Anda di halaman 1dari 7

USULAN PENELITIAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KLINIK

Judul :
Oleh:

I.

Hubungan Body Mass Index dan Aktivitas Fisik dengan Kadar


Kolesterol dan Trigliserida dalam Darah
M IG Adlan
260110120066
Hilda Syifa

260110120066

Dewi Permata

260110120067

Nollaviani Dewi

260110120068

Diantika Luhuri

260110120069

Latar Belakang
Meningkatnya kasus penyakit jantung dan kolesterol di Indonesia merupakan
masalah besar yang harus diperhatikan. Menurut data WHO, sekitar 35 % penduduk
Indonesia mempunyai kolesterol yang lebih tinggi dari normal. Kadar kolesterol dan
trigliserida yang tinggi di dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit kronis yaitu
salah satunya Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang disebabkan karena penyempitan
arteri koroneria sehingga mengganggu aliran darah ke otot jantung. Penyebab
terbanyak dari penyempitan tersebut adalah arterosklerosis (Lubis, 2007).
Kolesterol adalah sejenis lemak yang terdapat dalam aliran darah. Selain
kolesterol, ada pula lipid (lemak darah) yang disebut trigliserida (Kus, 2010).
Trigliserida dan kolesterol sama-sama merupakan lemak yang beredar dalam tubuh,
tetapi jenis dan fungsinya berbeda. Trigliserida memiliki fungsi untuk menghasilkan
energy, sedangkan kolesterol untuk membangun sel-sel tubuh dan hormon (Hapsari,
2012).
Kolesterol dibagi menjadi 2 jenis yaitu kolesterol LDL dan kolesterol HDL.
Kolesterol LDL berfungsi untuk mengangkut kolesterol ke sel perifer di seluruh
tubuh. Kolesterol HDL berfungsi mengangkut timbunan kolesterol dari jaringan
kembali ke hati untuk didaur ulang kembali. Tingginya kadar kolesterol LDL dan
rendahnya kadar kolesterol HDL dapat meningkatkan risiko aterosklerosis dan

penyakit kardiovaskuler. Hal ini terjadi karena kolesterol LDL mudah teroksidasi
sehingga dapat memicu proses aterosklerosis (Adam dalam Sudoyo dkk., 2006).
Faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida di dalam darah
salah satunya adalah aktivitas fisik yang dilakukan oleh individu tertentu dan berat
badan ideal. Menurut hasil penelitian yang dilakukan di Poliklinik Jantung RSUD dr.
Moewardi Surakarta tahun 2008, terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan total
kolesterol dan HDL pada pasien penderita Penyakit Jantung Koroner. Sedangkan,
menurut Sherwood, obesitas dapat mengganggu regulasi asam lemak yang akan
meningkatkan kadar trigliserida dan ester kolesteril (Sherwood, 2011). Peningkatan
kolesterol darah juga dapat disebabkan oleh kenaikan kolesterol yang terdapat pada
very-low-density

lipoprotein

dan

low-density-lipoprotein

sekunder

karena

peningkatan trigliserida yang besar dalam sirkulasi apabila terjadi penumpukan lemak
berlebihan didalam tubuh.
Pemeriksaan kadar lemak darah sangat penting dilakukan karena untuk
mengetahui seseorang menderita dislipidemia atau tidak. Pedoman profil lemak darah
untuk kadar kolesterol normal dalam darah menurut US National Cholesterol
Education Program (NCEP) yaitu kadar kolestrol normal/sehat < 200 mg/dl, kadar
kolesterol mengkhawatirkan/batas tinggi 200-239 mg/dl, dan kadar kolesterol
buruk/tinggi 240 mg/dl. Sedangkan kadar trigliserida sehat/normal

150 mg/dl,

ambang tinggi 150-199 mg/dl, buruk /tinggi 200-499 mg/dl, dan sangat buruk/sangat
tinggi 500 mg/dl.
II.
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana hubungan berat badan ideal dengan kadar kolesterol dan trigliserida
di dalam darah ?
2. Bagaimana hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar kolesterol dan
trigliserida di dalam darah ?
III.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bagaimana hubungan body mass index terhadap kadar kolesterol dan
trigliserida dalam darah.

2. Mengetahui bagaimana hubungan aktivitas fisik terhadap kadar kolesterol dan


trigliserida dalam darah.
IV.

Manfaat Penelitian

Dengan terlaksananya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah


mengenai hubungan body mass index dan aktivitas fisik terhadap kadar kolesterol dan
trigliserida dalam darah.
V.

Metode Penelitian
V.1 Subjek Penelitian

Sampel diperoleh dari populasi Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran


angkatan 2012 (tidak termasuk mahasiswa warga negara asing). Teknik pengambilan sampel
dengan random sampel secara acak sederhana yakni ditentukan shift B1 dari total 6 shift
praktikum biokimia klinik yang ada. Sampel terdiri atas 5 orang laki-laki dan 23 orang
perempuan yang sesuai dengan kriteria inklusi.

1. Kriteria inklusi
Mahasiswa program studi sarjana Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
angkatan 2012 kelas praktikum shift B1
2. Kriteria eksklusi
a. Mahasiswa yang sedang menjalani terapi obat-obat tertentu
b. Mahasiswa yang tidak bersedia diambil darahnya
5.2 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini merupakan bentuk penelitian observasional analitik
melalui pendekatan cross-sectional study melalui pendekatan sampling (Wongkar,
2013). Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2015 di Laboratorium
Biokimia Klinik Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran.

5.3 Cara Pengumpulan Data


Cara pengambilan dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan
(TB) Kemudian dilakukan karakterisasi responden dengan metode wawancara

melalui kuisioner sebagai data sekunder (Kustiyah et. al., 2013). Untuk data primer
didapat dari hasil analisis klinik profil darah yang diambil pada pembuluh darah vena
di lipatan siku lengan dengan volume 5 ml. Pengambilan darah dilakukan saat
praktikum yakni pada jam 10.00-13.00 pada subjek yang telah puasa sebelum
pengambilan dan setelah 2 jam makan (Kustiyah et. al., 2013). Untuk penentuan
kadar kolesterol serum dipipet 0,01 ml kemudian ditambah reagen kolesterol. Sebagai
sampel blanko digunakan kolesterol dengan volume 1,00 ml. Kemudian sampel
serum dan blanko yang ditambahkan reagen langsung diinkubasi selama 10 menit
pada suhu 20oC-25o C, kemudian dibaca absorbansinya yang menunjukkan
gelombang 546 nm setelah selang waktu 1 jam. Lalu dikalkulasikan melalui
perhitungan kadar kolesterol total yakni 853 dikalikan Absorbansi sampel mg/dl
(Djatmiko, et. al., 2014). Sedangkan untuk kadar trigliserida didapat ketika serum
dipipet dengan volume 0,01 ml, ditambah 1,00 ml reagen trigliserida, dicampur dan
dilakukan inkubasi selama 10 menit pada suhu 200-25o C kemudian dibaca
absorbansinya dengan cara kadar trigliserida sama dengan 1040 dikalikan hasil
absorbansi sampel mg.dl (Djatmiko, et. al.,2014).
5.4 Pengolahan Data
Pengolahan data meliputi editing, entry data dan analisa statistik. Editing dilakukan untuk
memeriksa kembali kebenaran data yang dikumpulkan, mulai dari data responden (berat
badan dan tinggi badan), informed consent setiap responden, data primer dan sekunder subjek
penelitian. Entry data merupakan langkah memasukkan data yang telah dikumpulkan ke
dalam master atau data base komputer (Zainuddin, 2011).
Data yang dimasukkan berat badan dan tinggi badan setiap responden dihitung untuk
mendapatkan variabel BMI. Kemudian, nilai BMI dikategorikan sesuai Tabel Indeks Massa
tubuh, berdasarkan Departemen Kesehatan RI terdapat kategori BMI untuk laki-laki dan
kategori BMI untuk perempuan.

Sedangkan analisis, dilakukan menggunakan ilmu statistik terapan dengan penyesuaian


terhadap tujuan yang hendak dianalisis. Maka, analisis bivariat diperlukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan, dengan interpretasi p value diharapkan < 0,05 sehingga
Ho ditolak. Analisis statistika induktif tersebut untuk uji hipotesis berikut ini:
Ho : tidak adanya hubungan BMI dan aktivitas fisik terhadap kadar kolesterol dan trigliserid
dalam darah.
Ha : adanya hubungan BMI dan aktivitas fisik terhadap kadar kolesterol dan trigliserid dalam
darah.
Sehingga dapat menyimpulkan harga parameter populasi berdasarkan harga statistik sampel
(Zainuddin, 2011).

VI.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Klinik Fakultas Farmasi Universitas


Padjadjaran pada bulan Maret Mei 2015.

Daftar Pustaka
Adam John MF. 2006. Dislipidemia. Dalam : Sudoyo Aru W, Setiyohadi Bambang,
Alwi Idrus dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Edisi IV..Jakarta: FK
UI.
Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Candra, A. 2008. Aktivitas Fisik dan Rasio Kolesterol (HDL) pada Penderita
Penyakit Jantung Koroner di Poliklinik Jantung RSUD dr. Moewardi
Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Djatmiko, W., Maat, S., Kusumawati, I., & Santoso, A. T. E. (2014). PENGARUH
PEMBERIAN PERASAN Sechium edule (Jacq.) Swartz TERHADAP KADAR
KOLESTEROL
TOTAL
DAN
TRIGLISERIDA
SERA
MENCIT
QUECKERBUS. JOURNAL OF BIOLOGICAL RESEARCHES, 9(2

Hapsari, Endah. 2012. Trigliserida dan Kolesterol, Apa Bedanya?. Tersedia di


http://m.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/12/01/19/ly1dddtrigliserida-dan-kolesterol-apa-bedanya (diakses tanggal 9 Maret 2015).
Kus,

Lusia.
2010.
Mengenal
Jenis
Lemak
Darah.
Tersedia
di
http://m.kompas.com/health/read/2010/0804/11332064/Mengenal.Jenis.Lemak.
Darah (diakses tanggal 9 Maret 2015).

Kustiyah, L., Widhianti, M. U., & Dewi, M. (2014). HUBUNGAN ASUPAN SERAT
DENGAN STATUS GIZI DAN PROFIL LIPID DARAH PADA ORANG DEWASA
DISLIPIDEMIA. Jurnal Gizi dan Pangan, 8(3).

Lubis, EN. 2007. Penyakit Jantung Koroner pada anak dan pencegahannya. Bagian
ilmu kesehatan anak fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/ RSUP H.
Adam malik Medan.
Mirani, dkk. 2015. Pengaruh Latihan Beban Terhadap Kadar Trigliserida Lansia Di
Panti Wherda Betania Lembean. Ratulangi: Universitas Sam Ratulangi.
Munawwarah, M. 2011. Penambahan Pelatihan Kekuatan Otot Pada Pelatihan
Interval Menurunkan Trigliserida Mahasiswa Gemuk Universitas Esa Unggul.
Jakarta: Universitas Esa Unggul.
Murbawani, E.A., Darmono, S.S., Subagyo, H.W,. 2006. Perbedaan Profil Lipid Pada
Peserta Senam Jantung Sehat. Jurnal Gizi Indonesia Vol.1:26-33.

Puspitasari, A., & Puruhita, N. (2014). HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG


TERHADAP TINGGI BADAN DENGAN KADAR HDLDAN TRIGLISERIDA
(Studi Kasus Pada Lansia di Instalasi Geriatri Paviliun Lanjut Usia Prof. Dr. Boedhi
Darmojo RSUP Dr. Kariadi Semarang). MEDIA MEDIKA MUDA, 3(1).

Soenardi, T. 2005. 100 Resep Hidangan Lezat untuk Menurunkan Kolesterol. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Syarief, S. 2011. Efek Suplementasi Serat Chitosan dengan Omega-3 dalam Minyak
Ikan Terhadap Plasma dan Kolesterol Total pada Pekerja Obes. Jurnal
Kedokteran Indonesia Vol.2:23-29.
Waloya, dkk. 2013. Hubungan Antara Konsumsi Pangan Dan Aktivitas Fisik Dengan
Kadar Kolesterol Darah Pria dan Wanita Dewasa Di Bogor. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Wongkar, M.C, dkk. 2013. Hubungan gizi Dengan Kadar Kolesterol Total Pada
Masyarakat Di Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Manado. Ejournal
Keperawatan (e-Kp), Vol.1 No. 1.
Zainuddin, M. 2011. Metodologi Penelitian Kefarmasian dan Kesehatan. Airlangga
University Press. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai