Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA

I.

JUDUL
Vanishing Cream

II.

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui beberapa jenis krim
2. Mahasiswa dapat membuat vanishing cream
3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi vanishing cream
III.
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
1. Data Pengamatan
No
1.

Prosedur
Asam stearat 14 gram dipanaskan sampai melebur +

Data Pengamatan
Asam stearat : butiran

putih
TEA : bening kental
Asam stearat melebur,

berwana bening
Boraks: serbuk putih
Campuran: bening jernih

TEA 1 ml (I)

2.

Boraks 0,3 gram + aquades 50 ml dipanaskan

3.

sampai larut (II)


Setelah suhu larutan I dan II sama, larutan II

4.

dituangkan ke larutan 1, diaduk sampai emulsi

putih

menjadi krim homogen


Ditambahkan 10 ml gliserin dan 1,5 ml paraben

pekat sambil diaduk


5.

Terbentuk krim berwarna

Gliserin: bening agak

Setelah tercampur dan dingin, ditambahkan parfum

kental
Paraben pekat: bening
Terbentuk vanishing cream

lalu dikemas dalam wadah

berwarna putih dan beraroma


harum/wangi.

2. Data Perhitungan
a. Asam stearat
b. Gliserin
c. TEA
d. Aquades
e. Boraks
f. Parfum
g. Paraben pekat
h. Label
i. Wadah
j. Listrik

: Rp 1.000
: Rp 800
: Rp 700
: Rp 200
: Rp 200
: Rp 200
: Rp 300
: Rp 300
: Rp 500
: Rp 500 +

Biaya produksi

: Rp 4.700

Harga jual

: Rp 7.500

Keuntungan

: Harga jual biaya produksi


: Rp 7.500 Rp 4.700 = Rp 2.800

% keuntungan

keuntungan
100
biaya produksi

Rp 2.800
100 =59,57
Rp 4.700
IV.

PEMBAHASAN
Tujuan dari praktikum ini adalah dapat mengetahui beberapa jenis krim,

membuat vanishing cream, dan mengetahui fungsi vanishing cream.


Krim merupakan obat yang digunakan sebagai obat luar yang dioleskan ke
bagian kulit badan. Obat luar adalah obat yang pemakaiannya tidak melalui mulut,
kerongkongan, dan ke arah lambung. Menurut definisi tersebut yang termasuk
obat luar adalah obat luka, obat kulit, obat hidung, obat mata, obat tetes telinga,
obat wasir, injeksi, dan lainnya.
Kualitas dasar krim, yaitu:
1. Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka krim harus bebas dari
inkopatibilitas, stabil pada suhu kamar, dan kelembaban yang ada dalam
kamar.
2. Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi
lunak dan homogen.
3. Mudah dipakai, umumnya krim tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai
dan dihilangkan dari kulit.
4. Terdistribusi merata, obat harus terdispersi merata melalui dasar krim padat
atau cair pada penggunaan.
Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asamasam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air
dan lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetika dan estetika. Ada dua tipe krim,
yaitu:
1. Tipe a/m, yaitu air terdispersi dalam minyak
Yaitu minyak terdispersi dalam air.Krim berminyak mengandung zat
pengemulsi a/m yang spesifik seperti adeps lane, wool alcohol atau ester asam

lemak dengan atau garam dari asam lemak dengan logam bervalensi 2, misal
Ca. Krim a/m dan m/a membutuhkan emulgator yang berbeda-beda.Jika
emulgator tidak tepat, dapat terjadi pembalikan fasa.
Contoh : cold cream
Cold cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud
memberikan rasa dingin dan nyaman pada kulit, sebagai krim pembersih,
berwarna putih dan bebas dari butiran. Cold cream mengandung mineral oil
dalam jumlah besar.
2. Tipe m/a, yaitu minyak terdispersi dalam air
Krim m/a (vanishing cream) yang digunakan melalui kulit akan hilang tanpa
bekas. Pembuatan krim m/a sering menggunakan zat pengemulsi campuran
dari surfaktan (jenis lemak yang ampifil) yang umumnya merupakan rantai
panjang alcohol walaupun untuk beberapa sediaan kosmetik pemakaian asam
lemak lebih popular.
Contoh: vanishing cream
Vanishing cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud
membersihkan, melembabkan dan sebagai alas bedak. Vanishing cream
sebagai pelembab (moisturizing) meninggalkan lapisan berminyak/film pada
kulit.
Kelebihan sediaan krim, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mudah menyebar rata


Praktis
Mudah dibersihkan atau dicuci
Cara kerja berlangsung pada jaringan setempat
Tidak lengket terutama tipe m/a
Memberikan rasa dingin (cold cream) berupa tipe a/m
Digunakan sebagai kosmetik
Bahan untuk pemakaian topikal jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun.
Kekurangan sediaan krim, yaitu:

1. Susah dalam pembuatannya karena pembuatan krim harus dalam keadaan


panas.
2. Gampang pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidak pas.
3. Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m karena terganggu sistem
campuran terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi
disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan.

Vanishing cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud


membersihkan, melembabkan dan sebagai alas bedak. Vanishing cream sebagai
pelembab (moisturizing) meninggalkan lapisan berminyak/film pada kulit.
Dinamakan vanishing cream, karena pada pemakainnya krim langsung meresap
(menghilang alias vanishing) setelah dioleskan ke kulit, sehingga tidak
meninggalkan rasa greasy, lengket, licin, mengkilat atau tebal. Ketika krimnya
menghilang, terasa sejuk di kulit dan kelihatan agak matte.
Prinsip dasar pembuatan krim ini adalah proses emulsi fisika seperti pada
pembuatan hair cream. Prinsip kerja dari pembuatan vanishing cream adalah
pertama membuat larutan I dengan meleburkan asam stearat melalui pemanasan.
Asam stearat berbentuk butiran putih, setelah melebur menjadi cairan berwarna
bening. Setelah melebur ditambahkan TEA. TEA berbentuk cair agak kental.
Larutan I berwana bening jernih. Asam stearat berfungsi sebagai emulsifying
agent. TEA berfungsi sebagai emulgator atau stabilitator.
Selanjutnya adalah membuat larutan II dengan melarutkan boraks dengan
aquades, dipanaskan sampai melarut. Boraks berbentuk serbuk putih. Boraks larut
dalam aquades dan larutan I berwarna bening jernih. Boraks berfungsi untuk
memberikan sensasi dingin pada kulit dan sebagai antiseptik, sedangkan aquades
sebagai pelarut universal. Setelah itu, larutan I dan II dicampur, diaduk sampai
tebentuk emulsi krim yang homogen. Campuran antara larutan I dan II
menghasilkan krim berwarna putih. Kemudian, menambahkan gliserin dan
paraben pekat. Gliserin berfungsi sebagai sebagai pelembab (moisturizer) yang
dapat melembabkan kulit, sedangkan paraben pekat berfungsi sebagai bahan
pengawet. Setelah dingin, ditambahkan parfum untuk memberikan aroma harum
pada krim. Vanishing cream yang terbentuk berwarna putih dan beraroma
harum/wangi. Kemudian krim siap untuk dikemas dalam wadah dan diberi label.
Berdasarkan perhitungan, biaya produksi untuk 1 wadah vanishing cream
sebesar Rp 4.700. Harga jual untuk 1 wadah vanishing cream adalah Rp 7.500,
dengan keuntungan sebesar Rp 2.800 perwadah atau 59,7%.
V.
KESIMPULAN
1. Vanishing cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud
membersihkan, melembabkan dan sebagai alas bedak. Vanishing cream

sebagai pelembab (moisturizing) meninggalkan lapisan berminyak/film pada


kulit..
2. Fungsi vanishing cream:
a. membersihkan, melembabkan dan sebagai alas bedak
b. sebagai pelembab (moisturizing) meninggalkan lapisan berminyak/film
pada kulit.
3. Ada dua tipe krim, yaitu:
a. Tipe a/m, yaitu air terdispersi dalam minyak :
Contoh : cold cream
b. Tipe m/a, yaitu minyak terdispersi dalam air
Contoh: vanishing cream
4. Fungsi bahan:
a. Asam stearat : sebagai emulsifying agent.
b. Gliserin
: sebagai pelembab (moisturizer) yang dapat melembabkan
kulit
c. TEA
d. Aquades
e. Boraks

: sebagai emulgator
: pelarut universal
: memberikan sensasi dingin pada kulit dan sebagai

antiseptik
f. Paraben pekat : pengawet
g. Parfum
: memberikan aroma harum pada krim
5. Vanishing cream yang terbentuk berwarna putih dan beraroma harum/wangi.
6. Biaya produksi untuk 1 wadah vanishing cream sebesar Rp 4.700. Harga jual
untuk 1 wadah vanishing cream adalah Rp 7.500, dengan keuntungan sebesar
Rp 2.800 perwadah atau 59,57%.
VI.

DAFTAR PUSTAKA
Anna Poedjati. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press
Ismail Basan. 1991. Kimia Organik. Bandung: Amira
Kus Sri Martini dan Sri Retno Dwi Ariani. 2010. Kimia dalam Kehidupan

Sehari-Hari. Surakarta: UNS Press


Suryanti. 1982. Kimia Farmasi. Jakarta UI Press
Vademe, Chen. 1965. Resep Obat Kosmetik. Jakarta: Pradja Paramitha

Anda mungkin juga menyukai