Anda di halaman 1dari 606

3.

SOFT COMPETENCY

3.1 KOMPETENSI UTAMA


001

CSO
Orientasi Pelayanan Pelanggan
Customer Service Orientation

Kemampuan melayani, membangun, dan menjaga loyalitas pelanggan


(internal dan eksternal) melalui pemahaman dan pengenalan kebutuhann
pelanggan dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan. Menekankan
keramahan dan kepedulian terhadap pelanggan serta mengembangkan
secara berkesinambungan langkah-langkah perbaikan untuk memberikan
keunggulan daya saing perusahaan

002
Orientasi pada Pencapaian
Achievement Orientation

Kemampuan untuk bekerja melampaui suatu target yang telah ditetapkan.


Sasaran yang melampaui target tersebut disusun berdaasarkan suatu
rencana yang menungjukkan langkah-langkah yang akan dilakukan.Ukuran
target menantang dapat berupa penggunaan waktu yang lebih efektif dan
hasil (output) dalam bentuk kualiyayif serta menuntut kemampuan
kreativitas untuk perbaikan (improvement) maupun perubahan (inovasi).

003
CLE
Pembelanjaran Berkelanjutan
Continous Learning

Kemampuan melakukan pengembangan diri melalui proses pembelajaran


yang terus-menerus dengan cara mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran
dan memanfaatkan proses serta hasilnya agar pengetahuan terus berkembang
untuk tujuan peningkatan kinerja perusahan.

3.2 KOMPETENSI PERAN


004

ANT

Berfikir Analitis
Analytical Thinking

Kemampuan memahami/mengenal situasi atau masalah yang ditunjukan


dengan mengidentifikasi informasi, melihat keterkaitan satu informasi
dengan informasi lainnya sebagai dasar dalam menetapkan masalah yang
ada, dan mengembangkan solusi alternative. Analisis dapat dilakukan dengan
cara menguraikan satu situasi menjadi bagian-bagian kecil secara logis atau
melacak implikasi dari maslah atau situasi tersebut secara bertahap.

005
DCM
Pengambilan
Keputusan
Decision Making

Kemampuan memilih solusi alternative, menetapkan prioritas berdasarkan


telaahan masalah sebagai landasan dalam pengambilan keputusan secara
akurat, dan mengambil keputusan pada situasi tertentu dengan cepat
walaupun tidak tersedia informasi yang cukup untuk melakukan analisis
sebagai dasar keputusan. Dalam beberapa situasi, keputusan lebih
dititikberatkan pada kualitas keputusan yang dihasilkan proses analisis
(judgement). Dalam kondisi lain yang menuntut harus mengambil keputusan,
tetapi tidak tersedia informasi yang cukup, keputusan lebih dititikberatkan
pada kecepatan pengambilan keputusan (decisiveness)

006
BSS Bisnis
Spirit
Business Spirit

Kemampuan mengenal system operasional perusahaan, menjalankan prinsipprinsip bisnis, memahami dinamika industry yang diginakan untuk
mendukung kelancaran pekerjaannya secara efisien, serta kemampuan
melihat, memanfaatkan dan mencipyakan peluang bisnis dengan resiko yang
diperhitungkan. Kemampuan ini mencangkup kesediaan untuk mengambil
resiko, melakukan sesuatu secara berbedauntuk meningkatkan performa
organisasi, serta keterlibatan dalam penciptaan iklim organisasi yang
mendukung dan mendorong tumbuhnya perilaku berwawasan usaha (entr
epreneurial behavior)

007
DEV
Mengembangkan Orang lain
Developing Others

Kemampuan mengembangkan orang lain dan mendorong terjadinya proses


belajar secara langsung ataupun tidak langsung. Pengembangan dilakukan
dalam jangka pendek dan jangka panjang sesuai kebutuhan individu maupn
organisasi.Kemampuan mengembangkan orang lain yang dimaksud bukan
pengembangan yang seharusnya dilakukan dalam posisi formal, tetapi
pengembangan yang dilandaskan pada suatu tujuan untuk kepentingan
peningkatan efektifitas organisasi (perusahaan).

008
Membangun Hubungan
Relationship Building

Kemampuan membina hubungan sertajejaring kerja (lembaga / individu)


dengan cara membangun, mengembangkan, dan memperluas hubungan

tersebut, baik melalui kegiatan formal maupun informal ataupun lingkup


internal maupun eksternal organisasi, agar tejalin relasi yang luas untuk
mendapatkan manfaat bagi kepentingan organisasi.

009

TWK
Kerjasama Tim

Teamwork

Kemampuan berkolaborasi dan menjadi bagian dari tim untuk membangun


sinergi dengan cara bersikap akomodatif terhadap orang lain dan terlibat
aktif dalam menyelesaikan suatu tugas atau proses secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan perusahaan.

010

LDS
Kepemimpinan
Leadership

Kemampuan untuk mengambil peran sebagai pemimpin dalam suatu gugus


atau unit bisnis dengan cara mengarahkan, memotivasi, serta mengispirasi
anggota untuk meningkatkan produktivitas, mengembangkan inovasi, dan
berperan sebagai pemimpin yang visioner.

011

CFO
Peduli Kualitas
Concern For Order

Kemampuan memelihara standart kualitas dengan cara aktif memantau,


memeriksa pekerjaan, dan mengevaluasi kinerja serta prosedur secara terusmenerus, termasuk kejelasan fungsi dan peran tugas, serta kemampuan
menerapkan secara konsisten, disiplin, dan ketelitian dalam kegiatan kerja
untuk mencapai hasil kerja yang optimal,

012
PNO
Perencanaan dan pengorganisasian
Planning & organizing

Kemampuan menetapkan sasaran dan prioritas, alokasi sumbr daya, dan


waktu serta menetukan system pemantauan dalam melaksanakan program.
Kemampuan ini mencangkup aktivitas perencanaan untuk diri sendiri dan
unit kerja, baik yang bersifat operasional, strategi jangka menengah maupun
jangka panjang ssuai dengan tingkat tanggung jawab dalam perusahaan.

013

OAW
Pemahaman Peta Peran Organisasi
Organization Awareness

Kemampuan untuk memahami dan mempelajari peta peran organisai sendiri


maupun organisasi lain (pelanggan, pemasok, dll). Termasuk didalamnya
kemampuan untuk mengidentifikasi siapa pengambil keputusan uang
sebenarnya dan individu yang memiliki pengaruh yang kuat terhadap orang
lain. Pemahaman peta peran organisasi merupakan kmampuan untuk
membangun strategi organisasi mencapai hasil yang efektif.

4.1 PEMBANGKITAN
4.1.1
014

KORPORAT

GEP
KIT
Perencanaan Jangka Panjang Sistem Pembangkitan
Generation Expansion Planning

Kemampuan untuk merencanakan pemenuhan kebutuhan pasokan tenaga


listrik dalam jangka panjang secara optimal, dengan mempertimbangkan
ketersediaan energi primer dan teknologi pembangkitan.

015

ETP

KIT

Kebijakan Operasi Pembangkitan


Generation Operation policy

Kemampuan untuk merencanakan kebijakan operasi sitem pembangkitan


tenaga listrik berbasis kepada merit order

016

PPP

KIT

Kebijakan Pembelian Listrik IPP


Power Purcase Policy

Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pembelian listrik dari IPP dengan


system operasi real time pembangkit tenaga listrik secara real time.

017

MAP
Kebijakan Pemeliharaan Aset

KIT

Management Asset policy

Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pemeliharaan asset


pembangkit tenaga listrik secara real time, termasuk dispatching antar
regional control centre

018

PTM-MP

KIT

Kebijakan Manajemen Power Trader


Power Trader Management Policy

Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan trading unit


pembangkit dengan Manajemen Transmisi agar dapat bertransaksi sesuai
dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan
memeperhatikan spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapaitas yang
diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.

019
Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Pembangkit Korporat
Perfomance Generation Evaluation Control Corporate

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola unit kerja agar dapat


beroperasi dengan kapsitas da efisiensi yang sesuai dengan target kinerja
yang disepakati, menekan jumlah gangguan dan kerusakan dibawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit kerja.

4.1.2 KANTOR INDUK


020

PFP
KIT
Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan Pembangkit
Power plant Operation and Maintenance Planning

Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan


pemeliharaan pembangkit yang berkaitan dengan penjabarab perencanaan
korporat kedalam penyusunan rencana anggaran operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit.

021

PPO-P
Kebijakan Operasi Pembangkit
Power Plant Operation Policy

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit agar


dapar beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku,
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemapuan actual unit, serta
menekan jumlah gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang
ditetapkan.

022
Kebijakan Pemeliharaan Pembangkit
Power Plant Maintenance Policy

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan (mekanik,


listrik, control & instrument) unit pembangkit agar dapat beroperasi dengan
kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang
disyaratkan, dapat mempertahankan unmur teknis peralatan pembangkit,
serta dapat menekan jumlahgangguan dan kerusakan dibawah batas outages
yang ditetapkan.

023

PTM-T
Manajemen Power Trader
Power Trade Management

KIT

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit


dengan Power Trade Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan
kapsitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya
yang ditetapkan.

024
GPEC
KIT
Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Pembangkit
Generation Perfomance Evaluation and Control

Pengethauan dan kemampuan untuk mengevaluasi dan kebijakan


pengendalian kinerja agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan, menekankan jumlah gangguan dan
kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat
rencana anggaran operasi dan pemeliharaan Pembangkitan .

4.1.3.1 PLTU BATU BARA


030

TCFP

KIT

Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTU


Batubara

Thermal Coal-fired Power Plant Operation and


Maintenance Planning

Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan


pemeliharaan pembangkit PLTU Batubara yang berrkaitan dengan pekerjaan
mebuat/menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis,
mengenadalikan sera melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana
anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU Batubara.

031

TCFO-CCR

KIT

Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Ruang Kendali)


Thermal Coal-firedd Power Plant Operation

Pengetahuan daan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembanggkit


PLTU Batubara dari ruang kendali agar dapar beroperassi sesuai dengan
standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai kemampuan actual unit di tetapkan

032

TCFO-LOKAL

KIT

Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Lokal, Boiler, dan


Aalat bantu)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Lokal Boiler dan Alat


Bantu pada unit pembangkit PLTU Batubara dari lokkal (BTG) agar dapat
berroperasi sesuai dengan standing operation proceure yang berlaku, dengan
menekan jumlah erating pada batas outages yang ditetapkan.

033

TCFO-LOKAL

KIT

Operasi Pembangkit PLTU (Lokal Turbin-Generator dan


Alat Bantu)
Thermal Coal-fired Poer Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk Mengoperasikan Lokal TurbiN-Generator


dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat berroperasi
sesuai dengan standing Proceddure yang berlaku, dengan menekan jumlah
derating pada batas outages yang ditetapkan

034

TCFO-DESALT
KITPlant
Operasi
Pembangkit PLTU Batubara (Desalination
dan Reverse Osmosis)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Desalination Plant unit


pembangkit PLTU Batubar agar dapat beroperassi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekankan jumlah derating
pada batass outages yang ditetapkan.

035

TCFO-WTP

KIT

Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Pre-treatment, Demin


Plant Pengelolaan limbah)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan daan Kemampuanuntuk mengoperasi WTP dan WWTP unit


pembangkit PLTU Batubarra agar dapar beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada
batas outages yang ditetapkan.

036

FCFO-COAL

KIT

Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Coal & Ash handling)


Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengertahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Peralatan untuk Coal


& Ash hadling unit pembangkit PLTU Batubara agar dapar beroperasi sesuai
dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah
derrating pada batass outages yang ditetapkan.

037

FCFO-STRE

KIT

Operasi Pembangkit PLTU Batubara (STRE)


Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan STRE dari ruang


kendali STRE pada unit pembangkit PLTU Batbara agar dapat beroperasi
sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan
jumlah derating pada batas outages yang ditetapkan.

038

TCFO-UNLOADER

KIT

Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Ship Unloader)


Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Ship Unloader dari


ruang kendali Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat
beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku,
dengan menekan jumlah derating pada batas outages yang ditetapkan.

039

TCFO-LOADER

KIT

Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Loader, Dozer,


Scraper, forklift)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk menoperrasikan Alat berat di unit


pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperrasi seesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada
batas outages yang ditetapkan.

040

TCFO-BOP

KIT

Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Sistem pendingin,


pelumas, udaara tekan, bahan bakar, air pengisi, demin
plant)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan BOP (Balance of Plant)


unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasai sesuai dengan
standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah
derating pada batas outages yang ditetapkan.

041 TCFM-Turbin

KIT

Pemeiharaan Pembangkit PLTU Batubara (Turbin)


Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik


Turbin unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan
kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang
disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatah pembangkit,
serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan

042

TCFM-Boiler

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Boiler)


Thermal oil-fired Power Plant Maintence
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Boiler pada
unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatahn pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batass outages yang ditetapkan.

043

TCFM-AUXILIARY

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Auxiliary dan


Bengkel)
Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Auxiliary dan


Bengkel unit pada pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan
kapasita dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang
disyaratkan, dan dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit,
serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakandi bawah outages yang
ditetapkan.

044

TCFM-DC POWER

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Listrik tenaga)


Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemelihraan listrik tenaga


unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yag ditetapkan.

045

TCFM CONTROL INSTRUME

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Kontrol


Instrumen Sofware dan Hardware)
Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan kontrol


instrument unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan
kapasita dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang
disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit,
serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah outages
yang ditetapkan.

046

TCFM-PROTECTION

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Proteksi


Mechanical & Electrical)
Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit


pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasita dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah outages yang ditetapkan.

047

TCFM Electrical Instalation

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Listrik


Instalasi)
Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit


pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakandi bawah outages yang ditetapkan.

048 TCFM-DC POWER

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (DC power)


Thermal Coal-fired Power Plant Maintenace

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit


pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

049 RLTMTCF

KIT

Manajemen Real Time Trading PLTU Batubara


Real time Trading Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit PLTU


Batubara dengan Transmisi Management agar dapat bertransaksi sesuai
dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan
memperhatikan spesifikasi teknis yang disyaratkan, kapasitas yang
diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.

050 TCFPPOMM

KIT

Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-PLTU


Batubara
Thermal Coal Fired Power Plant Operation & Maintenance
Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan


pemeliharaanunit pembangkit PLTU Batubara secara real time agar dapat
berroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi
teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di batah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTU Batubara.

051

OBSTCF

KIT

Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Black Start)


Coal fired Power Plant Operation (Black Start Unit)

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Black Start unit


pembangkit PLTG PLTU Batubara agar dapat beroperasi sesuai stadar operasi
yang ditentukan.

4.1.3.2 PENGELOLAAN DERMAGA


052 HCEM-PLTU coal

KIT

Pemeliharaan Bangunan Air/ Jettly-PLTU Batubara


Hydrolica Civil Engineering Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil Basah


unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
meempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah outages yang ditetapkan.

053

SCE-M

KIT

Pemeliharaan Bangunan Struktur/ Sarana dan Prasarana,


jalan dan jembatan-PLTU Batubara
Structural Civil Engineering Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil Kering


unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yamg sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit. Sesuai dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

054 EVM-PLTU Coal

KIT

Pemeliharaan Lingkungan PLTU Batubara


Environment Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan
tanpa menimbulkan pencemaran lingkungan.

055

JTM-COAL
Manajemen Jetty PLTU Batubara
Jetty Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola jetty management agar


dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan
efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik yamg disyaratkan,
kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.

4.1.3.4 PLTG GAS


078

OCGFOMP

KIT

Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTG


gas
Open cycle gas-fired Power Plant Operation and
Maintenance Planning

Pengetahuan dan kemampuan untuk menecanakan keperluan operasi dan


pemeliharaan pembangkit PLTG Gas yang berkaitan dengan pekerjaan
membuat/nebyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis,
mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana
anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Gas.

079

OCGFO-CCR

KIT

Operasi Pembangkit PLTG gas (Ruang Kendali)


Open cycle gas-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dang kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit


PLTG Gas agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure
yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan actual
unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages
yang ditetapkan.

080

OCGFO-Lokal TG

KIT

Operasi Pembangkit PLTG gas (Lokal, Turbin, Generator)


Open cycle gas-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan pembangkit PLTG Gas


dari local (Turbin Gas, Generator) agar dapat beroperasi sesuai dengan
standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah
derating pada batas outages yang ditetapkan.

081

OCGFO-GAS HANDLING

KIT

Operasi Pembangkit PLTG Gas (Gas Handling)


Open Cylce Gas-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Gas Handling unit


pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada
batas outages yang ditetapkan.

082

COGFM-TURBIN

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTG gas (Turbin Gas)


Open cycle gas-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik


Turbin Gas unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan
kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan
di bawah batas outages yang ditetapkan.

083 OCGFO-COMPRESSOR

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTGgas (Kompresor)


Open Cycle gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik
kompresor unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan
kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang
disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit,
serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.

084

OCGFM-AUXILIARY

KIT

Pemeliharaan Pembangkitan PLTG gas (Auxiliary dan


Bengkel
Open Cycle gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur
teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

085

OCGFO-POWEER ELECTRICAL
Pemeliharaan Pembangkit PLTG Gas (Listrik Tenaga)
Open Cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik tenaga
unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik
yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan.

086

OCGFO-ELCTRICAL INSTALASI
Pemeliharaan Pembangkit PLTG Gas (Listrik Instalasi)
Open Cycle Gas-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik instalasi


unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik
yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan.

087

OCGFO-DC POWER

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTG Gas (DC Power)


Open Cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang
disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit,
serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.

088

OCGFO-CONTROLE INSTRUMENT

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTG Gas (Kontrol InstrumenSoftware dan Hardware)


Open Cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan control
instrument unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan
kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan
di bawah batas outages yang ditetapkan.

089

OCGFO-PROTECTION

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTG Gas (Proteksi-Mechanical


& Electrical)
Open Cycle-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang
disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit,
serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.

090

RLTMOCGF

KIT

Manajemen Real Time Trading-PLTG Gas


Real Time Trading Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit
PLTG Gas dan Transmission Management agar dapat bertransaksi sesuai
dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan
memperhatikan spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapasitas yang
diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.

091

POM-GF

KIT

Manajemen Operasi dan pemeliharaan PembangkitanPLTG Gas


Power Plant Operation & Maintenance Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan


unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
memepertahankan umur teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah
gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan, termasuk
membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.

092
Gas

POMM-GF

KIT

Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTG


Power Plant Operation & Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan


unit pembangkit agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat memepertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan
kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat
rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.

093

OCGF-PLTG Gas

KIT

Operasi Pembangkit PLTG Gas (Black Start)


Open Cycle Gas-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Black start untuk


pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi sesuai standar operasi yang
ditentukan.

094
Gas

SCE-PLTG GAS

KIT

Pemeliharaan Sipil Kering/ Sarana dan Prasarana-PLTG


Struktural Civil Engineering
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil kering
unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

095

EVM-PLTG GAS

KIT

Pemeliharaan Lingkungan-PLTG Gas


Environment Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Lingkungan


unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratakan, dapat
memepertahakan umur teknik peralatan pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

4.1.5 PELAKSANAAN OPERASI DIESEL (PLTD)


215

DPP-DSL

KIT

Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit


Diesel
Diesel Power Plant Operation and Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operas
dan pemeliharaan pembangkit Diesel yang berkaitan dengan
pekerjaan membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi,
menganalisis, mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk
membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit Diesel.

216

DPO-DSL

KIT 1.1.1.2

Operasi Pembangkit Diesel


Diesel Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit


pembangkit Diesel agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

217

DPM-DSL

KIT 1.1.2.2

Pemeliharaan Pembangkit Diesel


Diesel Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuamuntuk mengelola pemeliharaan mekanik


static unit pembangkit Diesel agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang seuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan,
dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta
dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.

218

RLTMD

KIT

Manajemen Power Trader-Diesel


Power Trader Manajemen

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit


pembangkit Diesel dengan Transmission Management agar dapat
bertransaksi sesuai dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan
efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik yang disyaratkan,
kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan

219

DOM-DSL

KIT

Manajemen Operasi dan pemeliharaan Diesel


Diesel Poer Plant Operation & Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan
pemeliharaan unit pembanggkit diesel agar dapat beroperasi dengan
kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang
disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.

4.1.5.1 PLTD
220

DPP

KIT

Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTD


Diesel Power Plant Operation and Maintenance Planning

Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi


an pemeliharaan pembangkit PLTD yang berkaitan dengan pekerjaan
membuat/menyusun, memantau, mengevaaluasi, menganalisis,
mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk membuat
rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTD.

221

DPO-CCR

KIT

Operasi Pembangkit PLTD (Ruang Kendali)


Diesel Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit


pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

222

DPO-Lokal

KIT

Operasi Pembangkit PLTD (Ruang Kendali)


Diesel Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemaampuan untuk mengelola operasi unit


pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan effisiensi
yang seuaai dengan kemampuan actual unit, serta menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetaapkkan.

223

DPO-GEN

KIT

Operasi Pembangkit PLTD (Lokal Alat Bantu Diesel,


Generator)
Diesel Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit


pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan kapasitass dan efisiensi
yang sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan
dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan.

224

DPO-Lokal

KIT

Operasi Pembangkit PLTD (Lokal Diesel, Generator)


Diesel Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi lokal


unitpembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

225

DPO-GEN

KIT

Operasi Pembangkit PLTD (Lokal Alat Bantu Diesel,


Generator)
Diesel Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operaso local alat
bantu unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan
standing procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan
kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan.

226

DPO-K

KIT

Operasi Pembangkit PPLTD Kecil


Diel Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit


pembangkit PLTD kecil agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas daan efisiensi
yang sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan
dan kerusakan di bawah batas out Ges yang ditetapkan.

227

DPO-Lokal

KIT

Operasi Pembangkit PLTD Kecil (Lokal Alat Bantu Diesel,


Generator)
Diesel Power Plant Operation

Penget ahuan dan kemampuan untuk mengelola opperasi Alat Bantu


Diesel, Generator unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai
dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai kemampuan actual unit, serta menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outags yang
ditetepkan.

228

DPPM-D

KIT

Pemeliharaan Pembangkit Diesel-PLTD


Diesel Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan unit
pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat
menekan jumlahgangguan dan kerusakan di bawah batas outages
yang ditetapkan.

229

PTM-D

KIT

Manajemen rela time trading-PLTD


Real time trading Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit


pembangkit PLTD dengan Transmisi Management agar dapat
bertransaksi sesuai dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan
efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknis yang disyaratkan,
kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.

230

POM-D

KIT

Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Pembangkit-PLTD


Power Plant Operation & Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan


pemeliharaan pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan
kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi yeknik yang
disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran
operasi daan pemeliharaan unit pembangkit.

231

DPP-AUX

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTD (Auxiliary dan Bengkel)


Diesel Power Plant Maintenance
Pengetahuan daan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan
Auxiliary dan Bengkel unit pada pembangkit PLTD agar dapat
beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur
teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan
dan kerusakan di bawah batass outages yang ditetapkan.di bawah
batass outages yang ditetapkan.

232

DPP-POWER

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTD (Liatrik Tenaga)


Diesel Power Plant Maintenance

Pengetaahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik


tenaga unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas
danefisisensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan,
dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta
dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.

233

DPP-DC
Pemeliharaan
Pembangkit PLTD (DC Power)
Diesel Power Plant Maintenance

KIT

Pengetaahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC


Power unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas
danefisisensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan,
dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta
dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.

234

DPP-PROTEC

KIT

Pemeliharaan Pembangkit PLTD (Proteksi-Mechanical &


Electrical)
Diesel Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi


unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas
danefisisensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan,
dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta
dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.

235

DPP-INSTRUMEN

KIT

Pemeliharaan Pmbangkit PLTD (Kontrol InstrumenSoftware dan Hardware)


Diesel Power Plant Maaintenance
Pengetaahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan control
instrument unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan
kapasitas danefisisensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang
disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan.

236 SCE-PLTD

KIT

Pemeliharaan Bangunan Struktural/Sarana dan


Prasaranan-PLTD
Structural Civil Engineering
Pengetaahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan sipil
unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas
danefisisensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan,
dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta
dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.

237

EVM-PLTD

KIT

Pemeliharaan Lingkungan-PLTD
Environment Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola lingkungan unit pembangkit
PLTD agar dapat beroperasi secara ramah lingkungan dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifipaksi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

238

DLCF
Laboratorium
Kimiadan Bahan Bakar
Diesel laborant fuel and chemical

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola laboratorium yang


menganalisis masalah air, bahan bakar diesel, minyak pelumas, dan
pencemaran lingkungan.

4.2 PENYALURAN

4.2.1 KORPORAT
239

TEP

LUR

Perencanaan Jangka Panjang Sistem Penyaluran


Transmission expansion planning

Kemampuaan untuk merencanakan pemenuhan kebutuhan pasokan tenaga


listrik dalam jangka panjang scara optimal, dengan mempertimbangkan
ketersediaan energy primer dan teknologi penyaluran.

240

ETP

LUR

Kebijakan Penyaluran Energi listrik


Energy Transaction Policy
Kemampuan untuk merencanakan kebijakan penyaluran operasi system
tenaga listrik secara real time, termasuk dispatching antar regional control
centre

241

PPP

LUR

Kebijakan Pembelian Listrik IPP


Power Purcase Policy

Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pembelian listrik dan IPP dengan


operasi system tenaga listrik secara real time

242

MAP

LUR

Kebijakan Pemeliharaan Aset


Management Asset Policy

Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pemeliharaan asset system


tenaga listrik secara real time, termasuk dispatching antar area control
centre.

243

ETM

LUR

Kebijakan Pengukuran Transaksi Energi Listrik


Electric Energy Transaction Metering Policy

Kemampuan untuk menganalisa transaksi niaga antara penyaluran termasuk


dari IPP, penyaluran, dan Distribusi.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan metering, mampu
mengambil data pengukuran dan dapat mengidentifikasi indicator
pada meter transaksi.
Contoh: mengetahui cara kerja meter-kwh, mengetahui factor kali
pada meter transaksi, membaca data transasksi, membaca data
transaksi melalui stand register dan dapat mengidentifikasikan
indicator yamh ada pada meter transaksi.
Memahami bidang penggunaan computer, dapat mengoperasikan
software pembaca data meter untuk pengambilan datan hasil
pengukuran, dapat mengelola serta menganalisa data transaksi yang
diperoleh melalui download maupun pembacaan register, memahami
prosedur tetap dalam pelaksanaan pengambilan data hasil
pengukuran, dan memahami akurasi meter transaksi.
Contoh: Memahami penggunaan software MS-Excel dan MS-Word
untuk pembuatan berita acara pengambilan data meter, dapat
melakukan download baik secara local maupun remote, dapat
mengelola data hasil download maupun pembacaan stand register
secra lampiran maupun bahan untuk membuat berita acara. Dapat
melaksanakan procedure tetap yang berlaku seperti: tata cara
pengambilan data pengukurandengan melibatkan pihak-pihak yang
berkepentingan, melakukan pemutusan dan pemasangan segel, dapat
mengetahui klas akurasi meter transaksi.
Mampu melaksanakan perbandingan data hasil pengukuran meter
transaksi, dengan mengatasi permasalahan system metering dengan
pihak-pihak yang berkepentingan, dapat mengoperasikan meter
elektronik, dapat membuat perhitungan factor kali meter dan factor
koreksi, mengetahui standar pengukuran (IEC/ANSI), memahami
dasar-dasar teknologi informasi.
Contoh: dapat membandingkan perbedaan pembacaan meter serta
penyelesaiannya, melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam penyelesaian masalah metering.
Mampu mensupervisi perbedaan pebacaan meter elektronik dan

system komunikasi metering, dan mampu melakukan tindakan korektif


bila ditemukan adanya kelainan/anomaly, mampu menggunakan alat
kerja yang terkait dengan metering, mampu menganalisa penyebab
gangguan pada software system metering.
Contoh: dapat Mampu mensupervisi kelainan/ perbedaan pembacaan
meter serta penyelesaiannya
Analisa dan evaluasi trouble shooting perbedaan pembacaan meter,
kelainan hardware dan software metering baik di sisi system metering
maupun system komunikasi data yang terkait dengan remote reading
dan AMR.
Contoh: Analisa dan evaluasi trouble shooting pemasangan hardware
server serta jalur komunikasi data, melakukan validasi data meter di
server system AMR, menguasai akses data dari meter sampai
tersimpan di server (sebagai administrator database), melakukan
penggantian card modul pada meter maupun pada server.
Mampu mengembangkan dan merencanakan system metering sesuai
dengan kebutuhan mekanisme jual beli tenaga listrik serta membuat
aturan-aturan yang berhubungan dengan meter transaksi.
Contoh: merencanakan pengembangan system metering, menampung
kebutuhan transaksi tenaga listrik, membuat procedure tetap
mengenal penggunaan, pemeliharaan dan pengambilan data transaksi
pada meter transaksi.

244

ETS

LUR

Setelmen Transasksi Energi Listrik


Electric Energy Transaction Settlement

Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaski tenaga listrik pada


system jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan
mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui, mengerti dan mampu mengkomilasi secara akurat dan
benar dapat transaksi tenaga listrik yang berhubungan dengan
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan penyaluran,
kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik dengan distribusi (PSA)
dan kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan system
transmisi (TSA) serta data energy yang digunakan untuk penyusunan
laporan neraca energy sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Contoh: Mengetahui, mengkompilasi data transaksi penyaluran
(energy, realisasi availability factor, realisasi pembebanan dan
ketidaksiapan penyaluran, data indicator ekonomi, data kontrak dan
lainnya), data transaksi distribusi (energy WBP/LWBP, factor beban,
beban puncak koinsiden, MVA available), data energy untuk neraca
(pemakaian sendiri gardu induk, realisasi transfer setiap distribusi,
susut transmisi setiap region).
Memahami verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA dan mampu
melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana
sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan
kesepakatan mengenai penggunaan dan pelaynan system transmisi
(TSA)
Contoh: Memahami verifikasi perhitungan energy WBP/LWBP, MW
koinsiden (berita acara PSA terurai) dan perhitungan MVA available
setiap distribusi (berita acara TSA) dan membuat laporan neraca
energy.
Mampu melaksanakan verifikasi data pendukung setelmen PPA
termasuk indicator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan
transaksi tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan penyaluran (PPA),
termasuk perusahaan penyaluran swasta (IPP).

Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acaea JTF)


dengan perusahaan penyaluran, verifikasi data indikator ekonomi
(kurs, indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan
lain-lain).
Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan penyaluran (PPA),
kesepakatan dengan distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat
laporan dan melakukan evaluasi PPA, PSA dan TSA.
Contoh: Mampu mensupervisi TSA antara suatu unit transmisi dengan
Single Buyer.
Menganalisa dan menvealuasi model setelmen transaksi jual beli
tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga listrik
seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA), biaya
jasa transmisi (TSA) dan mampu menyelesaikan perselisihan yang
berhubungan dengan PSA/TSA.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli listrik antara perusahaan penyaluran dengan Single Buyer.
Mampu membuat metode baru system dan proses setelmen transaksi
tenaga listrik yang akurat dan akuntabel, mampu menyelesaikan
perselisihan yang berhubungan dengan mekanisme PPA dan mampu
melakukan publikasi setelmen PPA, PSA dan TSA.
Contoh: membuat metode procedure penyelesaian klaim pada
mekanisme PPA.

245 CTP-EC

LUR

Evaluasi Pengendalian Kenerja Penyaluran Korporat


Transmission Perfomance Evaluation and Control
Corporate

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola unit kerja agar dapat


beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan target kinerja
yang disepakati, menekan jumlah gangguan dan kerusakan dibawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit kerja.

Leve
l
1

3
4

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjasan-pekerjaan yang
berkaitan dengan kinerja unit
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi operasi dan
pemeliharaan unit kerja.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit kerja.
Contoh: memahami proses evaluasi kinerja unit kerja secara rinci,
dari sumber eneri primer sampai menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan pencapaian target kinerja sesuai
persyaratan dan standar yang berlaku
Contoh: melaksanakan pencapaain target kinerja
Mampu mensupervisi pengelolaan sehingga dapat mencapai target
kinerja yang ditetapkan.
Contoh: membimbim pelaksanaan evaluasi pencapaian target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi
pencapaian target kinerja yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjad sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi pencapaian kinerja unit
sebagai terobosan.
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat
untuk pencapaian kinerja yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode baru untuk pencapaian kinerja sebagai
sebuah standar kebijakan untuk pencapaian kinerja unit.

4.2.2 KANTOR INDUK


246

EMG

LUR

Manajemen Energi
Energy Management
Kemampuan untuk mengalokasikan daya dan produksi pusat listrik secara
optimal dengan mempertimbangkan batasan operasi instalasi dan system
tenaga listrik berdasarkan hasil
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses manajemen energy serta proses yang
berhubungan dengan manajemen energy.
Contoh: mengetahui konsep load forecast, jadual pemeliharaan
pembangkit, optimasi hidro-termal, operasi waduk, production
simulation, unit commitment dan economic dispatch.
Memahami secara komprehensif proses pelaksanaan manajemen
energy
Contoh: memahami keunggulan dan kelemahan metode yang
digunakan untuk load forecast, jadual pemeliharaan pembangkit,
optimasi hidro-termal, operasi waduk, production simulation, unit
commitment dan economic dispatch.
Mampu melaksanakan proses manajemen energy dengan
menggunakan metode dan parameter yang sudah di tetapkan.
Contoh: mempersiapkan perencanaan operasi (penjadualan
pemeliharaan, pola operasi waduk), melakukan alokasi energy
pembangkit (production simulation, unit commitment, economic
dispatch).
Mampu mensupervisi modifikasi parameter model-model yang
digunakan dalam manajemen energy.
Contoh: mensupervisi perubahan parameter model pembangkit untuk
kebutuhan perhitungan optimasi hidro-termal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model system tenaga listrik
dalam proses manajemen energi, membuat model pembangkit yang
merepresentasikan kontrak IPP (independent power producer) atau
kontrak energy primer, membuat model network untuk
merepresentasikan kendala penyaluran.
Contoh: mengevaluasi permasalahan operasi kedalam rencana
perbaikan tanpa melupakan penerapan Program perencanaan
korporat.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru optimasi
dalam proses manajemen energy, berdasarkan penjabaran Program
operasi penyaluran tenaga listrik dengan memperhatikan metode
penjadualan pemeliharaan pembangkit, perbaikan metode optimasi

alokasi energy, menentukan alat bantu perhitungan di dalam


manajemen energy.
Contoh: Optimasi penjabaran Program korporat kedalam program
kerja tahunan.

247

PSA-P

LUR

Program Analisis Sistem Tenaga


Power System Analysis Programme

Kemempuan utnuk membuat model system tenaga listrik dan menghitung


aliran daya, arus hubung singkat, mengevaluasi stabilitas system tenaga
listrik serta mengimplementasikannya dalam strategi operasi.

Lev
el
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses perhitungan analisa system tenaga.
Contoh: mengetahui kegunaan studi loadflow, short circuit dan
stabilitas, mengetahui permodelan system tenaga.
Memahami secara komprehensif proses perhitungan analisa system
tenaga serta parameter yang berhubungan.
Contoh: memahami metode perhitungan dalam analisa system tenaga
serta pemanfaatannya, memahami cara-cara pengaturan tegangan
dan keandalan system, memahami strategi operasi normal, island
operation, skema load shedding, konsep stabilitastransient dan small
signal.
Mampu melaksanakan perhitungan analisa system tenaga steady
state (aliran daya dan hubungan singkat) dengan metode dan
parameter yang sudah ditentukan.
Contoh: Melaksanakan perhitungan load shedding dan islanding
operation pada kondisi steady state, membuat studi aliran daya dan
hubungan singkat.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan analisa system tenaga
kondisi dinamik dengan metode dan parameter yang sudah
ditentukan.
Contoh: mensupervisi pembuatan studi load shedding dan island
operation dengan model dinamik, membuat studi stabilitas transient
untuk load reject test, membuat studi stabilitas small signal untuk
menentukan batas stabilitas system tenaga, merancang skema load
shedding dan island operation.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model system tenaga listrik
untuk analisa system tenaga serta mampu Mampu menganalisa dan
mengevaluasi pembuatan model system tenaga listrik.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model dan parameter system
tenaga listrik guna memodelkan kasus yang di studi, mampu
mengkalibrasi hasil hitungan guna mengkompensasi kelemahan
modeling, mampu memformalisasikan strategi operasi berdasarkan

hasil studi analisa system tenaga.


Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru tentang
analisa system tenaga listrik serta merekomendasikan strategi operasi
system yang baru.
Contoh: menetukan perbaikan metode yang perlu diaplikasikan dalam
suatu analisa system tenaga, memilih software sebagai alat bantu
dalam analisa system tenaga, merancang strategi operasi system
tenaga.

248

PSPP

LUR

Program Perencanaan Interkoneksi Sistemn Tenaga


Power System Interconnection Planning Programme\

Kemampuan untuk merencanakan Program system operasi real time system


tenaga listrik secara system terinterkoneksi.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar pengoperasian system tenaga listrik
Contoh: mengetahui karakteristik pusat listrik secara umum,
mengetahui batas-batas pengoperasian instalasi tenaga listrik dan
batas operasi system tenaga listrik, mengetahui prinsip prinsip
switching.
Memahamii secara komprehensif proses pengaturan system tenaga
listrik.
Contoh: Memahami meode pengaturan tegangan dan frekuensi,
memahami standing operation procedure (SOP) baik dalam konmdisi
normal maupun darurat, maupun konsep analisa system tenaga dan
manajemen energy.
Mampu melaksanakan pengadilan operasi tenaga listrik sesuai
dengan perencanaan operasi yang telah dibuat, serta melakukan
tindakan korektif pada perubahan kondisi system yang bersifat minor.
Contoh: dapat memberikan perubahan tingkat pembebanan,
memerintahkan switching transmisi, mengatur frekuensi dan
tegangan.
Mampu mensupervisi operasi dalam kondisi darurat, mengatasi
gangguan dan memulihkan, dengan menerapkan SOP serta memilih
alternative yang sesuai dengan kondisi actual.
Contoh: mensupervisi pemulihan system dari gangguan besar,
mampu melakukan modifikasi urutan switching karena terjadinya
perubahan kesiapan instalasi tenaga listrik.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana operasi system untuk
mengantisipasi perubahan kondisi system.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi rencana operasi untuk
menyesuaikannya dengan perubahan kondisi system yang actual,
mampu melakukan pelatihan menggunakan dispatching training
simulator (DTS) dengan scenario yang telah ditentukan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru strategi
dan metode pengaturan system tenaga listrik, serta mengembangkan
metode baru pengendalian operasi system tenaga listrik.

Contoh: mengembangkan metode operasi (perubahan SOP), mampu


membuat scenario untuk pelatihan dalam DTS (dispatcher training
simulator).

249

MPP
Perencanaan Program pemeliharaan
Maintenance Planning Programme
Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan batas pemeliharaan peralatan gardu
induk (termasuk trafo-tenaga/reactor) serta kemampuan untuk
melaksanakan, Mampu mensupervisi, perencanaan dan pengembangan
metode pemeliharaan/pengganti /pemasangan peralatan gardu induk
konvensional tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan gardu induk
konvensional, dan jenis-jenis pemeliharaan peralatan gardu induk
konvensional tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
Contoh: trafo ukur, PMT, PMS, arrester, busbar, pemeliharaan periodic,
pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi peralatan gardu induk
konvensional, serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan
gardu induk konvensional.
Contoh: memahami Cara kerja PMT untuk memutus arus beban/arus
gangguan hubungan singkat dengan kemampuan tertentu,
pemeliharaan periodic untuk mempertahankan keandalan operasi
peralatan.
Mampu melaksanakan perencanaan pekerjaan pemeliharaan
peralatan gardu induk konvensional sesuai dengan procedur yang
ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan peralatan
gardu induk konvensional sesuai dengan fungsinya.
Contoh: melaksanakan pemeliharaan periodic PMT
Mampu mensupervisi perencanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu
melaksanakan troble-shooting dan tindakan korektif/ perbaikan
kerusakan.
Contoh: mensupervisi perencanaan pemelihataan PMT lima tahunan
serta melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomaly.
Mampu menganlisa dan mengevaluasi perencanaan pemeliharaan
peralatan gardu induk konvensional, serta mampu merencanakan
program, system dan prosedur serta logistic/anggaran pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan peralatan gardu induk konvensional.
Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian
peralatan PMT dengan interrupting chamber PMT, dan membuat
program pemeliharaan tahunan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan peralatan gardu induk konvensional termasuk predictive
maintenance, mampu melaksanakan analisa dan evaluasi operasi
peralatan gardu induk konvensional.
Contoh: menyempurnakan metode predictive maintenance untuk PMT.

250

ETSC

LUR

Pengendalian Setelmen Transaksi Energi Listrik


Elecricity Energy Transaction Settlement Control

Kemampuan untuk mengedalikan transaksi tenaga listrik pada system


jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan
mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui, mengerti dan mampu cara mengendalikan transaksi
tenaga listrik secara akurat dan benar data transaksi tenaga listrik
yang berhubungan dengan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan
perusahaan pembangkit, kesepakatan mengenai transfer tenaga
listrik dengan distribusi (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan
dan pelayanan system transmisi (TSA) serta data energy yang
digunakan untuk penyusunan laporan neraca energy sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Contoh: mengerti cara mengendalikan data transaksi pembangkit
(energy, realisasi availability factor, realisasi pembebanan dan
ketidaksiapan pembangkitan, data indicator ekonomi, data kontrak
dan lainnya), data transaksi distribusi (energi WBP/LWBP, faktor
beban, beban puncak koinsiden, MVA available), data energy untuk
neraca (pemakaian sendiri gardu induk, realisasi transfer setiap
distribusi, susut transmisi setiap region).
Memahami cara mengendalikan setelmen PSA, TSA dan mampu
melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana
sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan
kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan system transmisi
(TSA).
Contoh: Memahami perhitungan energy WBP/LWBP, MW koinsiden
(berita acara PSA terurai) dan perhitungan MVA available setiap
distribusi (berita acara TSA) dan membuat laporan neraca energy.
Mampu melaksanakan pengendalian setelmen PPA termasuk indicator
ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan transaksi tenaga
listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme perjanjian jual beli
tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit (PPA), termasuk
perusahaan pembangkit swasta (IPP).
Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acara JTF)
dengan perusahaan pembangkit, verifikasi data indicator ekonomi
(kurs, indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan

lain-lain).
Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan pembangkit (PPA),
kesepakatan dengan distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat
laporan melakukan evaluasi PPA, PSA, dan TSA.
Contoh: Mampu mensupervisi perhitungan transaksi TSA antara suatu
unit transmisi dengan Single Buyer.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga
listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA),
biaya jasa transmisi (TSA) dan mamapu menyelesaikan perselisihan
yang berhubungan dengan PSA/TSA.
Contoh: membuat model setelmen transaksi jual beli listrik antara
perusahaan pembangkit dengan Single Buyer.
Mampu menyempurnakan dan atau memebuat metode baru system
dan proses setelmen transaksi tenaga listrik yang akurat dan
akuntabel, mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan
dengan mekansme PPA dan mampu melakukan publikasi setelmen
PPA, PSA dan TSA.
Contoh: membuat metode baru prosedur penyelesaian klaim pada
mekanisme PPA.

251

ETM

LUR

Program Pengukuran Transaksi Energi Listrik


Electric Energy Transaction Matering

Kemampuan untuk menganalisa cara kerja, pengoperasian dan trobleshooting meter energy sebagai alat ukur transaksi serta menguasai system
metering dan pengembangannya yang merukakan bagian dari proses
transaksi tenaga listrik.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan metering, mampu
mengambil data pengukuran dan dapat mengidentifikasikan indicator
pada meter transaksi.
Contoh: menegetahui cara kerja meter-kwh, mengetahui faktor kali
pada meter transaksi, membaca data transaksi melalui stand register
dan dapat mengidentifikasikan indicator yang ada pada meter
transaksi.
Memiliki kemampuan di bidang penggunaan computer, dapat
mengoperasikan software pembaca data meter untuk pengambilan
data hasil pengukuran, data mengelola serta menganalisa data
transaksi yang diperoleh melalui download maupun pembacaan
register, memahami prosedur tetap dalam pelaksanaan pengambilan
data hasil pengukuran, dan memahami akurasi meter transaksi.
Contoh: Memahami penggunaan software MS-Excel dan MS-Word
untuk pembuatan berita acara pengambilan data meter, dapat
melakukan download baik secara local maupun remote, dapat
mengelola data hasil download maupun pembacaan stand register
secra lampiran maupun bahan untuk membuat berita acara. Dapat
melaksanakan procedure tetap yang berlaku seperti: tata cara
pengambilan data pengukurandengan melibatkan pihak-pihak yang
berkepentingan, melakukan pemutusan dan pemasangan segel, dapat
mengetahui klas akurasi meter transaksi.
Mampu melaksanakan pembuatan Program pengukuran transaksi
energy listrik
Contoh: dapat membuat Program pembacaan meter serta
penyelesaiannya, melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam penyelesaian masalah metering.
Mampu mensupervisi pembuatan Program pengukuran transaksi
energy listrik, mampu menganlisa penyebab gangguan pada software
system metering.

Contoh: dapat Mampu mensupervisi kelainan/ perbedaan pembacaan


meter serta penyelesaiannya
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perbedaan Program
pengukuran transksi energy listrik
Contoh: melakukan evaluasi Program penerapan pengukuran transaksi
energy listrik, melakukan penggantian card modul pada meter
maupun pada server.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system
metering sesuai dengan kebutuhan mekanisme jual beli tenaga listrik
serta membuat aturan-aturan yang berhubungan dengan meter
transaksi.
Contoh: merencanakan pemngebangan system metering,
menampung kebutuhan transaksi tenaga listrik, membuat prosedur
tetap mengenai penggunaan, pemeliharaan dan pengambilan data
transaksi pada meter transaksi.

252

CTP-E

Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Transmisi

LUR

Contrpl Transmission Perfomance Evaluation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi dan program


pengendalian kinerja agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang di isyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan menekan jumlah gangguan dan
kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat
rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit Gardu induk.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi dan pengendalian kinerja.
Contoh: dapat menegetahui pekerjaan evaluasi operasi dan
pemeliharaan di unit Gardu Induk.
Memahami belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan
dengan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.
Contoh: mampu memahami proses evaluasi operasi dan pemeliharaan
unit Gardu Induk secara rinci.
Mampu melaksanakan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengevaluasi pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinera.
Mampu mensupervisi evaluasi operasi dan pemeliharaan unit
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contog: membimbing pelaksanaan evaluasi operasi dan pemeliharaan
unit Gardu Induk, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi operasi dan pemeliharaan
unit yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk
peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance,
pemakaian material pemeliharaan non-OEM (non equipment
manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system

evaluasi yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan unit yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistic dan empirissebagai sebuah
standar Program evaluasi operasi dan pemeliharaan Unit Gardu Induk
di Perusahaan.

4.2.3 PELAKSANAAN OPERASI (PELAYANAN


PEMELIHARAAN)

EMG

LUR

253
Manajemen Energi
Energy Management

Kemampuan untuk mengalokasikan daya dan produksi pusat listrik secara


optimal dengan mempertimbangkan batasan operasi instalasi dan system
tenaga listrik.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahuui proses manajemen energy serta proses yang
berhubungan dengan manajemen energy.
Contoh: mengetahui konsep load forecast, jadual pemeliharaan
pembangkit, optimasi hidro-termal, operasi waduk, production
simulation, unit commitment dan economic dispatch
Memahami secara komprehensif proses pelaksanaan manajemen
energy
Contoh: memahami keunggulan dan kelemahan metode yang
digunakan untuk load forecast, jadual pemeliharaan pembangkit,
optimasi hidro-termal, operasi waduk, production simulation, unit
commitment dan economic dispatch.
Mampu melaksanakan proses manajemen energy dengan
menggunakan metode dan parameter yang sudah di tetapkan.
Contoh: mempersiapkan perencanaan operasi (penjadualan
pemeliharaan, pola operasi waduk), melakukan alokasi energy
pembangkit (production simulation, unit commitment, economic
dispatch).
Mampu mensupervisi modifikasi parameter model-model yang
digunakan dalam manajemen energy.
Contoh: merubah perubahan parameter model pembangkit untuk
kebutuhan perhitungan optimasi hidro-termal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model system tenaga listrik
dalam proses manajemen energi, membuat model pembangkit yang
merepresentasikan kontrak IPP (independent power producer) atau
kontrak energy primer, membuat model network untuk
merepresentasikan kendala penyaluran.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi parameter model pembangkit
untuk kebuituhan perhitungan optimasi hidro-termal.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam


proses manajemen energy, perbaikan metode penjadualan
pemeliharaan pembangkit, perbaikan metode optimasi alokasi energy,
menentukan alat bantu perhitungan di dalam manajemen energy.
Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru
parameter model pambangkit untuk kebutuhan perhitungan optimasi
hidro-termal.

254

PSA

LUR

Analisis Sistem Tenaga


Power System Analisis

Kemampuan untuk menganalisa dan mengevaluasi model system tenaga


listrik dan menghitung aliran daya, arus hubung singkat, mengevaluasi
stabilitas system tenaga listrik serta mengimplementasikannya dalam
strategi operasi.

Lev
el
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses perhitungan analisa system tenaga.
Contoh: mengetahui kegunaan studi loadflow, short circuit dan
stabilitas, mengetahui permodelan system tenaga.
Memahami secara komprehensif proses perhitungan analisa system
tenaga serta parameter yang berhubungan.
Contoh: memahami metode perhitungan dalam analisa system tenaga
serta pemanfaatannya, memahami cara-cara pengaturan tegangan
dan keandalan system, memahami strategi operasi normal, island
operation, skema load shedding, konsep stabilitastransient dan small
signal.
Mampu melaksanakan perhitungan analisa system tenaga steady state
(aliran daya dan hubungan singkat) dengan metode dan parameter
yang sudah ditentukan.
Contoh: membuat evaluasi load shedding dan islanding operation pada
kondisi steady state, membuat studi aliran daya dan hubungan
singkat.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan analisa system tenaga
kondisi dinamik dengan metode dan parameter yang sudah ditentukan.
Contoh: membuat studi load shedding dan island operation dengan
model dinamik, membuat studi stabilitas transient untuk load reject
test, membuat studi stabilitas small signal untuk menentukan batas
stabilitas system tenaga, merancang skema load shedding dan island
operation.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model system tenaga listrik
untuk analisa system tenaga serta mampu Mampu menganalisa dan
mengevaluasi pembuatan model system tenaga listrik.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model dan parameter system
tenaga listrik guna memodelkan kasus yang di studi, mampu
mengkalibrasi hasil hitungan guna mengkompensasi kelemahan
modeling, mampu memformalisasikan strategi operasi berdasarkan

hasil studi analisa system tenaga.


Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru analisa
system tenaga listrik serta merekomendasikan strategi operasi system
yang baru.
Contoh: menetukan perbaikan metode yang perlu diaplikasikan dalam
suatu analisa system tenaga, memilih software sebagai alat bantu
dalam analisa system tenaga, merancang strategi operasi system
tenaga.

255

TSP-APP

LUR

Perencanaan Pemeliharaan Penyaluran dan Gardu Induk


Transmition and Substation Maintenance Planning

Pengetahuan tentang perencanaan pemeliharaan penyaluran dan


pemeliharaan Gardu Induk.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Menegetahui pekerjaan pemeliharaan pada penyaluran dan Gardu
Induk
Contoh:Perencanaan Pemeliharaan PMT, PMS, arrester, busbar,
pemeliharaan periodic, pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.
Memahami prinsip kerja dan batasan perencanaan pemeliharaan,
serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan GIS.
Contoh: memahami PMT untuk memutuskan arus beban/arus
gangguan hubung singkat dengan kemampuan tertentu,
pemeliharaan periodic untuk mempertahankan keandalan operasi
peralatan.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan pemeliharaan
penyaluran dan Gardu Induk sesuai dengan procedure yang
ditetapkan.
Contoh: melaksanakan perencanaan pemeliharaan periodic PMT.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perencanaan pekerjaan
pemeliharaan penyaluran dan Gardu Induk sesuai dengan procedure
yang ditetapkan
Contoh: merencanakan danMmampu mensupervisi pekerjaan
perencanaan pemeliharaan PMT lima tahunan serta melakukan
tindakan korektif apabila ditemukan anomaly.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan
penyaluran dan Gardu Induk sesuai standard an batasan yang
berlaku.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi predictive maintenance untuk
penggantian PMT dan membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perencanaan pemeliharaan penyaluran dan Gardu Induk
Contoh: menyempurnakan metode predictive maintenance.

256

SSC

LUR

Ispeksi Komisioning Gardu Induk


Substation Commissioning

Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan komisioning gardu induk


meliputi system proteksi bay oenghantar, system control dan pengukuran
bay penghantar, system proteksi bay trafo, system control dan pengukuran
bay trafo, serta komisioning trafo daya dan kelengkapannya termasuk bay
trafo, untuk memperoleh instalasi proteksi dan control yang memenuhi
standar dalam hal kelaikan operasi dan ketentuan perusahaan.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning system proteksi dan
control gardu induk.
Contoh: mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning system proteksi
bay penghantar SUTT.
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan inspeksi
komisioning system proteksi dan control pada gardu induk.
Contoh: memahami procedur pekerjaan inspeksi komisioning system
control dan pengukuran bay trafo 150/70 Kv 100 mva.
Mampu melaksanakan inspeksi komisioning system proteksi dan
control gardu induk
Contoh:membantu melaksanakan inspeksi komisioning system
proteksi bay penghantar 150 Kv
Mampu mensupervisi inspeksi komisioning gardu induk meliputi
system proteksi dan control serta system pengukur pada bay
penghantar dan bay trafo serta mampu mengawasi dan
mengendalikan pekerjaan inspeksi komisioning system proteksi dan
control serta pengukuran.
Contoh: mensupervisi inspeksi komisioning system proteksi bay trafo
150/20 kV 60 MVA.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi inspeksi komisioning bay
penghantar dan bay trafo serta mampu menganlisa dan mengevaluasi
hasil inspeksi komisioning system proteksi dan control serta
pengukuran pada bay penghantar dan bay trafo.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil inspeksi komisioning
system control dan pengukuran pada bay penghantar dan bay trafo.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki procedur inspeksi komisioning gardu induk meliputi
system proteksi dan control pada bay penghantar dan bay trafo.

Contoh: memperbaiki prosedur inspeksi komisioning system control


dan pengukuran bay trafo 150/500 kV 500 MVA.

257

PSC

LUR

Inspeksi Komisioning Sistem Proteksi dan Kontrol


Protection and Control System Commissioning

Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan komissioning system proteksi


bay pengahatar,system control dan pengukur bay penghantar, system
proteksi bay trafo, system control dan pengukuran bay trafo, serta
komissioning trafo daya dan kelengkapannya termasuk bay trafo, untuk
memperoleh instalasi proteksi dan control yang memenuhi standar dan
ketentuan perusahaan.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning system proteksu dan
control
Contoh: mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning system proteksi
bay SUTT.
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan system proteksi
dan control pada gardu induk.
Contoh: memahami prosedur pekerjaan inspeksi komisioning system
control dan pengukuran bay trafo 150/70 kV 100 MVA
Mampu melaksanakan inspeksi komisoning system proteksi dan
control.
Contoh: membantu melaksanakan inspeksi komisioning system
proteksi bay penghantar 150 kV.
Mampu mensupervisi inspeksi komisioning system proteksi dan
control serta system pengukuran pada bay penghantar dan bay trafo
serta mampu mengawasi dan mengandalikan pekerjaan inspeksi
komisioning system proteksi dan control serta pengukuran.
Contoh: mensupervisi inspeksi komisioning system proteksi bay trafo
150/20 kV 60 MVA.
Mampu menganlisa dan mengevaluasi inspeksi komisioning bay
penghantar dan bay trafo serta mampu menganlisa dan mengevaluasi
hasil inspeksi komisioning system proteksi dan control serta
pengukuran pada bay penghantar dan bay trafo
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil inspeksi komisioning
system control dan pengukuran pada bay penghantar 500 kV
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur inspeksi komisioning system proteksi dan
control pada bay penghantar dan bay trafo
Contoh: memperbaiki prosedur inspeksi komisioning system control

dan [pengukuran bay trafo 150/500 kV 500 MVA.

258

ETM

LUR

Pengukuran Transaksi Energi Listrik-APP


Electric Energy Transaction Meteing

Kemampuan untuk memahami cara kerja, pengoperasian dan troble-shooting


meter energy sebagai alat ukur transaksi serta menguasai system metering
dan pengembangannya yang merupakan bagian dari proses transaksi tenaga
listrik.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan metering, mampu
mengambil data pengukuran dan dapat mengidentifikasikan indicator
pada meter transaksi.
Contoh: mengetahui cara kerja meter-kwh, mengetahui faktor kali
pada meter transaksi, membaca data transaksi melalui stand register
dan dapat mengidentifikasikan indicator yang ada pada meter
transaksi.
Memahami bidang penggunaan computer, dapat mengoperasikan
software pembaca data meter untuk pengambilan data hasil
pengukuran, dapat mengelola serta menganalisa data transaksi yang
diperoleh melalui download maupun pembacaan register, memahami
prosedur tetap dalam pelaksanaan pengambilan data hasil
pengukuran, dan memahami akurasi meter transaksi.
Contoh: memahami software MS-Excel dan MS-Word untuk pembuatan
berita acara pengambilan data meter, dapat melakukan download
baik secara local maupun remote, dapat mengelola data hasil
download maupun pembacaan stand register secra lampiran maupun
bahan untuk membuat berita acara. Dapat melaksanakan procedure
tetap yang berlaku seperti: tata cara pengambilan data
pengukurandengan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan,
melakukan pemutusan dan pemasangan segel, dapat mengetahui klas
akurasi meter transaksi.
Mampu melaksanakan pengukuran meter transaksi, dapat mengatasi
permasalahan system metering dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, dapat mengoperasikan meter elektronik, dapat
membuat perhitungan faktor kali meter dan faktor koreksi,
mengetahui standar pengukuran (IEC/ANSI), memahami dasar-dasar
teknologi informasi.
Contoh: dapat menganalisa deviasi yang terjadi serta
penyelesaiannya, melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam penyelesaian masalah metering , membuat

konfigurasi meter elektronik serta men-setting meter, membuat


perhitungan faktor kali meter dengan dasar perhitungan dari ratio CT
dan PT terpasang, mengenal system operasi computer.
Mampu mensupervisi pemasangan meter elektronik dan system
komunikasi metering, mampu melakukan tindakan korektif bila
ditemukan adanya kelainan/anomaly, mampu menggunakan alat kerja
yang terkait dengan metering, mampu menganalisa penyebab
gangguan pada software system metering.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan wiring rangkaian arus, tegangan,
serta rangkaian auxiliary dalam pemasangan meter-kwh, melakukan
jalur komunikasi, modem dan PABX), melakukan komisioning pada
meter transaksi dan melakukan langkah perbaikan pada saat
menemui kelaianan pada system metering, menggunakan alat kerja
portable test set meter dan menganalisa hasil pengukuran, melakukan
instalasi software metering.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pemasangan system AMR,
mengatasi trouble shooting kelainan hardware dan software metering
baik di sisi system metering maupun system komunikasi data yang
terkait dengan remote reading dan AMR.
Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluasi pemasangan
hardware server serta jalur komunikasi data, melakukan validasi data
meter di server system AMR, menguasai akses data dari meter
sampai tersimpan di server (sebagai administrator database),
melakukan penggantian card modul pada meter maupun pada server.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system
metering sesuai dengan kebutuhan mekanisme jual beli tenaga listrik
serta membuat aturan-aturan yang berhubungan dengan meter
transaksi.
Contoh: merencanakan pengembangan system metering,
menampung kebutuhan transaksi tenaga listrik, membuat prosedur
tetap mengenai penggunaan, pemeliharaan dan pengambilan data
transaksi pada meter transaksi.

259 SME

LUR

Evaluasi Sistem Pemeliharaan


System Maintenance Evaluation

Pengetahuan dan kemampuan untuk operasi dan pemeliharaan unit Gardu


Induk agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur
teknis peralatan Gardu Induk, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran
operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi
operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.
Contoh: mengetahui pekerjaan evaluasi operasi dan pemeliharaanunit
Gardu Induk.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu
Induk.
Contoh: memahami proses evaluasi operasi dan pemeliharaan unit
Gardu Induk secara rinci.
Mampu melaksanakan operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: melaksanakan pekerjaan operasi dan pemeliharaan Gardu
Indukan; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinera.
Mampu mensupervisi evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu
Induk sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contog: membimbing pelaksanaan evaluasi operasi dan pemeliharaan
unit Gardu Induk,an, sehingga mampu merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi operasi dan pemeliharaan
unit Gardu Induk yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi evaluasi peningkatan
keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian
material pemeliharaan non-OEM (non equipment manufacturer)
sebagai terobosan.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system


evaluasi yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan unit Gardu
Induk yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistic dan empirissebagai sebuah
standar kebijakan evaluasi operasi dan pemeliharaan Unit Gardu Induk
di Perusahaan.

4.2.4 PENGATURAN BEBAN


260

TSP-APB

LUR

Perencanaan Operasi Penyaluran dan Gardu Induk-APB


Transmition and Substation Maintenance Planning

Kemampuan untuk merencanakan operasi penyaluran dan Gardu Induk


dengan mempertimbangkan batasan operasi peralatan.

Lev
el
1
2

3
4

5
6

Deskripsi Perilaku
Mengetahui Perencanaan operasi Penyaluran dan Gardu Induk
Contoh: pekerjaan operasi PMT, PMS, arrester, busbar, pemeliharaan
periodic, pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.
Memahami prinsip kerja dan batasan perencanaan pemeliharaan,
serta pengertian peralatan GIS.
Contoh: memahami pengoperasian PMT untuk memutuskan arus
beban/arus gangguan hubung singkat dengan kemampuan tertentu.
Mampu melaksanakan pekerjaan Perencanaan operasi penyaluran dan
Gardu Induk sesuai dengan procedure yang ditetapkan.
Contoh: melaksanakan pekerjaan pengoperasian PMT.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perencanaan pekerjaan operasi
penyaluran dan Gardu Induk sesuai dengan procedure yang
ditetapkan
Contoh: mensupervisi pekerjaan operasi PMT
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pekerjaan operasi penyaluran
dan Gardu Induk sesuai standard dan batasan yang berlaku.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi pekerjaan operasi PMT
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
Perencanaan operasi penyaluran dan Gardu Induk
Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru pekerjaan
operasi PMT.

261

ETS

LUR

Setelman Transaksi Energi Listrik


Electric Energy Transaction Settlement

Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik pada


system jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntael dengan
mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tanpa listrik.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui, mengerti dan mampu mengkompikasi secara akurat dan
benar data transaksi tenaga listrik yang berhubungan dengan
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit,
kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik dengan perusahaan
pembangkit, kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik dengan
distribusi (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan dan
pelayanan system trasmisi (TSA) serta data energy yang digunakan
untuk penyusunan laporan neraca energy sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Contoh: mengkompilasi data transaksi pembangkit (energy, realisasi
availability factor, realisasi pembebanan dan ketidaksiapan
pembangkit, data indicator ekonomi, data kontrak dan lainnya), data
transaksi distribusi (energy WBP/LWBP, faktor beban, beban puncak
koinsiden, MVA available), data energy untuk neraca (pemakaian
sendiri gardu induk, realisasi transfer setiap distribusi, susut transmisi
setiap region.
Memahami verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA dan mampu
melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana
sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA)
dan kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan system
transmisi (TSA)
Contoh: Memahami perhitungan energy WBP/LWBP, MW koinsiden
(berita acara PSA terurai) dan perhitungan MVA available setiap
distribusi (berita acara TSA ) dan membuat laporan neraca energy.
Mampu melaksanakan verifikasi data pendukung setelmen PPA
termasuk indicator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan
tranaksi tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit
(PPA), termasuk perusahaan pembangkit swasta (IPP)
Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acara JTF)
dengan perusahaan pembangkit, verifikasi data indicator ekonomi

(kurs, indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan
lain-lain).
Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan pembangkit (PPA),
kesepakatan dengan distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat
laporan dan melakukan evaluasi PPA, PSA dan TSA.
Contoh: mensupervisi evaluasi TSA antara suatu unit transmisi
dengan evaluasi PPA, PSA dan TSA.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga
listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA),
biaya jasa transmisi (TSA) dan mampu menyelesaikan perselisihan
yang berhubungan dengan PSA/TSA.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli listrik antara perusahaan pembangkit dengan Single Buyer.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system
dan proses setelmen transaksi tenaga listrik yang akurat dan
akuntabel, mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan
dengan mekanisme PPA dan mampu melakukan publikasi setelmen
PPA, PSA dan TSA.
Contoh: membuat metode prosedur penyelesaian klaim pada
mekanisme PPA.

262

SOME

LUR

Evaluasi system operation-APB


Evaluation System operaton

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi system operasi Gardu


Induk agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur
teknis peralatan Gardu Induk, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana evaluasi
system operasi Gardu Induk.

Lev
el
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi
system operasi Gardu Induk
Contoh: mengetahui pekerjaan evaluasi system operasi Gardu Induk.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi system operasi Gardu Induk.
Contoh: memahami proses evaluasi system operasi Gardu Induk
secara rinci.
Mampu melaksanakan evaluasi system operasi Gardu Induk sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: melaksanakan pekerjaan operasi dan pemeliharaan Gardu
Indukan; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas evaluasi
system operasi Gardu Induk sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan evaluasi system operasi Gardu
Indukan, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi
system operasi Gardu Induk yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk
peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance,
pemakaian material pemeliharaan non-OEM (non equipment
manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system

evaluasi yang lebih tepat untuk evaluasi system operasi Gardu Induk
yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistic dan empirissebagai sebuah
standar kebijakan evaluasi operasi dan pemeliharaan Unit Gardu Induk
di Perusahaan.

4.2.5 PELAKSANAAN TEKNIS


263 SMP-S

LUR

Perencanaan Pelayanan Pemeliharaan-Penyaluran GI


Service Maintenance Planning Substation

Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan pemeliharaan Gardu


Induk (GI) yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/menyusun,
memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta melakukan
pengawasan termasuk membuat rencana pemeliharaan Gardu Induk (GI).

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang anggaran pemeliharaan Gardu
induk (GI), termasuk merencanakan anggaran pemeliharaan serta
mengetahui batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh: mengetahui perhitungan anggaran pemeliharaan Gardu Induk
(GI)
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan pemeliharaan Gardu Induk (GI), termasuk
rencana anggaran pemeliharaan, serta batasan deviasi yang
ditentukan.
Contoh: Memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan Gardu
Induk (GI) oleh Pusat Pengatur Beban berkait dengan persyaratan
cadangan panas untuk keandalan system.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan pemeliharaan pemeliharaan Gardu Induk (GI) termasuk
membuat rencana sumberdayanya.
Contoh: membuat network planning inspeksi tahunan pemeliharaan
Gardu Induk (GI) lengkap dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pemeliharaan Gardu
Induk (GI)
Contoh: mensupervisi rencana dan pemeliharaan tahunan
terinterigrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta predictive
maintenance.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang anggaran
pemeliharaan Gardu Induk (GI).
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi besarnya deviasi antara
perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru

perencanaan yang lebih tepat.


Contoh: melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan
pemeliharaan Gardu Induk (GI).

264

SEO

LUR

Operasi Peralatan Gardu Induk


Substation Equipment Operation

Pengetahuan kemampuan untuk mengoperasikan peralatan Gardu Induk


sesuai SOP yang berlaku, melalui instruksi dispatcher yang mengatur aliran
beban, untuk tujuan switching dan Gardu Induk (GI) beban, dalam hal operasi
normal atau operasi darurat atau gangguan. Dengan jalan mengoperasikan
peralatan Pemutus tenaga (circuit braker) dan Pemutus Tegangan
(Disconnection Switch).

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar pengoperasian peralatan Gardu Induk lengkap
dengan SOP nya, mengetahui macam dan jenis Gardu Induk,
mengetahui jenis dan type peralatan Gardu Induk, mengetahui
operasi kondisi normal, kondisi darurat, kondisi temporer dan kondisi
siaga.
Contoh: mengetahui macam Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500
kV dengan jenis 1 Breaker , double busbar, kapasitas 2500 MVA.
Memahami secara detail dan komprehensif pengoperasian Gardu
Induk lengap dengan SOP nya, mengerti fungsi alat proteksi dan
koordinasi setting relay, mengerti jenis konfigurasi busbar dan
kegunaannya, mengerti langkah operasi darurat yang harus
dilaksanakan tanpa komando.
Contoh: Memahami langkah operasi darurat dengan meng-off-kan
circuit breaker Trafo pada saat Trafo mengeluarkan suara dengung
keras diatas suara normal.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengoperasian peralatan Gardu
Induk sesuai prosedur dan tata cara yang berlaku. Mengikuti instruksi
dispatcher dengan benar. Melaksanakan tindakan sesuai prosedur
pada keadaan genting dan darurat.
Contoh: dapat melakukan pelepasan dan pemasukan disconnecting
switch (pemisahan tegangan/ PMA) sesuai urutan yang benar pada
saat pemindahan operasi busbar I dan II
Mampu mensupervisi pada aktifitas pengoperasian gardu induk
dengan memberikan arahan yang benra kepada operator Gardu Induk
dalam pembebanan lebih operasi trafo, melaksanakan pengawasan
pada saat operasi dengan kondisi darurat, temporer dan siaga.
Contoh: memberikan instruksi dengan benar untuk melakukan
pengoperasian circuit breaker (pemutus tenaga/ PMT) dalam kondisi

tidak normal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pada SOP yang berlaku untuk
peningkatan dan pengembangan pengoperasian gardu induk guna
efektifitas dan efisiensi operasi gardu induk, melakukan analisa dan
evaluasi angka-angka pengusahaan dengan batas kapasitas peralatan
gardu induk.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi operasi trafo pada kondisi
overload dengan hasil analisa dan evaluasi untuk besaran angka
beban lebih dan batas waktu operasi diluar normal.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
peningkatan dan penyempurnaan prosedur operasi Gardu Induk,
strategi dan metode pengaturan system tenaga listrik, serta
mengembangkan metode baru pengendalian operasi system tenaga
listrik.
Contoh: memberikan rekomendasi pemasangan no-voltage relay,
untuk otomatisasi pelepasan semua oemutus tenaga, (circuit breaker)
yang terhubung dengan busbar, mampu mengembanngkan metode
operasi (perubahan SOP) untuk melancarkan dan memudahkan
pengoperasian peralatan Gardu Induk.

265

SEM

LUR

Pemeliharaan Peralatan Gardu Induk


Substation Equipment Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan pemeliharaan peralatan


gardu induk termasuk menguasai penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan
alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan peralatan gardu induk
dengan tujuan untuk menghasilkan kinerja peralatan gardu induk sesuai
target yang ditetapkan perusahaan.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui mnacam pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk
serta jenis penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji yang
berkaitan dengan kegiatan pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu
induk.
Contoh: mengetahui penggunaan peralatan untuk mengukur faktor
disipasi (tangent delta)
Memahami secara komprehensif prosedur pekerjaan pemeliharaan
peralatan gardu induk serta memahami berbagai jenis prosedur
penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan
pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk.
Contoh: memahami prosedur pekerjaan penyaringan minyak isolasi
trafo secara on-line.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk
diantara mampu melaksanakan salah satu pekerjaan pemeliharaan
bater, peralatan rectifier, menguji dan mengganti elektrolit batere,
menguji kapasitas batere, mampu mengukur faktor dissipasi, tahanan
isolasi, tahanan pertahanan, temperature titik sambungan, kandungan
gas pada minyak, partial discharge, menguji keserempakan kontrak
PMT,.
Contoh: melaksanakan pekerjaan penyaringan minyak trafo 150/20 kV
60 MVA.
Mampu mensupervisi pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk
serta penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan
dengan berkaitan pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk,
serta mampu melaksanakan salah satu pekerjaan memelihara PMT,
PMS, CT/PT, trafo daya
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pekerjaan penyaringan
minyak isolasi trafo 150/70 kV 100 MVA
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pemeliharaan

peralatan gardu induk dan penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat
uji yang berkaitan denga kegiatan pemeliharaan peralatan gardu
induk, serta mampu melaksanakan salah satu pekerjaan memelihara
kapasitor, by bus tie, bay kopel, bay kubikel, 20 kV, bat transformator,
bus bar.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan peralatan gardu induk serta prosedur penggunaan alat
kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan
pemeliharaan peralatan gardu induk.
Contoh: memperbaiki prosedur kerja penyaringan minyak isolasi trafo
500/150 kV 500 MVA secara on-line.

266

CSM

LUR

Pemeliharaan Gardu Induk Konvensional


Convention Substation Maintenance

Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan jabatan operasi peralatan gardu induk
konvensional (tidak termasuk trafo-tenaga/reactor), serta kemampuan
melaksanakan, Mampu mensupervisi, merencanakan dan mengebangankan
metode pemeliharaan/pengganti /pemasangan peralatan gardu induk
konvensional tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan gardu induk
konvensional, dan jenis pemeliharaan peralatan gardu induk
konvensional tenggangan tinggi dan ekstra tinggi.
Contoh: trafo ukur, PMT, PMS, arrester, busbar, pemeliharaan periodic,
pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi peralatan gardu induk
konvensional, serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan
gardu induk konvensional.
Contoh: Memahami Cara kerja PMT untuk memutus arus beban/arus
gangguan hubungan singkat dengan kemampuan tertentu,
pemeliharan periodic untuk mempertahankan keandalan operasi
peralatan.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk
konvensional sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, mampu
menggunakan peralatan pemeliharaan peralatan gardu induk
konvensional sesuai dengan fungsinya.
Contoh: melaksanakan pemeliharaan periodic PMT.
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu
melaksanakan troubleshooting dan tindakan korektif/ perbaikan
kerusakan.
Contoh: mensupervisi pemeliharaan PMT lima tahunan serta
melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomaly.
Menganalisa dan mengevaluasi penggantian/pemasangan peralatan
gardu induk konvensional, serta mampu merencanakan program,
system dan prosedur serta logistic/anggaran pekerjaan pemeliharaan
dan perbaikan peralatan gardu induk konvensional.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi penggantian PMT,
penggantian interrupting chamber PMT, membuat program
pemeliharaan tahunan.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru


pemeliharaan peralatan gardu induk konvensional termasuk predictive
maintenance, mampu melaksanakan analisa dan evaluasi operasi
peralatan gardu induk konvensional.
Contoh: menyempurnakan metode predictive maintenance untuk PMT.

267

GIS

LUR

Pemeliharaan Gardu Induk SF6


Gas Insulated Substation Maintenance

Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan batan operasi peralatan GIS (gas
insulated switchgear) tidak termasuk trafo tenaga dan reactor, serta
kemampuan untuk melaksanakan, Mampu mensupervisi, merencanakan dan
mengembangkan metode pemeliharaan/penggantan/pemasangan peralatan
GIS tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan GIS, dan jenis-jenis
pemeliharaan peralatan GIS tenggangan tinggi dan ekstra tinggi.
Contoh: PMT, PMS, arrester, busbar, pemeliharaan periodic,
pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi peralatan GIS, serta
pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan GIS.
Contoh: Memahami PMT untuk memutusKAN arus beban/arus
gangguan hubungan singkat dengan kemampuan tertentu,
pemeliharan periodic untuk mempertahankan keandalan operasi
peralatan.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan
pemeliharaan peralatan GIS sesuai dengan fungsinya. Mampu
mengukur dan membandingkan kemurnian/kelembapan gas SF6,
melaksanakan pemurniah gas SF6.
Contoh: melaksanakan pemeliharaan periodic PMT.
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan peralatan
GIS, mampu melaksanakan troubleshooting dan tindakan korektif/
perbaikan kerusakan, serta mampu memelihara compartement GIS.
Contoh: Mampu mensupervisi pemeliharaan PMT lima tahunan serta
melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomaly.
Menganalisis dan mengevaluasi penggantian/pemasangan peralatan
GIS, mampu merencanakan program, system dan prosedur serta
logistic/anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan peralatan
GIS.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi penggantian PMT, membuat
program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan peralatan GIS termasuk predictive maintenance,

mampu melaksankan analisa dan evaluasi operasi peralatan GIS.


Contoh: menyempurnakan metode predictive maintenance untuk GIS.

268

PCM

LUR

Pemeliharaan Rele Proteksi dan Kontrol


Protection and Control Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi rele proteksi dan control, batasan
operasi peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta kemampuan melaksanakan,
Mampu mensupervisi, merencvanakan dan mengembangkan metode
pemeliharaan/pengganti/pemasangan peralatan rele proteksi dan control.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap rele proteksi dan control yang
digunakan di gardu induk, dan mavam pemeliharaan rele proteksi dan
control.
Contoh: rele jala, rele diferensial, pengujian dan penyetelan ulang.
Memahami preinsip kerja rele proteksi dan control, dan batasan
operasi peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta pengertian
jenis0jenis pemeliharaan rele proteksi dan control.
Memahami prinsip kerja rele jarak, makna indicator-indikator pada
rele, pengujian rele jarak untuk mengecek kebenaran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan
pemeliharaan rele proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca
gambar wiring rele proteksi dan control.
Contoh: Melaksanakan pengujian karakteristik rele jalak.
Mampu mensupervisi setting rele proteksi dalam system tenaga
listrik, merencanakan, mengkoordinasikan dan Mampu mensupervisi
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanaka
troubleshooting dan tindakaran korektif/ perbaikan kerusakan, mampu
membuat gambar wiring rele proteksi dan control.
Contoh: Mampu mensupervisi setting rele jarak pada jaringan 150 kV,
merencanakan dan Mampu mensupervisi pengujian rele jarak serta
melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomaly.
Menganalisa dan mengevaluasi penggantian/pemasangan rele
proteksi dan control, serta mampu merencanakan serta Mampu
menganlisa dan mengevaluasi program, system dan prosedur serta
logistic/ anggaran pekerjaan pemeliharaan dan prbaikan rele proteksi
dan control.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penggantian rele jarak,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur kerja pemeliharaan rele proteksi dan control,
serta ahli mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi rele proteksi
dan control.
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat baru skema bari load
shedding untuk menghindarkan overload trafo interbus.

269

ETM

LUR

Pengukuran Transaksi Energi Listrik-Penyaluran GI


Elecric Enegy Transaction Metering
Kemampuan untuk memahami cara kerja, pengoperasian dan troble-shooting
meter energy serta alat ukur transakasi serta menguasai system menetering
dan pengembangannya yang merupakan bagian dari proses transaksi tenaga
listrik.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan metering, mampu
mengambil data pengukuran dan dapat mengidentifikasi indicator
pada meter transaksi.
Contoh: mengetahui cara kerja meter-kwh, mengetahui factor kali
pada meter transaksi, membaca data transasksi, membaca data
transaksi melalui stand register dan dapat mengidentifikasikan
indicator yamh ada pada meter transaksi.
Memahami penggunaan computer, dapat mengoperasikan software
pembaca data meter untuk pengambilan datan hasil pengukuran,
dapat mengelola serta menganalisa data transaksi yang diperoleh
melalui download maupun pembacaan register, memahami prosedur
tetap dalam pelaksanaan pengambilan data hasil pengukuran, dan
memahami akurasi meter transaksi.
Contoh: Memahami penggunaan software MS-Excel dan MS-Word
untuk pembuatan berita acara pengambilan data meter, dapat
melakukan download baik secara local maupun remote, dapat
mengelola data hasil download maupun pembacaan stand register
secra lampiran maupun bahan untuk membuat berita acara. Dapat
melaksanakan procedure tetap yang berlaku seperti: tata cara
pengambilan data pengukurandengan melibatkan pihak-pihak yang
berkepentingan, melakukan pemutusan dan pemasangan segel, dapat
mengetahui klas akurasi meter transaksi.
.Mampu melaksanakan pengukuran meter transaksi, dapat mengatasi
permasalahan system metering dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, dapat mengoperasikan meter elektronik, dapat
membuat perhitungan faktor kali meter dan faktor koreksi,
mengetahui standar pengukuran (IEC/ANSI), memahami dasar-dasar
teknologi informasi.
Contoh: dapat melaksanakan menganalisa deviasi yang terjadi serta
penyelesaiannya, melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam penyelesaian masalah metering, membuat
konfigurasi meter elektronik serta men-settingmeter, membuat
perhitungan faktor kali meter dengan dasar perhitungan dari ratio CT
dan PT terpasang, mengenal system operasi computer.
Mampu mensupervisi pemasangan meter elektronik dan system

komunikasi metering, mampu melakukan tindakan korektif bila


ditemukan adanya kelainan/anomaly, mampu menggunakan alat kerja
yang terkait dengan metering, mampu menganalisa penyebab
gangguan pada software system metering.
Contoh: mampu mensupervisi wiring rangkaian arus, tegangan, serta
rangkaian auxiliary dalam pemasangan meter-kwh, melakukan
pemasangan system komunikasi untuk fasilitas remote (pemasangan
jalur komunikasi, modem dan PABX), melakukan komisioning pada
meter transaksi dan melakukan langkah perbaikan pada saat
menemui kelainan pada system metering, menggunakan alat kerja
portable test set meter dan menganalisa hasil pengukuran, melakukan
instalasi software metering.
Menganalisa dan mengevaluasi pemasangan system AMR, mengatasi
trouble shooting kelainan hardware dan software metering baik di sisi
system metering maupun system komunikasi data yang terkait
dengan remote reading dan AMR.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi pemasangan hardware server
serta jalur komunikasi data, melakukan validasi data meter di server
system AMR, menguasai akses data dari meter sampai tersimpan di
server (sebagai administrator database), melakukan penggantian card
modul pada meter maupun pada server.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system
metereing sesuai dengan kebutuhan mekanisme jual beli tenaga listrik
serta membuat aturan-aturan yang berhubungan dengan meter
transaksi.
Contoh: merencanakan pengembangan system metering, menampung
kebutuhan transaksi tenaga listrik, membuat procedure tetap
mengenal penggunaan, pemeliharaan dan pengambilan data transaksi
pada meter transaksi.

270

ETS

LUR

Setelmen Transaksi Energi Listrik-Penyaluran GI


Electric Energy Transaction Settlement
Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik pada
system jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan
mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui, mengerti dan mampu mengkompikasi secara akurat dan
benar data transaksi tenaga listrik yang berhubungan dengan
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit,
kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik dengan perusahaan
pembangkit, kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik dengan
distribusi (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan dan
pelayanan system trasmisi (TSA) serta data energy yang digunakan
untuk penyusunan laporan neraca energy sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Contoh: mengkompilasi data transaksi Gardu Induk (energy, realisasi
availability factor, realisasi pembebanan dan ketidaksiapan
pembangkit, data indicator ekonomi, data kontrak dan lainnya), data
transaksi distribusi (energy WBP/LWBP, faktor beban, beban puncak
koinsiden, MVA available), data energy untuk neraca (pemakaian
sendiri gardu induk, realisasi transfer setiap distribusi, susut transmisi
setiap region.
Memahami verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA dan mampu
melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana
sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA)
dan kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan system
transmisi (TSA)
Contoh: perhitungan energy WBP/LWBP, MW koinsiden (berita acara
PSA terurai) dan perhitungan MVA available setiap distribusi (berita
acara TSA ) dan membuat laporan neraca energy.
Mampu melaksanakan verifikasi data pendukung setelmen PPA
termasuk indicator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan
tranaksi tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit
(PPA), termasuk perusahaan pembangkit swasta (IPP)
Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acara JTF)
dengan perusahaan pembangkit, verifikasi data indicator ekonomi
(kurs, indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan
lain-lain).
Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan pembangkit (PPA),
kesepakatan dengan distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat

laporan dan melakukan evaluasi PPA, PSA dan TSA.


Contoh: mensupervisi evaluasi TSA antara suatu unit transmisi
dengan evaluasi PPA, PSA dan TSA.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga
listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA),
biaya jasa transmisi (TSA) dan mampu menyelesaikan perselisihan
yang berhubungan dengan PSA/TSA.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli listrik antara
perusahaan pembangkit dengan Single Buyer.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system
dan proses setelmen transaksi tenaga listrik yang akurat dan
akuntabel, mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan
dengan mekanisme PPA dan mampu melakukan publikasi setelmen
PPA, PSA dan TSA.
Contoh: membuat metode prosedur penyelesaian klaim pada
mekanisme PPA.

271

SOM-E

LUR

Evaluasi Operasi dan Pemeliharaan Gardu Induk

Substation Operation & Maintenance Evaluation


Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi operasi dan
pemeliharaan unit Gardu Induk agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang diisyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan Gardu Induk, menekan jumlah
gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan, termasuk
membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu
Induk.
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi operasi dan
pemeliharaan unit Gardu Induk.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi dan
pemeliharaan unit Gardu Induk.
Contoh: mampu memahami proses evaluasi dan pemeliharaan unit
Gardu Induk secara rinci.
Mampu melaksanakan operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: melaksanakan; pekerjaan operasi dan pemeliharaan Gardu
Indukan; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas evaluasi
operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk sehingga dapat
merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi operasi dan
pemeliharaan unit Gardu Indukan, sehingga mampu merealisasikan
target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi
operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk
peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance,
pemakaian material pemeliharaan non-OEM (non equipment
manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system
evaluasi yang lebih tepat untuk evaluasi operasi dan pemeliharaan
unit Gardu Induk yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.

Contoh: menjadikan metode statistic dan empirissebagai sebuah


standar kebijakan evaluasi operasi dan pemeliharaan Unit Gardu Induk
di Perusahaan.

4.2.6 PELAKSANAAN TEKNIS TRANSMISI


272

SMP-T

LUR

Perencanaan Pelayanan Pemeliharaan-Penyaluran Trans


Service Maintenance Planning Trabnsmition Line
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan pemeliharaan
penyaluran yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/menyusun,
memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta melakukan
pengawasan, termasuk membuat rencana pemeliharaan penyaluran.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang anggaran penyaluran, termasuk
merencanakan anggaran pemeliharaan serta mengetahui batas
kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh: mengetahui perhitungan anggaran pemeliharaan penyaluran.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan penyaluran, termasuk rencana anggaran
pemeliharaan, serta batasan deviasi yang ditentukan.
Contoh: Memahami pengatauran jadwal rencana pemeliharaan
penyaluran oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan
cadangan panas untuk keandalan system.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan pemeliharaan penyaluran termasuk membuat rencana
sumberdayanya
Contoh: membuat network planning inspection tahunan pemeliharaan
penyaluran lengkap dengan kebutuhan sumberdayanya
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pemeliharaan
penyaluran.
Contoh: mensupervisi pemeliharaan tahunan terintegrasi dengan
rencana overhaul dan inspeksi serta predictive maintenance.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang angaran
pemeliharaan penyaluran.
Contoh: melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya
deviasi antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perencanaan yang lebih tepat.
Contoh: melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan
pemeliharaan penyaluran.

273

HCM

LUR

Pemeliharaan Kabel Tanah dan Laut Tegangan Tinggi


High Voltage Power Cable Maintenance
Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan batasan operasi peralatan kabel tanah
dan kabel laut, serta kemampuan melaksanakan, Mampu mensupervisi,
merencanakan dan mengembangkan metode pemeliharaan atau
penggantian/pemasangan peralatan kabel tanah dan kabel laut.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan kabel tanah dan kabel
laut, dan jenis pemeliharaan peralatan kabel tanah dan kabel laut.
Contoh: terminal kabel, junction box, system minyak isolasi, ramburambu, proteksi mekanis; pemeliharaan periodek, pemeliharaan
korektif.
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi peralatan kabel tanah
dan kabel laut, serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan
kabel tanah dan kabel laut.
Contoh: Memahami konduktor untuk menyalurkan tenaga listrik
dengan batasan kapasitas arus tertentu, pemeliharaan periodic
system minyak isolasi untuk mempertahankan keandalan operasi
peralatan.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan
pemeliharaan kabel tanah dan kabel laut sesuai fungsinya, serta
mampu memelihara dan menguji cross bounding saluran kabel.
Contoh: melaksanakan pemeliharaan periodic.
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu
melaksanaka tindakan korektif/perbaikan kerusakan, serta mampu
memelihara saluran kabel bawah tanah
Contoh: merencanakan dan Mampu mensupervisi perbaikan system
minyak isolasi kabel tanah yang bocor.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian/pemasangan
peralatan kabel tanah dan kabel laut merencanakan program, system
dan prosedur serta logistic/anggaran pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan peralatan kabel tanah dan kabel laut.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi pemasangan joint kabel,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan kabel tanah dan kabel laut, mampu melaksanakan
analisa dan evaluasi operasi kabel tanah dan kabel laut.
Contoh: menyempurnakan metode penggantian end-mof kabel.

274

HLM

LUR

Pekeraan Dalam Keadaan Bertegangan


High & Extrahigh Voltage Hotline Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan tentang pelaksanaan pekerjaan dalam
keadaan instalasi bertegangan, pengembangan metode pelaksanaan dan
faktor-faktor yang membatasi pelasanaannya dalam instalasi tegangan tinggi
(TT) dan tegangan ekstra tinggi (TET).
Lev
el
1

4
5

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan PDBK (pekerjaan dalan
keadaan bertegangan) untuk instalasi tegangan tiggi dan ekstra
tinggi.
Contoh: tangga, tali-temali, sticks.
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi setiap peralatan PDBK
untuk instalasi TT/TET, dan dampak dari kesalahan prosedur
pelaksanaannya terhadap personel dan instalasi.
Contoh: Memahami sticks untuk penopang konduktor bertegangan.
Melaksanakan pekerjaan dalam keadaan bertegangan dengan
menggunakan perealatan PDBK sesuai fungsinya berdasarkan
prosedur yang ditetapkan.
Contoh: mengganti isolator 500 kV dalam keadaan isntalasi
bertegangan (beroperasi).
Mampu mensupervisi pelaksanaan PDKB sebagai team leader, dan
mampu melakukan pengujian peralatan PDBK.
Contoh: mensupervisi penggantian isolator 500 kV.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rincian tahapan kerja PDBK,
mampu membuat perencanaak program dan logistic/anggaran
pelaksanaan PDBK instalasi TT dan TET.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi rencana pelaksanaan
penggantian isolator 500 kV SUTET, meliputi system dan prosedur
serta kebutuhan logistic/anggaran.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pelaksanaan PDBK dan mengembangkan prosedur dan metode
pelaksanaan dan peralatan kerja PDBK instalasi TT dan TET.
Contoh: menyempurnakan metode PDBK penggantian isolator 500 kV.

275

TLM

LUR

Pemeliharaan SUTT/SUTET
Transmission Line Maintenance
Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan batasan operasi peralatan SUTT
(Saluran Udara Tegangan Tinggi) maupun SUTET (Saluran Udar Tegangan
Ekstra Tinggi), serta kemampuan melaksanakan, mensupervisi,
merencanakan dan mengembangkan metode pemeliharaan atau
penggantian atau pemasangan peralatan SUTT/SUTET.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan SUTT/SUTET, dan jenisjenis pemeliharaan peralatan SUTT/SUTET.
Contoh: tower, isolator, konduktor, arching hom, jarak bebas, right of
way; pemeliharaan periodic, pemeliharaan korektif.
Memahamsi prinsip kerja dan batasan operasi peralatan SUTT/SUTET,
serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan SUTT/SUTET.
Contoh: Memahami konduktor untuk menyalurkan tenaga listrik
dengan batasan kapasitas arus tertentu, pemeliharaan periodic
pentanahan kaki tian untuk mempertahankan keandalan operasi
peralatan.
Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan
SUTT/SUTET sesuai dengan fungsinya.
Contoh: merencanakan pemeliharaan pentanahan kaki tiang.
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu
melaksanakan tindakan korektif/ perbaikan kerusakan.
Contoh: merencanakan dan Mampu mensupervisi penggantian isolator
serta melakukan tindakan korektif apabila diperlukan
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian/ pemsangan
peralatan SUTT/SUTET merencanakan program, system dan prosedur
serta logistic/anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
peralatan SUTT/SUTET.
ContohL: menganalisa dan mengevaluasi penggantian konduktor
SUTET, membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan SUTT/SUTET, mampu melaksanakan analisa dan
evaluasi operasi SUTT/SUTET.
Contoh: menyempurnakan metode penggantian isolator.

276

TOME

LUR

Evaluasi Pemeliharaan Transmisi


Transmition Line Maintenance evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi pemeliharaan unit
transmisi agar dapar beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umuyr
teknis peralatan transmisi, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran
pemeliharaan unit transmisi.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi pemeliharaan unit transmisi.
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi pemeliharaan unit
transmisi.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi pemeliharaan
unit transmisi.
Contoh: mampu memahami proses evaluasi pemeliharaan unit
transmisi secara rinci.
Mampu melaksanakan evaluasi pemeliharaan unit transmisi sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan transmisian;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai
target kinerja,
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas evaluasi
operasi dan pemeliharaan unit transmisi sehingga dapat
merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi pemeliharaan unit
transmisian, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi
pemeliharaan unit transmisi yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk
peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance,
pemakaian material pemeliharaan non-OEM (non equipment
manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system
evaluasi yang lebih tepat untuk pemeliharaan unit transmisi yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistic dan empirissebagai sebuah

standar kebijakan evaluasi operasi dan pemeliharaan untuk Unit


transmisi di Perusahaan.

4.2.7 PELAKSANAAN TEKNIS PRODATEL


277

SMPP

LUR

Perencanaan Pelayanan Pemeliharaan-Prodatel


Service Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan Prodatel yang berkait
dengan pekerjaan membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi,
menganalisis, mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk
membuat rencana pemeliharaan Prodatel.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang anggaran Prodatel, termasuk
merencanakan anggaran pemeliharaan serta mengetahui batas
kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh: mengetahui perhitungan anggaran pemeliharaan Prodatel.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Prodatel, termasuk rencana anggaran
pemeliharaan, serta batasan deviasi yang ditentukan.
Contoh: Memahami pengatauran jadwal rencana pemeliharaan
Prodatel oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan
cadangan panas untuk keandalan system.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan pemeliharaan Prodatel termasuk membuat rencana
sumberdayanya
Contoh: membuat network planning iinspeksi tahunan pemeliharaan
Prodatel lengkap dengan kebutuhan sumberdayanya
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pemeliharaan
Prodatel.
Contoh: mensupervisi pemeliharaan tahunan terintegrasi dengan
rencana overhaul dan inspeksi serta predictive maintenance.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang angaran
pemeliharaan Prodatel.
Contoh: melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya
deviasi antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perencanaan yang lebih tepat.
Contoh: melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan
pemeliharaan Prodatel.

278

PCM

LUR

Pemeliharaan Rele Proteksi dan Kontrol


Protection and Control Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi rele proteksi dan control, batasan
operasi peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta kemampuan melaksanakan,
Mampu mensupervisi, merencvanakan dan mengembangkan metode
pemeliharaan/pengganti/pemasangan peralatan rele proteksi dan control.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap rele proteksi dan control yang
digunakan di gardu induk, dan mavam pemeliharaan rele proteksi dan
control.
Contoh: rele jala, rele diferensial, pengujian dan penyetelan ulang.
Memahami prinsip kerja rele proteksi dan control, dan batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta pengertian jenis0jenis
pemeliharaan rele proteksi dan control.
Contoh: Memahami prinsip kerja rele jarak, makna indikator-indikator
pada rele, pengujian rele jarak untuk mengecek kebenaran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan
pemeliharaan rele proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca
gambar wiring rele proteksi dan control.
Contoh: Melaksanakan pengujian karakteristik rele jalak.
Mampu mensupervisi setting rele proteksi dalam system tenaga
listrik, merencanakan, mengkoordinasikan dan Mampu mensupervisi
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanaka
troubleshooting dan tindakaran korektif/ perbaikan kerusakan, mampu
membuat gambar wiring rele proteksi dan control.
Contoh: Mampu mensupervisi setting rele jarak pada jaringan 150 kV,
merencanakan dan Mampu mensupervisi pengujian rele jarak serta
melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian/pemasangan
rele proteksi dan control, serta mampu merencanakan serta Mampu
menganlisa dan mengevaluasi program, system dan prosedur serta
logistik/ anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan rele proteksi
dan control.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penggantian rele jarak,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur kerja pemeliharaan rele proteksi dan control,
serta ahli mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi rele proteksi
dan control.
Contoh:Membuat skema load shedding untuk menghindarkan
overload trafo interbus..

279

TLPM

LUR

Pemeliharaan Proteksi Penghantar


Transmission Line Protection Maintenance

Pengetahuan tentang jenis dan fungsi proteksi penghantar,


batasan operasi peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta
kemampuan melaksanakan, Mampu mensupervisi,
merencanakan dan mengemabngkan metode
pemeliharaan/pengganti/pemasangan peralatan proteksi
penghantar

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap proteksi penghantar yang
digunakan di gardu induk, dan macam pemeliharaan proteksi
penghantar.
Contoh: rele jala, rele diferensial, pengujian dan penyetelan ulang.
Memahami priinsip kerja proteksi penghantar, dan batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta pengertian jenis-jenis
pemeliharaan proteksi penghantar.
Contoh: Memahami prinsip kerja rele jarak, makna indicator-indikator
pada rele, pengujian rele jarak untuk mengecek kebenaran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan
pemeliharaan rele proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca
gambar wiring rele proteksi dan control.
Contoh: Melaksanakan pengujian karakteristik rele jalak.
Mampu mensupervisi setting rele proteksi dalam system tenaga
listrik, merencanakan, mengkoordinasikan dan Mampu mensupervisi
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanaka
troubleshooting dan tindakaran korektif/ perbaikan kerusakan, mampu
membuat gambar wiring proteksi penghantar.
Contoh: mensupervisi setting rele jarak pada jaringan 150 kV,
merencanakan dan Mampu mensupervisi pengujian rele jarak serta
melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian/pemasangan
rele proteksi dan control, serta mampu merencanakan serta Mampu
menganlisa dan mengevaluasi program, sistem dan prosedur serta
logistik/ anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan proteksi
penghantar.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penggantian rele jarak,


membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur kerja pemeliharaan proteksi penghantar, serta
ahli mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi proteksi
penghantar.
Contoh:Membuat skema load shedding untuk menghindarkan
overload trafo interbus..

280

SPM

LUR

Pemeliharaan Proteksi Gardu Induk (GI)


Substation Protection Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi proteksi gardu induk (GI), batasan
operasi peralatan yang di proteksi/dikontrol, serta kemampuan
melaksanakan, Mampu mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan
metode pemeliharaan/penggantian/pemasangan peralatan proteksi gardu
induk (GI).
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap proteksi gardu induk (GI) yang
digunakan digardu induk, dan macam pemeliharaan proteksi gardu
induk (GI).
Contoh: rele jarak, rele diferensial, pengujian dan penyetelan ulang.
Memahami prinsip kerja proteksi gardu induk (GI), dan batasan
operasi peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta pengertian jenisjenis pemeliharaan proteksi gardu induk (GI)
Contoh: memahami prinsip kerja rele jarak, makna indicator-indikator
pada rele, pengujian rele jarak untuk mengecek kebeneran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan
pemeliharaan rele proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca
gambar wiring proteksi gardu induk (GI)
Contoh: Melaksanakan pengujian karakteristik rele jalak.
Mampu mensupervisi setting rele proteksi dalam system tenaga
listrik, merencanakan, mengkoordinasikan dan Mampu mensupervisi
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanaka
troubleshooting dan tindakaran korektif/ perbaikan kerusakan, mampu
membuat gambar wiring proteksi gardu induk (GI).
Contoh: Mampu mensupervisi setting rele jarak pada jaringan 150 kV,
merencanakan dan Mampu mensupervisi pengujian rele jarak serta
melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian/pemasangan
rproteksi gardu induk (GI), serta mampu merencanakan serta Mampu
menganlisa dan mengevaluasi program, sistem dan prosedur serta
logistik/ anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan proteksi
penghantar.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penggantian rele jarak,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur kerja pemeliharaan proteksi gardu induk
(GI),serta ahli mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi proteksi
penghantar.
Contoh:Membuat skema load shedding untuk menghindarkan

overload trafo interbus..

281 DSPM

LUR

Pemeliharaan Proteksi Sistem DC


DC System Protection Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi proteksi system DC, batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta kemampuan melaksanakan, Mampu
mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode
pemeliharaan/penggantian/pemasangan peralatan proteksi system DC.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap proteksi system DC yang
digunakan digardu induk, dan macam pemeliharaan proteksi gardu
induk (GI).
Contoh: Pengujian DC power.
Memahami prinsip kerja proteksi system DC, dan batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta pengertian jenis-jenis
pemeliharaan proteksi system DC.
Contoh: memahami prinsip kerja DC power, makna indikator-indikator
pada rele, pengujian rele jarak untuk mengecek kebeneran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan
pemeliharaan rele proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca
gambar wiring proteksi system DC
Contoh: Melaksanakan pengujian karakteristik DC power.
Mampu mensupervisi setting rele proteksi dalam system tenaga
listrik, merencanakan, mengkoordinasikan dan Mampu mensupervisi
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanaka
troubleshooting dan tindakaran korektif/ perbaikan kerusakan, mampu
membuat gambar wiring proteksi system DC.
Contoh: Mampu mensupervisi setting rele jarak pada jaringan 150 kV,
merencanakan dan Mampu mensupervisi pengujian rele jarak serta
melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian/pemasangan
proteksi system DC, serta mampu merencanakan serta Mampu
menganlisa dan mengevaluasi program, sistem dan prosedur serta
logistik/ anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan proteksi
system DC.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penggantian DC power,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur kerja pemeliharaan proteksi system DC,serta
ahli mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi proteksi system
DC.
Contoh:Membuat skema load shedding untuk menghindarkan
overload trafo interbus..

282

STM

LUR

Pemeliharaan SCADA dan Telekomunikasi


SCADA and Telecommunication Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi peralatan SCADA (Supervisory Control
and Data Acquisition) dan telekomunikasi, serta kemampuan untuk
melaksanakan, Mampu mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan
metode pemeliharaan/penggantian/pemasangan peralatan SCADA dan
telekomunikasi.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi peralatan SCADA dan telekomunikasi
yang digunakan di gardu induk, dan macam pemeliharaannya.
Contoh: RTU, transducer, repeater, pemeliharaan periodic dan korektif
SCADA/telekomunikasi
Memahami prinsip kerja SCADA/telekomunikasi, dan pengertian jenisjenis pemeliharaan SCADA/telekomunikasi.
Contoh: prinsip kerja RTU, repeater, makna indicator-indikator,
pengujian RTU untuk mengecek kebenaran kerjanya.
Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan, dan mampu menggunakan peralatan pemeliharaan
SCADA/telekomunikasi sesuai dengan fungsinya.
Contoh: melaksanakan pengujian RTU.
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
SCADA/Telekomunikasi, dan mampu melaksanakan troubleshooting
serta tindakan korektif/perbaikan kerusakan.
Contoh: mensupervisi pengujian RTU serta melakukan tindakan
korektif apabila ditemukan anomaly.
Menganalisa dan mengevaluasi penggantian/pemasangan
SCADA/telekomunikasi, mampu Mampu menganalisa dan
mengevaluasi serta merencanakan program, system dan prosedur
serta logistic/anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
SCADA/telekomunikasi.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi penggantian RTU, membuat
program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan Scada/telekomunikasi, ahli mendesai dan berinovasi
dalam aplikasi SCADA/telekomunikasi.
Contoh: mendesain SCADA/telekomunikasi untuk gardu induk baru
dan mengintegrasikannya ke dalam system SCADA secara
keseluruhan.

283

RSM

LUR

Pemeliharaan RTU & Substation


RTU & Substation Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi peralatan RTU & Substation dan
telekomunikasi, serta kemampuan untuk melaksanakan, Mampu
mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode
pemeliharaan/penggantian/pemasangan peralatan RTU & Substation
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi peralatan RTU & Substation yang
digunakan di gardu induk, dan macam pemeliharaannya.
Contoh: RTU & Substation, transducer, repeater, pemeliharaan
periodic dan korektif RTU & Substation.
Memahami prinsip kerja RTU & Substation, dan pengertian jenis-jenis
pemeliharaan RTU & Substation.
Contoh: memahami prinsip kerja RTU & Substation, repeater, makna
indikato-indikator, pengujian RTU & Substation untuk mengecek
kebenaran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan, dan mampu menggunakan peralatan
pemeliharaan RTU & Substation sesuai dengan fungsinya.
Contoh: melaksanakan pengujian RTU & Substation
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan RTU &
Substation, dan mampu melaksanakan troubleshooting serta tindakan
korektif/perbaikan kerusakan.
Contoh: mensupervisi pengujian RTU & Substation serta melakukan
tindakan korektif apabila ditemukan anomaly.
Menganalisis dan mengevalauasi penggantian/pemasangan RTU &
Substation, mampu menganalisa dan mengevaluasi serta
merencanakan program, system dan prosedur serta logistic/anggaran
pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan RTU & Substation.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi penmggantian RTU &
Substation, membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan RTU & Substation, ahli mendesain dan berinivasi dalam
aplikasi RTU & Substation.
Contoh: mendesain RTU & Substation untuk gardu induk baru dan
mengintegrasikan ke dalam system RTU & Substation secara
keseluruhan.

284

MSM

LUR

Pemeliharaan Master Station


Master Station Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi peralatan Master Station dan
telekomunikasi, serta kemampuan untuk melaksanakan, Mampu
mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode
pemeliharaan/penggantian/pemasangan peralatan Master Station.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi peralatan Master Station yang digunakan
di gardu induk, dan macam pemeliharaannya.
Contoh: Master Station, transducer, repeater, pemeliharaan periodic
dan korektif Master Station.
Memahami prinsip kerja Master Station, dan pengertian jenis-jenis
pemeliharaan Master Station.
Contoh: memahami prinsip kerja Master Station, repeater, makna
indikato-indikator, pengujian RTU & Substation untuk mengecek
kebenaran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan, dan mampu menggunakan peralatan
pemeliharaan Master Station sesuai dengan fungsinya.
Contoh: melaksanakan pengujian Master Station
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan Master
Station, dan mampu melaksanakan troubleshooting serta tindakan
korektif/perbaikan kerusakan.
Contoh: merencanakan dan Mampu mensupervisi pengujian master
station serta melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomaly.
Menganalisis dan mengevalauasi penggantian/pemasangan Master
Station, mampu menganalisa dan mengevaluasi serta merencanakan
program, system dan prosedur serta logistic/anggaran pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan Master Station.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi penmggantian Master
Station, membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan Master Station, ahli mendesain dan berinovasi dalam
aplikasi Master Station.
Contoh: mendesain Master Station untuk gardu induk baru dan
mengintegrasikan ke dalam system Master Station secara
keseluruhan.

285

POM-E

LUR

Evaluasi Pemeliharaan Prodatel


Protection, Scada and Telecomunnication Maintenance
Evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi pemeliharaa prodatel
agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi uang sesuai dengan
spesifikasi teknik yang siisyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan prodatel, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran
pemeliharaan prodatel.
Lev
el
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi pemeliharaan prodatel.
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi pemeliharaan prodatel.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi pemeliharaan
prodatel.
Contoh: memahami proses evaluasi pemeliharaan prodatel secara
rinci.
Mampu melaksanakan evaluasi pemeliharaan unit transmisi sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan transmisian;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai
target kinerja,
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas evaluasi
pemeliharaan prodatel sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi pemeliharaan prodatel,
sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Menganalisis dan mengevaluasi permasalahan evaluasi pemeliharaan
prodatel yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk
peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance,
pemakaian material pemeliharaan non-OEM (non equipment
manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system
evaluasi yang lebih tepat untuk pemeliharaan prodatel yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistic dan empirissebagai sebuah
standar kebijakan evaluasi operasi dan pemeliharaan untuk prodatel

Perusahaan.

4.2.8 OPERASI PELAKSANAAN TEKNIS


286

OP

LUR

Perencanaan Operasi
Operation Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan Operasi Penyaluran yang
berkaitan dengan pekerjaan membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi,
menganalisis, mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk
membuat rencana Operasi Penyaluran.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang anggaran Operasi Penyaluran,
termasuk merencanakan anggaran pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh: mengetahui perhitungan anggaran Operasi Penyaluran.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Operasi Penyaluran, termasuk rencana
anggaran pemeliharaan, serta batasan deviasi yang ditentukan.
Contoh: Memahami pengatauran jadwal rencana Operasi Penyaluran
oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan cadangan
panas untuk keandalan system.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan pemeliharaan Operasi Penyaluran termasuk membuat
rencana sumberdayanya
Contoh: membuat network planning iinspeksi tahunan Operasi
Penyaluran lengkap dengan kebutuhan sumberdayanya
Mampu mensupervisi serta pengawasan untuk hal yang berkaitan
dengan Operasi Penyaluran.
Contoh: mensupervisi rencana dan pemeliharaan tahunan terintegrasi
dengan rencana overhaul dan inspeksi serta predictive maintenance.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang angaran
Operasi Penyaluran.
Contoh: melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya
deviasi antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perencanaan yang lebih tepat.
Contoh: melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan Operasi
Penyaluran.

287

PSD

LUR

Operasi Realtime Sistem Tenaga


Power System Dispatching
Kemampuan untuk mengoperasikan system tenaga listrik secara real time,
termasuk dispatching antar area control centre

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar pengoperasian system tenaga listrik.
Contoh: mengetahui karakteristik pusat listrik secara umum,
mengetahui batas-batas pengoperasian instalasi tenaga listrik dan
batas operasi system tenaga listrik, mengetahui prinsip-prinsip
switching.
Memahami secara komprehensif proses pengaturan system tenaga
listrik.
Contoh: memahami metode pengaturan tegangan dan frekuensi,
memahami standing operation procedure (SOP) baik dalam kondisi
normal maupun darurat, mengetahui konsep analisa system tenaga
dan manajemen energy.
Mampu melaksanakan pengendalian operasi tenaga listrik sesuai
dengan perencanaan operasi yang telah dibuat, serta melakukan
tindakan korektif pada berubahan kondisi system yang bersifat minor.
Contoh: memerintahkan merubah tingkat pembebanan,
memerntahkan switching transmisi, mengatur frekusensi dan
tegangan
Mampu mensupervisi pengendalian operasi dalam kondisi darurat,
mengatasi gangguan dan memulihkan, dengan menerapkan SOP serta
memilih alternative yang sesuai dengan kondisi actual.
Contoh: mensupervisi pemulihan system dari gangguan besar,
mampu melakukan modifikasi urutan switching karena terjadinya
perubahan kesiapan instalasi tenaga listrik.
Mampu menganlisa dan mengevaluasi rencana operasi system untuk
mengantisispasi perubahan kondisi system.
Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana operasi
untuk menyesuaikannya dengan perubahan kondisi system yang
actual, mampu melakukan pelatihan menggunakan dispatchibng
training simulator (DTS) dengan scenario yang telah ditentukan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru strategi
dan metode pengaturan system tenaga listrik, serta mengembangkan
metode baru pengendalian operasi system tenaga listrik.
Contoh: menge,bangkan metode operasi (perubahan SOP), mampu
membuat scenario untuk pelatihan dalam DTS (dispatcher training
simulator)

288

SEO

LUR

Operasi Peralatan Sistem Interkoneksi


Equipment Operation Interconnection System
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan peralatan system
interkoneksi sesuai SOP yang berlaku, melalui instruksi dispatcher yang
mengatur aliran beban, untuk tujuan switching dan penyaluran beban, dalam
hal operasi normal atau operasi darurat atau gangguan. Dengan jalan
mengoperasikan peralatan Pemutus tenaga, (circuit breaker) dan Pemutus
Tegangan (Disconnection Switch)
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar pengoperasian peralatan system interkoneksi
lengkap dengan SOP nya, mengetahui macam dan jenis Gardu Induk,
mengetahui jenis dan type peralatan Gardu Induk, mengetahui
operasi kondisi normal, kondisi darurat, kondisi temporer dan kondisi
siaga.
Contoh: mengetahui macam system interkoneksi Tegangan Ekstra
Tinggi 500 kV dengan jenis 1 Breaker , double busbar, kapasitas
2500 MVA.
Memahami secara detail dan komprehensif pengoperasian system
interkoneksi lengap dengan SOP nya, mengerti fungsi alat proteksi
dan koordinasi setting relay, mengerti jenis konfigurasi busbar dan
kegunaannya, mengerti langkah operasi darurat yang harus
dilaksanakan tanpa komando.
Contoh: Memahami langkah operasi darurat dengan meng-off-kan
circuit breaker Trafo pada saat Trafo mengeluarkan suara dengung
keras diatas suara normal.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengoperasian peralatan system
interkoneksi sesuai prosedur dan tata cara yang berlaku. Mengikuti
instruksi dispatcher dengan benar. Melaksanakan tindakan sesuai
prosedur pada keadaan genting dan darurat.
Contoh: dapat melakukan pelepasan dan pemasukan disconnecting
switch (pemisahan tegangan/ PMS) sesuai urutan yang benar pada
saat pemindahan operasi busbar I dan II
Mampu mensupervisi pada aktifitas pengoperasian system
interkoneksi dengan memberikan arahan yang benra kepada operator
Gardu Induk dalam pembebanan lebih operasi trafo, melaksanakan
pengawasan pada saat operasi dengan kondisi darurat, temporer dan
siaga.
Contoh: memberikan instruksi dengan benar untuk melakukan
pengoperasian circuit breaker (pemutus tenaga/ PMT) dalam kondisi
tidak normal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pada SOP yang berlaku untuk
peningkatan dan pengembangan pengoperasian system interkoneksi

guna efektifitas dan efisiensi operasi gardu induk, melakukan analisa


dan evaluasi angka-angka pengusahaan dengan batas kapasitas
peralatan gardu induk.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi operasi trafo pada kondisi
overload dengan hasil analisa dan evaluasi untuk besaran angka
beban lebih dan batas waktu operasi diluar normal.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
peningkatan dan penyempurnaan prosedur operasi system
interkoneksi, strategi dan metode pengaturan system tenaga listrik,
serta mengembangkan metode baru pengendalian operasi system
tenaga listrik.
Contoh: memberikan rekomendasi pemasangan no-voltage relay,
untuk otomatisasi pelepasan semua oemutus tenaga, (circuit breaker)
yang terhubung dengan busbar, mampu mengembanngkan metode
operasi (perubahan SOP) untuk melancarkan dan memudahkan
pengoperasian peralatan system interkoneksi.

289

SIO-E

LUR

Evaluasi Operasi Sistem Interkoneksi


System Interconection Operation evaluastion
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi Operasi unit system
interkoneksi agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang diisyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan system interkoneksi, menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat
rencana anggaran operasi system interkoneksi
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi Operasi system interkoneksi.
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi Operasi system
interkoneksi.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi Operasi system
interkoneksi.
Contoh: memahami proses evaluasi Operasi system interkoneksi
secara rinci.
Mampu melaksanakan evaluasi Operasi system interkoneksi sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengevaluasi pekerjaan Operasi system interkoneksi;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai
target kinerja,
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas evaluasi
pemeliharaan prodatel sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi Operasi system
interkoneksi, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan evaluasi
Operasi system interkoneksi yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk
peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance,
pemakaian material pemeliharaan non-OEM (non equipment
manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system
evaluasi yang lebih rendah untuk Operasi unit Operasi system
interkoneksi yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistic dan empirissebagai sebuah
standar kebijakan evaluasi operasi dan pemeliharaan untuk unit

Operasi system interkoneksi Perusahaan.

4.3 DISTRIBUSI
4.3.1 KORPORAT
290

DSP

DIS

Perencanaan Jangka Panjang Ssitem Distribusi


Distribution System Planning
Kemampuan untuk merencanakan pemenuhan kebutuhan pasokan tenaga
listrik jangka panjang secara optimal, dengan mempertimbangkan
pertumbuhan beban dan keterrsediaan daya listrik.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pembuatan Distribution Syatem Planning.
Contoh: Mengetahui proses yang terkait dengan Distribution Syatem
Planning. Antara lain engineering economics, mengerti konsep
neracca daya, daya cadangan, daya mampu dan Desain PSO/ non
PSO terpadu
Memahami secara komprehensif proses pembuatan Distribution
Syatem Planning. Serta parameter yang berhubungan dengan
Distribution Syatem Planning..
Contoh: Memaham metode perhitungan rencana jaringan baru (SUTM,
SKTM, JTR, SUTR, Gardu Distribusi), menghitung neraca daya, daya
cadangan, daya mampu dan Desain PSO/ non PSO terpadu.
Mampu melaksanakan pembuatan Distribution Syatem Planning.
Sesuai metode dengan metode dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh: Merencanakan kebutuhan jaringan Distribusi baru (SUTM,
SKTM, JTR, SUTR, Gardu Distribusi) sesuai parameter yang telah
ditetukan dan dijabarkan dalam perencanaan jangka panjang,
menengah dan jangka pendek (RKAP)
Mampu mensupervisi pembuatan Distribution Syatem Planning.
Dengan metode yang telah ditntukan.
Contoh: Mensupervisi perhitungan rencana kebutuhan jaringan
Distribus baru (SUTM, SKTM, JTR, SUTR, gardu Distribusi) yang
dijabarkan dalam perencanaan jangka panjang, menengah dan jangka
pendek (RKAP)
Mampu menganalisi dan mengevaluasi rencana Distribution Syatem
Planning. Dan mampu mengintegrasikan hasilnya dengan Power
System Planning.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi rencana kebutuhan jaringan
Distribusi baru (SUTM, SKTM, JTR, SUTR, Gardu Distribusi) agar selaras
dengan Power System Planning.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perhitungan Distribution System Planning berbasis Makro ekonomi

yang mengcangkup perencanaan terpadu PSO dan non PSO.


Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
perhitungan pertumbuhan beban distribusi.

291

ETP

DIS

Kebijakan Transaksi Energi Listrik


Energy Transaction Policy
Kemampuan untuk merencanakan kebijakan transaksi energy listrik
antar unit (Wilayah/ Distribusi) pada jaringan tegangan menegah dan
tegangan rendah.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar transaksi energy pada pengoperasian
system tenaga listrik melalui system grid
Contoh: Mengetahui dasar-dasar pengoperasiaon jaringan tegangan
menengah melalui system grid
Memahami secara komprehensif atas transaksi energy listrik pada
pengoperasian system tenaga listrik melalui system grid.
Contoh: Memahami perhitungan kapasitas jaringan dalam proses
pengoperasian system grid ekspor impor energy antar unit (Wilayah/
Distribusi)
Mampu menyusun petunjuk teknis pengoperasian system tenaga
listrik melalui system grid
Contoh: menyusun petunjuk teknis kebijakan pengoperasian APP
transaksi (kWh ekspor impor) pada system grid antar unit (Wilayah/
Distribusi)
Mampu mensupervisi penyusunan pertunjukan teknis atas transaksi
energy listrik pada pengoperasian system tenaga listrik melalui
system grid
Contoh: Mensupervisi penyususnan petunjuk teknis kebijakan
pengoperasian APP transaksi (kWh ekspor impor) pada system grid
antar unit (WilayaH/Distribusi)
Mampu menganalisis dan mengevaluasi kebijakan eksisting atas
transaksi energy listrik pada pengoperasian sistm tenaga melalui
system grid.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi petunjuk teknis kebijakan
pengoperasian APP transaksi (kWh ekspor impor) pada system grid
antar unit (Wilayah/Distribsi)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat kebijakan baru atas
transaksi energy pada pengoperasian system tenaga listrik yang
disesuaikan dengan teknologi terkini.
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat kebijakan baru dalam
hal kewenangan penandatanganan berita acara transaksi energy.

292

PPP

DIS

Kebijakan Pembelian Lisrik IPP


Power Purcase Policy
Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pembelian energy listrik dari IPP
Lev
el
1

2
3

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar parameter transaksi energy pada
pengoperasian system tenaga listrik
Contoh: Mengetahui biaya variable dan biaya tetap pembangkitan
tenaga listrik.
Memahami secara komprehensif parameter transaksi energy atas
pembelian dari IPP
Contoh: Memahami perhitungan besaarnya pembelian energy dari IPP
Mampu menyususn petunjuk tenkis perhitungan transaksi listrik dari
IPP
Contoh: menyusun formulasi perhitungan besarnya pembelian energy
dari IPP
Mampu mensupervisi penyusunan pertunjukvteknis perhitungan
transaksi energy listrik dari IPP dalam kondisi transaksi dalam
keadaan normal maupun dalam keadaan gangguan
Contoh: Mensupervisi penususnan formulasi perhitungan besarnya
pembelian energy dimana IPP dalam kondisi tidak normal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penyusunan petunjuk teknis
formulasi perhitungan transaksi energy listrik dari IPP untuk
mengantisipasi perubahan kondisi system
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi formulasi peritungan
besarnya pembelian energy listrik dari IPP dalam kondisi tidak optimal.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat kebijakan baru atas
formulasi perhitungan transaksi energy listrik dari IPP dan kebijakan
pengatura pembelian listrik dari IPP
Contoh: Menyemmpurnakan dan atau membuat kebijakan baru dalam
penyusunan formulasi perhitungan besaarnya pembelian energy dari
IPP sesuai kondisi.

293

MAP

DIS

Kebijakan Manajemen Aset


Management Asset Policy
Kemampuan untuk membuat kebijakan terkait dengan perencanaan,
pengadaan,konstruksi, operasi ,pemeliharaan dan penghapusan asset system
tenaga listrik untuk memperoleh manfaat yang optimal.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar life cycle dari peralatan (asse) system
tenaga listrik, konsep dasar ekonomi teknik dan kebijakan
pengelolaan asset yang berlaku.
Contoh: Mengetaahui karakteristik peralatan listrik dan mengetahui
kebijakan regulasi pengelolaan asset
Memahami secaara komprehensif konsep dasar life cycle dari
peralatan (asset) system tenaga listrik, konsep dasar ekonomi teknik
dan kebijakan pengelolaan asset yang berlaku
Contoh: Memahami perhitungan pay back period dari trafo distribusi
630 kVA
Mampu menyusun usulan prosedur dan kebijakan manajemen asset
system tenaga listrik untuk memperoleh manfaat yang optimal
Contoh: membuat usulan tentang penghapusan asset trafo 630 kVA
sesuai dengan asas tekno ekonomis dan ketentuan yang berlaku
Mampu mensupervisi penyusunan usulan prosedur dan kebijakan
manajemen asset system tenaga listrik untuk memperoleh manfaat
yang optimal
Contoh: Mensupervisi penyusunan usulan tentang penghapusan asset
trafo 630 kVA sesuai dengan asaas tekno ekonomis daan ketentuan
yang berlaku
Mampu menganalisis daan mengevaluasi prosedur dan kebijakan
manajemen asset system tenaga listrik untuk memperoleh manfaat
yang optimal
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi usulan tentang penghapusan
asset trafo 630 kVA sesuai dengan asas tekno ekonomis dan
ketentuan yang berlaku
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode/ prosedur/
kebijakan baru tentang manajemen aser system tenaga listrik untuk
memperoleh manfaat yang optimal
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru
penyusunan kebijakan tentang penghapusan asset trafo 630 kVA
sesuai dengan asas tekno ekonomis

294

ETMP

DIS

Kebijakan Pengukuraan Transaksi Energi Listrik


Energy Transaction Metering Policy
Kemampuan untuk menyusun kebijakan pengukuran transaksi anergi antar
Unit (Wilayah/ Distribusi) yang meliputi meter out going dan incoming (kWh
ekspor impor) dan termasuk untuk IPP
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan pengukuran transaksi
energy listrik dan dapat mengidentifikasi indicator pengukuran pada
meter transaksi energy listrik
Contoh: Mengetahui cara kerja dan proses bisnis mekanisme dan
pengukuran transaksi energy listrik
Memahami perhitungan transaksi energy listrik termasuk transaksi
daya aktif, daya reaktif, dan daya semu
Contoh: Memahami perhitungan proses bisnis pengukuran transaksi
energy listrik termasuk penggunaan software aplikasinya
Mampu membuat usulan kebijakan penetapan titik pengukuran, cara
pengukuran, perhitungan dan transaksi energy listrik
Contoh: Membuat regulasi proses bisnis pengukuran titik transaksi
energy listrik
Mampu mensupervisi pembuatan kebijakan penetapan titik
pengukuran, cara pengukuran, perhitungan dan transaksi energy
listrik
Contoh: Mensupervisi pembuatan regulasi proses bisnis pengukuran
titik transaksi energy listrik
Mampu menganalisis dan mengevaluasi kebijakan penetapan titik
pengukuran, cara pengukuran, perhitungan dan transaksi energy
listrik
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil regulasi proses bisnis
penukuran titik transaksi energy listrik
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru atas
kebijakan penetapan titik pengukuran, cara pengukuran, perhitungan
dan transaksi energy listrik
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
menentukan regulasi proses bisnis pengukuran titik transaksi energy
listrik

295

ETS

DIS

Setelmen Transaksi Energi Listrik


Electrik Energy Transaction Settlement
Kemampuan untuk melaksaanakan perhitungan transaksi tenaga listrik pada
system jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan
mempertimbangkan mekanisme perjanian jual beli tenaga listrik.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara akurat dan bener data transaksi tenaga listrik
yang berhubungan dengan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan
perusahaan Distribusi, kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik
denga distribusi (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan dan
pelayanan system transmisi (TSA) serta data energy yang digunakan
untuk penyusunan laporan neraca energy sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Contoh: Mengetahui unsure data transaksi Distribusi seperti
pengukuran energy, realisasi availability factor, realisasi pembebanan
dan ketidaksiapan Distribusi, data indicator ekonomi, data kontrak
dan lainnya.
Memahami verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA, dan mampu
melaksaakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana
sesuaai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA)
dan kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan system
transimisi (TSA)
Contoh: Memahami perhitungan energy WBP/WLBP, MW koinsiden
(berita acara PSA terurai) dan perhitungan MVA tersedia untuk setiap
Unit Distribusi (berita acara) dan membuat laporan neraca energy
Mampu melakukan verifikasi data pendukung setelmen PPA termasuk
indicator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan transaksi
tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan perusahaan Distribusi (PPA), termasuk
perusahaan Distribusi swasta (IPP)
Contoh: Menghitung transasi data pendukun setelmen PPA termasuk
indicator ekonomi seta mampu melaksanakan perhitungan transaksi
tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan perusahaan Distribusi (PPA), termasuk
perusahaan Distribusi swasta (IPP)
Mampu mensupervisi verifikasi setelmen sesuai dengan perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan Distribusi (PPA), kesepakatan dengan
distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat laporan dan
melakukan evaluasi PPA, PSA, dan TSA.
Contoh: Melakukan supervise terhadap verifikasi TSA antar Unit P3BJB
dengan Unit Distribusi Jawa Barat.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi model setelmen transaksi

jual beli tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli


tenaga listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke Unit
Distribusi/perselisihan yang berhubungan dengan PSA/TSA.
Contoh: Membuat menganalisis dan mengevaluasi model setelmen
antara Unit P3BJB dengan Unit Distribusi Jawa Barat
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system
atas proses setelmen transksi tenaga listrik yang akurat dan
akuntabel, mampu menyelesaikan
perselisihan yang berhubungan dengan mekanisme PPA dan mampu
melakukan publikasi setelmen PPA, PSA dan TSA
Contoh: Membuat pengembangan proses setelmen antara Unit P3BJB
dengan Unit Distribusi Jawa Barat yang lebih efektif,akurat dan
efisien.

296

DPE

DIS

Evaluasi Kinerja Distribusi


Distribution Perfomance Evaluation
Pengetahuan daan kemampuan untuk mengevaluasi dan mengendalikan
kinerja bidang Distribusi agar efektif dan efisien yang sesua dengan target
kinerja yang disepakati sesuai standar termasuk membuat rencana anggaran
operasi dan pemeliharaan unit kerja.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui indikaator dan pekerjaan yang berkaitan dengan kinerja
Distribusi uang meliputi kinerja jaringan system distribusi
Contoh: Mengetahui indicator operasi dan pemeilaharaan jaringan
tegangan menegah seperti SAIDI, SAIFI, susut
Memahami secara komprehensif latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan operasi daan pemeliharaan untuk
menaikkan kinerja bidang Distribusi
Contoh: Memahami formulasi dan proses perhitungan susut Distribusi
Mampu melaksanakan evaluasi kinerja bidang Distribusi sesuai target/
standar yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan evaluasi pencapaian target kinerja Distribusi,
seperti evaluasi kinerja trafo Distribusi (jumlah gangguan trafo
distribusi)
Mampu mensupervisi evaluasi pencapaian kinerja bidang Distribusi
sehingga dapat mencapai target kinerj yang ditetanpan.
Contoh: Mensupervisi pelassanaan evaluasi pencapaian target
kinerjaa bidang Distribusi, seperti kinerja trafo Distribusi (jumlah
gangguan trafo distribusi)
Mampu menganalisi dan mengendalikan pencapaian kinerja bidang
Distribusi sehingga dapat mencapai target kinerja yang lebih baik dari
yang ditetapkan.
Contoh: Menganalisis daan mengevaluasi pencapaian target kinerja
Distribusi, seperti evaluasi kinerja trafo Distribusi (jumlah gangguan
trafo distribusi)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
memperbaiki atau menyempurnakan persyaratan/penggunaan
standar yang lebih tepat untuk pencapaian kinnerja yang
diberlakukan diseelurug Perusahaan.
Contoh: Menyempurnakan dan atau mmbuat kebijakan, metode,
formula baru sebagai terobosan untuk pencapaian kinerja yang lebih
baik dari kebijakan yang sudah ada

4.3.2
297

DISTRIBUSI INDUK

DSP

DIS

Perencanaan Sistem Distribusi


Distribusi System Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan, menhitung,
menganalisis dan mengevaluasi pengebangan system distribusi yang
meliputi SKTM, SUTM, SUTR, SKTR, gardu distribusi, serta menghitung setelan
system proteksi padapenyulang system distribusi, ukuran kapasitor dan AVR.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar perencanaan system diribusi secara
umum yaitu meliputi: pengembangan system distribusi saluran
kabel tanah, saluran udara, orencana pemeliharaan dan
rehabilitasi JTM, JTR dan SR, instalasi gardu distribusi, membuat
dokumentasi pengembangan system distribusi dan gardu
distribusi, serta membuat gambar teknik
Contoh: Mengetahui teknik perencanaan pengembangan
system distribusi
Memahami prinsip dasar distribusi secara umum meliputi,
pengembangan system distribusi saluran kabel tanah, saluran
udara, rencana pemeliharaan dan rehabilitasi JTM, JTR dan SR,
instalasi gardu distribusi, membuat dokumentasi
pengembangan system distribusi dan gardu distribusi, serta
membuat gambar teknik.
Contoh: Mengetahui teknik perencanaan pengembangan
system distribusi.
Memahami prinsip dasar perencanaan system ditribusi secara
umum meliputi, pengembangan system distribusi saluran
kabeltanah, saluran udara, rencana pemeliharaan dan
rehabilitasi JTM, JTR dan SR, instlasi gardu distribusi, membuat
dokumentasi pengembangan system ditribusi dan gardu
distribusi, serta membuat gambar teknik
Conto: membuat master plan pengembangan system 9distribusi
Mampu mensupervisi rekapitulasi rencana system distribusi
SKTM, SUTM, SUTR, SKTR, gardu distribusi, serta menghitung
setelan system proteksi pada penyulang jaringan distribusi
tersebut, ukuran kapasitor dan AVR.
Contoh: Mensupervisi tata cara perencanaan pengembangan
system distribusi

Mampu menganalisis dan mengevaluasi rekapitulasi


perencanaan pengembangan system distribusi yang meliputu:
SKTM, SUTM, SUTR, SKTR, gardu distribusi, serta menghitung
setelan system proteksi pada penyulang jaringan distribusi
tersebut, ukuran kapasitor dan AVR.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi teknik pengembangan
system distribusi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perencanaan pengembangan system Distribusi dengan tingkat
keandala yang optimal
Contoh: Mampu menyempurnakan dan atau membuat merode
baru tata cara perencanaan pengembangan system ditribusi
grid

298

DLF

DIS

Perkiraan Kebutuhan Listrik


Distribution Load Forecasting
Pengetahuan dan kemampuan untuk perkiraan kebutuhan tenaga listrik pada
suatu kurun dan waaktu tertentu (load forecast) termassuk kemampuan
untuk mencari dan mengumpulkan/mendapatkan kelengkapan data yang
akurat, kemampuan untuk melaksanakan perhitungan, menganlisis dan
mengevaluasi hasil perhitungan, serta kemampuan untuk mengembangkan
dan menperbaiki prosedur/metode perhitungan.
Lev
el
1

DDeskripsi Perilaku
Mengetahui kegunaan perkiraan kebutuhan tenaga listrik, mengetahui
metode-metode yang lazim digunakan dalam perkiraan kebutuhan
tenaga listrik dan data diprlakukan
Contoh: Mengetahui unsure prakiraan dan sumber data resmi tentang
rencana pengembangan kawasan industry berikut kebutuhan tenaga
listriknya.
Memahami secara komprehensif proses pembuatan perkiraan
kebutuhan tenaga listrik, memahami metode perkiraan metode
perkiraan tenaga listrik yang umumnya digunakan pada system
tenaga listrik, memahami keunggualan dan kelemahan model yang
digunakan dalam perhitungan perkiraan tenaga listrik.
Contoh: Memahami kebutuhan ata yang diperlukan dalam
perhitungan perkiraan kebutuhan tenaga listrik untuk suatu kawasan
industry
Mampu melaksanakan survey, mengumpulkan data dan mampu
menghitung perkiraan kebuuhan tenaga listrik untuk jangka pendek
dan jangka menengah.
Contoh: Melaksanakan perhitungan kebutuhan energy listrik untuk 3
atau 5 tahun kedepan dengan memperhitungkan data statistic
(jumlah penduduk dan rumah tanGga, produk nasional bruto (GNP),
kerapatan beban suatu daerah, pertumbuhan ekonomi, memahami
RENCANA Umum Kelistrikan Daerah (RUKD)
Mampu mensupervisi pelaksanaan survey, pengumpulan data dan
mampu mensuperrvisi perhitungan perkiraan kebutuhan tenaga listrik
untuk jangka pendek dan jangka menengah
Contoh: Mensupervisi perhitungan kebutuhan energy listrik untuk 3
atau 5 tahun kedepan memperhitungkan data statistic (jumlah
penduduk dan rumah tangga, produk nasional bruto (GNP), kerapatan
beban suatu daerah, pertumbuhan ekonomi, memahami Rencana
Umum Kelistrikan Daerah (RUKD)
Mampu menganalisis dan mengevaluasi akurat loadd forecast yang
digunakan dalam penyusunan RKAP/RJPP
Contoh: Menganalisis daan mengevaluassi hasil perhitungan

kebutuhan energy litrik 3 atau 5 tahun kedepan memperhitungkan


data statistic (jumlah penduduk dan rumah tangga, produk nasional
bruto (GNP), kerapatan beban suatu daerah, pertumbuhan ekonomi,
memahami Rencana Umum Kelistrikan Daerah (RUKD)
Mampu meneympurnakan dan atau membuat metode baru model
load forecast yang lebih akurat untuk digunakan dalam suatu
perhitungan perkiraan kebutuan tenaga listrik
Contoh: Meneyempurnakan daan atau membuat model load forecast
baru untuk
perhitungan perkiraan kebutuhan energy listrik yang lebih akurat

299

DMN

DIS

Manajemen Distribusi
Distribution Manajemen
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola system distribusi agar dapat
beroperasi dengan andal, efisien, mutu yang baik, aman serta akrab
lingkungan dan dapat mempertahankan unsure teknis peralatan serta
mampu membuat rencana anggaran Kinerja Distribusi

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar pengelolaan program system distribusi,
merancang bangunan system jaringan, mengoperasikan,
memelihara serta mengevaluasi unjuk kerja jaringan
Contoh: Mengetahui dasar-dasar pengelolaan system distribusi,
seperti SAIDI, SAIFI, susut, gangguan trafo dan mutu tegangann
ujung
Memahami secara komprehensif bisnis proses pengelolaan
system distribusi sehingga menghasilkan unjuk kerja yang
optimal dan memahami aplikasi Sisem Distribusi yang
digunakan
Contoh: Memahami dasar-dasar pengelolaan distribusi, seperti
SAIDI, SAIFI, susut, gangguan trafo dan mutu tegangann ujung
Mampu mengelola program system distribusi dan menggunakan
aplikasi system distribusi sehingga menghasilkan unjuk kerrja
sesuai taget
Contoh: Mengelola program system distribusi yang memberikan
unjuk kerja SAIDI, SAIFI, tegangan ujung, susut energy sesuai
target.
Mampu mensupervisi pengelolaan program system distribusi
sesuai bisnis proses yang telah ditetapkan dan dimanfaatkan
sumber daya yang di alokasikan secara efisien.
Contoh: Mensupervisi pengelolaan program system distribusi
yang memberikan unjuk kerja SAIDI, SAIFI, tegangan ujung,
susut energy sesuai target
Mampu menganalisis dan mengevaaluasi manajemen unjuk
kerja system distribusi dan merekomendasikan perbaikanperbaikan pengelolaan
Contoh: Menganalisis dan mengevaluassi hasil pengelolaan
program system distribusi yang member unjuk kerja SAIDI,
SAIFI, tegangan ujung, susut energy sesuai target
Mampu menyempurnakan dan atau membuat mertode ibaru

pengelolaan program sitem distribusi


Contoh: enyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengelolaan program system distribusi yang memberikan unjuk
kerja SAIDI, SAIFI, tegangan ujung, susut energy sesuai target.

300

DNOP

DIS

Perencanaan Operasi Jaringan Distribusi


Distribution Network Operation Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan program pengoperasian
system Distribusi sesuai dengan Standing Operation Procedure (SOP)

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan
dengan merencanakan program pengoperasian system
distribusi
Contoh: Mengetahui prinsip operasi system distribusi seperti
load flow, pengurangan bebaan (load shedding, load
curtailment) padda pelanggan, brown out (penurunan
tegangan)
Memahami secara komprehensif pekerjaan program
pengoperasian system Distribusi dab peralatan Tegangan
menengah
Contoh: Memahami perhitungan dan pemilihan pengurangan
beban pada pelanggan khusus dan atau penyulang tertentu
Mampu menyusun rencana program pengoperasian system
distribusi
Contoh: Menyusun urutan pengurangan beban pada pelanggan
khusu daan dan atau penyulangan tertentu saat kondisi system
oabnormal pdan berkoodinassi dengan APD / Area
Mampu mensupervisi pekerjaan perencanaan operasi system
distribusi
Contoh: Mensupervisi pekerjaan pengurangan beban pada
pelanggan khusu dan atau penyulang tertentu
Mampu menganalisis daan menegvaluasi hasil perencanaan
program pengoperasian system distribusi
Contoh: Menganalisis dan mengebaluasi hasi perhitungan dan
pemilihan penguraangan beban pada pelanggan khusus dan

atau penyulang tertentu


Mampu menyempurnakan dan atau membuat kebijakan/
metode baru dalam perencanaan pengoperasian system
distribusi
Contoh: Menyempurnkan dan atau membuat lslanding baru
untuk menghindar terjadinya blackout

301

DSMP

DIS

Perencanaan Pemeliharaan Sistem Distribusi


Distribution System Maaintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan program
pemeliharaan system Distribusi sesuai dengan Standing Operation
Proceure (SOP)
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan
dengan merencanakan program pemeliharaan system
distribusi.
Contoh: Mengetahui prinsip pemeliharaan prediktif, preventif,
dan korektif
Memahami secara komprehensif pekerjaan program
pemeliharaan system Distribusi dan peralatan Tegangan
Menengah
Contoh: Memahami perhitungan efisien dan pemilihaan
pemeliharaan prediktif, preventif dan korektif
Mampu menyusun rencana program pemeliharaan system
distribusi
Contoh: Membuat program pemeliharaan prediktif, preventif fan
korektif
Mampu mensupervisi pekerjaaan perencanaan pemeliharaan
system distribusi
Contoh: Mrnsupervisi pembuatan program pemeliharaan
prediktif, preventif, dan korektif.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil perencanaan
program pemeliharaan system distribusi
Contoh: Mengenalisis dan mengevaluasi hasil pembuataan
program pemeliharaan prediktif, preventif dan korektir.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat kebijakan/ metode
baru pembuatan program pemeliharaan preddiktif, preventif dan
korektif.
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pembuatan program pemeliharaan prediktif, preventif dan
korektif.

302

MPLP

DIS

Program penggunaan Alat Pegukur dan Pembatas


Metering and Power Limiter Programme
Pengetahuan dan kemampuan tentang karakteristik alat ukur dan pembatas,
penggunaan jenis alat pengukur dan pembatas (APP) termasuk program
aplikasi terkait

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis alat pengukur dan pembatas (APP) elektromekanik,
elektronik dan AMR (Automatic Meter Reading) serta standar yang berlaku
di perusahaan
Contoh: Mengetahui jenis dan komponen alat pengukur dan pembatas
(APP) seperti meter elektromekanik, elektronik, pengukuran langsung,
tidak langsung, prabayar dan AMR
Memahami secara komprehensif cara kerja alat pengukur dan pembatas
elektromekanik, elektronik, dan Autematic Meter Reading (AMR)
Contoh: Memahami perrhitungan alat pengukur dan pembatas (APP)
seperti meter elektro mekanik, elektronik, pengukuran langsung, tidak
langsung, prabayar dan AMR.
Mampu menyusunn program penggunaan alat pengukur dan pembatas
(APP) elektromekanik dan elektronik serta men-download data pengukur
pada meter elektronik
Contoh: Menyusun program penggunaan meter pra-bayar
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan
program penggunaan alat pengukur dan pembatas (APP) elektromekanik
dan elektronik serta mampu mensupervisi pelaksanaan downloading data
pengukur pada meter elektronik
Contoh: Mensupervisi program pemilihan penggunaan meter pra-bayar
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemeliharaan APP, mampu
melaksanakan pengawatan, pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan,=
dan trouble shooting APP elektronik
Contoh: Menganalisis dan mengevaluassi hasil pelaksanaan program
pemilihan penggunaan meter pra-bayar
Mampu menyempurnakan dan atau membuat kebijakan baru atass
penggunaan jenis APP sesuai teknologi terkini
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat kebijakan baru
atas penggunaan jenis APP pra-bayar

303

DPE KDDIS 1.3.4.1.N


Evaluasi Kinerja Distribusi KD
Distribution Perfomance Evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi dan mengendalikan
kinerja bidang Distribusi agar efektif dan efisien yang sesuai dengan target
kinerja yang disepaakati sesuai standar termasuk membuat rencana
anggaran operasi dan pemeliharaan unit kerja.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui indikator dan pekerjaan yang berkaitan dengan kinerja
Distribusi yang meliputi kinerja jaringan system distribusi
Contoh: Mengetahui indicator operasi dan pemeilaharaan jaringan
tegangan menegah seperti SAIDI, SAIFI, susut
Memahami secara komprehensif latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan operasi daan pemeliharaan untuk
menaikkan kinerja bidang Distribusi
Contoh: Memahami formulasi dan proses perhitungan susut Distribusi
Mampu melaksanakan evaluasi kinerja bidang Distribusi sesuai
target/ standar yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan evaluasi pencapaian target kinerja Distribusi,
seperti evaluasi kinerja trafo Distribusi (jumlah gangguan trafo
distribusi)
Mampu mensupervisi evaluasi pencapaian kinerja bidang Distribusi
sehingga dapat mencapai target kinerj yang ditetanpan.
Contoh: Mensupervisi pelassanaan evaluasi pencapaian target
kinerjaa bidang Distribusi, seperti kinerja trafo Distribusi (jumlah
gangguan trafo distribusi)
Mampu menganalisi dan mengendalikan pencapaian kinerja bidang
Distribusi sehingga dapat mencapai target kinerja yang lebih baik dari
yang ditetapkan.
Contoh: Menganalisis daan mengevaluasi pencapaian target kinerja
Distribusi, seperti evaluasi kinerja trafo Distribusi (jumlah gangguan
trafo distribusi)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
memperbaiki atau menyempurnakan persyaratan/penggunaan
standar yang lebih tepat untuk pencapaian kinnerja yang
diberlakukan diseelurug Perusahaan.
Contoh: Menyempurnakan dan atau mmbuat kebijakan, metode,
formula baru sebagai terobosan untuk pencapaian kinerja yang lebih
baik dari kebijakan yang sudah ada

304

SCM

DIS

Manajemen Supply-Chain
Supply Chain Management
Pengetaahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pengaturaan alur
rantai/ rangkaian proses pasokan material mulai dari perencanaan
kebbutuhan, proses pengiriman hingga pengendaalian proses pasokan
material untuk mendukunng kegiatan pembaangunan, operasi dan
pemeliharaan.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui prinsip dasar supply chain, yaitu meliputi alur
kegiatan mulai dari perencanaan, proses pengadaan, proses
pengiriman, dan pengawasan pengendalian proses pasokan
material serta pemeriksaan mutu dan ketepatan waktu
Contoh: mengetahui perencanaan kebutuhan material pada
pembangunnan SUTM
Memahami secara komprehensif prinsip supply chain dan
kaitannya dengan efisiensi perusahaan, dalam kaitannya
dengan tujuan pembangunan, operasi dan pemeliharaan serta
perbaikan instalasi untuk mencapai target kinerja
Contoh: Memahami proses penyediaan material untuk operasi
jaringan distribusi dan hubungannya dengan biaya.
Melakukan perencanaan kebutuhan material, pengadaan
sampai denganpenyimpanan dan delivery kepada end user
Contoh: Memproses pengiriman/penerimaan material sesuai
dengan Standing Operationn Procedure (SOP)
Mampu mensupervisi pelaksaanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan semua kegiatan padda proses supply chain secara
komprehensif
Contoh: Mampu mensupervisi proses pengiriman/penerimaan
materian sesuai deng Standing Operation Proceddure (SOP)
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses supply chain
yang ada dan mengidentifikassikan kelemahan dan
kelebihannya
Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses
pengiriman/penerimaan material sesuai dengan Standing
Operation Procedure (SOP)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
mulai dari perencanaan, pengadaan, pengiriiman serta
penyimpanan dan seluruh kegiatan yang termasuk dalam
supply chain, mampu mendesain dan mengevaluasi supply

chain yang ada daan memberikan langkah perbaikan.


Contoh: Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode
baru proses pengiriman/penerimaan material sesuai dengan
Standing Operation Procedure (SOP).

4.3.3 ORGANISASI PELAKSANAAN (AREA)


305

DNO-M

DIS

Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan Distribusi


Distribution Network Operation and Maintenance
Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi
dan pemeliharaan jaringan Distribusi yang berkaitan dengan pekerjaan
membuat/menyusun, memantau, mengevaaluasi, menganalisis,
mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk membuat
rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit Distribusintukan
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengann
perencanaan operasi dan pemeliharaan unit Distribui, termasuk
merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan serta
mengetahui batas keajiban deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh: mengetahui unsure penyusunan rencana anggaran
biaya Pemeliharaan dan Operasi Distribusi
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang
berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan unit Distribusi,
termasuk rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta
batasan deviasi yang dit
Contoh: Memahami perhitungan penyusunan rencana anggaran
biaya Pemeliharaan dan Operasi Distribusi
Mampu merekapitulasi dan melaksanakan pekerjaan
perencanaan yang berhubungan dengan operaasi dan
pemeliharaan unit Distribusi termasuk membuat rencana
sumberdaayanya
Contoh: membuat perhitungan rekapitulasi rencana anggaran
biaya Pemeliharaaan dan Operasso Distribusi
Mampu mensupervisi pembuatan rekapitulasi hal yang
berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan unit Distribusi
Contoh; Mensupervisi perhitungan rekapitulasi rencana
anggaran biaya Pemeliharaan dan Operasi Distribusi
Mampu menganalissi dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang
berkaitan dengan perencanaan operasi dan pemeliharaan unit
Distribusi
Contoh: Mengaanlisis dan mengevaluasi rekapitulasi rencana

306

anggaran biaya Pemeliharaan dan Operassi Distribusi


Mampu menyempurnakan dan membuat metode baru
persyaratan/penggunaan metode perencanaan yang lebih tepat
Contoh: Menyempurnakan dan membuat metode baru
perencanaan tata cara rencana anggaran biaya pemeliharaan
dan operasi distribusi.

DNP

DIS

Perencanaan Jaringan Distribusi


Distribution Network Planning
Pegetahuan dan kemampuan untuk merencanakan, menghitung,
menganalisis dan mengevaluasi pembangunan jaringan distribusi SKTM,
SUTM, SUTR, SKTR, gardu ditribusi, serta menghitung setelan system proteksi
pada penyulang system distribusi, ukuran kapasitor dan AVR.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar perencanaan system diribusi secara
umum yaitu meliputi: pembangunan system distribusi saluran
kabel tanah, saluran udara, orencana pemeliharaan dan
rehabilitasi JTM, JTR dan SR, instalasi gardu distribusi, membuat
dokumentasi pembangunan system distribusi dan gardu
distribusi, serta membuat gambar teknik
Contoh: Mengetahui teknik perencanaan pembangunan system
distribusi
Memahami prinsip dasar distribusi secara umum meliputi,
pembangunan system distribusi saluran kabel tanah, saluran
udara, rencana pemeliharaan dan rehabilitasi JTM, JTR dan SR,
instalasi gardu distribusi, membuat dokumentasi pembangunan
system distribusi dan gardu distribusi, serta membuat gambar
teknik.
Contoh: Mengetahui teknik perencanaan pembangunan system
distribusi.
Memahami prinsip dasar perencanaan system ditribusi secara
umum meliputi, pembangunan system distribusi saluran
kabeltanah, saluran udara, rencana pemeliharaan dan
rehabilitasi JTM, JTR dan SR, instlasi gardu distribusi, membuat
dokumentasi pembangunan system ditribusi dan gardu
distribusi, serta membuat gambar teknik
Conto: membuat pembangunan system 9distribusi

307

Mampu mensupervisi rekapitulasi rencana system distribusi


SKTM, SUTM, SUTR, SKTR, gardu distribusi, serta menghitung
setelan system proteksi pada penyulang jaringan distribusi
tersebut, ukuran kapasitor dan AVR.
Contoh: Mensupervisi tata cara perencanaan pembangunan
system distribusi
Mampu menganalisis dan mengevaluasi rekapitulasi
perencanaan pembangunan system distribusi yang meliputu:
SKTM, SUTM, SUTR, SKTR, gardu distribusi, serta menghitung
setelan system proteksi pada penyulang jaringan distribusi
tersebut, ukuran kapasitor dan AVR.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi teknik pembangunan
system distribusi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perencanaan Sistem Distribusi dengan tingkat keandalan oyang
optimal dengan kondisi kondisi tertentu
Contoh: Mampu menyempurnakan dan atau membuat merode
baru tata cara perencanaan pembangunan jaringan ditribusi

DSP

DIS

Perencanaan Sistem Distribusi


Distribution System Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan, pengembangan system
jaringan/distribusi sesuai pengembangan beban, otingkat kenadalan dan
perkembangan teknologi.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar perencanaan pengembangan system
jaringan/distribusi (JTM, Gardu Distribusi, JTR, SR, system proteksi dan
system pengukuran) untuk memenuhi perkembangan beban, tingkat
keandalan yang diharapkan dan memperhatikan perkembangan
teknologi
Contoh: mengetahui model system distribusi dan tingkat
keandalannya seperti system spindle, radial atau grid
Memahami secara komprehensif oproses perencanaan
pengembangan system distribusi dengan memperhatikan parameter
penting didaalam perencanaan tersebut.
Contoh: memahami cara perhitungan tingkat kehandalan system
distribusi dan tingkat keandalannya, seperti system spindle, radial
atau grid

Mampu merekapitulasi dan merancang pengembangan system


ditribusi kapasitas penyaluran, pemeliharaan jalur jaringan yang
paling optimum
Contoh: Menghitung tingkat keandalan system distribusi dan tingkat
keandalannya, seperti system spindle, radial atau grid
Mampu mensupervisi dan merekapitulasi perancangan system
distribusi dan mampu menghitung tingkat keandalan dan kinerja
jaringan (drop otegangan, arus hubung singkat)
Contoh: Mensupervisi perhitungan tingkat keandalan system distribusi
dan tingkat keandalannya, seperti system spindle, 0radial atau grid.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi rancangan pengembangan
system ditribusi dan unjuk kerjanya.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi penghitungan tingkat
kehandalan system distribusi dan itingkat keandalannya, seperti
system spindle, radial atau grid
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perancangan dan pengembangan system distribusi berkenaan
dengan perkembangan teknologi
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru
penghitungan tingkat kehandalan system distribusi dan tingkat
keandalannya, seperti system spindle, radial atau grid

308

DNO

DIS

Operasi Jaringan Distribusi


Distribution Network Operation
Pengetahuan dan kemampuan untk mengoperasikan jaringan system
distribusi sesuai dengan Standing Operation Procedure (SOP), mengaasi dan
memantau operasi peralatan pada system distribusi, mendeteksi dan
mencari gangguan pada system distribusi, m=dan menganalisis/
mengevaluasi hasil pengoperasian, penawasan, pemantauan, deteksi dan
pencarian gangguan.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis daan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
mengoperasikan, mengawasi, memantau, mendeteksi, mencari
gangguan pada system distribusi tegangan rendah dan mengetaahui
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi ditribusi
Contoh: Mengetahui prinsip operasi SUTR/ SKTR/ SUTM/ SKTM
Memahami secara komprehensif pekerjaan mengoperasikan,
mendeteksi, mencari gangguan pada instalasi jaringan tegangan
rendah (JTR), jaringan tegangan menengah (JTN), trafo dan peraalatan
distribusi dan mengetahui peraalatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Memahami prinsip operasi SUTR/ SKTR/ SUTM/ SKTM, trafo
dan peralatan distribusi, seperti pengoperasian LBS, recloser,
sectionalizer atau fuse cut out
Mampu mengoperasikan system distribusi jaringan tegangan rendah
(JTR), jaringan tegangan menengah (JTM), trafo dan peralatan
distribusi dan mampu menggunakan peralatan komunikasi yang
terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mengoperasikan SUTR/ SKTR/ SUTM/ SKTM, trafo dan
peralatan distribusi, seperti pengoperasian LBS, recloser, sectionalizer
atau fuse cut out.
Mampu mensupervisi pekerjaan operasi system distribusi dan mampu
mengoperasikan jaringan tegangan rendah (JTR), jaringan tegangan
menengah (JTM), trafo dan peralatan distribusi dan mampu
menggunakan peralatn komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mensupervisi pekerjaan pengoperasian SUTR/ SKTR/ SUTM/
SKTM, trafo dan peralatan distribusi, seperti pengoperasian LBS,
recloser, sectionalizer atau fuse cut out
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil operasi system
distribusi dan gangguan pada jaringan teganga rendah (JTR), jaringan
tegangan menengah (JTM), trafo dan peralatan distribusi
Contoh: Menganalisis daan mengevaluasi dampak pekerjaan
pengoperasin SUTR/ SKTR/ SUTM/ SKTM, trafo dan peralatan distribusi,

seperti pengoperasian LBS, recloser, sectionalizer atau fuse cut out..


Mampu mengembangkan prosedur dan metode operasi, pada instalasi
jaringan teganan rendah (JTR), jaringan tegangan menengah (JTM),
TRAFO DAN PERALATAN DISTRIBUSI
Contoh:: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengoperasian SUTR/ SKTR/ SUTM/ SKTM, trafo dan peralatan
distribusi.

309

MPLO APP
Operasi

DIS

Metering and Power Limiter Operation


Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan APP sesuai dengan
Standing Operation Procedure (SOP), dan melakukan pemulihan APP, serta
mengidentifikasi permasalahan operasional
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
pengoperasian dan mengidentifikasi permasalahan operasional untuk
APP serta mengetahui peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Mengetahui prinsip dan jenis APP seperti meter 1 phasa, 3
phasa, elektromekanik dan elektronik baik pengukuran langsung
meupun tidak langsung.
Memahami jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
pengoperasian dan mengidentifikasi permasalahan operasional untuk
APP serta memahami peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Memahami penggunaan dan perhitungan APP seperti meter 1
phasa, 3 phasa, elektromekanik dan elektronik baik pengukuran
langsung meupun tidak langsung.
Mampu mengoperasikan system distribusi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk APP sera mampu mempergunakan peralatan
komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Menggunakan dan menghitung jenis APP seperti meter 1
phasa, 3 phasa, elektromekanik dan elektronik baik pengukuran
langsung meupun tidak langsung.
Mampu mensupervisi pekerjaan operasi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk APP serta mampu mempergunakan peralatan
komunikasi yang terkait dengan operasi ditribusi
Contoh: Mensupervisi penggunaan dan penghitungan jenis APP
seperti meter 1 phasa, 3 phasa, elektromekanik dan elektronik baik
pengukuran langsung meupun tidak langsung.
Mampu menganalisisd dan mengevaluasi hasil pengoperasian
instalasi APP dan memberikan rekomendasi untuk menanggulangi
permasalahan operasional APP
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi penggunaan dan
penghitungan jenis APP seperti meter 1 phasa, 3 phasa,
elektromekanik dan elektronik baik pengukuran langsung meupun
tidak langsung.
Mampu mengembangkan prosedur dan metode baru pengoperasian
APP agar lebih aman dan akurasi pengukuran
Contoh: Menyempurnsksn dsn stsu membust metode bsru

penggunaan dan penghitungan jenis APP seperti meter 1 phasa, 3


phasa, elektromekanik dan elektronik baik pengukuran langsung
maupun tidak langsung.

310

DSO

DIS

Operasi Gardu Distribusi


Distribution Substation Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan system distribusi
sesuai dengan Stnding Operation Procedure (SOP), dan melakukan pemulihan
peralatan distribusi untuk operasi gardu distribusi, serta mengidentifikasi
permasalahan operasional
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
pengoperasian, pemulihan dan mengidentifikassi permasalahan
operasional untuk operasi gardu distribusi serrta mengetahui
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mengetahui jenis dan prinsip operasi gardu distribusi seperti
gardu portal, gardu cantol atau gardu tembok / kiosk
Memahami jenis dan macam pekejaan yang berhubungan dengan
pengoperrasian, pemulihan dan mengidentifikasi permasalahan
operasional untuk operasi gardu distribusi serta memahami peralatan
komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Memahami prinsip kerja operasi gardu distribusi seperti gardu
portal. Gardu cantol dan gardu tembok / kiosk
Mampu mengoperasikan system distribusi system distribusi sesua
dengan SOP yang berlaku untuk operasi gardu distribusi serta mampu
mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mengoperasikan gardu distribusi seperti gardu portal, gardu
cantol atau gardu tembok / kiosk
Mampu mensupervisi pekerjaan operassi sesuai dengan SOPyang
berlaku untuk operasi gardu distribusi serta mampu mempergunakan
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mensupervisi pekerjaan opperaasi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk operasi gardu distribusi seperti gardu portal, gardu
cantol atau gartu tembok / kiosk
Mampu menganalisis dan mengevaluassi hasil pengoperasian instalasi
operagi gardu ditribusi dan memberikan rekomendasi untuk
menanggulangi permasalahan operasional operasi gardu distribusi
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak operasi gardu
distribusi seperti gardu portal, gardu cantol dangardu tembok / kiosk
Mampu mengembangkan prosedur dan metode baru pengoperasian
operasi gardu distribusi agar lebih aman dan akurasi pengukuran
Contoh: penyempurnaan dan atau membuat metode baru tata cara
pengoperasian gardu distribusi seperti gardu portal, gardu tembok /
kiosk

311

MVNO

DIS

Operasi Jaringan Tegangan Menengah


Medium Voltage Network Operation
Pengetahuan dan kemampuann untuk mengoperasikan system distribusi
sesuai dengan Standing Operasional Procedure (SOP), dan melakukan
pemulihan peralatan distribusi untuk operasi jaringan tegangan menengah,
serta mengidentifikasi permasalahan operasional
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
pengoperasian, pemulihan dan mengidentifikassi permasalahan
operasional untuk operasi jaringan tegangan mnengah serrta
mengetahui peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mengetahui prinsip operasi SUTM/ SKTM
Memahami jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
pengoperasional, pemulihan dan mengidentifikasi permasalahan
operasional untu operasi jaringan tegangan menengah serta
memahami peralatan komunikasi yang terkait dengan operaso
distribusi
Contoh: Memahami cara perhitungan simulasi operasi SUTM/ SKTM
Mampu mengoperassikan system distribusi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk operasi jaringan tegangan menengah serta mampu
memepergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mengoperasikan SUTM/ SKTM
Mampu mensupervisi pekerjaan operasi sesuai dengan SOP yang
berlakku untuk operasi jaringan tegangan menengah seta mampu
mempergunakan peralatan komunikai yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mensupervisi pekerjaan operasi SUTM/ SKTM sesuai dengan
SOP yang berlaku
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengoperasian isntalasi
operaasi jaringan tegangan menengah dan memeberikan
rekomendassi untuk menaggulangi permasalahan operasional operasi
tegangan menengah
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak operasi SUTM/ SKTM
Mampu mengembangkan prosedur dan metode baru pengoperassian
operasi jaringan tegangan menengah agar lebih aman dan akurasi
pengukuran
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru cara
pengoperasian SUTM/ SKTM

312

LVNO

DIS

Operasi Jaringan Tegangan Rendah


Low Voltage Network Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan system distribusi
sesuai dengan Standing Operasional Procedure (SOP), dan melakukan
pemulihan peralat n distribusi untuk operasi jaringan tegangan rendah. Serta
mengidentifikasi permassalahan operasional
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
pengoperasian, pemulihan dan mengidentifikassi permasalahan
operasional untuk operasi jaringan tegangan rendah serta
mengetahui peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mengetahui prinsip operasi SUTR dan SKTR
Memahami jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
pengoperasional, pemulihan dan mengidentifikasi permasalahan
operasional untu operasi jaringan tegangan rendah serta memahami
peralatan komunikasi yang terkait dengan operaso distribusi
Contoh: Memahami cara perhitungan simulasi operasi SUTR dan SKTR
Mampu mengoperassikan system distribusi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk operasi jaringan tegangan rendah serta mampu
memepergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mengoperasikan SUTR dan SKTR
Mampu mensupervisi pekerjaan operasi sesuai dengan SOP yang
berlakku untuk operasi jaringan tegangan rendah seta mampu
mempergunakan peralatan komunikai yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mensupervisi pekerjaan operasi SUTR dan SKTR sesuai
dengan SOP yang berlaku
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengoperasian isntalasi
operaasi jaringan tegangan rendah dan memeberikan rekomendasi
untuk menaggulangi permasalahan operasional operasi tegangan
rendah
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak operasi SUTR dan
SKTR
Mampu mengembangkan prosedur dan metode baru pengoperasian
operasi jaringan tegangan rendah agar lebih aman dan akurasi
pengukuran
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru cara
pengoperasian SUTR dan SKTR

313

DSD-NONSCADA

DIS

Operasi Sistem Distribusi Non SCADA


Distribution System Dispatching Non SCADA
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan operasi sitem distribusi
tenaga listrik dalam kondisi normal, darurat, temporer, mendesak dan
gangguan, secara maual (tanpa SCADA/ supervisory control and data
acquisition ); termasuk kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan,
menganalisis/ mengevaluassi serta mengembangkan
proseddur/metode/tatakerja operasi relatime distribusi.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis daan macam operasi system distribusi, di berbagai
situi, serta mengetahui konsep dasar. Pengoperasian sstem distribusi
membaca one line diagram jaringan tegangan menengah (JTM),
mengenal peralatan jaringan dan cara kerjanya sera mengetahui
peralatan komunikasi yang terkait dengan pengoperasian system
distribusi serta mengetahui peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Mengetahui single line diagram jaringaan tegangan
menengah (JTM) dan pengoperasiannya
Memahami prosedur dan metode pengoperasian system distribusi di
berbagai distribusi situsi pada instalasi jatingan tegangan menengah
(JTM) baik secara manual (tanpa SCADA); termasuk pengoperasian
gardu dengan peralatan trafo, kubiel dan peralatan gardu lainnya
serta memahami distribusi serta memahami peralatan komunikasi
yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Memahami perhitungan simulasi pengoperasian system
distribusi jaringan tegangan menengah (JTM)
Mampu melaksanakan dan mengendalikan opekerjaan pengoperasian
JTM pada berbagai kondisi sesuai SOP yang telah ditetapkan secara
manual (tanpa SCADA) serta mampu mempergunakan peralatan
komunikasi yang terkait dengan pengoperasian system distribusi
serta mampu mempergunakan peralatan komunikasi yang terkai
dengan operasi system distribusi
Contoh: Memngoperasikan single line diagram jariingan tegangan
menengah (JTM) sesuai SOP
Mampu mensupervisi operrasi system dalam kondisi gangguan,
mengatur kembali pembebanan jaringan (mauver beban) untuk
memulihkan operasi system distribusi sesuai SOP (Standing Operation
Procedure) yang ada serta mampu mempertgunakan peralatan
komunikasi yang terkait dengan pengoperasian system distribusi
serta mampu mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait
dengan operasi system distribusi

Contoh: Melaksanakan supervise pelaksanaan maneuver jaringan


system distribusi tegangan menengah (JTM) sesuai SOP
Mampu menanalisisd an mengevaluasi rencana operasi sstem apabila
terjadi perubahan system distribusi atu perubha gardu induk serta
mampu melakukan modifikasi rencana operasi system distribusi
apabila terjadi perubahan beban di system distribusi

Contoh: Menganalisis, mengevaluasi dan mensimulasi maneuver


operasso jaringan tegangan menengah (JTM)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru unjuk
kerja system distribusi serta mengembangkan metode operasi baru
system distribusi untuk meningkatkan keandaalan system distribusi
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru (SOP)
pengoperasian jaringan tegangan menengah (JTM) tanpa SCADA

314

DNM

DIS

Pemeliharaan Jaringan Distribusi


Distribution Network Maintenance

Pengetauan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan


instalasi jaringandistribusi, termasuk melaksanakan, mengawasi dan
menganalisis pekerjaaan pemelihaaraan sesuai dengan Standing Operation
Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan lain yang berlaku di
perusaahaan.

Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan instalasi jaringan distribusi, termasuk
melaksanaan, mengawasi, dan menganalisis pekerjaan
pemeliharaansesuai dengan Standing Operation Procedure (SSOP),
manual maintenance, dan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan instalasi jaringan distribusi
spserti pemeliharaan preventif, korektif, dan preddiktif
Memahami secara komprehensif pemeliharaan instalasi jaringan
distribusi, termasuk melakssanakan, mengawasi, dan menganalisis
pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operation Procedure
(SOP), manual maintenance, dan ketentuan lain yang berlaku di
perusahaan
Contoh: Memahami perhitungan efisiensi pemeliharaan instalasi
jaringan distribusi spserti pemeliharaan preventif, korektif, dan
preddiktif
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai SOP dan
ketetuan yang berlaku
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan instalasi jaringan distribusi
spserti pemeliharaan preventif, korektif, dan prediktif sesuai SOP
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Mensupervisi pemeliharaan instalasi jaringan distribusi
spserti pemeliharaan preventif, korektif, dan prediktif sesuai SOP
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan system
distribusi yang lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur
dan metode kerja pemeliharaan system distribusi
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi daampak pelaksanaan
pemeliharaan system distribusi seperti pemeliharaanpreventif,
korektif, dan prediktif sesuai SOP
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam

pemeliharaan system distribusi


Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan system distribusi seperti pemeliharaan preventif,
korektid fan prediktif.

315

DSM

DIS

Pemeliharaan Gardu Distribusi


Distribution Substation Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemelihaaraan
gardu distribusi, termasuk melaksanakan, mengawasai, dan menganalisis
pekerjaan peemeliharaan sesuai dengan Standing Operatioon Procedure
(SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di
perusahaan
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahu jenis pemeliharaan gardu distribusi, termasuk
melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis pekerjaan
pemeliharaan sesuai dengan Standing Operation Procedure (SOP),
manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di
perusahaan.
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan gardu distribusi seperti
Conditional Based Maintenance atau Time Based Maintenance
Memahami secara komprehensif pemeliharaan gardu distribusi
termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis pekerjaan
pemeliharaan sesuai dengan Standing Operation Proceddure (SOP),
Manual Maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di
perusahaan
Contoh: Memahami perhitungan koordinasi protekdi gardu distribusi
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan gardu distribusi sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan gardu distribusi 100 kVa outdoor
sesuai SOP
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Melaksanakan pengawasan pekerjaan pemeliharaan gardu
distribusi 100 kVa outdoor sesuai SOP
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan system
distribusi yang lebih efektif dan efisien, serta memperbaikii prosedur
dan metode kerja pemeliharaan system distribusi
Contoh: Menganalisis dan mengevaluassi dampak pemeliharaan
gardu distribusi 100 kVa outdoor sesuai SOP
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan system distribusi
Contoh: Mrnyrmpurnakan dan atau membuat metode baru teknik
pemeliharaan gardu distribusi 100 kVa outdoor

316

PSM

DIS

Pemeliharaan Sistem Proteksi


Protection System Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
proteksi sesuai dengan Standing Operationn Procedure (SOP), manual
maintenance,dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan system proteksi sesuai dengan
Standing Operation Procedure (SOP), manual maintenance, dan
ketentuan ketentuan yang berlaku di perusahaan
Contoh: Mengetahui unsure unsure proteksi pada penyulang system
20 kV spserti Ground Fault Relay, Over Current Relay
Memahami secara komprehensif pemeliharaan system proteksi sesuai
dengan Standing Operasian Procedure (SOP), manual maintenance,
dan ketentuan ketentuan yang berlaku di perusahaan
Contoh: Memahami perhitungan system proteksi pada penyulang
system 20 kV spserti Ground Fault Relay, Over Current Relay
Mampu melaksanakan pemeliharaan system proteksi sesuai SOP dan
ketentuan yang berlaku
Contoh: Melaksanakan setting peralatan proteksi pada penyulang
system 20 kV spserti Ground Fault Relay, Over Current Relay; setting
koordinasi Over Current Relay PMR, Sectionalizer
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan system
proteksi sesuai SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Melaksanakan supervise pekerjaan perhitungan dan setting
peralatan proteksi pada penyulang system 20 kV spserti Ground Fault
Relay, Over Current Relay
Mampu menanalisis daan mengevaluasi dampak pemeliharaan
system proteksi
Contoh: Melaksanakan analisis dan evaluasi dampak dari hasil setting
peralatan proteksi pada penyulang system 20 kV spserti Ground Fault
Relay, Over Current Relay
Mampumenyempurnakan dan atau membuat metode baru daalam
pemeliharaan proteksi
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru (SOP)
setting peralatan system proteksi pada penyulang system 20 kV
spserti Ground Fault Relay, Over Current Relay, PMR, Sectionalizer.

317

MVNM

DIS

Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tegangan Menengah


Medium Voltae Network Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
jaringan tegangan menengah, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan
menganalisis pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operationn
Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang
berlaku
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan pemeliharaan jaringan tegangan
menengah, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis
pekerjaan pemelihaaraan sesuai Standing Operation Procedure (SOP),
manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaab LBS, FCO, Recloser dan
Sectionalizer
Memahami secara komprehensif pemeliharaan jaringan tegangan
menengah , termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis
pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operation Procedure
(SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang
berlaku
Contoh: Memahami perhitungan kapasitas peralatan seperti LBS, FCO,
Recloser, dan Sectionalizer
Mampu melaksanakan pemeliharaan pekerjaan pemeliharaan sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Mrlaksanakan pemeliharaan/ penggantian LBS, FCO Recloser,
dan Sectionalizer
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sesuai
SOP daan keentuan yang berlaku
Contoh: Mrnsupervisi pekerjaan pemeliharaan/ penggantian LBS, FCO,
Recloser dan Sectionalizer
Mampu menganalisis daan mengevaluasi pemeliharaan system
distribusi yang lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki proedur
daan metode kerja pemeliharaan system distribusi
Contoh: Mrnganalisis dan mengevaluassi dampak pekerjaan
pemeliharaan/ pengganti LBS, FCO, Recloser dan Sectionalizer
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan system distribusi

Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru (SOP)


pemeliharaan/ penggantian LBS, FCO, Recloser dan Sectionalizer

318

MVHLM

DIS

Pemeliharaan Pekerjaan Dalam Keaadaan Bertegangan


Tegangan Menengah
Medium Voltage Hot Line Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan,
perbaikan, pemasangan, pengganti, dan pemeriksaan system distribusi
tegangan menengah dalam keadaan bertegangan, termasuk kemampuan
tentang pengembangan metode pelaksanaan dan factor-faktor yang
membatasi pelaaksanaan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) di
system distribusi tegangan menengah.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan PDKB untuk system
distribusi 20 kV, standar konstruksi jaringan serta prosedur keamanan
dan keselamatan kerja (K3)
Contoh: Mengetahui fungsi peralatan PDKB jaringan tegangan
menenga seperti tangga, peralatan isolasi, sticks
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi setiap peralatan PDKB
untuk system distribusi 20 kV, dan dampak dari kesalahan prosedur
pelaksanaannya terhadap personil dan instalasi; mengetahui prosedur
kerja PDKB
Contoh: Memahami cara penggunaan peralatan PDKB pada
pemeliharaan jaringan tegangan menengah untuk penggantian
isolator tumpu, penggeseran tiang, penggantian treverse atau
penyambungan baru pelanggan tegangan menengah
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan, perbaikan,
penggantian, pemasangan dan mempersiapkan pekerjaan (PDKB)
pada system distribusi 20 Kv (sutm DAN Gardu 20 kV) dalam keadaan
bertegangan dengan menggunakan peralatan PDKB sesuai dengan
fungsinya dan berdasarkan SOP yang ditetapkan
Contoh: Melaksanakan pekerjaan penggantian isolator tumpu,
penggeseran tiang atau penggantian travers atau penyambungan
baru pelanggan tagangan menengah dan metoda PDKB
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan PDKB, mampu bertindak
sebagai team leader, dan mampu melakukan pengujian peralatan
PDKB.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pekerjaan PDKB seperti pekerjaan
penggantian isolator tumpu, penggeseran tiang atu penggantian
traverse
Mampu menganalisis dan evaluasi dampak pekerjaan PDKB, membuat
program kerja dan logistic/anggaran PDKB system distribusi tegangan
menengah
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi daampak pelaksanaan

pekerjaan PDKB, seperti saving energy


Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode pelaksanaan
PDKB serta mengembangkan prosedur dan metode pelaksanaan
maupun alat kerja dan material PDKB system distribusi 20 kV
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru (SOP)
PDKB, pada penggantian isolator tumpu, penggeseran tiang atau
penggantian traverse atau penyambungan baru pelanggan tegangan
menengah.

319

LVNM
Pemeliharaan
Jaringan Tegangan Rendah

DIS

Low Voltage Network Maintenanece


Pengetahuan dan kemaampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
jaringan tegangan rendah, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan
menganalisis pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operation
Proceddure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang
berlaku.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan jaringan tegangan rendah, termasuk
melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis pekerjaan pemeliharaan
sesuai dengan Standing Operating Proceddure (SOP), maual
maintenance, daan ketentuan ketentuan lain yang berlaku
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan SUTR & SKTR
Memahami secara komprehensif pemeliharaan jaringan tegangan
rendah, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis
pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operating Procedure
(SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang
berlaku
Contoh: Memahami perhitungan kuat hantar arus jarringan tegangan
rendah seperti SUTR & SKTR
Mampu melaksanakan pemeliharaan pekerjaan pemeliharaan sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan jaringan tegangan rendah
seperti penggantian penghantar dan titik sambung pada SUTR & SKTR
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sesuai
SOP dan ketntuan yang berlaku
Contoh: Mensupervisi pekerjaan pemeliiharaan jaringan tegangan
rendah seperti penggantian penghantar dan titik sambung pada SUTR
& SKTR
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan system
distribusi yang lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur
kerja pemeliharaan system distribusi
Contoh: Mrnganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan tegaangan
rendah seperti penggantian penghantar dan titik sambung pada SUTR
& SKTR
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan system distribusi
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru (SOP)
pemeliharaan tegangan rendah seperti penggantian penghantar dan
titik sambung pada SUTR &SKTR

320

LVHLM

DIS

Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tegangan Rendah


dengan metoda PDKB
Low Voltage Hot Line Maintenance
Pengetahuan dan kemaampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
system distribusi tegangan rendah dengan metoda PDKB, sesuai dengan
Standing Operation Proceddure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan
ketentuan lain yang berlaku
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan system distribusi tegangan rendah
dengan metoda PDKB, sesuai Standing Operation Proceddure (SOP),
manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan system distribusi TR dengan
metoda PDKB untuk tegangan rendah / sambung baru
Memahami secara komprehensif pemeliharaan system distribusi
tegangan rendah dengan metoda PDKB, sesuai Standing Operation
Proceddure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain
yang berlaku
Contoh: Memahami pekerjaan sambungan pelanggan baru tegangan
rendah dengan metoda PDKB
Mampu melaksanakan pemeliharaan siistem distribusi tegangan
rendah dengan metoda PDKB sesuai SOP dan ketentuan yang
berlaku
Contoh: melaksanakan pemeliharaan pekerjaan sambungan
pelanggan baru tegangan rendah dengan metodaa PDKB
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan system
distribusi tegangan rendah dengan metoda PDKB sesuai SOP dan
ketentuan yang berlaku
Contoh: Mensupervisi pekerjaan sambungan pelanggan baru
tegangan rendah dengan metoda PDKB
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan system
distribusi tegangan redah yang lebih efektif dan efisien, serta
memperbaiki prosedur dan metode kerja pmeliharaan system
distribusi tegangan rendah dengan metoda PDKB
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak pekerjaan
sambungan pelanggan baru tegangan rendah dengan metoda PDKB
atas saving energy, citra perusahaan, dan ketepatan waktu
pemasangan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan system ditribusi tegangan rendah dengan metoda
PDKB
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru pekerjaan

sambungan pelanggan baru tegangan rendah dengan metoda PDKB

321

DNC

DIS

Konstruksi Jaringan Distribusi


Distribution Network Construction
Pengetahuan dan kemampuan melaksanakan proses pembangunan jaringan
distribusi mulai dari analisis kebutuhan, survai lapangan dan rencana
anggaran biaya (RAB), stanar konstruksi, proses pengadaan jasa dan
material, administrasi projek, pengendalian projek, testing dan
commissioning, pengoperasian awal dari proses pencatatan asset.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan pembangunan konstruksi
instalasi distribusi yaitu meliputi: konstruksi, JTM, Gardu, JTR, SMP,
APP dan prosedur survai, standar konstruksi dan pembuatan rencana
anggaran biaya (RAB)
Contoh: mengetahui pekerjaan pembangunan kontruksi gardu
distribusi 100 kVa
Memahami secara komprehensif prosedur pembangunan/
pemasangan instalasi distribusi yaitu meliputi: pemasangan JTM,
Gardu, JTR, SMP, APP, prosedur administrassi dan pengendalian
pelaksanaan kontruksi jaringan, prosedur testing dan commissioning,
prosedur pengoperasian dan prosedur pencatatan asset.
Contoh: mengetahui cara pemasangan gardu distribusi 100 kVa
Mampu melaksanakan pekerjaan pembangunan instalasi distribusi
yaitu meliputi pemasangan: JTM, Gardu, JTR, SMP, APP, melaksanakan
administrasi dan pengendaalian pelaksanaan kontruksi jaringan
Contoh: mampu memasang gardu distribusi 100 kVa
Mampu mensupervisi pembangunan JTM, Gardu, JTR, SMP, APP serta
melaksanakan administrasi dan pengendalian pelaksanaan kontruksi
jaringan
Contoh: mensupervisi pemasangan gardu distribusi 100 kVa
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pembangunan JTM,
Gardu, JTR, SMP, APP
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi manfaat dan kualitas
pembangunan gardu distribusi 100 kVa
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pembangunan JTM, Gardu, JTR, SMP, APP
Contoh: memperbaiki prosedur kerja pembangunan gardu distribusi
100 Kva

322

DNI

DIS

Inspeksi Jaringan Distribusi


Distribution Network Inspection
Pengetahuan dan kemaampuan untuk menginspeksi system distribus
terpasang meliputi: JTM, Gardu, JTR, SMP, APP
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan: menginspeksi system
distribusi JTM, Gardu, JTR, SMP, APP
Contoh: Mengetahui formulir yang harus diisi pada checklist
pemeriksaan jaringan STUM, SUTR, Gardu distribusi
Memahami secara komprehensif tentang prosedur dan metode
inspeksi system distribusi JTM, Gardu, JTR, SMP, APP
Contoh: Memahami penggunaan formulir yang harus diisi pada
checklist pemeriksaan jaringan SUTM, SUTR, Gardu distribusi
Mampu melakanakan pekerjaan inspeksi system distribusi JTM, Gardu,
JTR, SMP, APP
Contoh: Melaksanakan isnpeksi jaringan SUTM, SUTR, Gardu Distribusi
dan SMP, APP
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaaan inspeksi system
distribusi JTM, Gardu, JTR, SMP, APP
Contoh: Mensupervisi pekerjaan inspeksi jaringan SUTM, SUTR Gardu
Distribusi, SMP, APP
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil inspeksi system
distribusi JTM, Gardu, JTR, SMP, APP
Contoh: Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pelaksanaan
inspeksi jaringan SUTM, SUTR, Gardu Distribusi, SMP, APP
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
inspeksi system distribusi
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru inspeksi
system distribusi JTM, Gardu, JTR, SMP, APP

323

DSO-E

DIS

Evaluasi Operasi Sistem Distribusi


Distribution System Operation evaluation
Pengetahuan dan kemaampuan untuk mengevaluasi Operasi dan inspeksi
jarring Distribusi agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang diisyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan system interkoneksi, menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat
rencana anggaran Operaasi dan inspeksi jarring Distribusi
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat menyebutkan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi Operasi dan inspeksi jarring Distribusi
Contoh: dapat menyebutkan pekerjaaan evaluasi Operasi dan
inspeksi jarring Distribusi
Memahami proses; mampu menjelaskan latar belakang pelaksanaan
pekerjaa-pekerjaaan yang berkaitan dengan evaluasi Operasi dan
inspeksi jaringan Distribusi
Contoh: mampu menjelaskan proses evaluasi Operasi dan inspeksi
jarring Distribusi secara rinci
Melaksanakan evaluasi Operasi dan inspeksi jarring Distribusi sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan
Contoh: melaksanakan evaluasi pekerjaan Operasi dan ispeksi jarring
Distrbusi; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta
mencapai target kinerja
Mampu mensupervisi pelaksanaan pengendalian dan pembimbingan
atas evaluasi Operaasi dan inspeksi jarring Distribusi sehingga dapat
merealisasikan target kinerja
Contoh: Mampu mensupervisi pelaksanaan evaluasi Operaasi dan
inspeksi jaringan Distribusi, sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan
Mampu mengaalisis dan mengevaluasi dalam mengatasi krisi; dapat
diandalkan dalam menyelesaikan permasaalahan evaluasi Operasi
dan inspeksi jarring Distribusi yang bersifat komplek odan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya
Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluassi ohasil evaluasi
untuk peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya inspeksi yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive inspection,
pemakaian material inspeksi non0OEM (non original equipment
manufacture) sebagai terobosan
Berinovasi; dapat diandalakan dalam memperbaiki atau
menyempurnaakan system evaluasi yang kebih tepat untuk Operasi
dan inspeksi jarring Distribusi yang diberlakukan di seluruh

Perusahaan
Contoh: menjadikan metode statistic dan empiris sebagai sebuah
standar kebijakan evaluasi operasi dan inspeksi untuk Unit system
interkoneksi di Perusahaan

324

RDN-C

DIS

Konstruksi Jaringan Distribusi


Recovery Distribution Network Construction
Pengetahuan dan kemampuan melaksanakan proses pembangunan jaringan
distribusi mulai dari analisa kebutuhan, survai lapangan dan rencana
anggaran biaya (RAB), standar konstruksi, proses pengadaan jasa dan
material, addministrasi projek, pengendalian projek, testing dan
commissioning, pengoperasian awal dan proses pencatatan asset
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan pembangunan konstruksi
jaringan distribusi JTM, JTR, trafo, SR, dan peralatan pada instalasi
distribusi, sesuai standar konstruksi dan pembuatan rencana
anggaran biaya (RAB)
Contoh: mengetahui pekerjaaan pembangunan konstruksi jaringan
dan peralatan sesuai standar konstruksi
Memahami secara komprehensif prosedur pembangunan/
pemasangan jaringan distribusi JTM, JTR, trafo, SR, dan peralatan
pada instalasi distribusi dan peralatan sesuai stanadar konstruksi dan
pembuatan rencana anggaran biaya (RAB)
Contoh: memahami cara pemasangan konstruksi jaringan
Melaksanakan pekerjaan pembangunan instalasi distribusi JTM, JTR,
trafo, SR, dan peralatan pada instalasi distribusi dan peralatan sesuai
standar konstruksi dan pembuatan rencana anggaran biaya (RAB)
Contoh: melaksanakan pemasangan jaringan ditribusi dan peralaan
sesuai stanadr konstruksi
Mampu mensupervisi pembangunan instalasi distribusi JTM, JTR, trafo,
SR, dan peralatan pada instalasi distribusi sesuai standar konstruksi
Contoh: Mampu mensupervisi pemasangan jaringan distribusi dan
peralatan sesuai standar konstruksi
Mapu menganalisis dan mengevaluasi hsil pembangunan instalasi
distribusi JTM, JTR, trafo, SR, dan peralatan pada instalasi distribusi
dan peralatan sesuai standar konstruksi
Contoh: Mampu menganalisa dn mengevaluasi pemasangan jaringan
distribusi dan peralatan sesuai standar konstruksi
Menyempurnakan dan atau membuat metode baru pembangunan
instalasi distribusi JTM, JTR, trafo, SR, dan peralatan pada instalasi
distribusi dan peralatan sesuai standar konstruksi
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemasangan jaringan distribusi dan peralatan sesuai standar
konstruksi

4.3.2 ORGANISASI PELAKSANAAN (APD)


325

DNOM SCADA

DIS

Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan Distribusi dengan


SCADA
Distribution Network Operation and Maintenance
Planning with SCADA
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan Ditribusi yang berkaitan dengan pekerjaan
membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis,
mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana
anggaran operasi dan pemeliharaan Area Pengatur Distribusi (APD)
Lev
el
1

Deskripso Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan Area Pengatur Distribusi (APD) dengan
SCADA, termasuk merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan
serta mengetahui batas kewajaran deviasi antara rencana dan
realisasi serta mengegtahui peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Mengetahui unsure unsure penyusunan rencana anggaran
biaya pemeliharaan dan operasi Area Pengatur Distribusi
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan Area Pengatur Distribusi (APD),
termasuk rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan
deviasi yang ditentukan serta memahami peralatan komunikasi yang
terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Memahami perhitungan simulasi penyusunan rencana
anggaran biaya pemeliharaan dan operasi Area Pengatur Distribusi
Mampu merekapitulasi dan melaksanakan pekerjaan perencanaan
yang berhubungan dengan operasi dan pemeliharaan Area Pengatur
Distribusi (APD) termasuk membuat rencana sumberdayanya serta
mampu mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Menyusun rencana anggaran biaya pemeliharaan dan operasi
Area Pengatur Ditribusi
Mampu mensupervisi pembuatan rekapitulsi hal yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan Area Pengaturan Distribusi (APD)
serta mampu mempergunakan peralatan komunikasi yang tekait
dengan operasi distribusi
Contoh: Mensupervisi pembuatan rencana anggaran biaya
pemeliharaan dan operasi Area Pengaturan Distribusi
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang

berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang berkaitan


dengan perencanaan operasi dan pemeliharaan Area Pengatur
Ditribusi (APD)
Contoh: Menganalisisd an mengevaluasi hasil penyususnan rencana
anggara biaya pemeliharaan dan operasi Area Pengatur Distribusi
Menyempurnakan dan membuat metode baru
persyaratan/penggunanaan metode perencanaan yang lebi tepat
Contoh: Menyempurnakan dan membuat metode baru rencana
penyusunan anggaran biaya pemeliharaan dan operasi Area Pengatur
D istribusi

326

TSM
Pemeliharaan
Sistem Telekomunikasi

DIS

Telecommunication System Maintenance


Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
SCADATEL sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual
maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan.
Lev
el
1

3
4

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan SCADATEL sesuai dengan Standing
Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan
ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan SCADATEL, antara lain
pengecekan dan pengujian sinyal kominikasi
Memahami secara komprehensif pemeliharaan SCADATEL sesuai
dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual maintenance,
dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Memahami kalibrasi hasil pengecekan dan pengujian sinyal
komunikasi
Mampu melaksanakan pemeliharaan pemeliharaan SCADATEL sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Melaksanakan pengecekan dan pengujian sinyal komunikasi
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan SCADATEL
sesuai SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Mensupervisi pekerjaan pengecekan dan pengujian sinyal
komunikasi
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan SCADATEL
yang lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur dan
metode kerja pemeliharaan SCADATEL
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi ketidak normalan
pemeliharaan SCADATEL dari hasil pengecekan dan pengujian sinyal
komunikasi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan SCADATEL
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan SCADATEL, antara lain pengecekan dan pengujian
sinyal komunikasi

327

DDPM

DIS

Pemeliharaan DC Power
Distribution DC Power Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
DC Power sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual
maintenance dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Lev
el
1

3
4
5

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan DC Power sesuia dengan Standing
Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan
ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan SCADATEL, anatra lain
pemeliharaan DC Power
Memahami secara komprehensif pemeliharaan DC Power sesuai
dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual maintenance,
dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Memahami kapasitas pelayanan DC Power (Jam) kepada
SCADA saat pasokan utama terputus
Mampu melaksanakan pemeliharaan pemeliharaan DC Power sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Memahami DC Power (Pengukuran cairan elektrolit batre)
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan DC Power
sesuai SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Mensupervisi pemeliharaan DC Power
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan DC Power yang
lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur dan metode
kerja pemeliharaan DC Power
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi kemampuan DC Power
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan DC Power
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan DC Power

328

RMSM

DIS

Pemeliharaan RTU & Master Station


RTU & Master Station Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
RTU & MS sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual
maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan RTU & MS sesuai dengan Standing
Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan
ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Conrtoh : Mengetahui jenis pemeliharaan RTU & MS , antara lain
kinerja RTU , kondisi tegangan batre saat dioperasikan, dan
pengawatan
Memahami secara komprehensif pemeliharaan RTU & MS sesuai
dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual maintenance,
dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Memahami proses pemeliharaan RTU & MS, antara lain
kinerja RTU , kondisi tegangan batre saat dioperasikan, pengawatan
Mampu melaksanakan pemeliharaan pemeliharaan RTU & MS sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan peralatan RTU & MS, antara lain
kinerja RTU , kondisi tegangan batre saat dioperasikan dan
pengawatan
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan RTU & MS
sesuai SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Mensupervisi pemeliharaan RTU & MS, antara lain kinerja
RTU, kondisi tegangan batre saat dioperasikan, dan pengawatan
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan RTU & MS yang
lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur dan metode
kerja pemeliharaan RTU & MS
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemeliharaan RTU &
MS, antara lain kinerja RTU, kondisi tegangan batre saat dioperasikan,
dan pengawatan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan RTU & MS
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan RTU & MS

329

MVDO (SCADA)

DIS

Operasi Distribusi Tegangan Menengah SCADA


Medium Voltage Distribution Operation With SCADA
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan jaringan ditribusi
sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP), mengawasi dan
memantau operasi peralatan pada jaringan ditribusi Tegangan Menengah
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan mavam pekerjaan yang berhubungan dengan
mengoperasikan, mengawasi, memantau, mendeteksi, mencari
gangguan pada instalasi distribusi jaringan tegangan menengah (JTM)
dan peralatan TM serta mengetahui peralatan komunikasi yang terkai
dengan operasi distribusi serta mengetahui peralatan komunikasi
yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mengethaui prinsip operasi jaringan tegangan menengah
(JTM) dan peralatan TM, seperti maneuver jaringa TM menggunakan
SCADA
Mengetahui secara komprehensif pekerjaan mengoperasikan,
mendeteksi, mencari gangguan pada jaringan distribusi jaringan
tegangan menengah (JTM) dan peralatan TM serta memahami
peralatan kominikasi yang terkait dengan operasi distribusi serta
memahami peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Memahami prinsip dasar perhitungan dispatching pada
jaringan tegangan menengah (JTM) dan peralatan TM, seperti
maneuver jaringan TM menggunakan SCADA
Mampu mengoperasikan jaringan distribusi jaringan tegangan
menengah (JTM) dan peralatan TM serta mampu mempergunakan
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi serta
mampu mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Mengoperasikan jaringan tegangan menengah (JTM) dan
peralatan TM, seperti maneuver jaringan TM menggunakan SCADA
Mampu mengawasi pekerjaan operasi jaringan distribusi jaringan
tegangan menengah (JTM) dan peralatan TM serta mampu
mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi serta mampu mempergunakan peralatan komunikasi yang
terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mensupervisi pengoperasian maneuver jaringan TM
menggunakan SCADA
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil unjuk kerja operasi
jaringan distribusi jaringan tegangan mengeah (JTM) dan peralatan
TM
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pengoperasian

330

maneuver jaringan TM menggunakan SCADA


Mampu mengembangkan prosedur dan metode operasi, pada
jaringan distribusi jaringan tegangan menengah (JTM) dan peralatan
TM
Contoh: penyempurnaan dan atau membuat metoda baru konfigurasi
pengoperasian jaringan tegangan menengah (JTM) dan peralatan TM
dengan menggunakan SCADA

DSD

DIS

Pengaturan Sistem Distribusi


Distribution System Dispatching
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengatur sistem distribusi sesuai
dengan Standing Operating Procedure (SOP), dan melakukan pemulihan
peralatan distribusi untuk pengaturan distribsi, serta mengidentifikasi
permasalahan operasional.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
pengaturan, pemulihan, dan mengidentifikasi permasalahan
operasional untuk pengukuran distribusi serta mengetahui peralatan
komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mengetahui cara membuka dan menutup Circuit Breaker dari
sitem di APD
Memahami jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
pengaturan, pemulihan, dan mengidentifikasi permaslahan
operasional untuk pengaturan distribusi serta memahami peralatan
komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Memahami cara membuka dan menutup Circuit Breaker dari
sistem di APD
Mampu mengoperasikan sistem distribusi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk pengaturan distribusi serta mampu mempergunakan
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Membuka dan menutup Circuit Breaker dari sistem di APD
Mampu mensupervisi pekerjaan operasi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk pengaturan distribusi serta mampu mempergunakan
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mensupervisi pekerjaan membuka dan mnutup Circuit
Breaker dari sistem di APD
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengoperasian instalasi
pengatur distribusi dan memberikan rekomendasi untuk

menanggulangi permasalahan operasional pengatur distribusi


Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi cara membuka dan menutup
Circuit Breaker dari sistem di APD
Mampu mengembangkan prosedur dan metode baru pengaturan
distribusi agar lebih aman dan akurasi pengukuran
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metoda baru cara
membuka dan Circuit Breaker dari sistem di APD

331

DLM-MV

DIS

Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan Distribusi


Distribution Hot-Line Maintenance Medium Voltage
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
perbaikan, pemasangan, penggantian, dan pemeriksaan instalasi distribusi
dalam keadaan bertegangan di jaringan 20 kV, termasuk kemampuan
tentang pengembangan metode pelaksanaan dan factor factor yang
membatasi pelaksanaan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) di
instalasi distribusi
Lev
el
1

4
5

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan PDKB untuk Instalasi
distribusi 20 kV, standar konstruksi jaringan serta prosedur keamanan
dan keselamatn kerja (K3).
Contoh: mengetahui fungsi peralatan PDKB dan jaringan tegangan
menengah seperti tangga, tali-temali, sticks.
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi setiap peralatan PDKB
untuk instalasi distribusi 20 kV, dan dampak dari kesalahan prosedur
pelaksanaannya terhadap personil dan instalasi; mengetahui prosedur
kerja PDKB
Contoh: memahami standing operating procedure (SOP) PDKB
Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan, perbaikan, penggantian,
pemasangan dan pemeriksaan instalasi distribusi 20 Kv (sutm DAN
Gardu 20 kV) dalam keadaan bertegangan dengan menggunakan
peralatan PDKB sesuai dengan fungsinya dan berdasarkan prosedur
yang ditetapkan
Contoh: melaksanakan PDKB
Mampu mensupervisi pelaksanaan PDKB, bertindak sebagai team
leader, dan mampu melakukan pengujian peralatan PDKB
Contoh: Mampu mensupervisi pelaksanaan PDKB
Menganalisa dan evaluasi rincian tahpan kerja PDKB, mampu
membuat perencanaan program dan logistic/anggaran pelaksanaan
PDKB instalasi distribusi
Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan PDKB
Menyempurnakan dan atau membuat metode pelaksanaan PDKB
serta mengembangkan prosedur dan metode pelaksanaan maupun
alat kerja PDKB instalasi distribusi 20 kV
Contoh: Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
PDKB

332

DNM -DP

DIS

Pemeliharaan DC Power
Distribution Network Maintenance DC Power
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
DC Power sesuai dengan Standing Operation Procedure (SOP), manual
maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan.
Lev
el
1

3
4
5

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan DC Power sesuai dengan Standing
Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan
ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: mengetahui jenis pemeliharaan DC Power
Memahami secara komprehensif pemeliharaan DC Power sesuai
dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual maintenance,
dan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: memahami pemeliharaan DC Power
Melaksanaan pemeliharaan pemeliharaan DC Power sesuai SOP dan
ketentuan yang berlaku
Contoh: memelihara DC Power
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan DC Power
sesuai SOP dan ketentuan yang berlaku
Contoh: Mampu mensupervisi pemeliharaan DC Power
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pemeliharaan DC Power yang
lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur dan metode
kerja pemeliharaan DC Power
Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluasi pemeliharaan DC
Power
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan DC Power
Contoh: Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan DC Power

4.3.5
333

ORGANISASI PELAKSANAAN (AREA PRIMA)


CSP

DIS

Perencanaan pelayanan Pelanggan


Customer Service Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan
pelayanan pelanggan, penyelesaian persoalan pelanggan, dan
pengembangan produk layanan, termasuk kemampuan untuk melakukan
pengawasan dan pengendalian pekerjaan perencanaan pelayanan, analisis
dan evaluasi hasil pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan pelayanan,
serta kemamppuan untuk mengembangkan prosedur/metode baru atau
memperbaiki prosedur kerja perencanaan pelayanan pelanggan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode perencanaan
pelayanan pelanggan, termasuk proses penyelesaian persoalan
pelanggan, proses pengawasan dan pengendalian pekerjaan
perencanaan pelayanan pelanggan, proses analisis dan evaluasi
hasil pekerjaan yang berkaitan dengan perrencanaan pelayann
pelanggan, proses pembangan prosedur/metode baru atau
perbaikan prosedur kerja perencanaan pelayanan pelanggan.
Sesuai dengan etika perencanaan pelayanan pelanggan, serta
proses pengembangan produk layanan.
Contoh: Mengetahui prosedur pelayanan PB/PD Pelanggan Besar
Memahami secara komprehensif prosedur perencanaan
pelayanan pelanggan, termasuk proses penyelesaian persoalan
pelanggan, proses pengawasan dan pengendalian pekerjaan
perencanaan pelayanan pelanggan, sesuai dengan etika
perencanaan pelayanan pelanggan, proses pengembangan
produk layanan, tariff dasar listrik (TDL), proses bisnis, teknik
penyambungan dan produk layanan yang ada.
Contoh: Memahami perhitungan dan aturan prosedur pelayanan
PB/PD Pelanggan Besar
Mampu menyusun rencana pelayanan pelanggan dan
menyelesaikan persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan
asas
Contoh: menyusun rencana pemasaran PB/PD Pelanggan Besar
Mampu mensupervisi pekerjaan perencanaan pelayanan
pelanggan dan penyelesaian persoalan pelanggan sesuai dengan
etika dan asas, mampu melakukan perencanaan pelayanan
pelanggan sesuai dengan segmentasi pelanggan dan mampu
bernegosiasi dengan pelanggan.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan program pemasaran PB/PD
Pelanggan Besar

Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan


perencanaan pelayanan dan penyelesaian persoalan pelanggan,
perencanaan pelayanan sesuai dengan segmentasi pelanggan,
dan hasil negoisasi dengan pelanggan; mampu menggali
kebutuhan pelanggan dan mampu mengukur tingkat perencanaan
pelayanan dengan metode tertentu dan menganalisis hasilnya
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi prosedur pelayanan
PB/PD Pelanggan Besar
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
menciptakan produk-produk layanan baru, serta memperbaiki
prosedur kerja yang berkaitan dengan
kegiatan perencanaan pelayanan
Contoh: Memperbaharui metode penyambungan pelanggan Besar
(PB/PD)

334

ABM

DIS

Manajemen Aktifitas
Activity Based Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola aktifitas proses bisnis yang
member nilai tambahan kepada pelanggan dan stake holder lainnya.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses manajemen aktifitas yang meliputi pemetaan
aktifitas, pemetaan proses bisnis, komponen kunci dar aktifitas,
analisis aktifitas dan menghitung biay aktifitas yang member nilai
tambahan
Contoh: Mengetahui jenis aktifitas yang dilaksanakan di dalam proses
bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan seperti PB /PD pelanggan besar
Memahami secara komprehensif hubungan antara proses manajemen
aktifitasa yang meliputi pemetaan aktifitas , pemetaan proses bisnis,
komponen kunci dari aktifitas, analisis aktifitas dan menghitung biaya
aktifitas yang member nilai tambah
Contoh: Memahami proses aktifitas yang dilaksanakan di dalam
proses bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan seperti PB/PD pelanggan
besar
Mampu melaksanakan identifikasi aktifitas yang memberikan nilai
tambah bagi stake holder dan pelanggan (eksternal maupun internal)
Contoh: Melaksanakan aktifitas proses bisnis Niaga dan Pelayanan
Pelanggan seperti PB / PD pelanggan besar
Mampu mensupervisi aktifitas dalam perusahaan dan membuat peta
katifitas yang memberikan nilai tambah kepada perusahaan dan
konsumen
Contoh: Mengawasi aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan di dalam
proses bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan seperti PB /PD
pelanggan besar
Mampu menganalisis dan mengevaluasi aktifitas kunci yang
memberikan nilai tambahan bagi perusahaan.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan yang
dilaksanakan di dalam proses bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan
seperti PB /PD pelanggan besar
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
manajemen aktifitas yang memeberi nilai tambah
Contoh: membuat metode terhadap aktifitas-aktifitas yang
dilaksanakan di dalam proses bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan
seperti PB /PD pelanggan besar

335

ICO

DIS

Orientasi pada Industri Komersial


Industrial Commercial Orientation
Pengetahuan dan kemampuan dalam memahami konsep industry komersial
yang meliputi antara lain hubungan antara supply dan demand, tingkat
keuntungan tiap segmen pelanggan, tariff multiguna, mampu
membuat/menganalisis / menginterpresentasikan peta potensi tingkat
keuntungan per daerah/per jenis usaha/ kegaiatn.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep industry komersial dalam industry pasokan
tenaga listrik yang meliputi antara lain hubungan antara supply dan
demand, harga pokok produksi, surplus prosedur dan konsumen
Contoh: Mengetahui prosedur sambung baru dan tambah daya 240
Kva
Memahami secara komprehensif penerapan konsep industry
komersial di perusahaan yang meliputi antara lain hubungan antara
supply dan demand, harga pokok produksi, tariff listrik, segmentasi
pelanggan.
Contoh: Memahami perhitungan biaya proses sambung baru dan
tambah daya 240 kVA
Mampu menyusun perjanjian jual beli tenaga listrik untuk pelanggan
industry
Contoh: Membuat perjanjian jual beli tenaga listrik untuk pelanggan
240 kVA
Mampu mensupervisi pembuatan perjanjian jual beli tenaga listrik
untuk pelanggan industry
Contoh: Mensupervisi pembuatan perjanjian jual beli tenaga listrik
untuk pelanggan 240 kVA
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pembuatan perjanjian jual
beli tenaga listrik untuk pelanggan industry
Contoh: Menganalisis/evaluasi hasil perjanjian jual beli tenaga listrik
untuk pelanggan 240 Kva
Mampu menyempurnakan menyempurnakan dan atau membuat
metode baru pembuatan perjanjian jual beli tenaga listrik untuk
pelanggan industry
Contoh: Membuat metode baru perjanjian jual beli tenaga listrik untuk
pelanggan 240 kVA

336

MRBT

DIS

Analisis dan Pemecahan Masalah Pembacaan Meter dan


Pembuatan Rekening
Meter Reading and Billing Troubleshooting
Pengetahuan tentang proses bisnis, analisis dan pemecahan masalah
pembacaan meter pembuatan rekening, kemampuan untuk mengawasi dan
mengendalikan pembaca meter dan pembuatan rekening, menganalisa dan
mengevaluasi hasil pekerjaan, mengembangkan prosedur dan memperbaiki
metode kerja.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar analisis dan pemecahan masalah pembacaan
meter dan dasar-dasar pembuatan rekening, fungsi alat pembatas
dan pengukur (App), Rute Baca Meter (RBM), tariff dasar listrik (TDL)
dan proses bisnis tata usaha pelanggan (TUL)
Contoh: Mengetahui proses pembacaan meter, billing dan program
aplikasinya, seperti DPLD atau download AMR
Memahami secara komprehensif proses bisnis rekapitulasi pembacaan
meter dan pembuatan rekening dan mengetahui keterkaitan antar
fungsi serta pengelolaannya,
Contoh: Memahami perhitungan proses pembacaan meter, bililing dan
program aplikasinya (AP2T), DPLD atau down;oad AMR
Mampu melaksanakan proses bisnis analisis dan pemecahan masalah
pembacaan meter seacara manual maupun menggunakan peralatan
bantu dan mealksanakan pembuatan rekening, termasuk proses
bisnis rute baca mete, dan tata usaha pelanggan
Contoh: Melaksanakan pemecahan masalah pada proses pembacaan
meter, billing dan program aplikasinya (AP2T), seperti DPLD atau
download AMR
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pembacaan meter dan
pembuatan rekening (termasuk koreksi rekening) secara manual dan
menggunakan peralatan computer.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pemecahan masalah pada proses
pembacaan meter, billing dan program aplikasinya (AP2T), seperti
DPLD atau download AMR
Mampu menganalisis dan mengevalluasi masalah hasil pembacaan
meter dan pembuatan rekening, termasuk sistem
/prosedur/mrtode/tata kerja pembacaan meter dan pembuatan
rekening
Contoh: Menganalisis hasil pelaksanaan pemecahan masalah pada
proses pembacaan meter, billing dan program aplikasinya (AP2T),
seperti DPLD atau download AMR
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem

rekapitulasi baca meter dan pembuatan rekening yang lebih efektif


dan efisien
Contoh: Membuat metode baru cara pelaksanaan pemecahan
masalah pada proses pembacaan meter, billing dan program
aplikasinya (AP2T), seperti DPLD atau download AMR

337

CEDT

DIS

Analisis dan Pemecahan Masalah Pemutusan Sambungan


Listrik Pelanggan
Customer Electricity Disconnection Troubleshooting
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan analisis dan
pemecahan masalah pemutusan penggunaan energy listrik serta
kemampuan untuk mengembangkan prosedur/metode baru atau
memperbaiki prosedur kerja perencanaan pelayanan
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahu dasar prosedur kerja dan metode analisis dan pemecahan
masalah pemutusan sambungan listrik termasuk proses penyelesaian
persoalan pelanggan
Contoh: Mengetahui prosedur pelaksanaan pemutusan sambungan
listrik pelanggan
Memahami secara komprehensif prosedur pemutusan penggunaan
energy listrik termasuk proses penyelesaian persoalan pelanggan,
proses pengawasan dan pengendalian pekerjaan pemutusan
sambungan listrik sesuai dengan etika pelayanan pelanggan, proses
pengembangan produk layanan, tariff dasar listrik (TDL)
Contoh: Memahami aturan pelaksanaan pemutusan sambungan listrik
pelanggan
Mampu melaksanakan pemutusan sambungan listrik dan
menyelesaikan persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan asas
pelayanan pelanggan.
Contoh: Melaksanakan pelasnaan pemutusan sambungan litrik
pelanggan
Mampu mensupervisi pemecahan masalah pemutusan sambungan
listrik
Contoh: mensupervisi pelaksanaan pemutusan sambungan listrik
pelanggan
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan masalah
pemutusan sa,bungan listrik dan penyelesaian persoalan pelanggan,
pelayanan pelanggan sesuai dengan segmentasi pelanggan, dan hasil
negoisasi dengan pelanggan; mampu menggali kebutuhan pelanggan
dan mampu mengukur tingkat pelayaan pelanggan dengan metode
tertentu dan menganalisis hasilnya
Contoh: Menganalisis/mengevaluasi hasil pelaksanaan pemutusan
sambungan listrik pelanggan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
menciptakan produk-produk layanan baru, serta memperbaiki
prosedur kerja yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan pelanggan.
Contoh: Memperbarui metode pelaksanaan pemutusan sambungan

listrik pelanggan

338

AT-EUC

DIS

Analisis dan Pemecahan Masalah Pencatatan Penggunaan


Energi Listrik Pelanggan
Analysisi & Troubleshooting of Electricity Using by
Customer

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan rekapitulasi


pencatatan penggunaan energy listrik serta kemampuan untuk
mengembangkan prosedur/metode baru atau memperbaiki prosedur kerja
pelayanan pelanggan
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode analisis dan
pemecahan masalah pencatatan penggunaan energy listrik termasuk
proses penyelesaian persoalan pelanggan
Contoh: Mengetahui proses pencatatan / pembacaan meter, seperti
pencatatan manual, pencatatan elektronik dan AMR
Memahami secara komprehensif prosedur analisis dan memecahan
masalah pencatatan penggunaan energy listrik termasuk proses
penyelesaian pesoalan pelanggan, proses pengawasan dan
pengendalian pekerjaan pencatatan penggunaan energy listrik sesuai
dengan etika pelayanan pelanggan, proses pengembangan produk
layanan, tariff dasar listrik (TDL)
Contoh: Memahami cara perhitungan dalam pencatatan / pembacaan
meter, seperti pencatatan m,anual, pencatatan elektronik dan AMR
Mampu melaksanakan analisis dan pemecahan masalah pencataan
penggunaan energy listrik dan menyelesaikan persoalan pelanggan
sesuai dengan etika dan asas pelayanan pelanggan
Contoh: Melaksanakan proses pencatatan / pembacaan meter,seperti
pencatatan manual, pencatatan elektronik dan AMR
Mampu mensupervisi pekerjaan analisis dan pemecahan masalah
pencatatan penggunaan energy listrik
Contoh: Mensupervisi proses p encatatan / pembacaan meter, seperti
pemcatatan manual, pencatatan elektronik dan AMR
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan pencatatan
penggunaan energy listrik dan penyelesaian persoalan pelanggan,
pelayanan pelanggan sesuai dengan segmentasi pelanggan, dan hasil
negoisasi dengan pelanggan, mampu menggali kebutuhan pelanggan
dan mampu mengukur tingkat pelayanan dengan metode tertentu
dan menganalisis hasilnya
Contoh: Menganalisis/mengevaluasi hasil pencatatan / pembacaan
meter, seperti pencatatan manual, pencatatan elektronik dan AMR

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk


menciptakan produk-produk layanan baru, serta memperbaiki
prosedur kerja yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan pelanggan
Contoh: Memperbarui metode proses pencatatan / pembacaan meter,
seperti pencatatan manual, pencatatan elektronik dan AMR

339

CTPE

DIS

Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Penjualan


Control Transaction Perfomance Evaluation

Pengetahuan dan kemampuan melakukan rekapitulasipengelolaan unit kerja


agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan
target kinerja yang disepakati, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran
Penjualan.
Lev
el
1
2

3
4

Deskripsi Perilaku
Mengetahui indicator kinerja penjualan tenaga listrik
Contoh: Mengetahui unsure unsure dalam pembuatan laporan kinerja
niaga, seperti laporan lll-07, lll-09 dan neraca 12RB
Memahami secara komprehensif indicator dan formulasi kinerja
penjualan tenaga listrik
Contoh: Memahami proses pembuatan laporan kinerja niaga, seperti
laporan lll-07, lll-09 dan neraca 12RB
Mampu melaksanakan perhitungan kinerja penjualan tenaga listrik
Contoh: Melaksanakan proses pembuatan laporan kinerja niaga, sperti
laporan lll-07, lll-09 dan neraca 12RB
Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan dan pengendalian
kinerja penjualan tenaga listrik
Contoh: Mensupervisi proses pembuatan laporan kinerja niaga,
seperti laporan lll-07, lll-09 dan neraca 12RB
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pencapaian kinerja penjualan
tenaga listrik
Contoh: Menganalisis/mengevaluasi hasil pembuatan laporan kinerja
niaga, seperti laporan lll-07, lll-09 dan neraca 12RB
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
evaluasi kinerja penjualan tenaga listrik
Contoh: Membuat metode baru terhadap proses pembuatan laporan
kinerja niaga, seperti laporan lll-07, lll-09 dan neraca 12RB

340

MPL

DIS

Alat Pengukur dan Pembatas


Metering and Power Limiter
Pengetahuan dan kemampuan tentang pengoperasian dan inspeksi serta
pengawatan alat ukur dan pembatasan serta pengetahuan tentang
karakteristik alat ukur dan pembatas, termasuk penggunaan jenis alat ukur
dan pembatas (APP) baru.
Lev
el
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis alat ukur elektro mekanik dan pembatas, serta
standar yang berlaku di perusahaan
Contoh: Mengetahui cara pengawatan APP seperti pengukuran
langsung, dan pengukuran tidak langsung (mempergunakan CT dan
PT)
Memahami secara komprehensif cara kerja alat ukur dan pembatas
elektro mekanik dan elektronik
Contoh: Memahami teknik pengawatan APP seperti pengukuran
langsung, dan pengukuran tidak langsung (mempergunakan CT dan
PT)
Mampu melaksanakan pengawatan, pemsangan, pengoperasian,
inspeksi APP, mampu memelihara dan mengganti instalasi APP
pengukuran langsung dan tidak langsung, melaksanakan
pengawatan, pemasangan, pengoperasian inspeksi dan trouble
shooting APP baik single maupun multi tariff
Contoh: Melaksanakan pengawatan APP seperti pengukuran langsung,
dan pengukuran tidak langsung (mempergunakan CT dan PT)
Mampu mensupervisi pekerjaan inspeksi APP , mampu memelihara
dan mengganti instalasi APP pengukuran langsung dan tidak
langsung, melaksanakan pengawatan, pemasangan, pengoperasian,
inspeksi dan trouble shooting APP baik single maupun multi tariff
Contoh: Mensupervisi pekerjaan pengawatan APP seperti pengukuran
langsung, dan pengukuran tidak langsung (mempergunakan CT dan
PT)
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil inspeksi APP, mampu
melaksanakan pengawatan, pemasngan, pengoperasian, inspeksi dan
trouble shooting APP elektronik dan elektromekanik
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi pekerjaan pengawatan APP
seperti pengukuran langsung, dan pengukuran tidak langsung
(mempergunakan CT dan PT)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
penggunaan meter elektromekanik dan elektronik
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru pekerjaan
pengawatan APP seperti pengukuran langsung, dan pengukuran tidak
langsung (mempergunakan CT dan PT)

4.4 NIAGA
4.4.1 KORPORAT
341

BMA

AGA

Manajemen Brand
Brand Mananjement

Pengetahuan dan kemampuan dalam memahami konsep manajemen brand


(merk) yang meliputi antara lain citra merk dalam hubungannya dengan
loyalitas pelanggan, mampu membuat rencana dan menerapkannya
manajemen brand, mampu menganalisa strategi peningkatan citra dan
mampu mengembangkan metode promosi
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep manajemen brand yang meliputi antara
lain citra merk dalam hubungannya dengan loyalitas
pelanggan
Contoh: mengetahui untung ruginya penggunaan meter
prabayar
Memahami secara komprehensif manfaat penerapan
manajemen merk di perusahaan yang berkaitan dengan
loyalitas pelanggan
Contoh: memahami perbedaaan perhitungan penggunaan
meter prabayar dibandingkan dengan meter pasca bayar
Mampu melaksanakan rencana manajemen merk dan
menerapkannya dalam rangka mempertahankan loyalitas
pelanggan dan peningkatan citra merk salah satu produk
perusahaan
Contoh: membuat rencana acara talk show dan sejenisnya
yang dapat meningkatkan citra perusahaan
Mampu mensupervisi pembuatan berbagai alternatife strategi
peningkatan citra merk produk disertai dengan penjelasan
untung rugi setiap alternatif
Contoh: membuat analisa rasio benefit-cost atas setiap
alternative strategi peningkatan citra
Mampu menganalisa dan mengevaluasi berbagai alternative
strategi peningkatan citra merk produk dan
merekomendasikan alternative terbaik
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kelanjutan sebuah
program acara televise yang disponsori oleh perusahaan untuk
mempromosikan produk tertentu
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru

promosi untuk peningkatan citra merk produk


Contoh: memberikan solusi/penyempurnaan atas
penghentian / kelanjutan program promosi melalui televisi

342

MPY

AGA

Kebijakan Pemasaran
Marketing Policy

Pengetahuan dan kemampuan dalam memahami konsep pemasaran secara


utuh yang meliputi antara lain segmentasi pasar, target pasar, positioning,
diferensiasi produk, bauran pemasaran, penjualan dan customer relationship
marketing, mampu membuat rencana pemasaran dan alternative strategi,
mampu menganalisa serta mengembangkan metode pemasaran
Level
1

3
4

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep pemasaran secara utuh yang meliputi
antara lain segmentasi pasar, target pasar, positioning,
diferensiasi produk, bauran pemasaran, penjualan dan
customer relationship marketing
Contoh: mengetahui perhitungan pemasaran curah untuk
apartmen, perkantoran, pertokoan, dll
Memahami penerapan konsep pemasaran secara utuh di
perusahaan yang meliputi antara lain segemntasi pasar, target
pasar, positioning diferensiasi produk, bauran pemasaran,
penjualan dan customer relationship marketing khususnya
yang berkaitan dengan penjualan tenaga listrik
Contoh: memahami perbedaan perhitungan pemasaran curah
dengan business to business untuk apartmen, pertokoan,
perkantoran, dll
Mampu melaksanakan pembuatan rencana permasaran secara
spesifik denganmempertimbangkan kepentingan stakeholder.
Contoh: membuat rencana pemasaran dengan analisa SWOT
Mampu mensupervisi pembuatan berbagai alternative strategi
pemasran disertai dengan penjelasan untung rugi setiap
alternative
Contoh: mensupervisi pembuatan analisa rasio benefit-cost
atas seiap altenatif pemasaran
Mampu menganalisa dan mengevaluasi berbagai alternative
pemasaran dan merekomendasikan alternative terbaik serta
mendefinisikan kondisi pasar.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi jumlah
penyambungan baru 450 VA
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
sistem dan metode pemasaaran yang optimal
Contoh: memilih indicator TMP yang akan diberi kompensasi

343

PDV

AGA

Pengembangan Produk
Product Development

Kemampuan untuk mengenali, mendeskripsikan, dan merancang produk


untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan

Lev
el
1

3
4

5
6

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara-cara mengidentifikasi kebutuhan keinginan
pelanggan
Contoh: mengetahui berbagai macam cara survey kebutuhan
pelanggan
Memahami kaidah-kaidah didalam pengembangan produk. Dapat
menjelaskan langkah-langkah prinsip didalam mengembangkan
produk
Contoh: memahami keinginan dalam konsep produk,
mengkomunikasikan standar mutu, prakiraan biaya, target waktu
pengembangaan, membuat spesifikai produk
Mampu melaksanakan indentifikasi kebutuhan da keinginan
pelanggan yang relevan dengan bidang usaha perusahaan
Contoh: mengelola suvai kebutuhan pelanggan
Mampu mensupervisi dalam menerjemahkan kebutuhan dan
keinginan pelanggan untuk menyusun konsep produk. Dapat
menyusun konsep produk dan spesifikasinya berdasarkan hasil
komunikasi (kusioner,wawancara/interview) dengan pelanggan, baik
menyangku tingkat mutu, jangka waktu pemenuhan, maupun
prakiraan biaya produk
Contoh: Mensupervisi dalam merancangan layanan pasokan listrik
yang bersifat sementara
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rancangan produk baru
Contoh: Mengevaluasi proposal layanan listrik sementara untuk
kontraktor bangunan pencakar langit
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metod baru untuk
merancang suvai kebutuhan pelanggan dan merancang produk baru
yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
Contoh: merancang survai kebutuhan listrik bagai kapal yang sedang
berlabuh di pelabuhan

344

TMG

AGA

Manajemen Tarif
Tarif management

Pengetahuan dan kemampuan untuk menganalisa dan menetapkan tariff dan


harga suatu produk/jasa berdasarkan model-model pertarifan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jasa dan macam factor yang digunakan dan
pengaruh pada perhitungan dan ketetapan tariff dan harga dari
seluruh produk/jasa berdasarkan model pertarifan, memahami
konsep dasar tariff
Contoh: mengetahui factor biaya tetap dan biaya variable
untuk perhitungan tarif
Memahami secara komprehensif dasar perhitungan tariff,
memahami struktur biaya, activity based costing, nilai investasi
dan depresiasi, dan ketentuan perpajakkan dalam kaitannya
dengan pertarifan, serta memahami karakteristik produk dan
charging
Contoh: mengetahui prinsip activity based costing
Mampu melaksanakan perhitungan alternative tariff
produk/jasa berdasarkan model-model pertarifan serta
menghitung harga yang kompetitif
Contoh: melaksanakan perhitungan biaya operasi yang
termasuk dalam factor penentuan tariff
Mampu mensupervisi besarnya tariff dan tingkat harga yang
wajar berdasarkan tingkat pertumbuhan ekonomi, daya beli
konsumen, pemakaian resorce/alat produksi perusahaan untuk
menghasilkan produk serta harga produk sejenis milik
competitor
Contoh: menganalisa tingkat harga yang wajar sesuai dengan
pertumbuhan ekonomi
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model-model pertarifan
yang berlaku dan memberikan masukan untuk perbaikan
melalui pendekatan-pendekatan, metode dan alternative solusi
baru yang inovatif, termasuk model pertarifan untuk bundledproduct
Contoh: mengevaluasi model pertarifan untuk penggunaan
tenaga listrik di luar waktu beban puncak
Mampu menyempurnakan dan atau memebuat metode baru
perhitungan tariff, dan mampu memprediksi trend jasa,
teknologi da regulasi tenaga listrik, dampaknya terhadap
kebijakan tariff saat ini, serta mampu menetapkan
strategi/proyeksi tarif sebagai bagian dari strategi perusahaan

Contoh: mengembangkan formula perhitungan tariff dengan


melengkapi factor penambahan tingkat keandalan jaringan
pasokan tenaga listrik

345

CTPC

AGA

Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Penjualan Korporat


Control Transaction Perfomance Evaluation Corporate

Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan unit kerja agar


dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan target
kinerja yang disepakati, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran
Penjualan.

Level
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan
membuat kebijakan kinerja unit
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi Penjualan
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
yang berkaitan dengan membuat kebijakan Penjualan
Contoh: menjelaskan proses evaluasi kinerja unit kerja secara
rinci, dari sumber energy primer sampai menghasilkan tenaga
listrikk
Melaksanakan pembuatan kebijakan pencapaian target kinerja
sesuai persyaratan dan standar yang berlaku
Contoh: melaksanakan pembuatan kebijakan pencapaian target
kinerja
Mampu mensupervisi dalam melaksanakan membuat kebijakan
pengendalian dan pembimbingan atas pengelolaan sehingga
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan
Contoh: mensupervisi pelaksanaan evaluasi pencapaian target
kinerja yang ditetapkan
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi
pencapaian target kinerja yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kebijakan pencapaian
kinerja unit sebagai terobosan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
dalam memperbaiki atau menyempurnakan
persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat untuk
pencapaian kinerja yang diberlakukan di seluruh perusahaan
Contoh: menyempurnakan danatau membuat metode baru untuk
pencapaian kinerja sebagai sebuah standar kebijakan untuk
pencapaian kinerja unit

346

ARM

AGA

Pengelolaan Piutang
Account Receivable Management

Pengetahuan tentang proses terjadinya piutang dan proses penyelesaiaan


piutang serta aturan dan saksi yang ditetapkan diperusahaan, kemampuan
untuk melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan proses terjadinya
piutang dan penyelesaian piutang/penagihan, termasuk melaksanakan
penerapan sanksi untuk meminimalkan piutang.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses terjadinya piutang dan proses penyelesaian
piutang serta aturan dan sanksi yang ditetapkan perusahaan,
menegtahui dasar-dasar penyelesaian piutang dab peraturan
yang berhubungan
Contoh: mengetahui proses penyelesaian piutang akibat
tunggakan pembayaran penggunaan tenaga listrik akibat klaim
pelanggan pada besar tagihan
Memahami secara komprehensif proses penyelesaian piutang
dan sebab terjadinya pitang serta aturan dan sanksi yang
ditetapkan perusahaan, termasuk layanan penerimaan
pembayaran piutang dan sanksi bagi penunggak
Contoh: memahami prinsip penyelesaian piutang dan sanksi
yang dijatuhkan pada penunggak
Mampu melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan
penyelesaian piutang, penerapan sanksi. Serta mampu data
induk piutang dan sistem informs penyelesaian piutang
pelanggan
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pekerjaan penyelesaian
piutang dan penerapan sanksi yang tepat bagi penunggak
Mampu mensupervisi pekerjaan penyelesaian piutang dan
pelaksanaan penerapan sanksi bagi pelanggar peraturan, serta
mampu melaksanakan penerimaan pembayaran piutang dan
menerapkan sanksi bagi penunggak
Contoh: mensupervisi penerimaan pembayaraan piutang dari
pelanggan l4
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kinerja pengelolaan
piutang, mampu Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil
pembuatan sistem informasi penyelesaian piutang pelanggan,
hasil pengaturan data induk piutang, serta hasil penerimaan
pembayaraan piutang
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil pembuatan sistem
informasi penyelesaian piutang pelanggan R3 dan I4
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru

penyelesaian piutang yang lebih efisien dan efektif, termasuk


mengembangkan dan memperbaiki prosedur dan metode
pengaturan data induk piutang, layanan penerimaan
pembayaran piutang dan pengaturan sistem informasi
penyelesaian piutang
Contoh: memperbaiki prosedur layanan penerimaan pembayaran
penyelesaian piutang

347

RMGO

AGA

Pelaksanaan Pengelolaan Pendapat


Revenue Management Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan, mengawasi, menganalisa


dan mengevaluasi proses penerimaan dan penyelesaian pendapat penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran
secara terpusat, maupun konvensional serta turan-aturan yang ditetapkan
perusahaan, termasuk mengembangkan prosedur, tata kerja dan metode
penerimaan pendapatan serta pengamanan pendapatan.

Level
1

Deskrtipsi Perilaku
Mengetahui proses terjadinya penerimaan dan penyelesaian
pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya
baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta aturan-aturan yang ditetapkan perusahaan,
mengetahui dasar-dasar penerimaan pendapatan penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya serta peraturan yang
berhubungan
Contoh: mengetahui proses pembayaran rekening listrik dan
prinsip penerimaan penjualan tenaga listrik serta pedapatan
lainnya melalui sistem pembayaran serta terpusat maupun
konvensional
Memahami secara komprehensif proses terjadinya penerimaan
dan penyelesaian pendapatan penjualan tenaga listrik dan
pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara
terpusat maupun konvensional serta ketentuan yang ditetapkan
perusahaan
Contoh: memahami prinsip penerimaan pendapatan penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem
pembayaran secara terpusat maupun konvensional
Mampu melaksanakan dan mengkoordinir pekerjaan yang
berkaitan dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran
secara terpusat maupun konvensional serta ketentuan yang
ditetapkan perusahaan serta maupun melaksanakan dan
mengkoordinir rekonsiliasi data pelunasan sistem p embayaran
secara terpusat dan konvensional serta pelaporan pendapatan
perusahaan
Contoh: mampu melaksanakan rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitian (coklit) dan menyusun laporan

pendapatan perusahaan
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan yang
berkaitan dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrik baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta aturan-aturan yang ditetapkan perusahaan ,
serta melaksanakan penerimaan pembayaran rekening listrik
secara terpusat
Contoh: mengawasi pelaksanaan rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitiab (coklit) dan penyususnan laporan
pendapatan perusahaan
Menganalisa dan mengevaluasi pendapatan perusahaan serta
kinerja pengelolaan penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrim dan pendapatan lainnya, mampu mengembangkan sistem
dan prosedur dalam rangka meningkatkan revenue protection
Contoh: mengevaluasi dan menganalisa rekonsiliasi data
pelunasan sistem pembayaraan secara terputas dan
konvensional, pencocokan dan penelitian (coklit) dan
penyusunan laporan pendapatan perusahaan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan
lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional yang lebih efisien dan efektif, termasuk
mengembangkan dan memperbaiki prosedur dan sistem untuk
meningkatkan revenue protection
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru rekonsiliasi
data pelunasan sistem pembayaran secara terpusat dan
konvensional, pencocokan dan penelitian (coklit) dan
penyusunan laporan pendapatan perusahaan.

4.4.2

348

KANTOR INDUK

ABM

AGA

Manajemen Aktifitas Proses Bisnis


Activity Based Management

Pengetahuan dankemampuan untuk mengelola aktifitas proses bisnis yang


member nilai tambahan kepada pelanggan dan stake holder lainnya.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses manajemen aktifitas yang meliputi
pemetaan aktifitas, pemetaan proses bisnis, komponen kunci
dari aktifitas, analisis aktifitas dan menghitung biaya aktifitas
yang member nilai tambah
Contoh: mengetahui aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan di
dalam proses bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan
Memahami secara komprehensif hubungan antara proses
maanjemen aktifitas yang meliputi pemetaan aktifitas,
pemetaan proses bisnis, komponen kunci dari aktifitas, analisis
aktifitas dan menghitung biaya aktifitas yang member nilai
tambah
Contoh: memahami aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan di
dalam proses bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan
Mammpu melaksanakan indentifikasi aktifitas yang member
nilai tambah bagi stake holder dan pelanggan (eksternal
maupun internal)
Contoh: melaksanakan aktifitas-aktifitas di dalam proses bisnis
Niaga dan Pelayanan Pelanggan
Mampu mensupervisi aktifitas dalam perusahaan dan membuat
peta aktifitas yang memberikan nilai tambah kepada
perusahaan dan konsumen
Contoh: mengawasi aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan di
dalam proses bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan
Mampu menganalisa dan mengevaluasi aktifitas kunci yang
memberikan nilai tambah bagi perusahaan
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi aktifitas-aktifitas yang
dilaksanakan di dalam proses bisnis Niaga dan Pelayanan
Pelanggan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru

manajemen aktifitas yang memberi nilai tambah


Contoh: membuat metode baru terhadap aktifitas-aktifitas yang
dilaksanakan di dalam proses bisnis Niaga dan Pelayanan
Pelanggan

349

BSD

AGA

Pengembangan Usaha
Business Development

Pengetahuan dan kemampuan dalam memahami konsep pengembangan


usaha baru, memahami kegunaan penerapan rencana bisnis yang berkaitan
dengan pengembangan usaha baru di perusahaan, mampu membuat
rencana bisnis yang berkaitan dengan pengembangan usaha baru untuk
meningkatkan pendapatan mampu menganalisa rencana pemasaran dan
rencana bisnis, mampu memilih dan memutuskan strategi pemasaran

Level
1
2
3

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep pengembangan usaha baru
Contoh: menegtahui konsep pengembangan listrik prabayar
Memahami kegunaan pembuatan dan penerapan bisnis yang
berkaitan dengan pengembangan usaha baru di perusahaan
Contoh: memahami konsep pengembangan listrik prabayar
Mampu melaksanakan pembuatan rencana bisnis yang berkaitan
dengan pengembangan usaha baru untuk menungkatkan
pendapatan
Contoh: melaksanakan konsep pengembangan listrik prabayar
Mampu mensupervisi dalam membuat berbagai alternative
strategi pemasaran dan pembentukan unit usaha baru, akuisisi,
merger maupun pembubaran anak perusahaan
Contoh: mengawasi konsep pengembangan listrik prabayar
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana pemasaran dan
rencana bisnis yang berkaitan dengan pengembangan usaha
baru
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi konsep pengembangan
listrik prabayar
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
strategi pengembangan usaha yang akan ditetapkan oleh
Perusahaan dalam jangka pendek, menengah dan jangka
panjang
Contoh: membuat metode baru konsep pengembangan listrik
prabayar

350

TRS

AGA

Analisis Tarif
Tariff Analysis

Pengetahuan dan kemampuan melaksanakan pekerjaan merancang


segmentasi tariff, factor-faktor yang memperngaruhi serta penetapan
regulasi pertarifan, serta mampu melaksanakan kegiatan setelmen sesuai
prosedur tetap yang disepakati semua pihak yang terkait dengan kontrak jual
beli tenaga listrik

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui komponen dasar pembentukan tarif, harga pokok
produksi (HPP) dan overhead cost, serta mengetahui mekanisme
jual beli tenaga listrik mulai dari sisi pembangkitan, penyaluran,
operasi sistem, operasi pasar, distribusi, usaha penjualan dan
agen penjualan
Contoh: mengetahui nilai distribution charge pada kontrak
distribution services agreement yang merupakan factor
pembentuk tarif.
Memahami secara komprehensif hubungan antara berbagai
komponen tarif dan HPP termasuk nilai jual beli tenaga listrik
mulai dari pembangkitan sampai usaha penjualan
Contoh: memahami nislai distribution charge pada kontrak
distribution service agreement yang merupakan factor
pembentuk tarif
Mampu melaksanakn penyusunan dasar-dasar penentuan tarif
untuk berbagai segmen, dengan memasukan keterkaitan kontrak
Power Purchase Agreement (PPA), Power Sales Agreement (PSA),
Transmission Service Agreement (TSA), Distribution Services
Agreement (DSA)
Contoh: melaksanakan nilai distribution charge pada kontrak
distribution services agreement yang merupakan factor
pembentukan tarif
Mampu mensupervisi penggunaan faktro penentuan dalam
proses perhitungan tarif, serta mampu menyusun komponenkomponen utama tarif dan factor-faktor yang memperngaruhinya
Contoh: mensupervisi nilai distribution charge pad akontrak
distribution service agreement yang merupakan factor
pembentuk tarif
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil perhitungan tarif,
serta mampu menyusun komponen utama tarif secara

komprehensif sesuai dengan segmennya


Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil distribution charge
pada kontrak distribution services agreement yang merupakan
factor pembentuk tarif
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perhitungan tarif, mampu menyusun tarif secara rinci,
menganalisa dan mengevaluasi ketentuan tariff dan langkah
perbaikannya
Contoh: membuat metode baru nilai distribution charge pada
kontrak distribution services agreement yang merupakan factor
pembentuk tarif.

351

BCO

AGA

Orientasi Bisnis Komersial


Business and Commercial Orientatiom

Pengetahuan dan kemampuan dalam memahami konsep bisnis dari komersial


yang meliputi antara lain hubungan antara supply dan demand, tingkat
keuntungan tiap segmen pelanggan, tariff multiguna, mampu
membuat/menganalisa / menginterpresentasikan peta potensi tingkat
keuntungan per daerah/per jenis usaha/ kegiatan

Level
1

3
4

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep bisnis dan komersial dalam industry pasokan
tenaga listrik yang meliputi antara lain hubungan antara supply
dan demand, harga pokok produksi, surplus produser dan
konsumen
Contoh: mengetahui proses supply chain material LPB
Memahami kegunaan penerapan konsep bisnis dan komersial di
perusahaan yang meliputi antara lain hubungan antara supply
dari demand, harga pokok produksi, tariff listrik, segmentasi
pelanggan.
Contoh: mengetahui proses supply chain material LPB
Mampu melaksanakan pembuatan peta potensi tingkat
keuntungan per daerah, per jenis usaha/kegiatan
Contoh: melaksanakan proses supply chain material LPB
Mampu mensupervisi pembuatan peta potensi tingkat
keuntungan per daerah, per jenis usaha/kegiatan dalam rangka
pengalokasian sumber daya yang optimal
Contoh: mensupervisi proses supply chain material LPB
Mampu menganalisa dan mengevaluasi peta potensi tingkat
keuntungan dan mengaitkannya dengan ketersediaan sumber
daya perusahaan, RUKN/RUKD, peraturan dan perundangundangan, indicator ekonomi, kecenderungan ekonomi global
dan lain-lain
Contoh: menganalisa/evaluasi proses supply chain material LPB
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
projeksi bisnis jangka menengah dan jangka panjang dengan
mempertimbangjan potensi pasar, ketersediaan sumber daya
perusahaan, RUKN/RUKD , peraturan perundang-undangan,
indicator ekonomi, kecenderungan ekonomi global dan lain-lain
Contoh: membuat metode baru proses supply chain material LPB

352

CUS

AGA

Perencanaan pelayanan Pelanggan


Customer Service

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan


pelayanan, penyelesaian persoalan pelanggan, dan mengembangkan produk
layanan, termasuk kemampuan untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian pekerjaan perencanaan pelayanan, analisa dan evaluasi hasil
pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan pelayanan, serta kemampuan
untuk mengembangkan prosedur/metode baru atau memperbaiki prosedur
kerja perencanaan pelayanan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode perencanaan
pelayanan, termasuk proses penyelesaian persoalan pelanggan,
proses pengawasan dan pengendalian pekerjaan perencanaan
pelayanan, proses analisa dan evaluasi hasil pekerjaan yang
berkaitan dengan perencanaan pelayanan, proses
pengembangan prosedur/metode baru atau perbaikan prosedur
kerja perencanaan pelayanan. Sesuai dengan etika perencanaan
pelayanan, serta proses pengembangan produk pelayanan.
Contoh: mengetahui proses perencanaan debirokratisasi
pelayanan PB/PD
Memahami secara komprehensif prosedur perencanaan
pelayana, termasuk proses penyelesaian persoalan pelanggan,
proses pengawasan dan pengendalian pekerjaan perencanaan
pelayanan, proses pengembangan produk pelayanan. tarif dasar
listrik (TDL), proses bisnis, teknik penyambungan dan produk
layanan yang ada
Contoh: memahami proses perencanaan debirokratisasi pelayaan
PB/PD
Mampu melaksanakan perencanaan pelayanan dan
menyelesaikan persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan
asas perencanaan pelayanan
Contoh: melaksanakan proses perencanaan debirokratisasi
pelayanan PB/PD
Mampu mensupervisi pekerjaan perencanaan pelayanan dan
penyelesaian persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan asas
perencanaan pelayanan sesuai dengan segmentasi pelanggan
dan mampu bernegoisasi dengan pelanggan
Contoh: mensupervisi proses perencanaan debirokratisasi
pelayana PB/PD

Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan


perencanaan pelayanan dan penyelesaian persoalan pelanggan,
perencanaan pelayanan sesuai dengan segmentasi pelanggan,
dan hasil negoisasi dengan pelanggan, mampu menggali
kebutuhan pelanggan dan mampu mengukur tingkat
perencanaan pelayanan dengan metode tertentu dan
menganalisa hasilnya
Contoh: menganalisa/mengevaluasi proses perencanaan
debirokratisasi pelayana PB/PD
Mampu menyempurnakan danatau membuat metode baru untuk
menciptakan produk-produk layanan baru, serta memperbaiki
prosedur kerja yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan
pelayanan
Contoh: memperbarui metode proses perencanaan
debirokratisasi pelayana PB/PD

353

AT-EUCdan pemecahan masalah Pencatatan Penggunaan


AGA
Analisa
Energi Listrik Pelanggan
Analysis & Troubleshooting of Electricity Using by
Customer

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan rekapitulasi


pencatatan penggunaan energy listrik serta kemampuan untuk
mengembangkan prosedur/metode baru atau memperbaiki prosedur kerja
perencanaan pelayanan

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode Analisan dan
pemecahan masalah pencatatan penggunaan energy listrik
termasuk proses penyelesaian persoalan pelanggan
Contoh: mengetahui proses perencanaan aplikasi (billing
management)
Memahami secara komprehensif prosedur Analisan dan
pemecahan masalah pencatatn penggunaan energy listrik
termasukproses penyelesaian persoalan pelanggan, proses
pengawasan dan pengendalian pekerjaan pencatatan
penggunaan energy listrik sesuai dengan etika perencanaan
pelayanan, proses pengembangan produk layanan, tariff dasar
listrik (TDL)
Contoh: memahami proses perencanaan aplikasi (billing
management)
Mampu melaksanakan Analisa dan pemecahan masalah
pencatatan penggunaan energy listrik dan menyelesaikan
persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan asas perencanaan
pelayanan
Contoh: melaksanakan proses perencanaan aplikasi (billing
management)
Mampu mensupervisi pekerjaan Analisan dan pemecahan
masalah pencatatan penggunaan energy listrik
Contoh: mensupervisi proses perencanaan aplikasi (billing
management)
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan
pencatatan penggunaan energy listrik dan penyelesaian
persoalan pelanggan, perencanaan pelayanan sesuai dengan
segmentasi pelanggan, dan hasil negoisasi dengan pelanggan;
mampu menggali kebutuhan pelanggan dan mampu mengukur

tingkat perencanaan pelayanan dengan metode tetentu dan


menganalisa hasilnya
Contoh: menganalisa/mengevaluasi proses perencanaan aplikasi
(billing management)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
untuk menciptakan produk-produk layanan baru, serta
memeprbaiki prosedur kerja yang berkaitan dengan kegiatan
perencanaan pelayanan
Contoh: memperbarui metode proses perencanaan aplikasi
(billing management)

354

CEDT

AGA

Analisa dan pemecahan masalah Pemutusan Penggunaan


Energi Listrik Pelanggan
Customer Electricity Disconnection Troubleshooting

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan Analisa dan


pemecahan masalah pemutusan penggunaan energy listrik serta
kemampuan untuk mengembangkan prosedur/metode baru atau
memperbaiki prosedur kerja perencanaan pelayanan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode Analisan dan
pemecahan masalah pemutusan penggunaan energy listrik
termasuk proses penyelesaian persoalan pelanggan
Contoh: mengetahui pembuatan konsep pelaksanaan pemutusan
pada program aplikasi
Memahami secara komprehensif prosedur rekapitulasi
pemutusan penggunaan energy listrik termasukproses
penyelesaian persoalan pelanggan, proses pengawasan dan
pengendalian pekerjaan pencatatan penggunaan energy listrik
sesuai dengan etika perencanaan pelayanan, proses
pengembangan produk layanan, tarif dasar listrik (TDL)
Contoh: memahami pembuatan konsep pelaksanaan pemutusan
pada program aplikasi
Mampu melaksanakan pemutusan penggunaan energy listrik dan
menyelesaikan persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan
asas perencanaan pelayanan
Contoh: melaskanakan pembuatan konsep pelaksanaan
pemutusan pada program aplikasi
Mampu mensupervisi pemecaha masalah pemutusan
penggunaan energy listrik
Contoh: mengawasi pembuatan konseo pelaksanaan pemutussan
pada program aplikasi
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan
penggunaan energy listrik dan penyelesaian persoalan
pelanggan, perencanaan pelayanan sesuai dengan segmentasi
pelanggan, dan hasil negoisasi dengan pelanggan; mampu
menggali kebutuhan pelanggan dan mampu mengukur tingkat
perencanaan pelayanan dengan metode tetentu dan
menganalisa hasilnya
Contoh: menanalisa/mengevaluasi pembuatan konsep

pelaksanaan pemutusan pada program aplikasi


Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
untuk menciptakan produk-produk layanan baru, serta
memeprbaiki prosedur kerja yang berkaitan dengan kegiatan
perencanaan pelayanan
Contoh: memperbarui metode pembuatan konsep pelaksanaan
pemutusan pada program aplikasi

355

MRBT

AGA

Analisan dan pemecahan masalah Pembacaan Meter dan


Pembuatan Rekening
Meter Reading and Billing Troubleshooting

Pengetahuan tentang orises bisnis Analisan dan pemecahan masalah


pembacaan meter dan pembuatan rekening, kemampuan untuk mengawasi
dan mengendalikan pembacaan meter dan pembuatan rekening. Mampu
menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan, mengembangkan prosedur
dan memperbaiki metode kerja.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar Analisan dan pemecahan masalah
pembacaan meter dan dasar-dasar pembuatan rekening, fungsi
alat pembatas dan pengukur (APP), Rute Baca Meter (RBM), tarif
dasar listrik (TDL), dan proses bisnis tata usaha pelanggan (TUL)
Contoh: mengetahui konsep biller pada program aplikasi
Memahami secara komprehensif proses bisnis rekapitulasi
pembacaan meter dan pembuatan rekening dan mengetahui
keterikatan antar fungsi serta pengelolaannya
Contoh: memahami konsep biller pada program aplikasi
Mampu melaksanakan proses bisnis Anallisan dan pemecahan
masalah pembacaan meter secara manual maupun
menggunakan peralatan bantu, dan melaksanakan pembuatan
rekening, termasuk proses bisnis rute baca meter, dan tata
usaha pelanggan
Contoh: melaksanakan konsep biller pada program aplikasi
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pembacaan meter
dan pembuatan rekening ( termasuk koreksi rekening) secara
manual dan menggunakan peralatan computer
Contoh: mensupervisi konsep biller pada program aplikasi
Mampu menganalisa dan mengevaluasi masalah hasil
pembacaan meter dan pembuata rekening, termasuk
sistem/prosedur/metode/tata kerja pembacaan meter dan
pembuatan rekening
Contoh: menganalisa/menegvaluasi konsep biller pada program
aplikasi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
sistem rekapitulasi baca meter dan pembuatan rekening yang
lebih efektif dan efisien
Contoh: membuat metode baru konsep biller pada program

aplikasi

356

CTPE

AGA

Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Penjual


Control Transaction Perfomance Evaluation

Pengetahuan dan kemampuan melakukan rekapitulasi pengelolaan unit kerja


agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi sesuai dengan target
kinerja yang disepakati, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran
Penjualan

Level
1
2

3
4
5

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan kinerja unit
Contoh: mengetahui proses pembuatan laporan kinerja niaga
Memahami proses; mampu menjelaskan latar belakang
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan kinerja
unit
Contoh: memahami proses pembuatan laporan niaga
Mampu melaksanakan pengelolaan pencapaian target kinerja
sesuai persyaratan dan standar yang berlaku
Contoh: melaksanakan proses pembuatan laporan kinerja niaga
Mampu mensupervisi pengelolaan sehingga dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan
Contoh: mensupervisi proses pembuatan laporan kinerja niaga
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pencapaian target
kinerja yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya
Contoh: menganalisa/mengevaluasi proses pembuatan laporan
kinerja niaga
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat untuk
pencapaian kinerja yang diberlakukan di seluruh Perusahaan
Contoh: membuat metode baru terhadap proses pembuatan
laporan kinerja niaga

357

ETS

AGA

Setelmen Transaksi Energi Listrik


Electric Energy Transaction Settlement

Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik pada


sistem jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan
mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui, mengerti dan mampu mengkomplikasi secara
akurat dan benar data transaksi tenaga listrik yang berhubungan
dengan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan
pembangkit, kesepakatan mengenai transafer tenaga listrik
dengan distribusi (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan
dan pelayanan sistem transmisi (TSA) serta data energy yang
digunakan untuk penyusunan laporan neraca energy sesuai
dengan peraturan yang berlaku
Contoh: mengkomplikasi data transaksi pembangkit (energy,
realisasi availability factor, realisasi pembebanan dan
ketodaksiapan pembangkit, data indicator ekonomi, data kontrak
dan lainnya), data transaksi distribusi (energy WBP/LWBP, factor
beban, beban puncak koinsiden, MVA available), data energy
untuk neraca (pemakaian sendiri gardu induk, realisasi transfer
setiap distribusi, susut transmisi setiap region).
Memahami verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA, dan
mampu melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang
sederhana sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga
listrik (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan dan
pelayanan sistem transmisi (TSA)
Contoh: perhitungan nergi WBP/LWBP, MW koinsiden (berita
acara PSA terirai ) dan perhitungan MVA available setiap
distribusi (berita acara TSA) dan membuat laporan neraca nergi
Mampu melaksanakan verifikasi data penduung setelmen PPA
termasuk indicator ekonomi serta mampu melaksanakan
perhitungan transaksi tenaga listrik yang lebih komplek
berdasarkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik dengan
perusahaan pembangkit (PPA), termasuk perusahaan
pembangkit swasta (IPP)
Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acara
JTF) dengan perusahaan pembangkit, verifikasi data indicator
ekonomi (kurs,indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar
minyak, dan lain-lain)

Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan


perjanjian jual beli tenaga listrik dengan pembangkit (PPA),
kesepakatan dengan distribusi (PSA dan TSA) serta mampu
membuat laporan dan melakukan evaluasi PPA, PSA, dan TSA
Contoh: mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan
perjanjian jual beli tenaga listrik antara suatau unit trasnmisi
dengan Single Buyer
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model setelmen
transaksi jual beli tenaga listrik yang merepresentasikan
perjanjian jual belil tenaga listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak
penjualan ke distribusi (PSA), biaya jasa transmisi (TSA) dan
mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan dengan
PSA/TSA
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model setelmen
transaksi jual beli listrik antara perusahaan pembangkit dengan
Single Buyer
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
sistem dan proses setelmen transaksi tenaga listrik yang akurat
dan akuntabel, mampu menyelesaikan perselisihan yang
berhubungan dengan mekanisme PPA dan mampu melakukan
publikasi setelmen PPA, PSA, dan TSA
Contoh: membuta metode prosedur penyelesaian klaim pada
mekanisme PPA

358

CSA

AGA

Administrasi Pelanggan
Customer Service Administration

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan administrasi pelanggan,


pengendalian proses dan kaitannya dengan fungsi-fungsi yang berhubungan,
analisa dan evaluasi hasil pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi
pelanggan, pengembangan prosedur atau metode baru dan perbaikan
prosedur kerja dalam upaya mencapai target kinerja yang ditetapkan
perusahaan

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar proses administrasi pelanggan dan
hubungannya dengan fungsi-fungsi lain, analisa dan evaluasi
hasil pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi pelanggan,
proses mengembangkan prosedur atau metode baru atau proses
memperbaiki prosedur kerja
Contoh: mengetahui koordinasi proses penyambungan baru /
perubahan daya
Memahami proses administrasi pelanggan secara komprehensif
terkait dengan administrasi di bidang pelayanan pelanggan
Contoh: memahami koordinasi proses penyambungan baru /
perubahan daya
Mampu melaksanakan proses administrasi pelanggan sesuai
dengan aturan tat usaha pelanggan (TUL) dan aturan-aturan lain
yang berlaku
Contoh: melaksanakan koordinasi proses penyambungan baru /
perubahan daya
Mampu mensupervisi pekerjaan proses administrasi pelanggan
dikaitan dengan administrasi di data pelanggan (pengukuran,
TMP, investasi penyambungan)
Contoh: mengawasi koordinasi proses penyambungan baru /
perubahan daya
Mampu menganalisa dan mengevaluasi atas kinerja administrasi
pelanggan, termasuk terkaitnya dengan administrasi di bidang
transmisi (pengukuran, TMP, investasi penyambungan), bidang
distribusi, bidang hokum, bidang sumberdaya manusai dan
organisasi, serta bidang keuangan
Contoh: menganalisa/evaluasi koordinasi proses penyambungan
baru / perubahan daya
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru

administrasi pelanggan sesuai dengan kebuthan pasar, strategi


perusahaan (termasuk) keterbatasan sumberdaya, efisiensi,
antisipasi kebutuhan masa depan) dan perkembangan teknologi
Contoh: memperbarui metode koordinasi proses penyambungan
baru / perubahan daya

359

MMA

AGA

Manajemen Pemasaran
Marketing Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan, mengorganisasikan dan


mengimplementasikan strategi untuk memanfaatkan peluang pasar dan
mengantisipasi potensi pesaing dalam meningkatkan nilai perusahaan

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar pemasaran, karakteristik produk dan
layanan, proses bisnis, dan Tarif Dasar Listrik (TDL)
Contoh: mengetahui cara pemasaran pemasaran pemasangan
baru, dan layanan 123
Memahami strukrur pasar (segmen pasar, pangsa pasar,
pesaing), struktur biaya dan pricing, pengetahuan statistic yang
berhubungan dengan pemasaran, hasil-hasil penelitian tentang
metode pemasaran
Contoh: mengetahui pangsa industri di kawasan indutri
pilogadung
Mampu melaksanakan perencanaan, pengorganisasian dan
implementasi strategi pemasaran, serta mampu mengidentifikasi
kebutuhan pasar dan memberikan perlakuan yang tepat (harga,
promosi dan tempat) sesuai dengan ketersediaan produk, target
dan segmen pasar
Contoh: melaksanakan promosi pemasaran layanan konsumen
industry di kawasan industry Karawang
Mampu mensupervisi implementasi pemasaran, mampu
menganalisa perilaku dan kebutuhan pasar dalam lingkungan
yang kompetitif, menganalisa kapasitas alat produksi,
menetapkan harga, dan menetapkan strategi bauran pasar
(marketing mix) serta mampu mengidentifikasikan dan
mengembangkan segmentasi pasar, positioning dan diferensiasi
produk, serta menetapkan perencanaan pwmasaran jangka
pendek
Contoh: mensupervisi pemasaran layanan pasokan harga tenag
alistrik pemporer untuk pelanggan di Bandung Trade Center
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil implementasi
strategi pemasaran, mampu mengembangkan product bundling
dan brand yang tepat, mengidentifikasi lingkungan kompetisi
(marketing intelligent) dan mengantisipasinya, serta
menprojeksikan target pemasaran jangka panjang

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil pemasaran


layanan paket industry berat
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
prosedur implementasi strategi pemasaran, mampu memprediksi
kecenderungan persaingan dan peluang pasar di masa depan,
dan mengembangkan strategi pemasaran terpadu yang
memungkinkan terjadinya sinergi dan seluruh elemen marketing
untuk memenangkan persaingan dalam melakukan retensi,
akuisisi pelanggan, dan penetrasi pasar
Contoh: mengembangkan produk layanan baru pemasaran
pemasangan baru di kota Bandung

4.5 ENJINIRING & KONSTRUKSI


4.5.1
369

KANTOR INDUK

CMS
Supervisi Manajemen Konstruksi
Construction Management Supervision

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengawasi pengendalian pelaksanaan


proyek secara optimal, dengan mempertimbangkan segala aspek teknologi,
sehingga sesuai dengan jadwal, mutu dan biaya sesuai kontrak, peraturanperaturan pemerintah yang berlaku serta menganalisa dan mengevaluasi
pengembangan metode dan prosedur kerja pada pelaksanaan supervise
konstruksi

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui Kegunuaan dan isi kontrak sebagai alat pengendali
proyek
Contoh: Mengetahui spesifikasi teknik, pasal-pasal dalam
kontrak, amandemen kontrak Schedule pekerjaan dan gambar
kerja
Memahami secara komprehensif spesifikasi teknik, isi kontrak,
amandemen kontrak, schedule pekerjaan, gambar kerja dan
pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait pekerjaan yang diawasi
Contoh: Memahami kesamaan dan perbedaan antara spesifikasi
teknik, gambar kerja dan isi kontrak yang lainnya yang
digunakan untuk pengawasan pekerjaan
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan

berdasarkan kontrak, gambar kerja yang telah disetujui dan


network planning
Contoh: mengawasi pekerjaan konstruksi sipil gedung pusat
pembangkit PLTU 100MW
Mampu mensupervisi dalam mendeteksi adanya penyimpanan
terhadap jadwal, spesifikasi teknik dan gambar kerja serta dapat
memberikan usulan perubahan network planning untuk
penyelesaian proyek
Contoh: membuaat alternative pilihan dari sistem pengawasan
termasuk member saran perbaikan network planning
Mampu menganalisis dan mengevaluasi sistem pengawasan
yang telah dilakukan dalam proyek yang sedang dilaksanakan
terhadap jadwal, spesifikasi teknis dan gambar kerja serta
memberikan solusinya
Contoh: mengidentifikasi kebutuhan kompetensi pengawasan
yang sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaan yang
dilaksanakan diproyek dan menambah peralatan kerja untuk
mempercepat penyelesaian pekerjaan
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
yang efektif dan efisien sesuai dengan perkembangan sistim
pelaksanaan dan kompleksitas proyek
Contoh: Menerapkan sistem pengiriman data dan hasil laporan
dari site ke Kantor Unit Manajemen Konstruksi Dan Kantro JMK
Pusat secara On-Line

370

EES
Evaluasi Supervisi Konstruksi pekerjaan Listrik
Pembangkit
Evaluation of Electric Power Contruction Supervision

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi supervise konstruksi


pekerjaan Listrik Pembangkit dan auxiliarynya meliputi generator,exiter,
trafo-trafo tegangan tinggi, tegangan menengah dan tegangan rendah,
motor-motor penggeraak pompa dan kipas, peralatan hubung bagi,
switchgear, panel control, panel proteksi, system power supply ac/dcc,
catchodic protection, dan GI pembangkit baik Konvensional maupun GIS dan
peralatan listrik lainnya agar semua peralatan tersebut diatas dapat
beroperasi dengan kapasitas dan eisiensi yang sesuai dengan spesifikasi
teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
listrik pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran supervise
konstruksi pekerjaan listrik pembangkit.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat menyebutkan pekerjaan-pekerjaan
yang berkaitan dengan evaluasi Supervisi Konstruksi pekerjaan
Listrik pembangkit
Contoh: dapat menyebutkan pekerjaan evaluasi supervise
Konstruksi pekerjaan Listrik Pembangkit
Memahami proses; mampu menjelaskan latar belakang
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi
supervise Konstruksi pekerjaan Listrik Pembangkit
Contoh: Menjelaskan proses evaluasi supervise pekerjaan listrik
pembangkit secara rinci
Mampu mengevaluasi supervise pekerjaan listrik pembangkit
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan
Contoh: Mengevaluasi supervise pekerjaan listrik pembangkit,
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai
target kinerja
Mampu mensupervisi mampu melaksanakan pengendalian dan
pembimbingan atas evaluasi supervise pekerjaan listrik
pembangkit sehingga dapat merealisasikan target kinerja
Contoh: Membimbing pelaksanaan evaluasi supervise pekerjaan
listrik pembangkit, sehingga mampu merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan

371

Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi


supervise pekerjaan listrik pembangkit yang bersifat komplek
dan atau yang belum pernah terjadi sebelumnya
Contoh: Merekomendasikan hasil evaluasi untuk peningkatan
mutu pekerjaan Supervisi pemasangan generator
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan sistem evaluasi yang lebih tepat untuk
supervise pekerjaan listrik pembangkit yang diberlakukan di
seluruh perusahaan
Contoh: Mampu menjadikan metode statistic dan empiris sebagai
sebuah standar kebijakan pekrjaan supervise kontruksi peralatan
listrik pembangkit di Perusahaan

EES
Evaluasi Pekerjaan Supervisi Proyek Gardu induk dan
Transmisi
Evaluastion of Substation & Transmission Supervision

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi supervise pembangunan


gardu induk dan Transmisi agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan Gardu Induk, menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk
membuat rencana anggaran supervise pembangunan gardu induk dan
Transmisi

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan
evaluasi supervise pembangunan gardu induk dan Transmisi
Contoh: Mengetahui unsure unsure pekerjaan evaluasi
supervise pembangunan gardu induk dan Transmisi
Memahami proses pelaksanaan pekerjaan-pekrjaan yang
berkaitan dengan evaluasi supervise pembangunan gardu induk
dan Transmisi
Contoh: Menjelaskan lintasan kritis pada pekerjaan proses
evaluasi supervise pembangunan gardu induk dan Transmisi
Mampu mengevaluasi supervise pembangunan gardu induk dan
Transmisi sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku

dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan


Contoh: Mengevaluasi ketepatan waktu dan mutu pekerjaan
supervise pembangunan gardu induk dan transmission;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta
mencapai target kinerja
Mampu mensupervisi evaluasi supervise pembangunan gardu
induk dan transmisi sehingga dapat merealisasikan target kinerja
Contoh: Membimbing pelaksanaan evaluasi supervise
pembangunan gardu induk dan transmisi, sesuai dengan target
waktu dan mutu
Mampu menganalisa dan mengevaluasi evaluasi supervise
pembangunan gardu induk dan transmisi yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya
Contoh: Merekomendasikan ketidaksesuaian hasil evaluasi untuk
peningkatan kualitas evaluasi supervise pembangunan gardu
induk dan transmisi
Mampu memperbaiki atau menyempurnakan sistem evaluasi
yang lebih tepat untuk supervise pembangunan gardu induk dan
transmisi yang diberlakukan di seluruh perusahaan
Contoh: Menjadikan metode statistic dan empiris sebagai sebuah
standar kebijakan evaluasi supervise pembangunan gardu induk
dan transmisi

372

TSDS
Supervisi Spesifikasi dan Gambar Teknik
Technical Spesification and Drawing Supervision

Kemampuan untuk men-supervisi usulan gambar teknik dan spesifikasi


secara optimal, dengan mempertimbangkan segala aspek teknologi, standar,
kesesuaian spesifikasi dan syarata teknis yang tercantum dalam kontrak
serta peraturan-peraturan yang berlaku.

Level
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui definisi dan klasifikasi gambar teknik
Contoh: mengetahui jenis gambar teknik
Memahami secara komprehensif mengenai gambar teknik,
spesifikasi teknik, kesesuaian spesifikasi dan syarat teknik yang
tercantum dalam kontrak.
Contoh: memahami kebutuhan spesifikasi teknis dalam kontrak
dengan usulan gambar
Mampu melaksanakan verifikasi terhadap gambar sesuai dengan
kesesuaian spesifikassi dan syarat teknis yang tercantum dalam
kontrak
Contoh: melaksanakan verifikasi approval drawing yang tidak
sesuai dalam kontrak
Mampu mensupervisi verifikasi gambar teknik sesuai dengan
kesesuaian spesifikasi dan syarat teknis yang tercantum dalam
kontrak, serta usulan perubahannya.
Contoh: mampu memeriksa dan mengkoreksi terhadap hasil
verifikasi gambar teknik
Mampu menganalisis dan mengevaluasi usulan perubahan
gambar dan spesifikasi teknik jasil pengawasan verifikasi gambar
teknik yang telah dilakukan dalam proyek yang sedang
dilaksanakan
Contoh: merumuskan identifikasi ususlan perubahan gambar
teknik, yang mungkin dapat menyebabkan adanya amandemen
dalam kontrak
Mampu mengembangkan metode sistem pengawasan yang
optimal terhadap verifikassi gambar dan spesifikasi teknik
Contoh: menentukan mekanisme pengawasan verifikasi gambar
teknik untuk mencepat pelaksanaan pekrjaan

373

GSP
Pengadaan Barang dan Jasa
Goods and Services Procurement

Pengetahuan dan kemampuan tentang kegiatan untuk melaksanakan proses


pengadaan Barang dan Jasa, mulai dari analisa lingkup pengadaan,
penyusunan jadwal;dokumen; dan HPS, mengevaluasi dokumen, pengusulan
hingga pengumuman pemenang pengadaan Barang dan Jasa, bersama-sama
dengan Tim/Panitia Pengadaan Barang dan Jasa.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat menyebutkan pekerjaan-pekrjaan
yang berkaitan dengan proses pengadaan Barang dan Jasa dari
hulu sampai hillir
Contoh: dapat menyebutkan metode pengadaan Barang danJasa
Memahami proses; mampu menjelaskan latar belakang
pelaksanaan pengadaan yang berkaitan metode pengadaan
yang sesuai
Contoh: menjelaskan proses evaluassi terhadap dokumen
penawaran secara rinci
Mampu melaksanakan; mampu melaksanakan proses pengadaan
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan
Contoh: menyusun dokumen pengadaan
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekrjaan pengadaan
barang dan jasa sehingga dapat merealisasikan target kinerja
Contoh: mampu membimbing pelaksanaan evaluasi terhadap
dokumen penawaran
Mampu menganalisisi dan mengevaluasi dapat diandalkan dalam
menyelesaikan permasalahan proses pengadaan barang dan jasa
yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Contoh: mampu merekomendasikan hasil evaluasi untuk
dijadikan rekomendasi bahan negoisasi pengadaan barang dan
jasa dengan metode pemeliharaan langsung atau penunjukan
langsung
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan sistem evaluasi yang lebih tepat untuk proses
pengadaan barang dan jasa yang diberlakukan di seluruh
perusahaan
Contoh: mampu menjadikan metode e-procurement sebagai

sebuah standar kebijakan pelaksanaan pengadaan barang dan


jasa di Perusahaan

4.5.2

374

ORGANISASI PELAKSANAAN

SIS
Supervisi Pekerjaan Survey & Investigasi
Survey & Investigation Supervision

Pengetahuan tentang macam, prosedur dan metode pengawasan pekerjaan


Survey dan Investigasi, serta kemampuan melaksanakan dan
mengembangkan metode pengawasan pekerjaan Servay & Investigasi.
Sesuai standar yang ditetapkan perusahaan

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan pengawasan, untuk pekerjaan
Survey dan Investigasi
Contoh: Mengetahui macam pekerjaan Survey dan Investigasi
yang diawasi
Memahami prosedur pekerjaan pengawasan untuk pekrjaan
Servey atau Investigasi
Contoh: Melaksanakan prosedur pekerjaan pengawasan untuk
pekerjaan Servey dan Investigasi
Mampu melaksanakan pengawasan dan prosedur yang
ditetapkan, mampu mengawasi penggunaaan peralatan kerja
Surveyor atau Investigassi sesuai dengan fungsinya
Contoh: Melaksanakan pengawasan terhadap
penggunaan/pengoperasian alat ukur atau sodir dll.
Mampu mensupervisi pengawasan secara komprehensif, dalam
penggunaan peralatan kerja Surveyor dan peralaatn Investigasi
sesuai dengan fungsinya
Contoj: mensupervisi pengawasan terhadap
penggunaan/pengoperasian alat ukur, sodir dll.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi sistim pengawasn yang
telak dilakukan untuk pekerjaan pengukuran atau investigasi
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pengawasan
pekerjaan pengukuran atau investigasi
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
atau memperbaiki prosedur pengawasan penggunaan alat kerja,
alat ukur dan alat investigasi yang berkaitan dengan kegiatan
pembangunan
Contoh: Menyempurnakan metode pengawasan pekerjaan

penyelidikan tahan dengan Sodir atau boring

375

EWS
Supervisi Pekerjaan Tanah
Earth Work Superrvison

Pengetahuan pengawasan tentang pembersihanlapangan, membersihkan


pepohonan, membongkar komponen bangunan lama baik yang tampak
diatas permukaan maupun yang terpendam didalam tanah, menggali,
memecah batu, memotong tebih, tunneling, menimbun, memadatkan,
dewatering.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengethaui Cara Pengawasan untuk macam dan jenis pekerjaan
tanah yang dilaksanakan pada pembangunan proyek Pembangkit
dan Jaringan antara lain: pembersihan lapangan, pembongkaran
komponen bangunan lama baik yang tampak diatas permukaaan
maupun yang didalam tanah, penggalian tanah biasa,
pemecahan tanah batu, pemotongan tebing, penimbunan,
pemadatan, tunneling dan dewatering.
Contoh: Mengetahui cara mengawasi pekerjaan Pemadatan
Tanah
Memahami cara Pengawasan untuk macam dan jenis peralatan
yang digunakan untuk pekerjaan tanah antara lain: untuk galian
(excavator, buldoser, Backhoe dan alat bantu dump truckshovel)
dan untuk pemadatan ( Road Roller, Tire Roller, Vibrator Roller,
penggetar pemadat (Stamper),
Contoh: memahami cara pengawasan terhadap penggalian tanah
dengan alat berat (Backhoe)
Mampu melaksanakan pengawasan secara tepat guna sesuai
spesifik teknik semua peralatan-peralatan yang digunaakn untuk
pekerjaan tanah antara lain: penggalian tanah biasa, pemecahan
batu, pemotongan tebing, penimbunan, pemadatan, dewatering.
Contoh: Pengawasan terhadap pemilihan penggunaan mesin
pemadat sesuai dengan tekstur tanah dan struktur timbunan
(Vibrator Roller untuk pemadatan tanah dengan jenis sirtu)
Mampu mensupervisi pengawasan semua pekrjaan tanah
danmampu mendeteksi bila ada penyimpangan terhadap metode
yang telah ditetapkan dalam kontrak
Contoh: Mengawasi dan mengendalikan pekerjaan pengendalian
dan pengeringan untuk pekerjaan Basement dan Pondasi Water
Pump House (CWPH)
Mampu menganalisis dan mengevaluasi sistem untuk pekerjaan

tanah serta mampu memberikan solusi pada proyek Pembangkit


dan Jaringan agar lebih efisien dan efektif
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pengawasan
penggalian dan pengeringan galian CWPH
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
pengawasan untuk pekerjaan pekerjaan tanah konstruksi sipil
Pembangkit dan Jaringan
Contoh: Memperbaiki prosedur hubungan kerja pengawasan
pekerjaan sipil yang berkaitan dengan pekerjaan tanah dengan
pengawas Mekanikal dan Elektrikal

376

FRS
Supervisi Konstruksi Pondasi & Dinding Penahan Tanah
Fondation & Retaining Wall Construction Supervision

Pengetahuan tentang prosedur dan teknik pengawasan pembangunan


tentang pekerjaan pembuatan pondasi telapak/pelat, pondasai rakit,
pondasai sumuran (kaison), pondasi pancang, pondasai bor, pondasi franki,
pondasi hidro pile, pondasi mass beton (mass concrete foundation),
pengetesan/pengujian pondasi dan dinding penahan tanah (turap)

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui Cara Pengawasan untuk macam dan jenis bangunan
pondasi dan turap yang dilaksanakan pada pembangunan proyek
Pembangkit dan Jaringan
Contoh: Mengetahui cara mengawasi pekerjaan pembangunan
pondasi tertentu
Memahami cara Pengawasan untuk macam dan jenis semua
peralatan yang digunakan untuk pekerjaan bangunan pondasi
yang dilaksanakan pada proyek Pembangkitan dan Jaringan
Contoh: Memahami cara pengawasan terhadap pekerjaan
pondasi tiang pancang beton
Mampu melaksanakan pengawasan pekerjaan semua typr-type
pondasi sesuai dengan prosedur yang dtetapkan dalam kontrak
Contoh: Melaksanakan pengawasan terhadap beberapa jenis
pekerjaan pondasi dari peralatan sederhana sampai dengan
peralatan modern
Mampu mensupervisi mengendalikan pengawasan semua jenis
pekerjaan pondasi dan mampu mendeteksi bila ada
penyimpangan terhadap metode yang telah ditetapkan dalam
kontrak
Contoh: Mengawasi dan mengendalikan Pemancangan pondasi
pancang beton dan pelaksanaan kalendering
Mampu menganalisa dan mengevaluasi sistim pemancangan
pondasi pancang dan hasil pengujian dya dukung pondasi serta
mampu memmberikan solusi agar lebih efisien dan efektif
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pengujian
pekerjaan pondasi pancang dengan (Loading test)
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
pengawasan untuk pekerjaan pembuatan pondasi beserta
pengujiannya
Contoh: Memperbaiki prosedur hubungan kerja pengawasan

pekerjaan sipil yang berkaitan dengan pekerjaan tanah dengan


pengawasan Mekanikal dan Elektrikal

377

CCS
Supervisi Konstruksi Beton
Concrete Constriction Supervision

Pengetahuan tentang prosedur dan teknik pengawasan pembangunan


konstruksi beton bertulang, mampu merencanakan supervise, dan
mengembangkan metode supervisi teknologi beton di proyek dan memahami
metode pengetesan mutu beton sehingga memenuhi standar sesuai
ketetapan yang tercantum dalam spesifikasi kontrak sehingga peraturanperaturan pemerintah yang berlaku
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan teknologi beton (Material Beton,
Mutu Beton, Pengerjaan Beton, Pelaksanaan ngecoran) dan
konstruksi beton, Baja Tulangan dan awat Pengikat, Cetakan
danAcuan, Bangunan Beton Bertulang)
Contoh:Mengetahui pekerjaan pemasangan penulangan
pelat,valok dan kolom beton
Memahami secara spesifik dan kegunaannya macam matrial
beton, mutu beton,pengerjaan beton,pelaksanaan beton,mutu
baja tulangan,cetakan dan acuan beton supaya hasil pekerjaan
beton dilapangan sesuai dengan kemauan perencana
Contoh: Memahami perbedaan kegunaan semen typr 5 dan
semen type 3 untuk konstruksi beton
Mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi beton
disegala medan (di tanah darat, di rawa, di pantai atau di
tempat-tempat kondisi khusus) dan mampu membaca hasil
laporan pengujian benda iju di laboratorium
Contoh: Mengawasi pelaksanaan konstruksi beton mutu tinggi
untuk pondasi CWPH tiang pancang di tepi pantai
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan beton
disegala medan (di tanah darat, di rawa, di pantai atau di
tempat-tempat kondisi khusus), dan dapat menegtahui dengan
cepat bila dalam pelaksanaan dilapangan terjadi penyimpangan
terhadap spesisikasi dalam kontrak atau peraturan yang berlaku
maupun hasil laporan pengujian benda uji di laboratorium
Contoh: Mengawasi pelaksanaan konstruksi beton mutu tinggi
atau mutu beton untuk pondasi Boiler (pondasi mas beton)
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengawasan
pekerjaan beton dan hasilpengujian benda uji beton serta
mampu memberikan alternative splusi bila terjadi mutu
konstruksi beton yang dilaksanakan tidak memenuhi syarat mutu
yang dikehendaki oleh perencana

378

Contoh: Menentukan untuk diadakan tes Non Destruksif


dilapangan untuk konstruksi beton yang hasil tes benda ujinya
memenuhi syarat (tes Palu Beton/Core Test)
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
pengawasan untuk pekerjaan konstruksi beton disegala medan
(ditanah darat, dirawa, dipantai atau di tempat-tempat kondisi
khusus) dan menetapkan solusi dari hasil pengujian benda uji
beton maupun konstruksi beton yang telah selesai dikerjakan
tetapi hasil tes mutunya tidak memenuhi syarat.
Contoh:Menentukan alternative jenis tes konstruksi beton
dengan sistim pembebanan langsung

SWS
Supervisi Konstruksi Baja & Kayu
Stell & Wood Contruction Supervision

Pengetahuan tentang prosedur dan teknik pengawasan


pembangunan/pemasangan konstruksi baja (Siding/roofing, struktur baja,
jembatan baja) dan konstruksi kayu (perancah dari kayu, jembatan kayu,
rangka atap), mutu baja dan mutu kayu, sambungan konstruksi baja dan
sambungan konstruksi kayu.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan konstruksi baja ( spesifikasi
material baja ukuran, jenis, maupun mutunya), gambar kerja dan
kelengkapannya dari konstruksi kayu (mutu kayu, jenis kayu,
macam sambungan kayu)
Contoh: Mengetahui jenis profil baja dengan dimensi ukuran dan
mutunya
Memahami secara spesifik dan kegunaannya macam matrial
baja/kayu, mutu baja/kayu, pengerjaan baja/kayu, pelaksanaan
baja/kayu, dan alat sambung untuk konstruksi baja/kayu
Contoh: Memahami perbedaan kegunaan mesin bor dengan
mesin pons untuk sambungan konstruksi baja
Mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi
baja/kayu dari egala bentuk alat sambung konstruksi baja/kayu
(baut,keeling, las/baut, keeling, paku, pasak, dan lem.
Contoh: Mengawasi pelaksanaan konstruksi siding/roofing di
proyek pembangkit/struktur baja di gardu induk
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan baja/kayu di
tempat-tempat kondisi khusus), dan dapat mengetahui dengan
cepat bila dalam pelaksanaan dilapangan terjadi penyimpangan

terhadap spesifikasi dalam kontrak atau peraturan yang berlaku


maupun dari hasil laporan pengujian benda uji di laboratorium
Contoh: Mengawasi pelaksanaan konstruksi baja/kayu untuk
perancahan dan begesting balok dengan bentang yang relative
panjang
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengawasan
pekerjaan baja/ hasil pekerjaan kayu serta mampu memberikan
alternative solusi bila terjadi penyimpangan dilapangan
Contoh: Menganalisa, mengevaluasi dan memberikan solusi
terhadap hasil pekerjaan sambungan baja dengan las atau
keeling
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
pengawasan untuk pekerjaan konstruksi baja atau konstruksi
kayu menetapkan solusi bila standar mutu pekerjaan tidak
meemnuhi syarat
Contoh: Menentukan alternative jenis sambungan konstruksi
baja/kayu yang efelktif dan efisien

379

SFS
Supervisi Pemasangan Batu & Finishing
Stone Contruction & Finishing Supervision

Pengetahuan tentang prosedur dan teknik pengawasna pekerjaan supervise


pasangan batu dan finishing, mampu merencanakan dan mengembangkan
metode teknologi pengawasan batu dan finishing di proyek dan memahami
proyek dan memahami metode pengetesan mutu pasangan batu dan
finishing sehingga memenuhi standar sesuai ketetapan yang ada dalam
spesifikasi kontrak.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui Cara pengawsan untuk macam dan jenis batu yang
dipasangan untuk bangunan gedung yang dilaksanakan pada
pembangunan proyek Pembangkit dan Jaringan
Contoh: Mengetahui pekerjaan jenis dan karakteristik batubatuan yang dipasang pada bangunan gedung control gardu
induk
Memahami secara spesifik dan kegunaan dari macam-macam
peralatan yang dipakai untuk pekerjaan pemasangan batu dan
finishing
Contoh: Memahami prosedur pemasangan batu marmer untuk
dinding dan lantai
Mampu melaksanakan pekerjaan pengawsan pekerjaan
pemasangan batu pualam, batu bata, batu granit dan sejenisnya
Contoh: Melaksanakan pengawasan pemasangan batu granit
atau marmer
Mampu mensupervisi dan menegndalikan pekerjaan
pemasangan batu dan finishing di tempat-tempat kondisi
khusus), dan dapat mengetahui dengan cepat bila dalam
pelaksanaan dlapangan terjadi penyimpangan terhadap
spesifikasi dalam kontrak atau peraturan yangberlaku maupun
dari cara pengujian untuk hasil pemasangan yang baik
Contoh: Mengawasi pengujian terhadap pemasangan lantai
keramik dan ukuran yang besar
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengawasan
pekerjaan batu dan finishing, mampu memberikan alternative
solusi bila terjadi penyimpangan dilapangan
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan finishing
dinding
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode

pengawasan untuk pekerjaan pasangan batu dan finishing dan


menetapkan solusi bila standar mutu pekerjaan tidak memenuhi
syarat
Contoh: Mennetukan alternative jenis peralatan atau jenis bahan
yang dipakai untuk lebih indah, efektif dan efisien.

380

CPS
Supervisi Bangunan Pelindung Pantai
Coastal Protection Structure Supervision

Pengetahuan tentang prosedur dan teknik pengawasan konstruksi bangunan


pelindung pantai Mengetahui macam pekerjaan jenis-jenis bangunana pantai
(groine, revertmen, seawall, bilkhead, breakwater, jetty),
mampumerencanakan supervise, dan mengembangkan metode supervise
bangunan pelindung pantai antara lain: merubah laju transport sedimen
sepanjang pantai, mengurangi energy gelombang yang sampai ke pantai,
memperkuat / melindungi pantai agar mampu menahan serangan gelombang
untuk sarana proyek pembangkit

Level
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan jenis-jenis bangunan pantai
( groine, revertmen, seawall, bilkhead, breakwater, jetty).
Contoh: Mengetahui kegunaan jenis bangunan Jetty
Memahami cara Pengawasan untuk macam dan jenis peralatan
yang digunakan untuk pekerjaan bangunan pelindung pantai
antara lain: untuk galian (excavator, buldoser, Backhoe, dan alat
bantu dump truck, shole dan untuk pemadatan (Rolad Roller, Tire
Roller, Vibrator Roller, penggetar alat berat (Backhoe)
Contoh:Memahami cara pengawasan terhadap pembuatan jetty
dengan alat berat (Backhoe)
Memahami pengawasan secara tepat guna sesuai spesifik semua
jenis bahaan yang digunakan untuk pekerjaan pelindung pantai
antara lain : rubble mounds, batu alam, tretrapod, quardripod,
hexapod, beton blok, dolos dll
Contoh: Mengetahu cara pengawasan terhadap pembuatan
breakwater dengan alat berat (Backhoe)
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pengawaan semua
jenis pekerjaan pelindung pantai dan maupun mendeteksi bila
ada penyimpangan terhadap metode uang telah ditetapkan
dalam kontrak
Contoh: Mengawasi dan mengendalikan pembangunan
konstruksi jetty dan breakwater
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengawasan
pekerjaan bangunan pelindung pantai, mampu memberikan
alternative solusi bila terjadi penyimpangan dilapangan
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pembangunan
breakwater

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode


pengawasan untuk pekerjaan konstruksi bangunan pelindung
pantai menetapkan solusi bila standar mutu pekerjaan tidak
memenuhi syarat
Contoh: Menentukan alternatif jenis peralatan yang dipakai untuk
lebih efektif dan efisien

381

BWS
Supervisi Pekerjaan Boiler PLTU
Boiler Work Supervision

Pengetahuan dan kemampuan untuk pengawasan dan pengendalian


pekerjaan konstruksi Boiler, meliputi konstruksi Boiler Steel Structure, Boiler
Proper (Furnance, Boiler Drum, Superheater, Reheater, Economizer, Hopper,
Down Comer, Riser Tube dan Header), Boiler &Auxiliary [FDF (Force Draught
Fan), PAP (Primary Air Fan), IDF (Induction Draught Fan) dan ESP (Electro
Static Precipitator)] dan Boiler & Anciliary (Coal Bunker,Coal Feeder, Coal Mill
dan Chimney), sehingga sesuai dengan jadwal, mutu dan biaya yang telah
ditentukan serta analisa dan evaluasi, pengembangan metode dan prosedur
kerja pada pelaksanaan supervise konstruksi

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis konstruksi instalasi Boiler, meliputi
konstruksi Boiler Steel Structure, Boiler Proper, Boiler & Auxiliary
dan Boiler & Anciliary
Contoh: membedakan konstruksi Boiler Proper, Boiler & Auxiliary
dan Boiler & Anciliary
Memahami secara komprehensif tipe boiler, lingkup pekerjaan
pengawasan, basic communication, jadwal pelaksanaan,
spesifikasi teknik, gambar detail, network planning dan
hubungan dengan institusi terkait (owner, konsultan, kontraktor)
Contoh: Memahami beda pokok tipe boiler yaitu PC (Pulverizer
Combustion) Boiler, CFB (Circulating Fluedize Bed) Boiler dan
Stoker Boiler serta jenis Boiler berdasarkan tekanan, yaitu jenis
Boiler SubCristical dan Supercritical
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan
berdasarkan pada jadwal dan spesifikasi teknis kontrak, gambar
detail yang telah disetujui dan network planning
Contoh: mengawasi pekerjaan Boiler Steel Structure dan
peralatan Boiler Proper dan peralatan Boiler,Aux &Anciliary serta
pengelasannya
Mampu mengawasi dan mengendalikan pekerjaan konstruksi,
mampu mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadwal,
spesifikasi teknis dan gambar detail serta dapat memberikan
usulan penyelesaiannya termasuk mampu merubah network
planning
Contoh: menditeksi ketidak cocokan material yang dipasang (Mill
Sertificate) dengan yang tercantum pada dokumen kontrak
(specification)

382

Mampu menganalisa dan mengevaluasi masalah rutin dan non


rutin yang timbul pada pengawasan konstruksi terhadap jadwal,
spesifikasi teknis dan gambar serta menentukan solusinya
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis
yang tidak diinginkan dengan analilsa network planning
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
pelaksanaan konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat
waktu pelaksanaan, dengan sumberdaya optimal
Contoh: Menerapkan program Think Tank di PLN JMK induk untuk
mengatasi masalah di lapangan dengan on line

TWS
Supervisi Pekerjaan Turbin & Auxiliaries
Turbin & Auxiliaries Work Supervision

Pengetahuan dan kemampuan untuk pengawasan dan pengendalian


pekerjaan konstruksi Turbin & Auxiliarie meliputi antara lain : Rotor turbin,
Stator turbin, Bantalan turbin, Turning gear, Governor valve, Main top valve,
Gland labyrinth, Vacuum breaker, System pelumasan, System proteksi,
Condenser, untuk menjaga mutu/kualitas, jadwal dan biaya seperti yang
telah ditentukan di dalam kontrak (contract requirement),serta melakukan
analisa dan evaluasi , pengembangan metode dan prosedur kerja pada
pelaksanaan Supervisi Konstruksi Pembangunan Unit Unit Pembangkit, Rotor
turbin, Stator turbin, Bantalan turbin, Turning gear, Governor valve, Main top
valve, Gland labyrinth, Vacuum breaker, System pelumasan, System proteksi,
Condenser, untuk menjaga mutu/kualitas, jadwal dan biaya seperti yang
telah ditentukan di dalam kontrak (contract requirement),serta melakukan
analisa dan evaluasi , pengembangan metode dan prosedur kerja pada
pelaksanaan Supervisi Konstruksi Pembangunan Unit Unit Pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan jenis konstruksi turbin (single casing,
double casing, tandem compound, dll) meliputi liputan utama
turbin, le;engkapan peralatan turbin dan peralatan bantu turbin
Contoh: Mengetahui perbedaan jenis turbin baik pembangkit
thermasl maupun pembangkit tenaga air
Memahami pengawasan pemasangan peralatan turbin
berdasarkan pada jadual dan spesifikasi teknis kontrak serta
network planning
Contoh: Memahami pekerjaan pemasangan turbin dan

383

kelengkpan peralatan lainnya sesuai prosedur (installation


Manufacture Procedure), Standar & Code Boler) dan Stoker boiler
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan
turbin berdasarkan pada jadual dan spesifikasi teknis kontrak
serta network planning
Contoh: mengawasi pekerjaan pemasangan turbin dan
kelengkapan peralatan lainnya sesuai prosedur (installation
Manufacture Procedure), Standar & Code
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan konstruksi,
mampu mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadual,
spesifikasi teknis, gambar kerja, metode kerja serta mencari
penyebab permasalahannya
Contoh: mencari penyebab keterlambatan dan mendeteksi
ketidak cocokan material yang dipasang (mill certificate) dengan
yang tercantum pada kontrak dokumen
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non
rutin yang timbul pada pengawasan konstruksi terhadap jadual,
spesifikasi teknis dan gambar kerja serta dapat menentukan
solusinya
Contoh:Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis yang
tidak diinginkan dengan analisa network planning
Mampu mengembangkan dan menetukan metode pengawasan
konstruksi yang lebih efektif untuk memperdepat waktu
pelaksanaan dengan mengoptimalkan sumberdaya
Contoh: Menerapkan program Think Tank di PLN JMK induk untuk
mengatasi masalah di lapangan dengan on line

BPS
Supervisi Pekerjaan Balance of Plant PLTU
Balance of Plant work Supervision

Pengetahuan dan kemampuan untuk pengawasan dan pengendalian


pekerjaan konstruksi BOP yang terdiri dari MED (Multi Effec Desalination
Plant)/ RO (Reverse Osmosis), CWP (Circulating Water Pump), WWTP (Waste
Water Treatment Plant), Chloronation Plant, Coal Handling Facilities, Ash
Handling Facilities, Fuel Oil System, Fire Fighting System, Hydrogen System,
Laboratory Sysytem Service & Potable Water System,AC & Ventilation System
dan Workshop, sehingga sesuai dengan jadwal, mutu dan biaya yang telah
ditentukan serta analisa dan evaluasi, pengembangan metode dan prosedur
kerja pada pelaksanaan supervise konstruksi

Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis dan macam konstruksi BOP, meliputi


pemasangan peralatan-peralatan dan cara kerja BOP
Contoh: membedakan pemasangan konstruksi satu sama lainnya
(missal Circulating Water Pump dan Fuel Oil System)
Mengetahui secara komprehensif type-type Bop, Lingkup
pekerjaan, basic communication, jadwal pelaksanaan, spesifikasi
teknik, gambar detail, network planning dan hubungan dengan
istitusi terkait
Contoh: Mengetahui beda pokok type-type dan fungsi BOP yaitu
circulating water pump, water treatment plant dll
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan
berdasarkan pada jadwal, spesifikasi teknik, kontrak, gambar
detail yang telah disetujui dan network planning
Contoh: Mampu mengawasi pekerjaan konstruksi semua jenis
peralatan BOP
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan konstruksi,
mampu mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadwal,
spesifikasi teknis, kontrak dan gambar detail serta dapat
memberikan usulan penyelesaiannya termasuk mampu merubah
network planning
Contoh: mendeteksi ketidak cocokan barang / material yang
dipasang (Mill Sertificate) dengan yang tercantum pada dokumen
kontrak (specification)
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non
rutin yang timbul pada pengawasan konstruksi terhadap jadwal,
spesifikasi teknis dan gambar serta dapat menentukan solusinya
Contoh: merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis
yang tidak diinginkan dengan analisa network planning
Mampu mengembangkan danmenentukan metode pengawasan
pelaksanaan konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat
waktu pelaksnaan dengan sumber daya optimal
Contoh: Menerapkan program Think Tank dari PLN JMK Induk
untuk mengatasi masalah-masalah di lapangan dengan on line

384

HMS
Supervisi Pengelolaan Material di lapangan
Handling, Receiving Materals & Equipment On Site
Supervision

Pengetahuan dankemampuan untuk pengawasi dan pengendalian dalam


pelaksanaan pengelolaan, penyimpanan material dan peralatan di lapangan,
mencangkup supervise pengelolaan material di fabrikan, proses kepabeanan,
pengiriman material dari pelabuhan sampai site, mengevaluasi dan
menyetujui forwader, transportasi prosedur, storage manual dan material
reseiving report.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dan memahami tata cara penerimaan material dan
peralatan dari Pelabuhan sampai dengan penyimpanan di
Lapangan
Contoh: Mengetahui tata cara pengakngkutan material sejak di
Manufacturer, Pelabuhan sampai pemeriksaan di Lapangan
Memahami pengawasan terhadap proses persetujuan Forwarder
jadwal pengapalan dan pengendalian kualitas sejak di
Manufacturer, Pengapalan sampai dengan trasportasi material
dan peralatan di lapangan berdasarkan pada jadwal dan
spesifikasi teknis kontrak serta network planning
Contoh: Memahami proses persetujuan Forwarder, pengendalian
kualitas di Manufactuer sebelum dikapalnkan dan penerbitan
MRR terhadap material dan peralatan di lapangan sesuai
(Transportation Procedure)
Mampu melaksanakan dan mengevaluasi persetujuan Forwarder
dan Transportation prosedur sesuai ketentuan yang berlaku dan
mengendalikan shipment schedule berdasarkan pada jadual dan
spesifikasi teknis kontrak serta network planning
Contoh: Mememriksa kualitas sesuai dokumen QA/QC di
Manufacturer dan memeriksa kompetensi Forwarder yang akan
ditunjuk dan kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi
sesuai prosedur (Transportation Procedure)
Mampu mensupervisi dan mengendalikan kualitas sesuai ITP
yang telah disetujui dan proses penerbitan L/C dan pembebasan
Pajak & Bea masuk sesuai ketentuan yang berlaku.serta
memberikan solusi terhadap penyebab permasalahannya
Contoh: Mencari solusi dalam penyelesaian keterlambatan
transportasi material dan peralatan serta dapat mendeteksi

ketidak cocokan material yang kirim dengan yang tercantum


pada kontrak dokumen
Mampu mengevaluasi dan menganalisa permasalahan rutin dan
non rutin yang timbul pada pengawasan konstruksi dan
memberikan solusi terhadap permasalahan dengan
memperhatikan jadual, spesifikasi teknis
Contoh: Merekomendasikan untuk menolak atau perbaikan
terhadap material yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak
tanpa mengabaikan solusi pernyelesaiannya sesuai target sesuai
kontrak
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
Transportasi Material dan peralatan yang lebih efektif untuk
mempercepat waktu pelaksanaan dengan mengoptimalkan
sumberdaya
Contoh: Menerapkan dan mengefektifkan sistem koordinasi antar
institusi terkait untuk mengatasi masalah pengelolaan material
di lapangan

385

PMS-PLTU
Supervisi
Pekerjaan Turbin Uap & Auxiliaries Works
Supervision pada PLTU
Prime Mover & Auxiliaries Works Supervision Coal Fired

Pengetahuan dan kemampuan untuk Pengawasan, Pengendalian pekerjaan


supervise konstruksi Turbin Uap & Auxiliaries pada Pembangkit Listrik Tenaga
UAP (PLTU) meliputi antara lain : Rotor, Stator, Lower, & Upper Casing,
Bearings, Turning Gear, Main Stop Valve, Governor Valve, Condenser,
Condensate Pumps, Low Pressure Heaters, Deaerator, Piping system, Sistem
Proteksi, dll, untuk menjaga kualitas, jadual dan biaya sesuai yang telah
ditentukan di dalam kontrak (contract requipments). Selanjutnya dapat
melakukan Analisa, Evaluasi dan Pengembangan Metode yang Effektif pada
pelaksanaan Supervisi Konstruksi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU)

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis kosntruksi mesin penggerak
pembangkit (single casing, double casing, tandem compound,
dll) meliputi peralatan utama turbin, kelengkapan peralatan
turbin dan peralatan bantu turbin
Contoh: Mengetahui perbedaan jenis TURBIN pada Pembangkit
Listrik dan jenis peralatan bantu
Memahami secara komprehensif specifikasi teknis, gambar kerja
dan lingkup pekerjaan pengawasan mesin penggerak
pembangkit, basic communication, dan hubungan Instansi terkait
seperti Owner, Konsultan dan Kontraktor
Contoh: memahami dengan baik isi kontrak, membandingkan
gambar kerja dengan spesifikasi TURBIN didalam kontrak untuk
bahan pengawasan di lapangan
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan
mesin penggerak pembangkit berdasarkan pada jadual dan
spesifikasi teknis kontrak serta network planning
Contoh: Mampu mengawasi pekerjaan pemasangan turbin dan
kelengkapan peralatan lainnya sesuai gambar kerja dan metode
kerja/prosedur (installation Manufacturer Procedure), serta
Standar & Code yang disepakati
Mampu mensupervisi dan menendalikan pekerjaan konstruksi,
mampu mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadual,
spesifikasi teknis, gambar kerja, metode kerja serta mencari
penyebab permasalahannya

386

Contoh: mencari penyebab keterlambatan dan mendeteksi


ketidak cocockan material yang dipasang (mill certificate)
dengan yang tercantum pada kontrak ddokumen atau gambar
kerja
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non
rutin yang timbul pada pengawasan kontruksi terhadap jadual,
spesifikasi teknis dan gambar kerja serta dapat menentukan
solusinya
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis
yang tidak diinginkan dengan analisa network planning
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu
pelaksanaan dengan mengoptimalkan sumberdaya
Contoh: Mampu menerapkan dan mengeffektifkan sistem
koordinasi antar instituasi terkait untuk mengatasi masalah di
lapangan

PMS-PLTP
Supervisi Pekerjaan Turbin Uap & Auxiliaries Works
Supervision pada PLTP
Prime Mover & Auxiliaries Works Supervision

Pengetahuan dan kemampuan untuk Pengawasan, Pengendalian pekerjaan


supervisi konstruksi Turbin Uap & Auxiliaries pada Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) meliputi antara lain : Rotor, Stator, Lower, & Upper Casing,
Bearings, Turning Gear, Main Stop Valve, Governor Valve, Condenser,
Condensate Pumps, Low Pressure Heaters, Deaerator, Piping system, Sistem
Proteksi, dll, untuk menjaga kualitas, jadual dan biaya sesuai yang telah
ditentukan di dalam kontrak (contract requipments). Selanjutnya dapat
melakukan Analisa, Evaluasi dan Pengembangan Metode yang Effektif pada
pelaksanaan Supervisi Konstruksi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP)

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis kosntruksi mesin penggerak
pembangkit (single casing, double casing, tandem compound,
dll) meliputi peralatan utama turbin, kelengkapan peralatan
turbin dan peralatan bantu turbin
Contoh: Mengetahui perbedaan jenis TURBIN pada Pembangkit
Listrik dan jenis peralatan bantu
Memahami secara komprehensif specifikasi teknis, gambar kerja
dan lingkup pekerjaan pengawasan mesin penggerak

387

pembangkit, basic communication, dan hubungan Instansi terkait


seperti Owner, Konsultan dan Kontraktor
Contoh: memahami dengan baik isi kontrak, membandingkan
gambar kerja dengan spesifikasi TURBIN didalam kontrak untuk
bahan pengawasan di lapangan
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan
mesin penggerak pembangkit berdasarkan pada jadual dan
spesifikasi teknis kontrak serta network planning
Contoh: Mampu mengawasi pekerjaan pemasangan turbin dan
kelengkapan peralatan lainnya sesuai gambar kerja dan metode
kerja/prosedur (installation Manufacturer Procedure), serta
Standar & Code yang disepakati
Mampu mensupervisi dan menendalikan pekerjaan konstruksi,
mampu mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadual,
spesifikasi teknis, gambar kerja, metode kerja serta mencari
penyebab permasalahannya
Contoh: mencari penyebab keterlambatan dan mendeteksi
ketidak cocockan material yang dipasang (mill certificate)
dengan yang tercantum pada kontrak ddokumen atau gambar
kerja
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non
rutin yang timbul pada pengawasan kontruksi terhadap jadual,
spesifikasi teknis dan gambar kerja serta dapat menentukan
solusinya
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis
yang tidak diinginkan dengan analisa network planning
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu
pelaksanaan dengan mengoptimalkan sumberdaya
Contoh: menerapkan dan mengeffektifkan sistem koordinasi
antar instituasi terkait untuk mengatasi masalah di lapangan

PMS-PLTG
Supervisi Pekerjaan Turbin Gas & Auxiliaries Works
Supervision pada PLTg
Prime Mover & Auxiliaries Works Supervision

Pengetahuan dan kemampuan untuk Pengawasan, Pengendalian pekerjaan


supervisi konstruksi Turbin & Auxiliaries pada Pembangkit Listrik Gas (PLTP)
meliputi antara lain : Gas Turbine Module (Compresor Combuser
Turbunie),Air Inlet System, Inlet Gate Valve, Bearing, Turning Gear,Piping
system, Sistem Proteksi, dll, untuk menjaga kualitas, jadual dan biaya sesuai
yang telah ditentukan di dalam kontrak (contract requipments). Selanjutnya
dapat melakukan Analisa, Evaluasi dan Pengembangan Metode yang Effektif

pada pelaksanaan Supervisi Konstruksi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas


(PLTP).

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis kosntruksi mesin penggerak
pembangkit (single casing, double casing, tandem compound,
dll) meliputi peralatan utama turbin, kelengkapan peralatan
turbin dan peralatan bantu turbin
Contoh: Mengetahui perbedaan jenis turbin pada Pembangkit
Listrik dan jenis peralatan bantu
Memahami secara komprehensif specifikasi teknis, gambar kerja
dan lingkup pekerjaan pengawasan mesin penggerak
pembangkit, basic communication, dan hubungan Instansi terkait
seperti Owner, Konsultan dan Kontraktor
Contoh: memahami dengan baik isi kontrak, membandingkan
gambar kerja dengan spesifikasi TURBIN didalam kontrak untuk
bahan pengawasan di lapangan
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan
mesin penggerak pembangkit berdasarkan pada jadual dan
spesifikasi teknis kontrak serta network planning
Contoh: Mampu mengawasi pekerjaan pemasangan turbin dan
kelengkapan peralatan lainnya sesuai gambar kerja dan metode
kerja/prosedur (installation Manufacturer Procedure), serta
Standar & Code yang disepakati
Mampu mensupervisi dan menendalikan pekerjaan konstruksi,
mampu mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadual,
spesifikasi teknis, gambar kerja, metode kerja serta mencari
penyebab permasalahannya
Contoh: mencari penyebab keterlambatan dan mendeteksi
ketidak cocockan material yang dipasang (mill certificate)
dengan yang tercantum pada kontrak ddokumen atau gambar
kerja
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non
rutin yang timbul pada pengawasan kontruksi terhadap jadual,
spesifikasi teknis dan gambar kerja serta dapat menentukan
solusinya
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis
yang tidak diinginkan dengan analisa network planning
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu
pelaksanaan dengan mengoptimalkan sumberdaya
Contoh: menerapkan dan mengeffektifkan sistem koordinasi
antar instituasi terkait untuk mengatasi masalah di lapangan

388

PMS-PLTD
Supervisi
Pekerjaan Mesin Diesel & Auxiliaries Works
Supervision
Prime & Auxiliaries Works Supervision

Pengetahuan dan kemampuan untuk pengawasan dan pengendalian


pekerjaan konstruksi Mesin Diesel & Auxiliaries meliputi antara lain : Bed
Plate, Diesel Engine, Silencer, Radiator Cooling System, Fuel Oil system,
Waste Treatment Plant, Incinator, Gas Station & Fuel Oil Storage, untuk
menjaga mutu/kualitas, jadwal dan biaya seperti yang telah ditentukan di
dalam kontrak (contract requirement),serta melakukan analisa dan evaluasi ,
pengembangan metode dan prosedur kerja pada pelaksanaan Supervisi
Konstruksi Pembangunan Unit Unit Pembangkit.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis kosntruksi mesin penggerak
pembangkit (single casing, double casing, tandem compound,
dll) meliputi peralatan utama turbin, kelengkapan peralatan
turbin dan peralatan bantu turbin
Contoh: Mengetahui perbedaan jenis turbin pada Pembangkit
Listrik dan jenis peralatan bantu
Memahami secara komprehensif specifikasi teknis, gambar kerja
dan lingkup pekerjaan pengawasan mesin penggerak
pembangkit, basic communication, dan hubungan Instansi terkait
seperti Owner, Konsultan dan Kontraktor
Contoh: memahami dengan baik isi kontrak, membandingkan
gambar kerja dengan spesifikasi TURBIN didalam kontrak untuk
bahan pengawasan di lapangan
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan
mesin penggerak pembangkit berdasarkan pada jadual dan
spesifikasi teknis kontrak serta network planning
Contoh: Mampu mengawasi pekerjaan pemasangan turbin dan
kelengkapan peralatan lainnya sesuai gambar kerja dan metode
kerja/prosedur (installation Manufacturer Procedure), serta
Standar & Code yang disepakati
Mampu mensupervisi dan menendalikan pekerjaan konstruksi,
mampu mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadual,
spesifikasi teknis, gambar kerja, metode kerja serta mencari
penyebab permasalahannya
Contoh: mencari penyebab keterlambatan dan mendeteksi
ketidak cocockan material yang dipasang (mill certificate)

389

dengan yang tercantum pada kontrak ddokumen atau gambar


kerja
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non
rutin yang timbul pada pengawasan kontruksi terhadap jadual,
spesifikasi teknis dan gambar kerja serta dapat menentukan
solusinya
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis
yang tidak diinginkan dengan analisa network planning
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu
pelaksanaan dengan mengoptimalkan sumberdaya
Contoh: menerapkan dan mengeffektifkan sistem koordinasi
antar instituasi terkait untuk mengatasi masalah di lapangan

PMS-PLTA
Supervisi Pekerjaan Turbine Air dan Auxiliaries Works
Supervision
Prime Mover & Auxiliaries Works Supervision

Pengetahuan dan kemampuan untuk pengawasan dan pengendalian


pekerjaan konstruksi Turbin Air & Auxiliaries meliputi antara lain : Draff Tube,
Spiral Casing, Turbine Blade, Trash Rack Cleaning Machine, untuk menjaga
mutu/kualitas, jadwal dan biaya seperti yang telah ditentukan di dalam
kontrak (contract requirement),serta melakukan analisa dan evaluasi ,
pengembangan metode dan prosedur kerja pada pelaksanaan Supervisi
Konstruksi Pembangunan Unit Unit Pembangkit.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis kosntruksi mesin penggerak
pembangkit (single casing, double casing, tandem compound,
dll) meliputi peralatan utama turbin, kelengkapan peralatan
turbin dan peralatan bantu turbin
Contoh: Mengetahui perbedaan jenis TURBIN pada Pembangkit
Listrik dan jenis peralatan bantu
Memahami secara komprehensif specifikasi teknis, gambar kerja
dan lingkup pekerjaan pengawasan mesin penggerak
pembangkit, basic communication, dan hubungan Instansi terkait
seperti Owner, Konsultan dan Kontraktor
Contoh: memahami dengan baik isi kontrak, membandingkan
gambar kerja dengan spesifikasi TURBIN didalam kontrak untuk

bahan pengawasan di lapangan


3

Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan


mesin penggerak pembangkit berdasarkan pada jadual dan
spesifikasi teknis kontrak serta network planning
Contoh: Mampu mengawasi pekerjaan pemasangan turbin dan
kelengkapan peralatan lainnya sesuai gambar kerja dan metode
kerja/prosedur (installation Manufacturer Procedure), serta
Standar & Code yang disepakati
Mampu mensupervisi dan menendalikan pekerjaan konstruksi,
mampu mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadual,
spesifikasi teknis, gambar kerja, metode kerja serta mencari
penyebab permasalahannya
Contoh: mencari penyebab keterlambatan dan mendeteksi
ketidak cocockan material yang dipasang (mill certificate)
dengan yang tercantum pada kontrak ddokumen atau gambar
kerja
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non
rutin yang timbul pada pengawasan kontruksi terhadap jadual,
spesifikasi teknis dan gambar kerja serta dapat menentukan
solusinya
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis
yang tidak diinginkan dengan analisa network planning
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu
pelaksanaan dengan mengoptimalkan sumberdaya
Contoh: menerapkan dan mengeffektifkan sistem koordinasi
antar instituasi terkait untuk mengatasi masalah di lapangan

390

EIS
Supervisi
Pekerjaan Pemasangan Peralatan Pekerjaan
listrik pembangkit
Substation equipment Instalation Supervision

Pengetahuan tentang macam, prosedur dan metode pengawasan pekerjaan


pemasangan peralatan Listrik Pembangkit dan auxiliarynya meliputi
generator, exiter, trafo-trafo TT,TM dan TR, motor-motor penggerak pompa
dan kipas, peralatan hubung bagi, switchgear, panel control, panel proteksi,
system power supply ac/dc, cathodic protection dan peralatan listrik lainnya
agar peralatan tersebut diatas dapat beroperasi dengan kapasitas dan
efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang di syaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan listrik pembangkit, menekan jumlah
gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan, termasuk
membuat rencana anggaran supervise konstruksi pekerjaan listrik
pembangkit, GI Konvensional maupun GIS (khusus pekerjaan switchyard),
serta kemampuan melaksanakan dan mengembangkan metode pengawasan
pekerjaan Pekerjaan peralatan pekerjaan listrik pembangkit sesuai standar
yang ditetapkan perusahaan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan pengawasan, untuk pekerjaan
pemasangan peralatan pekrjaan Listrik Pembangkit
Contoh: Mengetahui fungsi peralatan pekerjaan Listrik
Pembangkit dan mengawasi pemasangannya
Memahami prosedur pekerjaan pengawasan untuk pekerjaan
pemasangan peralatan pekerjaan Listrik Pmebangkit
Contoh: Memahami prosedur pekerjaan pengawasan untuk
pekerjaan pemasangan peralatan listrik pembangkit
Mampu melaksanakan pengawasan dengan prosedur yang
ditetapkan, mampu mengawasi pekerjaan pemasangan dan
penggunaan peralatan kerja untuk pekrejaan pemasangan
peralatan Listrik Pembangkit
Contoh: Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan alat
kerja dan alat ukur serta kelengkapan K3
Mampu mensupervisi pengawasn secara komprehensif, dalam
penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan peralatan K3 untuk
pekerjaanpemasngan peralatan pekerjaan Listrik Pembangkit
Contoh: Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan
peralatan kerja, alat ukur dan peralatan K3 untuk pekerjaan
pemasangan peralatan pekrjaan ListrikPembangkit

Mampumenganalisis dan mengevaluasi sistem pengawasan


yangtelah dilakukan untuk pekerjaan pemasngan peralatan
pekerjaan Listrik Pembangkit
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pengawasn
pekerjaan pemasngan peralatan pekerjaan Listrik Pembangkit
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
untuk memperbaiki prosedur pengawasn penggunaan alat kerja,
alat ukur dan peralatan K3 yang berkaitan dengan kegiatan
pembangunan pekerjaan Listrik Pembangkit
Contoh: Menyempurnakan/mengembangkan metode
pengawasan pekerjaan pemasangan peralatan pekerjaan Listrik
Pembangkit

391

TOES
Supervisi
Erection Tower
Tower Erection Supervision

Pengetahuan tentang macam dan procedure pekerjaan pembangunan untuk


mendirikan tower transmisi, serta kemampuan mensupervisi pembangunan
tower sehingga sesuai dengan jadwal mutu dan anggaran yang telah
ditentukan serta analisa dan evaluasi, pengembangan metode dan prosedur
kerja pada pelaksanaan supervise konstruksi tower.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan pengawasn pembangunan dan
pemasngan Tower transmisi dan jenis jenis tower SUTT dan Sutet
Contoh: Mengetahui pengawasn pembangunan tower lattice dan
pole beserta peralatan bantunya, seperti grounding, anti
climbing
Memahami prosedur pengawasan pekerjaan
pembangunan/pemasnagan tower dan peralatannya pada
SUTT/SUTET, serta pengertian jenis-jenis tower SUTT/SUTET
Contoh: Memahami prosedur pekerjaan
pembangunan/pemasangan tower tension SUTT 150 kV
Mampu melaksanakan pekerjaan supervise
pemasngan/pemasangan sesuai dengan procedur yang
ditetapkan, mampu menggunakan peralatan kerja
pembangunan/pemasangan tower SUTT/SUTET sesuai dengan
fungsinya, serta mampu melaksanakan sakah satu pekerjaan
memasang tower dan pole SUTT/SUTET
Contoh: melaksanakan pengawasan pemasangan tower sutt dan
sutet sampai selesai dengan pemasngan alat bantunya, berikut
mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan testing grounding
kaki
Mampu mensupervisi dan mengendalikan/mensupervisi
pekrejaan pembangunan/pemasnagan tower SUTT/SUTET, serta
mampu juga membatu permasalahan tanah dilapangan waktu
mendirikan tower jika ada klaim dari masyarakat
Contoh: mensupervisi analisa hasil supervise pembangunan
tower SUTT SAN SUTET sepanjang 100km
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan supervise
pembangunan dan pemasangan tower SUTT/SUTET, serta
mampu mengevaluasi dan mencari jalan keluat jika didapat
tahanan kaki tower melebihi batas yang dibolehkan

Contoh: menganalisa hasil supervise pembangunan tower SUTT


DAN SUTET
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
atau memperbaiki prosedur kerja supervise
pembangunan.pemasngan tower SUTT/SUTET, serta prosedur
penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan
dengan kegiatan pembangunan/pemasngan tower SUTT/SUTET
Contoh: menjadikan metode statistic dan empiris sebagai sebuah
standar kebijakan supervise pemasnagan SUTT dan SUTET

392

SSTL
Supervisi Penarikan Transmisi SUTT & SUTET
Stringing Supervision of Transmission Line

Pengetahuan tentang macam dan prosedur pekerjaan penarikan kawat SUTT


(Saluran Udara Tingkat Tinggi) maupun SUTET (Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi), serta kemampuan mensupervisi, merencanakan dan
mengembangkan metode penarikan kawat SUTT/SUTET sesuai standar yang
ditetapkan perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan penarikan kawat SUTT/SUTET, dan
jenis-jenis peralatan stringing works SUTT/SUTET, dan juga
mengetaui permasalahan social yang sering muncul di lapangan
pada waktu penarikan kawat terutama masalah tanah
Contoh: Mengetahui pemasangan isolator, konduktor, arcing hom
Memahami prosedur pekerjaan penarikan kawat SUTT/SUTET,
serta pengertian jenis-jenis peralatang stringing SUTT/SUTET
Contoh: Memahami prosedur pekerjaan penarikan kawat SUTT
150kV dengan konduktor bundled double Drake
Mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan penarikan kawat
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, mampu menggunakan
peralatan kerja penarikan kawaat SUTT/SUTET sesuai dengan
fungsinya, serta mampu melaksanakan salah satu pekerjaan
menarik kawat SUTT/SUTET peralatan stringing, pemasangan
isolator, kawat tanah, konduktor, spacer, damper, dan sangging,
termasuk mampu mengawasi pekerjaan commissioning transmisi
Contoh: melaksanakan pengawasan penarikan tower sutt dan
sutet sampai selesai dengan pemasangan peralatan asesoris
Mampu mensupervisi dan mengendaliakan/mensupervisi
pekerjaan penarikan kawat SUTT/SUTET, serta mampu
melaksanakan salah satu pekerjaan memasang konduktor dan
kawat tanah tower lattice dan pole, serta mampu melakukan
negoisasi dan mencari jalan keluar jika ada masalah social yang
menghambat pekerjaan dilapangan, serta mampu melakukan
evaluasi thd hasil commissioning yang tidak memenuhi syarat
tknis dan mencari jalan keluar nya
Contoh: Mengawasi dan mengendalikan/mensupervisi pekerjaan
stringing konduktor ACSR Zebra pada SUTT 150kV
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan
penarikan kawat SUTT/SUTET, serta mampu melaksanakan salah
satu pekerjaan menarik kawat SUTT/SUTET tower lattice dan pole
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pembangunan
SUTET sepanjang 100 km dengan konduktor 4xZebra

393

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode


atau memperbaiki prosedur kerja pengawasan penarikan kawat
SUTT/SUTET, serta prosedur penggunaan alat kerja, alat ukur dan
alat uji yang berkaitan dengan kegiatan
pembangunan/pemasangan penarikan kawat SUTT/SUTET,
termasuk mencari metode yang terbaik dan cocok secara kreatif
jika ada masalah tanah dan social menghalangi pekerjaan
dilapangan
Contoh: menjadikan metode statistic dan empiris sebagai sebuah
standar kebijakan supervise penarikan SUTT dan SUTET.

SLM
Supervisi Manajemen LARAP (Land Acquisition
Resetlement Action Plan)
Supervision of LARAP Management

Kemampuan utk memanaje proses larap yg dipersyaratkan oleh lender dalam


rangka pengucuran dana loan, dari awal sampai persetujuan dari Leader.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses manajemen Larap serta proses yang
berhubungan dengan manajemen larap
Contoh: Mengetahui proses pembebasan tanah, aturan yang
berhubungan, instansi yang terkait, proses dari instansi yang
terkait dengan larap, aturan2 yang diwajibkan oleh pemberi dana
dsbnya
Memahami secara komprehensif proses pelaksanaan manajemen
Larap
Contoh: Memahami procedure penyusunan larap, instansi dan
person yang terkait
Mampu melaksanakan proses bisnis penyususnan laporan larap
untuk dimajukan kedepan pemberi dana
Contoh: Menyusun laporan LARAP dengan benar sesuai dengan
peraturan yang ditentukan oleh pemberi dana
Mampu mensupervisi dan mengawasi parameter model yang
digunakan dalam manajemen larap yang mudah dna lebih tepat
sasaran dalam proses bisnis pembuatan laporan Larap
Contoh: Mengendalikan pelaksanaan yang ditentukan lender
dengan aturan dan undang-undang yang sudah ditentukan tanpa
ada gejolak di masyarrakat.
Mampu menganalisa, mengevaluasi dari memodifikasi parameter
model yang digunakan dalam manajemen larap dari mulai

persiapan sensus, penyusunan laporan, negoisasi dengan


pemberi dana/lender, danmampu meyakinkan pemberian danan
utk menyetujui pengucuran dana
Contoh: Menyesuaikan aturan-aturan yang ditentukan lender
dengan aturan dan undang-undang yang berlaku di indinesia
Mampu membuat metode optimasi dalam proses manajemen
larap, perbaikan metode penyusunan laporan, metode
pelaksanaan sensus WTP (warga terkena project), menentukan
metode perhitungan ganti rugi yang efisien dan aman dari klaim
warga dsbnya
Contoh: membuat terobosan-terobosan untuk mempermudah
dan mempercepat proses pembebasan tanah tanpa gejolak di
masyarakat

394

SEIS
Supervisi Pekerjaan Pemasangan Peralatan GI/GITET
Substation equipment Instalation Supervision

Pengetahuan tentang macam, prosedur dan metode pengawasan pekerjaan


pemasnagan peralatan GI/GITET Konvensional maupun GIS, serta
kemampuan melaksanakan dan mengembangkan metode pengawasan
pekerjaan Pekerjaan Pemasangan peralatan GI atau GITET sesuai standar
yang ditetapkan perusahaan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan pengawasan, untuk pekerjaan
pemasangan peralatan GI
Contoh: Mengetahui fungsi peralatan GI dan mengawasi
pemasangannya
Memamahi prosedur pekerjaan pengawasan untuk pekerjaan
pemasangan peralatan GI
Contoh: Memahami metoda pekerjaan pemasangan GI atau
GITET
Mampu melaksanakan pengawasan dengan prosedur yang
ditetapkan, mengawasi penggunaan peralatan kerja untuk
pemasangan peralatan GI
Contoh: Melaksanakan pengawasan, terhadap penggunaan alat
kerja dan alat ukur serta kelengkapan K3
Mampu mensupervisi pengawasan secara komprehensif, dalam
penggunaan pralatan kerja, alat ukur dan peralatan K3 untuk
pekerjaan pemasangan peralatan GI
Contoh: mensupervisi pengawasan terhadap penggunaan
peralatan kerja, alat ukur dan peralatan K3 untuk pekerjaan
pemasnagan peralatan GI
Mampu menganalisis dan mengevaluasi sistim pengawasan yang
telah dilakukan untuk pekerjaan pemasangan peralatan GI
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pengawasan
pekerjaan pemasngan peralatan GI
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
atau memperbiaki prosedur pengawsaan penggunaan alat kerja,
alat ukur dan peralatan K3 yang berkaitan dengan kegiatan
pembangunan GI
Contoh: Menyempurnakan/mengembangkan metode
pengawasan pekerjaan pemasangan peralatan GI

395
Supervisi Pekerjaan Pemasangan Trafo
Transformator Erection Supervision

Pengetahuan tentang prosedur pembangunan/pemasangan trafo tenaga dan


auxiliarynya serta kemampuan melaksanakan, mensupervisi, merencanakan
dan mengembangkan metode pembangunan/pemasangan peralatan gardu
induk konvensional atau GIS tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis pembangunan/pemasangan
peralatan gardu induk konvensional, mensupervisi,
merencanakan dan mengembangkan metode
pembangunan/pemasangan peraltan gardu
Contoh: Mengetahui pekerjaan pemasangan trafo 150/20 kV 60
MVA
Memahami prinsip proses pembangunan/pemasangan peralatan
gardu induk konvensional serta kemampuan melaksanakan,
mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode
pembangunan/pemasangan peralatan gardu induk konvensional
tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi
Contoh: Memahami prinsip prosedur pemasangan/perakitan trafo
500/150 kV MVA
Mampu melaksanakan pekerjaan pembangunan/pemasangan
peralatan gardu induk, lengkap dengan pekerjaan pembangunan
pondasi peralatan dan geedung control, serta mampu
melaksanakan salah satu pekerjaan pembangunan fondasi
switchgear, instalasi pembumian switchgear, membuat kontruksi
beton/baja gedung control, instalasi hydrant, instalasi penangkal
petir
Contoh: Melaksanakan pengawasan pemasangan instalasi
pengawatan peralatan switchgear 150 kV
Mampu mensupervisi dan mengendalikan/pemasangan peraltan
pembangunan/pemasangan bangunan dan peralatan gardu
induk serta mampu melaksanakan salah satu pekerjaan
membangun pondasi trafo, merakit trafo, mengisi minyak trafo,
membangun pondasi gedung control, mendirikan bangunan
gedung control, memasang sarana dan prasarana gedung control
Contoh: Mengawasi dan m engendalikan/supervise pekerjaan
pemasangan bushing trafo 500/150 kV 500 MVA
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan

pembangunan/pemasangan peralatan gardu induk dan


pembangunan gedung control serta bangunan sipil switchgear
serta bangunan sipil lainnya di gardu induik, mampu
melaksanakan salah satu pekerjaan pemasangan switchgear
TT/TET, pembangunan gedung control GI, pemasangan trafo
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil supervise
pemasnagan switchgear 500 kV
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
serta memperbaiki prosedur kerja pembangunan/pemasangan
peralatan gardu induk dan pembangunan bangunan sipil gardu
induk
Contoh: membuat metoda baru prosedur supervise
pemasangan/perakitan transformator 500/150 kV 500 MVA

396
Supervisi Pemasangan Rele Proteksi dan Kontrol
Protection and Control Instalation Supervision

Pengetahuan tentang jenis dan fungsi rele proteksi dan control, serta
kemampuan melaksanakan, mensupervisi, merencanakan dan
mengembangkan metode pembangunan/pemasnagan peralatan rele proteksi
dan control

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan funsgi setiap rele proteksi dan control yang
digunakan di gardu insuk, dan mengetahui cara mengawasai
pemasangan rele proteksi dan control
Contoh: Mengetahui cara mengawasi pemasangan rele jarak,
rele diferensial, pengujian dan penyetelan ulang
Memahami prinsip kerja rele proteksi dan control,
danmengetahui prosedur cara mengawasi pemasngan rele
proteksi dan control
Contoh: Memahami prosedur cara mensupervisi pemasangan
rele jarak, makna indicator-indikator pada rele, pengujian rele
jarak untuk mengecek kebenaran kerjanya
Mampu mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemasangan sesuai
denga prosedur yang ditetapkan, menggunakan peralatan kerja
untuk pemasnagan rele proteksi sesuai fungsinya, mengerti
membaca gambar wiring rele proteksi dan control, serta mampu
melaksanakan salah satu pekerjaan memasanga share facility,
pemasangan panel, memasang panel control, panel tap changer,
panel proteksi, panel incoming 20 kV, panel AC-DC
Contoh: mensupervisi pekerjaan pemasangan rele deferensial,
rele harak dll
Mampu mensupervisi pelaksanaan supervise pekerjaan
pemasangan rele proteksi dan control
Contoh: mensupervisi pekerjaan pemasangan rele jarak pada
jaringan 150 kV atau 500 kV, merencanakan dan mensupervisi
pengujian rele jarak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil supervise
pemasangan rele proteksi dan control, serta mampu
merencanakan program, sistem dan prosedur serta
logistic/anggaran pekerjaan pembangunan/pemasangan rele
proteksi dan control, serta mampu memasang common facility
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil supervise

pemasangan common facility pada gardu induk 150 kV


Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
serta memperbaiki prosedur kerja supervise pada sisitim
pengawasan pemasngan rele proteksi dan control, serta ahli
mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi rele proteksi dan
control
Contoh: Membuat metoda baru prosedur kerja supervise
pemasngaan rele differensial

397
Supervisi Pemasangan Peralatan SCADA dan
Telekomunikasi
SCADA and Telecommunication Instalation Supervision

Pengetahuan tentang prosedur pengawasan/supervise pekerjaan


pemasangan peralatan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) dan
telekomunikasi, serta kemampuan untuk melaksanakan, mensupervisi,
merencanakan dan mengembangkan metode pembangunan/pemasangan
peralatan SCADA dan telekomunikasi dengan tujuan untuk mendapatkan
instalasi SCADA dan telekomunikasi yang memenuhi standar sesuai
ketetapan perusahaan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan pengawasan pemasangan
peralatan SCADA dan telekomunikasi yang digunakan di gardu
induk, dan mengevaluasi hasil pemasangan peralatan SCADA
dan telekomunikasi
Contoh: Mengetahui pekerjaan pemasangan pengawatan inputouput RTU
Memahami prinsip prosedur kerja pengawasan pemasangan
peralatan SCADA dan telekomunikasi yang digunakan di gardu
induk, dan mengevaluasi hasil pemasangan peralatan SCADA
dan telekomunikasi
Contoh: Memahami prosedur pemasangan kabel optic serat dan
terminal optic serat
Mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan pemasangan
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, dan mampu
menggunakan peralatan pemasangan SCADA/ telekomunikasi
sesuai dengan fungsinya
Contoh: Melaksanakan pemasangan peralata hardware SCADA
Mampu mengawasi dan mengendalikan/supervise pemasangan
peralatan SCADA dan telekomunikasi, serta mampu
melaksanakan salah satu pekerjaan pemasangan pengawatan
input output RTU, software SCADA, kabel coaxial, kabel control,
power cable, hardware peralatan PLC dan radio VHF, kabel optic
serat dan terminal optic serat, hardware master station SCADA,
software master station SCADA
Contoh: Mengawasi dan mengendalikan/supervise pemasangan
hardware master station SCADA
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemasangan

perlatan SCADA dan telekomunikasi serta mampu melaksanakan


salah satu pekerjaan pemasangan peralatan SCADA, peralatan
telekomunikasi PLC dan radio VHF, kabel optic serat dan terminal
optic seratm master station SCADA
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pemasangan
software master station SCADA
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
atau memperbaiki prosedur pengawasan pemasangan
SCADA/telekomunikasi, serta mendesain dan berinovasi dalam
aplikasi SCADA/telekomunikasi
Contoh: Memperbaiki prosedur pemasnagan hardware master
station SCADA

398
Supervisi Pengetesan Individu Sistem Proteksi dan
Kontrol
Protection and Control System Individual Test Supervision

Pengetahuan dan kemampuan dalam mengawasi/supervise pekerjaan


individual tesdt sistem proteksi bay penghantar, sistem control dan
pengukuran bay penghantar, sistem proteksi bay trafo, sistem control dan
pengukuran bay trafo, serta komisioning trafo daya dan kelengkapannya
termasuk bay trafo, untuk memperoleh instalasi proteksi dan control yang
memenuhi standard an ketentuan perusahaan

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara mengawasi/supervise pekerjaan individual test
sistem proteksi dan control
Contoh: Mengetahui cara mengawasi pekerjaan individual test
sistem proteksi bay penghantar 70 kV
Memahami secara komprehensif proses mengawasi pekerjaan
sistem proteksi dan control
Contoh: Memahami prosedur dan cara mengawasi pekerjaan
individual test sistem control dan pengukuran bay trafo 150/70
kV 100 MVA
Mampu melaksanakan supervise individual test sistem proteksi
dan control
Contoh: Melaksanakan individual test sistem proteksi bay
penghantar 150 kV
Mampu mengawasi pelaksanaan supervise individual test sistem
proteksi dan control serta mampu mengawasi dan
mengendalikan pekerjaan individual test sistem proteksi dan
control
Contoh: Mengawasi pelaksanaan supervise individual test sistem
proteksi bay trafo 150/20 kV 60 MVA
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan supervise
individual test sistem proteksi dan control
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil supervise individual
test sistem proteksi dan control
Mampu membuat dan menentukan metode serta memperbaiki
sistem pengawasan pada pekerjaan individual test sistem
proteksi dan control
Contoh: Memperbaiki prosedur supervise pekerjaan individual
test sistem control dan pengukuran bay trafo 150/500 kV 500

MVA

399
Enjiring Kelautan
Marine Engineering

Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan pekerjaan enjiniring


kelautan mencakup antara lain pengetahuan tentang Thermal Dispersion,
Tinggi Gelombang, Sedimentasi, Shore Protection,Breakwater, Jetty
danTrestle, termasuk membuat dan mengembangkan konsep desain,
spesifikasi teknis, perhitungan teknik, desain rinci, supervise enjiniring,
analisa dan evaluasi serta mengembangkan metode baru atau memperbaiki
prosedur enjiniring, acuan desain dan standar yang berlaku dengan
mempertimbangkan perkembangan teknologi dan menerapkan Sistem
Manajemen Mutu yang berlaku.

Level
1

Deskripsi Perilaku
MMengetahui konsep dasar thermal dispersion yang digunakan
untuk desain cooling water system PLTU / PLTGU, tinggi
gelombang laut untuk penentuan elevasi pembangkit, proses
dan dampak terjadinya sedimentasi serta rancangan shore
protection, breakwater, jetty dan trestle
Contoh: Mengetahui pengertian tinggi gelombang laut dan
penerapannya dalam mendesain elevasi pembangkit
Memahami secara komprehensif pelaksanaan survey serta jenis
peralatan yang digunakan. Mengetahui secara komprehensif
prosedur rancangan bangunan shore protection, break water,
jetty dan trestle
Contoh: Memahami secara komprehensif rancangan jetty pada
suatu PLTU batubara
Mampu melaksanakan rancangan pembuatan desain dasar dan
rinci, spesifikasi teknik, atau pun membuat dan memeriksa
gambar-gambar desain dengan supervise, sesuai standard an
prosedur yang berlaku
Contoh: Menyusun spesifikasi teknik Jetty PLTU batubara dengan
disupervisi
Mampu mensupervisi rancangan konsep desain, perhitungan
teknik, desain dasar dan rinci, spesifikasi teknik, memodifikasi
rancangan dengan mengikuti perkembangan teknologi
Contoh: Mensupervisi penyusunan spesifikasi teknik Jetty pada
PLTU batubara
Mampu menganalisis dan mengevaluasi rancangan serta mampu
membuat analisa penetuan batasan-batasan pada spesifikasi

teknik sesuai tingkat keekonomian, keamanan dan


perkembangan teknologi
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi desain Jetty PLTU
batubara
Mampu membuat, memperbaiki serta mengembangkan prosedur
dan metode rancangan dengan mempertimbangkan
perkembangan teknologii, mutu, keamanan dan tingkat
keekonomiannya
Contoh: Mengembangkan standar spesifikasi Jetty PLTU batubara

400
Enjiniring Analisis Sistem Kelistrikan
Electrical System Analysis Engineering

Kemampuan untuk mampu mebuat, menganalisa dan mengevaluasi model


sistem tenaga listrik dan menghitung aliran daya, arus hubung singkat,
mengevaluasi stabilitas sistem tenaga listrik dalam implementasi
pengembangan suatu sistem kelistrikan

Level
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses perhitungan analisa sistem tenaga
Contoh: mengetahui kegunaan studi loadflow, short cicuit dan
stabilitas mengetahui pemodelan sistem tenaga
Memahami secara komprehensif proses perhitungan analisa
sistem tenaga serta parameter yang berhubungan
Contoh: memahami metode perhitungan dalam analisa sistem
tenaga serta pemanfaatannya, memahai cara-cara pengaturan
tegangan dan keandalan sistem, memahami strategi operasi
normal, island operation, skema load shedding, konsep stabilitas
transient dan small signal
Mampu membuat model sistem kelistrikan dan melaksanakan
perhitungan analisa sistem tenaga steady state (aliran daya dan
hubung skingkat) dengan metode dan parameter yang sudah
ditentukan
Contoh: Membuat studi aliran daya dan hubung singkat
Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan analisa sistem
tenaga kondisi dinamik dengan metode dan parameter yang
sudah ditentukan
Contoh: Mensupervisi studi island operation dengan metode
dinamik, membuat studi stabilitas transient untuk load reject
test, membuat studi stabilitas small signal untuk menetukan
batas stabilitas sistem tenaga, merancang skema load shedding
dan island operation
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model sistem tenaga
lsitrik untuk analisa sistem tenaga serta mampu Mampu
menganalisa dan mengevaluasi hasil pembuatan model sistem
tenaga listrik
Contoh: Menganalisa dn mengevalusai model dan parameter
sistem tenaga listrik guna memodelkan kasus yang di studi,
mampu modeling, mampu memformulasikan strategi operasi
berdasarkan hasil studi analisa sistem tenaga

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru


analisa sistem tenaga listrik serta merekomendasikan strategi
operasi sistem yang baru
Contoh: menentukan perbaikan metode yang perlu diaplikasikan
dalam suatu analisa sistem tenaga, memilih software sebagai
alat bantu dalam analisa sistem tenaga, merancang strategi
operasi sistem tenaga.

401
Enjiniring Hidrolika dan Hidrologi
Hydrolics and Hydrology Engineering (HCY)

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksnaakan pekerjaan enjiniring sipil


tentang sifat sifat, dan perilaku air baik yang diam ataupun bergerak, yang
meliputi pekerjaan pengumpulan dan pengelolaan data, peramalan debit
banjir, pembuatan debit banjir rencana, tingkat erosi dan sedimentasi, pola
operasi dan manajemen air, pola pemantauan debit banjir, serta perhitungan
hidrolika, analis dan evaluasi serta pengembangan metode baru atau
perbaikan prosedur enjiniring, acuan desain dan standar yang berlaku
dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi dan menerapkan
Sistim Manajemen Mutu yang berlaku.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pengelolaan datau untuk input pembuatan
perhitungan hidrolika atau untuk penilaian ulang kinerja
bangunan air pada tahap operasi dan pemeliharaan, serta
mengetahui konsep dasar meteohidrology yang digunakan untuk
desain PLTA yang berkaitan dengan kapasitas waduk, dimensi
bending, tipe PLTA dan pola operasi manajemen air
Contoh: Mengelola data dimensi water way, curah hujan dan
debit sungai
Memahami secara komprehensif prosedur desain hidrolika
bangunan air, serta mengetahui secara komprehensif prosedur
debit banjir rencana debit rencana, yang berkaitan dengan
skema suatu PLTA
Contoh: Memahami secara komprehensif desain hidrolika water
way dan pembuatan kurva banjir
Mampu melaksanakan pembuatan desain gidrolika, yang
berhubungan dengan bangunan air, serta perhitungan debit
banjir rencana, debit rencana pembangkitan, tingkat erosi dan
sedimentasi DAS, dsb
Contoh: Melaksnakan perhitungan desain hidrolika water way
dari PLTA dan debit banjir rencana
Mampu mensupervisi perhitungan hidrolika yang berhubungan
dengan bangunan air dan perhitungan debit banjir rencana, debit
pembangkitan dari suatu PLTA, tingkat erosi dan sedimentasi DAS
dsb
Contoh: Mensupervisi perhitungan hidrolika water way dari PLTA
dan perhitungan debit banjir rencana pada bending/weir

Mampumenganalisa dan mengevaluasi perhitungan hidrolika


yang berhubungan dengan bangunan air dan perhitungan debit
banjir rencana, debit pembangkit dari suatu PLTA, tingkat erosi
dan sedimentasi DAS dsb
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi perhitungan hidrolika
water way dari PLTA dan perhitungan debit banjir rencana pada
bending/water
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perhitungan hidrolika yang berhubungan dengan bangunan air
dan perhitungan debit banjir rencana, debit pembangkitan dari
suatu PLTA, tingkat erosi dan sedimentasi DAS dsb
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perhitungan hidrolika water way dari PLTA dan perhitungan debit
banjir rencana pada bending/weir

402
Enjinering Listrik Energi Baru dan Terbarukan (ENR)
Electrical Engineering New and Renewable Energy

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan enjiniring


elektrikal untuk energy baru dan terbarukan, termasuk membuat dan
mengembangkan konsep desain, spesifikasi teknik, perhitungan teknik,
desain rinci, supervise desain, analisa dan evaluasi pengembangan metode
baru atau pengembangan prosedur, enjiniring, acuan desain dan standar
yang berlaku dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi dan
menerapkan sistim manajemen mutu yang berlaku.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum lingkup rancangan elektrikal
pembangkit enegy baru terbarukan antara lain tenaga surya,
generator angin, generator gelombang dsb termasuk ilmu desain
dasar dan standar yang diperlukan
Contoh: Mengetahui prinsip kerja tenaga surya, generator angin
generator gelombang dsb
Memahami secara detail prinsip dasar pembuatan konsep desain,
perhitungan teknik, spesifikasi teknik, desain rinci dan gambar
teknis yang lengkap untuk elektrikal pembangkit energy baru
terbarukan
Contoh: Memahami secara detail rancangan tenaga surya,
generator angin, generator gelombang dsb.
Mampu melaksananakan konsep desain, perhitungan teknik ,
desain rinci, spesifikasi teknik dan gambar teknik yang lengkap
untuk listrik pembangkit energy baru terbarukan
Contoh: Menyusun spesifikasi teknik tenaga surya, generator
angin , generator gelombang dsb
Mampu mensupervisi konsep desain, perhitunag teknis, desain
rinci, spesifikasi teknis dan gambar teknik yang lengkap untuk
listrik pembangkit energy baru terbarukan
Contoh: Mensupervisi penyusun spesifikasi teknik tenaga surya,
generator angin, generator gelombang tersebut.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi konsep desain,
perhitungan teknik, desain rinci, spesifikasi teknik dan gambar
teknik yang lengkap untuk listrik pembangkit energy baru
terbarukan
Contoh: Menganalisa dna mengevaluasi spesifikasi teknik tenaga
surya, generator angin, generator gelombang dsb

Mampu membuat, memperbaiki serta mengembangkan prosedur


pembuatan konsep desain, perhitungan teknik, desain rinci,
spesifikasi teknik dan gambar teknik yang lengkap untuk listrik
pembangkitan energy baru terbarukan dengan
mempertimbangkan perkembangan technology mutu, keamanan
dan tingkat keekonomiannya
Contoh: Mengembangkan standar spesifikasi teknik tenaga surya
generator angin, generator gelombang dsb sesuai dengan
perkembangan teknologi.

403
Enjiniring Mesin Energi Baru dan Terbarukan (MEN / MER)
Mechanical Engineering New and Renewable Energy

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan enjinering


mekanik untuk energy baru dan terbarukan, termasuk membuat dan
mengembangkan konsep desain, spesifikasi teknik, perhitungan teknik,
desain rinci, ssupervisi desain, analisa dan evaluasi pengembangan metode
baru atau pengembangan prosedur enjiniring, acuan desain dan standar yang
berlaku dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi dan
menerapkan sistim manajemen mutu yang berlaku.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum lingkup rancangan mesin pembangkit
energy baru terbarukan antara lain turbin angin, turbin
gelombang dsb termasuk ilmu desain dasar dan standar yang
diperlukan
Contoh: Mengetahui prinsip kerja turbin angin, turbin gelombang
dsb
Memahami secara detail prinsip dasar pembuatan konsep desain,
perhitungan teknik, spesifikasi teknik, desain rinci dan gambar
teknik yang lengkap untuk mesin pembangkit energy baru
terbarukan.
Contoh: Memahami secara detail rancangan turbin angin, turbin
gelombang dsb
Mampu melaksanakan kosep desain, perhitungan teknik, desain
rinci, spesifikasi teknik dan gambar teknik yang lengkap untuk
mesin pembangkit energy baru terbarukan
Contoh: Menyusun spesifikasi teknik turbin angin, turbin
gelombang dsb
Mampu mensupervisi konsep desain, perhitungan teknik, desain
rinci, spesifikasi teknik dangambar teknik yang lengkap untuk
mesin pembangkit energy baru terbarukan
Contoh: Mensupervisi penyusunan spesifikasi teknik turbin angin,
turbin gelombang dsb
Mampu menganalisa dan mengevaluasi konsep desain,
perhitungan teknik, desain rinci, spesifikasi teknik dan gambar
teknik yang lengkap untuk mesin pembangkit energy baru
terbarukan
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi spesifikasi teknik turbin
angin, turbin gelombang dsb

Mampu membuat, memperbaiki serta mengembangkan prosedur


pembuatan konsep desain, perhitungan teknik, desain rinci,
spesifikasi teknik dan gambar teknik yang lengkap untuk mesin
pembangkit energy baru terbarukan dengan mempertimbangkan
perkembangan teknologi, mutu, keamanan dan tingkat
keekonomiannya
Contoh: Mengembangkan standar spesifikasi teknik turbin angin,
turbin gelombang dsb sesuai dengan perkembangan teknologi.

404
Enjiniring Geoteknik
Geotechnical Engineering

Pengetahuan dan kemampuan untuk merancang pekerjaan pondasi dangkal


dan beberapa macam struksur sipil, perbaikan tanah/batuan pondasi,
pengambilan parameter lewat uji laboratorium maupun in situ, termasuk
membuat dan mengembangkan konsep disain, spesifikasi teknik, perhitungan
teknik, disain rinci, supervise enjiniring, analisa dan evaluasi serta
pengembangan metode baru atau perbaikan prosedur enjiniring, acuan disain
dan standar yangberlaku dengan mempertimbangkan perkembangan
teknologi dan menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang berlaku.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar berbagai macam tipe pondasi untuk
berbagai struktur sipil pada tanah atau batuan, perhitungan
pondasi, parameter yang diperlukan, standar prosedur yang
digunakan
Contoh: Mengetahui prinsip dasar perhitungan pondasi dangkal
Memahami secara komprehensif prosedur rancangan antara lain
berbagai macam pondasi, perbaikan tanah/batuan. Mengetahui
prinsip dasar pembuatan konsep desain, perhitungan teknik,
spesifikasi teknik, detail design dan gambar teknik yang lengkap
dalam enjiniring pondasi
Contoh: Mengetahui secara komprehensif perhitungan bebanbeban pondasi baik statis maupun dinamis
Melaksanakan rancangan konsep desain, perhitungan teknik,
setail design, spesifikasi teknik, dan gambar teknik mengenai
antara lain pondasi statis atau dinamis, yang lengkap dengan
supervise, sesuai standard dan prosedur yang berlaku, dan dapat
menggunakan perangkat lunak yang tersedia
Contoh: Membuat spesifikasi teknik pondasi tower transmisi
Mensupervisi rancangan konsep desain, perhitungan teknk,
detail desain, spesifikasi teknik, dan gambar teknik tentang
pondasi. Mampu memodifikasi rancangan pondasi dengan
mengikuti perkembangan teknologi
Contoh: Mensupervisi penyusunan spesifikasi teknik pondasi
turbin.
Menganalisa dan mengevaluasi berbagai macam tipe pondasi
untuk berbagai struktur sipil pada tanah atau batuan,
perhitungan pondasi, parameter yang diperlakukan sesuai

tingkat keekonomian, keamanan dan perkembangan teknologi


Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi perhitungan pondasi
tiang pancang
Menyempurnakan dan atau membuat metode baru rancangan
berbagai pondasi, perbaikan tanah/batuan dengan
mempertimbangkan perkembangan teknologi, mutu, keamanan
dan tingkat keekonomiannya
Contoh: Mengembangkan standar spesifikasi pondasi steel pole
power tegangan tinggi sesuai perkembangan teknologi.

4.7 LINGKUNGAN DAN K2


4.7.1

KANTOR INDUK

427
Audit Lingkungan
Environmental Auditing

Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan Audit Lingkungan di


perusahaan untuk digunakan sebagai strategi pengelolaan lingkungan;
menilai dokumen lingkungan yang menjamin bahwa suatu usaha atau
kegiatan pembangunan di lingkungan perusahaan layak lingkungan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis-jenis aspek hukum dan dasar-dasar audit
lingkungan, dokumentasi dan penataan laporan audit yang
berkaitan dengan pengelolaan lingkunan yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan lebih lanjut.
Contoh: mengetahui jenis-jenis laporan/dokumen lingkungan
dan tahu tentang survai lingkungan dengan baik dan benar
sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
Memahami secara komprehensif kegunaan penerapan audit
lingkungan di perusahaan, sebagai rujukan perusahaan dalam
mengatasi permasalahan lingkungan di sekitar instalasi
perusahaan, sebagai control terhadap pencapaian kinerja
lingkungan perusahaan, sebagai usaha pencegahan tekanan
sanksi hukum terhadap penyelenggara usaha dan/atau
kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yangberlaku, serta sebagai
upaya indentifikasi kemungkinan penghematan biaya melalui
upaya konservasi energy, pemakaian ulang dan daur ulang
limbah
Contoh: memahami bentuk potensi dampak besar dan penting
suatu usaha dan/atau kegiatan perusahaan dan memahami
kegiatan mitigasi, memahami prosedur audit lingkungan,
proses konsultasi masyarakat dan sosialisasi penyelesaian
masalah lingkungan
Mampu melaksanakan persiapan proses audit lingkungan hidup
dengan menggunakan perangkat antara lain checklist/protocol
audit, peraturan perundang-undangan dan pedoman-pedoman,

wawancara dan pemeriksaan


lapangan/pencatatan/dokumentasi pengamatan, serta
komponen kegiatan instalasi perusahaan yang diaudit
Contoh: membuat daftar pertanyaan pra-kunjungan audit,
membuat rencana proses, menyusun checklist/protocol audit
dan lain-lain guna pelaksanaan audit lingkungan berdasarkan
pemenuhan baku mutu lingkungan yang dihasilkan komponen
kegiatan instalasi terhadap yang diisyaratkan
4

Mampu mensupervisi proses audit lingkungan hidup dengan


menggunakan perangkat antara lain checklist/protocol audit,
peraturan perundang-undangan dan pedoman-pedoman,
wawancara dan pemeriksaaan
lapangan/pencatatan/dokumentasi pengamatan, serta
komponen kegiatan instalasi perusahaan yang diaudit
Contoh: Menyusun Laporan Audit Lingkungan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi ringkasan dan
interpretasi laporan audit lingkungan yang meliputi evaluasi
secara sistematik, terdokumentasi, periodic dan objektif
tentang bagaimana kinerja yang antara lain ditujukan sebagai
fasilitas control manajemen terhadap pelaksanaan
pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian terhadap
peraturan perundang-undangan
Contoh: menyajikan evaluasi tentang tingkat kepatuhan /
ketidak patuhan perusahaan terhadap peraturan perundangundangan di bidang pengelolaan lingkunan hidup, mampu
memberikan uraian tentang penyebab terjadinya
ketidakpatuhan dan atau ketidaktepatan penerapan
kebijaksanaan perusahaan dibidang lingkungan hidup, mampu
memberikan rekomendasi atas temuan-temuan pelaksanaan
audit lingkungan, mampu memberikan jaminan untuk
mencegah dan menghindari kerusakan atau kecenderungan
kerusakana lingkungan atas penyelenggaraan usaha dan atau
kegiatan perusahaan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
audit lingkungan dan mampu menerapkan metode tersebut di
perusahaan antara lain siap menyelenggarakan dan
mendukung penelitian, pengkajian dab pengembangan caracara audit lingkungan untuk meningkatkan kualitas/mutu
produk dan pelayanan
Contoh: membuat rencana strategi lingkungan (environmental
strategi planning) perusahaan penyedia tenaga listrik yang
berkualitas, aman, andal dan akrab lingkungan, mewujudkan
peningkatan sumberdaya melalui penghematan penggunaan
bahan, minimalis limbah dan identifikasi kemungkinan
melakukan proses daur ulang untuk mencapai standar
lingkungan mutakhit pernting serta monitoring dan audit
lingkungan mitigasi dampak negative penting serta monitoring
dan audit lingkungan yang efektif.

428
Keselamatan Ketenagalistrikan
Elictricity Safety

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan program keselamatan


ketenagalistrikan meliputi penerapan standarisasi, keselamatan dan
kesehatan kerja, keselamatan umum, keselamatan instalasi, keselamatan
lingkungan dan penerapan sertifikasi pada pelaksanaan kegiatan
penunjangnya.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui ketentuan; mampu menyebutkan ketentuan
keselamatan ketenagalistrikan yang berlaku diperusahaan
Contoh: mengetahui ketentuan tentang persiapan
keselamatan pada pemasangan instalasi penyediaan tenaga
listrik, penggunaan peralatan kerja, peralatan keselamatan
kerja dan alat pelindung diri serta prosedur pertolongan
pertama pada kecelakaan
Memahami ketentuan; mampu menjelaskan dasar hukum dan
manfaat peraturan keselamatan ketenagalistrikan yang
dipersyaratkan di pekerjaan
Contoh: menjelaskan dasar hukum dan mafaat peraturan
yang mewajibkan tersedianya peralatan keselamatan kerja
dan alat pelindung diri.
Mampu melaksanakan ketentuan keselamtan
ketenagalistrikan yang diberlakukan di pekerjaan secara
disiplin
Contoh: melaksanakan chek-list persyaratan keselamatan
pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan untuk
memastikan diterapkannya keselamatan ketenagalistrikan
pada kegiatan operasional
Contoh: mengawasi penerapan persyaratan keselamatan
pada pekerjaan dalam keadaan bertegangan (hot-line
maintenance)
Mampu menganalisa dan mengevaluasi dalam menyelesaikan
permasalahan keselamatan ketenagalistrikan yang bersifat
komplek yangbelum pernah terjadi sebelumnya
Contoh: merekomendasikan tindakan untuk memastikan

bahwa keselamatan ketenagalistrikan berjalan baik pada saat


terjadi black-out atau kekacauan luar biasa
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
dalam menyempurnakan ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan di seluruh jajaran perusahaan
Contoh: menetapkan persyaratan keselamatan
ketenagalistrikan untuk inspeksi jaringan menggunakan
helicopter.

429
Pemantauan dan Pengeloaan Lingkungan
Environmental Monitoring and Management

Pengetahuan dankemampuan untuk menerapkan Analisa Mengenai Dampak


Lingkungan (Amdal), rencana Pemantauan/Pengelolaan Lingkungan
(RPL/RKL), Upaya Pemantauan/Pengelolaan Lingkungan (UPL/UKL) di
perusahaan untuk digunakan sebagai strategi pengelolaan lingkungan;
melalui dokumen Lingkungan (AMDAL, RUL, RKL, UPL, UKL) yang menjamin
agar suatu usaha atau kegiatan pembangunan layak lingkungan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui bentuk dan metode pengelolaan lingkungan yang
meliputi,Dasar-dasar Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(Amdal), Rencana Pemantauan/Pengelolaan Lingkungan
(RPL/RKL), Upaya Pemantauan / Pengelolaan Lingkungan
(UPL/UKL) yangberkaitan dengan dampak besar dan penting
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Contoh: Mengerti tentang kegiatan-kegiatan Amdal, RPL, RKL,
UPL, UKL.
Memahami kegunaan penerapan Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (Amdal), Rencana Pemantauan /Pengelolaan
Lingkungan (RPL/RKL), Upaya Pemantauan/Pengelolaan
Lingkungan (UPL/UKL) di perusahaan, mengenai strategi
pengelolaan lingkungan baik yang bersifat preventif, persuasive,
kuratif maupun represif dalam mengatasi permasalahan
lingkungan disekitar instalasi perusahaan
Contoh: memahami bentuk pontensi dampak besar dan penting
suatu usaha dan/atau kegiatan perusahaan dan memahami cara
melakukan mitigasi, proses konsultasi masyarakat dan
sosialisasi penyelesaian masalah lingkungan.
Mampu melaksanakan perbuatan prediksi dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup dengan menggunakan perangkat antara lain
peraturan perundang-undangan, komponen kegiatan instalasi
perusahaan, rona lingkungan awal sekitar instalasi.
Contoh: membuat proses penapisan wajib Amdal, matriks
dampak besar dan penting serta matriks pengelolaan
lingkungan, membuat daftar prioritas penanganan lingkungan
berdasarkan pemenuhan baku mutu lingkungan yang dihasilkan

komponen kegiatan instalasi terhadap yang diisyaratkan.


Mampu mensupervisi kajian serta menganalisa dampak besar
dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup antara lain untuk digunakan sebagai
data bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
Contoh: menyusun Kerangkan Acuan Analisa Dampak
Lingkungan Hidup (KA-ANDAL), menganalisa dampak besar dan
penting serta membuat pola pengelolaan lingkungan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penilaian dokumen
lingkungan (AMDAL, RPL/RKL, UPL/UKL) serta mampu
memutuskan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan
pembangunnan layak lingkungan.
Contoh: melakukan evaluasi dokumen Amdal, RPL, RKL, UPL,
UKL; sosialisasi penanganan lingkungan kepada masyarakat
sekitar instalasi sesuai dengan cara-cara pengelolaan terbaik
(best practical and economic option) sehingga dapat menjadi
acuan pola piker prima (mindset of excellence), sikap, perilaku,
dan janji/komitmen seluruh pelaku perusahaan dalam
menerapkan penyelenggaraan perusahaan yang baik (good
cooperate governance) yang secara terus menerus berusaha
keras mencapai standar lingkungan mutakhir dengan kualitas
tinggi dan paling baik.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru riset
pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan di perusahaan,
dan mampu menerapkan metode tersebut di perusahaan, siap
menyelenggarakan dan mendukung penelitian, pengkajian dan
pengembangan (research and development) cara-cara
pengelolaan lingkungan untuk meningkatkan kualitas/mutu
produk dan pelayanan, Siap memfasilitasi peningkatan
kesadaran, kepahaman, dan kepedulian dari seluruh anggota
perusahaan dan mitra terhadap masalah lingkungan hidup yang
berkaitan dengan instalasi perusahaan.
Contoh: membuat rencana strategis lingkungan (environmental
strategic planning) perusahaan sebagai penyedia tenaga listrik
yang berkaitan, aman, andal dan akrab lingkungan,
mewujudkan visi, misi perusahaan.

4.8 ENERGI PRIMER

4.8.1

KORPORAT

430
Perencanaan Energi Primer
Primary Energy Planning

Kemampuan untuk merencanakan kebutuhan dan pemenuhan energy primer


dalam jangka pendek (RKAP) maupun jangka panjang (RJPP) secara optimal,
berdasarkan evaluasi pemakaian energy primer sebelumnya dan stratergi
pemenuhan energy primer.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pembuatan rencana pemenuhan energy
primer jangka pendek maupun jangka panjang
Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan perhitungan
kebutuhan energy primer dalam penyusunan RKAP, neraca gas,
kebutuhan batubara jangka panjang
Memahami secara komprehensif proses perencanaan enegy
primer serta parameter yang berhubungan dengan perencanaan
energy primer
Contoh: memahami metode perhitungan kebutuhan energy
primer dalam penyusunan RKAP, memahami proses perhitungan
kebutuhan batubara, memahami proses perhitungan kebutuhan
gas & BBM, memahami proses perhitungan harga batubara,
memahami proses perhitungan harga gas & BBM , mengetahui
potensi energy primer, mengetahui asumsi yang berhubungan
dengan perhitungan dalam RKAP dan RJPP
Mampu melaksanakan perhitungan kebutuhan energy primer
dalam menyusun RKAP dan RJPP sesuai dengan metode dan
parameter yang telah ditetapkan
Contoh: menentukan kebutuhan batubara, menentukan
kebutuhan gas & BBM
Mampu mensupervisi perencanaan energy primer dengan
metode yang telah ditentukan
Contoh: menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam

pengambilan keputusan perencanaan kebutuhan energy primer,


mampu melakukan koreksi atas penyusunan perencanaan
energy primer
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pererncanaan energy
primer untuk mengantisipasi setiap perubahan dan realisasi
pemenuhan energy primer
Contoh: merubah rencana operasi untuk menyesuaikannya
dengan kondisi dan situasi yang terjadi maupun akan terjadi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perhitungan perencanaan energy primer
Contoh: mengembangkan metode perencanaan energy primer.

431
Pengadaan Energi Primer
Primary Energy Procurement

Kemampuan untuk menghitung kebutuhan energy primer pembangkit serta


mampu/mengusai proses pengadaan yang sesuai aturan untuk pengadaan
energy primer

Level
1

3
4

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengadaaan energy primer
Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan pengadaan
energy primer antara lain pengumuman, penjelasan, penawaran,
negoisasi dan contract discussion agreement (KEPDIR
Pengadaan Barang dan Jasa No. 305.K/DIR/2010 dan perubahan perubahannya
Memahami secara komprehensif proses pengadaaan Enegy
Primer serta parameter yang berhubungan dengan pengadaan
Energy Primer
Contoh: memamahi metode perhitungan kebutuhan energy
primer, mampu menghitung Harga BBM berdasarkan MOPS
(Menas of Oil Platts Singapore) , harga transportasi BBM,
mengetahui SOP tata cara serah terima BBM, mengetahui
potensi energy primer, mengetahui potensi energy primer,
mengetahui asumsi yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan investasi di energy primer
Mampu melaksanaakan pengadaan energy primer sesuai dengan
metode dan parameter yang telah ditentukan
Contoh: menentukan kebutuhan enrgi primer pembangkit baru
Mampu mensupervisi modifikasi parameter perhitungan dan
kebutuhan pengadaan energy primer dengan metode yang telah
ditentukan
Mampu mensupervisi modifikasi parameter perhitungan dan
kebutuhan pengadaan energy primer. Menghitung harga BBM
berdasarkan MOPS (Menas of Oil Platts Singapore) dan harga
transportasi BBM, mengetahui SOP tata cara serah terima BBM
Mampu menganalisa dan mengevaluassi model perhitungan
dalam pengadaan Energi Primer dan mampu mengintegrasikan
aturan-aturan pemerintah / perusahaan dalam pengadaan Energi
Primer
Contoh: membuat kronologis yang merepresentasikan proses
pengadaan energy primer, mampu menghitung harga BBM

berdasarkan MOPS (Menas of Oil Platts Singapore) dan harga


transportasi BBM. Mampu menetapkan asumsi yang dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan harga energy primer
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perhitungan pengadaan energy primer
Contoh: menghitung harga BBM berdasarkan MOPS (Menas of Oil
Platts Singapore), serta harg trasnportasi menetapkan alat bantu
perhitungan dalam pengadaan energy primer

432
Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Energi Primer
Control of Primary Energy Contract Execution

Kemampuan untuk memastikan terlaksananya administrasi kontrak


pengadaaan energy primer dan menyusun kerjasama dengan pihak terkait
untuk menjamin pasokan dan ketersediaan energy primer secara
berkelanjutan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengendalian kontrak energy primer
Contoh: Mengethui dasar proses pembuatan kontrak dan
amandemen kontrak energy primer sesuai regulasi serta
kebijakan direksi terkait dengan harga dan kebutuhan pasokan
energy primer
Memahami secara komprehensif proses pembuatan kontrak dan
amandemen kontrak, energy primer serta parameter yang
berhubungan dengan kontrak energy primer
Contoh: Memahami proses pembuatan kontrak dan amandemen
tahunan per-pemasok secara proposional sesuai aturan yang
berlaku, serta memahami maksud pasal-pasal yang ada
didalamnya
Mampu melaksanakan pengendalian kontrak energy primer
sesuai dengan metode dan parameter yang telah ditentukan dan
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait
Contoh: Mengadakan Rapat Kordinasi (Rekor) Pasokan Batubara,
Gas dan BBM untuk wilayah JAMALI dan Luar JAMALI baik bulan
maupun tahunan baik dengan pihak internal maupun eksternal
yang terkait, dan menindaklanjuti hasil kesepakatan dalam Rakor
yang ber-orientasi pada Security Of Supply dan agar energy
primer dapat terserap dengan maksimal
Mampu mensupervisi realisasi pasokan energy primer
Contoh: memonitoring ketersediaan stok energy primer setiap
pembangkit, memonitoring realisasi pasokan sesuai dengan
kesepakatan pada kontrak, rakor bulanan dan tahunan,
mengidentifikasi kendala dan permasalahan yangmuncul dalam
pengiriman pasokan energy listrik
Mampumenganalisa dan menegvaluasi rencana dan realisasi
kontrak erngi primer
Contoh: melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap
kesesuaian antara rencana dan realisasi pasokan energy pimer,

mulai dari ketepatan waktu pengiriman, kuantitas dan kualitas


serta kesiapan infrastruktur, dan kinerja operasi pembangkit dan
kendala-kendala lainnya
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
dalam pengendalian kontrak dan pasokan energy listrik
Contoh: melakukan perbaikan dan atau membuat instruktur
kinerja untuk pengendalian kontrak dan pasokan energy primer
yang lebih efektif, efisiensi dan transparan.

433
Monitoring dan Evaluasi Enegi Primer
Monitoring and Evaluation of Primary Energy

Kemampuan melakukan monitoring realisasi pasokan energy primer untuk


memastikan kehandalan pasokan energy primer sesuai dengan kebutuhan
pembangkit serta melakukan evaluasi atas realisasi pasokan terhasap
perencanaan energy primer

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyediaan pasokan energy primer
(gas,batubara dan BBM) yang telah terkontrak.
Contoh: mengetahui jenis dan karakteristik kontrak enrgi primer,
antara lain : kontrak spot, kontrak jangka panjang, kontrak
pengangkutan gas, batubara dan BBM dan atau kontrak paying
BBM
Memahmi secara komprehensif proses monitoring pasokan
energy primer (gas,batubara dan BBM
Contoh: mengetahui rencana kebutuhan energy primer,
memahami metode perhitungan dalam penetapan fuel mix dan
neraca kebutuhan energy primer, memahami karakteristik
pembangkit antara lain SFC/Heat Rate, Capacity Factor dan
Availability Factor.
Mampu melaksanakan proses monitoring realisasi pasokan
energy primer (gas,batubara dan BBM) sesuai dengan metode
dan parameter yang telah ditentukan
Contoh: melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,
membuat laporan realisasi pasokan.
Mampumensupervisi proses monitoring realisasi pasokan energy
primer sesuai dengan metode dan parameter yang telah
ditentukan
Contoh: mengelola kesesuaian antara rencana dan realisasi
pasokan energy primer (gas,batubara dan BBM) antara lain
mengetahui penyebab dan kendala tidak tercapainnya target
pasokan
Mampu menganalisa dan mengevaluasi metode montoring
realisasi pasokan energy primer (gas,batubara dan BBM) dan
mampu menetapkan strategi untuk melakukan efisiensi
pemakaian BBM
Contoh: menetapkan besar fuel mix, membuat strategi
pemanfaatan energy primer

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru


pemanfaatan energy primer
Contoh: menetapkan metode monitoring pasokan energy primer
misalnya monitoring on line pasokan batubara, strategi
pemanfaatan CNG dan LNG.

434
Pelaporan Energi Primer
Primary Energy Reporting

Kemampuan untuk mengumpulkan data, mengelola dta, menyusun laporan


dan menganalisa data untuk narasi dan rekomendasi dalam pelaporan sesuai
dengan keperluan dan kewajiban perusahaan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyiapan laporan internal yang terkait
dengan energy primer dan priode penyampaiannya
Contoh: mengetahui proses penyiapan laporan realisasi bahan
bakar, laporan fuel mix, laporan penyerapan batubara DMO per
pemasok, laporan pengiriman BBM dan Gas per pemasok.
Mengetahui cara ,menghitung harga batubara
Memahami secara komprehensif penyiapan laporan internal
dan eksternal yang terkait dengan energi primer dan periode
penyampaiannya
Contoh: memahami metoda perhitungan realisasi bahan bakar
dan fuel mix korporat. Memahami metode menghitung proyeksi
harga BBM, batubara dan gas.
Mampu melaksanakan pembuatan laporan internal dan
eksternal yang terkait dengan energy primer dan periode
penyampaiannya
Contoh: Membuat laporan realisasi bahan bakar, fuel mix
korporat, penerimaan batubara, gas dan BBM per pemasok
Mampu mensupervisi pembuatan laporan internal dan
eksternal yang terkait dengan energi primer sesuai keperluan
manajemen
Contoh: Mensupervisi pembuatan evaluasi konsumsi bahan
bakar, Mampu mensupervisi simulasi proyeksi fuel mix
korporat, Mampu mensupervisi perhitungan proyeksi harga
batubara
Mampu menganalisa dan mengevaluasi laporan internal dan
eksternal yang terkiat dengan energi primer untuk dapat
menyajikan rekomendasi kepada manajemen terkait strategi
energy primer korporat
Contoh: Mengevaluasi dan membuat proyeksi konsumsi bahan
bakar, fuel mix korporat, menganalisa kecenderungan harga
batubara, BBM dan gas untuk jangka menengah
Menyempurnakan atau membuat metode baru dalam

menyusun laporan internal dan eksternal yang terkait dengan


energy primer yang lebih efisien dan tingkat kesalahan yang
makin kecil
Contoh: Membuat metode pelaporan konsumsi bahan bakar
dan fuel mix yang otomatis, membuat model perhitungan
harga batubara sesuai dengan formula dari pemerintah.

4.8.2 ENERGI PRIMER BATUBARA

435
Perencanaan Batubara
Coal Primary Energy Planning

Kemampuan untuk merencanakan kebutuhan dan pemenuhan Batubara


dalam jangka pendek (RKAP) meupun jangka panjang (RJPP) secara optimal,
berdasarkan evaluassi pemakaian Batubara sebelumnya dan strategi
pemenuhan Batubara kedepan dengan mempertimbangkan Fuel Mix, RUPTL
dan Biaya Batubara.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pembuatan rencana pemenuhan Batubara
dalam jangka pendek maupun jangka panjang
Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan perhitungan
kebutuhan Batubara dalam penyusunan RKAP, Kebutuhan
Batubara Jangka Panjang
Memahami secara komprehensif proses Perencanaan batubara
serta parameter yang berhubungan dengan Perencanaan
batubara
Contoh: memahami proses perhitungan kebutuhan Batubara
dalam memahami proses perhitungan harga batubara,
mengetahui potensi Batubara, mengetahui asumsi yang
berhubungan dengan perhitungan dalam RKAP dan RJPP
Mampu melaksanakan perhitungan kebutuhan Batubara dalam
menyusun RKAP dan RJPP sesuai dengan metode dan parameter
yang telah ditentukan
Contoh: menentukan kebutuhan batubara
Mampu mensupervisi perencanaan Batubara dengan metode
yang telah ditentukan
Contoh: menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan perencanaan kebutuhan Batubara,
mampu melakukan koreksi atas penyusunan perencanaan
Batubara
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perencanaan Batubara
untuk mengantisipasi setiap perubahan dan relaisasi
pemenuhan Batubara
Contoh: merubah rencana operasi untuk menyesuaikannya

dengan kondisi dan situasi yang terjadi maupun akan terjadi


Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perhitungan perencanaan Batubara
Contoh: mengembangkan metode perencanaan Batubara

436
Pengadaan Energi Primer Batubara
Coal Primary Energy Procurenment

Kemampuan untuk menghitung kebutuhan Batubara pembangkit serta


mampu/menguasai proses pengadaan yang sesuai aturan untuk pengadaan
Batubara

Level
1

3
4

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengadaan Batubara
Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan pengadaaan
batubara antara lain pengumuman, penjelasan, penawaran,
negoisasi dan contract discussion agreement
Memahami secara komprehensif proses pengadaan batubara
serta parameter yang berhubungan dengan pengadaan
batubara
Contoh: memahami metode perhitungan kebutuhan batubara,
mampu menghitung Harga Batubara Acuan, harga transportasi
Batubara, mengetahui potensi batubara, mengetahui asumsi
yang berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi di
batubara
Mampu melaksanakana pengadaan batubara sesuai dengan
metode dan parameter yang telah ditentukan
Contoh: menentukan kebutuhan batubara pembangkit baru
Mampu mensupervisi modifikasi parameter perhitungan dan
kebutuhan pengadaan batubara dengan metode yang telah
ditentukan
Contoh: menghitung parameter HBA/Freight Batubara, mampu
menetapkan asumsi yang yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan harga batubara
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model perhitungan
dalam pengadaan batubara dan mampu mengintegrasikan
aturan-aturan pemerintah / perusahaan dalam pengadaan
batubara
Contoh: membuat kronologis yang merepresentasikan proses
pengadaan batubara, mampu menghitung HBA/Freight,
menentukan spesifikasi batubara dengan mempertimbangkan
ketersediaan batubara, aspek lingkungan hidup dan hasil
perhitungan biaya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perhitungan pengadaan batubara

Contoh: menentukan metode penentuan harga batubara acuan


(HBA), serta Harga Transportasi menetapkan alat bantu
perhitungan dalam pengadaan batubara.

437
Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Energi Primer
Batubara
Control of Coal Primary Energy Contract Execution

Kemampuan untuk mengendalikan pasokan batubara ke unit PLTU sesuai


dengan kebutuhan dalam rangka menjamin keamanan pasokan (Security of
Supply) batubara ke unit PLTU untuk menjaga kontinuitas operasi PLTU.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengendalian pasokan batubara sesuai
dengan Instruksi Kerja (IK)
Contoh: Mengetahui dasar proses pengendalian pasokan
batubara mulai dari Kondisi Stock Batubara, kebutuhan
pasokan per-PLTU dengan memperhatikan rencana operasi
PLTU, Specific Fuel Consuption (SFC), Capacity Factor (CF),
Perjanjian Jual Beli Batubara (PJBB) dan Berita Acara
Kesepakatan Penyerahan Tahunan
Memahami secara komprehensif proses pengendalian pasokan
batubara serta parameter yang berhubungan dengan
[engendalian pasokan batubara
Contoh: Memahami proses penyusunan Kebutuhan dan
Rencana Pasokan Batubara Per PLTU Per Pemasok; Pemahaman
Nominasi Pasokan Per Pemasok Per PLTU dengan
memperhatikan a.l. : - Spesifikasi batubara yang dibutuhkan, Harga Cost, Insurance and Freight (CIF) Perfomance pemasok
pada tahun sebelumnya
Mampu melaksanakan pengendalian pasokan batubara sesuai
dengan metode dan parameter yang telah ditentukan dan
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkiat
Conth: Mengadakan Rapat Kordinasi (Rakor) Pasokan Batubara
untuk wilayah JAMALI dan Luar JAMALI baik bulanan maupun
tahunan dan menindaklanjuti hasil kesepakatan dalam Rakor
yang ber-orientasi pada Security Of Supply
Mampu mensupervisi Pelaksanaan pasokan batubara
Contoh: memonitoring ketersediaan stock batubara tiap PLTU ,
memonitor realisasi pasokan batubara sesuai dengan
kesepakatan pada Rakor Bulanan dan Tahunan,
mengidentifikasi kendala dan permasalahan yang muncul
dalam pengiriman pasokan batubara.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana realisasi

pasokan batubara
Contoh: melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap
kesesuaian antara rencana dan realisasi pasokan batubara,
mulai dari ketepatan waktu pengiriman, kuantitas dan kualitas
serta kesiapan infrastruktur unloading batubara, dan Kinerja
Operasi PLTU dan kendala-kendala lainnya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
dalam pengendalian pasokan batubara
Contoh: melakukan perbaikan dan atau membuta IInstruksi
Kerja untuk pengendalian pasokan batubara yang lebih efektif,
efisien dan transparan

438
Monitoring dan Evaluasi Energi Primer Batubara
Monitoring and Evaluation of Coal Primary Energy

Kemampuan melakukan monitoring realisasi pasokan Batubara untuk


memastikan kehandalan pasokan Batubara sesuai dengan kebutuhan
pembangkit serta melakukan evaluasi atas realisasi pasokan terhadap
perencana Batubara

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyedoaan pasokan Batubara yang telah
terkontrak
Contoh: mengetahui jneis dan karakteristik kontrak Batubara,
antara lain kontrak spot, kontrak jangka panjang, kontrak
pengankutan batubara
Memahami secara komprehensif proses monitoring pasokan
Batubara
Contoh: mengetahui rencana kebutuhan Batubara, memahami
metode perhitungan dalam penetapan fuel mix dan neraca
kebutuhan Batubara, memahami karakteristik pembangkitan
antara lain SFC/Heat Rate, Capacity factor dan Availability
factor
Mampu melaksanakan proses monitoring realisasi pasokan
Batubara sesuai dengan metode dan parameter yang telah
ditentukan
Contoh: melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,
membuat laporan realisasi pasokan
Mampu mensupervisi proses monitoring realisasi pasokan
Batubara sesuai dengan metode yang berlaku dan parameter
yang telah ditentukan
Contoh: mengelola kesesuaian antara rencana dan realisasi
pasokan Batubara antara lain mengetahui penyebab dan
kendala tidak tercapainya target pasokan
Mampu menganlisa dan mengevalusi metode monitoring
realisasi pasokan Batubara dan mampu menetapkan strategi
untuk melakukan efisiensi pemakaian BBM
Contoh: menentukan besar fuel mix, membuat strategi
pemanfaatan Batubara untuk menekan pemakaian BBM
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemanfaatan Batubara
Contoh: menetapkan metode pasokan Batubara, misalnya

monitoring on line pasokan batubara.

439
Pelaporan Energi Primer Batubara
Coal Primary Energy Reporting

Kemampuan untuk mengumpulkan data, mengelola data, menyusun


pelaporan dan menganalisa data untuk narasi dan rekomendasi dalam
pelaporan sesuai dengan keperluan dan kewajiban perusahaan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyiapan laporan internal yang terkait
dengan Batubara dan periode penyampaiannya
Contoh: mengetahui proses penyiapan laporan realisasi bahan
bakar, laporan ful mix, laporan penyerapan batubara DMO per
Pemasok, laporan pengiriman Batubara per pemasok.
Mengetahui cara menghitung harga batubara
Memahami secara komprehensif penyiapan laporan internal
dan eksternal yang terkait dengan Batubara dan periode
penyenampaiannya
Contoh: memahami metoda perhitungan realisasi bahan bakar
dan fuel mix korporat. Memahami metode menghitung proyeksi
harga batubara
Mampu melaksanakan pembuatan laporan internal dan
eksternal yang terkait dengan Batubara dan periode
penyampaiannya
Contoh: Membuat laporan realisasi bahan bakar, fuel mix
korporat, penerimaan batubara per Pemasok
Mampu mensupervisi pembuatan laporan internal dan
eksternal yang terkait dengan Batubara sesuai keperluan
manajemen
Contoh: Mensupervisi pembuatan evaluasi konsumsi bahan
bakar, Mampu mensupervisi simulasi proyeksi fuel mix
korporat, Mampu mensupevisi perhitungan proyeksi harga
batubara
Mampu menganalisa dan mengevaluasi laporan internal dan
eksternal yang terkait dengan Batubara untuk dapat
menyajikan rekomendasi kepada Manajemen terkait strategi
Energi Primer korporat
Contoh: Mengevaluasi dan membuat proyeksi konsumsi bahan
bakar, fuel mix korporat, menganalisa kecenderungan harga
batubara
Menyempurnakan atau membuat metode baru dalam

menyusun laporan internal dan eksternal yang terkait dengan


Batubara yang lebih efisien dan tingkat kesalahan yang makin
kecil
Contoh: Membuat metode pelaporan konsumsi bahan bakar
dan fuel mix yang otomatis, membuat model perhitungan
harga batubara sesuai dengan formula dari Pemerintah

4.8.3 ENERGI PRIMER GAS

440
Perencanaan Energi Primer Gas
Gas Primary Energy Planning

Kemampuan untuk merencanakan kebutuhan dan pemenuhan Gas dalam


jangka pendek (RKAP) maupun jangka panjang (RJPP) secara optimal,
berdasarkan evaluasi pemakaian Gas sebelumnya dan strategi pemenuhan
Gas kedepan dengan mempertimbangkan Fuel Mix, RUPTL dan Biaya Gas.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pembuatan rencana pemenuhan Gas dalam
jangka pendek maupun jangka panjang
Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan perhitungan
kebutuhan Gas dalam penyusunan RKAP, Neraca Gas,
Kebutuhan Gas Jangka Panjang
Memahami secara komprehensif proses Perencanaan gas serta
parameter yang berhubungan dengan Perencanaan gas
Contoh: memahami metode perhitungan kebutuhan Gas dalam
penyusunan RKAP, memahami proses perhitungan kebutuhan
gas, mengetahui asumsi yang berhubungan dengan
perhitungan dalam RKAP dan RJPP
Mampu melaksanakan perhitungan kebutuhan Gas dalam
menyusun RKAP dan RJPP sesuai dengan metode dan
parameter yang telah ditentukan
Contoh: menentukan kebutuhan Gas
Mampu mensupervisi perencvanaan Gas dengan metode yang
telah ditentukan
Contoh: menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan perencanaan kebutuhan Gas,
melakukan koreksi atas penyusunan perencanaan Gas
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perencanaan Gas
untuk mengantisipasi setiap perubahan dan realisasi
pemenuhan Gas
Contoh: merubah rencana operasi untuk menyesuaikannya
dengan kondisi dan situasi yang terjadi maupun yang akan
terjadi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru

perhitungan perencananan Gas


Contoh: mengembangkan metode perencanaan Gas

441
Pengadaan Gas
Gas Primary Energy Procurement

Melaksanakan pengadaan bahan bakar gas untuk memenuhi kebutuhan


ooperasi unit pembangkit secara optimal, dengan mempertimbangkan fuel
mix, RUPTL, Biaya dan strategi penyediaannya

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengadaan bahan bakar gas
Contoh: mengetahui proses pengadaaan bahan bakar gas
terkait dengan PTK Nomor 029 Tahun 2009 yang ditetapkan
oleh BPMIGAS, mengetahui prosedur KEPDIR Pengadaaan
Barang dan Jasa No. 305.k/DIR/2010 dan perubahan
perubahanny.
Memahami secara komprehensif proses pengadaan Bahan
Bakar Gas serta parameter yang berhubungan dengan
Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG)
Contoh: memahami metode perhitungan kebutuhan bahan
bakar gas sesuai dngan pola operasi unit pembangkit,
memahami mekanisme TOP dan GMU, dan Keyterms PJBG
lainnya.
Mampumelaksanakan pengadaan Bahan Bakar Gas sesuai
dengan prosedur dan parameter yang telah ditentukan .
Contoh: melaksanakan proses negoisasi keyterms PJBG sampai
dengan selesainya PJBG untuk pengadaan bahan bakar gas
dalam memenuhi kebutuhan operasi unit pembangkit
Mampumensupervisi modifikasi parameter keyterms,
perhitungan kebutuhan bahan bakar gas dengan metode yang
telah ditentukan
Contoh: menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan mengenai harga gas, menetapkan
asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan terkait
kebutuhan bahan bakar gas yang disesuaikan dengan pola
operasi unit pembangkit, melakukan koreksi atas penyusunan
PJBG
Mampumenganalisa dan mengevaluasi model perhitungan
dalam pengadaan bahan bakar gas dan mampu
mengintergrasikan aturan-aturan pemerintah / perusahaan
dalam pengadaan bahan bakar gas
Contoh: membuat kronologis yang merepresentasikan proses

pengadaan bahan bakar gas, mengevaluasi spesifikasi gas


dengan mempertimbangkan ketersediaan Gas, aspek
lingkungan hidup dan hasil perhitungan biaya, mampu
menganalisa dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan
pola operasi dengan kondisi dan situasi yang terjadi maupun
akan terjadi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perhitungan pengadaan Gas
Contoh: mengembangkan metode penentuan harga gas
(konvensional gas, CNG, LNG, CBM), menetapkan alat bantu
perhitungan dalam pengadaan Gas.

442
Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Energi Primer Gas
Control of Gas Primary Energy Contract Execution

Kemampuan untuk memastikan terlaksananya administrasi kontrak


pengadaaan Gas dan menyusun kerjasama dengan pihak terkait untuk
menjamin pasokan dan ketersediaan Gas secara berkelanjutan

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengendalian kontrak Gas
Contoh: Mengetahui dasar proses pembuatan kontrak dan
amandemen kontrak Gas sesuai regulasi serta Kebijakan Direksi
terkait dengan harga dan kebutuhan pasokan Gas
Memahami secara komprehensif proses pembuatan kontrak
dan amandemen kontrak Gas serta parameter yang
berhubungan dengan kontrak Gas
Contoh: Memahami proses pembuatan kontrak dan
amandemen tahunan per-pemasok secara proposional sesuai
aturan yang berlaku, serta memahami maksud pasal-pasal
yang ada didalamnya
Mampu melaksanakan pengendalian kontrak Gas sesuai
dengan metode dan parameter yang telah ditentukan dan
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait
Contoh: Mengadakan Rapat Kordinasi (Rekor) Pasokan Gas
untuk wilayah JAMALI dan Luar JAMALI baik bulan maupun
tahunan baik dengan pihak internal maupun eksternal yang
terkait, dan menindaklanjuti hasil kesepakatan dalam Rakor
yang ber-orientasi pada Security Of Supply dan agar energy
primer dapat terserap dengan maksimal
Mampu mensupervisi realisasi pasokan Gas
Contoh: memonitoring ketersediaan stok Gas setiap
pembangkit, memonitoring realisasi pasokan sesuai dengan
kesepakatan pada kontrak, rakor bulanan dan tahunan,
mengidentifikasi kendala dan permasalahan yangmuncul dalam
pengiriman pasokan Gas
Mampumenganalisa dan menegvaluasi rencana dan realisasi
kontrak Gas
Contoh: melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap
kesesuaian antara rencana dan realisasi pasokan Gas, mulai
dari ketepatan waktu pengiriman, kuantitas dan kualitas serta
kesiapan infrastruktur, dan Kinerja Operasi pembangkit dan

kendala-kendala lainnya
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
dalam pengendalian kontrak dan pasokan Gas
Contoh: melakukan perbaikan dan atau membuat instruktur
kinerja untuk pengendalian kontrak dan pasokan energy primer
yang lebih efektif, efisiensi dan transparan.

443 Monitoring dan Evaluasi Energii Primer Gas


Monitoring and Evaluation of Gas Primary Energy

Kemampuan melakukan monitoring realisasi pasokan Gas untuk memastikan


kehandalan pasokan Gas sesuai dengan kebutuhan pembangkit serta
melakukan evaluasi atas realisasi pasokan terhadap perencanaan Gas

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyedoaan pasokan Gas yang telah
terkontrak
Contoh: mengetahui jneis dan karakteristik kontrak Batubara,
antara lain kontrak spot, kontrak jangka panjang, kontrak
pengankutan Gas
Memahami secara komprehensif proses monitoring pasokan
Gas
Contoh: mengetahui rencana kebutuhan Gas, memahami
metode perhitungan dalam penetapan fuel mix dan neraca
kebutuhan Gas, memahami karakteristik pembangkitan antara
lain SFC/Heat Rate, Capacity factor dan Availability factor
Mampu melaksanakan proses monitoring realisasi pasokan Gas
sesuai dengan metode dan parameter yang telah ditentukan
Contoh: melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,
membuat laporan realisasi pasokan
Mampu mensupervisi proses monitoring realisasi pasokan Gas
sesuai dengan metode yang berlaku dan parameter yang telah
ditentukan
Contoh: mengelola kesesuaian antara rencana dan realisasi
pasokan Gas antara lain mengetahui penyebab dan kendala
tidak tercapainya target pasokan
Mampu menganlisa dan mengevalusi metode monitoring
realisasi pasokan Gas dan mampu menetapkan strategi untuk
melakukan efisiensi pemakaian BBM
Contoh: menentukan besar fuel mix, membuat strategi
pemanfaatan Gas untuk menekan pemakaian BBM
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemanfaatan Gas
Contoh: menetapkan metode pasokan Gas, misalnya
monitoring on line pasokan Gas.

444
Pelaporan Energi Primer Gas
Gas Primery Energy Reporting

Kemampuan untuk mengumpulkan data, mengelola data, menyusun laporan


dan menganalisa data untuk narasi dan rekomendasi dalam pelaporan sesuai
dengan keperluan dan kewajiban perusahaan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyiapan laporan internal yang terkait
dengan Gas dan periode penyampaiannya
Contoh: mengetahui proses penyiapan laporan realisasi bahan
bakar, laporan ful mix, laporan penyerapan Gas DMO per
Pemasok, laporan pengiriman Gas per pemasok. Mengetahui
cara menghitung harga Gas
Memahami secara komprehensif penyiapan laporan internal
dan eksternal yang terkait dengan Gas dan periode
penyenampaiannya
Contoh: memahami metoda perhitungan realisasi bahan bakar
dan fuel mix korporat. Memahami metode menghitung proyeksi
harga Gas
Mampu melaksanakan pembuatan laporan internal dan
eksternal yang terkait dengan Gas dan periode
penyampaiannya
Contoh: Membuat laporan realisasi bahan bakar, fuel mix
korporat, penerimaan Gas per Pemasok
Mampu mensupervisi pembuatan laporan internal dan
eksternal yang terkait dengan Gas sesuai keperluan
manajemen
Contoh: Mensupervisi pembuatan evaluasi konsumsi bahan
bakar, Mampu mensupervisi simulasi proyeksi fuel mix
korporat, Mampu mensupevisi perhitungan proyeksi harga Gas
Mampu menganalisa dan mengevaluasi laporan internal dan
eksternal yang terkait dengan Gas untuk dapat menyajikan
rekomendasi kepada Manajemen terkait strategi Energi Primer
korporat
Contoh: Mengevaluasi dan membuat proyeksi konsumsi bahan
bakar, fuel mix korporat, menganalisa kecenderungan harga
Gas
Menyempurnakan atau membuat metode baru dalam
menyusun laporan internal dan eksternal yang terkait dengan

Gas yang lebih efisien dan tingkat kesalahan yang makin kecil
Contoh: Membuat metode pelaporan konsumsi bahan bakar
dan fuel mix yang otomatis, membuat model perhitungan
harga Gas sesuai dengan formula dari Pemerintah

4.8.4 ENERGI PRIMER BBM

445

457
Manajemen Tenaga Kerja Proyek
Project Manpower Management
Kemampuan dan pengetahuan dalam penerapan fungsi-fungsi manajemen
(perancanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek sehingga sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dengan memperhatikan
optimalisasi tenaga kerja secara efektif dan efisien.

Level

Deskripsi Perilaku

1 Mengetahui fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,


evaluasi, dan pengendalian) dalam pelaksanaan suatu proyek dengan
memperhatikan optimalisasi tenaga kerja secara efektif dan efisien.

Contoh: Mengetahui tahapan pengelolaan tanaga kerja proyek

Memahami penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,


pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek dengan memperhatikan optimalisasi tenaga keja secara efektif

dan efisien.

Contoh: Memahami cara menyusun perencanaan pengelolaan tenaga


harga kerja proyek

Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,


pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek dengan memperhatikan optimalisasi tenaga keja secara efektif
dan efisien.

Contoh: Menyusun rencana pengelolaan tenaga kerja proyek

Mampu mensupervisi penerapan fungsi-fungsi manajemen


(perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian) secara
sistematis pada suatu proyek dengan memperhatikan optimalisasi
tenaga keja secara efektif dan efisien.

Contoh: Mengawasi penyusunan perencanaan pengelolaan tenaga kerja


proyek

5 Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses dan hasil dari penerapan


fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pengendalian) secara sistematis pada suatu proyek dengan
memperhatikan optimalisasi tenaga keja secara efektif dan efisien.

Contoh: Mengevaluasi dokumen perencanaan pengelolaan tenaga kerja


proyek

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam


penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis pada suatu proyek dengan
memperhatikan optimalisasi tenaga keja secara efektif dan efisien.

Contoh: Membuat metode baru pengelolaan tenaga kerja proyek antara


lain dengan memanfaatkan software komputer

458
Manajemen Material Proyek
Project Material Management
Kemampuan dan pengetahuan dalam dalam penerapan fungsi-fungsi manajemen
(perancanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek sehingga sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dengan memperhatikan
penggunaan material yang efektif dan efisien.

Level

Deskripsi Perilaku

1 Mengetahui fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,


evaluasi, dan pengendalian) dalam pelaksanaan suatu proyek dengan
memperhatikan penggunaan material secara efektif dan efisien.

Contoh: Mengetahui tahapan pengelolaan material proyek

Memahami penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis pada suatu


proyek dengan memperhatikan penggunaan material secara efektif dan
efisien.

Contoh: Memahami cara menyusun perencanaan pengelolaan material


proyek

Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,


pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek dengan memperhatikan optimalisasi tenaga keja secara efektif
dan efisien.

Contoh: Menyusun rencana pengelolaan tenaga kerja proyek

Mampu mensupervisi penerapan fungsi-fungsi manajemen


(perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian) secara
sistematis pada suatu proyek dengan memperhatikan optimalisasi
tenaga keja secara efektif dan efisien.

Contoh: Mengawasi penyusunan perencanaan pengelolaan tenaga kerja


proyek

5 Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses dan hasil dari penerapan


fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pengendalian) secara sistematis pada suatu proyek dengan
memperhatikan optimalisasi tenaga keja secara efektif dan efisien.

Contoh: mengevaluasi dokumen perencanaan pengelolaan tenaga kerja


proyek

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam


penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis pada suatu proyek dengan
memperhatikan optimalisasi tenaga keja secara efektif dan efisien.

Contoh: Membuat metode baru pengelolaan tenaga kerja proyek antara


lain dengan memanfaatkan software komputer

459
Manajemen Mutu Proyek
Project Quality Management
Kemampuan dan pengetahuan dalam dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen
(perancanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada sehingga mutu proyek tercapai
sesuai persyaratan yang ditetapkan.

Level

Deskripsi Perilaku

1 Mengetahui fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,


evaluasi, dan pengendalian) terhadap penggunaan sumber daya dalam
melaksanakan suatu proyek guna menghasilkan mutu proyek sesuai
persyaratan yang ditetapkan.

Contoh: Mengetahui tahapan pengelolaan sumber daya proyek untuk

mendapatakan mutu yang dipersyaratkan

Memahami penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,


pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis terhadap
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan suatu proyek guna
menghasilkan mutu proyek sesuai persyaratan yang ditetapkan.

Contoh: Memahami cara mengelola sumber daya pembangunan


PLTMH guna mendapatkan mutu pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan

Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,


pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis terhadap
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan suatu proyek guna
menghasilkan mutu proyek sesuai persyaratan yang ditetapkan.

Contoh: Menyusun perancanaan pengelolaan sumber daya


pembangunan PLTMH sehingga mutunya sesuai yang dipersyaratkan

Mampu mensupervisi penerapan fungsi-fungsi manajemen


(perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian) secara
sistematis terhadap penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan
suatu proyek guna menghasilkan mutu suatu proyek sesuai persyaratan
yang ditetapkan.

Contoh: Mengawasi penyusunan perencanaan pengelolaan sumber


daya pembangunan PLTMH sehingga mutu proyek sesuai yang
dipersyaratkan

Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses dan hasil dari


penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis terhadap penggunaan
sumber daya dalam pelaksanaan suatu proyek guna menghasilkan
mutu proyek sesuai persyaratan yang ditetapkan.

Contoh: Mengevaluasi atau menganalisa realiasasi pengelolaan


sumber daya pembangunan PLTMH dibandingkan dengan mutu yang
dicapai.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam


penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan pengendalian) secara sistematis terhadap penggunaan
sumber daya dalam pelaksanaan suatu proyek guna menghasilkan
mutu proyek sesuai persyaratan yang ditetapkan.

Contoh: Melaksanakan penyempurnaan prosedur penyusunan


perencanaan pembangunan PLTMH

460
Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Pemeliharaan
Maintenance Performance Control and Evaluation
Kemampuan dan pengetahuan untuk mengevaluasi dan kebijakan pengendalian kinerja
meliputi aspek antara lain biaya, waktu dan mutu agar kegiatan pemeliharaan dapat
terlaksana secara efisien dan efektif sesuai dengan standar yang berlaku dan
persyaratan yang ditetapkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku

Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan


dengan evaluasi dan
pengendalian kinerja.

Contoh: Mengetahui pekerjaan evaluasi kegiatan pemeliharaan


dipembangkitan.

2 Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan

pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi pemeliharaan


pembangkit.

Contoh: Memahami proses evaluasi kegiatan pemeliharaan


pembangkitan secara rinci

3 Mampu melaksanakan; mampu mengevakuasi kegiatan pemeliharaan


sesuai dengan standar yang berlaku dan persyaratan yang ditetapkan
dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.

Contoh: Mengevaluasi kegiatan pemeliharaan; memenuhi standar yang


berlaku dan persyaratan yang ditetapkan sehingga mampu
merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.

4 Mampu mensupervisi evaluasi kegiatan pemeliharaan sehingga dapat


merealisasikan kegiatan yang ditetapkan.

Contoh: Membimbing pelaksanaan evaluasi kegiatan pemeliharaan


pembangkitan sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi


kegiatan pemeliharaan yang bersifat komplek dan/ atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.

Contoh: mengevaluasi atau menganalisa hasil evaluasi untuk


peningkatan efektifitas dan efisiensi atas kegiatan pemeliharaanmelalui
terobosan perbaikan dalam proses kerja, pengaturan waktu.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system


evaluasi yang lebih tepat untuk kegiatan pemeliharaan yang
diberlakukan diseluruh perusahaan.

Contoh: Menjadikan metode static dan empiris sebagai standar


kebijakan evaluasi kegiatan pemeliharaan pembangkitan diperusahaan.

4.9.2 UNIT PELAKSANAPRODUKSI DAN


REKONDISI PERALATAN
461
Manajemen Produksi dan Perbaikan

Production and Repair Management


Kemampuan dan pengetahuan untuk mengelola kegiatan proses produksi dan
perbaikan meliputi perencanaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi sehingga proses
produksi menghasilkan produk dan hasil perbaikan yang sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan.

Level

Deskripsi Perilaku

1 Mengetahui proses; mengetahui kegiatan-kegiatan yang berkaitan

dengan produksi dan perbaikan komponen dan peralatan.

Contoh: Mengetahui jenis kegiatan perbaikan komponen turbin air

2 Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan


pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan produksi dan perbaikan
komponen dan peralatan.

Contoh: Memahami hal yang menjadi penyebab suatu komponen turbin


air dilakukan perbaikan.

Mampu melaksanakan; mampu mengelola kegiatan produksi dan


perbaikan komponen dan peralatan sesuai dengan peralatanyang
ditentukan.

Contoh: Mengelola kegiatan perbaikan komponen air turbin

4 Mampu mensupervisi pengelolaan kegiatan produksi dan perbaikan


komponen dan peralatan sehingga memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.

Contoh: Mengawasi kegiatan perbaikan komponen turbin air

5 Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan produksi


dan perbaikan komponen dan peralatan dan hasil dari proses produksi
dan perbaikan.

Contoh: Menganalisa komponen turbin air hasil dari proses perbaikan


untuk dikaji kemungkinan peluang perbaikan proses

6 Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pada proses


produksi dan perbaikan komponen dan peralatan.

Contoh: Menyusun prosedur perbaikan yang baru lebih efektif pada


perbaikan komponen turbin air

462
Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Production Planning and Control
Kemampuan dan pengetahuan untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatan
produksi dan perbaikan meliputi kegiatan perencanaan produksi, pengaturan mesin,
pengaturan tenaga kerja, pengaturan jadwal, pengendalian kegiatan produksi sehingga
dihasilkan proses produksi sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Level

Deskripsi Perilaku

1 Mengetahui tahapan perencanaan dan pengendalian kegiatan produksi

dan perbaikan komponen atau peralatan.

Contoh: Mengetahui tahapan perencanaan pembuatan kegiatan


pembuatan spiral casing
turbin air.

2 Memahami cara menyusun perencanaan dan cara melakukan


pengendalian kegiatan produksi dan perbaikan komponen atau peralatan.

Contoh: Memahami cara menyusun dokumen perencanaan pembuatan


spiral casing turbin air.

3 Mampu menyusun perencanaan dan melaksanakan pengendalian


kegiatan produksi dan pengendalian kegiatan produksi dan perbaikan
komponen atau peralatan.

Contoh: Membuat dokumen perencanaan pembuatan spiral casing


turbin air.

Mampu mensupervisi penyusunan dokumen perencanaan dan


pelaksanaan pengendalian kegiatan produksi dan perbaikan komponen
atau peralatan.

Contoh: Mengawasi penyusunan dokumen pembuatan spiral casing


turbin air.

5 Mampu menganalisa dan mengevaluasi dokumen perencanaan dan


pelaksanaan pengendalian kegiatan produksi dan perbaikan komponen
atau peralatan.

Contoh: Mengkaji dokumen perencanaan pembuatan spiral casing turbin


air

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam


penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pengendalian kegiatan
produksi dan perbaikan komponen atau peralatan.

Contoh: Menyusun dokumen perencanaan spiral casing turbin air


menggunakan software yang lebih canggih (misalnya software untuk
project)

463
Pengelolaan Material
Material Handling

Kemampuan dan pengetahuan dalam pengelolaan material untuk kebutuhan proses


produksi dan perbaikan meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, penanganan dan
pendistribusian material.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui peraturan, standar, prosedur dan metode untuk kegiatan
pengelolaan material untuk kebutuhan proses produksi dan perbaikan
serta penggunaan berbagai jenis peralatan untuk pengelolaan
material.

Contoh: Mengetahui tahapan pengelolaan material untuk kebutuhan


proses produksi

Memahami secara komprehensif peraturan, standar, prosedur dan


metode untuk kegiatan pengelolaan material untuk kebutuhan proses
produksi dan perbaikan serta jenis peralatan untuk pengelolaan
material.

Contoh: Memahami prosedur pengadaan material untuk kebutuhan


proses produksi.

Mampu melaksanakan kegiatan pengelolaan material untuk


kebutuhan proses produksi dan perbaikan sesuai peraturan, standar,
prosedur dan metode yang berlaku serta mampu menggunakan
peralatan untuk pengelolaan material.

Contoh: Melaksanakan tata laksana pergudangan

Mampu mensupervisi kegiatan pengelolaan material untuk kebutuhan


proses produksi dan perbaikan sesuai peraturan, standar, prosedur dan
metode yang berlaku serta penggunaan peralatan untuk pengelolaan
material.

Contoh: Mengawasi kegiatan penyimpanan material

Mampu menganalisa dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan


material untuk kebutuhan proses produksi dan perbaikan serta

penggunaan peralatan pengelolaan material dan hasil dari kegiatan


pengelolaan material.

Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan material untuk


kebutuhan kegiatan produksi

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru


terhadap standar, prosedur dan metode pengelolaan material untuk
kebutuhan proses produksi dan perbaikan serta penggunaan peralatan
kerja.

Contoh: Menyusun prosedur kerja untuk pengendalian pengelolaan


material untuk kebutuhan produksi

464

Pengoperasian Mesin Produksi


Production Machine Operation
Kemampuan dan pengetahuan dalam pengoperasian mesin dan alat produksi untuk
keperluan produksi dan perbaikan meliputi penyiapan mesin, pengoperasian mesin,
pemeliharaan mesin dan penanganan trouble shooting sehingga produk komponen dan
peralatan yang dihasilkan sesuai yang ditentukan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam, jenis dan fungsi mesin, alat kerja dan alat ukur
baik konvensional maupun non konvensional untuk kegiatan produksi
dan perbaikan.

Contoh: Mengetahui jenis mesin bubut, miling, bor, gerinda,


balancing, press, EDM (Electric Discharge Machine) dan CNC (Computer
Numerical Control)

Memahami secara komprehensif cara penggunaan dan prinsip kerja


mesin, alat kerja dan alat ukur baik konvensional maupun non
konvensional untuk kegiatan produksi dan perbaikan.

Contoh: Memahami pelaksanaan pembuatan benda kerja termasuk


pengetahuan untuk mengetahui ukuran, kekerasan dan berat benda
kerja

3 Mampu melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan sesuai jam


kerja serta menyelesaikan trouble shooting peralatan kerja dan mesin
konvensional sesuai dengan buku petunjuk mesin (manual).

Contoh: Melaksanakan pekerjaan pembubutan poros dan


melaksanakan pencatatan jam kerja mesin untuk pemeliharaanperiodik

Mampu mensupervisi pekerjaan permesinan konvensional sesuai


dengan spesifikasi dan jadwal yang ditetapkan.

Contoh: Mengawasi pekerjaan permesinan dari tahap awal sampai akhir


untuk memperoleh benda kerja hasil permesinan sesuai jadwal dan

spesifikasi yang ditentukan.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi pengoperasian dan


pemeliharaan alat kerja dan mesin konvensional serta benda kerja hasil
pekerjaan alat kerja dan mesin konvensional.

Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi pekerjaan pengoperasian


mesin

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru


penggunaan alat kerja dan mesin non konvensional (presis) seperti CNC
dan EDM.

Contoh: Memperbaiki proses pembuatan dies dengan menggunakan G


code program sehingga lebih efisien

465
Pengujian Material dan produk
Material and Poduct Testing
Kemampuan dan pengetahuan dalam melakukan pekerjaan pengujian material dan
produk termasuk menguasai penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji yang
berkaitan dengan kegiatan pengujian material dan produk serta mempunyai
pengetahuan mengenai standar acuan yang dipakai dan persyaratan yang ditetapkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan pengujian material dan
produk serta jenis penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji
yang berkaitan dengan kegiatan pekerjaan pengujian material dan
produk.

Contoh: Mengetahui penggunaan peralatan untuk mengukur dimensi


poros turbin air

Memahami secara komprehensif prosedur dan cara pekerjaan


pengujian material dan produk sesuai dengan acuan standard dan
persyaratan yang ditetapkan serta memahami berbagai jenis prosedur
dan cara penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji yang
berkaitan dengan pekerjaan pengujian material dan produk.

Contoh: Memahami prosedur pekerjaan pengukuran dimensi poros


turbin air

Mampu melaksanakan pekerjaan pengujian material dan produk,


diantaranya pengukuran dimensi, pengecekan hasil pegelasan,
pengecekan hasil proses permesinan, pengukuran kekerasan material.

Contoh: Melaksanakan pekerjaan pengukuran dimensi poros turbin


air

4 Mampu mensupervisi pekerjaan pengujian material dan produk serta


penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan
dengan kegiatan pekerjaan pengujian material dan produk.

Contoh: Mengawasi dan mengendalikan pekerjaan pengukuran


dimensi poros turbin air.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pengujian


material dan produk dan penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan
alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pekerjaan pengujian material
dan produk.

Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan pengukuran


dimensi poros turbin air

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengujian


material dan produk serta prosedur dan cara penggunaan peralatan
kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pekerjaan
pengujian material dan produk.

Contoh: Memperbaiki prosedur kerja pengujian poros turbin air

466
Perakitan Produk
Product Assembling
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan perakitan produk komponen
menjadi suatu peralatan meliputi kegiatan perencanaan perakitan, identifikasi gambar,
identifikasi komponen, pelaksanaan perakitan, dan uji coba sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui prosedur dan metode kegiatan perakitan komponen
menjadi suatu peralatan serta jenis peralatan untuk kegiatan perakitan.

Contoh: Mengetahui tahapan perakitan komponen menjadi suatu


peralatan

Memahami secara komprehensif prosedur dan metode kegiatan


komponen perakitan komponen menjadi suatu peralatan serta cara
penggunaan peralatan untuk kegiatan perakitan sesuai persyaratan
yang ditentukan.

Contoh: Memahami cara merakit komponen turbin air menjadi suatu


turbin yang utuh

Mampu melaksanakan kegiatan perakitan komponen menjadi suatu


peralatan serta mampu menggunakan peralatan untuk kegiatan
perakitan sesuai persyaratan yang ditentukan.

Contoh: Merakit komponen-komponen turbin air menjadi peralatan


turbin air

Mampu mensupervisi kegiatan perakitan komponen menjadi suatu


peralatan serta
penggunaan
peralatan untuk kegiatan perakitan sesuai peralatan yang ditentukan.

Contoh: Mengawasi pelaksanaan perakitan turbin air

Mampu menganalisa dan mengevaluasi kegiatan perakitan komponen


menjadi suatu peralatan serta penggunaan peralatan untuk kegiatan
perakitan termasuk hasil dari kagiatan perakitan.

Contoh: Menganalisa hasil dari perakitan komponen turbin air

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk


kegiatan perakitan komponen menjadi suatu peralatan serta
penggunaan peralatan untuk kegiatan perakitan.

Contoh: Memperbaiki prosedur pemasangan runner turbin

4.9.2.1 PEMBANGUNAN PEMBANGKITAN


467
Pengawasan Bidang Sipil

Civil Work Supervision


Pengetahuan dan kemampuan tentang kegiatan yang berkaitan dengan pengawasan
pekerjaan pembangunan bidang sipil meliputi prosedur dan teknik pengawasan,
perencanaan kegiatan supervisi, dan pemahaman prosedur dan metode pengujian
sehingga pekerjaan bidang sipil memenuhi standard dan peraturan yang berlaku dan
persyaratan yang ditetapkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep tahapan pelaksanaan pekerjaan bidang sipil,
dokumen kerja, spesifikasi teknik, dan jenis pengujian pada pekerjaan
bidang sipil.

Contoh: Mengetahui gambar teknik dan spesifikasi pipa pesat PLTMH

Memahami penggunaan tool untuk kegiatan perencanaan supervisi,


pengawasan pelaksanaan, metode dan cara pengujian pada pekerjaan
di bidang sipil

Contoh: Memahami cara mengecek pekerjaan pemasangan pipa

pesat PLTMH

Mampu melaksanakan pengawasan pekerjaan bidang sipil meliputi


perencanaan supervisi, pengawasan pada tahapan pelaksanaan, dan
pengujian hasil pekerjaan bidang sipil.

Contoh: Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi power house


PLTMH

Mampu mensupervisi pelaksana pekerjaan bidang sipil dengan


mengacu pada standard dan peraturan yang berlaku serta
persyaratan yang ditetapkan.

Contoh: Memberi arahan dalam pemasangan pondasi mesin PLTMH

Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan pengawasan


secara komprehensif meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu
material dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan proyek yang
optimal.

Contoh: Menganalisis dan evaluasi kekuatan stuktur bangunan


bending PLTMH

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru


pelaksanaan pengawasan meliputi mutu fisik konstruksi, efisiensi
biaya, waktu yang lebih cepat, material dan tenaga kerja tersedia
yang cukup dalam upaya pencapaian tujuan proyek yang lebih
optimal.

Contoh: Memperbaiki metode pengawasan pembangunan pipa


pesat PLTMH

468
Pengawasan Bidang Mikanik
Mechanical Work Supervision
Pengetahuan dan kemampuan tentang kegiatan yang berkaitan dengan
pengawasan pekrjaan pembangunan bidang mikanik meliputi prosedur dan
teknik pengwasan, perencananan kegiatan supervise, pengembangan prosedur
dan metode supervisi dan pemahaman prosedur dan metode pengujian
sehingga pengerjaan bidang mikanik memenuhi standard an peraturan yang
berlaku dan persyaratan yang di tentukan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep tahap pelaksanaan pekerjaan bidang sipil,
dokumen kerja, spesifikasi teknik, dan jenis penguji pada pekerjaan
bidang sipil

Contoh: Mengetahui gambar teknik dan spesifikasi boler PLTU skala


kecil

2 Memehami penggunaan tool untuk kegiatan perencanaan supervisi,


pengawasan pelaksanaan, metode dan cara pengujian pada pekerjaan
dibidang sipil.

Contoh: Memahami cara pemasangan dan pembongkaran pipa boiler


PLTU skala kecil

Mampu melaksanakan pengawasan pekerjaan bidang sipil meliputi


perencanaan supervisi, pengawasan pada tahapan pelaksanaan, dan
menguji hasil pekerjaan bidang sipil.

Contoh: mengawasai pelaksanaan pekerjaan pemasangan runner


PLTMH

Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan bidang sipil dengan


dengan mengacu pada standard dan peraturan yang berlaku serta
persyaratan yang di tetapkan.

Contoh: memberikan arahan pekerjaan alignment poros turbin PLTMH

Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan pengawasan


secara komprehensif meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu,
material dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan proyek yang optimal.

Contoh: Menganalisa unjuk kerja putaran poros turbin PLTMH

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru


pelaksanaan pengawasan meliputi mutu fisik konstruksi, efisiensi
biaya,waktu yang lebih cepat, material dan tenaga kerja tersedia yang
cukup dalam upaya pencapaian tujuan yang lebih optimal.

Contoh: Menyempurnakan metode pengawasan pekerjaan


pemasangan pipa boiler PLTU Skala kecil

469

EWS

PKT

Pengawasan Bidang Listrik & Kontrol


Electrical and Control Work Supervision

Pengetahuan dan kemampuan tentang kegiatan yang berkaitan dengan


pengawasan pekerjaan pembangunan bidang listrik dan control meliputi
prosedur dan teknik pengawasan, perencanaan kegiatan supervisi,
pengembangan prosedur dan metode supervisi dan pemahaman prosedur
dan metode pengujian sehingga pekerjaan bidang listrik dan control
memenuhi standard dan peraturan yang berlaku dan persyaratan yang
ditetapkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep tahapan pelaksanaan pekerjaan bidang sipil,

dokumen kerja, spesifikasi teknik, dan jenis pengujian pada


pekerjaan bidang sipil.
Contoh: Mengetahui wiring diagram system control PLTMH
Memahami penggunaan tool untuk kegiatan perencanaan
supervisi, pengawasan pelaksanaan, metode dan cara pengujian
pada pekerjaan di bidang sipil.
Contoh: Memahami metode kerja pemasangan cubicle PLTU
Skala kecil
Mampu melaksanakan pengawasan pekerjaan bidang sipil
meliputi perencanaan supervisi, pengawasan pada tahapan
pelaksanaan, dan pengujian hasil pekerjaan di bidang sipil.
Contoh: Mengawasi pekerjaan penarikan kabel power pada
proyek PLTU Skala kecil
Mampu mensupervisi pelaksana pekerjaan bidang sipil dengan
mengacu pada standard dan peraturan yang berlaku serta
persyaratan yang ditetapkan.
Contoh: Memberikan arahan pekerjaan pemasangan panel
control PLTMH
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan
pengawasan secara komprehensif meliputi mutu fisik konstruksi,
biaya dan waktu, material dan tenaga kerja untuk mencapai
tujuan proyek yang optimal.
Contoh: Menganalisa unjuk kerja system sinkronisasi
Mampu menyempurnakan atau membuat metode baru
pelaksanaan pengawasan meliputi mutu fisik konstruksi, efisiensi
biaya, waktu yang lebih cepat, material dan tenaga kerja
tersedia yang cukup dalam upaya pencapaian tujuan proyek
yang lebih optimal.
Contoh: Menyusun metode baru pengawasan pekerjaan
pemasangan system DC power

4.9.3
UNIT PELAKSANA MAINTENANCE DAN
OVERHAUL PEMBANGKITAN

470

STM

PMO

Pemeliharaan Turbin Uap


Steam Turbine Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan


turbin uap meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan turbin uap sehingga kinerja
peralatan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan serta jenis dan proses pemeliharaan
serta perbaikan turbin uap sesuai standar yang berlaku.
Contoh: Mengetahui peralatan yang dipergunakan untuk
pemeliharaan dan perbaikan turbin uap
Memahami secara komprehensif penggunaan peralatan dalam
pemeliharaan dan perbaikan turbin uap.
Contoh: Memahami fungsi dari masing peralatan untuk
melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan turbin uap
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan turbin uap
sesuai standar yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan/repai rotor
turbin blade
Mampu mensupervisi pemeliharaan dan perbaikan turbin uap
sesuai standar yang berlaku.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan dan
perbaikan/repai rotor turbin blade
Mampu menganalisa dan menginvestigasi kerusakan dan hasil
perbaikan turbin uap.
Contoh: Melakukan analisis penyebab kerusakan dan
menginvestasi tingkat kerusakan rotor turbin blade
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pemeliharaan dan perbaikan turbin uap.
Contoh: Menyempurnakan dan membuat metode yang lebih
baik dalam proses perbaikan turbin uap sesuai dengan yang

dipersyaratkan

471

BLM

PMO

Pemeliharaan Boiler
Boiler Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan


boiler meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan
kembali terhadap peralatan boiler sehingga kinerja peralatan sesuai dengan
yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan serta jenis dan
proses pemeliharaan dan perbaikan boiler sesuai yang
dipersyaratkan.
Contoh: Mengetahui peralatan yang dipergunakan untuk
perbaikan boiler wall tube, air heater, air preheater
Memahami secara komprehensif penggunaan peralatan

472

pemeliharaan dan perbaikan boiler sesuai yang dipersyaratkan.


Contoh: Memahami fungsi dari masing peralatan yang
dipersyaratkan untuk melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan
boiler wall tube, air heater, air preheater
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan boiler sesuai
standar yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan/repair boiler
wall tube, air heater, air preheater
Mampu mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan
boiler sesuai standar yang berlaku.
Contoh: Mensupervisi mulai dari persiapan, proses dan hasil
perbaikan boiler wall tube, air heater, air preheater
Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan menginvestigasi
tingkat kerusakan pada boiler.
Contoh:Menganalisa penyebab kerusakan dan menginvestigasi
tingkat kerusakan boiler wall tube, air heater, air preheater
Mampu menyempurnakan atau membuat metode baru dalam
proses pemeliharaan dan perbaikan boiler.
Contoh: Menyempurnakan atau membuat metode baru dalam
proses perbaikan boiler sesuai dengan yang dipersyaratkan

MCM
Pemeliharaan Mill & Coal Feader
Mill & Coal Feader Maintenance

PMO

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan


mill & coal feeder meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan mill & coal feeder sehingga kinerja
peralatan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan serta jenis dan
proses pemeliharaan mill (pulverizer) dan coal feeder.
Contoh: Mengetahui peralatan yang dipergunakan untuk
pemeliharaan dan perbaikan grinding roll pada mill dan scaraper
pada coal feeder
Memahami peralatan yang dipergunakan dalam perbaikan mill
dan coal feeder.
Contoh: Memahami fungsi dari masing-masing peralatan yang
dipergunakan dalam perbaikan grinding roll, grinding table pada
mill (pulverizer)
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan mill dan coal
feeder sesuai yang dipersyaratkan.
Contoh: Melaksanakan perbaikan grinding roll, grinding table
pada mill (pulverizer) dan scaraper pada coal feeder
Mampu mensupervisi proses perbaikan dan hasil perbaikan mill
dan coal feeder.
Contoh: Mensupervisi mulai dari persiapan, proses dan hasil
perbaikan grinding roll, grinding table pada mill (pulverizer)
Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan menginvestigasi
tingkat kerusakan mill (pulverizer) dan coal feeder.
Contoh:Menganalisis dan menginvestigasi tingkat kerusakan
grinding roll, grinding table pada mill (pulverizer)
Mampu menyempurnakan atau membuat metode baru dalam
proses/ intruksi kerja dalam perbaikan mill dan coal feeder.
Contoh: Membuat intruksi kerja dalam perbaikan grinding roll,
grinding table sesuai dengan yang dipersyaratkan

473

HEM

PMO

Pemeliharaan Heat Exchanger


Heat Exchanger Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan


heat exchanger meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan heat exchanger sehingga kinerja
peralatan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan serta jenis dan
proses pemeliharaan/ perbaikan peralatan heat exchanger.
Contoh: Mengetahui peralatan yang dipergunakan untuk
pemeliharaan dan perbaikan lub oil cooler
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan peralatan
heat exchanger yang akan dilakukan perbaikan.
Contoh: Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan
fungsi tube pada heat exchanger
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan
heat exchanger sesuai standar yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan perbaikan lub oil cooler sehingga kinerja
lub oil cooler sesuai yang dipersyaratan
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan perbaikan mulai dari
persiapan sampai dengan hasil perbaikan peralatan heat
exchanger.
Contoh: Mensupervisi mulai dari persiapan, proses perbaikan dan

474

hasil perbaikan lub oil cooler.


Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan menginvestigasi
tingkat kerusakan pada peralatan heat exchanger.
Contoh:Menganalisis dan menginvestigasi kerusakan lub oil cooler
untuk menentukan tindakan perbaikan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat instruksi kerja
dalam melaksanakan perbaikan heat exchanger.
Contoh: Membuat intruksi kerja perbaikan lub oil cooler sehingga
kinerja lub oil cooler sesuai yang dipersyaratkan

CHM

PMO

Pemeliharaan Coal Handling System


Coal Handling System Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan coal


handling system meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan coal handling system sehingga
kinerja peralatan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan dan proses
pemeliharaan dan perbaikan coal handling system.
Contoh: Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikan
belt conveyor system
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi
peralatan coal handling system yang akan dipelihara dan
diperbaiki.
Contoh: Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan
fungsi belt conveyor system yang dipelihara/diperbaiki
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan coal handling
system sehingga system berfungsi sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
Contoh: Melaksanakan perbaikan belt system sesuai dengan
prosedur yang dipersyaratkan
Mampu mensupervisi pelaksanaan perbaikan mulai dari
persiapan, proses perbaikan dan hasil perbaikan sehingga
mencapai kinerja coal handling system sesuai yang
dipersyaratkan.
Contoh: Mensupervisi proses dan hasil perbaikan belt conveyor
system sesuai denga standar yang dipersyaratkan
Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan
investigasi tingkat kerusakan pada coal handling system untuk
menentukan pelaksanaan pemeliharaan/ perbaikan.
Contoh: Menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan
identifikasi tingkat kerusakan belt conveyor untuk menentukan
jenis pemeliharaan/ perbaikan yang diperlukan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
instruksi kerja dalam melaksanakan pemeliharaan/perbaikkan
dan investigasi kerusakan coal handling system.
Contoh: Menyempurnakan instruksi kerja dalam pemeliharaan/
perbaikan belt conveyor sesuai dengan yang dipersyaratkan

475

AHM

PMO

Pemeliharaan Ash Handling System


Ash Handling System Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan ash


handling system meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan ash handling system sehingga
kinerja peralatan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan dan proses
pemeliharaan dan perbaikan ash handling system.
Contoh: Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikan
fly ash system pada air heater hopper
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi
peralatan ash handling system yang akan dipelihara dan
diperbaiki.
Contoh: Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan
fungsi fly ash system pada air heater hopper yang dipelihara/
diperbaiki
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan ash handling
system sehingga system berfungsi sesuai yang dipersyaratkan.
Contoh: Melaksanakan perbaikan fly ash system pada air heater
hopper sesuai dengan standar yang dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perbaikan mulai dari
persiapan, proses perbaikan dan hasil perbaikan sehingga
mencapai kinerja ash handling system sesuai yang
dipersyaratkan.
Contoh: Mensupervisi proses dan hasil perbaikan fly ash system
pada air heater hopper sesuai dengan yang dipersyaratkan
Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan
investigasi tingkat kerusakan pada ash handling system untuk
menentukan pelaksanaan pemeliharaan/ perbaikan.
Contoh: Menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan
identifikasi tingkat kerusakan untuk menentukan jenis
pemeliharaan/ perbaikan yang diperlukan pada fly ash system air
heater hopper
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
instruksi kerja dalam melaksanakan pemeliharaan/ perbaikkan
dan investigasi kerusakan ash handling system.
Contoh: Menyempurnakan instruksi kerja dalam pemeliharaan/
perbaikan fly ash system Air Heater Hopper sehingga fly ash

system sesuai dengan yang dipersyaratkan

476

PCM

PMO

Pemeliharaan Pompa dan Kompresor


Pump and Compressor Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan


pompa dan kompresor meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran,
perbaikan, pemasangan kembali terhadap peralatan pompa & kompresor
sehingga kinerja peralatan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan dan proses
pemeliharaan dan perbaikan pompa dan kompresor pada
pembangkit.
Contoh: Mengetahui peralatan yang dipergunakan dalam
perbaikan pompa dan kompresor unit pembangkit
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi
peralatan pompa dan kompresor yang dilakukan perbaikan.
Contoh: Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dalam
perbaikan gland packing dan blade kompresor
Mampu melaksanakan perbaikan pompa dan kompresor sehingga
kinerja pompa dan kompresor sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
Contoh: Melaksanakan perbaikan/ penggantian gland packing
pompa dan blade kompresor sesuai standar yang dipersyaratkan
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan perbaikan mulai dari
persiapan sampai dengan hasil perbaikan pompa dan kompresor
pembangkitan.
Contoh: Melaksanakan supervisi perbaikan boiler feed pump
sesuai standar yang dipersyaratkan
Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan

477

investigasi tingkat kerusakan untuk menentukan pelaksanaan


perbaikan.
Contoh: Menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan
identifikasi tingkat kerusakan untuk menentukan jenis perbaikan
pada boiler feed pump
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
instruksi kerja dalam melaksanakan perbaikan dan investigasi
kerusakan.
Contoh: Membuat instruksi kerja perbaikan boiler feed pump
sehingga kinerja boiler feed pump sesuai yang dipersyaratkan

GBM

PMO

Pemeliharaan Gear Box


Gear Box Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan


gear box meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan gear box sehingga kinerja peralatan
sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan dan proses
pemeliharaan dan perbaikan gear box.
Contoh: Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikan

478

PPM

gear box debris filter


Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi gear
box yang akan dipelihara dan diperbaiki.
Contoh: Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan
fungsi gear box debris filter yang dipelihara dan diperbaiki
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan gear box
sehingga system berfungsi sesuai yang dipersyaratkan.
Contoh: Melaksanakan perbaikan gear box debris filter sesuai
dengan prosedur yang dipersyaratkan
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan perbaikan mulai dari
persiapan sampai dengan hasil perbaikan gear box sehingga
mencapai kinerja sesuai yang dipersyaratkan.
Contoh: Mensupervisi proses dan hasil perbaikan gear box debris
system sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan
investigasi tingkat kerusakan gear box untuk menentukan
pelaksanaan/ perbaikan.
Contoh: Menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan
identifikasi tingkat kerusakan gear box debris filter untuk
menentukan jenis pemeliharaan/ perbaikan yang diperlukan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
instruksi kerja dalam melaksanakan perbaikan/pemeliharaan dan
investigasi kerusakan gear box.
Contoh: Menyempurnakan instruksi kerja dalam pemeliharaan/
perbaikan gear box debris filter sesuai dengan yang
dipersyaratkan

PMO

Pemeliharaan Piping
Piping Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan


perpipaan meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan perpipaan sehingga kinerja
peralatan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan dan proses
pemeliharaan dan perbaikan piping system.
Contoh: Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikan
blowdown piping system
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi piping
system yang akan dipelihara dan diperbaiki.
Contoh: Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan
fungsi blowdown piping system yang dipelihara dan diperbaiki
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan piping
system sehingga system berfungsi sesuai yang dipersyaratkan.
Contoh: Melaksanakan perbaikan blowdown piping system sesuai
dengan prosedur yang dipersyaratkan
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan perbaikan mulai dari
persiapan sampai dengan hasil perbaikan gear box sehingga
mencapai piping system sesuai yang dipersyaratkan.
Contoh: Mensupervisi proses dan hasil perbaikan blowdown
piping system sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan
investigasi tingkat kerusakan pada piping system untuk
menentukan pelaksanaan/ perbaikan.
Contoh: Menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan
identifikasi tingkat kerusakan blowdown piping system untuk
menentukan jenis pemeliharaan/ perbaikan yang diperlukan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
instruksi kerja dalam melaksanakan perbaikan/pemeliharaan dan
investigasi kerusakan piping system.
Contoh: Menyempurnakan instruksi kerja dalam pemeliharaan/
perbaikan blowdown piping system sesuai dengan yang
dipersyaratkan

479

VVM

PMO

Pemeliharaan Valve
Valve Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan


valve meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan
kembali terhadap peralatan valve sehingga kinerja peralatan sesuai dengan
yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan dan proses
pemeliharaan dan perbaikan valve.
Contoh: Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikan
valve seat
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan proses
pemeliharaan dan perbaikan Valve.
Contoh: Memahami peralatan yang dipergunakan dalam
perbaikan valve seat
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan valve sesuai
prosedur yang ditetapkan dan mencapai kinerja valve sesuai
dengan yang dipersyaratkan.
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan valve seat
pada safety valve boiler drum dengan hasil sesuai yang
dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan valve sehingga tercapai kinerja valve sesuai dengan

480

yang dipersyaratkan.
Contoh: Mensupervisi proses perbaikan valve seat pada safety
valve boiler drum sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan
investigasi tingkat kerusakan untuk menentukan pelaksanaan/
perbaikan valve.
Contoh: Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan
melakukan identifikasi tingkat kerusakkan untuk menentukan
jenis pemeliharaan/ perbaikkan yang diperlukan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
instruksi kerja dalam melaksanakan perbaikan/pemeliharaan dan
investigasi kerusakan.
Contoh: Menyempurnakan instruksi kerja dalam pemeliharaan/
perbaikan Safety Valve Boiler Drum sehingga kinerja valve sesuai
dengan yang dipersyaratkan

HPM
Pemeliharaan Pembangkitan Listrik Tenaga Air
Hydro Powerplant Maintenance

PMO

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan dan


perbaikan peralatan pada Pembangkit Listrik Tenaga Air meliputi kegiatan
perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan kembali terhadap
peralatan PLTA sehingga kinerja peralatan dan pembangkit sesuai dengan
yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan dan perbaikan komponen unit pembangkit PLTA.
Contoh: Mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan komponen pembangkit hidro
Mampu memahami proses dan latar belakang pelaksanaan
pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan komponen pembangkit
hidro.
Contoh: Memahami secara komprehensif pemeliharaan dan
perbaikan komponen pembangkit hidro
Mampu melaksanakan dan melakukan pemeliharaan/perbaikan
komponen pembangkit hidro sesuai dengan persyaratan dan
standar yang berlaku dan dapat mencapai kinerja yang
ditetapkan.
Contoh: Memelihara komponen pembangkit hidro (gear box,
runner, shaft, power house, guide vane, valve) yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku serta memenuhi unjuk
kerja yang dipersyaratkan
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan/perbaikan komponen pembangkit hidro.
Contoh: Mensupervisi pekerjaan memelihara dan perbaikan
komponen pembangkit hidro (gear box, runner, shaft, power
house, guide vane, valve) yang memenuhi persyaratan dan
standar yang berlaku serta memenuhi unjuk kerja yang
dipersyaratkan dengan tepat waktu
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan
pemeliharaan/ perbaikan komponen pembangkit hidro yang
bersifat komplek khususnya peralatan Turbin, waduk,
bendung/dan, penstock, intalasi listrik, peralatan proteksi, system
control dan instrument.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemeliharaan
runner pada turbin pembangkit hidro
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
persyaratan dan penggunaan standar yang lebih tepat untuk
pemeliharaan unit pembangkit hidro yang berlaku.
Contoh: Memperbaiki prosedur kerja dalam pelaksanaan
pemeliharaan dan perbaikan komponen Turbin pembangkit hidro

481

TFM

PMO

Pemeliharaan Transformator
Transformer Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan transformator


meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan kembali
terhadap peralatan transformator sehingga kinerja peralatan dan pembangkit
sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan dan proses pemeliharaan dan perbaikan
trafo distribusi dan trafo tenaga sesuai standar yang berlaku.
Contoh: Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikan
trafo distribusi dan trafo tenaga, penggantian dan filtering minyak
trafo off line atau on line
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan trafo distribusi maupun trafo tenaga dan standar-standar
yang dipersyaratkan.
Contoh: Memahami network planning proses pemeliharaan/
perbaikan trafo distribusi maupun trafo tenaga, pengujian dan
standar teknis yang digunakan
Mampu melaksanakan proses pekerjaan pemeliharaan/perbaikan
trafo distribusi maupun trafo tenaga mulai dari pembongkaran,
pemeriksaan visual, uji teknis, rewinding, penggantian seal/packing,
vacum, uji hasil prosedur dan standar yang ditetapkan dengan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan trafo distribusi
maupun trafo tenaga di site maupun di workshop sesuai standar
yang dipersyaratkan
Mampu mensupervisi proses pekerjaan pemeliharaan/ perbaikan
trafo distribusi maupun trafo tenaga mulai dari pembongkaran,
pemeriksaan visual, uji teknis, rewinding, penggantian seal/packing,
vacum, uji hasil perbaikan, assembly, pengisian minyak, uji kelaikan
operasi sesuai prosedur dan standar yang ditetapkan sehingga
diperoleh hasil perbaikan yang berkualitas, effisien dan tepat waktu
untuk kepuasan pelanggan.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan/ perbaikan trafo
distribusi maupun trafo tenaga yang berkualitas, effisien dan tepat
waktu
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan

482

pemeliharaan/ perbaikan trafo distribusi maupun trafo tenaga mulai


dari pembongkaran, pemeriksaan visual, uji teknis, rewinding,
penggantian seal/packing, vacum, uji hasil perbaikan, assembly,
pengisian minyak, uji kelaikan operasi sesuai prosedur dan standar
yang ditetapkan sehingga diperoleh hasil perbaikan yang
berkualitas, effisien dan tepat waktu.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan perbaikan
dikaitkan dengan uji kelaikan operasi dan standar yang
dipersyaratkan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan dan perbaikan trafo distribusi maupun trafo tenaga
dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini seperti
reklamasi minyak trafo on line untuk trafo tenaga, melakukan
evaluasi umur trafo berkaitan dengan hasil uji laboratorium dan
melakukan perhitungan bila diperlukan modifikasi serta mampu
mengoptimalkan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan
pemeliharaan/ perbaikan trafo.
Contoh: Membuat metode baru pemeliharan/ perbaikan trafo,
memprediksi umur trafo berdasarkan hasil uji laboratorium dan
reklamasi minyak berdasarkan perkembangaan teknologi

GMM

PMO

Pemeliharaan Generator dan Motor


Generator and Motor Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan


generator & motor meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan generator & motor sehingga kinerja
peralatan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan dan proses pemeliharaan dan perbaikan
generator & motor.
Contoh: Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikan
generator dan motor, alat ukur , rewinding, dan perlakuan setelah
perbaikan
Memahami secara komprehensif proses pemeliharaan dan perbaikan
generator maupun motor dan standar-standar yang dipersyaratkan.
Contoh: Memahami network planning proses pemeliharaan/
perbaikan generator maupun motor, pengujian dan standar teknis
yang digunakan.
Mampu melaksanakan proses pekerjaan pemeliharaan/perbaikan

483

denerator maupun motor mulai dari pembongkaran, pemeriksaan


visual, uji teknis, rewinding, penggantian bearing, uji hasil perbaikan,
assembly, uji kelaikan operasi sesuai prosedur dan standar yang
ditetapkan sehingga diperoleh hasil yang berkualitas, effisien dan
tepat waktu untk kepuasan pelanggan.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan/ perbaikan
generator maupun motor yang berkualitas, effisien dan tepat waktu.
Mampu mensupervisi proses pekerjaan pemeliharaan/ perbaikan
generator maupun motor mulai dari pembongkaran, pemeriksaan
visual, uji teknis, rewinding, penggantian bearing, uji hasil perbaikan,
assembly, uji kelaikan operasi sesuai prosedur dan standar yang
ditetapkan sehingga diperoleh hasil yang berkualitas, effisien dan
tepat waktu untuk kepuasan pelanggan.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan/ perbaikan
generator maupun motor yang berkualitas, effisien dan tepat waktu
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pelaksanaan
pekerjaan pemeliharaan/ perbaikan generator maupun motor mulai
dari pembongkaran, pemeriksaan visual, uji teknis, rewieding,
penggantian seal/ packing uji hasil perbaikan, assembly, uji kelaikan
operasi sesuai prosedur dan standar yang ditetapkan dengan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsinya dan
memenuhi standar yang dipersyaratkan sehingga diperoleh suatu
hasil perbaikan yang berkualitas, effisien dan tepat waktu.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan
pemeliharaan/ perbaikan dikaitkan dengan uji kelaikan operasi dan
standar yang dipersyaratkan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan dan perbikan generator maupun motor dengan
kemajuan teknologi yang berkembang saat ini seperti system vacum
terhadap rotor, melakukan evalusi umur operasi berkaitan dengan
hasil uji laboratorium dan melakukan perhitungan bila dipergunakan
modifikasi serta mampu mengoptimalkan peralatan yang digunakan
dalam pekerjaan pemeliharaan/ perbaikan generator maupun motor.
Contoh: Membuat metode baru pemeliharaan/ perbaikan generator
maupun motor, memprediksi umur operasi berdasarkan hasik uji
laboratorium dan system vacuum rotor generator berdasarkan
pekembangan teknologi

SGM

PMO

Pemeliharaan Switchgear
Switchgear Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan switchgear


meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan
kembali terhadap peralatan switchgear sehingga kenerja peralatan sesuai
dengan yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan dan proses pemeliharaan dan
perbaikan/ penggantian komponen switchgear.
Contoh: Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam
pemeliharaan/ perbaikan switchgear, metering, setting dan
kalibrasi peralatan switchgear
Memahami secara komprehensif proses pemeliharaan dan
perbaikan switchgear dan standar-standar yang dipersyaratkan.
Contoh: Memahami network planning proses pemeliharaan dan
perbaikan switchgear, simulasi/ pengujian dan standar teknis
yang dilakukan.
Mampu melaksanakan proses pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan switchgear mulai dari pembongkaran, pemeriksaan
visual, uji teknis, penggantian komponen, uji hasil perbaikan,
assembly, uji kelaikan operasi sesuai prosedur dan standar yang
ditetapkan dengan menggunakan peralatan yang sesuai dengan
fungsinya.
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan switchgear di
site maupun di workshop sesuai standar yang dipersyaratkan
Mampu mensupervisi proses pekerjaan pemeliharaan/ perbaikan
switchgear mulai dari pembongkaran, pemeriksaan visual, uji
teknis, penggantian komponen, uji hasil perbaikan, assembly, uji
kelaikan operasi sesuai prosedur dan standar yang ditetapkan.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan
switchgear yang berkualitas, effisien dan tepat waktu
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan/ perbaikan switchgear mulai dari pembongkaran,
pemeriksaan visual, uji teknis, penggantian komponen, uji hasil
perbaikan, assembly, uji kelaikan operasi sesuai prosedur dan
standar yang ditetapkan dengan menggunakan peralatan yang
sesuai dengan fungsinya dan memenuhi standar yang
dipersyaratkan.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan
pemeliharaan/ perbaikan dikaitkan dengan uji kelaikan operasi
dan standar yang dipersyaratkan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan dan perbaikan switchgear melakukan evaluasi
umur operasi berkaitan dengan hasil uji laboratorium dan
melakukan perhitungan bila diperlukan modifikasi serta mampu
mengoptimalkan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan
pemeliharaan/ perbaikan switchgear.
Contoh: Membuat metode baru pemeliharan/ perbaikan
switchgear, memprediksi umur operasi berdasarkan hasil uji
laboratorium

484

PTM

PMO

Pemeliharaan Proteksi
Protection Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan


peralatan proteksi meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan proteksi sesuai dengan SOP,
instruction manual book dan ketentuan-ketentuan yang berlaku sehingga
kinerja peralatan sesuai dengan yang dipersyaratakan.

Level
1

3
4

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan dan proses pemeliharaan dan
perbaikan proteksi sesuai SOP, instruction manual book dan
ketentuan yang berlaku.
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan/ perbaikan proteksi
Memahami secara komprehensif proses pemeliharaan dan
perbaikan proteksi sesuai SOP, instruction manual book dan
ketentuan yang berlaku.
Contoh: Memahami pemeliharaan/ perbaikan proteksi
Mampu melaksanakan pemeliharaan/ perbaikan proteksi sesuai
SOP, instruction manual book dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Memelihara dan memperbaiki proteksi
Mampu mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan/ perbaikan
proteksi sesuai SOP, instruction manual book dan ketentuan yang
berlaku.
Contoh: Mesupervisi pemeliharaan proteksi
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan/ perbaikan
proteksi yang lebih efektif dan efisien dan memperbaiki prosedur/
instruksi kerja sehingga selesai tepat waktu.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan proteksi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan/ perbaikan proteksi
Contoh: Membuat metode baru pemeliharaan proteksi

485

ICM

PMO

Pemeliharaan Kontrol Instrumen


Instrument Control Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan


instrument control meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan instrument control sehingga kinerja
peralatan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan dan proses pemeliharaan dan
perbaikan control instrument unit pembangkit sesuai SOP,
instruction manual book dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan/ perbaikan control
instrument pembangkit
Memahami secara komprehensif proses pemeliharaan dan
perbaikan control instrument unit pembangkit sesuai SOP,
instruction manual book dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Memahami pemeliharaan/ perbaikan control instrument
pembangkit
Mampu melaksanakan pemeliharaan/ perbaikan control
instrument unit pembangkit sesuai SOP, instruction manual book
dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Memelihara/ memperbaiki control instrument pembangkit

486

Mampu mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan/ perbaikan


control instrument unit pembangkit sesuai SOP, instruction
manual book dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Mesupervisi pemeliharaan control instrument pembangkit
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan/ perbaikan
control instrument pembangkit yang lebih efektif dan effisien dan
memperbaiki prosedur/ instruksi kerja sehingga selesai tepat
waktu.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan control
instrument pembangkit.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan/ perbaikan control instrument pembangkit.
Contoh: Membuat metode baru pemeliharaan control instrument
pembangkit

MMP

PMO

Perencanaan Pemeliharaan Mekanik


Mechanical Maintenance Planning

Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan perencanaan pemeliharaan


peralatan mekanik meliputi kegiatan mengumpulkan data, melakukan
investigasi, mengolah data, mengevaluasi data, menyusun rencana
pemeliharaan peralatan mekanik yang mencakup material, biaya, waktu, dan
sumber daya sehingga dihasilkan dokumen perencanaan pemeliharaan
peralatan mekanik sesuai yang dipersyaratkan.

Level
1

487

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan
perencanaan/ perbaikan peralatan mekanik unit pembangkit
termasuk merencanakan waktu pelaksanaan, anggaran (RAB),
mengetahui batas kewajaran devisiasi antara rencana dan
realisasi biaya.
Contoh: Mengetahui schedule, perhitungan anggaran
pemeliharaan dan perbaikan sesuai lingkup pekerjaan.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang
berkaitan dengan pemeliharaan/ perbaikan peralatan mekanik
unit pembangkit, termasuk waktu pelaksanaan, RAB serta
batasan deviasi antara rencana dan realisasi biaya.
Contoh: Memahami network planning berkaitan dengna
persyaratan cadangan panas untuk ketersediaan daya dan
kehandalan system.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencannan yang berhubungan
dengan pemeliharaan peralatan mekanik unit pembangkit
termasuk merencanakan sumber dayanya.
Contoh: Membuat network planning pemeliharaan lengkap
dengan sumber dayanya.
Mampu mensupervisi yang berkaitan denga pemeliharaan/
perbaikan peralatan mekanik unit pembangkit.
Contoh: Mesupervisi pembuatan encana pemeliharaan peralatan
mekanik unit pembangkit yang terintegrasi dengan rencana
overhaul pembangkit maupun prediktif maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berkaitan dengan perencanaan pemeliharaan/ perbaikan
peralatan mekank unit pembangkit.
Contoh: Melaksanakan analisis dan evaluasi terhadap deviasi
waktu dan biaya antara perencanaan dan realisasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru yang
berkaitan dengan penjabaran perencanaan yang meliputi
material, waktu, biaya dan sumberdaya manusia.
Contoh: Melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan
pembangit secara komprehensif.

EMP
Perencanaan Pemeliharaan Listrik

PMO

Electrical Maintenance Planning

Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan perencanaan pemeliharaan


peralatan listrik meliputi kegiatan mengumpulkan data, melakukan
investigasi, mengolah data, mengevaluasi data, menyusun rencana
pemeliharaan peralatan mekanik yang mencakup material, biaya, waktu, dan
sumber daya sehingga dihasilkan dokumen perencanaan pemeliharaan
peralatan mekanik sesuai yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan
perencanaan pemeliharaan/perbaikan peralatan listrik unit
pembangkit termasuk merencanakan waktu pelaksanaan,
anggaran (RAB), mengetahui batas kewajaran devisiasi antara
rencana dan realisasi biaya.
Contoh: Mengetahui schedule, perhitungan anggaran
pemeliharaan dan perbaikan sesuai lingkup pekerjaan.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang
berkaitan dengan pemeliharaan/ perbaikan peralatan listrik unit
pembangkit, termasuk waktu pelaksanaan, RAB serta batasan
deviasi antara rencana dan realisasi biaya.
Contoh: Memahami network planning berkaitan dengna
persyaratan cadangan panas untuk ketersediaan daya dan
kehandalan system.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencannan yang berhubungan
dengan pemeliharaan peralatan listrik unit pembangkit termasuk
merencanakan sumber dayanya.
Contoh: Membuat network planning pemeliharaan lengkap
dengan sumber dayanya.
Mampu mensupervisi yang berkaitan dengan pemeliharaan/
perbaikan peralatan listrik unit pembangkit.
Contoh: Mesupervisi pembuatan encana pemeliharaan peralatan
elektrikal unit pembangkit yang terintegrasi dengan rencana
overhaul pembangkit maupun prediktif maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berkaitan dengan perencanaan pemeliharaan/ perbaikan
peralatan listrik unit pembangkit.
Contoh: Melaksanakan analisis dan evaluasi terhadap deviasi
waktu dan biaya antara perencanaan dan realisasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru yang
berkaitan dengan penjabaran perencanaan yang meliputi
material, waktu, biaya dan sumberdaya manusia.
Contoh: Melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan
pembangit secara komprehensif.

488

IMP

PMO

Perencanaan Pemeliharaan Instrumentasi


Instrumentation Maintenance Planning

Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan perencanaan pemeliharaan


peralatan instrumentasi meliputi kegiatan mengumpulkan data, melakukan
investigasi, mengolah data, mengevaluasi data, menyusun rencana
pemeliharaan peralatan mekanik yang mencakup material, biaya, waktu, dan
sumber daya sehingga dihasilkan dokumen perencanaan pemeliharaan
peralatan mekanik sesuai yang dipersyaratkan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan
perencanaan pemeliharaan/perbaikan peralatan control
instrument unit pembangkit termasuk merencanakan waktu
pelaksanaan, anggaran (RAB), mengetahui batas kewajaran
devisiasi antara rencana dan realisasi biaya.
Contoh: Mengetahui schedule, perhitungan anggaran
pemeliharaan dan perbaikan sesuai lingkup pekerjaan.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang
berkaitan dengan pemeliharaan/ perbaikan peralatan control
instrument unit pembangkit, termasuk waktu pelaksanaan, RAB
serta batasan deviasi antara rencana dan realisasi biaya.
Contoh: Memahami network planning berkaitan dengan
persyaratan cadangan panas untuk ketersediaan daya dan
kehandalan system.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencannan yang berhubungan
dengan pemeliharaan peralatan control instrument unit
pembangkit termasuk merencanakan sumber dayanya.
Contoh: Membuat network planning pemeliharaan lengkap
dengan sumber dayanya.
Mampu mensupervisi yang berkaitan dengan pemeliharaan/

perbaikan peralatan listrik unit pembangkit.


Contoh: Mesupervisi pembuatan rencana pemeliharaan peralatan
elektrikal unit pembangkit yang terintegrasi dengan rencana
overhaul pembangkit maupun prediktif maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berkaitan dengan perencanaan pemeliharaan/ perbaikan
peralatan control instrument unit pembangkit.
Contoh: Melaksanakan analisis dan evaluasi terhadap deviasi
waktu dan biaya antara perencanaan dan realisasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru yang
berkaitan dengan penjabaran perencanaan pemeliharaan control
instrument yang meliputi material, waktu, biaya dan sumberdaya
manusia.
Contoh: Melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan
control instrument unit pembangkit secara komprehensif.

4.10

KEUANGAN

4.10.1 KORPORAT
489

FASP

KEU

Kebijakan Standar Akuntasi Keuangan


Financial Accounting Standards Policy

Pengetahuan dan kemampuan untuk menetapkan kebijakan standar


akuntansi keuangan yang berlaku umum sesuai dengan proses bisnis
Perusahaan dalam rangka penyusunan kebijakan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum kebijakan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku termsuk peraturan
lainnya yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi.
Contoh: mengetahui tentang kebijakan PSAK dan peraturan
yang berlaku.
Memahami secara komprehensif kebijakan standar akuntansi
keuangan yang berlaku termasuk peraturan lainnya yang
berpengaruh tehadap perlakuan akuntansi.
Contoh: memahami kebijakan PSAK dan peraturan yang
digunakan dalam perusahaan
Mampu melaksanakan kebijakan standar akuntansi keuangan
yang berlaku termasuk peraturan lainnya dengan proses bisnis

perusahaan.
Contoh: Melakukan kebijakan pencatatan jurnal transaksi
persediaan sesuai PSAK 14.
Mampu mensupervisi penerapan kebijakan standar akuntansi
keuangan yang berlaku teermasuk peraturan lainnya dengan
proses bisnis perusahaan.
Contoh: mensupervisi kebijakan persediaan sesuai PSAK 14
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kebijakan dalam
perlakuan akuntansi yang ada sesuai dengan standar
akuntansi keuangan dan peraturan lainnya yang berlaku.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kebijakan persediaan
sesuai PSAK 14.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
kebijakan akuntansi sesuai dengan standar akuntansi
keuangan dan peraturan lainnya yang berlaku.
Contoh: mengembangkan/ membuat metode baru dalam
proses transaksi persrdiaan sesuai PSAK 14.

490

FRCP

KEU

Kebijakan Laporan Keuangan dan Konsultasi


Finansial Reporting and Consolidation Policy

Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan dalam proses


pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pelaporan data keuangan
perusahaan yang dilakukan secara rutin dan berulang setiap kalli terjadi
transaksi keuangan, serta kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu
tertentu.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum kebijakan dalam proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan pelaporan data keuangan
perusahaan yang dilakukan secara rutin dan berulang setiap kali
terjadi transaksai keuangan, serta kegiatan pelaporan yang
dilakukan pada waktu tertentu.
Contoh: mengetahui kebijakan-kebijakan dalam proses
pencatatan transaksi keuangan harian.
Memahami secara komprehensif kebijakan dalam proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pelaporan data
keuangan perusahaan yang dilakukan secara rutin dan berulang
setiap kali terjadi transaksai keuangan, serta kegiatan pelaporan
yang dilakukan pada waktu tertentu.
Contoh: Memahami secara komprehensif kebijakan dalam
pengelompokan catatan transaksi keuangan.
Mampu melaksanakan kebijakan pencatatan jurnal data-data dan
transaksi serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
catatan akuntansi keuangan pada perkiraan-perkiraan
pendapatan, biaya, aktiva, hutang dan modal serta melakukan
entry data ke dalam aplikasi computer akuntansi (general ledger)
Contoh: menerapkan kebijakan dalalm pencatatan jurnal untuk
transaksi pengerluaran kas.
Mampu mensupervisi penerapan kebijakan untuk dokumendokumen dan bukti transaksi yang terjadi sebelum melakukan
jurnal/ posting ke dalam pos-pos perkiraan neraca dan laba rugi,
sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan kebijakan
akuntansi perusahaan. Mampu melakukan pengelolaan data buku
jurnal, buku besar (ledger), buku pembantu (sub ledger) dan trial
balance dengan bantuan computer serta mampu mendeteksi dan
melakukan koreksi terhadap setiap posting.
Contoh: mensupervisi penerapan kebijakan dalam proses
pencatatan jurnal Pengeluaran Kas.

491

Mampu menganalisis dan mengevaluasi kebijakan dalam


penyusunan laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh
(trial balance) dari setiap devisi dan unit (untuk dijadikan laporan
keuangan).
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kebijakan untuk
Pengeluaran Kas.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
kebijakan penyusunan laporan keuangan perusahaan pada akhir
periode dan mengkonsolidasikannya dengan laporan keuangan
anak perusahaan sebagai bahan audit.
Contoh: mengembangkan kebijakan baru untuk penyusunan
laporan.

FIAP

KEU

Kebijakan Analisa Laporan


Finansial Analysis Policy

Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan dalam analisa


terhadap laporan keuangan serta memahami implementasi atas kebijakan
dan peraturan akuntansi yang berlaku di Perusahaan.

Level
1

2
3

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum kebijakan dalam penyusunan laporan
keuangan laporan.
Contoh: mengetahui kebijakan dalam laporan keuangan
perusahaan.
Memahami secara komprehensif kebijakan dalam proses
penyusunan laporan keuangan perusahaan.
Contoh: Memahami prinsip-prinsip laporan keuangan perusahaan
Mampu melaksanakan kebijakan dalam analisa item-item laporan
keuangan dan mengetahui system dan prosedur analisis laporan
keuangan dan perusahaan.
Contoh: menerapkan kebijakan dalam rasio-rasio keuangan dan
analisa common size.
Mampu mensupervisi penerapan kebijakan dalam perhitungan
rasio-rasio keuangan dalam item-item laporan keuangan
perusahaan berdasarkan implementasi standar akuntansi
keuangan yang berlaku untuk pengambilan standar management.
Contoh: mensupervisi penerapan kebijakan dalam pembuatan
analisa rasio-rasio keuangan dan common size.

492

Mampu menganalisis dan mengevaluasi kebijakan analisis


laporan keuangan yang terkait dengan standar akuntansi
keuangan dan memberikan rekomendasi kepada manajemen atas
hasil analisis dari item-item financial yang signifikan sesuai
perkembangan prinsip/ aturan financial yang up to date.
Contoh: mengevaluasi penerapan kebijakan dalam analisa rasiorasio keuangan dan common size.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
kebijakan serta merekomendasikan perubahan system/ prosedur
financial atas dasar analisa terhadap item-item financial yang
signifikan.
Contoh: mengembangkan/ membuat kebijakan baru dalam
analisa rasio-rasio keuangan dan common size.

FAI-MP

KEU

Kebijakan Pengelolaan Aset Tetap dan Persediaan


Fixed Assets and Inventory Management Policy

Pengetahuan dan kemampuan untuk menentukan kebijakan dalam


pengelolaan asset dan persediaan yang efektif dan efisien.

Level
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum kebijakan dalam penyusunan laporan
keuangan laporan.
Contoh: mengetahui kebijakan penyusunan laporan keuangan.
Memahami secara komprehensif kebijakan pengelolaan Aset dan
Persediaan dan aturan-aturan yang terkait.
Contoh: Memahami konsep dan kebijakan manajemen
persediaan.
Mampu melaksanakan kebijakan manajemen aset dan proses
penghapusan aset.
Contoh: menghitung dan merekomendasikan kebijakan terkait
dengan pengelolaan persediaan yang optimal.
Mampu mensupervisi penerapan kebijakan pengelolaan asset
tetap dan persediaan perusahaan.
Contoh: mensupervisi penerapan kebijakan tentang tingkat
persediaan yang optimal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan
asset manajemen sesuai praktekdan aturan yang berlaku.
Contoh: mengevaluasi penerapan kebijakan tingkat persediaan
yang optimal.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
kebijakan manajemen asset dan persediaan serta penghapusan
asset dengan system terkait lainnya.
Contoh: mengembangkan/ membuat kebijakan baru untuk
pengelolaan persediaan yang optimal.

493

CMGP

KEU

Kebijakan Manajemen Biaya


Cost Management Policy

Pengetahuan dan kemampuan untuk menentukan kebijakan tentang analisa


laporan keuangan, peranan pendapatan dan biaya dalam pencapaian laba,
pengukuran prestasi kinerja serta akuntansi biaya sesuai dengan pedoman
dan kebijakan akuntansi keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta
pedoman yang lazim digunakan dalam dunia bisnis.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui kebijakan tentang penyajian laporan keuangan,
perilaku pendapatan dan biaya, ratio kinerja perusahaan, serta
pengetahuaan akuntansi biaya sesuai pedoman dan kebijakan
akuntansi keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman
yang lazim digunakan dalam dunia bisnis.
Contoh: mengetahui kebijakan tentang pendapatan dan biaya.
Memahami kebijakan tentang penyajian laporan keuangan,
perilaku pendapatan dan biaya, ratio kinerja perusahaan, serta
pengetahuaan akuntansi biaya sesuai pedoman dan kebijakan
akuntansi keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman
yang lazim digunakan dalam dunia bisnis.
Contoh: Memahami kebijakan tentang pendapatan dan biaya.
Mampu melaksanakan penyusunan kebijakan untuk laporan
management keuangan yang meliputi perhitungan harga pokok
penyediaan tenaga listrik serta mampu menghitung ratio kinerja
keuangan.
Contoh: Menyusun kebijakan pengelompokkan biaya berdasarkan

494

aktivitas.
Mampu mensupervisi penerapan kebijakan atas laporan
manajemen keuangan yang meliputi perilaku pendapatan dan
biaya, perhitungan harga pokok penyediaan tenaga listrik, ratio
kinerja keuangan.
Contoh: mensupervisi penerapan kebijakan pengelompokan biaya
berdasarkan aktivitas.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi serta memberikan saran
dan rekomendasi terhadap kebijakan laporan manajemen
keuangan, kinerja keuangan serta biaya pokok penyediaan
tenaga listrik.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan
pengelompokan biaya berdasarkan aktivitas.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
system dan prosedur akuntansi manajemen keuangan sebagai
dasar penyusunan strategi pengelolaan perusahaan sejalan
dengan perkembangan bisnis yang modern dan mandiri.
Contoh: mengembangkan/ membuat kebijakan baru untuk
pengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas.

TAXP
Kebijakan Pengelolaan Pajak
Tax Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan yang berhubungan dengan kebijakankebijakan perpajakan dalam perusahaan termasuk kebijakan dalam
perencanaan pajak, pelaksanaan kewajiban perpajakan dan pengendalian
pajak.

Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis-jenis kebijakan pajak serta undang-undang


perpajakan (KUP, PPh, PPN, PBB) dan peraturan pemerintah yang
berhubungan dengan perpajakan.
Contoh: mengetahui kebijakan pajak yang ada di perusahaan.
Memahami secara komprehensif jenis-jenis kebijakan pajak serta
memahami undang-undang perpajakan (KUP, PPh, PPN, PBB) dan
peraturan pemerintah yang berhubungan dengan perpajakan dan
konsekuensinya bagi perusahaan.
Contoh: Memahami secara komprehensif jenis-jenis kebijakan
pajak yang ada diperusahaan.
Mampu melaksanakan penerapan menerapkan kebijakan pajak
seperti kebijakan dalam surat setoran pajak (SPT) masa PPh 21,
SPT masa PPN dan dokumen-dokumen perpajakan yang lainnya.
Contoh: melakukan penerapan kebijakan perpajakkan antara lain
kebijakan untuk PPh pasal 21 pegawai.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan kebijakkan pajak yang
lebih komplek seperti kebijkan dalam PPh pasal 21, PPN dan
membuat kebijakan pajak rampung perusahaan yang terhubung
(SPT Tahunan) serta proses restitusi pajak.
Contoh: mensupervisi penerapan kebijakan pajak PPh pasal 21.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan
dalam system perpajakan PLN dengan cara menganalisa
efektifitas pembayaran pajak sesuai dengan aturan dan
perubahan-perubahan aturan perpajakan yang terjadi.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan
dalam aspek perpajakan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
kebijakan secara terpadu dalam system perpajakan di
perusahaan sebagai pengembangan atas system perpajakan
yang berlaku dengan tujuan agar perusahaan lebih diuntungkan
namun tetap sejalan dengan peraturan yang berlaku.
Contoh: mengembangkan/ membuat kebijakan baru untuk
berbagai aspek perpajakan.

495

IMGP
Kebijakan Pengelolaan Asuransi
Insurance Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan yang berhubungan dengan kebijakan
manajemen asuransi dalam perusahaan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum kebijakan asuransi dan regulasi yang
terkait dengan asuransi.
Contoh: mengetahui kebijakan-kebijakan asuransi yang
digunakan di perusahaan.
Memahami secara komprehensif kebijakan asuransi dan regulasi
yang terkait dengan asuransi dan mampu menyajikan pedomanpedoman yang terkait dengan program asuransi pada periode
tertentu.
Contoh: Memahami kebijakan asuransi dan obyek asset yang
akan diasuransikan.
Mampu melaksanakan penetapan kebijakan yang akan digunakan
sebagai dasar pembuatan program pelaksanaan asuransi dalam
perusahaan.
Contoh: menetapkan kebijakan dalam menghitung Harga
Pertanggungan asset yang akan diasuransikan.
Mampu mensupervisi dalam penerapan kebijakan asuransi
tertentu yang diperlukan perusahaan.
Contoh: mensupervisi penerapan kebijakan dalam perhitungan
Harga Pertanggungan asset yang akan diasuransikan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan
asuransi yang paling sesuai dengankondisi perusahaan.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan
dalam penetapan Harga Pertanggungan asset yang akan
diasuransikan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
menetukan strategi dan kebijakan asuransi yang paling sesuai
dengan kondisi perusahaan.
Contoh: mengembangkan/ membuat kebijakan baru terkait
asuransi asset dan strategi pengelolaan asuransi yang sesuai
dengan kondisi perusahaan.

496

FRC-O

KEU

Pelaksanaan Laporan Keuangan dan Konsolidasi


Financial Reporting and Consolidation Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan yang
dilakukan secara rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi keuangan,
serta kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu tertentu.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan yang

497

FIA-O

dilakukan secara rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi


keuangan, serta kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu
tertentu.
Contoh: mengetahui proses pencatatan transaksi keuangan
harian.
Memahami secara komprehensif proses pencatatan
penggolongan, peringkasan, dan pelaporan data keuangan
perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dan berulang setiap
kali terjadi transaksi keuangan, serta kegiatan pelaporan yang
dilakukan pada waktu tertentu.
Contoh: memahami secara komprehensif data keuangan dan hasil
pengelompokan catatan transaksi keuangan.
Mampu melaksanakan pencatatan jurnal data-data dan transaksi
serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan catatan
akuntansi keuangan pada perkiraan-perkiraan pendapatan, biaya,
aktiva, hutang dan modal serta entry data kedalam aplikasi
computer akuntansi (general ledger).
Contoh: melakukan pencatatan jurnal untuk transaksi
Pengeluaran Kas.
Mampu mensupervisi dan memverifikasi dokumen-dokumen dan
bukti transaksi yang terjadi sebelum melakukan jurnal/posting ke
dalam pos-pos perkiraan neraca dan laba rugi, sesuai dengan
standar akuntansi keuangan dan kebijakan akuntansi perusahaan.
Mampu melakukan pengolahan data buku jurnal, buku besar
(ledger), buku pembantu (sub ledger), dan trial balance dengan
bantuan computer serta mampu mendeteksi dan melakukan
koreksi terhadap setiap posting.
Contoh: mensupervisi proses pencatatan jurnal Pengeluaran Kas.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penyusunan laporan
keuangan perusahaan secara menyeluruh (trial balance) dari
setiap divisi dan unit (untuk dijadikan laporan keuangan).
Contoh: mampu menganalisa dan mengevaluasi pencatatan
jurnal Pengeluaran Kas yang harus dimasukkan dalam laporan
keuangan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pedoman penysusunan laporan keuangan perusahaan pada akhir
periode dan mengkonsolidasikannya dengan laporan keuangan
anak perusahaan sebagai bahan audit.
Contoh: mengembangkan metode baru untuk percepatan laporan
keuangan.

Pelaksanaan Analisa Laporan


Financial Analysis Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan analisa terhadap laporan
keuangan serta memahami implementasi atas kebijakan dan peraturan
akuntansi yang berlaku di perusahaan.

Level
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses penyusunan laporan keuangan
perusahaan.
Contoh: mengetahui laporan keuangan perusahaan.
Memahami secara komprehensif prinsip-prinsip penyusunan
laporan keuangan perusahaan.
Contoh: memahami prinsip-prinsip penyusunan laporan keuangan
perusahaan.
Mampu melaksanakan item-item laporan keuangan yang harus
dianalisis dan mengetahui system dan prosedur analisis laporan
keuangan perusahaan.
Contoh: membuat rasio-rasio keuangan dan analisa common size.
Mampu mensupervisi perhitungan rasio-rasio keuangan dalam
item-item laporan keuangan perusahaan berdasarkan
implementasi standar akuntansi keuangan yang berlaku untuk
pengambilan keputusan management.
Contoh: mensupervisi pembuatan analisa rasio-rasio keuangan
dan common size.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi system dan prosedur
analisis laporan keuangan yang terkait dengan standar akuntansi
keuangan dan memberikan rekomendasi kepada manajemen atas
hasil analisis dari item-item financial yang significan sesuai
perkembangan prinsip/ aturan financial yang up to date.
Contoh: mengevaluasi analisa rasio-rasio keuangan dan common
size.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
menetapkan pedoman serta merekomendasikan perubahan
system/ prosedur financial atas dasar analisis terhadap item-item
financial yang signifikan.
Contoh: mengembangkan/ membuat metode baru dalam analisis
rasio-rasio keuangan dan common size.

498

FAI-MO

KEU

Pelaksanaan Pengelolaan Aset Tetap dan Persediaan


Fixed Assets and Inventory Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan implementasi pengelolaan
asset dan persediaan yang efektif dan efisien.

Level
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses penyusunan laporan keuangan
perusahaan.
Contoh: mengetahui proses penyusunan laporan keuangan.
Memahami secara komprehensif konsep pengelolaan Aset dan
Persediaan dan aturan-aturan yang terkait.
Contoh: memahami konsep manajemen persediaan.

4
5

Mampu melaksanakan konsep manajemen asset dan proses


penghapusan asset.
Contoh: menghitung dan merekomendasikan tingkat persediaan
yang optimal.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pengelolaan aseet
tetap dan persediaan perusahaan.
Contoh: mensupervisi tingkat persediaan yang optimal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi asset manajemen sesuai
praktek dan aturan yang berlaku.
Contoh: menganalisa perhitungan tingkat persediaan yang
optimal.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pedoman manjemen asset dan persediaan serta penghapusan
asset dalam system terkait lainnya.
Contoh: mengembangkan/ membuat metode baru untuk
perhitungan tingkat persediaan yang optimal.

499

CMG-O

KEU

Pelaksanaan Manajemen Biaya


Cost Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan tentang analisa laporan keuangan, peranan
pendapatan dan biaya dalam perencanaan laba, pengukuran prestasi kerja
serta akuntansi biaya sesuai dengan pedoman dan kebijakan akuntansi
keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan
dalam dunia bisnis.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui penyajian laporan keuangan, perilaku pendapatan
dan biaya dalam perencanaan laba, pengukuran prestasi kerja
serta akuntansi biaya sesuai dengan pedoman dan kebijakan
akuntansi keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman
yang lazim digunakan dalam dunia bisnis.
Contoh: mengetahui perilaku pendapatan dan biaya.
Memahami penyajian laporan keuangan, perilaku pendapatan dan
biaya dalam perencanaan laba, pengukuran prestasi kerja serta
akuntansi biaya sesuai dengan pedoman dan kebijakan akuntansi
keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang
lazim digunakan dalam dunia bisnis.
Contoh: memahami perilaku pendapatan dan biaya.
Mampu melaksanakan konsep penyusunan laporan manajemen
keuangan yang meliputi perhitungan harga pokok penyediaan
tenaga listrik serta mampu menghitung ratio kinerja keuangan.
Contoh: menyusun pengelompokan biaya berdasarkan aktivitas.
Mampu mensupervisi dan memvertifikasi atas laporan
manajemen keuangan yang meliputi perilaku pendapatan dan
biaya, perhitungan harga pokok penyediaan tenaga listrik, ratio

500

kinerja keuangan.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan pengelompokan biaya
berdasarkan aktivitas.
Menganalisa dan mengevaluasi serta memberikan saran dan
rekomendasi terhadap laporan manajemen keuangan, ratio
kinerja keuangan.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan
pengelompokan biaya berdasarkan aktivitas.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengembangan system dan prosedur akuntansi dan manajemen
keuangan sebagai dasar penyusunan strategi pengelolaan
perusahaan sejalan dengan perkembangan bisnis yang modern
dan mandiri.
Contoh: mengembangkan/ membuat metode baru untuk
pengelompokan biaya berdasarkan aktivitas.

TAX-O

KEU

Pelaksanaan Pengelolaan Pajak


Tax Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk yang berhubungan dengan fungsi
manajemen pajak dalam perusahaan termasuk perencanaan pajak,
pelaksanaan kewajiban perpajakan dan pengendalian pajak.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis-jenis pajak serta undang-undang perpajakan
(KUP, PPh, PPN, PBB) dan peraturan pemerintahan yang
berhubungan dengan perpajakan.
Contoh: mengetahui jenis-jenis pajak yang ada di perusahaan.
Memahami secara komprehensif jenis-jenis pajak serta
memahami undang-undang perpajakan (KUP, PPh, PPN, PBB) dan
peraturan pemerintahan yang berhubungan dengan perpajakan
dan konsekuensinya bagi perusahaan.
Contoh: memahami secara komprehensif jenis-jenis pajak yang
ada di perusahaan.
Mampu melaksanakan perhitungan pajak yang sederhana seperti
mengisi surat setoran pajak (SSP), faktur pajak, surat
pemberitahuan (SPT) masa PPh 21, SPT masa PPN dan dokumendokumen perpajakan lainnya.
Contoh: melakukan perhitungan pajak antara lain PPh pasal 21
pegawai.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan pajak yang lebih
komplek seperti melakukan perhitungan PPh pasal 21, PPN dan
membuat perhitungan pajak rampung perusahaan yang
terhutang (SPT Tahunan) serta proses restitusi pajak.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan perhitungan pajak PPh pasal
21.
Menganalisa dan evaluasi system perpajakan PLN dengan cara
menganalisa efektivitas pembayaran pajak sesuai dengan aturan
dan perubahan-perubahan aturan perpajakan yang terjadi.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi perhitungan aspek
perpajakan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
system perpajakan di perusahaan sebagai pengembangan atas
system perpajakan yang berlaku dengan tujuan agar perusahaan
lebih diuntungkan namun tetap sejalan dengan peraturan yang
berlaku.
Contoh: mengembangkan/ membuat metode baru untuk
mengevaluasi perhitungan aspek perpajakan.

501

IMG-O

KEU

Pelaksanaan Pengelolaan Asuransi


Insurance Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan yang berhubungan dengan fungsi manajemen
asuransi dalam perusahaan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum konsep asuransi dan regulasi yang
terkait dengan asuransi.
Contoh: mengetahui produk-produk asuransi yang digunakan di
perusahaan.
Memahami secara komprehensif konsep asuransi dan regulasi
yang terkait dengan asuransi dan mampu menyajikan
data/informasi yang terkait dengan program asuransi pada
periode tertentu.
Contoh: memahami proses
Mampu melaksanakan perhitungan pajak yang sederhana seperti
mengisi surat setoran pajak (SSP), faktur pajak, surat
pemberitahuan (SPT) masa PPh 21, SPT masa PPN dan dokumendokumen perpajakan lainnya.
Contoh: melakukan perhitungan pajak antara lain PPh pasal 21
pegawai.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan pajak yang lebih
komplek seperti getting
melakukan perhitungan PPh pasal 21, PPN dan membuat
perhitungan pajak rampung perusahaan yang terhutang (SPT
Tahunan) serta proses restitusi pajak.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan perhitungan pajak PPh pasal
21.
Menganalisa dan evaluasi system perpajakan PLN dengan cara
menganalisa efektivitas pembayaran pajak sesuai dengan aturan

dan perubahan-perubahan aturan perpajakan yang terjadi.


Contoh: menganalisa dan mengevaluasi perhitungan aspek
perpajakan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
system perpajakan di perusahaan sebagai pengembangan atas
system perpajakan yang berlaku dengan tujuan agar perusahaan
lebih diuntungkan namun tetap sejalan dengan peraturan yang
berlaku.
Contoh: mengembangkan/ membuat metode baru untuk
mengevaluasi perhitungan aspek perpajakan.

502

BUD-P

KEU

Kebijakan Perencanaan Anggaran


Budgeting Planning Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat suatu kebijakan Anggaran
yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan,
yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka
waktu / periode tertentu dimasa mendatang.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep kebijakan Anggaran untuk kebutuhan
investasi dan operasi, baik proses serta tujuan penganggaran.
Contoh: mengetahui setiap tahapan kebijakan anggaran Investasi
dan operasi.
Memahami secara komprehensif kebijakan anggaran perusahaan
dan memahami kondisi makro ekonomi yang terkait dengan
strategi perusahaan, tujuan perusahaan, dan emahami kebijakan
anggaran perusahaan.
Contoh: memahami perhitungan kebijakan anggaran Investasi
dan operasi.
Mampu melaksanakan pemantauan kondisi ekonomi makro,
kemampuan perusahaan untuk kebutuhan kebijakan anggaran
sesuai dengan waktu dan jumlah yang optimal.
Contoh: melaksanakan perhitungan kebijakan anggaran Investasi
dan operasi.
Mampu mensupervisi terkait dengan kebijakan anggaran yang
diusulkan unit dan memastikan bahwa usulan unit dengan tujuan
dan prioritas yang akan dicapai perusahaan dan melakukan
interpretasi atas factor-faktor yang memengaruhi keputusan
kebijakan anggaran.
Contoh: melaksanakan pengawasan kebijakan anggaran Investasi
dan operasi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi baik kualitatif maupun
kuantitatif terkait dengan kondisi perusahaan dalam proses
kebijakan anggaran, serta mampu memberikan alternative solusi
untuk mengoptimalisasikan anggaran yang tersedia.
Contoh: menganalisa deviasi antara kebijakan dan realisasi
anggaran investasi dan operasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
strategi kebijakan anggaran, dengan menambahkan tolok ukur
dalam proses kebijakan anggaran, sehingga dihasilkan kebijakan
anggaran yang tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan
sasaran perusahaan.

Contoh: mengembangkan prosedur baru dalam menyusun


kebijakan dan pengawasan anggaran.

503

BMG-O

KEU

Pelaksana Pengelolaan Budget


Budget Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola kebijakan Budgeting
perusahaan efektif dan efisien, memastikan tersedianya data profile
Budgeting perusahaan sesuai kebutuhan, serta memastikan terlaksananya
kebijakan dan pelaporan Budgeting perusahaan secara tertib dan akuntabel.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur kebijakan pengelolaan Anggaran,
proses pembuatan anggaran, serta kebijakan pengelolaan
Anggaran.
Contoh: mengetahui setiap tahapan perencanaan Budgeting
investasi dan operasi.
Memahami secara komprehensif proses kebijakan pengelolaan
anggaran, serta informasi mengenai data profil Budgeting
perusahaan periode tahun berjalan secara Up To Date (per fungsi,
per direktorat, anak perusahaan, teknologi, Litbang, CSR, PKBL,
Bahan Bakar, Dll).
Contoh: memahami perhitungan perencanaan Budgeting
Investasi dan operasi.
Mampu melaksanakan pengelolaan anggaran, dan memberikan
laporan atas penggunaan Budgeting yang akan melebihi Pagu
Budgeting yang diberikan, serta verifikasi terhadap validitas dan
akurasi data yang dikirim oleh Unit/Anak Perusahaan yang diberi
kuasa melaksanakan penggunaan anggaran.
Contoh: melaksanakan perhitungan perencanaan Budgeting
Investasi dan operasi.
Mampu mensupervisi atas pengelolaan Budgeting dan
memastikan terlaksananya kebijakan dan pelaporan Budgeting
secara tertib dan akuntabel, dan melakukan supervise atas proses
konsolidasi anggaran.
Contoh: melaksanakan pengawasan perencanaan Budgeting
Investasi dan operasi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait dengan proses
pengelolaan anggaran, dan memberikan alternative solusi dalam
mengoptimalisasi Budgeting perusahaan secara efektif dan
efisien.
Contoh: menganalisa deviasi antara perencanaan dan realisasi
Budgeting investasi dan operasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengelolaan Budgeting dan proses bisnis perusahaan ke arah
yang lebih baik.

Contoh: mengembangkan prosedur baru dalam menyusun


perencanaan dan pengawasan anggaran.

504

ANI-P

KEU

Kebijakan Analisis investasi


Analysis of Investment Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk kebutuhan kebijakan investasi
perusahaan termasuk anak perusahan yang tertuang dalam RKAP.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur kebijakan investasi perusahaan
jangka pendek dan jangka menengah serta analisa kelayakan
investasi tersebut secara financial dan operasi.
Contoh: mengetahui setiap tahapan kebijakan investasi.
Memahami secara komprehensif tujuan investasi yang akan
dilaksanakan dalam jangka pendek dan jangka menengah bagi
perusahaan melaksanakan koordinasi dengan bidang terkait
terhadap KKO/KKF yang diajukan oleh Unit/Anak Perusahaan
sebagai pelaksana investasi untuk memastikan kesesuaian
investasi tersebut terhadap prioritas perusahaan yang tercantum
dalam RKAP.
Contoh: memahami perhitungan kebijakan investasi.
Mampu melaksanakan analisa investasi yang diusulkan Unit/Anak
Perusahaan apakah menguntungkan bagi perusahaan dalam
jangka pendek dan jangka menengah.
Contoh: melaksanakan perhitungan kebijakan investasi.
Mampu mensupervisi dan analisa terhadap investasi usulan
Unit/Anak Perusahan agar sejalan dengan prioritas perusahaan
secara korporat yang tercantum dalam RKAP.
Contoh: melaksanakan pengawasan kebijakan Investasi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait dengan strategi
perusahaan dalam rangka mengoptimalkan kebutuhan investasi
serta rencana pembayaran terkait dengan investasi Unit/Anak
Perusahaan.
Contoh: menganalisa deviasi antara kebijakan dan realisasi
investasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
konsep dan terobosan baru agar usulan investasi Unit/Anak
Perusahaan lebih optimum bukan hanya terhadap factor internal
maupun eksternal, tetapi juga termasuk manfaat investasi
tersebut bagi perusahaan.
Contoh: mengembangkan prosedur baru dalam menyusun
kebijakan dan pengawasan anggaran.

505

ANI-O

KEU

Pelaksana Analisis investasi


Analysis of Investment Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk menganalisa kebutuhan investasi
perusahaan termasuk anak perusahan yang tertuang dalam RKAP.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur perencanaan investasi perusahaan
jangka pendek dan jangka menengah serta analisa kelayakan
investasi tersebut secara financial dan operasi.
Contoh: mengetahui setiap tahapan perencanaan investasi.
Memahami secara komprehensif tujuan investasi yang akan
dilaksanakan dalam jangka pendek dan jangka menengah bagi
perusahaan melaksanakan koordinasi dengan bidang terkait
terhadap KKO/KKF yang diajukan oleh Unit/Anak Perusahaan
sebagai pelaksana investasi untuk memastikan kesesuaian
investasi tersebut terhadap prioritas perusahaan yang tercantum
dalam RKAP.
Contoh: memahami perhitungan perencanaan investasi.
Mampu melaksanakan analisa investasi yang diusulkan Unit/Anak
Perusahaan apakah menguntungkan bagi perusahaan dalam
jangka pendek dan jangka menengah.
Contoh: melaksanakan perhitungan perencanaan investasi.
Mampu mensupervisi dan analisa terhadap investasi usulan
Unit/Anak Perusahan agar sejalan dengan prioritas perusahaan
secara korporat yang tercantum dalam RKAP.
Contoh: melaksanakan pengawasan perencanaan Investasi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait dengan strategi
perusahaan dalam rangka mengoptimalkan kebutuhan investasi
serta rencana pembayaran terkait dengan investasi Unit/Anak
Perusahaan.
Contoh: menganalisa deviasi antara perencanaan dan realisasi
investasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
konsep dan terobosan baru agar usulan investasi Unit/Anak
Perusahaan lebih optimum bukan hanya terhadap factor internal
maupun eksternal, tetapi juga termasuk manfaat investasi
tersebut bagi perusahaan.
Contoh: mengembangkan prosedur baru dalam menyusun
perencanaan dan pengawasan anggaran.

506

EMG-O

KEU

Pelaksana Pengelolaan Pembelanjaan


Expenditure Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan, mengawasi,
mengendalikan, mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk penyusunan
rencana, realisasi, revisi pembelanjaan serta pelaporan, dengan
memperhatikan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran (aliran
kas/bank), serta mengembangkan prosedur baru dengan memperhatikan
semua aturan yang berlaku.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum tentang perencanaan, penetapan,
realisasi, pemantauan, pengendalian, revisi serta pelaporan,
pembelanjaan berdasarkan data kewajiban / tagihan dari
penyedia barang / jasa serta tagihan lainnya sesuai degan
ketentuan yang berlaku.
Contoh: mengetahui kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Memahami secara komprehensif tentang perencanaan,
penetapan, realisasi, pemantauan, pengendalian, revisi serta
pelaporan, pembelanjaan berdasarkan data kewajiban / tagihan
dari penyedia barang / jasa serta tagihan lainnya sesuai degan
ketentuan yang berlaku.
Contoh: mampu memahami kelengkapan, keabsahan dan
kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Mampu melaksanakan validasi data dan mengatur pembayaran
tagihan dari penyedia barang/jasa serta tagihan lainnya,
menyusun strategi pengisian limit investasi dan operasi, serta
proses pengajuan penertiban dan pencairan jaminan bank sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Contoh: melaksanakan verifikasi kelengkapan, keabsahan dan
kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pembuatan rencana
realisasi, revisi dan pelaporan pembelanjaan serta penyusunan
strategi pengisian limit investasi dan operasi pada periode
tertentu.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan verifikasi kelengkapan,
keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara
pembayaran.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi dokumen
tagihan/pembayaran, pengisian limit investasi dan operasi unit,
pelaksanaan imprest terpusat, pelaksanaan pemusatan
pengelolaan Fungsi Administrasi serta penyimpangan yang

mungkin terjadi selama tahun berjalan.


Contoh: menganalisa dan mengevaluasi verifikasi kelengkapan,
keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara
pembayaran.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
penetapan rencana, pembuatan laporan pembelanjaan, mampu
melakukan perbaikan/penyempurnaan atas system pembelanjaan
yang berlaku di perusahaan, mampu menciptakan/melakukan
inovasi/merancang secara terpadu system dan prosedur
pembelanjaan perusahaan.
Contoh: mengembangkan / membuat metode baru mekanisme
verifikasi kelengkapan, keabsahan dan kebenaran suatu dokumen
tagihan dan tata cara pembayaran.

507

RMG-P
Kebijakan Pengelolaan Pendapat
Revenue Management Policy

Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan dalam mengawasi,


menganalisa dan mengevaluasi proses penerimaan dan penyelesaian
pendapat penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui
sistem pembayaran secara terpusat, maupun konvensional serta turanaturan yang ditetapkan perusahaan, termasuk mengembangkan prosedur,
tata kerja dan metode penerimaan pendapatan serta pengamanan
pendapatan.

Level
1

Deskrtipsi Perilaku
Mengetahui proses kebijakan penerimaan dan penyelesaian
pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya
baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta aturan-aturan yang ditetapkan perusahaan,
mengetahui dasar-dasar penerimaan pendapatan penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya serta peraturan yang
berhubungan
Contoh: mengetahui kebijakan proses pembayaran rekening
listrik dan prinsip penerimaan penjualan tenaga listrik serta
pedapatan lainnya melalui sistem pembayaran serta terpusat
maupun konvensional
Memahami secara komprehensif kebijakan proses terjadinya
penerimaan dan penyelesaian pendapatan penjualan tenaga
listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran
secara terpusat maupun konvensional serta ketentuan yang
ditetapkan perusahaan
Contoh: memahami kebijakan prinsip penerimaan pendapatan
penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui
sistem pembayaran secara terpusat maupun konvensional
Mampu melaksanakan penyusunan kebijakan yang berkaitan
dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik dan
pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara
terpusat maupun konvensional serta ketentuan yang ditetapkan
perusahaan serta maupun melaksanakan dan mengkoordinir
rekonsiliasi data pelunasan sistem p embayaran secara terpusat
dan konvensional serta pelaporan pendapatan perusahaan
Contoh: menyusun kebijakan pelaksanaan rekonsiliasi data
pelunasan sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitian (coklit) dan menyusun laporan

pendapatan perusahaan
Mampu mensupervisi penyusunan kebijakan yang berkaitan
dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik baik
melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta aturan-aturan yang ditetapkan perusahaan ,
serta melaksanakan penerimaan pembayaran rekening listrik
secara terpusat
Contoh: mengawasi penyusunan kebijakan rekonsiliasi data
pelunasan sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitiab (coklit) dan penyususnan laporan
pendapatan perusahaan
Menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan
pendapatan perusahaan serta kinerja pengelolaan penerimaan
pendapatan penjualan tenaga listrim dan pendapatan lainnya,
mampu mengembangkan sistem dan prosedur dalam rangka
meningkatkan revenue protection
Contoh: mengevaluasi dan menganalisa kebijakan rekonsiliasi
data pelunasan sistem pembayaraan secara terputas dan
konvensional, pencocokan dan penelitian (coklit) dan
penyusunan laporan pendapatan perusahaan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dan
kebijakan tata kerja penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran
secara terpusat maupun konvensional yang lebih efisien dan
efektif, termasuk mengembangkan dan memperbaiki prosedur
dan sistem untuk meningkatkan revenue protection
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru kebijakan
rekonsiliasi data pelunasan sistem pembayaran secara terpusat
dan konvensional, pencocokan dan penelitian (coklit) dan
penyusunan laporan pendapatan perusahaan.

508

RMGO
Pelaksanaan Pengelolaan Pendapat
Revenue Management Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan, mengawasi, menganalisa


dan mengevaluasi proses penerimaan dan penyelesaian pendapat penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran
secara terpusat, maupun konvensional serta turan-aturan yang ditetapkan
perusahaan, termasuk mengembangkan prosedur, tata kerja dan metode
penerimaan pendapatan serta pengamanan pendapatan.

Level
1

Deskrtipsi Perilaku
Mengetahui proses terjadinya penerimaan dan penyelesaian
pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya
baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta aturan-aturan yang ditetapkan perusahaan,
mengetahui dasar-dasar penerimaan pendapatan penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya serta peraturan yang
berhubungan
Contoh: mengetahui proses pembayaran rekening listrik dan
prinsip penerimaan penjualan tenaga listrik serta pedapatan
lainnya melalui sistem pembayaran serta terpusat maupun
konvensional
Memahami secara komprehensif proses terjadinya penerimaan
dan penyelesaian pendapatan penjualan tenaga listrik dan
pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara
terpusat maupun konvensional serta ketentuan yang ditetapkan
perusahaan
Contoh: memahami prinsip penerimaan pendapatan penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem
pembayaran secara terpusat maupun konvensional
Mampu melaksanakan dan mengkoordinir pekerjaan yang
berkaitan dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran
secara terpusat maupun konvensional serta ketentuan yang
ditetapkan perusahaan serta maupun melaksanakan dan
mengkoordinir rekonsiliasi data pelunasan sistem p embayaran
secara terpusat dan konvensional serta pelaporan pendapatan
perusahaan
Contoh: mampu melaksanakan rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitian (coklit) dan menyusun laporan

pendapatan perusahaan
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan yang
berkaitan dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrik baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta aturan-aturan yang ditetapkan perusahaan ,
serta melaksanakan penerimaan pembayaran rekening listrik
secara terpusat
Contoh: mengawasi pelaksanaan rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitiab (coklit) dan penyususnan laporan
pendapatan perusahaan
Menganalisa dan mengevaluasi pendapatan perusahaan serta
kinerja pengelolaan penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrim dan pendapatan lainnya, mampu mengembangkan sistem
dan prosedur dalam rangka meningkatkan revenue protection
Contoh: mengevaluasi dan menganalisa rekonsiliasi data
pelunasan sistem pembayaraan secara terputas dan
konvensional, pencocokan dan penelitian (coklit) dan
penyusunan laporan pendapatan perusahaan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan
lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional yang lebih efisien dan efektif, termasuk
mengembangkan dan memperbaiki prosedur dan sistem untuk
meningkatkan revenue protection
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru rekonsiliasi
data pelunasan sistem pembayaran secara terpusat dan
konvensional, pencocokan dan penelitian (coklit) dan
penyusunan laporan pendapatan perusahaan.

509

EMG-P

KEU

Kebijakan Pengelolaan Pembelanjaan


Expenditure Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan mengawasi,
mengendalikan, mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk penyusunan
rencana, realisasi, revisi pembelanjaan serta pelaporan, dengan
memperhatikan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran (aliran
kas/bank), serta mengembangkan prosedur baru dengan memperhatikan
semua aturan yang berlaku.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum tentang kebijakan perencanaan,
penetapan, realisasi, pemantauan, pengendalian, revisi serta
pelaporan, pembelanjaan berdasarkan data kewajiban / tagihan
dari penyedia barang / jasa serta tagihan lainnya sesuai degan
ketentuan yang berlaku.
Contoh: mengetahui kebijakan kelengkapan, keabsahan dan
kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Memahami secara komprehensif kebijakan tentang perencanaan,
penetapan, realisasi, pemantauan, pengendalian, revisi serta
pelaporan, pembelanjaan berdasarkan data kewajiban / tagihan
dari penyedia barang / jasa serta tagihan lainnya sesuai degan
ketentuan yang berlaku.
Contoh: memahami kebijakan kelengkapan, keabsahan dan
kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Mampu melaksanakan kebijakan validasi data dan mengatur
pembayaran tagihan dari penyedia barang/jasa serta tagihan
lainnya, menyusun strategi pengisian limit investasi dan operasi,
serta proses pengajuan penertiban dan pencairan jaminan bank
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Contoh: mampu melaksanakan kebijakan verifikasi kelengkapan,
keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara
pembayaran.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan kebijakan pembuatan
rencana realisasi, revisi dan pelaporan pembelanjaan serta
penyusunan strategi pengisian limit investasi dan operasi pada
periode tertentu.
Contoh: mensupervisi kebijakan pelaksanaan verifikasi
kelengkapan, keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan
dan tata cara pembayaran.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kebijakan kelengkapan
dokumen tagihan/pembayaran, pengisian limit investasi dan
operasi unit, pelaksanaan imprest terpusat, pelaksanaan

510

pemusatan pengelolaan Fungsi Administrasi serta penyimpangan


yang mungkin terjadi selama tahun berjalan.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kebijakan verifikasi
kelengkapan, keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan
dan tata cara pembayaran.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
kebijakan tata kerja penetapan rencana, pembuatan laporan
pembelanjaan, mampu melakukan perbaikan/penyempurnaan
atas system pembelanjaan yang berlaku di perusahaan, mampu
menciptakan/melakukan inovasi/merancang secara terpadu
system dan prosedur pembelanjaan perusahaan.
Contoh: mengembangkan / membuat metode baru kebijakan
mekanisme verifikasi kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.

CMG-O

KEU

Pelaksana Pengelolaan Likuiditas


Cash Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan dan mengelola
ketersediaan likuiditas perusahaan, menyusun strategi, mengevaluasi dan
mensinergikan asset liquit dan liability, mengidentifikasi dan mengukur risiko
pasar, risiko mata uang asing, risiko likuiditas dalam mendukung aktivitas
bisnis perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan proses pengelolaan likuiditas, kebijakan,
prosedur dan pengaturan pengelolaan keuangan yang berlaku
serta risiko-risiko yang memengaruhi likuiditas perusahaan.
Contoh: mengetahui konsep likuiditas perusahaan (cash Flow).
Memahami secara komprehensif pengelolaan likuiditas,
kebijakaan prosedur, dan peraturan pengelolaan keuangan yang
berlaku serta risiko-risiko yang memengaruhi likuiditas
perusahaan dan permasalahan berkaitan dengan ketersediaan
likuiditas perusahaan.
Contoh: memahami konsep perhitungan ketersediaan minimum
likuiditas perusahaan (cash Flow)..
Mampu melaksanakan optimalisasi dana operasi dan investasi
yang berasal dari dana internal dan eksternal, mampu melakukan
mitigasi risiko serta menyusun dan mengelola likuiditas
perusahaan.
Contoh: membuat perhitungan ketersediaan likuiditas perusahaan
(cash Flow).
Mampu mensupervisi kebutuhan dan ketersediaan dana sesuai

prioritas korporat, data keuangan dan non keuangan serta


proyeksi anggaran dan rencana bisnis perusahaan dan informasi
eksternal, mampu menganalisa kesehatan keuangan perusahaan
dan bank mitra. Serta memberikan rekomendasi untuk
meminimalkan risiko perusahaan.
Contoh: mensupervisi pembuatan perhitungan ketersediaan
likuiditas perusahaan (cash Flow).
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penempatan dana
operasi dan investasi, mampu memilih alternative instrument
keuangan yang akan memberikan imbal hasil terbaik, mampu
memperhitungan risiko penempatan dana serta mengambil
tindakan pencegahan risiko yang diperlukan.
Contoh: melakukan evaluasi antara ketersediaan likuiditas
dengan realisasi penempatan dana operasi dan investasi serta
mitigasi risikonya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
strategi pengelolaan likuiditas perusahaan sejalan dengan
perkembangan bisnis yang dinamis, mampu melakukan proses
bisnis keuangan perusahaan.
Contoh: mengembangkan / membuat metode baru antara
ketersediaan likuiditas dengan realisasi penempatan dana operasi
dan investasi serta mitigasi risikonya..

511

CMG-P

KEU

Kebijakan Pengelolaan Likuiditas


Cash Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan penyusunan
ketersediaan likuiditas perusahaan (cash Flow), menyusun strategi,
mengevaluasi dan mensinergikan asset liquit dan liability, mengidentifikasi
dan mengukur risiko pasar, risiko mata uang asing, risiko likuiditas dalam
mendukung aktivitas bisnis perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan proses kebijakan pengelolaan likuiditas,
kebijakan, prosedur dan pengaturan pengelolaan keuangan yang
berlaku serta risiko-risiko yang memengaruhi likuiditas
perusahaan.
Contoh: mengetahui kebijakan konsep likuiditas perusahaan (cash
Flow).
Memahami secara komprehensif kebijakan pengelolaan likuiditas,
kebijakaan prosedur, dan peraturan pengelolaan keuangan yang
berlaku serta risiko-risiko yang memengaruhi likuiditas
perusahaan dan permasalahan berkaitan dengan ketersediaan
likuiditas perusahaan.
Contoh: memahami kebijakan konsep perhitungan ketersediaan
minimum likuiditas perusahaan (cash Flow)..
Mampu melaksanakan kebijakan optimalisasi dana operasi dan
investasi yang berasal dari dana internal dan eksternal, mampu
melakukan mitigasi risiko serta menyusun dan mengelola
likuiditas perusahaan.
Contoh: membuat kebijakan perhitungan ketersediaan likuiditas
perusahaan (cash Flow).
Mampu mensupervisi pembuatan kebijakan kebutuhan dan
ketersediaan dana sesuai prioritas korporat, data keuangan dan
non keuangan serta proyeksi anggaran dan rencana bisnis
perusahaan dan informasi eksternal, mampu menganalisa
kesehatan keuangan perusahaan dan bank mitra. Serta
memberikan rekomendasi untuk meminimalkan risiko
perusahaan.
Contoh: mensupervisi pembuatan kebijakan perhitungan
ketersediaan likuiditas perusahaan (cash Flow).
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kebijakan penempatan
dana operasi dan investasi, mampu memilih alternative
instrument keuangan yang akan memberikan imbal hasil terbaik,
mampu memperhitungan risiko penempatan dana serta
mengambil tindakan pencegahan risiko yang diperlukan.

Contoh: melakukan evaluasi kebijakan antara ketersediaan


likuiditas dengan realisasi penempatan dana operasi dan
investasi serta mitigasi risikonya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
kebijakan strategi pengelolaan likuiditas perusahaan sejalan
dengan perkembangan bisnis yang dinamis, mampu melakukan
proses bisnis keuangan perusahaan.
Contoh: mengembangkan / membuat metode baru kebijakan
antara ketersediaan likuiditas dengan realisasi penempatan dana
operasi dan investasi serta mitigasi risikonya..

512

LMG-P

KEU

Kebijakan Pengelolaan Pinjaman


Loan Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk menentukan kebijakan pembayaran
kewajiban pinjaman perusahaan tepat waktu dan tepat jumlah, memastikan
ketersediaan dana profile masing-masing pinjaman perusahaan, dan mampu
melaksanakan rekonsiliasi atas mutasi dan saldo pinjaman dengan pemberi
pinjaman maupun bank penata usaha, memastikan terlaksananya
administrasi dan pelaporan pinjaman perusahaan secara tertib dan
akuntabel.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur kebijakan administrasi pinjaman dan
proses terjadinya pinjaman, serta kebijakan administrasi
pembayaran pinjaman.
Contoh: mengetahui setiap tahapan kebijakan dalam proses
administrasi pinjaman.
Memahami secara komprehensif proses kebijakan administrasi
pengelolaan pinjaman, proses kebijakan pembayaran pinjaman,
proses rekonsiliasi atas mutasi dan saldo pinjaman, serta
informasi mengenai data profil masing-masing pinjaman yang
masih aktif secara up to date (plafon pinjaman, avaibility period,
grace period, masa pinjaman, tingkat bunga, tanggal pembayaran
bunga dan pokok pinjaman serta data saldo dan mutasi
pinjaman).
Contoh: memahami kebijakan perhitungan dan proses
administrasi secara mandiri terhadap proses rekonsiliasi dan
kebijakan pembayaran pinjaman.
Mampu melaksanakan penyusunan kebijakan pembayaran
pinjaman, rekonsiliasi atas mutasi dan saldo pinjaman, dan
memberikan laporan atas pinjaman-pinjaman yang jatuh tempo,
serta verifikasi terhadap validasi dan akurasi setiap tagihan dan
akurasi setiap tagihan yang dikirim oleh kreditur, KSEI, dan
lainnya.
Contoh: melaksanakan proses penyusunan kebijakan rekonsiliasi
dan pembayaran pinjaman, sesuai dengan tahapan yang benar.
Mampu mensupervisi pelaksanaan kebijakan pengelolaan
pinjaman dan memastikan terlaksananya kebijakan administrasi
dan pelaporan pinjaman secara tertib dan akuntabel, dan
melakukan supervise atas kebijakan proses rekonsiliasi guna
akurasi mutasi dan saldo masing-masing pinjaman.
Contoh: melakukan pengawasan terhadap penyusunan kebijakan
rekonsiliasi dan pembayaran pinjaman, sehingga didapatkan

513

proses rekonsiliasi dan pembayaran pinjaman yang tertib dan


akuntabel.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait dengan proses
penyusunan kebijakan pengelolaan pinjaman dan administrasi
pinjaman, dan memberikan alternative dalam kebijakan
minimalisasi resiko keterlambatan pembayaran pinjaman.
Contoh: menganalisa deviasi yang mungkin terjadi di dalam
proses kebijakan rekonsiliasi maupun proses pembayaran
pinjaman.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
kebijakan pengelolaan pinjaman & administrasi pinjaman baru
yang lebih baik.
Contoh: mengembangkan prosedur yang lebih sederhana
terhadap proses penyusunan kebijakan rekonsiliasi dan
pembayaran pinjaman, tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian
dan akuntabilitas.

LMG-O

KEU

Pelaksana Pengelolaan Pinjaman


Loan Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk memenuhi pembayaran kewajiban
pinjaman perusahaan tepat waktu dan tepat jumlah, memastikan
ketersediaan dana profile masing-masing pinjaman perusahaan, dan mampu
melaksanakan rekonsiliasi atas mutasi dan saldo pinjaman dengan pemberi
pinjaman maupun bank penata usaha, memastikan terlaksananya
administrasi dan pelaporan pinjaman perusahaan secara tertib dan
akuntabel.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur administrasi pinjaman dan proses
terjadinya pinjaman, serta kebijakan administrasi pembayaran
pinjaman.
Contoh: mengetahui setiap tahapan dalam proses administrasi
pinjaman.
Memahami secara komprehensif proses administrasi pengelolaan
pinjaman, proses kebijakan pembayaran pinjaman, proses
rekonsiliasi atas mutasi dan saldo pinjaman, serta informasi
mengenai data profil masing-masing pinjaman yang masih aktif
secara up to date (plafon pinjaman, avaibility period, grace
period, masa pinjaman, tingkat bunga, tanggal pembayaran
bunga dan pokok pinjaman serta data saldo dan mutasi
pinjaman).
Contoh: memahami perhitungan dan proses administrasi secara
mandiri terhadap proses rekonsiliasi dan kebijakan pembayaran

514

pinjaman.
Mampu melaksanakan proses pembayaran pinjaman, rekonsiliasi
atas mutasi dan saldo pinjaman, dan memberikan laporan atas
pinjaman-pinjaman yang jatuh tempo, serta verifikasi terhadap
validasi dan akurasi setiap tagihan dan akurasi setiap tagihan
yang dikirim oleh kreditur, KSEI, dan lainnya.
Contoh: melaksanakan proses rekonsiliasi dan pembayaran
pinjaman, sesuai dengan tahapan yang benar.
Mampu mensupervisi atas pengelolaan pengelolaan pinjaman dan
memastikan terlaksananya kebijakan administrasi dan pelaporan
pinjaman secara tertib dan akuntabel, dan melakukan supervise
atas kebijakan proses rekonsiliasi guna akurasi mutasi dan saldo
masing-masing pinjaman.
Contoh: melakukan pengawasan terhadap proses rekonsiliasi dan
pembayaran pinjaman, sehingga didapatkan proses rekonsiliasi
dan pembayaran pinjaman yang tertib dan akuntabel.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait dengan proses
pengelolaan pinjaman dan administrasi pinjaman, dan
memberikan alternative dalam kebijakan minimalisasi resiko
keterlambatan pembayaran pinjaman.
Contoh: menganalisa deviasi yang mungkin terjadi di dalam
proses rekonsiliasi maupun proses pembayaran pinjaman.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengelolaan pinjaman & administrasi pinjaman baru yang lebih
baik.
Contoh: mengembangkan prosedur yang lebih sederhana
terhadap proses rekonsiliasi dan pembayaran pinjaman, tanpa
meninggalkan prinsip kehati-hatian dan akuntabilitas.

FIP-P

KEU

Kebijakan Perencanaan Keuangan


Fiancial Planning Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk memastikan tersusunnya kebijakan
perencanaan pendanaan tahunan yang paling efektif dan efisien bagi
perisahaan; memastikan bahwa perusahaan senantiasa memenuhi semua
kebijakan pinjaman termasuk pendengendalian atas debt covenant, dan
memastikan terselenggaranya pengelolaan kepemilikan saham pada anak
perusahaan dan afiliasinya.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur perencanaan kebijakan keuangan
jangka pendek dan jangka menengah serta pemenuhan
kebutuhan pendanaannya serta mengetahui konsep aspek
financial debt covenant.
Contoh: mengetahui kebijakan dan parameter-parameter financial
debt covenant.
Memahami secara komprehensif kebijakan dalam penyusunan
perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka menengah
serta pemenuhan kebutuhan pendanaannya baik melalui
instrument pinjaman atau ekuilitas; memahami secara
komprehensif kebijakan assessment terhadap rasio-rasio
keuangan korporat untuk memastikan pemenuhan terhadap
financial debt covenant dan pengukuran besaran kapasitas
pinjaman bagi korporasi dan anak perusahaan.
Contoh: memahami perhitungan kebijakan berdasarkan
parameter-parameter yang ada ntuk assesment terhadap
financial debt covenant.
Mampu melaksanakan penyusunan kebijakan perencanaan
keuangan jangka pendek dan jangka menengah serta melakukan
simulasi untuk pemenuham kebutuhan pendanaannya yang
paling efektif dan efisien bagi perusahaan; mampu melaksanakan
monitoring kebijakan untuk pengendalian atas seluruh kewajiban
yang harus dipenuhi atas debt covenant, pengelolaan atas
kepemilikan saham dan Shareholder Loan pada anak perusahaan
dan Afiliasi.
Contoh: melaksanakan arah kebijakan bagi anak perusahaan atas
aksi korporasinya dan dampaknya terhadap financial debt
covenant.
Mampu mensupervisi atas penyusunan kebijakan perencanaan
keuangan jangka pendek dan jangka menengah untuk
pemenuhan kebutuhan pendanaan yang paling efektif dan efisien
bagi perusahaan. Mampu melakukan supervise untuk
pelaksanaannya kebijakan pengendalian atas pemenuhan
financial debt covenant serta pengelolaan atas kepemilikan
saham dan Shareholder Loan pada anak perusahaan dan
afiliasinya.
Contoh: melakukan supervisi pelaksanaan arah kebijakan untuk
tercapainya pendendalian terhadap kepatuhan financial debt
covenant serta advise bagi anak perusahaan dalam aksi korporasi
agar terjaganya financial debt covenant.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait kebijakan antara
strategic perusahaan dengan strategic pendanaan yang dipilih
dalam rangka pemenuhan kebutuhan sumber dana eksternal baik
melalui pinjaman maupun ekuitas guna tercapainya tujuan
perusahaan dan terlaksananya program kerja baik investasi
maupun operasi; mampu melaksanakan evaluasi dan analisis,
terkait kebijakan terhadap financial debt covenant serta
pengelolaan atas kepemilikan saham dan Shareholder Loan pada
anak perusahaan dan afiliasinya untuk usaha tercapainya.

Contoh: menganalisa arah kebijakan yang bisa berdampak


terhadap kepatuhan terhadap financial debt covenant.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
maupun pilihan serta strategi kebijakan pendanaan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sumber dana eksternal baik melalui
pinjaman maupun ekuitas guna tercapainya tujuan perusahaan
dan terlaksananya program kerja baik investasi maupun operasi.
Contoh: membuat/mengembangkan metode baru penetapan arah
kebijakan maupun aksi korporasi anak perusahaan yang bisa
berdampak terhadap kepatuhan financial debt covenant.

515

FIP-O

KEU

Pelaksana Perencanaan Keuangan


Fiancial Planning Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk memastikan tersusunnya kebijakan
perencanaan pendanaan tahunan yang paling efektif dan efisien bagi
perisahaan; memastikan bahwa perusahaan senantiasa memenuhi semua
kebijakan pinjaman termasuk pendengendalian atas debt covenant, dan
memastikan terselenggaranya pengelolaan kepemilikan saham pada anak
perusahaan dan afiliasinya.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur perencanaan keuangan jangka
pendek dan jangka menengah serta pemenuhan kebutuhan
pendanaannya serta mengetahui konsep aspek financial debt
covenant.
Contoh: mengetahui parameter-parameter financial debt
covenant.
Memahami secara komprehensif penyusunan perencanaan
keuangan jangka pendek dan jangka menengah serta pemenuhan
kebutuhan pendanaannya baik melalui instrument pinjaman atau
ekuilitas; memahami secara komprehensif kebijakan assessment
terhadap rasio-rasio keuangan korporat untuk memastikan
pemenuhan terhadap financial debt covenant dan pengukuran
besaran kapasitas pinjaman bagi korporasi dan anak perusahaan.
Contoh: memahami perhitungan berdasarkan parameterparameter yang ada ntuk assesment terhadap financial debt
covenant.
Mampu melaksanakan penyusunan perencanaan keuangan
jangka pendek dan jangka menengah serta melakukan simulasi
untuk pemenuham kebutuhan pendanaannya yang paling efektif
dan efisien bagi perusahaan; mampu melaksanakan monitoring
kebijakan untuk pengendalian atas seluruh kewajiban yang harus
dipenuhi atas debt covenant, pengelolaan atas kepemilikan
saham dan Shareholder Loan pada anak perusahaan dan Afiliasi.
Contoh: melaksanakan pengarahan bagi anak perusahaan atas
aksi korporasinya dan dampaknya terhadap financial debt
covenant.
Mampu mensupervisi atas penyusunan kebijakan perencanaan
keuangan jangka pendek dan jangka menengah untuk
pemenuhan kebutuhan pendanaan yang paling efektif dan efisien
bagi perusahaan. Mampu melakukan supervise untuk
pelaksanaannya kebijakan pengendalian atas pemenuhan
financial debt covenant serta pengelolaan atas kepemilikan

saham dan Shareholder Loan pada anak perusahaan dan


afiliasinya.
Contoh: melakukan supervisi pelaksanaan strategi untuk
tercapainya pendendalian terhadap kepatuhan financial debt
covenant serta advise bagi anak perusahaan dalam aksi korporasi
agar terjaganya financial debt covenant.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait alignment antara
strategic perusahaan dengan strategic pendanaan yang dipilih
dalam rangka pemenuhan kebutuhan sumber dana eksternal baik
melalui pinjaman maupun ekuitas guna tercapainya tujuan
perusahaan dan terlaksananya program kerja baik investasi
maupun operasi; mampu melaksanakan evaluasi dan analisis,
terkait kebijakan terhadap financial debt covenant serta
pengelolaan atas kepemilikan saham dan Shareholder Loan pada
anak perusahaan dan afiliasinya untuk usaha tercapainya.
Contoh: menganalisa deviasi yang terjadi dalam perencanaan
keuangan yang bisa berdampak terhadap kepatuhan terhadap
financial debt covenant.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
maupun pilihan serta strategi pendanaan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sumber dana eksternal baik melalui
pinjaman maupun ekuitas guna tercapainya tujuan perusahaan
dan terlaksananya program kerja baik investasi maupun operasi.
Contoh: membuat/mengembangkan metode baru penetapan
strategi korporasi anak perusahaan yang bisa berdampak
terhadap kepatuhan financial debt covenant.

516

MAC

KEU

Akuntansi Manajemen
Management Accounting
Pengetahuan dan kemampuan tentang analisa laporan keuangan, peranan
pendapatan dan biaya dalam perencanaan laba, pengukuran prestasi kinerja
serta akuntansi biaya sesuai dengan pedoman dan kebijakan akuntansi
keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan
dalam dunis bisnis.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui penyajian laporan keuangan, perilaku pendapatan
dan biaya, ratio kinerja perusahaan, serta pengetahuan akuntansi
biaya sesuai pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan yang
ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan
dalam dunia bisnis.
Contoh: mengetahui perilaku pendapatan dan biaya, mengetahui
konsep akuntansi biaya, mengetahui penyaijannya laporan
keuangan, mengetahui ukuran-ukuran kinerja keuangan
perusahaan.
Memahami penyajian laporan keuangan, perilaku pendapatan dan
biaya, ratio kinerja perusahaan, serta pengetahuan akuntansi
biaya sesuai pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan yang
ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan
dalam dunia bisnis.
Contoh: memahami perilaku pendapatan dan biaya, mengetahui
konsep akuntansi biaya, mengetahui penyaijannya laporan
keuangan, mengetahui ukuran-ukuran kinerja keuangan
perusahaan.
Melakuka penyusunan laporan manajemen keuangan yang
meliputi perhitungan harga pokok penyediaan tenaga listrik serta
mempu menghitung ratio kinerja keuangan.
Contoh: mampu mengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas,
mempu menyusun laporan manajemen keuangan, mampu
menghitung ratio keuangan.
Mampu mensupervisi verifikasi atas laporan manajemen
keuangan yang meliputi perhitungan harga pokok penyediaan
tenaga listrik serta mempu menghitung ratio kinerja keuangan.
Contoh: mampu mensupervisi pelaksanaan verifikasi
mengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas, mempu menyusun
laporan manajemen keuangan, mampu menghitung ratio
keuangan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi serta memberikan saran
dan rekomendasi terhadap laporan manajemen keuangan, kinerja

517

keuangan serta biaya pokok penyediaan tenaga listrik.


Contoh: menganalisa analisis dan evaluasi serta memberikan
rekomendasi atas laporan manajemen keuangan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
system dan prosedur akuntansi manajemen keuangan sebagai
dasar penyusunan strategi pengelolaan perusahaan sejalan
dengan perkembengan bisnis yang modern dan mandiri.
Contoh: mengembangkan pola perhitungan dan ukuran kinerja
perusahaan sesuai dengan perkembangan proses bisnis
perusahaan.

CBG

KEU

Analisis Keputusan Investasi


Capital Budgeting
Pengetahuan dan kemampuan di bidang analisa kelayakan suatu usulan
investasi termasuk penerapan analisa kelayakan investasi dan penyertaan
saham serta sumber penandaannya, mampu mengembangkan system dan
prosedur di perusahaan yang berhubungan dengan analisa kelayakan suatu
proyeksi keuangan, mampu mengintergrasikan dengan berbagai bidang yang
terkait antara lain; bidang operasi, perencanaan keuangan, perencanaan
korporat, dan perencanaan system dan bidang-bidang lain untuk perbaikan
proses bisnis perusahaan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pengetahuan atau
keterampilan di bidang analisa kelayakan suatu usulan investasi
termasuk didalamnya penyertaan saham pada persh lain.
Contoh: pemahaman tentang; IRR,NPV,ROR,Cost Of Capital, dll.
Memahami secara menyeluruh penerapan analisa kelayakan
investasi dan penyertaan saham serta sumber penandaannya di
perusahaan.
Contoh: mengetahui bagaimana menerapkan analisa ratio-ratio
keuangan dalam evakuasi suatu usulan suatu proyek investasi
atau usulan penyertaan saham.
Melakukan analisis kelayakan atas usulan investasi tsb diatas
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan dapat
mengatasi masalah-masalah yang bersifat rutin namun
memerlukan bantuan bila masalah yang dihadapi bersifat
istimewa.

518

CSH

Contoh: melakukan pengkajian atas usulan investasi rutin yang


diperlukan dengan menggunakan kaidah analisa ratio keuangan.
Mampu mensupervisi analisis kelayakan usulan investasi serta
penyertaan saham yang akan disetujui dan dapat mengatasi
masalah rutin maupun non-rutin tanpa memerlukan bantuan,
dapat menjadi pelatih bagi pegawai yang lain.
Contoh: mampu mensupervisi usulan investasi rutin yang telah
dikaji tersebut diatas dan mengevaluasi usulan investasi non rutin
yang membutuhkan keputusan negara.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kelayakan usulan
proyeksi keuangan, dan mampu memutuskan skala prioritas atas
usulan anggaran dalam berbagai kondisi internal dan eksternal
perusahaan
Contoh: melakukan suatu evaluasi yang komprehensif untuk
dapat menyusun suatu skala prioritas atas usulan anggaran serta
penyertaan saham yang harus dilakukan perusahaan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru di
perusahaan yang berhubungan dengan analisa kelayakan suatu
proyeksi keuangan, mampu menintegrasikan dengan berbagai
bidang yang terkait antara lain, bidang operasi, perencanaan
keuangan, perencanaan korporat dan perencanaan system dan
bidang lain untuk perbaikan proses bisnis perusahaan.
Contoh: memilih dan mengembangkan suatu metode analisa
kelayakan financial yang paling sesuai dengan kondisi
perusahaan dan menintegrasikan dengan bidang yang terkait
secara teknis dengan usulan anggaran perusahaan.

KEU

Kasir
Cashier
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan, mengawasi dan
mengendalikan, mampu menganalisa dan mengevaluasi serta
mengembangkan prosedur baru untuk keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran (aliran kas/bank), serta memperhatikan semua aturan yang
berlaku untuk anggaran dan pembelanjaan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum tentang penggunaan/realisasi,
pemantauan, pengendalian, pelaporan dan revisi pembelanjaan

3
4

berdasarkan pos anggaran dan sesuai dengan jadual aliran


kas/bank.
Contoh: mengetahui pelaporan kas dan perhitungan deviasi
terhadap target yang ditetapkan perusahaan.
Memahami secara komprehensif tentang penggunaan/realisasi,
pemantauan, pengendalian, pelaporan dan revisi pembelanjaan
berdasarkan pos anggaran dan sesuai dengan jadual aliran
kas/bank, berdasarkan tata cara pembuatan anggaran dan
pembelanjaan yang berlaku.
Contoh: memahami prinsip dasar realisasi anggaran kas.
Melaksanakan mampu membuat anggaran kas dan pembelanjaan
untuk satu unit kerja.
Contoh: membuat rencana kas operasi unit sector pembangkitan.
Mampu mensupervisi pembuatan rencana anggaran, realisasi
anggaran, revisi anggaran dan pelaporan anggaran, dan mampu
membuat anggaran dan pembelanjaan untuk satu unit kerja dan
memperbaharui anggaran pada setiap jangka waktu tertentu.
Contoh: mengawasi dan mengaendalikan realisasi anggaran
operasi dan memastikan bahwa anggaran operasi tidak
digunakan untuk pengeluaran investasi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil penetapan kas,
serta mampu mengevaluasi penacapaian pembelanjaan serta
penyimpangan yang mungkin terjadi selama tiga tahun berjalan.
Contoh: menganalisa sebab-sebab tidak tercapainya realisasi
anggaran kas dan mengevaluasi usulan target kinerja
selanjutnya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru tata
kerja penetapan rencana anggaran, pembuatan laporan kas dan
mampu menciptakan/melakukan inovasi/merancang secara
terpadu system kas perusahaan.
Contoh: mengembangkan prosedur/tata kerja untuk dapat
mendeteksi lebih awal penyimpanan kas yang akan direalisasikan
diluar pos yang ditetapkan.

519

FMG

KEU

Manajemen Keuangan
Fiancial Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk menjalankan dan mengelola kegiatan
operasional keuangan dalam mendukung aktivitas bisnis perusahaan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep-konsep pengelolaan keuangan, memahami
kebijakan, prosedur, dan peraturan pengelolaan keuangan yang
berlaku diperusahaan, memehami variable-variabel yang
memengaruhi nilai perusahaan.
Contoh: mengetahui konsep system sentralisasi keuangan dan
integrasi pengelolaan keuangan.
Memahami peraturan pajak, fisikal, impor dan ekspor (bea cukai),
Letter of Credit, prosedur bank), mampu memahami standar
akuntansi perusahaan, mampu menjalankan transaksi-transaksi
keuangan dan menyelesaikan masalah berkaitan dengan
prosedur keuangan melalui sistim informasi manajemen
keuangan perusahaan.
Contoh: memahami peraturan pajak untuk kontrak pada anak
perusahaan.
Melakukan prosedur pengelolaan keuangan dan
merekomendasikan perbaikannya, melakukan rekonsiliasi atas
kesalahan-kesalahan transaksi keuangan, mampu menganalisa,
mengevaluasi, menyusun dan mengelola anggaran untuk
bagiannya.
Contoh: melakukan rekonsiliasi atas seluruh laporan keuangan
unit.
Mampu mensupervisi pembuatan laporan keuangan, kesehatan
keuangan perusahaan, mengidentifikasi kelemahan dan
memberikan rekomendasi untuk peningkatan kinerja keuangan.
Contoh: mampu mensupervisi pembuatan laporan keuangan unit
terhadap target kinerja keuangan yang ditetapkan perusahaan
Mampu menganalisa dan mengevaluasi investasi, mampu
memilih alternative sumber dana yang sesuai dengan investasi
yang didanai, mampu memperhitungkan risiko investasi dan
penandaan dan mengambil tindakan pencegahan risiko (hedging)
yang diperlukan.
Contoh: menganalisa sebab-sebab tidak tercapainya realisasi
anggaran kas dan mengevaluasi usulan target kinerja
selanjutnya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengelolaan keuangan perusahaan sejalan dengan

perkembangan bisnis yang dinamis.


Contoh: mengembangkan metode aliran kas/bank yang efektif
dengan menentukan batas maksimum dan minimum saldo
kas/bank di setiap unit..

4.10.2

520

ORGANISASI KANTOR INDUK KEUANGAN

RMG
Pengelolaan Pendapat
Revenue Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan, mengawasi, menganalisa


dan mengevaluasi proses penerimaan dan penyelesaian pendapat penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran
secara terpusat, maupun konvensional serta turan-aturan yang ditetapkan
perusahaan, termasuk mengembangkan prosedur, tata kerja dan metode
penerimaan pendapatan serta pengamanan pendapatan.

Level
1

Deskrtipsi Perilaku
Mengetahui proses terjadinya penerimaan dan penyelesaian
pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya
baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta aturan-aturan yang ditetapkan perusahaan,
mengetahui dasar-dasar penerimaan pendapatan penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya serta peraturan yang
berhubungan
Contoh: mengetahui proses pembayaran rekening listrik dan
prinsip penerimaan penjualan tenaga listrik serta pedapatan
lainnya melalui sistem pembayaran serta terpusat maupun
konvensional
Memahami secara komprehensif proses terjadinya penerimaan
dan penyelesaian pendapatan penjualan tenaga listrik dan
pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara
terpusat maupun konvensional serta ketentuan yang ditetapkan
perusahaan
Contoh: memahami prinsip penerimaan pendapatan penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem
pembayaran secara terpusat maupun konvensional
Mampu melaksanakan dan mengkoordinir pekerjaan yang
berkaitan dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran
secara terpusat maupun konvensional serta ketentuan yang
ditetapkan perusahaan serta maupun melaksanakan dan
mengkoordinir rekonsiliasi data pelunasan sistem p embayaran

secara terpusat dan konvensional serta pelaporan pendapatan


perusahaan
Contoh: mampu melaksanakan rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitian (coklit) dan menyusun laporan
pendapatan perusahaan
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan yang
berkaitan dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrik baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta aturan-aturan yang ditetapkan perusahaan ,
serta melaksanakan penerimaan pembayaran rekening listrik
secara terpusat
Contoh: mengawasi pelaksanaan rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitiab (coklit) dan penyususnan laporan
pendapatan perusahaan
Menganalisa dan mengevaluasi pendapatan perusahaan serta
kinerja pengelolaan penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrim dan pendapatan lainnya, mampu mengembangkan sistem
dan prosedur dalam rangka meningkatkan revenue protection
Contoh: mengevaluasi dan menganalisa rekonsiliasi data
pelunasan sistem pembayaraan secara terputas dan
konvensional, pencocokan dan penelitian (coklit) dan
penyusunan laporan pendapatan perusahaan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan
lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional yang lebih efisien dan efektif, termasuk
mengembangkan dan memperbaiki prosedur dan sistem untuk
meningkatkan revenue protection
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru rekonsiliasi
data pelunasan sistem pembayaran secara terpusat dan
konvensional, pencocokan dan penelitian (coklit) dan
penyusunan laporan pendapatan perusahaan.

521

EMG

KEU

Pengelolaan Pembelanjaan
Expenditure Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan, mengawasi,
mengendalikan, mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk penyusunan
rencana, realisasi, revisi pembelanjaan serta pelaporan, dengan
memperhatikan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran (aliran
kas/bank), serta mengembangkan prosedur baru dengan memperhatikan
semua aturan yang berlaku.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum tentang perencanaan, penetapan,
realisasi, pemantauan, pengendalian, revisi serta pelaporan,
pembelanjaan berdasarkan data kewajiban / tagihan dari
penyedia barang / jasa serta tagihan lainnya sesuai degan
ketentuan yang berlaku.
Contoh: mengetahui kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Memahami secara komprehensif tentang perencanaan,
penetapan, realisasi, pemantauan, pengendalian, revisi serta
pelaporan, pembelanjaan berdasarkan data kewajiban / tagihan
dari penyedia barang / jasa serta tagihan lainnya sesuai degan
ketentuan yang berlaku.
Contoh: mampu memahami kelengkapan, keabsahan dan
kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Mampu melaksanakan validasi data dan mengatur pembayaran
tagihan dari penyedia barang/jasa serta tagihan lainnya,
menyusun strategi pengisian limit investasi dan operasi, serta
proses pengajuan penertiban dan pencairan jaminan bank sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Contoh: melaksanakan verifikasi kelengkapan, keabsahan dan
kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pembuatan rencana
realisasi, revisi dan pelaporan pembelanjaan serta penyusunan
strategi pengisian limit investasi dan operasi pada periode
tertentu.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan verifikasi kelengkapan,
keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara
pembayaran.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi dokumen
tagihan/pembayaran, pengisian limit investasi dan operasi unit,
pelaksanaan imprest terpusat, pelaksanaan pemusatan
pengelolaan Fungsi Administrasi serta penyimpangan yang

mungkin terjadi selama tahun berjalan.


Contoh: menganalisa dan mengevaluasi verifikasi kelengkapan,
keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara
pembayaran.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
penetapan rencana, pembuatan laporan pembelanjaan, mampu
melakukan perbaikan/penyempurnaan atas system pembelanjaan
yang berlaku di perusahaan, mampu menciptakan/melakukan
inovasi/merancang secara terpadu system dan prosedur
pembelanjaan perusahaan.
Contoh: mengembangkan / membuat metode baru mekanisme
verifikasi kelengkapan, keabsahan dan kebenaran suatu dokumen
tagihan dan tata cara pembayaran.

522

BUD-O

KEU

Pelaksana Perencanaan Anggaran


Budgeting Planning Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat suatu rencana Anggaran yang
disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang
dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu /
periode tertentu dimasa mendatang.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep perencanaan Anggaran untuk kebutuhan
investasi dan operasi, baik proses serta tujuan penganggaran.
Contoh: mengetahui setiap tahapan perencanaan anggaran
Investasi dan operasi.
Memahami secara komprehensif perencanaan anggaran
perusahaan dan memahami kondisi makro ekonomi yang terkait
dengan strategi perusahaan, tujuan perusahaan, dan emahami
kebijakan anggaran perusahaan.
Contoh: memahami perhitungan kebijakan anggaran Investasi
dan operasi.
Mampu melaksanakan pemantauan kondisi ekonomi makro,
kemampuan perusahaan untuk kebutuhan perencanaan anggaran
sesuai dengan waktu dan jumlah yang optimal.
Contoh: melaksanakan perhitungan perencanaan anggaran
Investasi dan operasi.
Mampu mensupervisi terkait dengan perencanaan anggaran yang
diusulkan unit dan memastikan bahwa usulan unit dengan tujuan
dan prioritas yang akan dicapai perusahaan dan melakukan
interpretasi atas factor-faktor yang memengaruhi keputusan
kebijakan anggaran.
Contoh: melaksanakan pengawasan perencanaan anggaran
Investasi dan operasi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi baik kualitatif maupun
kuantitatif terkait dengan kondisi perusahaan dalam proses
kebijakan anggaran, serta mampu memberikan alternative solusi
untuk mengoptimalisasikan anggaran yang tersedia.
Contoh: menganalisa deviasi antara perencanaan dan realisasi
anggaran investasi dan operasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
strategi perencanaan anggaran, dengan menambahkan tolok
ukur dalam proses kebijakan anggaran, sehingga dihasilkan
perencanaan anggaran yang tepat waktu dan tepat jumlah sesuai
dengan sasaran perusahaan.

Contoh: mengembangkan prosedur baru dalam menyusun


perencanaan dan pengawasan anggaran.

523

MGP

KEU

Pengelolaan Anggaran
Management Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola Budgeting perusahaan
efektif dan efisien, memastikan tersedianya profile Budgeting perusahaan
sesuai kebutuhan, serta memastikan terlaksananya administrasi dan
pelaporan Budgeting perusahaan secara tertib dan akuntabel.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur administrasi pengelolaan anggaran,
proses pembuatan anggaran, serta administrasi pengelolaan
anggaran.
Contoh: mengetahui setiap tahapan perencanaan Budgeting
investasi dan operasi.
Memahami secara komprehensif proses administrasi pengelolaan
anggaran, serta informasi mengenai data profil budgeting
perusahaan periode tahun berjalan secara up to date (per fungsi,
per direktorat, anak perusahaan, teknologi, litbang, CSR, PKBL,
Bahan Bakar, Dll)
Contoh: melakukan perhitungan perencanaan Budgeting investasi
dan operasi.
Mampu melaksanakan pengelolaan anggaran, dan memberikan
laporan atas penggunaan Budgeting yang akan melebihi Pagu
Budgeting yang diberikan, serta verifikasi terhadap validitas dan
akurasi data yang dikirim oleh Unit/Anak Perusahaan yang diberi
kuasa melaksanakan penggunaan anggaran.
Contoh: melaksanakan perhitungan perencanaan budgeting
Investasi dan operasi.
Mampu mensupervisi atas pengelolaan Budgeting dan
memastikan terlaksananya administrasi dan pelaporan Budgeting
secara tertib dan akuntabel, dan melakukan supervise atas proses
konsolidasi anggaran.
Contoh: mensupervisi perencanaan Budgeting Investasi dan
operasi.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi baik terkait dengan
proses pengelolaan anggaran, dan memberikan alternative solusi
dalam mengoptimalkan Budgeting perusahaan secara efektif dan
efisien.
Contoh: menganalisa deviasi antara perencanaan dan realisasi
Budgeting investasi dan operasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengelolaan Budgeting & proses bisnis perusahaan ke arah yang
lebih baik.

Contoh: mengembangkan prosedur baru dalam menyusun


perencanaan dan pengawasan anggaran.

524

FAS

Standar Akuntasi Keuangan

KEU

Financial Accounting Standards

Pengetahuan dan kemampuan untuk menetapkan standar akuntansi


keuangan yang berlaku umum sesuai dengan proses bisnis Perusahaan
dalam rangka penyusunan kebijakan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang berlaku termsuk peraturan lainnya
yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi.
Contoh: mengetahui tentang PSAK dan peraturan yang
berlaku.
Memahami secara komprehensif standar akuntansi keuangan
yang berlaku termasuk peraturan lainnya yang berpengaruh
tehadap perlakuan akuntansi.
Contoh: memahami PSAK dan peraturan yang digunakan
dalam perusahaan
Mampu melaksanakan standar akuntansi keuangan yang
berlaku termasuk peraturan lainnya dengan proses bisnis
perusahaan.
Contoh: Melakukan pencatatan jurnal transaksi persediaan
sesuai PSAK 14.
Mampu mensupervisi penerapan standar akuntansi keuangan
yang berlaku teermasuk peraturan lainnya dengan proses
bisnis perusahaan.
Contoh: mensupervisi transaksi persediaan sesuai PSAK 14
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perlakuan akuntansi
yang ada sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan
peraturan lainnya yang berlaku.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi proses transaksi


persediaan sesuai PSAK 14.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pedoman akuntansi sesuai dengan standar akuntansi
keuangan dan peraturan lainnya yang berlaku.
Contoh: mengembangkan/ membuat metode baru dalam
proses transaksi persrdiaan sesuai PSAK 14.

525

FAI

KEU

Pengelolaan Aset Tetap dan Persediaan


Fixed Assets and Inventory Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan implementasi pengelolaan


asset dan persediaan yang efektif dan efisien.

Level
1
2
3

4
5

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses penyusunan laporan keuangan
laporan.
Contoh: mengetahui proses penyusunan laporan keuangan.
Memahami secara komprehensif konsep pengelolaan Aset dan
Persediaan dan aturan-aturan yang terkait.
Contoh: Memahami konsep manajemen persediaan.
Mampu melaksanakan konsep manajemen aset dan proses
penghapusan aset.
Contoh: menghitung dan merekomendasikan tingkat persediaan
yang optimal.
Mampu mensupervisi pengelolaan asset tetap dan persediaan
perusahaan.
Contoh: mensupervisi tingkat persediaan yang optimal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penerapan asset
manajemen sesuai praktekdan aturan yang berlaku.
Contoh: menganalisa perhitungan tingkat persediaan yang
optimal.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
manajemen asset dan persediaan serta penghapusan asset
dengan system terkait lainnya.
Contoh: mengembangkan/ membuat metode baru untuk
perhitungan tingkat persediaan yang optimal.

526

CMG

KEU

Manajemen Biaya
Cost Management

Pengetahuan dan kemampuan tentang analisa laporan keuangan, peranan


pendapatan dan biaya dalam pencapaian laba, pengukuran prestasi kinerja
serta akuntansi biaya sesuai dengan pedoman dan kebijakan akuntansi
keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan
dalam dunia bisnis.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui penyajian laporan keuangan, perilaku pendapatan
dan biaya, ratio kinerja perusahaan, serta pengetahuaan
akuntansi biaya sesuai pedoman dan kebijakan akuntansi
keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang
lazim digunakan dalam dunia bisnis.
Contoh: mengetahui perilaku pendapatan dan biaya.
Memahami penyajian laporan keuangan, perilaku pendapatan dan
biaya, ratio kinerja perusahaan, serta pengetahuaan akuntansi
biaya sesuai pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan yang
ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan
dalam dunia bisnis.
Contoh: Memahami perilaku pendapatan dan biaya.
Mampu melaksanakan penyusunan laporan management
keuangan yang meliputi perhitungan harga pokok penyediaan
tenaga listrik serta mampu menghitung ratio kinerja keuangan.
Contoh: Menyusun pengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas.
Mampu mensupervisi dan menverifikasi atas laporan manajemen
keuangan yang meliputi perilaku pendapatan dan biaya,
perhitungan harga pokok penyediaan tenaga listrik, ratio kinerja
keuangan.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan pengelompokan biaya
berdasarkan aktivitas.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi serta memberikan saran
dan rekomendasi terhadap laporan manajemen keuangan, kinerja
keuangan serta biaya pokok penyediaan tenaga listrik.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penerapan pelaksanaan
pengelompokan biaya berdasarkan aktivitas.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
system dan prosedur akuntansi manajemen keuangan sebagai
dasar penyusunan strategi pengelolaan perusahaan sejalan

dengan perkembangan bisnis yang modern dan mandiri.


Contoh: mengembangkan/ membuat metode baru untuk
pengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas.

527

TAX

KEU

Pengelolaan Pajak
Tax Management
Pengetahuan dan kemampuan yang berhubungan dengan fungsi manajemen
pajak dalam perusahaan termasuk dalam perencanaan pajak, pelaksanaan
kewajiban perpajakan dan pengendalian pajak.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis-jenis pajak serta undang-undang perpajakan
(KUP, PPh, PPN, PBB) dan peraturan pemerintah yang
berhubungan dengan perpajakan.
Contoh: mengetahui jenis-jenis pajak yang ada di perusahaan.
Memahami secara komprehensif jenis-jenis pajak serta
memahami undang-undang perpajakan (KUP, PPh, PPN, PBB) dan
peraturan pemerintah yang berhubungan dengan perpajakan dan
konsekuensinya bagi perusahaan.
Contoh: Memahami secara komprehensif jenis-jenis pajak yang
ada diperusahaan.
Mampu melakukan perhitungan pajak yang sederhana seperti
mengisi surat setoran pajak (SSP, faktur pajak, surat
pemberitahuan (SPT) masa PPh 21, SPT masa PPN dan dokumendokumen perpajakan lainnya.
Contoh: melakukan perhitungan pajak antara lain PPh pasal 21
pegawai.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan pajak yang lebih
komplek sepertu melakukan perhitungan PPh pasal 21, PPN dan
membuat perhitungan pajak rampung perusahaan yang
terhutang (SPT Tahunan) serta proses restitusi pajak.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan perhitungan pajak PPh pasal
21.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi system perpajakan PLN
dengan cara menganalisa efektivitas pembayaran pajak sesuai
dengan aturan dan perubahan-perubahan aturan perpajakan
yang terjadi.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi perhitungan aspek
perpajakan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
system perpajakan di perusahaan sebagai pengembangan atas
system perpajakan yang berlaku dengan tujuan agar perusahaan
lebih diuntungkan namun tetap sejalan dengan peraturan yang
berlaku.
Contoh: mengembangkan/ membuat metode baru untuk

mengevaluasi perhitungan aspek perpajakan.

528

FRC

KEU

Laporan Keuangan dan Konsolidasi


Financial Reporting and Consolidation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan yang
dilakukan secara rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi keuangan,
serta kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu tertentu.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan yang
dilakukan secara rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi
keuangan, serta kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu
tertentu.
Contoh: mengetahui proses pencatatan transaksi keuangan
harian.
Memahami secara komprehensif proses pencatatan
penggolongan, peringkasan, dan pelaporan data keuangan
perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dan berulang setiap
kali terjadi transaksi keuangan, serta kegiatan pelaporan yang
dilakukan pada waktu tertentu.
Contoh: memahami secara komprehensif data keuangan dan hasil
pengelompokan catatan transaksi keuangan.
Mampu melaksanakan pencatatan jurnal data-data dan transaksi
serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan catatan
akuntansi keuangan pada perkiraan-perkiraan pendapatan, biaya,
aktiva, hutang dan modal serta entry data kedalam aplikasi
computer akuntansi (general ledger).
Contoh: melakukan pencatatan jurnal untuk transaksi
Pengeluaran Kas.
Mampu mensupervisi penerapan dokumen-dokumen dan bukti
transaksi yang terjadi sebelum melakukan jurnal/posting ke
dalam pos-pos perkiraan neraca dan laba rugi, sesuai dengan
standar akuntansi keuangan dan kebijakan akuntansi perusahaan.
Mampu melakukan pengolahan data buku jurnal, buku besar
(ledger), buku pembantu (sub ledger), dan trial balance dengan
bantuan computer serta mampu mendeteksi dan melakukan
koreksi terhadap setiap posting.
Contoh: mensupervisi penerapan proses pencatatan jurnal
Pengeluaran Kas.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penyusunan laporan
keuangan perusahaan secara menyeluruh (trial balance) dari
setiap divisi dan unit (untuk dijadikan laporan keuangan).

Contoh: mampu menganalisa dan mengevaluasi pengeluaran kas.


Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pedoman penysusunan laporan keuangan perusahaan pada akhir
periode dan mengkonsolidasikannya dengan laporan keuangan
anak perusahaan sebagai bahan audit.
Contoh: mengembangkan metode baru untuk percepatan laporan
keuangan.

529

FIA

KEU

Analisa Laporan
Financial Analysis
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat analisa terhadap laporan
keuangan serta memahami implementasi atas kebijakan dan peraturan
akuntansi yang berlaku di perusahaan.

Level
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses penyusunan laporan keuangan
perusahaan.
Contoh: mengetahui laporan keuangan perusahaan.
Memahami secara komprehensif proses penyusunan laporan
keuangan perusahaan.
Contoh: memahami prinsip-prinsip penyusunan laporan keuangan
perusahaan.
Mampu melaksanakan analisa item-item laporan keuangan yang
harus dianalisis dan mengetahui system dan prosedur analisis
laporan keuangan perusahaan.
Contoh: membuat rasio-rasio keuangan dan analisa common size.
Mampu mensupervisi penerapan perhitungan rasio-rasio
keuangan dalam item-item laporan keuangan perusahaan
berdasarkan implementasi standar akuntansi keuangan yang
berlaku untuk pengambilan keputusan management.
Contoh: mensupervisi penerapan pembuatan analisa rasio-rasio
keuangan dan common size.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi analisis laporan
keuangan yang terkait dengan standar akuntansi keuangan dan
memberikan rekomendasi kepada manajemen atas hasil analisis
dari item-item financial yang significan sesuai perkembangan
prinsip/ aturan financial yang up to date.
Contoh: mengevaluasi penerapan analisa rasio-rasio keuangan
dan common size.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
serta merekomendasikan perubahan system/ prosedur financial
atas dasar analisis terhadap item-item financial yang signifikan.
Contoh: mengembangkan/ membuat cara baru dalam analisa
rasio-rasio keuangan dan common size.

530

CMG

KEU

Pelaksanaan Manajemen Biaya


Cost Management Operation
Pengetahuan dan kemampuanuntuk menentukan tentang analisa laporan
keuangan, peranan pendapatan dan biaya dalam perencanaan laba,
pengukuran prestasi kerja serta akuntansi biaya sesuai dengan pedoman dan
kebijakan akuntansi keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman
yang lazim digunakan dalam dunia bisnis.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui tentang penyajian laporan keuangan, perilaku
pendapatan dan biaya dalam perencanaan laba, pengukuran
prestasi kerja serta akuntansi biaya sesuai dengan pedoman dan
kebijakan akuntansi keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta
pedoman yang lazim digunakan dalam dunia bisnis.
Contoh: mengetahui tentang pendapatan dan biaya unit
pelaksana.
Memahami tentang penyajian laporan keuangan, perilaku
pendapatan dan biaya dalam perencanaan laba, pengukuran
prestasi kerja serta akuntansi biaya sesuai dengan pedoman dan
kebijakan akuntansi keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta
pedoman yang lazim digunakan dalam dunia bisnis.
Contoh: memahami tentang pendapatan dan biaya unit
pelaksana.
Mampu melaksanakan penyusunan laporan manajemen
keuangan yang meliputi perhitungan harga pokok penyediaan
tenaga listrik serta mampu menghitung ratio kinerja keuangan.
Contoh: menyusun pengelompokan biaya berdasarkan aktivitas.
Mampu mensupervisi penerapan atas laporan manajemen
keuangan yang meliputi perilaku pendapatan dan biaya,
perhitungan harga pokok penyediaan tenaga listrik, ratio kinerja
keuangan.
Contoh: mensupervisi penerapan kebijakan pengelompokan biaya
berdasarkan aktivitas.
Menganalisa dan mengevaluasi serta memberikan saran dan
rekomendasi terhadap laporan manajemen keuangan, ratio
kinerja keuangan.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan
pengelompokan biaya berdasarkan aktivitas.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
system dan prosedur akuntansi dan manajemen keuangan
sebagai dasar penyusunan strategi pengelolaan perusahaan
sejalan dengan perkembangan bisnis yang modern dan mandiri.

Contoh: mengembangkan/ membuat kebijakan baru untuk


pengelompokan biaya berdasarkan aktivitas.

4.11 SDM
4.11.1 KANTOR PUSAT
531

ASC

SDM

Asesmen Potensi dan Perilaku


Assesment Center
Kemampuan untuk merancang serta melakukan asesmen potensi dan
perilaku individu untuk memenuhi manajemen SDM.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui maksud dan tujuan asesmen potensi dan perilaku;
mengetahui/menguraikan maksud dan tujuan asesmen dalam
rangka menilai dan menganalisa potensi dan perilaku individu
sesuai dengan kebutuhan kompetensi jabatan yang telah
ditetapkan.
Contoh: mengetahui tools yang digunakan untuk melakukan
asesmen potensi dan perilaku pegawai.
Memahami secara komprehensif maksud dan tujuan asesmen
potensi dan perilaku; memahami tahapan dan metode asesmen
secara komprehensif dalam menilai dan meganalisa potensi dan
perilaku individu sesuai dengan kompetensi jabatan yang telah
ditetapkan.
Contoh: memahami tahapan dan metode asesmen potensi dan
perilaku individu calon peserta kursus/Diklat Penjenjangan (EE).
Mampu melaksanakan asesmen potensi dan perilaku; mampu
melakukan proses asesmen yang meliputi kajian terhadap objem
yang akan diases, mengidentifikasi potensi dan kompetensi yang
perlu diukur, menerapkan metode asesmen.
Contoh: melakasanakan asesmen calon peserta Kursus/Diklat
Penjenjangan (EE).
Mampu pelaksanaan asesmen potensi dan perilaku individu;
mampu menilai objek yang diases melalui pengamatan dan
analisa respon yang muncul.
Contoh: mengenali karakter calon peserta Kursus/Diklat
Penjenjangan (EE).
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pelaksanaan
assesmen potensi dan perilaku individu yang meliputi perumusan
uraian karakter individu dan merekomendasikan kesimpulan hasil
asesmen.
Contoh: merekomendasikan hasil asesmen calon peserta
Kursus/Diklat Penjenjangan (EE).

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru alat


ukur asesmen potensi dan perilaku individu; mampu
mengevaluasi metode yang digunakan serta dirancang alat ukur
yang sesuai yang meliputi mengidentifikasi, memilih,
memodifikasi dan menetapkan alat ukur.
Contoh: merancang metode asesmen potensi dan perilaku
dengan alat ukur yang sesuai; mampu menilai dampak bisnis dari
penggunaan metoda dan hasil rancangan alat ukur asesmen
potensi dan perilaku.

532

CMA

SDM

Manajemen Perubahan
Change Management
Pengetahuan dan Kemampuan mengenai kebutuhan perubahan,
mengidentifikasikan sifat perubahan, memilih agen perubahan, merancang
rencana tindakan perubahan, mendiagnosis situasi, memilih strategi dan
teknik perubahan, mengimplementasikan perubahan, mendiagnosis
kekuatan-kekuatan yang memengaruhi perubahan, mengevaluasi perubahan
serta melembagakan perubahan yang dibutuhkan untuk pencapaian visi dan
misi perusahaan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara garis besar manajemen perubahan, meliputi
kebutuhan perubahan, identifikasi perubahan, pemilihan teknik
perubahan, metode perubahan dan dampaknya.
Contoh: dapat mengetahui berbagai metode manajemen
perubahan.
Memahami maksud dan tujuan perubahan, prinsip-prinsip dasar
perubahan, perencanaan perubahan, implementasi perubahan,
evaluasi perubahan, pelembagaan perubahan.
Contoh: memahami peran agen-agen yang terlibat dalam suasu
manajemen perubahan di perusahaan.
Mampu melaksanakan investarisasi kebutuhan perubahan,
mengidentifikasi sifat perubahan, menilih agen perubahan.
Contoh: menetapkan agen perubahan untuk menerapkan metode
baru pengendalian mutu.
Mampu pelaksanaan asesmen potensi dan perilaku individu;
mampu menilai objek yang diases melalui pengamatan dan
analisa respon yang muncul.
Contoh: mengenali karakter calon peserta Kursus/Diklat
Penjenjangan (EE).
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pelaksanaan
assesmen potensi dan perilaku individu yang meliputi perumusan
uraian karakter individu dan merekomendasikan kesimpulan hasil
asesmen.
Contoh: merekomendasikan hasil asesmen calon peserta
Kursus/Diklat Penjenjangan (EE).
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru alat
ukur asesmen potensi dan perilaku individu; mampu
mengevaluasi metode yang digunakan serta dirancang alat ukur
yang sesuai yang meliputi mengidentifikasi, memilih,
memodifikasi dan menetapkan alat ukur.

Contoh: merancang metode asesmen potensi dan perilaku


dengan alat ukur yang sesuai; mampu menilai dampak bisnis dari
penggunaan metoda dan hasil rancangan alat ukur asesmen
potensi dan perilaku.

Anda mungkin juga menyukai