Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Tumor kelenjar lakrimal merupakan tumor dengan gambaran klinik yang
khas yaitu kelopak mata bagian atas jatuh, adanya perubahan pada garis kelopak
mata bagian atas dan bawah, dan perubahan posisi hidung. Massa fosa lakrimalis
terdiri dari proses inflamasi, neoplastik, dan gangguan struktur. Penatalaksanaan
tumor kelenjar lakrimal yang tepat, sangat penting untuk membedakan diagnosis
pasti dari benign mixed tumor pada kelenjar lakrimal agar tatalaksana awal dapat
berhasil tanpa dilakukan biopsy insisional terlebih dahulu.
Sebelumnya telah dikatakan bahwa 50% dari massa lakrimal adalah massa
epithelial dan 50% merupakan massa non epithelial.23 Data terbaru menunjukkan
bahwa lesi inflamasi dan tumor limfoid pada kelenjar lakrimal adala 2 dari 3
kasus yang lebih sering terjadi dibandingkan tumor epithelia,24,25 kasus yang
dilaporkan bahwa tumor epithelia dengan ukuran yang membesar, diperkirakan
sekitar 50% adalah benign mixed tumor, dan 50% adalah karsinoma. Sekitar
setengah dari seluruh kasus keganasan merupakan adenoid kistik karsinoma.
Insiden terjadinya tumor epithelia pada kelenjar lakrimal adalah sekitar 5-8% dari
neoplasia orbita.23,26,27
Pada tatalaksana lesi massa fosa lakrimal, mengkategorikan lesi sebelum
tindakan operatif sangat diperlukan. Kategori berdasarkan durasi dari gejala, ada
tidaknya nyeri dan dari temuan radiologis.28,29 Fase akut ditandai dengan adanya
bengkak, nyeri preorbital, kemosis atau eritematosus yang mengeras pada kelopak
mata, yang merupakan proses inflamasi baik disebabkan oleh virus, bakteri, atau
belum diketahui penyebabnya. Pada pemeriksaan CT scan akan terlihat adanya
pembesaran kelenjar lakrimal difusa dengan batas yang ireguler, sering kali
menunjukkan peningkatan kontras dan tidak ditemui perubahan pada tulang. pada
sebagian bersar kasus dacryoadenitis bacterial dapat mengalami perbaikan yang
cepat dengan antibiotic sistemik yang tepat. Inflamasi akut idiopatik dapat diterapi
dengan kortikosteroid jangka pendek. Pada kegagalan terapi setelah beberapa

minggu harus menjalani biopsy insisional, sejak episode inflamasi akut karena
dapat berhubungan dengan penyebab pasti karsinoma.28
Lesi limphoproliperatif adalah penyebab tersering dari pembengkakan
pada kelenjar lakrimal dengan gejala yang tidak terlihat dan tanpa disertai rasa
nyeri pada populasi dengan usia tua, serta sering kali dengan lesi bilateral. CT
scan menunjukkan bahwa semua tumor dibentuk dari jaringan limfoid pada
daerah sekitat struktur orbital, seperti globe dan tulang-tulang orbita tanpa
mengerupsi tulang atau menyebabkan pembesaran orbita.30
Apabila ditemukan kelopak mata bagian atas membengkak tanpa disertai
nyeri yang terjadi lebih dari 12 bulan, maka dapat dicurigai benign mixed tumor
(adenoma pleomorfik). Pada CT scan dari adenoma pleomorfik menunjukkan
gambaran tumor yang bulat sampai oval, berbatas tegas, dan tidak menginvasi
tulang. Tumor ini harus diangkat secara utuh dengan orbitotomi lateral. 28 Ketika
biopsy dilakukan sebelum dilakukan pengangkatan maka diperkirakan 32% tumor
akan mengalami rekurensi dan akan menjadi keganasan. Biosi insisional pada
adenoma pleomorfik harus dihindari. Disarankan untuk dilakukan pengangkatan
semua kapsul atau pada batas yang jelas tanpa dilakukan biopsy insisional.
Sebagian besar pasien dengan tumor ganas epithelia memiliki gambaran
klinis bengkak yang disertai nyeri pada kelopak mata yang terjadi sekitar satu
tahun.13 CT scan high resolution menunjukkan gambaran massa yang meluas ke
dinding lateral orbita dengan perluasan fossa lakrimal yang menginvasi tulang.
Kalsifikasi sangat sering dijumpai ada tumor ganas. Biopsi pada insisi transeptal
harus dilakukan pada semua pasien.

Anda mungkin juga menyukai