Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

Disusun Oleh:
Dhynie Soesila W.

(12008121)

Titin

(12008124)

Tusy Tina Susanti

(12008125)

Febriati Chasanah

(12008126)

Intan Parastantri

(12008133)

Dwi Ayu Derfitaningrum

(12008138)

PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YGYAKARTA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amaryllidaceae adalah nama botani suatu keluarga tumbuhan berbunga.
Tumbuhan ini dapat hidup sepanjang tahun dan memiliki umbi atau bonggol serta
biasannya bunga bentuknya khas. Tumbuhan ini memiliki sekitar 60 genus, dengan
sekitar 800 spesies.
Amaryllidaceae telah dikenal melalui beberapa sistem klasifikasi sejak abad
ke- 20. Walaupun sistem Cronquis memasukkannya dalam sistem bawang-bawangan
yang sangat luas. Sistem APG II pada tahun 2003 memasukkan Amaryllidaceae dalam
Alliaceae, walau dapat juga digolongkan ke dalam Aspargales yang merupakan
tumbuhan berkeping satu. Sistem APG pada tahun 1998 menerima ini sebagai marga
sendiri.
Fay dan Chase (1996) menggolongkan Agapanthus dalam Amaryllidaceae
sebagai subkeluarga Agapanthoideae, sedangkan sistem APG II menggolongkan
Agapanthus dalam Alliaceae, dengan penggolongan yang mungkin sebagai keluarga
tersendiri yaitu Agpanthaceae. Agapanthus berbeda dengan Amaryllidaceae karena
letak bakal buahnya.
Ketersediaan serbuk sari dengan viabilitas yang tinggii merupakan salah satu
komponen yang menentukan keberhasilan persilangan tanaman. Pengelolaan serbuk
sari yang mencakup saat pemanenan yang tepat, pengolahan untuk menjamin
kemurniannya, dan penyimpanan untuk mempertahankan viabilitasnya mempunyai
peranan penting dalam produksi benih
Baunga jenis amarilis ini banyak jenisnya dan yang digunakan untuk
percobaan polen yaitu bunga amarili putih dan amarili merah. Tanaman ini banyak
digunakan sebagi tanamn hias dan banyak di tanam di pekarangan rumah.
B. Rumusan Masalah
1. Apasajakah macam-macam bentuk polen dari bunga Amarili?
2. Berapakah macam-macam ukuran polen dari bunga Amarili?
C. Tujuan
Tujuan dari percobaan polen dilakukan adalah untuk
1. Mengetahuai macam-macam bentuk polen dari bunga Amarili
2. Mengetahui macam-macam ukuran polen dari bunga Amarili
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bunga

Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian karena menunjukan


beberapa perubahan dalam pengaturan apeks pucuk. Bunga dianggap ranting yang
bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki bentuk khas sesuai
fungsinya (Lubis, 2009).
B. Bagian-bagian Utama
Bagian utama bunga terdiri dari kelopak (calix) tajuk/ mahkota (corolla),
benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Bagian lainnya adalah dasar bunga
(reseptakulum), tangkai bunga (pediselus) dan kelenjar madu (nektarium).

Bagian utama bunga dapat saling berlekatan atau terpisah-pisah. Jika terjadi
persatuan 2 bagian yang sama disebut konasi atau kohesi sedangkan jika persatuan
antara 2 bagian yang berbeda disebut adnasi. Bunga terdiri dari beberapa daun yang
tersusun berkarang. Karangan paling luar adalah kelopak. Helaiannya disebut sepal,
dapat berlekatan (gamosepalus /sinsepalus) atau terpisah (polipetal/dialipetal). Fungsi
kelopak adalah melindungi bunga pada saat masih kuncup. Setelah kelopak, dapat
ditemukan korola, helaiannya disebut petal. Fungsi mahkota adalah untuk menarik
polinator dan sebagai pelindung alat kelamin. Benang sari adalah alat kelamin jantan
terdiri dari tangkai sari (filamen), kepala sari (anthera), dan penghubung (conectivum)
(Lubis, 2009).
Keseluruhan benang sari pada bunga disebut andresium (androecium). Putik
(pistilum) adalah alat kelamin betina. Putik terdiri dari bakal buah (ovarium), tangkai
putik (stilus) dan kepala putik (stigma). Keseluruhan putik disebut ginasium
(gynaecium). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum) (Lubis, 2009).

C. Letak bunga Pada tumbuhan


Letak bunga pada tumbuhan disebut anthotaxis. Berdasarkan posisi bunga terhadap
bunga lain, dibedakan menjadi tiga macam antotaxis, yaitu :
1. Hanya satu bunga (planta uniflora) seperti bunga coklat (Zephyranthes rosea) dan
lili (Lilium longiflorum)
2. Kuntum bunga tersebar dan terdapat sendiri-sendiri ( flores sparsa). Bunga soliter,
letaknya terminal di ujung ranting atau aksiler, seperti bunga Cucurbita
3. Perbungaan (inflorescentia) terdiri dari satu sumbu bersama tempat melekat
sejumlah kuntum bunga sehingga menghasilkan satu kesatuan (Davis,1999). .
D. Polen
Butir polen merupakan mikrospora tumbuhan
berbiji yang mengandung
mikrogametofit masak atau belum masak. Serbuk sari menurut Arizona (2000).
Adalah alat reproduksi jantan yang terdapat pada tumbuhan dan mempunyai fungsi
yang sama dengan sperma sebagai alat reproduksi jatan pada hewan. Serbuksari
berada pada kepala sari (antera) tepatanya dalam kantung yang disebut ruang
serbuksari ( theca). Setiap antera rata- rata memiliki ruang serbuk sari yang relatif
besar (kapp,1969).
Ukuran polen menurut kapp (1969), yaitu bervariasi antara 5 sampai lebih
dari 200. Akan tetapi sebagian besar ukuran polen berukuran antara 20-50.
Dinding polen berfungsi untuk melindungi inti sperma tumbuhan dari proses
desikasi dan radiasi selama pemindahan dari antera menuju ke stigma. Butir polen
yang kecil dilapisi oleh lilin dan protein yang berupa elemen sculputra (davis,1999).
Peolen memiliki dua lapis dinding menurut faegri (1989), yaitu lapisan dalam
(intine) dan lapisan luar (exine). Intine adalan dinding pektoselulosa yang tipis
yang mengelilingi butir polen yang masak dan exine merupakan lapisan diluar intine
yang komponen utamanya adalah sporopolenin, atau substansi

keras yang

memberikan daya tahan yang hebat kepada dimding butir polen. (Kapp,1969)

E. Bunga Amarilis
Klasifikasi
Kingdom

:Plantae

Subkingdom :Tracheobionta
Super-Divisi :Spermatophyta
Divisi

:Magnoliophyta

Kelas

:Liliopsida

Sub-Kelas

:Liliidae

Ordo

:Liliales

Famili

: Amaryllidaceae (suku

Genus
Spesies
Deskripsi :

: Eurycles
: Eurycles amboinensis (L.) Lindl.

BAB III
METODE PERCOBAAN
D. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan polen yaitu
1. Alat

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Flakon
Gelas pengaduk
Pipet
Fortek
Sentrivius
Tabung sentrifus
Bursen
Mikroskop
Optileb
Gelas benda
Gelas penutup

2. Bahan
a. Antera bunga Amarily putih dan Amarly merah
b. Kertas aluminium
c. Asam asetat glasial
d. Lilin
e. Natrium chlorat
f. HCL
g. Aquades
h. Gliserin jeli
E. Cara Kerja
Cara kerja dalam percobaan polin ini yaitu dengan cara
1. Persiapan di laboratorium, menyediakan alat-alat serta membuat larutan-larutan
yang diperlukan
2. Fiksasi: polen diambil dari antera, dikumpulkan dalam botol flakon yang sudah
diisi dengan asam asetat glasial. Bahan dibiarkan selama 24jam.
3. Bahan dipindahkan dalam tabung sentrifus. Kemudian disentrifus. Setelah itu
cairan dibuang dan diganti dengan campuran dari asam asetat glasial dengan asam
sulfat pekat dengan perbandingan 9:1( asam asetat ditambahkan setetes demi
4.
5.
6.
7.

setetes)
Kemudian tabung-tabung dipanaskan dalam waterbath selama 5-10 menit.
Setelah itu pemanasan dihentikan selama kuramg lebih 15 menit.
Kemudian disentrifus dan setelah itu cairan dibuang dan diganti dengan aquades
Diblicing dengan menggunakan 2 cc asam asetat glasial + 2-3 tetes natriaum

chlorat + 2-3 HCL.


8. Kemudian cairan dibuang dan endapanaya dicuci dengan aquades 2-3 kali ,
dimana setiap pencucian harus disentrifus lagi.
9. Dengan menggunakan batang gelas, bahan diambil dan ditaruh pada gelas benda
kemudian ditutup dengan gelas penutup, pada sudut-sudut dari gelas penutup
tersebut diberi potongan parafin (lilin).

DAFTAR PUSTAKA
Davis, Keith dan Kohn W. 1999. Anatomi Bunga. Jakarta: Erlangga
Fay dan Chase.1996. Morfologi Tumbuhan Dan Anatominya. Jakarta: Budi Aksara
Kapp, R.O. 1969. How To Know Pollen and Spores. Dubuque Lowa. WM.C. Brown
Company Publisher.
Lubis, S.R. 2009. Keanekaragaman dan Pola Distribusi Tumbuhan paku di Hutan
wisata Alam Taman Eden Kabupaten Toba Samosir Propinsi Sumatera Utara.
[Tesis]. Medan. USU.

Anda mungkin juga menyukai