Anda di halaman 1dari 25

R E A K T O R K A R T I N I.

DIBANGUN

MULAI

AKHIR

1974

DAN

BEROPERASI PADA JANUARI 1979, SALAH SATU


FASILITAS YANG DIMILKI PUSAT PENELITIAN
BAHAN MURNI DAN INSTRUMENTASI (PPBMI)
BATAN YOGYAKARTA, TIPE REAKTOR KOLAM
DENGAN DAYA 100 KWATT, DIDESAIN UNTUK
TUJUAN

PENELITIAN,

PENDIDIKAN.

Diketik ulang oleh:


Subbag Dokumentasi Ilmiah, PTAPB BATAN
Mei, 2013

LATIHAN

DAN

PENGANTAR
Reaktor Kartini berada di Pusat Penelitian Bahan Murni dan Instrumentasi (PPBMI) BATAN Yogyakarta.
Lokasi PPBMI terletak pada Km 7 disebelah timur Yogyakarta, 500 meter masuk ke sebelah utara jalan
Yogyakarta Solo. Tempat ini termasuk wilayah Kabupaten Sleman, Kecamatan Depok, Kelurahan Catur
Tunggal.
Luas komplek PPBMI termasuk pengembangannya sebesar 12 ha.
Pembangunan reaktor Kartini dimulai pada akhir tahun 1974. Pelaksana pembangunan seluruhnya ditangani oleh
tenaga-tenaga ahli BATAN yang didalam pelaksanaannya ditugaskan kepada sebuah kelompok yang disebut Team
Pembangunan reaktor yang dibentuk menurut SK Dirjen BATAN No. 119/DJ/13/XI/1974 tertanggal 13 Nopember
1974.
Reaktor Kartini mencapai kondisi kritis untuk pertama kalinya pada hari Kamis 25 Januari 1979 jam 17.40 WIB,
diresmikan oleh Bapak Presiden RI. Pada tanggal 1 Maret 1979.
Fungsi utama adalah untuk sarana penelitian, produksi isotop, pendidikan dan latihan kader-kader dalam bidang
reaktor.
Operasi reaktor telah dilakukan pada tingkat daya 100 Kwatt.

Reaktor atom
Reaktor atom adalah suatu tempat di mana reaksi inti berantai dapat terjadi secara terus menerus dan terkendali.
Reaksi inti berantai dimaksudkan di sini adalah reaksi pembelahan atom fisil yang disebabkan oleh tangkapan
neutron ( 0n1 ). Untuk reaktor Kartini atom fisil yang digunakan adalah U 235 dan neutron yang menyebabkan reaksi
pembelahan adalah neutron termal.
Persamaan reaksi pembelahan dalam hal ini adalah :
U235 + 0n1 -------- hasil belah + (2-3) 0n1 + energi (panas).
Neutron termal diperoleh dengan memperlambat neutron hasil belah melalui suatu moderator hidrogen. Disain
reaktor Kartini didasarkan pada sistem reaktor kolam, yaitu reaktor di mana elemen-elemen bahan bakar dan teras
berada pada dasar tangki yang berisi air.
Dipilih disain semacam ini karena tipe ini mempunyai kelebihan dalam hal : sederhana, mudah dalam perawatan
dan fleksibel untuk tujuan penelitian.

REAKTOR
TANGKI REAKTOR
Tangki reaktor terbuat dari aluminium murni setebal 6 mm, berbentuk silinder dengan diameter 200 Cm dan
tinggi 600 Cm, diisi air dengan kemurnian sangat tinggi (tahanan jenisnya 500 K /Cm), yang berfungsi
sebagai moderator tambahan, pendingin, dan perisai radiasi arah vertikal.
Perisai radiasi arah horizontal digunakan beton barit ( berat jenis 3,3 ton per meter kubik), yaitu campuran dari
semen, pasir barit dan batu barit.
Konstruksi ini mampu menahan radiasi yang berasal dari teras yang bekerja pada daya 250 Kwatt.

TERAS REAKTOR.
Teras reaktor terletak pada bagian bawah tangki, merupakan suatu susunan elemen bakar, batang kendali yang
ditempatkan pada lobang-lobang plat kisi menurut konfigurasi tertentu dan reflektor. Plat kisi terdiri dari dua
bagian yaitu plat kisi atas dan bawah, terbuat dari aluminium, masing-masing dengan tebal 1,5 Cm dan 2 Cm.
Plat kisi atas berfungsi untuk mengatur jarak elemen-elemen di dalam teras, dengan jumlah lobang sebanyak 90
buah dan sebuah central timble. Plat kisi bawah berfungsi untuk menopang elemen-elemen teras diatasnya. Kedua
plat kisi tersebut menjadi kesatuan dengan reflektor grafit.

Elemen bakar reaktor Kartini terdiri dari campuran homogen uranium zirkonium hibrida ( U Zr H ) dalam bentuk
alloy, dengan kandungan uranium sebanyak 8,5 % berat dan perkayaan U 235 sebesar 20 %. Bagian aktiv ini
berdiameter 3,5 Cm dan panjang 35,6 Cm. Pada kedua ujungnya terdapat Samarium (Sm) tipis yang berfungsi
sebagai racun dapat bakar, dan juga grafit dengan diameter yang sama dan panjang 10,2 Cm. Susunan ini
kemudian dimasukkan ke dalam kelongsong dari aluminium atau stainless steel setebal 0,7 mm, ditutup dan
dilas rapat pada kedua ujungnya, membentuk suatu elemen bakar. Berat isotop U 235 pada setiap elemen bakar
sekitar 37 gram.
Batang kendali ada 3 buah, yaitu : batang pengaman (safety rod), batang kompensasi (shim rod) dan batang
pengatur (regulating rod), yang kesemuanya terdiri dari batang penyerap neutron yang ditempatkan di dalam
kelongsong dari aluminium, sebagai bahan penyerap digunakan serbuk boron karbida (B 4C). Ketiga batang kendali
ini dapat digerakkan ke arah vertikal di dalam tabung pengerah (guide tube), melalui sistem penggerak servo
motor yang dikendalikan dari ruang kontrol. Dengan ketiga batang kendali tersebut maka besar populasi neutron di
dalam reaktor dapat diatur, dan reaktor dapat beroperasi secara aman. Diluar teras terdapat reflektor grafit dengan
tebal radial 30,5 Cm yang berdiri di atas suatu penopang dari aluminium. Pada bagian atas reflektor terdapat
fasilitas irradiasi F-1, F-2 dan F-3, dan diluar reflektor terdapat 2 buah detektor fission chamber (FC) dan 2 buah
detektor compensated ionization chamber (CIC), yang digunakan sebagai detektor untuk monitor fluks dan daya
reaktor.

SISTEM SAMPING.
Terdiri dari sistem pendingin dan sistem ventilasi ruang reaktor, secara garis besar tampak seperti pada gambar di
samping. Sesuai dengan fungsinya sebagai reaktor penelitian, panas yang berasal dari teras secara ekonomis tidak
dapat dimanfaatkan dan harus dibuang. Pembuangan panas berlangsung secara konveksi alamiah ke air pendingin,
dan air pendingin disirkulasi melalui alat penukar panas (heat exchanger) dalam hal ini berupa sistem primer, dan
pada alat penukar panas (heat exchanger) panas dipindahkan ke sistem sekunder yang selanjutnya dibuang ke
sekeliling kolam pendingin melalui kontak air dan udara. Untuk menjaga kemurnian air pada tangki reaktor tetap
tinggi, baik dari radioaktivitas maupun kotoran-kotoran, maka sistem primer dilengkapi dengan sebuah
demineralizer dan filter.
Sirkulasi udara di ruang reaktor dilakukan dengan menghisap udara di ruang reaktor dengan blower, kemudian
udara dilewatkan pada suatu filter (pre-filter dan absolute filter) sebelum dibuang keluar melalui cerobong setinggi
30 m.

SISTEM INSTRUMENTASI
Sistem instrumentasi reaktor meliputi sistem pengendalian reaktor, sistem monitor dan sistem proteksi, yang satu
sama lain saling bergayut. Pengendalian reaktor tidak lain adalah pengaturan kedudukan posisi batang kendali
sedemikian rupa sehingga reaksi inti berantai terjadi pada suatu tingkat daya yang dikehendaki. Sistem ini terdiri
dari sub sistem mekanisme penggerak batang kendali dan switching manual yang dilengakapi denga 3 pasang
tombol up dan down, penampil posisi batang kendali, scram manual, scram reset, dan indikator eksperimen.
Pengukuran besarnya fluks neutron, daya reaktor, periode, paparan radiasi di beberapa tempat dalam gedung
reaktor, suhu pendingin dan parameter penting lainnya dilakukan oleh sistem monitor. Data parameter-parameter
tersebut di tampilkan melalui meter dan sebagian dicatat pada rekorder.
Kanal pengukuran daya terdiri dari kanal daya linier dan kanal daya logaritmis, Kanal daya linier memperoleh
input arus dari detektor CIC yang memberikan penunjukan daya linier. Sedang untuk kanal daya logaritmis input
arus berasal detekor FC, yang memberi penunjukan & daya logaritmis. Periode laju perubahan daya diperoleh dari
differensial % daya logaritmis.

Keselamatan operasi reaktor dijamin oleh sistem proteksi, sistem ini antara lain :
1. Rangkaian TRIP, yang akan membuat reaktor mati (scram) apabila :
a. Tegangan tinggi (HV) dari detektor FC berubah 10 % dari tegangan operasinya ( 300 V).
b. Pada saat strat up sumber neutron berada diluar teras (level 1).
c. % daya logaritmis menunjukkan 110% (level 2).
d. Periode menunjukkan lebih kecil dari 7 detik.
2. Rangkaian interlock (saling kunci), yang menyebabkan reaktor tidak dapat start up karena batang kendali
tidak dapat digerakkan.
Interlock tersebut terdiri :
a. PCB Card interlock
b. Interlock fasilitas uji yang meliputi :
- Uji kalibrasi % daya logaritmis.
- Uji TRIP % daya logaritmis.
- Uji kalibrasi periode.
- Uji TRIP periode.
c. Level 1 interlock.

FASILITAS IRRADIASI DAN EKSPERIMEN


Fasilitas irradiasi dan eksperimen yang terdapat pada reaktor Kartini antara lain :

1. PENYALUR BERKAS NEUTRON


Fasilitas ini dipergunakan untuk keperluan irradiasi sampel dengan ukuran yang agak besar ( berdiameter
15,2 Cm) serta untuk menyediakan berkas neutron untuk berbagai keperluan eksperimen. Penyalur berkas
neutron ini terdiri :
-

Dua penyalur berkas neutron radial

Satu penyalur berkas neutron radial tembus

Penyalur berkas neutron singgung.

2. KOLOM TERMAL
Dipergunakan untuk keperluan irradiasi dengan neutron termal. Kolom ini terdiri dari grafit berukuran 1,2
m x 1,2 m dan panjangnya 1,6 m yang dilapis dengan boral dan aluminium. Kolom ini memanjang dari sisi
luar reflektor ke permukaan sebelah dalam pintu penutup.

3. SALURAN TENGAH (central timble)

Saluran tengah ini didesain untuk keperluan irradiasi atau eksperimen dengan fluks maksimum. Saluran ini
berupa tabung berdiameter 3,84 Cm dan panjang 6 m yang memanjang dari atas sampai ke penyangga teras
melalui pusat teras.

4. FASILITAS IRRADIASI : F1, F-2 dan F-3 yang terdapat di atas reflektor.
5. FASILITAS BULK SHIELDING.
Bulk shielding berupa bak air berukuran panjang 265 Cm lebar 240 Cm dan tinggi 380 Cm, yang
dihubungkan dengan kolom termalisasi. Kolom termalisasi mirip dengan kolom termal, hanya ukurannya
lebih kecil. Faslitas ini digunakan untuk eksperimen perisai, dan juga untuk menyimpan sementara bahan
bakar bekas.

6. PERANGKAT SUBKRITIK.
Perangkat subkritik merupakan reaktor kecil, dimana reaksi inti berantai hanya dapat berlangsung selama
ada sumber neutron tetap dari luar reaktor tersebut. Untuk mendapatkan sumber neutron tetap tersebut,
reaktor subkritik dikopelkan dengan reaktor Kartini, melalui penyalur berkas neutron radial. Bahan bakar
yang digunakan dalam perangkat ini adalah uranium alam ( kadar U 235 = 0,7 %), dan sebagai moderator
digunakan air. Fasilitas ini berfungsi untuk keperluan studi parameter-parameter statis reaktor dari sistem
konfigurasi uranium-air.

7. SISTEM TRANSFER PNEUMATIK


Sistem ini berfungsi untuk memasukkan dan mengeluarkan sampel yang dari dalam teras secara cepat.
Sampel ditempatkan di dalam suatu wadah (rabbit) dengan diameter 2,5 Cm, bergerak didalam pipa.
Gerakan rabbit didasarkan adanya perbedaan tekanan di dalam pipa, melalui blower. Udara dari sistem
pneumatik dikeluarkan melewati sebuah filter.

RINGKASAN DATA
REAKTOR
Tipe

: Kolam

Bahan bakar

: U Zr H, 20 % U235.

Moderator dan pendingin

: Air murni

Daya

: 250 Kwatt

Fluks termal rata-rata

: 1,2 x 10 13 n/Cm2 det.

Fluks cepat rata-rata

: 2,5 x 10 12 n/Cm2 det.

ELEMEN BAKAR
Tipe

: Standar TRIGA 102 DAN 104

Panjang Total

: 72,5 Cm

Diameter luar

: 3,7 Cm

Panjang aktiv

: 35,6 Cm

Diameter luar aktiv

: 3,56 Cm

Komposisi bahan bakar

: U Zr H

Berat U235 tiap elemen

: 37 g.

Kandungan U235

: 20 %

Perbandingan hydrogen dengan zirkonium

: 1,7

Kelongsong

: Aluminium atau stainless steel tipe 304.

Tebal kelongsong

: 0,7 mm

TERAS
Bentuk

: Silinder diameter 45 Cm. Tinggi : 72 Cm

Massa kritis

: 2484 gram (U235).

Massa beban penuh

: 2675 gram (U235).

Jumlah bahan bakar

: 75 buah.

Jumlah batang kendali

: 3 buah.

Kecepatan naik batang kendali

: 51 Cm/menit

Reaktivitas lebih

: 2,7 $

Perisai

: Beton barit dan air

BATAN KENDALI
1. Batang Pengaman

: Diameter luar : 2,5 Cm


Panjang total : 51 Cm
Bahan Penyerap : Serbuk boron karbida (B4C).
Nilai reaktivitas : 2,535 $.

2. Batang Kompensasi

: Diameter luar : 2,5 Cm


Panjang Total : 51 Cm
Bahan penyerap : Serbuk boron karbida (B4C).
Nilai reaktivitas : 2,6307 $.

3. Batang Pengatur

: Diameter luar : 2,5 Cm


Panjang Total : 51 Cm
Bahan penyerap : Serbuk boron karbida (B4C).

Nilai reaktivitas : 1,882 $.


FASILITAS EKSPERIMEN
1. Tabung berkas neutron
a. Tabung berkas radial tembus 1 buah.
b. Tabung berkas radial 2 buah
c. Tabung berkas tangensial 1 buah
2. Saluran tengah 1 buah
3. Fasilitas irradiasi di teras 3 buah
4. Fasilitas transfer pneumatik 1 buah.

Anda mungkin juga menyukai