Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KESULITAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DENGAN PENGANTAR BAHASA INGGRIS PADA MATERI


POKOK BENTUK LOGARITMA KELAS X IMERSI SMA NEGERI
KARANGPANDAN KARANGANYAR 2012/2013

Oleh:
1. Ungky Pawestri
2. Soeyono dan Ira Kurniawati
1. Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta
2. Dosen Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kesulitan-kesulitan apa yang


dialami siswa dan guru dalam pembelajaran matematika materi pokok bentuk
logaritma dengan pengantar bahasa Inggris pada program kelas imersi, (2) faktorfaktor apa yang menyebabkan siswa dan guru mengalami kesulitan dalam belajar
matematika dengan pengantar bahasa Inggris pada materi pokok bentuk logaritma,
(3) upaya apa yang dilakukan untuk meminimalisasikan kesulitan yang dialami
dalam pembelajaran matematika dengan pengantar bahasa Inggris pada program
kelas imersi terkait materi pokok bentuk logaritma. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa kelas X Imersi SMA
Negeri Karangpandan Karanganyar. Sebagai sumber data adalah siswa kelas X
Imersi 2 dan guru yang diobservasi. Dari sumber data tersebut dipilih 5 siswa
sebagai informan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, tes, dan
wawancara. Validasi data dilakukan dengan triangulasi data yaitu dengan
membandingkan data hasil observasi, hasil tes dan data hasil wawancara. Teknik
analisis data menggunakan analisis data kualitatif yang meliputi tahap reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Kata Kunci : Analisis kesulitan, Kelas Imersi, Pembelajaran matematika, Bentuk
Alogaritma.

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................... 6
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 12
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 14

pembelajaran sematamata, melainkan


PENDAHULUAN

perlu

juga

memperhatikan

keterkaitan-keterkaitan
Perkembangan

Ilmu

pengembangan

antara

potensi

manusia

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

secara pribadi dengan kehidupan

serta globalisasi dan informasi yang

masyarakat

kian pesat, membutuhkan kesiapan

dengan tuntutan perkembangan jaman

Sumber Daya Manusia (SDM) yang

baik pada lingkungan lokal, nasional,

berkualitas,

regional,

yang

mampu

secara

dan

utuh

selaras

internasional.

berkompetisi baik di dalam negeri

Keprihatinan akan rendahnya mutu

maupun di kancah persaingan bebas

pendidikan

dan

yang

Penyelenggaraan

pentingnya

bahasa

pendidikan yang efektif dan bermutu

merupakan

bahasa

memiliki peran yang strategis dalam

maka muncul ide atau gagasan

mewujudkan

yang

tentang program kelas imersi. Dalam

dalam

pelaksanaan program kelas imersi,

membangun kerangka dan sistem

masih adanya keraguan sebagian

pendidikan di Indonesia di masa

masyarakat yang mempertanyakan

depan,

terhadap

mendunia.

berkualitias.

manusia
Untuk

tidak

bagaimana

itu

hanya

sekedar

mencapai

tujuan

efektifitas

menyadari
Inggris

yang

internasional,

pembelajaran

program kelas imersi yang diterapkan


2

di Sekolah Menengah Atas (SMA).

siswa telah menempuh materi bentuk

Keraguan muncul atas dasar beberapa

pangkat dan akar. Namun, saat materi

pemikiran, kurangnya penguasaan

sudah mulai merambah ke bentuk

bahasa Inggris bagi guru maupun

logaritma,

siswa

pengantar

kesulitan apalagi materi tersebut

siswa

merupakan materi yang baru dikenal

yaitu

oleh siswa.

sebagai

dalam

bahasa

pembelajaran,

mempunyai

beban

ganda

siswa

mulai

merasa

penguasaan bahasa Inggris sebagai


bahasa pengantar dalam pembelajaran
dan pencapaian kompetensi dasar,

Prosentase Kriteria Kelulusan


Minimal (KKM)
Ulangan Harian Logaritma

beban biaya yang ditanggung orang


tua siswa program kelas imersi
cukup besar jika dibandingkan

Tidak Mencapai
KKM

44%

dengan program kelas regular,

56%

Mencapai KKM

sedangkan hasil belajar yang akan


dicapai masih diragukan.
Pada kelas imersi, proses
pembelajaran

yang

Diagram 1.1 Prosentase Kelulusan

menggunakan

Minimal Ulangan Harian

pengantar bahasa Inggris meliputi

Matematika

mata pelajaran matematika, fisika,


kimia,

biologi,

ekonomi,

sejarah,

bahasa

Inggris,

dan

geografi.

Kesulitan-kesulitan

yang

Adapun materi matematika yang

dialami siswa dapat terjadi karena

diajarkan di kelas X yaitu: bentuk

siswa kurang menguasai konsep

pangkat,akar,dan

logaritma,

logaritma. Berdasarkan daftar nilai

persamaan dan fungsi kuadrat, sistem

semester 1 kelas X imersi tahun

persamaan linear dan kuadrat, serta

ajaran 2011/2012, dari 27 siswa yang

pertidaksamaan. Ketika materi baru

mengikuti tes ulangan harian pokok

sampai pada bentuk pangkat dan akar,

bahasan logaritma terdapat 56% tidak

siswa

mengalami

mencapai

duduk di

Minimal (KKM) sebesar 75. Menurut

Sekolah Menengah Pertama (SMP),

guru mata pelajaran matematika,

tidak

terlalu

kesulitan karena saat

Kriteria

Ketuntasan

penguasaan siswa tentang materi

(b) suasana rumah yang ramai

pokok bentuk logaritma tergolong

atau gaduh tidak mungkin

rendah. Untuk membantu mengatasi

membuat anak akan dapat

permasalahan dalam pembelajaran

belajar dengan baik.

matematika yang dihadapi siswa

Sekolah-sekolah

terutama dalam memahami konsep

program pembelajaran Matematika

logaritma yang disampaikan dengan

dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam

pengantar bahasa Inggris, perlu dicari

bahasa

penyebab dari permasalahan siswa


tersebut.

Faktorfaktor

1.

pada

pengembangan materi dalam


bahasa Inggris,

2.

yang

pengembangtan

media

pembelajaran,

kurang,
3.
(c) tidak ada motivasi dalam
4.

kompetensi

pembiasaan bahasa Inggris di


sekolah,

(2) faktor sekolah meliputi:


5.
yang

peningkatan

guru dalam bahasa Inggris,

belajar.

guru

kegiatannya

tujuan pembelajaran:

(a) IQ yang kurang baik,

(a)

diharapkan

aspek-aspek berikut agar mencapai

(1) faktor anak didik meliputi:

belajar

Inggris

memfokuskan

kesulitan

belajar siswa antara lain:

(b) aktifitas

penyelenggara

tidak

(5) penerapan Manajemen


Berbasis

berkualitas,

Sekolah

kepemimpinan

(b) suasana sekolah yang

dan
sekolah

secara konsisten.

kurang menyenangkan,
(c)

Perpustakaan

belum
METODOLOGI PENELITIAN

lengkap.
(3) faktor keluarga meliputi:

Penelitian analisis kesulitan


(a) orang tua yang kurang atau

pembelajaran

tidak

pengantar bahasa Inggris pada materi

memperhatikan

pendidikan anaknya,

pokok

matematika

bentuk

dengan

logaritma

ini

dilaksanakan pada kelas X Imersi


SMA

Negeri

Karanganyar

Karangpandan

2012/2013.

Tahap

penelitian meliputi 3 tahap yaitu tahap


persiapan, tahap pelaksanaan dan
tahap penyelesaian. Sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini, penelitian ini adalah
penelitian

kualitatif.

Penelitian

kualitatif adalah suatu penelitian yang

Gambar 1.1 Desain Penelitian

ditujukan untuk mendiskripsikan dan

Kualitatif

menganalisis fenomena, peristiwa,


aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,

Pada penelitian ini dalam

persepsi, pemikiran orang secara

menentukan subjek penelitian tidak

individual maupun kelompok. Dalam

dipilih secara acak, tetapi pemilihan

penelitian ini, tidak ada hipotesis dan

sampel bertujuan (purposive sample).

data yang dihasilkan adalah data

Penelitian ini dilakukan pada siswa

deskriptif yang berupa kata kata

kelas

tertulis atau lisan. Penelitian ini

Karangpandan Karanganyar tahun

mengkaji

ajaran 2012/2013. Kemudian, dipilih

aktivitas,

bentuk

karakteristik,

perubahan,

beberapa

hubungan,

imersi

siswa

SMA

yang

Negeri

mewakili

kesamaan, dan perbedaannya dengan

masingmasing kelompok dari jenis

fenomena lain. Penelitian deskriptif

kesalahan

tidak memberikan perlakuan tetapi

diwawancara dan dianalisis datanya.

menggambarkan

Dalam penelitian ini, metode yang

kondisi

yang

yang dilakukan untuk

digunakan ada tiga macam yaitu

berjalan sebagaimana adanya.

metode observasi untuk melihat dan


mengamati
mencatat

sendiri,
perilaku

sebagaimana

yang

kemudian

dan

kejadian

terjadi

pada

keadaan yang sebenarnya, metode tes


yang berbentuk soal uraian untuk

mengetahui
yang

kesalahan-kesalahan

dilakukan

penyelesaian

soal,

wawancara

untuk

informasi

siswa
dan

menghiraukan

pada

terbiasa

memperoleh

dan

dengan

soal

yang

mengandung unsur bentuk akar dan

proses

pangkat.

pembelajaran.
Salah

akar

pangkat di dalam soal karena tidak

metode

tentang

bentuk

2. Kesalahan konsep bentuk logaritma


satu

cara

untuk

umumnya terjadi karena siswa lebih

memperoleh keabsahan data pada

suka mempelajari materi pada bagian

penelitian kualitatif adalah dengan

rumus dan prosedur penyelesaian soal

triangulasi. Teknik triangulasi yang

daripada mempelajari konsep-konsep

digunakan pada penelitian ini adalah

yang

triangulasi

bentuk logaritma tersebut.

metode.

Triangulasi

metode pada penelitian ini dilakukan

terkandung

dalam

definisi

3. Kesalahan strategi, Siswa salah

dengan membandingkan data yang

dalam menggunakan prosedur dan

dikumpulkan dengan menggunakan

langkah-lagkah untuk menyelesaikan

metode observasi, tes, dan wawancara

soal. Kesalahan mengambil langkah

terhadap subjek penelitian.

yang dilakukan menyebabkan siswa


mengalami

jalan

buntu

saat

mengerjakan soal yang diberikan.


HASIL PENELITIAN DAN

Siswa hanya mengerjakan setengah

PEMBAHASAN

jalan

sehingga

menemukan

hasil

siswa
akhir

tidak
yang

Dari hasil validasi data masingmasing

ditanyakan pada soal. Hal ini dapat

subjek

terjadi karena siswa kurang dalam

penelitian,

kesalahan

dan

menyebabkan

diperoleh

hal-hal

kesalahan

yang

melakukan latihan-latihan soal.

tersebut,

4. Kurang telitian siswa menyebabkan

yaitu:

siswa melakukan kesalahan dalam

1. Kesalahan menerima informasi

menghitung. Pemahaman materi yang

disebabkan oleh siswa yang tidak

kurang pada bentuk akar dan pangkat

teliti

juga menjadi penyebab kesalahan

dan

membaca

terburu-buru
soal.

Siswa

ketika
tidak

dalam menghitung.

5. Kesalahan penulisan terjadi karena

pembelajaran tentang materi pokok

siswa tidak teliti dan terburu-buru saat

bentuk logaritma. Hal ini cenderung

mengerjakan soal. Terdapat siswa

menyita

yang

seharusnya

tidak

mengetahui

posisi

banyak
bisa

waktu

yang

dipakai

untuk

penulisan yang tepat dari bilangan

melaksanakan program pembelajaran

pokok, karena siswa tidak memahami

yang telah direncanakan.

keterangan dari definisi logaritma


yang

ada.

Siswa

3. Kurangnya buku-buku referensi

menganggap

matematika tingkat universitas yang

bilangan pokok dan numerus itu sama

bisa digunakan oleh guru matematika.

dalam letak penulisan.


4. Dari segi bahasa pengantar pada
Dalam wawancara yang dilakukan
dengan

guru

mata

pembelajaran

pelajaran

proses pembelajaran,

berikut :

siswa dalam

tergolong

rendah,

dalam kelas Imersi.

sehingga

guru

sulit

menggunakan

berbagai

cara

pembelajaran

secara

mengelola

menciptakan komunikasi yang baik di

umum

menyebabkan

penguasaan bahasa

guru mengalami kesulitan dalam

dirasakan adalah motivasi belajar


secara

kemampuan

tersebut yang kurang menyebabkan

1. Bagi guru, salah satu kendala yang

siswa

yaitu

bahasa Inggris yang digunakan dalam

matematika, diperoleh hasil sebagai

matematika

matematika

Proses
matematika
mempengaruhi

pembelajaran
di

kelas
siswa

sangat
dalam

kreatif, karena biasanya hal ini

memahami konsep yang ada pada

menuntut motivasi belajar yang tinggi

materi

dari siswa.

Kelima subjek penelitian mengaku

Alasan yang dikemukakan siswa

dalam mempelajari materi pokok

tersebut bervariasi diantaranya materi

bentuk logaritma cenderung kurang.


itu,

guru

logaritma.

proses pembelajaran di kelas kurang.

prasyarat yang dimiliki oleh siswa

karena

bentuk

bahwa perhatian mereka terhadap

2. Pengetahuan dan kemampuan

Oleh

pokok

ajar yang sulit dipahami karena

perlu

merupakan materi baru yang diterima

mengulang kembali materi prasyarat

siswa dan bentuk penyajian materi

yang diperlukan sebelum memulai


7

yang

disampaikan

guru

kurang

penting karena dapat menghilangkan

menarik. Sajian materi yang menarik

atau meminimalisir keraguan atas

perhatian peserta didik akan sangat

pemahaman

bermanfaat terutama bila peserta

hasil

didik mempunyai motivasi dan minat

diperoleh informasi bahwa siswa

belajar yang rendah. Selain itu, siswa

enggan bertanya kepada guru apabila

yang duduk di belakang mengaku

mereka mengalami kesulitan. Mereka

tidak dapat membaca tulisan di papan

lebih senang bertanya kepada teman

tulis dan mendengar suara guru

daripada kepada guru. Alasan yang

dengan jelas sehingga siswa tidak

diungkapkan bervariasi diantaranya

dapat

proses

malu dan takut diminta mengerjakan

pembelajaran dengan baik. Hal lain

di depan. Motivasi siswa dalam

pada proses pembelajaran di kelas

mengerjakan tugas yang diberikan

yang mempengaruhi siswa dalam

guru sangatlah kurang, mereka tidak

tingkat pemahaman konsep adalah

mau mencoba mengerjakan soal

tidak

tetapi

memperhatikan

adanya

penekanan

pada

konsep.

observasi

lebih

Berdasarkan

dan

wawancara,

mengandalkan

penarikan kesimpulan, baik oleh guru

pembahasan jawaban yang dilakukan

maupun dari siswa sendiri. Penarikan

bersama-sama.

kesimpulan terhadap materi yang


dipelajari merupakan hal yang sangat

Tabel 1.1 Perbandingan Nilai Ulangan Harian Matematika dengan Mata Pelajaran
Lain

No

Nama

Nilai Ujian
B.
B.
Matem
Indon Ingg
atika
esia
ris

Keterangan
Mean

(Lulus/remidi)

Iwan Kurniawan

65

55

70

63,333

REMIDI

Kusyatno

67

68

77

70,667

LULUS

Mardiana Rahayu

66

77

65

69,333

REMIDI

Sigit Laka Dewa

66

67

65

66

REMIDI

Dewa Fajar

77

76

77

76,667

LULUS

Anggun Laksmi

86

76

77

79,667

LULUS

Nina Ekawati

65

67

78

70

REMIDI

Andy Susanto

77

84

82

81

LULUS

Bening Indarwati

70

83

84

79

LULUS

10

Vania Hermawan

67

82

80

76,333

LULUS

11

Teguh Martopo

78

77

80

78,333

LULUS

12

Dewinna

78

76

70

74,667

LULUS

13

77

70

75

74

LULUS

14

Sonya Lubis
Azarea
Luksemburg

78

77

76

77

LULUS

15

Denny Susilo

67

70

67

68

REMIDI

16

Affandi

65

76

89

76,667

LULUS

17

Retno Kusuma

70

77

80

75,667

LULUS

18

Bunga

67

80

78

75

LULUS

19

Andini Lestari

66

78

79

74,333

LULUS

20

Pujo Yulianto

70

78

82

76,667

LULUS

21

Sigit Waluyo

67

79

76

74

LULUS

22

Anam Sasmito

45

71

67

61

REMIDI

23

Anggita Sari

55

73

70

66

REMIDI

24

Kurnia Sejati

55

75

72

67,333

REMIDI

25

Iqbal Harun

50

67

73

63,333

REMIDI

26

Denny Susilo

56

75

72

67,667

REMIDI

27

Dwi Mulyaningsih

67

77

70

71,333

LULUS

Modus

67

77

70

Median

67

76

Standar Deviasi

9,29356
6074

6,1417
25956

76
6,03
4091
18

Proses
menggunakan

pembelajaran
pengantar

yang

menangkap dan memahami materi

bahasa

pokok

Inggris juga menyulitkan siswa untuk

bentuk

logaritma

secara

sempurna. Kelima subjek penelitian


9

yang memiliki kemampuan berbahasa

perpustakaan juga tidak dimanfaatkan

Inggris kurang mengaku banyak

dengan baik oleh siswa. Siswa tidak

materi yang dia tidak mengerti. Tidak

mencoba

latihan-latihan

soal

semua siswa mengikuti kursus bahasa

tambahan

menggunakan

buku

Inggris di luar jam sekolah untuk

pedoman tersebut untuk menambah

meningkatkan kemampuan berbahasa

pengalaman menghadapai soal-soal

Inggris. Mereka hanya mengandalkan

yang variatif.

kemampuan bahasa Inggris seadanya

Selain proses pembelajaran di

untuk mengikuti proses pembelajaran

kelas, cara belajar siswa juga dapat

di kelas. Walaupun terkadang guru


menggunakan
Indonesia,

pengantar

siswa

masih

mempengaruhi keberhasilan siswa

bahasa

dalam

merasa

menyelesaikan

soal-soal.

Kelima subjek penelitian mengatakan

kesulitan untuk memahami materi

bahwa mereka lebih suka menghafal

yang diajarkan. Susunan kalimat yang

rumus dan prosedur menyelesaikan

digunakan guru terkadang campuran

soal daripada memahami konsep yang

antara bahasa Inggris dan bahasa

ada. Mereka terbiasa dengan cara

Indonesia juga menyulitkan siswa

belajar matematika hafalan. Mereka

untuk lebih memahami materi bentuk

jarang latihan mengerjakan soal. Cara

logaritma.

belajar yang dilakukan siswa ini

Media

pembelajaran

yang

bukanlah cara

belajar yang baik.

telah disediakan pihak sekolah untuk

Apabila mereka gagal mengingat

menunjang

rumus dan prosedur yang mereka

pembelajaran

adalah

komputer, LCD, Layar LCD, buku-

hafal

buku pedoman penunjang belajar

keberhasilan

untuk kelas imersi. Akan tetapi, guru

Soal-soal yang diberikan di SMA

dan siswa tidak memanfaatkan media

sangat berbeda dengan soal yang

tersebut. Guru tidak memanfaatkan

diberikan di SMP. Salah satu subjek

secara optimal komputer, LCD dan

penelitian

layarnya

mengerjakan

yang

membuat

proses

maka

tidak

akan

terjadi

menyelesaikan

tidak

soal.

belajar

sebelum

soal-soal

yang

pembelajaran akan lebih menarik.

diberikan. Oleh karena itu, kesalahan

Buku-buku

yang dilakukan berbeda dengan siswa

pembelajaran

pedoman
kelas

penunjang
imersi

di

yang lain. Subjek tidak menerapkan

10

konsep yang dipelajari saat proses

pemahaman suatu konsep sangatlah

pembelajaran untuk menyelesaikan

besar. Pembahasan soal dalam bentuk

soal.

tersebut juga perlu dilakukan untuk


Proses

meningkatkan

pembelajaran

kemampuan

siswa

dalam menyelesaikan soal-soal.

matematika di kelas yang kurang


memanfaatkan media pembelajaran

Faktor lain yang tidak kalah

yang disediakan pihak sekolah dan

penting dalam mempengaruhi siswa

cara belajar siswa yang salah dapat

dalam menyelesaikan soal-soal yang

menyebabkan ketidakpahaman atau

berkaitan dengan bentuk logaritma

kurangnya

adalah pemahaman mereka akan

pemahaman

bahkan

ketidaktahuan siswa terhadap suatu

materi

konsep matematika. Inilah dapat

penguasaan materi prasyarat seperti

menyebabkan

konsep dalam aturan pencarian akar

mereka

melakukan

prasyarat.

Lemahnya

kesalahan dalam menyelesaikan soal

persamaan

matematika baik kesalahan konsep

bentuk pecahan dapat menyebabkan

maupun kesalahan penerapan konsep.

mahasiswa

melakukan

Materi bentuk logaritma merupakan

prasyarat.

Belajar

hal yang baru bagi siswa SMA kelas

memang harus bertahap, siswa harus

X. Hal inilah yang menyebabkan

menguasai materi prasyarat yang

siswa

dibutuhkan untuk mempelajari suatu

sulit

pengetahuan

untuk
yang

menerima
baru

menyesuaikannya
pengetahuan

lama.

materi

guru

oleh

menekankan
konsep

pada
dapat

dan

dialami

kurang

guru

dalam

bentuk logaritma, maka perlu adanya


upaya-upaya

untuk

meminimalisasikan kesulitan yang

Kemungkinan

atau

dan

pengantar bahasa Inggris pada materi

dialami

terjadinya kesalahan pada soal yang


aplikasi

siswa

matematika dengan menggunakan

menyebabkan

lemahnya pemahaman konsep yang

berbentuk

matematika

melaksanakan proses pembelajaran

pemahaman

kesalahan penerapan konsep karena

siswa.

kesalahan

Dari kesulitan-kesulitan yang

Penyampaian

terjadinya kesalahan konsep atau

dimiliki

perhitungan

materi.

dengan

yang

kuadrat,

sehingga

dalam

melaksanakan program kelas imersi

soal

ke depannya akan menjadi lebih


11

efektif

dan

mencapai

tujuan

Berdasarkan kajian teori dan

pembelajaran. Kesulitan siswa dalam

hasil analisis data serta mengacu pada

pemahaman materi bentuk logaritma

tujuan

dapat

diuraikan,

diminimalisasikan

dengan

diadakannya jam tambahan di luar

mengikuti

les

di

diri

luar

dapat

telah

disimpulkan

1. Kesulitan-kesulitan yang dialami

memperdalam materi. Siswa juga


menyempatkan

yang

beberapa hal sebagai berikut.

jam sekolah yang tujuannya untuk

harus

penelitian

siswa

untuk

dalam

pembelajaran

matematika materi pokok bentuk

program

logaritma dengan pengantar bahasa

sekolah, sehingga siswa memperoleh

Inggris pada program kelas imersi

tambahan materi dan soal-soal yang

antara lain:

lebih variasi. Selain kesulitan pada


pemahaman materi, siswa dan guru

a. Siswa melakukan kesalahan

juga merasa sulit dalam menciptakan

pada penerapan konsep, baik

komunkasi

konsep

bentuk

logaritma

maupun

konsep

prasyarat

pembeleajaran

menggunakan

pengantar

yang
bahasa

Inggris, maka baik guru dan siswa

terkait

perlu adanya bimbingan komunikasi

Dalam hal ini, siswa tidak

berbahasa Inggris sehingga antara

dapat

guru dan siswa saling memahami

penguasaan yang diperlukan

bahasa komunikasi yang digunakan.

sebagai

Agar guru dapat mengelola kelas

menyelesaikan

dengan

materi

baik,

maka

guru

perlu

bentuk

logaritma.

mencapai

tingkat

prasyarat
soal

bentuk

untuk
terkai
pokok

mengikuti penataran-penataran yang

logaritma. Pada kasus ini,

diprogramkan oleh dinas P dan K,

siswa

sehingga guru tahu bagaimana cara

kesulitan slow learners.

penyampaian materi yang baik sesuai

b. Kurangnya ketelitian siswa

dengan kurikulum yang berlaku.

menyebabkan
dapat

digolongkan

jenis

siswa

tidak

menyelesaikan

soal.

Siswa paham dengan konsep


SIMPULAN DAN SARAN

untuk

menyelesaikan

soal

terkait materi pokok bentuk

12

logaritma, tetapi tidak sesuai

a. Materi ajar yang sulit dan

dengan jawaban yang benar.

bentuk penyajian materi yang

Dalam

disampaikan

kasus

ini,

siswa

digolongkan jenis kesulitan

b.

c. Siswa tidak memahami


bentuk

logaritma,

yang

logaritma,

Kurangnya

penekanan

materi dan penarikan kesimpulan.


c.

konsep logaritma, dan konsep


prasyarat

kurang

menarik.

under archievers.

definisi

guru

Motivasi

siswa

dalam

mengerjakan tugas yang diberikan

terkait

guru kurang.

sehingga

tidak

soal

terkait

d. Kemampuan bahasa Inggris

materi tersebut. Dalam hal ini,

yang kurang menyebabkan

siswa tidak dapat mencapai

komunikasi antara guru dan

KKM (Kriteria Ketuntasan

siswa

Minimal).

siswa

pembelajaran kurang tercipta.

digolongkan

e. Cara belajar siswa yang

mengerjakan

semacam

Kasus
ini

jenis kesulitan lower group.

saat

proses

tidak

memahami

konsep

2. Kesulitan dalam berbicara dan

materi

melainkan

dengan

berbahasa.

menghafalkan

Pembelajaran

menggunakan
Inggris

yang

pengantar

membuat

prosedur

bahasa

siswa

dalam

f. Kurangnya latihan-latihan

kurangnya kemampuan berbahasa


yang

dan

menyelesaiakan soal.

sulit

berkomunikasi dengan guru karena

Inggris

rumus

soal yang dilakukan siswa.

dimiliki

siswa.Faktorfaktor

g.

yang

menyebabkan

siswa

dan

mengalami

kesulitan

dalam

pembelajaran

matematika

dengan

Kurangnya

siswa

guru

pemahaman

mengenai

aspek

prasyarat untuk materi pokok


bentuk logaritma.

pengantar bahasa Inggris pada materi

h. Kesulitan dalam mengelola

pokok bentuk logaritma antara lain:

pembelajaran

yang

kreatif

karena motivasi yang belajar

13

matematika siswa yang secara

pembelajaran berjalan dengan

umum tergolong rendah.

lancar.

i.

Kurangnya

pengetahuan

materi prasyarat yang dimiliki


siswa membuat guru perlu
mengulang kembali materi
yang

berhubungan dengan

bentuk logaritma sehingga


sulit dalam mengatur waktu
untuk menyelesaikan materi
tersebut.
j. Kurangnya buku referensi
matematika

tingkat

universitas

yang

bisa

digunakan

oleh

guru

matematika.
3. Upaya-upaya untuk meminimalisasikan kesulitan yang dialami siswa
dan

guru

dalam

pembelajaran

matematika dengan pengantar bahasa


Inggris pada materi pokok bentuk
logaritma antara lain:
a.

Guru

menekankan

pemahaman konsep materi


pokok bentuk logaritma.
b. Peningkatan kemampuan
bahasa Inggris yang dimiliki
oleh guru dan siswa sehingga
komunikasi

saat

proses

14

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. (2003). Metodologi Penelitian Surakarta. Sebelas Maret University


Press.
Kartono, K. (1985). Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta:
Rajawali.
Moleong, L. J. (2001). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Naidoo, R. (2007). First Year Students Understanding Of Elementary Concepts In
Differential Calculus In A Computer Laboratory Teaching Environment.
Journal of College Teaching & Learning. Vol. 4, No. 9.
Sukmadinata, N. S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya .

15

Anda mungkin juga menyukai