Anda di halaman 1dari 2

Penelitian Kualitatif

Prasetya Irawan

Contoh Fokus Penelitian


Contoh pertama berikut ini adalah fokus yang dipilih oleh seorang
peneliti. Peneliti ini ingin memahami dunia panti yatim piatu secara lebih baik.
Fokus berikut ini dia buat setelah melakukan pengkajian kepustakaan yang
relevan, dan jugs mengamati secara sepintas beberapa panti yatim piatu sebagai
studi awal.
Contoh berikut ini telah disederhanakan begitu rupa sehingga terkesan
sangat singkat. Pada kenyataannya, deskripsi tentang fokus ini bisa cukup panjang
dan kaya dengan data-data empiris hasil pengamatan awal (preliminary
research).
Profil panti yatim piatu. Sebuah studi kasus di
panti AL Mubarokah, Pondok Cabe, Jakarta
Selatan.
Memelihara anak yatim piatu adalah kewajiban bagi kita
semua. Pengadaan panti-panti yatim piatu juga menjadi
kewajiban. Sudah cukup banyak jumlah panti, tetapi
kita tidak banyak mengetahui tentang panti-panti ini.
Penelitian ini berusaha memahami berbagai aspek di
seputar yatim piatu, yang dalam hal ini dibatasi pada
satu panti, yaitu panti AL Mubarokah, di Jakarta
Selatan.
Beberapa pertanyaan utama yang akan di coba di jawab
melalui penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana panti ini dikelola?
2. Bagaimana pengasuh panti memperoleh dana dan
bagaimana pengelolanya?
3. Hambatan apa saja yang dihadapi panti?
4. Bagaimana pandangan anak-anak asuhan panti terhadap
pengasuh dan sesama mereka (sama-sama anak
yatim/
piatu)?
5. Bagaimana panti mengurus pendidikan anakanak asuhannya?
6. Bagaimana peran pemerintah dalam urusan panti
asuhan ini?
7. Bagaimana peran lembaga non pemerintah
(NU, Muhamadiyah, LSM) dalam urusan panti ini?
Apakah mereka terlibat? Sejauh apa?

Contoh kedua berikut ini adalah fokus yang dipilih oleh seorang mahasiswa
jurusan ilmu Administrasi Publik. Mahasiswa ini ingin mengetahui apa yang
terjadi pada pola hubungan antara Kabupaten, Kecamatan, dan Kelurahan sejak
diperlakukan undang-undang tentang Otonomi Daerah.

Analisis
terhadap
peran
dan
pola
hubungan antara Kabupaten, Kecamatan,
dan Kelurahan dalam kerangka Otonomi
Daerah (Satu studi kualitatif di Kabupaten
Tangerang).
Sejak diberlakukan LM tentang Otonomi Daerah (UU
No. 22/ 1999, diperbaiki menjadi UU No.
32/2004) telah terjadi perubahan-perubahan di tiga
lembaga, yaitu Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan.
Perubahan itu menyangkut berbagai aspek termasuk
wewenang, dan pola pelayanan terhadap publik.
Beberapa pertanyaan yang akan dicari jawabannya
melalui penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pola hubungan antara Kelurahan dan
Kecamatan, serta Kecamatan dan Kabupaten saat
ini?
2. Apakah ada pengkayaan dan pengurangan
wewenang, di ketiga lembaga ini, relatif
dibandingkan sebelum Otonomi Daerah
diberlakukan.
3. Bagaimana pola hubungan pengelolaan keuangan
Daerah antara ketiga lembaga tersebut?
4. Bagaimana kualitas pelayanan menurut rakyat di
ketiga lembaga ini?
5. Kendala kendala apa saja yang dihadapi Bupati,
Camat, dan Lurah (Kepala Desa) dalam hal
birokrasi kepemerintahan?

Anda mungkin juga menyukai