Grav I Metri
Grav I Metri
Metode analisis gravimetri adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada pengukuran
berat, yang melibatkan: pembentukan, isolasi dan pengukuran berat dari suatu endapan
Solubility Rules
(untuk senyawa ionik dalam pelarut air pada suhu 25oC)
Semua senyawa logam alkali (grup 1A) soluble
Semua senyawa amonium (NH4+) soluble
Semua senyawa NO3-, clo3- dan clo4- soluble
Semua senyawa NO2- soluble kecuali Ag+
Semua senyawa asetat soluble kecuali Ag+ , Hg22+, Bi3+
Senyawa Cl-,Br-,I- soluble kecuali: Ag+, Hg22+, Pb2+
Senyawa SO42- soluble kecuali: Ca,Ag (slight.sol), Ba, Hg2+, Pb (insoluble)
Senyawa OH- insoluble kecuali: 1A, NH4+, Ba (soluble) Ca (slightly soluble)
Senyawa oksida insoluble kecuali: 1A, Ba2+, Ca2+, Sr2+
Senyawa CO32-, PO43-, S2- insoluble kecuali: 1A, NH4+
(logam 1A adalah Na+, K+)
Kimia Analitik
SOAL: Golongkan senyawa ionik berikut sebagai soluble, slightly soluble atau insoluble
Perak sulfat, Kalsium kabonat, Natrium fosfat
CuS ; Ca(OH)2 ; Zn(NO3)2
unsaturated solution
Q = Ksp
saturated solution
Q > Ksp
supersaturated solution
Kelarutan molar perak sulfat adalah 1,5 x 10-2 mol/L. Hitung Kspnya
Jawab: terlebih dahulu tuliskan persamaan kesetimbangan kelarutannya:
Ag2SO4(s)
2 Ag+(aq) + SO42-(aq)
dari stoikiometri diketahui 1 mol Ag2SO4 menghasilkan 2 mol Ag+ dan 1 mol SO42-. Maka
jika 1,5 x 10-2 mol Ag2SO4 dilarutkan dalam 1 liter larutan, konsentrasinya
[Ag+] = 2 x 1,5 x 10-2 = 3 x 10-2 M
[SO42-] = 1,5 x 10-2 M
sekarang kita dapat menghitung konstanta hasil kali kelarutannnya
Ksp = [Ag+]2 [SO42-] = (3 x 10-2)2 (1,5 x 10-2) = 1,4 x 10-5
0,67 g CaSO4
1 mol CaSo4
x
= 4,9 x 10-3 mol/L
1L larutan
136,2 g CaSO4
Dari kesetimbangan kelarutan CaSo4, setiap 1 mol CaSo4 menghasilkan
1 mol Ca+ dan 1 mol SO42-
Kimia Analitik
CaSo4 (s)
kation
anion
Ksp
2
kelarutan
AgCl
[Ag ][Cl ]
Ksp= s
s=(Ksp)1/2
Ag2CO3
[Ag+]2 [CO32-]
2s
Ksp= 4s2
s=(Ksp/4)1/3
PbF2
[Pb2+][F-]2
2s
Ksp= 4s2
s=(Ksp/4)1/3
Al(OH)3
[Al3+][OH-]3
3s
Ksp= 27s4
s=(Ksp/27)1/4
Ca3(PO4)2
[Ca2+]3[PO43-]2
3s
2s
Ksp= 108s5
s=(Ksp/108)1/5
PROSEDUR GRAVIMETRI
Penyiapan larutan
Pengendapan
Pencernaan
Penyaringan
Pencucian
Pengeringan / pemanggangan
Penimbangan
Perhitungan
PENYIAPAN LARUTAN
pH sangat berpengaruh pada kelarutan endapan
Kimia Analitik
PENGENDAPAN
ENDAPAN YANG DIKEHENDAKI:
1. Mudah disaring dan dibersihkan dari pengotor
2. Memiliki kelarutan cukup rendah sehingga tidak ada analit yang terbuang pada saat
penyaringan dan pencucian
3. Tidak reaktif terhadap udara
4. Setelah dikeringkan atau dibakar, menghasilkan produk yang diketahui komposisinya
AGEN PENGENDAP
Agen pengendap spesifik: bereaksi hanya dengan satu spesi kimia (jarang)
Agen pengendap selektif: bereaksi dengan spesi tertentu
UKURAN PARTIKEL
Endapan yang dapat disaring harus memiliki ukuran partikel yang cukup besar
Ion-ion
dalam
larutan
10-8 cm ()
Partikel
koloid
10-7-10-4cm
Endapan
kristalin
10-4 cm
Von Weimarn menemukan bahwa ukuran partikel endapan berbanding terbalik dengan
kelewatjenuhan relatif dari larutan
RELATIVE SUPERSATURATION =
Q-S
S
Dimana:
Q = konsentrasi spesi
S = kesetimbangan kelarutan
RSS dapat digunakan untuk memperkirakan/ mengontrol endapan yang terbentuk
Jika RSS >> endapan berbentuk koloid
Jika RSS << endapan berbentuk kristalin
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UKURAN ENDAPAN
Untuk memperoleh endapan yang besar
RSS<< S
DAN Q
Kimia Analitik
Nukleasi, sejumlah partikel (ion, atom atau molekul) membentuk inti mikroskopik dari fasa
padat, semakin tinggi derajat lewat jenuh, semakin besar laju nukleasi. Pembentukan
nukleasi dapat secara langsung atau dengan induksi
spontan
induksi
Apabila nukleasi yang lebih dominan maka partikel kecil yang banyak, bila particle growth
yang lebih dominan maka partikel besar yang dihasilkan.
Jika pengendapan terbentuk pada RSS relatif besar maka nukleasi merupakan mekanisme
utama sehingga endapan yang dihasilkan berupa partikel kecil
Sonny Widiarto, 2009
Kimia Analitik
ENDAPAN KOLOID
Contoh:
AgNO3 + NaCl
AgCl + NaNO3
Kimia Analitik
NO3-
NO3NO3Ag+
H+
Ag+
NO3-
NO3-
NO3-
Ag+
Ag+
H+
LAPISAN
ADSORPSI
NO
3
PRIMER
Ag+
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
Cl-
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
Ag+
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
Cl-
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
Ag+
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
Ag+
Cl-
NO3Ag+
NO3Ag+
NO3Ag+
Ag+
NO3-
Ag+
NO3-
NO3NO3-
Beberapa koloid bila berkoagulasi, mengangkut turun sejumlah besar air menghasilkan
endapan mirip selai / gel.
Kimia Analitik
PEPTISASI KOLOID
Proses dimana koloid yg terkoagulasi kembali ke keadaan semula terjadi pada saat
pencucian, elektrolit menghilang, lapisan counter ion membesar (ini merupakan suatu
dilema)
Untuk menghindarinya:
Pencernaan (digestion)
Penuaan (aging)
Garam volatil dapat digunakan semasa pencucian. Hal ini utk menggantikan counter ion
berlebih. Elektrolit akan hilang bersama dengan pengeringan endapan.
Sebagai contoh endapan AgCl dapat dicuci dengan larutan HCl atau asam nitrat.
Pengeringan pada suhu 110oC akan menghilangkan HCl.
Pencernaan : pemanasan larutan 1 jam setelah pembentukan endapan. Hal ini membantu
untuk menghilangkan air yang terikat pada endapan
Penuaan: penyimpanan larutan tanpa pemanasan, selama semalam. Hal ini memberi
kesempatan pengotor untuk keluar dari endapan
ENDAPAN KRISTALIN
PADATAN KRISTALIN DAPAT MENINGKAT DENGAN CARA:
1. Meminimasi Q gunakan larutan encer, penambahan reagen perlahan, pengadukan
2. Memaksimalisasi S pemanasan , pengaturan pH
3. Digestion menghasilkan endapan yg lbh murni dan mudah disaring
Kimia Analitik
KOPRESIPITASI
Fenomena dimana senyawa soluble ikut mengendap bersama dengan analit (senyawa
tersebut bukanlah merupakan material yang seharusnya mengendap)
Contoh: H2SO4 ditambahkan pada BaCl2 yang mengandung sedikit nitrat, ternyata endapan
BaSO4 mengandung BaNO3 (nitrat itu dikopresipitasikan bersama dengan sulfatnya)
Kimia Analitik
MECHANICAL
CHANICAL ENTRAPMENT
PERHITUNGAN GRAVIMETRI
Perhitungan
tungan gravimetri secara sederhana merupakan pengembangan dari perhitungan
stoikhiometri
Kimia Analitik
10
Faktor stoikhiometri lebih didasarkan pada jumlah (dalam mol) analit yang terdapat dalam
endapan yang ditimbang
Mol analit dalam endapan x BM analit
Faktor gravimetri =
BM endapan
Perhitungan Stoikhiometri
Berikut ini adalah contoh soal yang melibatkan konsep mol
1) berapa mol atau milimol yang terkandung dalam 2 gram asam benzoat murni (122,1
g/mol) ?
jawab: untuk memudahkan, asam benzoat dinotasikan sebagai HBz
mol HBz = 2 g HBz x
1 mol HBz
122,1 g HBz
2) berapa gram Na+ ( 22,99 g/mol) terkandung dalam 25 g Na2SO4 (142,0 g /mol)
jawab: dari rumus kimianya terlihat bahwa setiap mol Na2SO4 terkandung 2 mol Na+.
g Na+ = 8,10 g
3) (a) berapa berat AgNO3 (169,9 g/mol) yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan 2,33 g
Na2CO3 (106,0 g/mol) menghasilkan Ag2CO3 dan (b) berapa berat Ag2CO3 akan
terbentuk
jawab: reaksi yang terjadi adalah reaksi pembentukan endapan
Kimia Analitik
11
1 mol Na2CO3
106,0 g Na2CO3
2 mol AgNO3
1 mol Na2CO3
169,9 g AgNO3
1 mol AgNO3
g AgNO3 = 7,47 g
mol Ag2CO3 = mol Na2CO3 = 0,02198 mol
g Ag2CO3 = 0,02198 mol Ag2CO3 x
275,7 g Ag2CO3
1 mol Ag2CO3
g Ag2CO3 = 6,06 g
4) Suatu sampel deterjen fosfat seberat 0,3516 g dibakar untuk menghilangkan zat-zat
organiknya. Residunya kemudia dimasukkan dalam HCl panas, sehingga semua P
berubah menjadi H3PO4. Fosfat kemudian diendapkan sebagai MgNH4PO4.6H2O dengan
menambahkan Mg2+ diikuti dengan larutan NH3. Setelah penyaringan dan pencucian,
endapan dibakar sampai 1000oC sehingga menjadi (222,57 g/mol). Ditimbang ternyata
beratnya 0,2161 g. Hitung persen P dalam sampel.
Jawab: merubah g Mg2P2O7 g P, ingat dari stoikiometri 1 mol Mg2P2O7 2 mol P
g P = 0,2161 g Mg2P2O7 x
1 mol Mg2P2O7
222,57 g Mg2P2O7
2 mol P
1 mol Mg2P2O7
30,974 g P
= 0,06015 g P
1 mol P
Kimia Analitik
12
g Fe = g Fe2O3 x
1 mol Fe2O3
2 mol Fe
55,847 g Fe
1 mol Fe
1 mol Fe2O3
159,69 g Fe2O3
55,847 g Fe
2
x
Faktor gravimetri
159,69 g Fe2O3
bila analitnya adalah Fe3O4, perhitungan juga seperti di atas, dimana 2 mol Fe3O4
sebanding dengan 3 mol Fe2O3
g Fe3O4 = g Fe2O3 x
1 mol Fe2O3
2 mol Fe3O4
3 mol Fe2O3
159,69 g Fe2O3
2
x
Faktor gravimetri
231,54 g Fe3O4
1 mol Fe3O4
231,54 g Fe3O4
159,69 g Fe2O3
(s)
Sebanyak 0,3592 g sampel tablet antasid yang mengandung NaHCO3 serta pengotor
non-volatil dibakar sehingga menghasilkan residu seberat 0,2362 g. Hitung kemurnian
sampel (dalam persen)
Jawab:
Pada soal ini metoda yang digunakan adalah metoda volatilasi, yaitu pengukuran berat
gas yang dihasilkan dari pembakaran endapan. Berat gas = berat awal berat hasil
pembakaran.
Kimia Analitik
13
Berat gas = 0,3592 g - 0,2362 g = 0,123 g. Berat molekul gas adalah berat molekul
CO2 + H2O. Untuk menghitung berat NaHCO3 dari berat gas yang dihasilkan harus
diketahui bahwa 2 mol NaHCO3 1 mol CO2 (s) + 1 mol H2O
1 mol gas
g NaHCO3 = 0,123 g gas x
2 mol NaHCO3
2
1
84,01 g NaHCO3
1 mol NaHCO3
1 mol gas
Faktor gravimetri
84,01 g NaHCO3
x
(44,01 + 18) g gas
(1)
(2)
g AgCl = g C6H6Cl6 x
1 mol C6H6Cl6
6 mol AgCl
1 mol AgCl
1 mol C6H6Cl6
290,83 g C6H6Cl6
143,22 g AgCl
g AgCl = g C14H9Cl5 x
1 mol C14H9Cl5
354,49 g C14H9Cl5
6 mol AgCl
1 mol C14H9Cl5
143,22 g AgCl
1 mol AgCl
Kimia Analitik
14
x
1
290,83 g C6H6Cl6
143,22 g AgCl
143,22 g AgCl
6
g C6H6Cl6 x
+ g C14H9Cl5 x
=0,7161
x
1
354,49 g C14H9Cl5
persamaan (1),
dapat diubah
menjadi
g C14H9Cl5 = 0,2795 - g C6H6Cl6
Kimia Analitik
15
Pembahasan
1. Diketahui: berat endapan= 1,0882g; berat sampel: 0,5662g; Mr AgCl= 143,4
Faktor Gravimetri = Ar Cl / Mr AgCl = 35,45 / 143,4
%Cl =
x 100% = 47,51%
%P2O5 =
1,1682 (30,97/1876,5)
0,2711
x 100% = 7,11%
1,1682 (141,95/2x1876,5)
0,2711
x 100% = 16,30%
%Mn2O3 =
x 100% = 5,97%
Kimia Analitik
x 100% = 8,58%
16
Berat endapan x FG
a%S =
1%S =
Berat sampel
1/2 a x (S / BaSO4)
Berat sampel
x 100%
x 100%
x 100%
berat Fe
BM Fe
Berat FeCl3 =
berat Fe x BM FeCl3
BM Fe
Berat AlCl3 =
berat Al x BM AlCl3
BM Al
berat Al x 101,96
2 x 26,98
= 2,62
Kimia Analitik
17
6.
%A =
Berat endapan x FG
x 100%
Berat sampel
FG =
%P2O5 =
BM P2O5
BM Mg2P2O7
0,2234 x (141,95/222,55)
x 100%
0,5428
%P2O5 =26,25%
FG =
%P =
2 x BA P
BM Mg2P2O7
0,2234 x (2 x 30,97/222,55)
x 100%
0,5428
%P = 11,48%
Kimia Analitik
18