Analisa Hidraulika Terapan
Analisa Hidraulika Terapan
PENDAHULUAN
( )
Kerapatan massa dari substansi merupakan massa dari setiap unit volume substansi.
Untuk cairan dimana rapat massanya dapat diambil untuk perubahan praktis dari
tekanan. Kerapatan massa dari air adalah sebesar 1000 kg/m3 pada 40C.
1.4. KEKENTALAN FLUIDA (VISCOSITY)
Kekentalan dari fluida adalah merupakan sifat yang menggambarkan besarnya
tahanan terhadap gaya gesek. Kekentalan terutama akibat interaksi antara molekul
fluida.
Seperti yang dapat dilihat dari gambar, terdapat dua plat paralel yang besar dengan
jarak antar kedua plat tersebut yang sangat kecil yaitu sebesar y, ruang antara plat
terisi oleh fluida. Pada plat yang terletak diatas bekerja gaya F yang konstan dan
bergerak dengan kecepatan konstan sebesar U.
U
dy
F
y
V
dV
AU
dV
F
dV
=A
atau =
y
dy
A
dy
(mu ) , disebut
dV
atau =
dy
dV / dy
Pa
= Pa. det fluida yang mengikuti
(m / det ) / m
=
satuan dari
absolut.viskositas.
rapat.massa.
adalah
m2
Pa. det kg / m. det m 2
,
=
=
det kg / m 3
det
kg / m 3
Satuan viskositas dalam cgs sering dalam poises dan stokes atau kadang-kadang
dalam Saybolt detik apabila didapat dari viscosimeter. Dimana 1 poise = 1
dyne.sec/cm2 = 0,1 N.det/m2, 1 stoke sebanding dengan 1 cm2/det
1.5. PERSAMAAN KONSERVASI ENERGI
Dalam perhitungan analitis dan fisika yang didasarkan pada prinsip dan konsep,
dimana sering digunakan hukum gerak Newton, konservasi massa, energy dan
momentum.
Bentuk konservasi energi yang paling sering digunakan dalam hidrolika adalah
persamaan Bernoulli.
Untuk aliran tergantung pada koordinat ruang dan tidak tergantung dengan waktu
dapat dikatakan masanya terkonservasi. Aliran yang tidak berubah dengan waktu
disebut aliran steady dan jika hanya satu koordinat ruang yang dipakai oleh aliran
disebut aliran steady (tunak) dan jika hanya satu koordinat ruang yang dipakai oleh
aliran disebut aliran satu dimensi. Persamaan Bernoulli yang biasa dipakai ini
sebagai berikut ini :
dimana :
y+
V2
= kons tan
2g
y
= Head elevasi (elevation head)
P / = Head tekanan (pressure head)
V2/2g = Head kecepatan (velocity head)
y1 + P1 / = y 2 + P2 /
P2 P1 = ( y 2 y1 )
P = .y
Persamaan ini yang biasa dikenal sebagai persamaan untuk statika fluida;
P = .h
Konversi energi per unit berat menjadi Daya (power) dapat dilakukan bagi pompa
dan turbin.
2.
2.1.
2.1.1.
Saluran terbuka
Saluran terbuka adalah bentuk saluran yang sisi bagian atasnya terbuka ke
atmosfer. Pergerakan pada saluran terbuka disebabkan oleh gaya grafitasi,dan
umumnya mempunyai daya hidrostatis yang terdistribusi dan selalu turbulen.
2.1.2.
Saluran tertutup
Saluran tertutup adalah yang adalah saluran yang seluruh sisinya ditutup tidak ada
kontak angsung dengan tekanan atmosfer tetapi hanya dengan tekanan hidrolis.
Sesi berikut meperkenalkan konsep dasar dari saluran terbuka dengan aliran
dalam saluran tertutup . Pembahasan tentang rumus-rumus berikut dipergunakan
untuk menggambarkan kondisi aliran stasioner (tetap/seragam) dan instasioner (
tidak tetap/tidak seragam ) ,energi aliran dan efek backwater dalam saluran
terbuka. (Chow,1959)
2.2.
V = C R.S
dimana :
2. Persamaan Strickler
C = k str .R 1 / 6
3. Persamaan Manning
Persamaan berikut oleh Robert Manning ,seorang insinyur Inggris tahun 1889 :
1
V = .R 2 / 3 .S 1 / 2
n
Dimana :
kstr
1
n
Kecepatan aliran ditentukan oleh radius hydraulis dan tidak tergantung oleh
bentuk dari profile saluran.
2.3.
2,63
0,54
Ll
-0,54
Manning Nomogram
2.4.
KEDALAMAN KRITIS
Kedalaman kritis (yc) untuk satuan aliran q yang konstan dalam saluran segi
empat terjadi ketika energi spesifik minimum.
yc = 3 q 2 / g =
2
E c = Vc2 / g
3
NF > 1, terjadi aliran superkritis (aliran yang cepat) dan jika NF < 1 , terjadi
aliran subkritis.
2.5.
( z1 + y1 + V12/2g ) hL = ( z2 + y2 + V22/2g
kemiringan dari garis energi S adalah hL/L, sehingga hL = SL. Kemiringan dari
dasar saluran S0 adalah (z1 z2)/L, sehingga z1 z2 = S0 L,sehingga :
Atau
S0 L + ( y1 y2 ) + ( V12/2g V22/2g ) = S L
y1 + V12 / 2 g y 2 + V22 / 2 g
E E2
L..dalam..meter =
= 1
S S0
S S0
) (
n.V rata
S = 2rata
/3
Rrata rata
sehingga; L..dalam..meter =
2
Vrata
rata
atau
2
C Rrata rata
(y
) (
+ V12 / 2 g y 2 + V22 / 2 g
n.Vrata rata
2/3
R
rata rata
S0
Profile permukaan untuk kondisi aliran yang secara bertahap berubah pada
saluran segi empat yang lebar dapat dihitung dengan persamaan berikut ini :
S0 S
dy
=
dL 1 V 2 / gy
)
8
Jika dy/dL nilainya positif maka kedalaman saluran bertambah disebelah hilir.
2.6.
a1
b.
A=g.h+n.h2
0.05
0,06
0,07
0,08
0,09
0,10
0,11
0,12
0,13
0,14
0,15
0,16
0,17
0,18
0,19
0,20
0,21
0,22
B
0,085
0,103
0,122
0,142
0,163
0,184
0,206
0,228
0,252
0,276
0,302
0,328
0,356
0,385
0,415
0,446
0,479
0,514
0,23
0,24
0,25
0,26
0,27
0,28
0,29
0,30
0,31
0,32
0,33
0,34
0,35
0,36
0,37
0,38
0,39
0,40
B
0,550
0,588
0,628
0,669
0,713
0,759
0,807
0,857
0,910
0,965
1,023
1,084
1,147
1,213
1,282
1, 354
1,430
1,508
2.7.
Gaya impuls
F1 = m.a = .V.a
v
= .Q
____
t
F1 = .Q.v
LD = 8.5. ( h0 hi )
F1 = .v.A.v
F1 = .A.v2
10
2.8.
Keterangan :
ho = kedalaman air bagian atas m
Hu = kedalaman air bagian belakang m
H i = keadaan air pada kondisi aliran meluncur m
11
H gr = kedalaman kritis m
d = tinggi gorong-gorong bagian dalam m
h = kedalaman air m
hs = backwater m
Q = debit di gorong-gorong m 3/s
2.9.
GORONG-GORONG PENGURAS
ls.l + d =hs = d+ h E
V2
dengan hs = hE ls.l hE = 1.
1
V2
= ( e +r +a ). _______
2.g
2.g
______
V2
1
hs = ( 1,5 + .
___
+ 1,0 ). ls.l
12
3.
CONTOH-CONTOH PERHITUNGAN
kecepatan
Dua jenis saluran beton bagi drainase air hujan akan dibandingkan :
- pipa, diameter 2,0 dengan aliran pipa yang penuh.
- Saluran terbuka, profile persegi-empat dengan lebar 2,0 m dan ketinggian air 1,0 m.
Saluran mempunyai kemiringan dasar sebesar 1 0/00. nilai koefisien Strickler 75 m1/3/det.
a. Hitung kecepatan dari aliran dan debit dari saluran pipa drainase.
b. Hitung kecepatan dari aliran dan debit dari saluran terbuka.
Jawab :
a.
D = 2,0 m
S = 0,001
A = D2 = . . (2,0)2 = 3,1416 m2
D=200
A 1 / 4. .D 2
=
= 0,25 D = 0,50 m
P
.D
V = k str .R 2 / 3 .S 1 / 2 = 75 (0,5)2/3 (0,001)1/2 = 1,49 m/det
R=
h = 1,00 m
b = 2,00 m
A = 2,00 m2
R = A/P = 2/4 = 0,5 m
V = 75 (0,5)2/3 (0,001)1/2 = 1,49 m/det
Q = 2,98 x 2,0 = 2,98 m3/det.
Catatan : radius hidrolik dan kecepatan aliran kedua profile sama, tapi debit
berbeda.
Contoh ke 2 : Menentukan besaran aliran uniform
Saluran berbentuk trapesium dengan lebar dasar sebesar 6096 mm dan mempunyai
kemiringan sisinya 1 : 1, aliran air dengan kedalaman 1219 mm dengan kemiringan saluran
sebesar 0,0009. dengan koefisien kekasaran saluran n = 0,025, berapa besaran aliran
uniformnya?
Jawab:
Luas penampang saluran A = [(6096 + 1219)1219]/106 = 8,917 m2
13
11 2
d
luas
24
1 = 152,5 mm
Jari-jari hiraulis =
=
= d
1
keliling.basah
(d ) 4
2
2
2/3
A 2/3 1/2 1 (0,61) (0,1525)
a. Q = 0,17 =
R S =
S 1/ 2
n
24
0,013
S = 0,0532 sehingga
b. R = d = 152,5 mm
S = 0,0266 sehingga
S = 0,00283
S = 0,00071
S 1/ 2
0,02
4,91
S = 0,0068
14
V2
1 Q
1
7,64
=y+
(a). E = y +
= 0,957 m.
= 0,914 +
2g
2g A
19,62 9,14 0,914
(b). y c = 3 q 2 / g = 3 (7,64 / 9,14 ) / 9,81 = 0,415 m
2
L=
(V
2
2
) ((
/ 2 g + y 2 V 12 / 2 g + y 1
S0 S
0 ,0004
2/3
(
)
0
,
4525
Tanda minus menandakan seksi yang diandaikan disebelah hulu F adalah keliru, dan
seharusnya terletak di sebelah hilir seksi F.
Untuk penghitungan back water jarak antar seksi dibuat beberapa jarak yang kecil-kecil
sehingga akan lebih teliti lagi menggambarkan lengkung kemiringan back water.
15
Q = 250 m 3/s
k = 28
B= 16,0m
b=16 ,0 m
n= 2.5
I + 2 % = 2/1000
K = 28
Rumus rumus untuk hitungan.
U =b+2h 1+n 2
A= b.h +n.h2
R = A/U
Q = v.A
k.I
A ( m2 )
8,63
18,50
42,00
70,50
104,00
101,85
H (m)
0,5
1,0
2,0
3,0
4,0
3,94
Ke
dal
am
an
V =
5,0
4,0
U(m)
18,69
21,39
26,77
32,16
37,54
37,22
R (m )
0,46
0,87
1,57
2,19
2,77
2,74
V (m/s)
0,75
1,14
1,69
2,11
2,47
2,45
1
.R
n
2/3
.S 1 / 2
= 1,252
Q ( m3/s)
6,45
21.0
71,0
149
257
250
h dapat dihitung
3,0
2,0
1,0
0
0
50
100
150
200
250
300
Debit Q ( m3/s)
16
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
17