BAB 1
PENGUJIAN KUAT TEKAN BATA MERAH
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata
terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring
perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menuru. Munculnya material
material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena
memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah. Bata merah yang baik harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut. Bentuknya standart yaitu prisma segi empat
panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaan rata dan tidak menampakkan adanya
retak-retak yang merugikan. Proporsi panjangnya dua kali lebar ditambah ketebalan dari
mortar. Ketebalannya kurang dari atau hampir setara dengan lebar bata. Sehingga mudah
dibawa dengan satu tangan. Digunakan sebagai pengganti batu jika tidak tersedia. Bata
didapat dengan mencetak massa plastik dengan proporsi tanah yang sesuai kedalam
cetakan kayu atau besi.
1.1.2
Bata Merah
Bata merah adalah suatu bahan konstruksi yang dibuat dari tanah liat dengan atau tanpa
campuran bahan lainnya yang dibakar pada suhu cukup tinggi sehingga tidak hancur bila
direndam dalam air dan mempunyai luas penampang lubang kurang dari 15% dari luas
penampang potongan datarnya. Bata merah yang baik harus memenuhi syarat sesuai
dengan yang diatas. Ukuran standar serta adanya penyimpangan ukuran dari bata merah
ditunjukkan pada tabel 1.1 dan 1.2 di bawah ini:
Tabel 1.1 Ukuran Standart Bata Merah
Model
M-5a
M-5b
M-6
Ukuran (mm)
Tebal
Lebar
Panjang
65
65
55
90
140
110
190
190
230
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
M-6
Tebal
Lebar
Panjang
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
Ukuran standar kuat tekan bata merah dapat dilihat pada tabel 1.3 di bawah ini:
Tabel 1.3 Kuat Tekan Bata Merah
Kuat tekan rata-rata minimum
dari 30 buah bata yang diuji
Kelas
Kgf/cm2
N/mm2
25
50
100
150
200
250
25
50
100
150
200
250
2,5
5
10
15
20
25
25
22
22
15
15
15
Setelah dipersyaratkan tersebut bata merah harus tidak boleh mengandung garam yang
dapat larut. Sedemikian banyaknya sehingga pengkristalannya dapat mengakibatkan lebih
dari 50 % permukaan bata tertutup tebal oleh bercak-bercak putih.
1.1.3
Alumine (Clay)
Bata tanah yang baik mengandung 20 30 % alumina.
b.
Silika
Presentase silika dalam bata tanah yang baik adalah 50 60 % . Silika berfungsi
mencegah retak , kusut dan bengkok dari bata mentah . Jika berlebihan membuat
bata rapuh serta lemah.
c.
Kapur
Kapur dibutuhkan dalam jumlah sedikit . Diberikan dalam bentuk bubuk terlalu
banyak menyebakan bata merah meleleh dan kehilangan bentuk.
d.
e.
Magnesium
Dibutuhkan dalam proporsi yang sedikit . Berfungsi menurunkan pengaturan dan
memberikan bintik kuning pada bata.
Kapur
Menyebabkan gangguan pada bata merah karena pemuaian dan menyebabkan bata
meleleh sehingga rusak.
b.
c.
Alkali
Menyebabkan endapan bubuk putih di permukaan kekeringan dan garam yang ada
dipermukaan menjadi endapan karena kelembaban tersebut.
d.
Pirit Besi
Menyebabkan kristalisasi dan disintegrasi selama pembakaran. Selain itu
menyebabkan pengotoran dari bata dalam bentuk terk hitam.
e.
Masalah Organik
Menyebabkan bata keropos
f.
1.1.4
Klasifikasi Bata
c.
d.
e.
1.1.5
Pembuatan Bata
meninggalkan batu bata yang dicetak dilandasi tanah itu. Proses ini diulangi
hingga seluruh permukaan tanah dipenuhi batu bata hasil cetakan atau sejumlah
batu bata cetakan yang dibutuhkan.
2. Pencetakan Batu Bata dengan Mesin
Mesin terdiri dari suatu drum baja horizontal besar, salah satu ujungnya tertutup,
sedangkan suatu cerek segi empat yang ukurannya sepadan dengan panjang dan
lebar batu terpasang di ujung yang lainnya. Drum terpasang dengan sekrup yang
dapat berputar pada poros horizontalnya. Tanah liat dan air dalam proporsi yang
sesuai ditambahkan pada drum. Perputaran sekrup menyebabkan penghancuran
dan peremasan tanah liat. Tanah liat yang disiapkan kemudian dipaksa keluar dari
cerek, dalam bentuk batangan tanah liat yang tidak putus. Batang tanah liat
kemudian dipotong dalam ukuran batu bata dengan bantuan senar berbingkai.
3. Pengeringan Batu Bata
Dalam pencetakan dengan landasan tanah, bata hasil cetakan ditinggalkan
ditempat selama 1/ 2 hari. Setelah ini, batu bata mencapai kekuatan yang cukup
dan kemudian mereka diputar dalam posisi tegak. Setlah 2/3hari, batu bata kering
kemudian ditumpuk. Dalam pencetakan denga landasan meja atau tanah dengan
stock board dan papan palet, batu bata secara langsung diposisikan tegak pada
tempat atau bangsal pengeringan. Setelah 3 /4 hari, batu bata telah mencapai
kekutan yang cukup dan dapat ditumpuk. Hal serupa juga dilakuakan pada
pencetakan batu bata dengan mesin dengan metode tanah liat plastic, jadi bisa
dibakar secara langsung.
4. Pembakaran Batu Bata
Bertujuan menentukan kekerasan dan kekuatan batu bata dan membuat batu bata
tahan lama, padat dan sedikit menyerap aiar . Btau bata memiliki kualitas yang
baik jika dibakar dengan suhu yang tinggi yakni pada suhu antara 650 oC hingga
1100oC
1.1.6
2.
3.
1.
2. Mistar/jangka sorong
3. Timbangan
2.
3.
Memasang benda uji sehingga benda uji berada tepat di tengah-tengah Universal
Testing Machine.
4.
Operasikan alat Universal Testing Machine dan matikan alat ketika benda uji telah
mengalami keretakan
5.
Membaca dan catat hasil tegangan dan regangan yang terjadi sampai benda uji dalam
kondisi retak atau maksimal.
6.
Mulai
Menyiapkan benda uji (bata merah)
Mengukur dimensi dan menimbang beratnya
Selesai
Gambar 1.1 Diagram Alur Pengujian Kuat Tekan Bata Merah
Benda Uji 1
Benda Uji 2
Benda Uji 3
Benda Uji 4
Benda Uji 5
Benda Uji 6
Benda Uji 7
Benda Uji 8
Benda Uji 9
Benda Uji 10
Benda Uji 11
Benda Uji 12
Benda Uji 13
Benda Uji 14
Benda Uji 15
Benda Uji 1
Benda Uji 2
Benda Uji 3
Benda Uji 4
Benda Uji 5
Benda Uji 6
Benda Uji 7
Benda Uji 8
Benda Uji 9
Benda Uji 10
Benda Uji 11
Benda Uji 12
Benda Uji 13
10
Benda Uji 14
Benda Uji 15
Adapun data yang diperoleh dalam percobaan kuat tekan bata dapat dilihat pada Tabel 1.4
berikut ini:
Tabel 1.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bata Merah
Luas
Sample
Panjang
Lebar
Tebal
Alas
Berat
Kuat tekan
Ke -
(cm)
(cm)
(cm)
(cm2)
(gr)
(N/mm2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
21,5
22
22
21,5
21,5
21,8
22
22,2
22
22
22
22,3
21,5
21,4
22,1
10
10,3
10,3
10
10
10
10,5
10,4
10,2
10,2
10,5
10,5
10,3
9,7
10,2
3.5
3.5
3.5
3,5
3,3
3,6
3
3,4
3,7
3,5
3,5
3,5
3,5
3,7
3,3
215
226,60
226,60
215
215
215
231
230,88
224,40
224,40
231
234,15
221,45
207,58
225,42
1140
1250
1250
1350
1250
1300
1160
1210
1290
1340
1270
1100
1215
1150
1270
60
90,50
87,25
85
150
330
250
95,5
50
98,5
167
190
295
355
400
P
A
11
P = Beban ( KN atau N )
A = Luas alas ( mm2 )
Benda Uji 1
A
= 21500 mm
P
= 215 cm2
= 60 KN
P
A
60000
21500
2.79 N / mm 2
= 60000 N
Benda Uji 2
A
= 226,6 cm2
= 22660 mm2
P
= 90,5 KN
Benda Uji 3
= 226,6 cm2
= 22660 mm
A
90500
22660
3,99 N / mm 2
= 90500 N
= 87,25 KN
P
A
87250
22660
3,85 N / mm 2
= 87250 N
Benda Uji 4
A
= 215 cm
= 21500 mm2
P
P
A
85000
21500
3,95 N / mm 2
= 85 KN
= 85000 N
Benda Uji 5
A
= 21500 mm
P
= 215 cm2
= 150 KN
= 150000 N
P
A
150000
21500
6,97 N / mm 2
12
Benda Uji 6
A
= 215 cm2
= 21500 mm2
= 330 KN
P
A
330000
21500
15,34 N / mm 2
= 330000 N
Benda Uji 7
A
= 231 cm2
= 23100 mm
= 250 KN
P
A
250000
23100
10,82 N / mm 2
= 250000 N
Benda Uji 8
A
= 23088 mm
P
= 230,88 cm2
2
= 95,5 KN
P
A
95500
23088
4,14 N / mm 2
= 95500 N
Benda Uji 9
A
= 22440 mm
P
= 224,4cm2
2
= 50 KN
P
A
50000
22440
2, 22 N / mm 2
= 50000 N
Benda Uji 10
A
= 22440 mm
P
= 224,4 cm2
= 98,5 KN
= 98500 N
P
A
98500
22440
4,39 N / mm 2
13
Benda Uji 11
A
= 231 cm2
P
A
167000
23100
= 23100 mm2
P
= 167 KN
7,23 N / mm 2
= 167000 N
Benda Uji 12
A
= 234,15 cm2
= 23415 mm
= 190,5 KN
P
A
190500
23415
8,14 N / mm 2
= 190500 N
Benda Uji 13
A
= 221,45 cm2
= 22145 mm
= 295KN
P
A
295000
22145
13,32 N / mm 2
= 295000N
Benda Uji 14
A
= 20758 mm
P
= 207,58cm2
2
= 355 KN
P
A
355000
20758
17,10 N / mm 2
= 355000 N
Benda Uji 15
A
= 225,42 cm2
= 22542 mm
= 400 KN
= 400000N
P
A
400000
22542
17,74 N / mm 2
14
Sample Ke 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Beban (N)
60000
90500
87250
85000
150000
330000
250000
955000
50000
985000
1670000
1905000
295000
355000
500000
n
121,9
15
rata rata
= 8,13 N/mm2
1.8 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kita peroleh dari hasil percobaan di atas adalah:
1. Kuat tekan rata rata bata merah adalah 8,13 N/mm2.
Bahan uji 1 = 2,79 N/mm2
Bahan uji 2 = 3,99 N/mm2
Bahan uji 3 = 3,85 N/mm2
Bahan uji 4 = 3,95 N/mm2
Bahan uji 5 = 6,97 N/mm2
Bahan uji 6 = 15,34 N/mm2
Bahan uji 7 = 10,82 N/mm2
Bahan uji 8 = 4,14 N/mm2
15