
Tujuan...3
Bab II. Isi
2.1. Sekilas tentang Sumatera Utara4
2.2. Potensi Geologi Daerah Sumut.5
2.3. Potensi Cadangan Minyak dan Gas Bumi Sumut.11
Bab III. Kesimpulan 14
Daftar Pustaka .15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Paper atau makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
Tujuan
1.2.
1.2.1.
BAB II
ISI
yang berumur sekitar Miosen tengah hingga Miosen, yaitu pada Formasi Baong
dan Formasi Keutapang. Formasi atau batuan yang relatif lebih tua diperkirakan
mengandung minyak dan gas bumi lebih besar.
Secara regional kondisi geologi cekungan cekungan Pulau Sumatera
yang mengandung minyak dan gas bumi yang berumur Tersier (Trias Jayaguna,
1988), yaitu Cekungan Sumatera Bagian Utara, Cekungan Sumatera Tengah,
Cekungan Sumatera Bagian Selatan dan Cekungan Sumatera Bagian Timur.
Kabupaten Langkat berada pada Cekungan Sumatera Bagian Utara yang terletak
relatif pada bagian selatan menempati Sub-Cekungan Langkat.
Sisa sejarah Tersier Cekungan Sumatera Utara dapat dibagi menjadi tiga
fase: 1) Syn-keretakan, 2) Transisi (Foreland Dini), dan 3) kompresional
(Foreland Akhir; Gambar 2.10).. Stratigrafi cekungan terkait erat dengan fase-fase
evolusi.
Kecamatan Sibiru-biru, meliputi luas +/- 15% pada bagian tengah dan timur
laut. Desa-desa yang termasuk didalamnya yaitu, Desa Paria-ria, Penen,
Medinding Kenjulu, Medinding Kenjahe, Lau Sigayu serta Laja.
Kecamatan Sibolangit, meliputi luas +/- 50%, pada bagian utara, tenggara,
barat laut, desa-desa yang termasuk didalamnya adalah : Rumah Kinagkong,
5
Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir (STM Hilir). Meliputi luas +/32% pada bagian selatan, tenggara dan timur. Desa-desa yang termasuk
didalamnya ialah : Desa Pernangenan Dusun Pamah. Pada bagian Selatan,
seluas +/- 3% , daerah pemetaan termasuk dalam wilayah Kabupaten Karo.
Daerah pemetaan terletak +/- 50 km dari kota Medan ke arah selatan atau 13
km dari Sibolangit/Bandar Baru ke arah timur.
seperti batu lempeng, lanau, serpih, batu gamping serta endapan bahan
rombokan sebagai endapan alluvial.
Terbentuknya satuan morfologi ini dipengaruhi oleh litologi dan proses
pelapukan dan erosi yang berlangsung intensif. Proses-proses
vulkanisme serta erupsi yang menghasilkan batuan beku lelehan
menjadi faktor penting dalam pembentukan morfologi ini, disamping
proses erosi dan pelapukan.
meliputi
batulempung,
batupasir,
lanau
serpih
dan
mikrodiorit.
Mtk, Formasi Kualu, berumur Oligosen Akhir ; terdiri atas serpih hitam,
dengan lapisan tipis batu pasir dan lanau.
2.
Tob, Formasi Bruksah, berumur Oligosen Akhir ; terdiri atas batu pasir
mikaan, basal konglomerat, batu lumpur minor.
3.
Tlb, Formasi Bampo, berumur Oligosen Akhir-Miosen Awal ; terdiri atas batu
lumpur hitam berpirit, nodule septarian, berlapisan tipis batu lanau dan batu
pasir.
4.
5.
6.
7.
8.
5. Andesit
2. Batupasir
7. Diorit
4. Batugamping terumbu
8. Endapan aluvial
Pada tebing jalan batu senggehan dan jembatan Lau Seruai menuju Besukum.
Tipe gerakan tanah ; debris fall (jatuhan masa tanah/bahan rombakan) terdiri
atas tanah lapukan breksi andesit dan agglomerat , menutupi badan jalan
sepanjang 3 meter dan lebar 1 meter . Bahan-bahan jatuhan berasal dari
bagian atas tebing terjal (slope lk.75 derajat) dengan ketinggian 5 - 7 meter.
2.
Pada daerah Medinding Kenjulu, gerakan tanah berupa rock fall, fragmen
Pada daerah Lau Pulo, gerakan tanah terjadi pada dua lokasi berbeda, yaitu
pada aliran sungai Lau Jabi dan jalan setapak antara Lau Pulo dan Nageri
Suah. Tipe gerakan tanah adalah debris slide (longsoran tanah dan bahan
rombakan) , materi longsoran berupa tanah lempung bercampur dengan
fragmen batuan lempung yang melapuk berukuran berangkal. Tebing-tebing
pada daerah longsoran berkisar 35 derajat sampai 45 derajat.
Selain pada tempat-tempat yang telah mengalami peristiwa gerakan tanah, maka
daerah-daerah yang berpotensi mengalami gerakan tanah meliputi ;
- daerah sekitar Negeri Suah dan Negeri Gugung
- daerah Lau Sigayu , terutama pada kaki Uruk Mendem
- daerah sekitar Medinding Kenjulu , terutama pada kaki Uruk Mendem
10
2.3. Potensi Cadangan Minyak Dan Gas Bumi Propinsi Sumatera Utara
Daerah Sumatera Utara memiliki potensi cadangan minyak dan
gas bumi yang didasarkan oleh hasil eksplorasi pemboran yang dilakukan
oleh beberapa perusahaan/kontraktor. Hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya sumur minyak di luar daerah Kabupaten Langkat,antara lain
di daerah Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Asahan, Kabupaten
Tapanuli Selatan, Kabupaten Deli Serdang, dan
Kota Medan.
karena
potensi
cadangannya
tidak
signifikan
untuk
dikembangkan.
Potensi cadangan minyak dan gas bumi daerah Sumatera Utara
dibandingkan secara nasional, maka kontribusi yang diberikan oleh daerah
Sumatera Utara yaitu, minyak sebesar 2,11 % dan gas bumi sebesar 5,3 %.
Untuk daerah Propinsi Nangru Aceh Dasussalam (NAD) yaitu, minyak
sebesar 0,82 % dan gas bumi sebesar 4,2 %.
2.4. Potensi Sumberdaya Minyak dan Gas Bumi Serta Titik Sumur Daerah
Kabupaten Langkat
Di daerah Kabupaten Langkat terdapat 18 titik sumur, dimana
terbagi 2 (dua) Manajemen Daerah Operasi Hulu dan Hilir. Jumlah titik
11
sumur tersebut diatas, terbagi dua asset, yaitu Asset I Rantau (Aceh Timur)
sebanyak 5 unit sumur dan 2 unit sumur cadangan, masingmasing Besilam
dan Batu Mandi.
Sedangkan Asset II Pangkalan Susu sebanyak 11 titik sumur.
Potensi cadangan minyak daerah Kabupaten Langkat sebesar 204,70
MSTB (Million Stock Tauk Barrel) dan gas bumi sebesar 7.369,5 BSCF
(Billion Standart Cubic Feet). Daerah Propinsi NAD memiliki potensi
minyak sebesar 80,1 MSTB dan gas bumi sebesar 5.866,5 BSCF.
Sedangkan secara nasional, cadangan minyak sebesar 9.691,57 MSTB dan
gas bumi sebesar 136.464 BSCF.
Asset sumur minyak dan gas bumi daerah Kabupaten Langkat sebagai berikut :
a. Asset II Pangkalan Susu terdapat 11 titik sumur dengan produksi minyak
sebesar 54.848,90 MSTB, kondensat 2.118 MSTB, gas asso 245.376,90
MMSCF, dan gas non asso 206.092,70 MMSCF
b. Potensi cadangan minyak sebesar 26.520,70 MSTB, kondensat 9.417,60
MSTB, gas asso 262.501,70 MMSCF dan gas non asso 521.551,90 MMSCF
c. Terdapat 2 unit sumur cadangan dengan potensi cadangan minyak sebesar
0,59 MSTB (sumur Batu Mandi) dan potensi gas bumi sebesar 2,2 BSCF
(sumur Besilam)
d. Titik sumur minyak dan gas bumi sebagai berikut ;
1.Serang Jaya
6.PaluTabuhan Timur
11.P.Panjang
2.Kuala Dalam
12. Arubay
3.Sungai Buluh
8. Gebang (Gebang)
13. Securai
4. Prapen (Prapen)
14.Besitang
5. Serang (Serang)
10. Wampu
15. Tungkam
12
16. P.Sembilan
17. Besilam
13
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
URL :
http://www.google.com
http://www.blogspot.com
http://www.wikibooks.com
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA
Andi Djunuddin, Sabri, 1994, Potensi Sumberdaya Mineral Propinsi Sumatera
Utara. Kanwil
Departemen Pertambangan dan Energi, Propinsi Sumatera Utara.
Badan Statistik Propinsi Sumatera Utara, 2001. Sumatera Dalam Angka. Medan,
Sumatera Utara.
Koesumadinata, R.P., 1980, Geologi Minyak Dan Gas Bumi Jilid I Edisi ke II,
Penerbit Institut
Teknologi Bandung.
Supriana Suhala, dkk, 1997, Bahan Galian Industri. Jilid 1 dan 1. Pusat Penelitian
dan
Pengembangan Mineral, Bandung
Tim Lemigas dan British Geological Survey, 1993, The North Sumatera Basin
Hidrokarbon
Potensial of the PERTAMINA UEP-I Area , Volume-I, Penerbit PT.
PERTAMINA.
Well Files and Data PT. PERTAMINA DOH NAD-SUMBAGUT