Merokok PDF
Merokok PDF
F -X C h a n ge
N
y
O
W
!
PD
O
W
!
PD
bu
to
k
lic
.c
Bagian Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
ABSTRACT
Smoking leads to a variety of pathologic conditions which causes diseases, even death. Nicotin in
cigarettes alters the immune response sistem and blood vessels in the dental tissue. Studies on smoking
reported of the increase of dental plaque formation and the decrease of gingival inflammation
threshold. There is a relation between smoking and early onset peridontitis, and in the long term
causes periodontal disorders and dental loss. Conversely, cease smoking can give a benefit to
periodontal tissue which support good results of dental therapy.(J Kedokter Trisakti 2001;20(1):9-15)
Key words: Periodontal diseases, etiology ,therapy, risk factors, adverse effects, smoking cessation.
ABSTRAK
Merokok merupakan penyebab berbagai kondisi patologik yang dapat menimbulkan penyakit dan
bahkan kematian. Nikotin dalam rokok merusak sistem respons imun dan menyebabkan penyempitan
pembuluh darah termasuk pembuluh darah jaringan sekitar gigi geligi. Dari beberapa penelitian pada
perokok, dijumpai adanya pembentukan plak gigi dan menurunnya ambang inflamasi gingiva. Terjadi
keterkaitan antara perokok dengan early onset periodontitis dan pada jangka panjang menyebabkan
kerusakan periodontal yang mengakibatkan tanggalnya gigi-geligi. Sebaliknya, dengan berhenti
merokok dijumpai pengaruh menguntungkan bagi kondisi jaringan periodontal yang pada akhirnya
memberikan keberhasilan terapi periodontal.
Kata kunci : Penyakit periodental, etiologi, terapi, faktor risiko,efek merugikan, berhenti merokok
PENDAHULUAN
Pembuktian eksperimen seringkali menunjukkan bahwa mengisap rokok merupakan
penyebab dari penyakit manusia yang
sesungguhnya dapat dicegah. Lebih dari 4000
toksin terdapat di dalam asap rokok, meliputi
racun-racun seperti karbon monoksida,
substansi toksis seperti radikal-radikal oksidan,
zat-zat karsinogen seperti zat-zat nitrosamin,
dan substansi-substansi adiktif psikoaktif
seperti nikotin. (1,2) Penelitian baru-baru ini,
menduga bahwa nikotin dalam rokok merusak
sistem respons imun dan menyebabkan
penyempitan pembuluh darah, termasuk
pembuluh darah di dalam jaringan sekitar gigi.
Hal ini menyebabkan suatu penurunan oksigen
di dalam jaringan dan merusak sistem respons
.d o
m
o
c u -tr a c k
C
w
.d o
lic
to
bu
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N
y
O
W
!
PD
O
W
!
PD
bu
to
k
lic
.c
penghentian
(pengurangan)
merokok
mempunyai kaitan dengan penurunan angka
kematian, penurunan risiko berkembangnya
aneka macam penyakit, dan meningkatnya
harapan hidup. (5) Oleh karena itu pada akhirakhir ini, sebagian besar negara industri ada
upaya-upaya di bidang pengabdian masyarakat
disertai oleh aksi di bidang hukum/legislatif.
Upaya ini telah berhasil mencegah keinginan
orang untuk merokok dan cenderung secara
sukarela untuk berhenti merokok. Upayaupaya ini berhasil menurunkan prevalensi
merokok dan dapat mengurangi konsumsi
tembakau. Namun demikian, sebagian
kelompok populasi di negara-negara industri
tersebut masih saja terus merokok. (6)
Di negara-negara berkembang di mana
informasi mengenai pengaruh negatif merokok
bagi kesehatan masih kurang, ditambah dengan
galaknya pemasaran rokok oleh perusahaan
rokok sehingga cenderung dapat menyebabkan
orang menjadi merokok dan tidak efektifnya
gerakan anti-merokok.
Di samping efek sistemik dari merokok
telah diketahui dengan jelas, dan bermacammacam kondisi mulut mempunyai hubungan
dengan kebiasaan ini. Telah dilaporkan
kemungkinan berkembangnya kanker mulut,
karies, penyakit periodontal, tanggalnya gigi,
dan edentulisme. (7) Pokok bahasan pada
makalah ini adalah: i) merokok sebagai faktor
risiko terjadinya periodontitis; ii) merokok
dapat mempengaruhi terapi periodontal; iii)
melaksanakan konseling merokok yang
rasional sebagai komponen dari terapi
periodontal; iv) menggunakan merokok
sebagai model untuk menentukan risiko yang
timbul; dan v) melakukan komunikasi dan
penatalaksanaan di bidang periodontik
(periodontology).
APAKAH MEROKOK FAKTOR RISIKO
TERJADINYA PERIODONTITIS?
Pada awal tahun 1947 dilaporkan adanya
keterkaitan antara penyakit periodontal /
periodontal disease bentuk nekrotik dan
merokok. (8) Pada dekade selanjutnya,
sejumlah penelitian menunjukkan keterkaitan
antara merokok dengan parameter-parameter
10 J Kedokter Trisakti, Januari-April 2001, Vol.20 No.1
.d o
m
o
c u -tr a c k
C
w
.d o
lic
to
bu
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N
y
O
W
!
PD
O
W
!
PD
bu
to
k
lic
.c
.d o
m
o
c u -tr a c k
C
w
.d o
lic
to
bu
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N
y
O
W
!
PD
O
W
!
PD
bu
to
k
lic
.c
.d o
m
o
c u -tr a c k
C
w
.d o
lic
to
bu
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N
y
O
W
!
PD
O
W
!
PD
bu
to
k
lic
.c
Hasil konseling
Berhenti merokok
Reduksi merokok
Tak ada efek
13,7
19,6
18,5
5.9
8,3
10,3
57
47
32
9%
11%
18%
.d o
m
o
c u -tr a c k
C
w
.d o
lic
to
bu
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N
y
O
W
!
PD
O
W
!
PD
bu
to
k
lic
.c
untuk terjadinya periodontitis dan menunjukkan respons yang kecil pada terapi
periodontal. Meskipun telah dilakukan usahausaha seperti kampanye terhadap rokok dan
usaha-usaha lainnya, jumlah perokok masih
tetap tidak banyak mengalami perubahan.
Dalam kaitan ini, ahli periodontologi tetap
dihadapkan pada kebutuhan untuk mengendalikan penyakit-penyakit periodontal pada
perokok. Dan kemampuan profesional dalam
memberikan konseling supaya individu tidak
merokok
lagi
harus
dimiliki
ahli
periodontologi maupun tim kesehatan terkait.
KESIMPULAN
7.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
8.
9.
.d o
m
o
c u -tr a c k
C
w
.d o
lic
to
bu
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N
y
O
W
!
PD
O
W
!
PD
bu
to
k
lic
.c
27.
28.
29.
30.
.d o
m
o
c u -tr a c k
C
w
.d o
lic
to
bu
c u -tr a c k
.c