Anda di halaman 1dari 1

Praktikum ini bertujuan untuk menguji permeabilitas membran paru-paru katak.

Paruparu katak berbentuk seperti kantung yang menggembung dan berwarna merah muda.
Kemudian mengikat bagian percabangan bronkus lalu paru-paru sengaja dikempiskan dan
kemudian dipotong bagian trakeanya, lalu direndam dalam larutan CaCO3 (air kapur).
Sebelum mengempiskan paru-paru, tangan dibasahi dengan larutan NaCl hal ini dimaksudkan
agar paru-paru tidak robek dan permeabilitasnya tetap terjaga Pengempisan paru-paru tidak
akan membuat alveolus menjadi koleps karena adanya surfaktan (surface active substance),
yaitu suatu fosfoliprotein yang dihasilkan oleh epitel alveolar II. Fungsinya adalah untuk
melawan tegangan permukaan sehingga alveoli tidak kempis/kolaps. Maka dari itu, ketika
paru-paru dimasukkan kedalam air kapur yang memiliki banyak gas CO2, tidak membuat
paru-paru katak menjadi kolaps. Setelah direndam sebentar dalam larutan CaCO3 (air kapur),
paru-paru katak yang telah dikempiskan menggembung kembali dan air kapur yang
sebelumnya putih keruh menjadi lebih jernih dan terdapat sedikit endapan kapur. Hal ini
dapat dituliskan dalam reaksi:
CaCO3 + H2O Ca (OH)2 + CO2
Dalam reaksi diatas terlihat bahwa kapur yang dilarutkan dalam air akan menghasilkan
CO2 dan endapan ion Ca. Hal ini menandakan bahwa setelah paru-paru dimasukkan ke dalam
air kapur, terjadi proses difusi CO2 melalui membran alveoli ke dalam paru-paru. Tekanan
CO2 pada larutan CaCO3 (air kapur) lebih besar dibandingkan dengan tekanan CO 2 di dalam
alveoli, sehingga CO2 berdifusi dari dalam larutan CaCO3 ke dalam alveoli sesuai dengan
selisih tekanan sehingga paru-paru terlihat menggembung karena terisi oleh CO2 yang
terdapat dalam larutan CaCO3. Sebelum paru-paru katak direndam ke dalam larutan CaCO3 ,
paru-paru katak berwarna merah muda, tetapi setelah direndam di dalam larutan CaCO3,
lama-kelamaan warna paru-paru katak berubah menjadi lebih pucat. Hal ini disebabkan
karena telah terjadi akumulasi CO2 yang terlalu banyak dan kekurangan oksigen di dalam
jaringan paru-paru.
Sherwood, Lauralle. 2001. Fisiologi Manusia, dari Sel Ke Sistem. Terj. Brahm U. Pendit.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai