Anda di halaman 1dari 12

Efektivitas Pre-Lecture Quiz untuk Meningkatkan

Keterampilan Komunikasi Siswa

Reva Dwi Pertiwi*, Tasviri Efkar, Sunyono


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1
*email: revadwi8@gmail.com, Telp: +6285783359188

Abstract: Effectiveness of Pre-Lecture Quiz to Improve the Communication. This


research was aimed to describe the effectiveness of Pre-Lecture Quiz to improving
student’s communication skill on Arrhenius acid-base topic. The research method used
was quasi experimental with non-equivalen pretest-postest control group design. The
sample selection was done by cluster random sampling, obtained XI IPA 1 as
experimental class and XI IPA 2 as control class. The effectiveness of Pre-Lecture Quiz
was showed by the significant difference for average n-Gain of flexible thinking skill
between the experiment and control class, for experiment class was 0.71 with high
categorize and for control class was 0.55 with middle cateogorize. The conclusion of this
research is effective Pre-Lecture Quiz and has a high effect size to improve the ability of
communication on Arrhenius acid-base topic.

Keywords: communication, Pre-Lecture Quiz, Arrhenius acid-base

Abstrak: Efektivitas Pre-Lecture Quiz untuk Meningkatkan Keterampilan


Komunikasi Siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas pre-
lecture quiz untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa pada materi asam basa
Arrhenius. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan non-
equivalen pretest-postest control group design. Pemilihan sampel dilakukan secara
cluster random sampling, dan diperoleh kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI
IPA 2 sebagai kelas kontrol. Efektivitas Pre-Lecture Quiz ditunjukkan oleh perbedaan
rata-rata n-Gain keterampilan komunikasi yang signifikan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol, yaitu kelas eksperimen sebesar 0,71 dengan kategori “tinggi” dan kelas
kontrol sebesar 0,55 dengan kategori “sedang”. Kesimpulan penelitian ini yaitu Pre-
Lecture Quiz efektif dan mempunyai ukuran pengaruh yang besar untuk meningkatkan
keterampilan komunikasi siswa pada materi asam basa Arrhenius.

Kata Kunci: keterampilan komunikasi siswa, Pre-Lecture Quiz, asam basa Arrhenius
2

PENDAHULUAN kurang aktif dan antusisas dalam


mengikuti pembelajaran, di samping
Ilmu kimia merupakan salah itu juga guru belum memberikan kuis
satu cabang dari IPA. Dalam ilmu diawal pembelajaran, dan apersepsi
kimia terdapat tiga hal yang di awal pembelajaran yang diberikan
berkaitan, yaitu kimia sebagai kepada siswa kurang kuat, sehingga
produk (pengetahuan kimia yang siswa kurang siap dan kurang
berupa fakta, konsep, prinsip, hukum antusias dalam mengikuti
dan teori), kimia sebagai proses pembelajaran.
(kerja ilmiah) dan kimia sebagai Untuk memecahkan masalah
sikap ilmiah (Aafifah, 2015). pada siswa di salah satu SMA yang
Untuk mempelajari konsep- berada di Bandar Lampung, maka
konsep kimia, kita perlu mengetahui upaya yang dapat digunakan dengan
cara mendapatkan konsep tersebut memilih variasi pembelajaran yang
yaitu dengan metode ilmiah sehingga tepat agar siswa lebih siap, aktif,
pembelajaran kimia mudah diingat serta antusias dalam mengikuti
dan bermakna (Fadiawati, 2011). pembelajaran. Varasi yang
Dalam implementasi digunakan Pre-Lecture Quiz (PLQ).
kurikulum 2013 pemerintah Pembelajaran dengan menggunakan
menempatkan peran guru hanya PLQ merupakan pembelajaran
sebagai fasilitator dalam dengan berupa penerapan kuis yang
pembelajaran. Kurikulum 2013 diberikan kepada siswa sebelum
menekankan pembelajaran dengan menerima pembelajaran sehingga
suatu pendekatan atau model berguna untuk meningkatkan
bertujuan agar siswa lebih mampu kesiapan siswa. Pengertian dari Pre-
mengembangkan kemampuan Lecture Quiz (PLQ) merupakan
komunikasi siswa. Hal ini bertujuan pembelajaran dengan berupa
antara lain agar siswa lebih siap, penerapan kuis yang diberikan
aktif, serta antusias dalam mengikuti kepada siswa sebelum menerima
pembelajaran (Simamora, 2017). pembelajaran sehingga berguna
Masalah yang dihadapi dunia untuk mengetahui kesiapan siswa
pendidikan secara umum yaitu dalam menerima pembelajaran. Kuis
lemahnya proses pembelajaran, ini didasarkan dari PLQ (Michael,
dimana siswa kurang siap dan kurang 2010).
antusias dalam menerima materi Kesiapan belajar siswa sangat
pembelajaran, sehingga proses penting dalam keterlaksanan
pembelajaran di kelas kurang pembelajaran sehingga diharapkan
berjalan dengan maksimal (Hamalik, keterampilan yang dimiliki siswa
2009). khususnya keterampilan komunikasi
Berdasarkan hasil observasi di dapat meningkat (Lestari, 2016).
kelas dan wawancara dengan guru Pemberian tugas kuis mempunyai
kimia yang telah dilakukan di salah arti dan tujuan sendiri bagi siswa.
satu SMA Negeri yang berada di Kuis ini sering kali dijadikan
Bandar Lampung diperoleh bahwa instrumen untuk mengukur tingkat
keterampilan komunikasi siswa pencapaian siswa dalam menguasai
masih belum maksimal. Hal ini suatu materi pelajaran. Dengan kata
dapat dilihat saat dilaksanakan lain, adanya variasi pembelajaran
proses pembelajaran siswa masih berupa penerapan PLQ, membantu
3

meningkatkan keterampilan yang pembelajaran diarahkan agar siswa


dimiliki siswa pada mata pelajaran mampu menyelesaikan masalah
kimia (Idayu, 2017). secara sistematis (Rusman, 2012).
Keterampilan komunikasi Materi kimia yang harus
sangat diperlukan untuk mencapai dikuasai oleh siswa dan dapat
keberhasilan dalam belajar. Dengan digunakan untuk meningkatkan
keterampilan komunikasi, siswa akan keterampilan komunikasi siswa kelas
mudah mengkomunikasikan berbagai XI semester genap adalah KD 3.10.
hal yang menyangkut materi menjelaskan konsep asam dan basa
pembelajaran, baik secara lisan serta kekuatannya dan
maupun tulisan (Maryanti, 2013). kesetimbangan pengionannya dalam
Keterampilan komunikasi yang baik larutan dan KD 4.10. menganalisis
akan meningkatkan semangat dalam trayek perubahan pH beberapa
belajar, moral dan disiplin yang indikator yang diekstrak dari bahan
tinggi pada siswa untuk mengetahui alam melalui percobaan. Pada
hak dan kewajiban secara terbuka, penelitian ini, materi asam basa yang
mengetahui tata tertib dan perubahan akan dibahas yaitu teori asam basa
yang dilakukan oleh pemimpin Arrhenius. Dalam pembelajaran
sekolah. Melalui komunikasi akan asam basa Arrhenius diperlukan
mendapatkan informasi dan pembelajaran yang dapat meningkat-
keterangan yang dibutuhkan seorang kan interaksi peserta didik dengan
siswa (Yuline, 2015). objek, salah satunya yaitu dengan
Hasil penelitian yang menggunakan PLQ (Wulandari,
dilakukan oleh Wicaksono (2013) 2006).
teknik bermain peran dalam Berdasarkan uraian di atas,
bimbingan kelompok dapat maka dilakukan penelitian dengan
meningkatkan kemampuan judul “Efektivitas Pre-Lecture Quiz
komunikasi interpersonal siswa kelas dalam meningkatkan keterampilan
X, dengan adanya perbedaan yang komunikasi siswa pada materi asam
signifikan pada skor kemampuan basa Arrhenius”.
komunikasi interpersonal antara
sebelum dan sesudah penerapan
bimbingan kelompok dengan teknik METODE
bermain peran.
Salah satu model pembelajaran Metode Penelitian
yang dapat membantu dalam Pada penelitian ini metode
meningkatkan keterampilan penelitian yang digunakan adalah
komunikasi siswa yaitu model kuasi eksperimen dengan
pembelajaran berbasis masalah menggunakan desain pretest-postest
(PBM). Setyosari (2006) menyatakan control group design (Fraenkel,
bahwa PBM merupakan model 2012).
pembelajaran yang menuntut siswa
berperan aktif dalam pembelajaran Populasi dan Sampel
dan proses pemecahan masalah yang Pada penelitian ini populasi
mana siswa berusaha untuk mencari yang digunakan adalah seluruh siswa
sendiri melalui sumbernya dan kelas XI IPA di salah satu SMA
diharapkan dapat membangun Negeri yang berada di Bandar
pengetahuan baru. Proses Lampung. Pengambilan sampel
4

dilakukan dengan menggunakan Soal keterampilan komunikasi


teknik cluster random sampling, siswa dikatakan valid apabila
sehingga didapatkan kelas XI IPA 1 diperoleh nilai rhitung ≥ rtabel dengan
sebagai kelas eksperimen dilakukan taraf signifikansi 5%.
pembelajaran berbasis masalah Reliabilitas soal tes dapat
dengan menggunakan variasi PLQ ditentukan menggunakan
dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas Cronbach’s Alpha. Dengan kriteria
kontrol dilakukan pembelajaran derajat reliabilitas (r11) (Arikunto,
berbasis masalah tanpa 2013) yang ditunjukkan pada Tabel 2
menggunakan variasi PLQ. berikut ini.

Perangkat Pembelajaran dan Tabel 2. Kriteria derajat reliabilitas


Instrumen Penelitian (r11)
Pada penelitian ini perangkat Derajat Kriteria
pembelajaran yang digunakan yaitu Reliabilitas
silabus, RPP, dan LKS berbasis 0,80 < r11 ≤ 1,00 Tinggi
masalah. 0,60 < r11 ≤ 0,80 Cukup
Instrumen yang digunakan 0,40 < r11 ≤ 0,60 Agak Rendah
dalam penelitian ini adalah soal pre- 0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
lecture quiz, soal pretes dan postes 0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah
keterampilan komunikasi siswa pada
materi asam basa Arrhenius. Dan Efektivitas pre-lecture quiz
terdapat lembar aktivitas siswa dapat ditunjukkan melalui
selama pembelajaran. ketercapaian dalam meningkatkan
keterampilan komunikasi siswa
Teknik Analisis Data yang dilihat melalui data yang
Pada penelitian ini analisis data diperoleh dari nilai pre-lecture quiz,
dilakukan uji validitas dan pretes dan postes. Data nilai pretes
reliabilitas instrumen, keefektifan, dan postes yang telah diperoleh
dan ukuran pengaruh. Setelah kemudian dianalisis sehingga
analisis data diperoleh kemudian diperoleh n-gain dengan rumus
dihitung menggunakan software sebagai berikut:
SPSS 19.0 for windows dan
Microsoft Office Excel.
n-Gain =
Validitas soal pretes postes
ditentukan berdasarkan nilai rhitung
dan rtabel. Untuk menafsirkan Kriteria rata-rata n-Gain dapat
koefisien korelasi, digunakan kriteria ditunjukkan pada tabel berikut ini
berikut. (Archambault, 2008).

Tabel 1. Kriteria Validitas Instrumen Tabel 3. Kriteria n-Gain


Tes (Arikunto, 2012) Rata-rata n-Gain Kriteria
Nilai Alpha Interpretasi g ≥ 0,7 Tinggi
0,81-1,00 Sangat Tinggi 0,7 > g ≥ 0,3 Sedang
0,61-0,80 Tinggi g < 0,3 Rendah
0,41-0,60 Cukup
0,21-0,40 Rendah Efektivitas pre-lecture quiz juga
0,00-0,20 Sangat Rendah didukung dengan adanya data
5

aktivitas siswa selama pembelajaran artinya bahwa rata-rata n-Gain


dilakukan menggunakan variasi pre- komunikasi siswa pada materi asam
lecture quiz yang dinilai oleh dua basa Arrhenius pada kelas
observer. Dengan analisis eksperimen lebih rendah atau sama
menggunakan suatu rumus sebagai dengan rata-rata n-Gain komunikasi
berikut (Sudjana, 2005). siswa pada materi asam basa
Arrhenius pada kelas kontrol, dan
%Ji = (∑Ji / N) x 100% terima H1 apabila nilai sig. (2-tailed)
< 0,05, yang berarti bahwa rata-rata
Dengan %Ji adalah persentase n-Gain komunikasi siswa pada teori
dari skor ideal untuk setiap aspek asam basa Arrhenius pada kelas
pengamatan pada pertemuan ke-i, eksperimen lebih tinggi dari rata-rata
∑Ji adalah jumlah skor setiap aspek n-Gain komunikasi siswa pada teori
pengamatan yang diberikan oleh asam basa Arrhenius pada kelas
pengamat pada pertemuan ke-i, dan kontrol.
N adalah skor maksimal (skor ideal). Berdasarkan nilai t hitung yang
Kemudian data yang diperoleh diperoleh dari uji independent
ditafsirkan sesuai dengan kriteria sampel t-test, selanjutnya dilakukan
(Widoyoko, 2009) pada Tabel 4 di perhitungan untuk menentukan
bawah ini. ukuran pengaruh (effect size) pre-
lecture quiz menurut Jahjouh (2014)
Tabel 4. Kriteria Aktivitas Siswa dengan rumus:
Persentase Kriteria
80 ≤ X≤ 100 Sangat Baik t
60 ≤ X ≤ 80 Baik μ =
t +
40 ≤ X ≤ 80 Cukup Baik
20 ≤ X ≤ 40 Kurang Baik dengan adalah effect size, t adalah t
0 ≤ X ≤ 20 Sangat Kurang hitung dari uji-t, dan df adalah
derajat kebebasan. Kriteria menurut
Pengujian hipotesis dalam Dincer (2015) ditunjukkan pada
penelitian ini dilakukan dengan uji Tabel 5.
perbedaan dua rata-rata (uji-t).
Sebelum dilakukan uji-t, terlebih Tabel 5. Kriteria Effect Size
dahulu dilakukan uji normalitas dan Effect Size Kriteria
homogenitas untuk mengetahui
0,15 Efek diabaikan
apakah sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal dan 0,15< μ ≤ 0,40 Efek kecil
homogen dengan aplikasi SPSS 0,40 < μ ≤ 0,75 Efek sedang
statistic 19.0 for Windows. Jika 0,75 < μ ≤ 1,10 Efek besar
berdasarkan pengujian diperoleh 1,10 Efek sangat
hasil bahwa sampel berasal dari besar
populasi yang berdistribusi normal
dan homogen, maka dilakukan
pengujian dengan uji statistik HASIL DAN PEMBAHASAN
parametrik, yaitu uji independent
sampel t-test. Kriteria uji Validitas dan Reliabilitas
independent sampel t-test terima H0 Berdasarkan data yang
jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05, diperoleh dari hasil validitas dan
6

reliabilitas instrumen tes yang pemebelajaran dan memberi


berjumlah 5 butir soal diujikan informasi mengenai teori yang akan
kepada 28 siswa diluar sampel, akan dipelajari pada pertemuan
tetapi masih dalam satu populasi,
populasi berikutnya. Sedangkan pada kelas
maka diperoleh hasil pada Tabel 6 kontrol, pembelajaran yang
sebagai berikut : dilakukan tanpa menggunakan
variasi PLQ sehingga tidak
t diberikan
Tabel 6.. Nilai Koefisien Validitas kuis di awal pembelajaran,
pembelajaran sehingga
Butir rhitung rtabel Keterangan guru setelah membuka
mbuka pembelajaran
Soal langsungg memberikan LKS berbasis
1 0,677 0,374
374 Valid masalah kepada siswa.
2 0,573 0,374
374 Valid Berikut ini disajikan gambar
3 0,435 0,374
374 Valid rata-rata
rata nilai PLQ siswa di kelas
4 0,444 0,374
374 Valid eksperimen dari pertemuan pertama
5 0,754 0,374
374 Valid hingga pertemuan keempat
eempat.

Pada Tabel 6 menunjukkan rata-rata


rata nilai PLQ
60
bahwa soal pretes
pretes-postes 57,71

keterampilan komunikasi siswa pada rata-rata nilai PLQ 50 47,14


42,14 43,14
materi asam basa Arrhenius memiliki 40
nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel
30
(rhitung > rtabel), sehingga soal pretes-
pretes
postes dapat dikatakan valid, 20

sehingga instrumen tes dapat dipakai 10


sebagai instrumen pengukuran 0
keterampilan komunikasi siswa pada 1 2 3
materi asam basa Arrhenius. 4
Hasil perhitungan reliabilitas pertemuan ke-
ke
diperoleh nilai Alpha Cronbach (r11) Gambar 1. Rata-rata
rata Nilai PLQ
sebesar 0,716,, dengan kriteria Siswa Kelas Eksperimen
“tinggi”.. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai r11 rtabel, sehingga Berdasarkan gambar yang
instrumen tes dinyatakan reliabel. telah disajikan di atas menunjukkan
bahwa rata-rata
rata nilai PLQ siswa dari
Lecture Quiz
Efektivitas Pre-Lecture pertemuan pertama hingga
Variasi pembelajaran Pre- pertemuan keempat mengalami
lecture quiz (PLQ) merupakan peningkatan. Pada pertemuan
pemberian kuis kepada siswa sisw pertama, rata-rata
rata nilai PLQ sebesar
sebelum pembelajaran dimulai. 42,14. Rata-ratarata pada pertemuan
Sebelum memulai penelitian, peneliti pertama ini masih cukup kecil karena
memberikan
berikan penjelasan bahwa akan pada pertemuan pertama, siswa
memberikan suatu kuis di awal belum terbiasa dengan pemberian
pembelajaran. Setelah dilakukan kuis kuis di awal pembelajaran. Pada
kemudian guru memulai pertemuan kedua, rata-rata
rata nilai PLQ
pembelajaran dengan memberikan
m sebesar 43,14.. Pada pertemuan
LKS berbasis masalah. Di akhir kedua, rata-rata
rata nilai PLQ siswa
pertemuan,, guru mengingatkan siswa mengalami peningkatan sebesar 1,00,
bahwa akan diadakan kuis di awal peningkatan dari pertemuan pertama
7

ke pertemuan dua sudah mulai pertemuan kedua jumlah siswa yang


terlihat meskipun masihmasi cukup mengalami peningkatan yaitu 10 1
sedikit,, hal ini dikarenakn pada siswa, pada pertemuan kedua ke
pertemuan kedua siswa mulai pertemuan ketiga
etiga yaitu 16 siswa,
terbiasa
rbiasa dengan pemberian kuis di pada pertemuan ketiga ke pertemuan
awal pembelajaran. Pada pertemuan keempat yaitu 23 siswa.
siswa Kemudian
ketiga, rata-rata
rata nilai PLQ sebesar jumlah siswa yang mengalami
47,14.. Pada pertemuan ketiga, rata-
rata penurunan nilai PLQ dari pertemuan
rata nilai PLQ siswa mengalami pertama ke pertemuan kedua yaitu 10
peningkatan sebesar 4,00.
4, Pada siswa, pertemuan kedua ke
pertemuan keempat, rata-rata
rata nilai pertemuan ketiga yaitu 7 siswa, dan
PLQ siswa sebesar 57,71. Pada pertemuan
emuan ketiga ke pertemuan
pertemuan keempat, mengalami keempat yaitu 3 siswa. Kemudian
peningkatan yang cukup signifikan, jumlah siswa yang tidak mengalami
yaitu sebesar 10. Hal ini peningkatan maupun penurunan nilai
dikarenakan siswa sudah terbiasa PLQ dari pertemuan pertama ke
dengan pemberian kuis di awal pertemuan kedua yaitu 15 1 siswa,
pembelajaran. pertemuan kedua ke pertemuan
Berdasarkan data nilai PLQ ketiga yaitu 12 siswa, pertemuan
siswa maka diperoleh jumlah siswa ketiga ke pertemuan keempat yaitu 9
yang mengalamii peningkatan nilai siswa.
PLQ, jumlah siswa yang tidak Dari data tersebut
mengalami peningkatan maupun menunjukkan bahwa jumlah siswa
penurunan nilai PLQ dan jumlah yang mengalami peningkatan nilai
siswa yang mengalami penurunan PLQ dari pertemuan pertama hingga
nilai PLQ dari pertemuan pertama pertemuan keempat mengal
mengalami
hingga pertemuan keempat. kenaikan disetiap pertemuannya,
pertemua lalu
jumlah siswa yang tidak mengalami
penurunan nilai PLQ dari pertemuan
nilai naik nilai tetap nilai turun
pertama hingga pertemuan keempat
23 mengalami penurunan, dan jumlah
jumlah siswa di kelas

16
siswa yang tidak mengalami
15 peningkatan maupun penurunan nilai
eksperimen

12
10 10 9 PLQ dari pertemuan pertama hingga
7
pertemuan keempat mengalami
3
penurunan. Hal ini dikarenakan pada
pembelajaran menggunakan variasi
PLQ 1 - PLQ PLQ 2 - PLQ PLQ 3 - PLQ PLQ siswa lebih siap dalam
2 3 4
menerima pembelajaran di setiap
variasi pembelajaran pertemuannya
nya dan siswa semakin
terlatih untuk mempersiapkan diri
Gambar 2. Jumlah siswa yang nilai sebelum pembelajara
pembelajaran dimulai
PLQ naik, tetap, dan sehingga siswa mampu menerima
turun dari pertemuan pembelajaran dengan baik dan lebih
kedua hingga keempat terorganisir. Hal ini menunjukkan
bahwa variasi pembelajaran PLQ
Dari gambar di atas dapat efektif dalam meningkatkan
dilihat pada
ada pertemuan pertama ke keterampilan komunikasi siswa pada
8

materi asam basa Arrhenius. komunikasi siswa setelah diterapkan


Peningkatan ini disebabkan
disebabka oleh pembelajaran mengalami
seringnya latihan dan pemberian kuis peningkatan dari pada sebelum
yang dilakukan setiap pertemuannya, diterapkan pembelajaran, baik di
ini sesuai dengan yang diungkapkan kelas kontrol
ntrol maupun di kelas
oleh Hamalik (2010), bahwa belajar eksperimen. Peningkatan
yang efektif sangat dipengaruhi oleh keterampilan komunikasi siswa pada
faktor-faktor
faktor kondisional yang ada kelas kontrol sebesar 40,19,
yaitu faktor kegiatan, penggunaan sedangkan
edangkan pada kelas eksperimen
eksperi
dan ulangan. Hal ini juga sesuai peningkatan keterampilan
dengan penelitian Lestari (2016) komunikasi siswa sebesar 49,33.
4
bahwa Pre-Lecture
Lecture Quiz efektif Berdasarkan data nilai pretes
dalam meningkatkan kesiapan dan postes pada kelas kontrol dan
belajar siswa pada materi kimia. eksperimen,
n, diperoleh rata-rata
rata nilai
n-Gain. Seperti disajikan pada
Keterampilan Komunikasi Siswa gambar dibawah ini.
Efektivitas PLQ pada materi
asam basa Arrhenius dapat diukur
rata-rata
rata n-gain
n
berdasarkan ketercapaian
rata-rata n-Gain keterampilan
pembelajaran dalam meningkatkan 0,71
keterampilan komunikasi siswa 0,55
komunikasi siswa

dengan diperolehnya data


perhitungan secara statistik, yaitu
data rata-rata
rata nilai pretes dan postes
keterampilan komunikasi siswa. siswa
Rata-rata
rata nilai pretes dan postes kelas kontrol
kelas
keterampilan komunikasi siswa pada eksperimen
kelas kontrol dan kelas eksperimen
disajikan pada Gambar
ambar 3 berikut. kelas penelitian

rata nilai n-gain


Gambar 4. Rata-rata
nilai pretes nilai postes
80,00 Gambar 4 menunjukkan bahwa
keterampilan komunikasi siswa

67,41 rata-rata nilai n-Gain


Gain pada kelas
rata-rata nilai pretes-p0stes

kontrol yaitu 0,55 yang berkategori


27,23
sedang, dan rata-rata
rata nilai n-Gain
30,67
pada kelas eksperimen yaitu 0,71
yang berkategori tinggi.
tinggi
Sehingga
ehingga dapat diketah
diketahui
bahwa rata-rata nilai n-Gain pada
kelas kontrol
kelas kelas eksperimen lebih tinggi
eksperimen dibandingkan nilai rata-rata
rata pada
kelas penelitian kelas kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa PLQ efektif meningkatkan
Gambar 3. Rata-Rata
Rata Nilai Pretes keterampilan komunikasi
komuni siswa
dan
an Postes Siswa khususnya pada teori asam basa
Arrhenius. Hal ini sejalan dengan
Pada Gambar
ambar 3 di atas hasil penelitian Ayu (2012),
(2 bahwa
menunjukkan bahwa keterampilan hasil belajar siswa yang
9

menggunakan kuis lebih baik eksperimen yaitu 80,88 8 yang


dibandingkan pembelajaran yang berkriteria “sangat tinggi”.
tidak menggunakan kuis. Pada kelas
yang diberikan kuis sebelum
aktivitas siswa selama pembelajaran
pembelajaran dimulai diketahui berlangsung
bahwa dengan penerapan PLQ

rata-rata presentase aktivitas


80,88
efektif untuk meningkatkan
keterampilan komunikasi siswa, 73,25
dikarenakan
nakan pada kelas eksperimen

siswa
selalu dilakukan kuis secara kontinu
di awal pembelajaran sehingga
membuat siswa lebih teratur dalam
belajar, lebih rajin serta tekun. Pada kelas kontrol
kelas
saat proses pembelajaran siswa akan eksperimen
aktif dalam bertanya
rtanya mengenai teori kelas penelitian

yang dibahas. Gambar 5. Aktivitas Siswa selama


Hal ini juga sesuai dengan Pembelajaran mengguna-
mengguna
penelitian yang dilakukan oleh Sari kan variasi PLQ
(2015)) menyatakan bahwa
pemberian
emberian kuis ini dapat membantu Dari gambar
ambar 5 yang telah
guru lebih menyiapkan siswa untuk disajikan di atas menunjukkan bahwa
menerima teori pembelajaran dan Dari hasil rata-rata
rata aktivitas
lebih mengaktifkan siswa dalam siswa yang diperoleh pada kelas
proses pembelajaran di kelas. Hal kontrol maupun eksperimen, kelas
tersebut didukung oleh penelitian eksperimen dengan pemberian
lain yang dilakukan oleh Lestari variasi PLQ menunjukkan rata-rata
rata
(2016) berdasarkan hasil penelitian aktivitas siswa lebih tinggi daripada
dari
dengan kesimpulan penerapan Pre- kelas kontrol yang tidak diberi
lecture Quiz dapat memberikan variasi PLQ.. Hal ini dikarenakan
dikar
pengaruh terhadap motivasi belajar dengan diterapkan kuis diawal
siswa kelas eksperimen
eksperim dengan taraf pembelajaran
embelajaran siswa menjadi lebih
signifikan 5%. siap dan antusias dalam
pembelajaran, sehingga aktivitas
Aktivitas Siswa selama pembelajaran pada siswa akan
Pembelajaran Mengunakan berjalan dengan baik dan kondusif.
kondusif
Variasi Pre-Lecture
Lecture Quiz (PLQ) Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas
Aktivitas
itas siswa selama siswa selama pembelajaran meng- meng
mengikuti pembelajaran
belajaran pre-lecture gunakan variasi PLQ lebih efektif
quiz juga dinilai oleh dua observer dalam
lam meningkatkan keterampilan
yaitu guru mitra dan rekan komunikasi siswa khususnya pada
penelitian. Diperoleh rata-rata teori asam basa Arrhenius,
Arrhenius karena
aktivitas siswa selama pembelajaran dalam pembelajaran dengan meng- meng
berlangsung pada kelas kontrol yaitu gunakan variasi PLQ siswa akan
73,25 yang berkriteria “tinggi”, termotivasi untuk belajar sebelum
sedangkan rata-rata
rata aktivitas siswa masuk kelas sehingga siswa akan
selama pembelajaran menggunakan lebih siap aktif dan antusias dalam
da
variasi PLQ berlangsung pada kelas mengikuti pembelajaaran.
10

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Uji Perbedaan Dua Rata-Rata


Sardiman (2010) peningkatan (Uji-t)
prestasi belajar tidak terlepas dari Uji hipotesis yang dilakukan
meningkatnya keaktifan siswa dalam oleh peneliti adalah uji perbedaan
mengikuti pembelajaran. dua rata-rata (Paired Sample t-Test).
Berdasarkan hasil uji normalitas dan
Uji Hipotesis uji homogenitas yang telah
Hasil uji normalitas dan dilakukan, diperoleh data n-Gain
homogenitas keterampilan pada kelas kontrol dan eksperimen
komunikasi siswa pada kelas berdistribusi normal dan mempunyai
eksperimen dan kelas kontrol dapat varians homogen sehingga dapat
dilihat pada tabel berikut. dilanjutkan dengan uji t
menggunakan uji Paired Sample t-
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas n-Gain Test menggunakan SPSS versi 19.0
n-Gain for Windows. Di bawah ini
Kelas Nilai Kriteria merupakan hasil uji Independent
sig. Uji Samples t-Test.
Kontrol 0,063 Normal
Eksperimen 0,200 Normal Tabel 9. Hasil Uji Perbedaan Dua
Rata-Rata
Berdasarkan Tabel 7, terlihat Kelas Rata-Rata sig. (2-
bahwa nilai sig. yang diperoleh pada n-Gain tailed)
uji normalitas keterampilan Kontrol 0,55 0,000
komunikasi siswa pada materi asam Eksperimen 0,71 0,000
basa Arrhenius lebih besar dari 0,05,
artinya kedua sampel berasal dari Tabel 9 menunjukkan bahwa
populasi yang berdistribusi normal. nilai signifikansi yang diperoleh
Uji homogenitas dilakukan sebesar 0.000, berdasarkan kriteria
untuk mengetahui apakah variansi uji maka terima H1, sehingga
populasi bersifat seragam atau tidak disimpulkan bahwa rata-rata n-Gain
berdasarkan data sampel yang keterampilan komunikasi siswa pada
diperoleh (Arikunto, 2012). materi asam basa Arrhenius pada
kelas eksperimen lebih tinggi dari
Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas rata-rata n-Gain keterampilan
Aspek Keterampilan komunikasi siswa pada materi asam
yang Komunikasi basa Arrhenius pada kelas kontrol.
dinilai Nilai sig Kriteria Uji
Pretes 0,164 Homogen Ukuran Pengaruh (Effect Size)
Postes 0,955 Homogen Berdasarkan hasil dari
n-Gain 0,171 Homogen perhitungan uji effect size, maka
diperoleh nilai effect size seperti
Berdasarkan Tabel 8, nilai sig Tabel 10 berikut ini.
lebih dari 0.05 untuk data pretes,
postes, dan n-Gain berarti terima H0. Tabel 10. Hasil Uji Effect Size
Sehingga dapat dikatakan bahwa Kelas Effect Size Kriteria
populasi yang digunakan dalam Kontrol 0,62 Sedang
penelitian ini bersifat homogen. Eksperimen 0,90 Besar
11

Berdasarkan Tabel 10 terlihat kesimpulan bahwa penerapan PLQ


bahwa nilai effect size pada kelas efektif dalam meningkatkan
eksperimen lebih tinggi daripada keterampilan komunikasi siswa pada
kelas kontrol, hal ini menunjukkan teori asam basa Arrhenius. Hal ini
bahwa pre-lecture quiz berpengaruh dapat ditunjukkan dengan rata-rata
besar dalam meningkatkan nilai PLQ pada setiap pertemuannya
keterampilan komunikasi siswa pada mengalami peningkatan yang
teori asam basa Arrhenius. signifikan serta n-Gain pada kelas
Dari hasil perhitungan effect eksperimen memiliki kategori
size pada kelas kontrol diperoleh “tinggi” sedangkan pada kelas
nilai effect size sebesar 0,62 yang kontrol n-Gain memiliki kategori
artinya pengaruhnya “sedang”, “sedang”. Selain itu , rata-rata
sedangkan pada kelas eksperimen aktivitas siswa selama pembelajaran
diperoleh nilai effect size sebesar berlangsung memiliki kriteria
0,90, artinya pengaruhnya “besar”. “sangat tinggi” pada kelas
Pengaruh yang besar pada kelas eksperimen. Dalam meningkatkan
eksperimen ini memberikan keterampilan komunikasi siswa pada
informasi bahwa 90% peningkatan materi asam basa Arrhenius pre-
keterampilan komunikasi siswa lecture quiz mempunyai pengaruh
dikarenakan adanya variasi PLQ dan yang “besar”.
PBM yang diberikan pada siswa
disetiap pertemuan. Sedangkan, 10%
dipengaruhi oleh faktor lain yang DAFTAR RUJUKAN
diabaikan. Sehingga dapat diketahui
bahwa PLQ berpengaruh dalam Archambault, J. 2008. The Effect of
meningkatkan keterampilan Developing Kinematics
komunikasi siswa khususnya pada Concepts Graphically Prior to
teori asam basa Arrhenius. Introducing Algebraic Problem
Berdasarkan dari variasi Solving Techniques. Action
pembelajaran PLQ pada Research Required for the
pembelajaran berbasis masalah yang Master of Natural Science
telah diterapkan menunjukkan bahwa Degree with Concentration in
PLQ efektif dan berpengaruh besar Physics; Arizona State
dalam meningkatkan keterampilan University.
komunikasi siswa pada teori asam Arikunto, S. 2013. Prosedur
basa Arrhenius. Hal ini dapat dilihat Penelitian Suatu Pendekatan
berdasarkan uji efektivitas dan uji Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
effect size. Ayu. 2012. Pengaruh Pemberian
Kuis terhadap Motivasi dan
SIMPULAN Hasil Belajar Siswa Smp
Kanisius Kalasan Tahun
Berdasarkan hasil analis data Pelajaran 2012/2013 Pada
pengujian hipotesis dan pembahasan Materi faktorisasi suku
pada penelitian ini yaitu mengenai aljabar. Seminar Nasional
efektivitas pre-lecture quiz (PLQ) Matematika dan Pendidikan
untuk meningkatkan keterampilan Matematika. FMIPA UNY.
komunikasi siswa pada materi asam Dincer, S. 2015. Effect of Computer
basa Arrhenius, maka diperoleh Assisted Learning on Students’
12

Achievement in Turkey: a Pendidikan Kimia, 7(2).


Meta-Analysis. Journal of Sari, A. P. 2018. Efektivitas Problem
Turkish Science Education, Based Learning Untuk
12(1). Meningkatkan Keterampilan
Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Berpikir Luwes Siswa Pada
Konsepsi Pembelajar tentang Materi Asam Basa. Jurnal
Struktur Atom dari SMA Pendidikan Kimia, 7(2).
hingga Perguruan Tinggi Sari, E. 2015. Pengembangan Soal
(Suatu Studi Deskriptif-Cross Matematika Model PISA untuk
Sectional). (Disertasi) Program Mengetahui Argumentasi
Doktor Universitas Pendidikan Siswa di Sekolah Menengah
Indonesia. Tidak diterbitkan. Pertama. Jurnal Pendidikan
Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., dan Matematika, 9(2).
Hyun, H. H. 2012. How to Sari, Y., E. 2016. Efektivitas Model
Design and Evaluate Research Problem Solving untuk
in Education Eight Edition. Meningkatkan Kemampuan
New York: The Mc Grow-Hill Berpikir Orisinil pada Materi
Companies. Laju Reaksi. Jurnal
Idayu, G. 2017. Pengaruh Penerapan Pendidikan Kimia, 3(3).
Pre-Lecture Quiz (PLQ) pada Setyosari, P. 2006. Belajar berbasis
Pembelajaran Kimia terhadap masalah (Problem based
Motivasi dan Prestasi Belajar learning). Malang: PGSD FIP
Siswa SMA N 1 Kalasan Kelas UNY.
XI Tahun Ajaran 2015/2016. Sudjana, N. 2005. Dasar-dasar
Jurnal pendidikan, 6(1). Proses Belajar Mengajar.
Lestari, F. 2016. Pengaruh Penerapan Bandung: Sinar Baru
Pre-Lecture Quiz (PLQ) Pada Algensindo.
Pembelajaran Kimia Terhadap Wena, M. 2011. Strategi
Motivasi dan Prestasi Belajar Pembelajaran Inovatif
Siswa. Jurnal Pendidikan, :Kontemporer. Jakarta: Bumi
5(4). Aksara.
Maryanti. 2013. Hubungan Antara Wicaksono, G. 2013. Penerapan
Keterampilan Komunikasi Teknik Bermain Peran Dalam
dengan Aktivitas Belajar Bimbingan Kelompok Untuk
Siswa. Jurnal Pendidikan, Meningkatkan Kemampuan
1(2). Komunikasi Interpersonal
Michael, K. S. 2010. Using Pre- Siswa. Jurnal Pendidikan.
Lecture Resources in Your Wulandari. 2016. Pengaruh
Teaching: A Short Guide. Independensi, Kompetensi,
Journal of Chemical and Due Professional Care, dan
Pharmaceutical Sciences. III. Etika terhadap Kualitas Audit.
Rani, W. 2018. Efektivitas Problem Jurnal Ekonomi 7(2).
Based Learning untuk Yuline. 2015. Analisis Keterampilan
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Siswa dengan
Berpikir Orisinil Siswa pada Teman Sebaya di SMA. Tidak
Materi Asam Basa. Jurnal diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai