Anda di halaman 1dari 2

Terapi Operatif

Menurut protokol NWTSG, langkah pertama dalam terapi tumor Wilms adalah
menentukan stadium penyakitnya, diikuti dengan nefrektomi radikal, jika
memungkinkan.
Preoperasi
Dalam penatalaksanaan tumor Wilms, kunci kesuksesan terletak pada terapi
secara multimodal, yang terdiri dari operasi, radiasi, dan kemoterapi. NWTSG
merekomendasikan kemoterapi preoperatif dalam situasi-situasi berikut ini.
1. Perluasan tumor ke dalam vena cava
Hal ini didapatkan pada 5% kasus tumor Wilms, dan berhubungan dengan
komplikasi-komplikasi bedah (40% kasus), meskipun di tangan ahli bedah yang
berpengalaman. Dimulainya kemoterapi setelah menentukan stadium penyakit
dan biopsi dapat menurunkan ukuran tumor dan trombus, dan menurunkan pula
insidens komplikasi bedah hingga 25%.
2. Tumor-tumor yang inoperable
Tumor-tumor yang besar yang melibatkan struktur-struktur vital membuat
reseksi menjadi sulit, insidens komplikasinya tinggi dan insidens pecahnya tumor
juga tinggi. Dengan kemoterapi ukuran tumor dapat diperkecil sehingga insidens
pecahnya tumor dapat diturunkan hingga 50%.
3. Tumor Wilms bilateral
Intraoperasi

1.
2.
3.

Dibuat insisi abdominal transversa dan dilakukan eksplorasi abdominal.


Eksplorasi harus mencakup ginjal kontralateral dengan memobilisasi colon ipsilateral dan
membuka fascia Gerota. Jika terdapat tumor bilateral, nefrektomi tidak dilakukan tetapi
diambil spesimen-spesimen biopsi. Jika terdapat tumor unilateral, dilakukan nefrektomi
dan diseksi atau pengambilan sampel nodul getah bening regional. Jika tumor tidak dapat
direseksi, dilakukan biopsi-biopsi dan nefrektomi ditunda hingga kemoterapi, yang pada
sebagian besar kasus dapat mengecilkan ukuran tumor.
Pada tumor Wilms bilateral (5% kasus), dilakukan eksplorasi bedah, biopsibiopsi dari kedua sisi, dan penentuan stadium penyakit yang akurat. Tindakan ini diikuti
dengan kemoterapi selama 6 minggu yang sesuai dengan stadium penyakit dan histologi
tumor. Kemudian, dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan pemeriksaan pencitraan,
diikuti dengan operasi definitif berupa:
Nefrektomi radikal unilateral dan nefrektomi parsial pada sisi kontralateral
Nefrektomi parsial bilateral
Hanya nefrektomi unilateral saja, jika terdapat respons yang sempurna pada sisi
kontralateral

Pasca operasi
Protokol-protokol kemoterapi dan radioterapi pasca operasi didasarkan pada penentuan

stadium saat operasi dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh NWTSG, sebagai
berikut:

4.

5.

6.

1. Stage I histologi baik dan histologi anaplasia atau stage II histologi baik a. Nefrektomi
b. Vincristine dan actinomycin D (18 minggu) pasca operasi
Stage II anaplasia fokal atau stage III histologi baik dan anaplasia fokal
1 Nefrektomi
2 Iradiasi abdominal (1000 rad)
3 Vincristine, actinomycin D, dan doxorubicin (24 minggu)
Stage IV histologi baik atau anaplasia fokal
1 Nefrektomi
2 Iradiasi abdominal berdasarkan stadium lokal
3 Iradiasi pulmoner bilateral (1200 rad) dengan antibiotika profilaksis untuk
q Pneumocystis carinii
4 Kemoterapi dengan vincristine, actinomycin D, dan doxorubicin
Stage II dan stage IV anaplasia difus
1 Nefrektomi
2 Iradiasi abdominal
3 Iradiasi seluruh paru-paru untuk stage IV
4 Kemoterapi 24 bulan dengan vincristine, actinomycin D, doxorubicin,
etoposide, dan cyclophosphamide

Anda mungkin juga menyukai