Anda di halaman 1dari 14

LOGO

TLI 371
www.themegallery.com

PowerPoint Template
SUARNI S. ABUZAR, MS
Pertemuan I

1. PENDAHULUAN
2. PENGADUKAN (MIXING)

3. PENGENDAPAN (SEDIMENTASI)
4. ALIRAN MELALUI MEDIA
BERBUTIR
5. FLOTASI DAN PEMISAHAN
AEROSOL

Unit Operasi
??????

Phenomena Mills Reincke adalah era baru yang


membuka mata dunia tentang adanya kaitan
pengolahan air terhadap penurunan angka kematian
penduduk. H.F.

Mills melakukan penyaringan air sungai Merrimack, USA


sedangkan J.J. Reincke mengolah sungai Elbe, Jerman pada
tahun yang sama, 1893 (Said, 1999). Sehingga selanjutnya
menciptakan promosi akan kebutuhan pengolahan air bersih ke
seluruh dunia

Unit operasi dan unit proses disinergikan untuk


mengkondisikan pengolahan fluida agar terjadi proses
yang benar dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Untuk selanjutnya unit operasi ditujukan untuk
mempelajari dasar cara-cara pengolahan air baik air
minum maupun air buangan, penyisihan aerosol dan
partikel padat dari udara, dengan memanfaatkan sifatsifat fluida dan karakteristik fisik yang terkandung
didalamnya. Untuk itu unit operasi didukung oleh mata
kuliah dasar seperti mekanika fluida.

1. Pengolahan Air Bersih


Pengolahan yang dilakukan tergantung dari air baku
yang akan diolah. Air jernih adalah air yang secara fisis
dan kimia telah memenuhi syarat tetapi secara biologis
belum memenuhi. Sedangkan air bersih adalah air yang
telah memenuhi baik syarat fisis, kimia maupun biologis
Secara lengkap pengolahan air bersih terdiri atas:

PENGOLAHAN AIR BERSIH


Zat kimia Aluminium
sulfat (Al2(SO4)3)

Prasedime
ntasi

Desinfeksi

Koagulasi dan
Flokulasi

Filtrasi

Sedimentasi

Prasedimentasi
Pengendapan memanfaatkan gravitasi bumi dan tanpa pembubuhan zat kimia. Unit ini
dibutuhkan bila turbidity air tinggi, besar dari 7 NTU (Kawamura, 1991) dan untuk menyisihkan
partikel diskrit. Biasanya proses fisika yang notabene adalah bidang satuan operasi ini berlangsung
dalam aliran laminer.
Koagulasi dan flokulasi
Aliran air yang telah melewati unit prasedimentasi selanjutnya akan dibubuhi zat kimia
Aluminium sulfat (Al2(SO4)3). Pada unit ini terjadi satuan proses. Fungsi kimiawi tersebut untuk
menjadikan partikel koloid bermuatan. Sedangkan peran satuan operasi adalah pada proses fisis
berupa pengadukan, muatan yang berlawanan akan tergabung membentuk flok. Kondisi aliran
pada koagulasi biasanya turbulen, sedangkan pada flokulasi terjadi aliran laminer.
Sedimentasi
Flok yang terbentuk pada proses flokulasi diharapkan akan mengendap akibat gaya beratnya
sendiri pada unit sedimentasi ini. Proses fisis ini diestimasi dalam satuan operasi. Sehingga bila terjadi
pengendapan lebih dahulu pada unit sebelumnya atau sesudah unit ini maka perlu dipertanyakan
perencanaan proses flokulasi dan sedimentasinya.
Filtrasi
Air akan melewati lapisan/media berbutir sehingga diharapkan partikel yang mungkin masih ada
terbawa air olahan pada unit ini akan tersangkut pada butiran media filter. Proses fisis ini
merupakan lingkup satuan operasi.
Desinfeksi
Pembubuhan kimia desinfektan misalnya kaporit, dengan tujuan untuk membunuh bakteri
patogen. Pada unit ini terjadi satuan proses.

Gambar 1.1 Skema Pengolahan Air


Bersih

2. Pengolahan Air

Buangan

Pada air buangan, unit koagulasi/flokulasi dan filtrasi digantikan


fungsinya oleh unit biologis seperti Aerated Lagoon, Activated Sludge,
Trickling Filter dan masih ada yang lainnya. Dengan fungsi sebagai
pencampur dan penyisih dalam hal ini senyawa organik dan anorganik
melalui reaksi biokimia. Sehingga setelah diolah air buangan tidak
memperburuk kondisi badan air penerima. Berikut ini ilustrasi
pengolahan air buangan yang dimulai dari bak kontrol (1), kemudian ke
sumur pengumpul (2), lewat saluran pembawa (3) ke bak equalisasi (4)
yang dilengkapi dengan proses operasi mixing, seterusnya air buangan
diendapkan pada bak pengendap awal (5) kemudian dilakukan proses
biokimia untuk menguraiakan senyawa organik dengan memanfaatkan
mikroorganisme, proses ini tercatat sebagai satuan proses dan terjadi
misalnya pada bak triklling filter (6). Selanjutnya dilakukan
pengendapan akhir hasil proses tersebut pada bak pengendap akhir (7),
dan didesinfeksi pada bak klorinasi (8).untuk mengetahui kelayakan air
buangan tidak memberi pengaruh pada makhluk hidup, air buangan
olahan tersebut ditampung pada bak indikator (9) yang telah diisi,
biasanya ikan mas, sebelum dibuang ke drainase kota (10)/ badan air
penerima seperti sungai, danau.

Bak Kontrol

Sumur
Pengumpul

saluran
pembawa

desinfeksi
pada bak
klorinasi

Bak
Pengendap
Akhir

Bak Kontrol

Badan Air
Penerima

bak equalisasi
dengan proses
mixing

Bak
pengendap
awal

Pengolahan
biologis (mis:
Trickling Filter)

Flowchart Waste Water Treatment Plant

Anda mungkin juga menyukai