Makanan Lobster
Lobster air tawar merupakan pemakan segala atau yang biasa dikenal dengan hewan omnivora
yaitu bisa makan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Walaupun demikian LAT ini di beri pakan
berupa pelet khusus juga bisa. Asalkan kandungan gizinya memadai dan bagus untuk lobster.
Contoh makanan berupa tumbuh-tumbuhan saya memberi pakan berupa tauge dan biji
kacang hijau-ini untuk lobster dewasa-. Pertanyaannya bagaimana lobster ini bisa memakan
pakan jenis ini?
Pertama untuk pakan berupa tauge harus di rendam air panas terlebih dahulu sampai taugenya
bisa tenggelam, kalau tidak maka lobster tidak akan bisa makan tauge yang terapung karena sifat
pergerakan lobster selalu berada di dasar air dan juga tidak bisa berenang, jadi lobster hanya
makan makanan yang berada di dasar air.
Kedua untuk biji kacang hijau, karena sifatnya masih keras otomatis lobster tidak bisa memakan
biji kacang hijau yang masih keras, oleh karena itu biji kacang hijau harus di rendam terlebih
dahulu selama beberapa jam, biasanya dari pengalaman saya biji kacang hijau saya rendam di air
selama kurang lebih 6-8 jam. Untuk biji kacang hijau kita tidak perlu lagi menggunakan air
panas karena bisa tenggelam sendiri. Konon beritanya tauge dan biji kacang hijau ini bisa
meningkatkan kesuburan lobster sehingga dapat menghasilkan telur yang lebih banyak. dalam
hal ini saya tidak dapat membuktikannya karena hanya melalui berita dari para pembudidaya
lobster saja. Benar atau tidak anda buktikan sendiri...
Berikutnya contoh makanan dari hewan bisa berupa artemia, cacing, ikan kecil dll. Khusus
untuk lobster dewasa saya memberi pakan berupa cacing tanah. Karena cacing tanah
mengandung protein yang sangat tinggi, menurut artikel-artikel yang saya baca cacing tanah
memiliki protein hingga 65-70%. Dan lobster saya suka sekali dengan cacing tanah. Namun saya
kesulitan mencari cacing tanah di daerah jakarta-jembatan dua dan sekitarnya, karena lahan
kosong sudah sangat sempit. Sedangkan kalau harus membeli harus membeli dalam jumlah
besar, padahal saya baru memelihara induk saja yang cuma 6 ekor. Kira-kira ada yang bisa
memberitahu saya membeli cacing tanah yang dekat dengan daerah jembatan dua dan
sekitarnya? asal harganya terjangkau. hehehehehe.....
Contoh untuk pakan berupa pelet anda bisa membelinya di toko-toko ikan dan aquarium,
bahkan di carefour dan tom hardware juga menyediakan pelet untuk lobster ini. Biasanya yang
dijual di pasar swalayan berupa pelet impor, untuk mencari pelet lokal anda harus ke toko
aquarium atau toko ikan. Pelet lokal yang terkenal ada pelet buatan lobsterairtawar.com punyanya pak cuncun setiawan. Luar biasa pengusaha lobster satu ini. Anda bisa bisa juga berkunjung
ke websitenya di http://www.lobsterairtawar.com/
ikan mati kepada lobster, namun untuk memberikan pakan yang demikian sangatlah mahal dalam
skala rumahan, jadi saya belum pernah mencobanya.
Dalam hal kebersihan pemberian pakan berupa cacing juga sangat menguntungkan karena pakan
akan habis dimakan seberapa banyak yang kita berikan, asal saja kita harus memberikannya
sesuai kebutuhan. sedangkan untuk pakan-pakan lainnya pasti akan menyisahkan makanan sisa
dan cepat mengotori dasar wadah lobster -terutama yang menggunakan wadah plastik, aquarium
dan bak semen yang tidak terlalu besar- sehingga kita harus sesering mungkin membersihkan
wadahnya.
Dalam hal kesehatan saya belum tahu akibatnya apabila diberikan pakan berupa cacing tanah
secara terus menerus. Namun secara logika saja, lebih baik pemberian pakan secara selang-seling
agar lobster tidak bosan.
Jika ada yang mempunyai informasi makanan kesukaan lobster air tawar ini silahkan berbagi
disini dengan memberikan komentar anda!!
Salam LAT
di 03:53 6 komentar
Pilihan kedua yaitu membeli indukan, ada beberapa pilihan ukuran indukan yaitu mulai 4", 5",
sampai 6" inch. Harga indukan pun bervariasi. Jadi karena satu hal yaitu masalah budget maka
saya dengan cermat mencari di internet untuk seleksi harga, agar di dapatkan harga yang paling
murah. Akhirnya setelah melalui berbagai seleksi, saya mendapatkan contact number pen jual
lobster tersebut, yaitu bapak JK dari rumah lobster.com, karena waktu saya melihat websitenya
ternyata tokonya terletak di jalan KH. Hasyim Ashari, jadi saya pikir tokonya juga dekat dengan
rumah saya. Kemudian tanpa menunggu lagi saya langsung kontak pak JK, ternyata toko yang
ada di KH Hasyim Ashari sudah tidak beroperasi lagi, toko di pindahkan ke rumah makan di
daerah kemanggisan. Setelah negosiasi harga akhirnya di sepakati 1 set induk lobster seharga Rp.
350.000,- ukuran 6". Cukup murah bukan? yang luar biasa pada saat saya mengambil lobsternya
saya cuma membayar 300.000 rupiah. Entah sengaja di diskon atau tidak saya tidak tahu, yang
tahu hanya pak JK sendiri dan Tuhan Yang Maha Esa. :-)
Ukuran Lobster
Setelah saya bawa pulang lobsternya saya langsung memasukan ke dalam box plastik / wadah
yang sudah saya siapkan 2 hari sebelum lobsternya datang. Ternyata lobster yang saya beli terdiri
dari 3 ekor jantan dan 5 ekor betina dengan ukuran bervariasi, jadi tidak semua berukuran 6
inchi, ada yang berukuran sekitar 5 inch. Mungkin karena ukurannya yang tidak seragam maka
pak Jk memberikan saya diskon menjadi 300.000,-. Senang sekali akhirnya saya pun dapat
memulai usaha lobster ini, yang sudah saya rencanakan sebelumnya. Saya juga sudah membeli
pelet lobster buatan pak cuncun setiawan dari http://www.lobsterairtawar.com/. karena saya
belum tahu makanan kesukaan dari lobster apa saja. Jadi paling praktis adalah dengan memberi
makan lobster dengan pelet lobster.
Lobster mati
Keesokan hari nya, saya mengecek lobster-lobster yang saya beli, ternyata 1 ekor induk betina
mati, waduh.... sedih sekali. karena harus merelakan kematian 1 ekor induk betina. Kemudian
saya mencoba menyelidiki penyebab kematian lobsternya, tetapi saya tidak berhasil menemukan
jawabannya namun saya menduga lobster mati karena tidak bisa beradaptasi dengan linkungan
dan habitat baru, pengaruh PH air juga bisa menjadi penyebab hal demikian. walapun sudah
kehilangan 1 ekor lobster betina saya tetap semangat menjaga lobster-lobster yang lain. Saya
yakin usaha lobster ini akan berhasil. Tetap Semangat !!!
di 07:13 5 komentar
Label: Membeli Lobster
Maret 2009
Inilah pertama kali saya memulai usaha lobster, sebenarnya belum dapat di katakan usaha lobster
karena belum benar-benar mengerti cara usaha lobster, lebih cocok bila di katakan memelihara
lobster. Lobster jenis apa saja? disini saya mencoba memelihara lobster air tawar atau sering
disingkat dengan LAT, dengan jenis "Red Claw si capit merah" yang berasal dari Walkamin Park
Australia. Hanya saja saya tidak mendatangkan langsung dari negeri kangguru tersebut. Saya
mencoba membeli dengan pengusaha lokal terutama yang ada di jakarta, kebetulan tempat
tinggal saya ada di jakarta, dengan cara mencarinya melalui internet, lihat artikel Hunting
Lobster selengkapnya klik disini.
Saya membeli 2 boxer yang harga satuan nya Rp. 250.000,- cukup murah bukan? walaupun
terbilang cukup murah namun saya sudah mengeluarkan modal 500rb untuk wadah lobster saja.
Persiapan Aerator
Selain air lobster juga memerlukan oksigen (O2) jadi saya harus membeli aerator atau pompa
udara, sebenarnya ada 2 pilihan untuk supplay oksigennya, pertama membeli pompa udara dan
kedua adalah membeli pompa air. Tentu alangkah baiknya membeli kedua-duanya yang memang
sangat membantu dalam kelangsungan hidup lobster serta dapat mempercepat pertumbuhannya.
Saya hanya membeli pompa udara saja, karena alasan penghematan dan baru memulai usaha
lobster ini--saya bermaksud membeli induk lobster terlebih dahulu--, mungkin setelah lobsternya
beranak cucu kebutuhan pompa air akan sangat di butuhkan. Dibawah ini saya sertakan gambar
pompa udara yang saya beli:
Jika anda bertanya berapa harganya? saya beli pompa udara ini dengan harga Rp. 400.000,dengan kapasitas 6 selang dan menggunakan listrik sebesar 20W. Awalnya sempat bingung mau
membeli yang berkapasitas berapa. Karena saya cuma membeli 2 boxer maka saya memutuskan
untuk membeli yang berkapasitas 6 selang udara. Tak lupa saya membeli selangnya dengan
panjang 10 meter, dan batu udaranya juga --saya tidak tahu nama sebenarnya apa batu ini tapi
saya menyebutnya sebagai batu udara-- gambarnya dapat dilihat dibawah ini:
Persiapan Shelters
Setelah wadah, air, pompa udara untuk oksigen, selanjutnya yang tidak ketinggalan adalah
shelter atau tempat persembunyian lobster, karena dalam menjalani kehidupannya tidak menutup
kemungkinan lobster dapat dimangsa oleh teman-temannya dikarenakan sifat dasar lobster yang
kanibalisme, jadi pada saat lobster sedang berganti kulit atau dalam bahasa kerennya moulting,
pada kondisi ini lobster sangat tidak berdaya menghadapi teman-temannya karena kulitnya yang
masih lembut sehingga gampang di sergap atau dimakan oleh lobster lainnya, oleh karena itu
lobster sangat membutuhkan tempat persembunyian pada saat moulting. Untuk hal ini saya harus
mengeluarkan modal lagi untuk membeli pipa PVC yang sudah terbukti banyak di pakai oleh
para lobster mania atau pengusaha lobster lainnya. Karena lobster yang akan saya beli adalah
ukuran induk jadi saya membeli pipa PVC yang ukurannya 2,5" (inch) dengan panjang 4 meter,
kemudian saya membaginya dalam beberapa ukuran diantaranya: 21cm, 19cm, 17cm dan 15cm.
yang rencananya akan saya susun bertingkat. Konon lobster senang rumah bertingkat,
hehehehe... seperti manusia juga, yang karena lahan sempit maka di buat rumah susun. Pipa PVC
ini dapat dibeli dengan harga bervariasi kebetulan untuk alasan penghematan lagi saya membeli
yang harganya paling murah, karena saya tidak memerlukan kualitasnya. contoh gambar dapat
dilihat dibawah ini:
Demikianlah semua persiapan yang saya lakukan, untuk selanjutnya saya tinggal menunggu
lobsternya datang, karena pada saat saya menulis artikel ini, saya sedang memesan lobsternya.
yang akan saya bahas di artikel selanjutnya yaitu artikel Hunting Lobster. Sekedar untuk
mengingat saja total biaya modal yang saya keluarkan sudah mencapai kurang lebih Rp.
1.000.000,-. Biaya yang cukup besar untuk pemula seperti saya. Balik modalnya kapan ya????
di 07:48 7 komentar
Label: Lobster air tawar (LAT)
termotivasi dengan baik. Saya yakin setiap orang memiliki kemampuan dan rejeki masingmasing. Jadi Jangan takut gagal !!