Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN MUSIK JAZZ

Asal kata Jazz sendiri ternyata cukup menarik. Kosa kata ini sebelumnya tidak ada
di kamus mana pun. Diperkirakan berawal dari bahasa slang inggris-amerika, jasm, yang
sama dengan kata jism, dan memiliki arti roh, energi, dan keberanian.
Dan yang lebih menarik lagi, jism juga memiliki arti sperma. Jadi sebagian irama
dalam musik jazz pernah diasosiasikan dengan rumah-rumah bordil dan perempuanperempuan dengan reputasi yang kurang baik. Jazz adalah jenis musik yang tumbuh
dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band.
Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free
jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz. Jazz adalah aliran musik yang berasal
dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika
dan Eropa. Musik jazz banyak menggunakan instrumen gitar, trombon, piano,
terompet, dan saksofon. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopasi
Banyak yang beranggapan bahwa musik jazz adalah musiknya kaum elite
dan mapan. Namun bila kita menegok ke akar jazz boleh dibilang justru bertolak
belakang. Jazz adalah sebuah seni ekspresi dalam bentuk musik. Jazz disebut
sebagai musik fundamental dalam hidup manusia dan cara mengevaluasi nilainilai tradisionalnya. Tradisi jazz berkembang dari gaya hidup masyarakat kulit
hitam di Amerika yang tertindas. Awalnya, pengaruh dari tribal drums dan musik
gospel, blues serta field hollers (teriakan peladang). Proses kelahirannya telah
memperlihatkan bahwa musik jazz sangat berhubungan dengan pertahanan
hidup dan ekspresi kehidupan manusia.
SEJARAH LAHIRNYA MUSIK JAZZ
Legenda jazz dimulai di New Orleans dan berkembang ke Sungai
Mississippi, Memphis, St. Louis, dan akhirnya Chicago. Tentu saja musik jazz
dipengaruhi oleh musik yang ada di New Orleans, tribal drums Afrika dan
struktur musik ala Eropa. Latar belakang jazz tidak dapat dilepaskan dari fakta di
mana jazz dipengaruhi berbagai musik seperti musik spiritual, cakewalks,
ragtime dan blues. Salah satu legenda jazz yang dipercaya bahwa sekitar 1891,
seorang pemilik kedai cukur rambut di New Orleans bernama Buddy Bolden
meniup cornet-nya dan saat itu lah musik jazz dimulai sebagai gebrakan baru di
dunia musik. Setengah abad kemudian, musik jazz di Amerika memberi banyak
kontribusi di dunia musik, dipelajari di universitas, dan akhirnya menjadi sebuah
aliran musik yang serius dan diperhitungkan.
Musik jazz sebagai seni yang populer mulai menyebar ke hampir semua
masyarakat Amerika pada tahun 1920-an (dikenal sebagai Jazz Age). Jazz
semakin marak di era swing pada akhir 1930-an, dan mencapai puncaknya di
akhir 1950-an sebagai jazz modern. Di awal tahun 20-an dan 30-an, jazz telah
menjadi sebuah kata yang dikenal umum.
Pengaruh dan perkembangan musik blues tidak dapat ditinggalkan saat
membahas musik jazz di tahun-tahun awal perkembangannya. Ekspresi yang
memancar saat memainkan musik blues sangat sesuai dengan gaya musik jazz.

Kemampuan untuk memainkan musik blues menjadi standar bagi semua musisi
jazz, terutama untuk digunakan dalam berimprovisasi dan ber-jam session. Musik
blues sendiri, yang berasal dari daerah Selatan, memiliki sejarah yang sangat
luas. Pemain musik blues biasanya menggunakan gitar, piano, harmonika, atau
bermain bersama dalam kelompok yang memainkan alat-alat musik buatan
sendiri.
SEJARAH MUSIK JAZZ DI INDONESIA
Musik jazz masuk Indonesia pertama kali pada tahun 30an. Yang dibawa oleh
musisi-musisi dari Filipina yang mencari pekerjaan di Jakarta dengan bermain
musik. Bukan hanya mentransfer jazz saja, mereka juga memperkenalkan
instrumen angin, seperti trumpet, saksofon, kepada penikmat musik Jakarta.
Mereka memainkan jazz ritme Latin, seperti boleros, rhumba, samba dan lainnya.
Nama-nama musisi yang masih diingat adalah Soleano, Garcia, Pablo, Baial,
Torio, Barnarto dan Samboyan. Selain bermain di Jakarta, seperti di Hotel Des
Indes (sekarang Duta Merlin Plaza) dan Hotel Der Nederlander (jadi kantor
pemerintahan), mereka juga bermain di kota lain, seperti di Hotel Savoy Homann
Bandung dan di Hotel Oranje (Yamato) Surabaya.
Pada tahun 1948, sekitar 60 musisi Belanda datang ke Indonesia untuk
membentuk orkestra simfoni yang berisi musisi lokal. Salah satu musisi Belanda
yang terkenal adalah Jose Cleber. Studio Orkestra Jakarta milik Cleber
mengakomodasi permainan musik California. Band-band baru bermunculan
seperti The Progressive Trio, Iskandars Sextet dan Octet yang memainkan jazz
dan The Old Timers yang memainkan repertoir Dixieland.
Pada tahun 1955, Bill Saragih membentuk kelompok Jazz Riders. Ia memainkan
piano, vibes dan flute. Anggota lainnya adalah Didi Chia (piano), Paul Hutabarat
(vokal), Herman Tobing (bass) dan Yuse (drum). Edisi selanjutnya beranggotakan
Hanny Joseph (drum), Sutrisno (saksofon tenor), Thys Lopis (bass) dan Bob
Tutupoly (vokal).
Band jazz yang terkenal tahun 1945 1950 di Surabaya beranggotakan Jack
Lemmers (dikenal sebagai Jack Lesmana, ayah Indra Lesmana) pada bass/gitar,
Bubi Chen (piano), Teddy Chen, Jopy Chen (bass), Maryono (saksofon), Berges
(piano), Oei Boen Leng (gitar), Didi Pattirane (gitar), Mario Diaz (drum) dan
Benny Hainem (clarinet).
Nama-nama musisi jazz di Bandung tahun 50 60an adalah Eddy Karamoy
(gitar), Joop Talahahu (saksofon tenor), Leo Massenggani, Benny Pablo, Dolf
(saksofon), John Lepel (bass), Iskandar (gitar dan piano) dan Sadikin Zuchra
(gitar dan piano).
Musisi-musisi muda di Jakarta bermunculan tahun 70 80an. Di antaranya Ireng
Maulana (gitar), Perry Pattiselano (bass), Embong Raharjo (saksofon), Luluk
Purwanto (biola), Oele Pattiselano (gitar), Jackie Pattiselano (drum), Benny

Likumahuwa (trombon dan bass), Bambang Nugroho (piano), Elfa Secioria


(piano). Beberapa musisi muda lainnya mempelajari rock dan fusion, tapi masih
dalam kerangka jazz. Mereka adalah Yopie Item (gitar), Karim Suweileh (drum),
Wimpy Tanasale (bass), Abadi Soesman (keyboard), Candra Darusman
(keyboard), Joko WH (gitar) dan lainnya.
Pertengahan tahun 80an, nama Fariz RM muncul. Ia lebih mengkategorikan
musiknya sebagai new age. Namun, beberapa komposisinya bernafaskan pop
jazz, bahkan latin. Indra Lesmana, Donny Suhendra, Pra B. Dharma, Dwiki
Darmawan, Gilang Ramadan membentuk Krakatau, dan akhirnya kelompok ini
bertransformasi menjadi Java Jazz, dengan mengganti beberapa personil.
Lain halnya, menurut Sudibyo Pr, yang merupakan seseorang pecinta jazz,
sejarah musik jazz di Indonesia lahir dari pemain jazz yang berasal dari Aceh. Ia
juga menambahkan bahwa pemain jazz pertama kali adalah seorang tentara.
Dan para pemain musik jazz itu dipanggil untuk menghibur para pejabat tinggi
Belanda dan orang-orang Indonesia yang haknya disamakan oleh orang Belanda.
Pendapat lain menyebutkan bahwa sejarah musik jazz di Indonesia bersamaan
dengan merebaknya musik jazz di New Orleans, Amerika di tahun 1900-an. Dan
di tahun 1920 tercatat ada band bernama Black & White yang di pimpin oleh
musisi yang nasionalis bernama Wage Rudolf Supratman dan band tersebut
terbentuk di kota Makassar. Di tahun 1930-an juga di jakarta lahir sebuah band
beraliran jazz bernama Melody Makers yang dimotori oleh Jacob Sigarlaki.
Pendapat lain tentang sejarah musik jazz di Indonesia adalah musik jazz di
Indonesia pertama kali dimainkan di tahun 1922. di tahun tersebut, terdapat
seorang pemain saksofon dari Belanda yang datang ke Indonesia membawa
teman-temannya dan membentuk sebuah band yang beraliran musik jazz.
Terlepas dari hal itu sejarah musik jazz di Indonesia kemudian berkembang, di
tahun 1940-an lahir grup band beraliran musik jazz bernama Jolly Strings yang
dibentuk oleh Hein Turangan di Jakarta. Di tahun 1940-an juga muncul seorang
kritikus jazz bernama Harry Liem yang aktif menulis di koran Jazz Wereld.
Namun, setelah Perang Dunia II, Harry Liem pindah ke Amerika dan karir sebagai
penulis jazz pun ia teruskan disana. Sejarah musik jazz di Indonesia kemudian
berlanjut di tahun 1950-an, di tahun tersebut ada seorang pemain piano yang
bernama Nick Marnahit, ia merilis sebuah album berjudul Sarinande. Saat itu
Nick didukung oleh Bart Risakotta seorang pemain drum dan Jim Espehana
seorang pemain bass.
Sejarah Musik Jazz Di Indonesia Tahun 60-an
Sejarah musik jazz di Indonesia kemudian masuk ke tahun 1960-an, di tahun
1960-an muncul nama Billy Saragih, yang kemudian Billy Saragih dikenal lewat
kelompok The Jazz Raiders, awalnya grup ini dibentuk oleh Didi Pattirane, namun
setelah Didi Pattirane keluar grup musik ini kemudian diteruskan oleh Didi Tija
dan Billy Saragih. Sejarah musik jazz di Indonesia pada tahun 1960-an sedikit
pasang surut karena terjadi pergolakan politik yang kemudian mempengaruhi

perkembangan musik jazz di Indonesia. Para musisi jazz memainkan musik jazz
secara sembunyi-sembunyi karena musisi dan penggemar musik jazz saat itu
dituduh sebagai antek imperialis.
Setelah tuduhan itu, dalam sejarah musik jazz di Indonesia, di tahun 1967
muncul grup musik jazz bernama Indonesia All Stars dan membuat kejutan untuk
pecinta musik jazz dunia karena berhasil tampil di ajang Berlin Jazz Festival.
Saat itu Indonesia All Stars berlatih dengan susah payah dan dengan segala
keterbatasan. Grup ini terdiri dari Bubi Chen (piano), Jopie Chen (bass), Jack
Lesmana (gitar), Benny Mustapha Van Diest (drum) dan juga Maryono (saksofon).
Lagu-lagu yang mereka suguhkan disebut sebagai jazz ala Indonesia, mereka
mampu untuk membawakan lagu Djanger Bali dan Ku Lama Menanti yang
apabila disingkat menjadi KLM, dan ini menjadi ucapan penghargaan dan terima
kasih atas dukungan perusahaan penerbangan Belanda, Koninklijke Luchtvaart
Maatschappij atau disingkat KLM yang memfasilitasi keberangkatan Indonesia All
Stars. Dalam sejarah musik jazz di Indonesia, Bubi Chen dalam ajang Berlin Jazz
Festival tersebut mendapatkan respon yang positif dari para penulis jazz
internasional, kemudian ia disebut sebagai pianis jazz terbaik di Asia dan
mendapat julukan sebagai Art Tatum Of Asia. Art Tatum sendiri merupakan
seorang pianis jazz terbesar yang meninggal di tahun 1956, setelah
mengeluarkan 13 album solo.
Sejarah Musik Jazz Di Indonesia Tahun 70-an
Sejarah musik jazz di Indonesia memasuki tahun 1970-an, di tahun 70-an musik
jazz Indonesia semakin marak dan mulai beraktifitas di beberapa kota besar.
Seperti Jack Lesmana yang didukung oleh istrinya, Nien Lesmana, menggelar
beberapa panggung musik jazz, terutama di areal Taman Ismail Marzuki dan juga
di layar kaca TVRI. Dalam sejarah musik jazz di Indonesia, di tahun 1976 tedapat
acara yang berjudul Jazz Masa Dulu dan Kini, disana muncul musisi belia yang
bermain piano di atas pangkuan Broery Marantika. Dia merupakan musikus masa
depan yang bernama Indra Lesamana. Di tahun itu juga, Jack Lesmana
memperkenalkan kakak-beradik yang disebut-sebut sebagai musisi jazz berbakat
dari Surabaya, Oele dan Pattiselanno. Pementasan Jazz Masa Lalu dan Kini
tersebut kemudian direkam dan dirilis ke publik, dan ini merupakan rekaman live
pertama di Indonesia. Dalam rekaman tersebut tampil para musisi seperti Bubi
Chen, Benny Likumahuwa, Didi Tija, Benny Mustapha, Abadi Soesman, Margi
Segers, Rien Djamain, Broery Marantika dan lain-lain.
Sejarah musik jazz di Indonesia berlanjut di tahun 1977, dimana Pramaqua
merislis album bersama Jopie Item dan Idris Sardi, dan juga didukung oleh
beberapa musisi lainnya seperti Karim Suweilah (dums), Abadi Soesman (drums),
dan Wempy Tanasasle (bass). Album ini memperlihatkan duet permainan bioala
Idris Sardi dengan Gitar Jopie Item. Dalam sejarah musik jazz di Indonesia, Jopie
Item muncul di tahun 1970-an sebagai generasi lanjutan musik Jazz di Indonesia.
Dia juga memiliki grup yang cukup terkenal bernama Jopie Item Combo.

Sejarah musik jazz di Indonesia kemudian berlanjut di tahun 1970-an juga berdiri
kafe yang menjadi salah satu tempat terpenting dalam pergerakan jazz di tahun
70-an. Nama kafe tersebut adalah Green Pub terletak di pusat kota Jakarta.
Dalam sejarah musik jazz di Indonesia di akhir tahun 70-an, muncul pergerakan
musik jazz di kampus-kampus. Dan yang paling menonjol di Universitas
Indonesia, muncul nama Chandra Darusman yang memiliki kelompok vokal
bernama Chaseiro.
Sejarah musik jazz di Indonesia berlanjut. Di akhir 1970-an juga muncul musisi
muda lainnya, seperti Fariz RM, Fariz merilis album jazz bernuansa rock di tahun
1978 berjudul Sakura. Di nakhir 70-an juga muncul penyanyi-penyanyi yang
aktif di lingkungan kafe menyanyikan lagu-lagu yang bertema jazz-pop seperti
Hemi Pasolima, Henry Manuputty, Utha Likumahuwa, Ria Likumahuwa dan masih
banyak lagi.
Sejarah Musik Jazz Di Indonesia Tahun 80-an
Sejarah musik jazz Di indonesia di tahun 80-an muncul beberapa pelopor acaraacara musik jazz ternama, seperti Jazz To Campus, yang sudah menjadi agenda
rutin setiap tahun di kampus UI, di tahun 1988 juga pernah ada acara jazz
terbesar yaitu Jakarta Internasional Jazz Festival atau lebih dikenal dengan nama
Jak Jazz. Dan mungkin sekarang lebih dikenal dengan nama Java Jazz Festival.
Tahun 90an hingga sekarang, banyak sekali musisi dan kelompok jazz yang
terbentuk. Musik jazz yang dibawakan tidak lagi mainstream, namun hasil
distilasi berbagai musik seperti fusion, acid, pop, rock dan lainnya. Sebut saja
SimakDialog, Dewa Budjana, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion, Bali Lounge,
Andien, Syaharani, Tompi, Bertha, Maliq & Dessentials dan masih banyak lagi
lainnya.
Dalam sejarah musik jazz di Indoneisa, di tahun 2000-an musik jazz Indonesia
semakain berkembang, muncul beberapa nama musisi dengan format musik jazz
yang sukses secara komersial. Sebut saja Bali Lounge, Maliq and DEssentials,
Rieka Roeslan dan masih banyak lagi. Dan yang tak boleh dilupakan adalah
munculnya gitaris asal Bali bernama Balawan, yang sukses baik di dalam negeri
maupun luar negeri.
CIRI-CIRI MUSIK JAZZ
Sampai saat ini, bagian dari ritmik utamanya yang membuat jenis musik ini melaju sangat pesat dan
meluas melewati batas ke Amerika adalah bentukan musik Cuba bergaya rumba, cha cha cha,
songo, bolero, guaracha, son montuno (termasuk juga mambo dan salsa) termasuk juga kontribusi
ritme dari Brazil (samba, bosa nova).

jenis musik ini dimainkan atas dasar ritme dan perasaan disertai spontanitas dan
dari permainan tersebut dihasilkan improvisasi-improvisasi.
Improvisasi ialah mencetuskan suatu rangkaian melodi lagu pada vocal atau
dalam susunan nada harmoni/chord pada istrumen (piano/gitar) yang pada suatu
saat ide tersebut muncul di otak tanpa difikirkan atau dipersiapkan terlebih
dahulu.

Karakteristik dari jazz latin:


Musik berinstrument hybrid

Berisikan ritme Afrika yang terus berkembang dengan Latin Amerika

Vokal dan lirik cenderung dianggap sebagai bagian dari bunyi instrumen

Harmoninya rumit, memiliki tonalitas yang luas dan sering terjadi modulasi

Ritme dan melodi memiliki kecenderungan improvisatif

ALIRAN / GENRE MUSIK

Macam-macam Aliran Musik Jazz


1. Ragtime
Asal muasalnya musik jazz. Musik yang menyerupai musik afrika dengan beat dan tone yang
menyerupai musik asli afrika. Vibrant, enthusiastic, and extemporaneous adalah ciri-ciri yang
dapat dikenali dari ragtime. Tokoh-tokohnya antara lain Scott Joplin dan Ben Harney.
2. Classic Jazz
Sering disebut dengan New Orleans Style. Aslinya berupa brass band yang ditampilkan di
acara dance dan pesta-pesta diakhir tahun 1800-an dan awal 1900-an. Instrument musical
dilengkapi dengan clarinet, saxophone, cornet, trombone, banjo, bass, guitar, drum dan piano.
Improvisasi sangat ditekankan dalam permainannya dan aransemen musikal dapat berbeda
dari setiap penampilannya.
3. Hot Jazz
Jazz jenis ini dicirikan dengan penyanyi solo yang berimprovisasi, struktur melodi yang khas,
dan biasanya mempunyai klimaks yang emosional dan hot. Rhytm sectionnya biasanya
diiringi oleh gitar, bass, banjo, dan drum yang meningkat pelan-pelan sehingga mencapai
klimaks (crescendo). Tokoh utama dari aliran ini, siapa lagi kalau bukan Louis Armstrong.
4. Chicago Style
Chicago menjadi pusat kelahiran aliran ini yang inti utamanya adalah inventive player.
Dikarakteristikkan dengan aransement yang inovatif dan harmonis, dan teknik pemainnya
yang tinggi. Tokoh-tokoh utamanya antara lain Benny Goodman, Bud Freeman, Edie
Condon, dan Gene Krupa.
5. Swing
Tahun 1930-an menjadi awalnya swing. Karakteristik utamanya : robust and invigorating.
Swing juga sering dikatakan musik dance. Walaupun bermain secara kolektif, sebuah band
swing dapat menunjukkan performansi solo untuk mengimprovisasi melodi utamanya.
Tokohnya banyak tapi yang sering dijuluki sebagai The King of Swing adalah Benny
Goodman.
6. Kansas Style
Aliran ini lahir pada masa The Great Depression sekitar tahun 1920-an dan 1930-an di kota
Kansas, USA. Karakteristiknya adalah gaya yang sangat soulful dan blues. Tokohnya antara
lain Charlie Parker.
7. Gypsy Jazz
Aslinya diperkenalkan oleh gitaris Perancis, Django Reinhardt. Sering dipengaruhi oleh
musik rakyat (folk music) dari eropa timur. Sering juga dikenal dengan nama Jazz Manouche.
Ciri utamanya adalah : languid, seductive feel, yang dikarakteristikkan dengan quirky
cadences dan driving rhytms.

8. Bebop
Berkembang di awal tahun 1940-an. Masih mengandalkan improvisasi, dalam bop seorang
soloist bebas mengeksplorasi kord selama masih dalam struktur kord yang ada. Bebop
berbeda dari swing, dan terlebih lagi musik dance. Bebop juga menjadi dasar bagi inovasiinovasi dari musik jazz. Playernya antara lain : Charlie Parker (saxophon) dan Dizzi Gillespie
(trumpet).
9. Mainstream
Lahir kembali dari aliran musik jazz yang tidak terlalu mengikat pada akhir 1970-an dan awal
1980-an. Aliran ini sering disebut Modern Mainstream atau Post Bop, dan mempengaruhi
aliran musik yang lain seperti Cool Jazz, Classic, dan Hardbop. Mainstream juga sering
diklasifikasikan sebagai aliran jazz yang tidak terlalu berhubungan dengan aliran historis dari
musik jazz.
10. Vocalese
Sering disebut dengan jazz vokal. Mengkombinasikan lyric dan musik dalam suatu solo
instrumental. Secara nature adalah bop, tapi diutamakan adalah nyanyian solo diiringi grup
musik kecil atau ensembel. Playernya antara lain : Eddie Jefferson dan Jon Hendricks.
11. Cool
Sering dikatakan sebagai campuran bebop dan swing jazz. Aliran ini terbentuk akhir 1940an dan merupakan anak kandung bebop yang menggabungkan swing dalam tone yang
harmonik dan dinamis. Dijuluki juga West Coast Jazz, karena inovasinya banyak berasal
dari pantai barat USA, terutama kota Los Angeles.
12. Hard Bop
Salah satu aliran lain dari jazz, yang merupakan anak dari aliran bebop. Melodi pada hardbop
lebih bernuansa soulful dibandingkan bebop, dan terkadang dipengaruhi tema-tema musik
Rhytm & Blues dan musik Gospel. Salah satu inovatornya adalah pianis Horace Silver.
13. Bossa Nova
Campuran dari West Coast Cool, European Classical Harmonies, dan rhytm Samba Brasil.
Sering disebut dengan nama Brasillian Jazz, dan berkembang di Amerika sekitar tahun 1962.
Playernya antara lain Joao Gilberto, Antonio Carlos Jobim, dan di Amerika adalah Charlie
Byrd dan Stan Getz.
14. Free Jazz
Kadang disebut juga dengan Avante Garde. Solis dari free jazz bereksperimen dengan
bebas (free) terhadap musiknya. Ornette Coleman dan John Coltrane adalah contohnya.
15. Soul Jazz
Berasal dari Hardbop yang cukup terkenal di awal 1960-an. Berimprovisasi dengan chord
progression, sama seperti bop. Tokohnya antara lain Horace Silver dengan piano Hammondnya.
16. Groove
Sering disebut of-shoot of Soul Jazz. Groove sering menggunakan tone-tone dari musik
blues dengan fokus terutama pada rhytms. Musik ini bernuansa gembira dan sering
menyentuh emosi pendengarnya untuk dance, sedangkan blues lebih lambat. Improvisasi solo
jarang digunakan dan lebih mengandalkan musik kolektif.
17. Fusion
Aliran ini merupakan campuran antara jazz improvisation dengan energi dan rhytm dari
musik rock. Walaupun demikian, terkadang pencampuran ini sering dianggap merupakan
bagian dari musik rock dan bukan jazz. Aliran ini juga merupakan semacam
pemberontakan musisi jazz, khususnya aliran hardbop terhadap puritan jazz, yang
seakan-akan menahbiskan bahwa jazz haruslah seperti yang sudah ada.
18. Afro-Cuban Jazz
Sering disebut dengan nama Latin Jazz. Merupakan kombinasi dari improvisasi jazz dan

rhytm musik latin. Instrumen musik yang digunakan sama dengan instrumen musik jazz pada
umumnya, tetapi lebih terpusat pada rhytm section dari instrumen conga, timbale, bongo dan
instrumen latin lainnya. Tokohnya antara lain Arturo Sandoval, Poncho Sanchez, dan Chucho
Valdes.
19. Acid Jazz
Acid Jazz sering dikatakan bukanlah genre musik jazz, karena keterikatannya yang lemah
dengan sejarah musik jazz. Awalnya adalah musik dance British. Yang kemudian
dikombinasikan dengan musik klasik jazz, Funk 70-an, Hip-hop, Soul dan musik latin,
dimana yang menjadi fokus adalah musik instrumentalnya dan bukan lirik. Akhirnya
menghasilkan musik yang kaya dgn improvisasi musik yang kesannya campur baur, dan
sering disebut Acid Jazz. Acid Jazz adalah Jazz.
20. European Jazz
Di akhir abad 20, musisi jazz Perancis dan negara-negara Skandinavia merasa bahwa ekspresi
musik jazz amerika telah kehilangan rasa-nya di jaman sekarang ini. Itulah awal mereka
menciptakan style baru yaitu European Jazz. Seperti Acid Jazz, european jazz berakar pada
musik dance, dan mengkombinasikan dgn elemen-elemen house music (musik disco dgn
basic Funk). Suara yg dihasilkan lebih bernuansa digitaly dan electronicaly dan terasa
kontemporer. Tokohnya antara lain Bugge Wesseltoft, Nils Petter Molvaer, dan Martial Solal.
Itu hanya gambaran sekilas tentang aliran-aliran dalam musik jazz yang diambil dari berbagai
literatur musik jazz. Banyak juga tokoh-tokoh penting dalam musik jazz yang tidak ada
dalam ringkasan diatas. Sekarang ini sudah banyak musisi dan vokalis baru jazz, misalnya
Jammie Cullum, Renee Olstead, dan lain-lain, yang membuat batasan-batasan dalam aliran
musik jazz sudah mulai kabur. Walaupun demikian, intinya bukanlah aliran itu sendiri, tetapi
Jazz yang sekarang ini sudah mendunia.
Sumber : http://koboy-kampus.blogspot.com/2009/04/genre-jazz.htm
CONTOH LAGU MUSIK JAZZ / ERA
Judul-judul musik jazz setiap era, sebagai berikut:
1. Tahun 1960-an
(1968)
2. Tahun 1970-an
3. Tahun 1970-an
4. Tahun 1980-an
5. Tahun 1990-an
6. Tahun 2000-an

Tony Scott and The Indonesian All Stars - Djanger Bali


The Rollies Salam Terakhir (1972)
Fariz RM Sakura (1978)
Christ Kayhatu Misteri Cinta
Indra Lesmana - Nostalgia
Tompi - L.O.V.E (2012)

TOKOH MUSIK / ERA

Tokoh Tokoh Jazz dari Abad ke-20 Sampai Sekarang

Berikut ini adalah tokoh tokoh jazz dunia. Sebelum kita mengetahui tokoh tokohnya kita harus
mengetahui apa itu artinya jazz? Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika
Serikat pada awal abad ke-20dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa. Musikjazz banyak
menggunakan gitar, trombon, piano,terompet, dan saksofon. Salah satu elemen penting dalam
jazz adalah sinkopasi.

George Shearing (1919 - sekarang)

Sir George Shearing adalah pianis kelahiran Inggris yang album-albumnya sukses terjual pada
era 1950-an di bawah bendera MGM dan Capitol. Ia telah menulis sekitar 300 lagu dan
albumnya menjadi langganan Billboard chart selama 4 dekade. Walaupun buta sejak lahir, ia
telah belajar piano sejak usia 3 tahun. Pindah ke Amerika Serikat dan mulai bermain dalam
genre hard bop. George sangat terkenal karena memiliki teknik yang unik, yang sering disebut
Shearing Voicing, yaitu tangan kanan memainkan chord melody, sedangkan tangan kirinya
memainkan melodi 1 atau 2 oktaf lebih rendah. Teknik ini sangat populer di kalangan cocktail
pianist dan session player pada umumnya.

Count Basie (1904 - 1984)

William James Basie merupakan salah satu pianis yang memimpin big band terlaris hingga 50
tahun. Banyak musisi jazz besar yang pernah bermain bersama bandnya. Count Basie adalah
jaminan mutu untuk mengiringi penyanyi terkenal pada masanya, seperti Frank Sinatra, Tony
Bennett, dan Ella Fitzgerald. Ia juga telah menulis banyak hits pada masa keemasan big band.
Setelah era big band berakhir, Count Basie mengubah format band menjadi orkestra pada 1952.
Ia dianugerahi Grammy Lifetime Achievement Award pada tahun 2002.

Chick Corea (1941 - sekarang)

Armando Anthony Corea adalah ikon jazz modern selama hampir 4 dekade ini. Jazz
lebih dikenal di seluruh dunia berkat usahanya mempopulerkan fusion dan latin jazz
yang membuatnya memenangkan 14 Grammy Awards dari 45 nominasi.
Melalui karyanya, Chick Corea adalah pembawa arus perubahan dalam improvisasi maupun
komposisi yang mengundang lebih banyak pendengar jazz. Spain adalah karyanya yang
paling fenomenal yang menjadi nomor wajib di hampir setiap pertunjukan jazz.
Karakteristik permainan Chick adalah melodi dan harmoni yang modern, sehingga
membentuk nuansa yang khas. Ritme lagu yang dihasilkan sangat kuat, efektif, dan enerjik.
Kemampuan lainnya adalah permainan synthesizer dan electric piano yang dominan serta
kepiawaian aransemen dalam sebuah band.

Art Tatum (1909 - 1956)

Tidak diragukan lagi, Art Tatum adalah pianis jazz dengan teknik bermain terdahsyat
sepanjang sejarah, beberapa musisi menjulukinya sebagai keajaiban dunia ke-8.
Kecepatan dan keakuratannya membuat gentar siapapun yang mendengarnya.
Ia mempopulerkan swing tempo tinggi dan selalu mereharmoniskan lagu asli yang ia
mainkan. Konsep permainannya tidak dapat diikuti musisi lain pada era 1930-an. Setelah 20
tahun kemudian, ide tersebut baru dieksplorasi oleh musisi jazz genre bebop. Menariknya, ia
bermain solo tanpa iringan band pada sebagian besar rekamannya karena sulit mencari
pemain lain yang dapat mengikuti temponya.

Bud Powell (1924 - 1966)

Earl Rudolph Powell adalah salah satu pianis yang sangat berpengaruh dalam musik jazz,
terutama bebop. Ia mampu memainkan melodi yang sangat rapi dalam tempo swing yang

sangat cepat. Tangan kirinya memainkan gaya stride yang sederhana, padahal sebenarnya ia
mampu bermain solo dengan tangan kiri. Gaya seperti ini menjadi dasar bagi para pianis modern
sesudahnya.
Kutipan artikel dari wikipedia :
Earl Rudolph Bud Powell (September 27, 1924 July 31, 1966 in New York City) was an
American Jazz pianist, usually considered one of the most influential in the history of the music.
Along with Charlie Parker and Dizzy Gillespie he was instrumental in the development of bebop,
and his virtuosity as a pianist led many to call himThe Charlie Parker of the piano.

Jason Mraz (2002-sekarang)

Sekadar informasi buat teman-teman, Jason Mraz awalnya adalah seorang "additional
player" untuk para musisi top dunia, seperti Alanis Morisette dan Dave Matthews Band. Ia
mulai dikenal publik berkat lagu "The Remedy" yang ada di album perdananya, Waiting For
My Rocket To Come (2002).
Mraz merilis album keduanya Mr. A-Z pada tahun 2005. Pada saat itu, ia mulai bisa menatap
pintu menuju kesuksesan. Albumnya terjual 125.000 keping dalam kurun waktu satu bulan
saja, sejak dirilis. Maka, Mraz mulai menjadi pemusik yang membuka konser para musisi
ternama. Sebut saja, Rolling Stones! Bersama band legendaris ini, Mraz tur keliling dunia,
mulai 2005 hingga 2006.
Tahun 2007, Mraz kembali ke studio untuk rekaman album ketiganya: We Sing We Dance
We Steal Things. Nah, di album inilah ia memasukkan lagu I'm Yours. Album ini langsung
meledak penjualannya, ketika dirilis pada Mei 2008. Orang-orang menilai, Mraz lebih
matang dan serba bisa di album ini!

Kalau mau melihat ke belakang, pada awal karirnya, Mraz memang banyak memainkan
musik akustik, yang amat ia kuasai. Namun ia tidak lekas puas diri. Ia banyak belajar dan
mau bereksperimen dengan memasukkan berbagai aliran musik ke dalam lagu-lagu baru
ciptaannya. Kini, kerja kerasnya terbayar. Orang-orang menyukai musiknya, memburu
albumnya, dan menghargai musiknya.

Benny Likumahuwa

Benny mulai mengenal musik dari ibunya. Sejak remaja ia belajar musik dan not balok secara
otodidak. Awalnya dia memainkan bongo, kemudian mengganti instrumennya dengan bass
sebagai alat musik utamanya. Ketika Benny mulai tertarik dengan musik jazz, dia mengganti
instrumennya dengan clarinet, kemudian saksofon, beliau juga belajar meniup trombon. Pada
tahun 1966 Benny bergabung dengan Cresendo BandBandung. dari
Setelah 2 tahun kemudian kira-kira tahun 1968 Benny bergabung dengan The Rollies dan
sempat recording untuk Polygram di Singapura serta tour kelilingIndonesia. Ia juga bermain
dalam berbagai band di klub-klub malam kota Bangkok, kemudian dia membentuk The
Augersindo dan bermain keliling di negara-negara Asia. Lalu beliau kembali lagi
keJakarta bergabung dengan The Jazz Raiders, Jack Lesmana Combo, Trio ABCAbadi
Soesman, Benny Likumahuwa, dan Chandra Darusman). Kemudian pada tahun 1980 Benny
bergabung lagi bersama Ireng Maulana All Star disamping itu dia juga bermain secara
freelance dengan kelompok jazzlainnya. (
Beliau banyak berpartisipasi dalam festival Jazz,antara lain : The Singapore Jazz Festival tahun
1986, The Jakarta Jazz Festival tahun 1988, The North Sea Jazz Festival tahun 1990 yang
berada di Belanda,The Asean Jazz Festival di Kuala Lumpur tahun 1992, dan Malaysia Jazz
Festival pada tahun 1994. Tahun 1996 membentuk Benny Likumahuwa Big Band yang bermain

di Jakarta, Surabaya, Balikemudian beliau rekaman untuk ketiga kalinya pada tahun 1999
di The Lion Studio-Spore untukSangaji Music Co.
Sedangkan Pada tahun 1997 di The International Dixie Land Festival di Dresden - Jerman, The
North Sea Jazz Festival, di The HageNetherland.Pada tahun 2002 rekaman dengan music
gospel, 2 tahun kemudian dia kembali berpartisipasi diBali International Jazz Festival,
dan Pattaya Music Festival di Thailand. Kemudian pada tahun 2005 Benny kambali lagi untuk
ke 4 kalinya rekaman diThe Lion Studio-Spore untuk Sangaji Music Cobersama Ireng Maulana
All Stars, dan sampai sekarang Benny masih tetap bekerja sebagai musisi diberbagai kelompok
musik di Indonesia maupunInternational.
Pada tahun 1985, beliau bersama Jack Lesmana danIndra Lesmana membentuk sekolah
musik Farabi. Selanjutnya pada tahun 2006, bersama Todung Pandjaitan, Gilang
Ramadhan, Donny Suhendra, Krisna Prameswara, dan ibu Annette Frambach membentuk tim
perencana Gladiresik Music Lab. Hingga sekarang berperan sebagai Academic Consultant di
GladiResik Music Lab.

Barry Likumahuwa

Lahir di Jakarta 14 Juni 1983 dalam sebuah keluarga yang memainkan musik jazz untuk hidup,
dari ayah trombonisnya, pemain suling, Bass & seorang pemain saksofon. Namanya Benny
Likumahuwa, seorang musisi jazz yang sangat dikenal di Indonesia. Sementara ibunya seorang
penyanyi, yang mengkhususkan diri dalam musik Brasil seperti samba & Bossanova, tetapi juga
menyanyikan standar ayunan jazz, mereka memiliki kelompok bernama The Jazz
Riders. Dibesarkan dalam jazz & kadang-kadang jiwa / lingkungan musik funk telah membuat
Barry jatuh cinta dengan musik itu sendiri.Dibuktikan dengan fakta bahwa ia dapat pukulan

sangkakala pada usia 4, sementara kadang-kadang peluit beberapa lagu mainstream jazz
standar seperti "Suatu hari nanti pangeranku akan datang", "Bluesette", dan banyak lagu lain
dengan sederhana berbasis melodi line. Tertarik pada gitar bass di 11, setelah watchin 'John
main Pattitucci' hidup dengan Chick Corea Electric Band di JakJazz Festival, dan mulai untuk
belajar bagaimana memainkan instrumen autodidactly. Setelah 6 tahun belajar bagaimana
memainkan alat musik semua sendiri ia akhirnya mengikuti kursus musik saat ia berusia 17 di
Kursus Musik Farabi selama 2 tahun. * Prestasi-bassis terbaik Wagega Musik Festival, Winner
2001-1 Indonesia Music Festival Bass Kategori diselenggarakan oleh fender, 2003-Best Bassist
Asian Beat Final Festival Jakarta, 2003-Music Director untuk "Tribute 2 Cheist Kayhatu", Java
Jazz Festival, 2006 -Direktur Musik "Tribute 2 Karimata", Java Jazz Festival, 2007 * DiskografiGlenn Fredly, "Selamat Pagi, Dunia" mengemas kembali, 2004-Parkdrive, "parkdrive", 2005Glenn Fredly, "Cinta Silver", 2005-Bass Pahlawan, 2006-Glenn Fredly, "Terang" christmas album,
2006-Debut Album, "Goodspell", 2008 Contact Person: Raymond

Anda mungkin juga menyukai