Anda di halaman 1dari 10

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama
: Krisnawati Dh
NIM
: 113018
Semester
: II (dua)
Kelompok
: IX (sembilan)
Tanggal praktikum : 24 April 2014
Materi
: Krim Malam dan Krim Pagi
Tujuan
: Dapat membuat krim malam & krim pagi
Dasar teori
:
Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau disperse mikro Kristal
asam-asam lemak atau alcohol berantai panjang dalam air yang dapat
dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetika dan
estetika. Ada dua tipe krim, yaitu :
1. Tipe W/O, yaitu air terdispersi dalam minyak
Contoh : cold cream
Cold cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
maksud memberikan rasa dingin dan nyaman pada kulit,
sebagai krim pembersih, berwarna putih, dan bebas dari
butiran.Cold cream mengandung mineral oil dalam jumlah
besar.
2. Tipe O/W, yaitu minyak terdispersi dalam air
Contoh : vanishing cream
Vanishing cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan
untuk maksud membersihkan, melembabkan dan sebagai alas
bedak. Vanishing cream sebagai pelembab (moisturizing)
meninggalkan lapisan berminyak/film pada kulit.
Kualitas dasar krim, yaitu:
Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka krim harus bebas dari
inkopatibilitas, stabil pada suhu kamar, dan kelembaban yang ada
dalam kamar. Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh
produk menjadi lunak dan homogen.
1. Mudah dipakai, umumnya krim tipe emulsi adalah yang paling
mudah dipakai dan dihilangkan dari kulit.

Terdistribusi merata, obat harus terdispersi merata melalui


dasar krim padat atau cair pada penggunaan (Anief, 1993)
Pada perawatan kulit khusus, penggunaan krim pagi dan
malam bergantung dari kandungan bahan aktif, fungsi dan
kegunaannya, yaitu:
2. Krim pagi biasanya berupa krim pelembap/vitamin dan tabir
surya. Sehingga krim pagi umumnya telah mengandung SPF.
Krim pagi juga mengandung antioksidan untuk melindungi
kulit dari bahaya radikal bebas yang berakibat penuaan dini.
3. Krim malam biasanya berupa krim berbahan aktif derivat
vitamin A, pencerah/antibiotik untuk kasus penuaan, flek hitam
dan jerawat secara intensif. Ketika tubuh tidur, maka kulit juga
ikut beristirahat. Ketika itulah, bahan aktif dari krim mudah
masuk ke dalam kulit. Biasanya, konsentrasi antioksidan krim
malam lebih tinggi dibanding dengan krim pagi. Krim yang
digunakan sebelum tidur itu lebih mampu menangkal dan
mengurangi

efek

kerut

pada

wajah,

karena

seiring

bertambahnya usia kolagen dan elsatisitas kulit berkurang.


Maka dari itu, krim malam banyak mengandung kolagen untuk
memberikan protein bagi jaringan kulit.
Bahan bahan yang sering digunakan :
o Parafin liquid
Parafin mempunyai sifat larut dalam eter, benzene, CS 2, sedikit
berbau dan berasa, tidak larut dalam air, alkohol dan gliserin,
dan minyak transparan. Parafin sendiri mempunyai kegunaan
yaitu :

Untuk pembuatan cleansing cream

Untuk pembuatan lipstik

Untuk pembuatan briliantine

Untuk pembuatan hair cream

o Bess wax = malam tawon


Bess wax mempunyai sifat sedikit larut dalam alkohol, sedikit
bahan dan tidak berasa. Larut dalam chlorofom, eter, dan
benzene. Kegunaan lainnya adalah padatan coklat ( belum
diolah/asli ), kuning seperti keju ( sudah diolah ), malam hari
lebah terdiri dari firicyl palmat, parafin carbon tinggi. Malam
tawon adalah malam alami ( natural wax ) yang dibuat secara
alami. Malam ini mengandung gugus ester dari asam lemak
dan rantai alkohol yang panjang serta bervariasi. Bess wax
mempunyai kegunaan sebagai berikut :

Untuk pembuatan lipstik cold cream

Untuk pembuatan deodoran stick

Untuk pembuatan hair cream

Untuk pembuatan brilliantine sold

o Borax ( Na2B4O7. 10H2O )


Borax nama lain: Biboras Natricus / sodium borate/ sodium
tetraborate / sodium biborate/ sodium pyroborate.Bentuk fisik
borax ada 2 yaitu : kristal (decahidrat) larut dalam air,Serbuk
(anhidrat) sukar larut dalam air. Borax adalah agen abrasif dan
buffering ringan digunakan dalam disinfeksi rumah tangga
maupun cosmetic dan sabun. Ketika dikombinasikan dengan
lilin borax telah emulsifying yang meningkatakan konsentrasi
cream kosmetik dan lotion. Borax juga alkali, yang
membuatnya

berguna

dalam

toner

kulit

dan

formula

pembersih. Dengan menggabungkan pembersihan kulit dan

pengelupasan kulit, borax sabun mengghilangkan bakteri,


minyak dan sel kulit mati terkait dengan jerawat. Setelah
menggunakan produk yang terdapat boraxnya segera bilas
dengan air bersih. Walau konsentrasinya rendah umumnya
dianggap aman untuk digunakan pada kulit kepala, borax tanpa
bukan

tanpa

bahaya.

Tingkat

alkalinitas

yang

dapat

menyebabkan iritasi kulit. Dibawah ini merupakan sifat-sifat


dari borax :

Kristal tidak berwarna

Tidak berbau

butiran putih

menjadi anhidrat pada suhu 3200C

tidak larut dalam alkohol

larut dalam air, gliserin

meleleh jika dipanaskan pada suhu 350oC

o TiO2
Putih, tidak berasa, tidak berbau. Tidak larut dalam air, alkohol
atau pelarut organik. Kegunaan dalam pembuatan cream
bubuk, liquid powder, leg make-up, deodorant stick dan cream.
o Sodium benzoat
Putih, tidak berbau, butir-butir kecil atau serbuk kristal. Larut
dalam air, sedikit larut dalam alkohol. Kegunaan dalam
pembuatan vanishing cream dan pasta gigi.
o Alpha Hidroksi Acid (AHA)
AHA (alpha hidrocxy acid) atau kelompok fruit acid umumnya
ditemukan pada bahan alami seperti buah-buahan, sari tebu dan
susu. Sejauh ini dikenal lima jenis AHA yaitu asam glikolat,
asam laktat, asam sitrat, malic dan tartaric.

o Spermacethy
Spermaceti merupakan jenis wax atau lilin yang dibuat dari
atau diambil dari lemak ikan paus pada bagian rongga kepala
ikan paus. Spermaceti ini diekstrak dan dikristalkan pada suhu
6 C. Spermaceti ini berbentuk kristal putih yang bila disentuh
akan terasa berminyak. Tetapi pada suhu ruang 25 oC akan
berbentuk semi padat. Spermaceti tidak memiliki rasa dan bau
dan sangat berfungsi dalam dunia kosmetika. Spermaceti tidak
larut dalam air tetapi sedikit larut dalam alkohol tetapi sangat
larut dalam pelarut ester, kloroform, dan alkohol yang
mendidih.
o Stearin
Terdiri dari lemak hewan dan nabati. Bentuk putih dengan mp
55C. Tidak larut dalam air. Larut dalam benzen, chloroform
dan alkohol panas. Hampir tidak larut dalam alkohol dingin,
eter atau petroleum benzen. Tidak beracun. Kegunaannya
untuk peembuatan coldcream, vanishing creans, dan emulsifier.
o Cethyl Alcohol
Kristal putih dengan mp 49C. Tidak larut dalam air, larut
dalam alkohol, chloroform dan eter. Kegunaannya untuk
pembuatan emulsifier, parfum, cream, dan oabat-obatan.
o Gliserin
Sifat dari gliserin yaitu tidak berwarna, bening, tidak larut
dalam benzena, chloroform, dapat bercampur dengan air dan
alkohol. Memiliki kegunaan dalam pembuatan astringent
cream, lotions, beauty milk, bleaching cream, deodorant, dan
hand lotions.
9. Alat dan Bahan
9.1 Alat

o
o
o
o
o

Tripot
Kasa asbes
Selang gas
Bunsen
Cawan
porselen

9.2 Bahan Krim Malam


Bess wax
4,4 gram
Spermaceti
3 gram
Cethyl alcohol
16,3 gram
Stearin
2 gram
Cocoa butter
2 gram
Paraffin oil
10 mL
Alantoin
2 gram
Gliserin
5 mL
Aquades
10 mL
Borak
2 gram
EDTA
secukupnya
Sodium benzoate secukupnya
Parfum
secukupnya
Pewarna
secukupnya
Vit C dan Vit E secukupnya
9.3 Bahan Krim Pagi
Bess wax
4,5 gram
Sperma cety
3 gram
Paraffin oil
16 mL
Stearin
2 gram
Aquades
10 mL
Borak
2 gram
EDTA
secukupnya
Sodium benzoate secukupnya
Parfum
secukupnya
Pewarna
secukupnya
TiO2
secukupnya
AHA
secukupnya
10. Cara Kerja
10.1 Cara Kerja Krim Malam

o Beaker glass
o Gelas arloji
o Pengaduk
berlidah
o Mikser
o Neraca

Bess wax, sperma cety, cethyl alcohol, stearin, cacao


butter, paraffin oil, dipanaskan hingga larut (campuran
1)
Aquades,

borak,

sodium

benzoate,

dan

EDTA

dipanaskan ditempat lain hingga larut (campuran II)


Campuran I dan campuran II dicampur hingga
terbentuk emulsi (campuran III)
Campuran III ditambahkan alantoin dan gliserin, aduk
hingga homogeny (campuran IV)
Campuran IV ditambahkan parfum dan pewarna
secukupnya (campuran IV)
Campuran IV ditambahkan vitamin C dan vitamin E
10.2

secukupnya.
Cara Kerja Krim Pagi
Bess wax, spermaceti, paraffin oil, dan stearin
dipanaskan hingga larut (campuran I)
Aquades, borak, EDTA, dan sodium

benzoate

dipanaskan di tempat lain (campuran II)


Campuran I dan Campuran II dicampur serta diaduk
hingga terbentuk emulsi (campuran III)
Campuran III ditambah TiO2, aduk hingga homogeny
(campran IV)
Campuran IV ditambahkan AHA dan diaduk hingga
homogeny
Tambahkan parfum dan pewarna secukupnya.
11. Gambar Kerja
Krim Malam
Bess Wax,
Spermacety,
Sethyl Alkohol,
stearin,

Cocoa butter,
Parafin Oil.
Boraks,
Aquades,
EDTA

Camp 1 & Camp 2

(Campuran 1)
(Campuran 3)
Dipanaskan
Dimixer
Alantoin dan gliserin

(Campuran 2)
Dipanaskan

Vitamin C dan E
Parfum dan pewarna

(Campuran 4)

Krim Pagi
Beeswax, spermacethi Boraks, air, EDTA
Stearin, parafin oil
Sodium benzoat
Camp 1 & Camp 2

(Campuran 1)
(Campuran 3)
Dipanaskan
Dimixer

(Campuran 2)
Dipanaskan

TiO2

AHA dan parfum

Camp 4
12. Data Pengamatan
Produk
Krim malam
Krim Pagi

Camp 5

pH
7
7

UJI
Warna
putih
Putih

Aroma
Cocoa
Cocoa

13. Pembahasan
Krim malam
Praktikan mengalami kesulitan dalam membuat krim malam,
salah satu diantaranya ketika membuat campuran ke-2. Setelah
beberapa saat bahan dipanaskan dan dirasa sudah larut semua,
ketika campuran tersebut dituang ke campuran pertama,
ternyata masih banyak Kristal putih yang tertinggal didassar
cawan. Padahal saat dipanaskan dan diaduk, sudah dipastikan
semua serbuk larut dalam aquades. Diduga EDTA ketika
berada dalam aquades belum larut semua. Ketika dilakukan
penuangan, cawan porselen masih terlalu panas. Panas tersebut
mampu menguapkan aquades yang masih tersisa sedikit saat
proses penuangan dan serbuk EDTA pun terbentuk ulang.
Maka dianjurkan untuk menuangkan campuran pertama ke
campuran ke-2 saja agar larutan ke-2 yang digunakan dapat
maksimal.
Sebelum alantoin dan gliserin ditambahkan, mereka dibuat
larutan terlebih dahulu. Meski saat dilarutkan sudah terlihat

homogeny, namun sebenarnya mereka tidak tercampur


sempurna. Hal ini terbukti ketika krim malam praktikan
bertekstur kasar. Ada baiknya saat pencampuran disertai
pemanasan. Karena dengan bantuan pemanasan, campuran
akan lebih cepat menjadi homogeny.
Krim Pagi
Kesulitan dalam mencampurkan akuades, borak, EDTA, dan
sodium benzoate sama halnya dengan krim pagi. Permasalah
lain yang timbul dalam pembuatan krim pagi adalah saat
dilakukannya penambahan AHA. Sebelum ditambahkan AHA,
fase emulsi yang dihasilkan sdah mirip dengan krim pagi
dipasaran. Namun ketika dilakukan penambahan AHA, emlsi
tersebut berubah bentuk seperti gulali siap cetak.
14. Kesimpulan
Krim malam dank rim pagi berwarna putih dan beraroma cocoa, pH
krim 7. Daya oles krim malam lebih baik dari pada daya oles krim
pagi.
15. Daftar Pustaka
Greenberg, Leon A and Lester, David.1954. Handbook of Cosmetic
Materials. New York : Interscience Publishers, INC.
http://wolipop.detik.com/read/2013/05/28/140712/2257977/234/alasan
-mengapa-wajah-butuh-menggunakan-krim-siang-malam

Mnegetahui
Dosen Pembimbing

Semarang, 24 April 2014


Praktikan

Ir. Rony Windhu S, MT

Krisnawati Dh

Anda mungkin juga menyukai