Anda di halaman 1dari 2

EPISTEMOLOGI DALAM ANTROPOLOGI

Apa yang dimaksud dengan epistemologi? Secara sederhana epistemologi dapat


didefinisikan sebagai teori tentang pengetahuan (theory of knowledge). Dalam epistemologi
dibicarakan antara lain asal-usul pengetahuan, sumber pengetahuan, kriteria pengetahuan, dan
sebagainya, serta perbedaan-perbedaannya dengan ilmu pengetahuan (science). Menurut asal
katanya (etimologi) epistemologi (epistemology) berasal dari kata episteme, pengetahuan dan
logos, ilmu pengetahuan, sehingga secara harafiah epistemologi dapat diartikan sebagai ilmu
tentang pengetahuan atau teori tentang pengetahuan. Epistemologi pada dasarnya merupakan
telaah tentang pengetahuan yang lebih filosofis.
Oleh karena epistemologi bersifat filosofis, bagian ini mencakup antara lain unsur-unsur
yang biasanya bersifat implisit, yang terdiri dari asumsi-asumsi dasar, etos (nilai-nilai) dan
model. Asumsi-asumsi dasar merupakan unsur-unsur yang oleh Rickman disebut prinsip-prinsip
dan presupposisi, yang bervariasi berdasarkan atas masalah yang dipelajari. Dalam antropologi,
epistemologi ini -yang selanjutnya kita samakan dengan filsafat ilmu antropologi- ada
beberapa macam karena filsafat ilmu sosial-budaya telah berkembang pesat semenjak Comte
mengemukakan gagasannya tentang filsafat positivisme sebagai basis ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu, peta epistemologi dalam antropologi tidak sama dengan peta paradigma.
Epistemologi di sini merupakan bagian dari sebuah paradigma, tetapi bagian yang relatif lebih
penting daripada unsur-unsur yang lain.
Secara garis besar epistemologi dalam ilmu antropologi terdapat tujuh macam
epistemologi yakni: (1) Positivisme; (2) Historisisme; (3) Fenomenologi; (4) Hermeneutik; (5)
Strukturalisme (Semiotika); (6) Materialisme Historis; (7) Post-Modernisme.
Jenis paradigma dan epistemologi yang mendasarinya dapat disusun menjadi tabel seperti
berikut.
Tabel 1. Epistemologi dan Paradigma dalam Antropologi (Sosial-Budaya)
Epistemologi

Paradigma

1. Positivisme

1. Paradigma Evolusi Kebudayaan


2. Paradigma Fungsionalisme
3. Paradigma Cross-Cultural Comparison
4. Paradigma Analisis Variabel
5. Paradigma Actor-Oriented

2. Historisisme

1. Paradigma Difusi Kebudayaan


2. Paradigma Partikularisme Historis

3. Fenomenologi

1. Paradigma Etnosains
2. Paradigma Konstruksionisme

4. Hermeneutik

1. Paradigma Kepribadian Kebudayaan


(Culture and Persoanlity)
2. Paradigma Tafsir Kebudayaan

5. Strukturalisme

1. Paradigma Strukturalisme (Lvi-Strauss)

6. Materialisme

1. Paradigma Materialisme Historis


2. Paradigma Materialisme Budaya

7. Post-Modernsime

1. Paradigma Post-Modernisme

Anda mungkin juga menyukai