dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
1/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
2/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
3/294
10/11/13
Penyusun:
Dinar Saharani
Kiki Qibtiyah
Margaret Aliyatul Maimunah
Tri Nur Muthiah
Cover Layout:
Rommy_malchan
Percetakan:
Paramuda
Diterbitkan oleh:
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
4/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
5/294
10/11/13
KATA PENGANTAR
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
6/294
10/11/13
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah serta Inayah-Nya kepada kita semua, sehingga pelaksanaan
Konferensi Besar IPPNU pada tanggal 6 - 9 November 2008 M/ 8 - 11 Dzulqadah 1429 H di
Wisma Wiladatika Cibubur Jakarta Timur telah berlangsung dengan sukses dan lancar.
Konferensi Besar (KONBES) IPPNU telah menetapkan beberapa hasil keputusan yang telah
disepakati, yaitu Materi Pedoman Pelaksanaan Organisasi dan Administrasi (PPOA), Citra Diri
dan Pola Dasar Perjuangan Organisasi (PDPO), Mekanisme Kaderisasi dan KKP, Materi
Pedoman Lembaga Konseling Pelajar, serta Rekomendasi sebagai acuan dasar bagi
organisasi IPPNU. Oleh Karena itu, PP IPPNU periode 2006-2009 memandang penting untuk
segera menerbitkan buku hasil KONBES.
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya KONBES dan terealisasinya
penerbitan buku pedoman ini, Semoga seluruh pihak yang membantu pelaksanaan KONBES
dan penerbitan buku ini mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Selanjutnya, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) berharap semoga
penerbitan buku hasil KONBES ini dapat menjadi pedoman dan membantu seluruh pengurus
IPPNU dan anggota IPPNU di seluruh tingkatan dalam mengelola dan mengembangkan
organisasi IPPNU.
Demikian persembahan PP IPPNU periode 2006-2009, Semoga dapat dipergunakan
dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi suksesnya organisasi IPPNU ke depan,
sebagaimana yang telah dicita-citakan dan diamanahkan dalam KONBES.
Jakarta,
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
7/294
10/11/13
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
DAFTAR ISI
PENGANTAR
DAFTAR ISI
1.
BAGIAN A
PETUNJUK PELAKSANAAN ORGANISASI
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
8/294
10/11/13
2.
BAGIAN B
PETUNJUK PELAKSANAAN ADMINISTRASI
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
9/294
10/11/13
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
Bab X
Bab XI
Bab XII
Bab XIII
Bab XIV
Bab XV
3.
BAGIAN C
ALAT-ALAT KELENGKAPAN
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
10/294
10/11/13
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
Bab X
Bab XI
Bab XII
Bab XIII
Citra Diri
Citra Diri IPPNU
Pola Dasar Perjuangan Organisasi IPPNU
Tentang
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
11/294
10/11/13
NOMOR: 03/Konbes/IPPNU/XIV/XI/2008
Bismillahirrahmanirrahim
Memperhatikan : Permusyawaratan dalam Konbes IPPNU yang membahas hasil sidang komisi
PPOA
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Petunjuk Pelaksana Organisasi Administrasi (PPOA) sebagaimana dimaksud dalam
Sidang Konbes ditetapkan sebagai pedoman PPOA;
2. Petunjuk Pelaksana sebagaimana dimaksud pada diktum lampiran keputusan ini secara lengkap dan
terinci tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari keputusan ini;
3. Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam keputusan ini adalah pedoman yang mengikat
IPPNU secara nasional dalam melaksanakan aktivitas organisasi dan
administrasi;
4. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
12/294
10/11/13
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 9 November 2008
PIMPINAN SIDANG KOMISI PPOA
KONFERENSI BESAR [KONBES] IPPNU
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
13/294
10/11/13
BAGIAN A
PETUNJUK PELAKSANAAN ORGANISASI
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
14/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
15/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
16/294
10/11/13
BAGIAN A
PETUNJUK PELAKSANAAN ORGANISASI
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
17/294
10/11/13
BAGIAN A
PETUNJUK PELAKSANAAN ORGANISASI
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
Dalam Petunjuk Pelaksanaan Organisasi dan Administrasi (PPOA) ini yang dimaksud dengan:
1.
Pimpinan Pusat, selanjutnya disebut PP, adalah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri
Nahdlatul Ulama.
2. Pimpinan Wilayah, selanjutnya disebut PW, adalah Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri
Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia.
3. Pimpinan Cabang, selanjutnya disebut PC, adalah Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri
Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia.
4. Pimpinan Anak Cabang, selanjutnya disebut PAC, adalah Pimpinan Anak Cabang Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia.
5.
Pimpinan Ranting, selanjutnya disebut PR, adalah Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Putri
Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia.
6.
7. Pimpinan Komisariat, selanjutnya disebut PK, adalah Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar
Putri Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
18/294
10/11/13
8. Pimpinan Cabang Istimewa, selanjutnya disebut PCI, adalah Pimpinan Cabang Istimewa
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia.
9.Koordinator wilayah, selanjutnya disingkat Korwil, adalah jabatan non-struktural yang ada di
Pimpinan Pusat untuk membantu ketua umum dalam mengkoordinasikan Pimpinan
Wilayah.
1
0.Koordinator daerah, selanjutnya disingkat Korda, adalah jabatan non-struktural yang ada di
Pimpinan Wilayah untuk membantu ketua dalam mengkoordinasikan Pimpinan Cabang.
1
1. Koordinator kecamatan, selanjutnya disingkat Korcam, adalah jabatan non-struktural yang
ada di Pimpinan Cabang untuk membantu ketua dalam mengkoordinasikan Pimpinan
Anak Cabang.
1
2.
Koordinator kawasan adalah jabatan non-struktural yang ada di Pimpinan Anak Cabang
untuk membantu ketua dalam mengkoordinasikan Pimpinan Ranting dan Pimpinan
Komisariat.
1
3.
1
4.
Perangkapan Jabatan adalah merangkap jabatan pada kepengurusan yang lain dalam
IPPNU, Badan Otonom NU dan OKP yang sejawat atau dalam organisasi atau lembaga
yang bertentangan faham dengan landasan idiil serta garis perjuangan IPPNU serta dalam
Partai Politik dan organisasi yang berafiliasi ke Partai Politik tertentu.
1
5.
1
6.
1
7.
1
8.
Demisioner adalah Pernyataan berhentinya pengurus secara resmi pada akhir masa
jabatannya atau secara otomatis karena vakum di hadapan peserta Kongres, Konferensi/
Rapat Anggota.
1
9.
2
0. Pemilihan ulang adalah pemilihan ulang ketua akibat terjadinya pembatalan ketua terpilih
hasil Konferensi/Rapat Anggota.
2
1.
Pendirian Organisasi adalah tahapan langkah yang harus ditempuh dalam proses
pembentukan kepengurusan IPPNU, baik di tingkat PW, PC, PAC, maupun PRdan PK.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
19/294
10/11/13
2
2. Pelantikan adalah upacara pengambilan ikrar jabatan yang menandai pengesahan suatu
kepengurusan untuk menjalankan tugas organisasi.
2
3.
2
4.
Perencanaan program adalah proses menentukan dan menyusun program kerja yang
tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia.
2
5.
Strategic planning, selanjutnya disebut SP, adalah sebuah metode untuk melakukan
perencanaan program strategis dengan mendasarkan pada visi, masalah maupun peluang
yang ada.
2
6. Rapat adalah rapat yang diselenggarakan oleh kepengurusan IPPNU di semua tingkatan
2
7.Persidangan adalah persidangan pada Kongres, Konferensi Wilayah, Konferensi Cabang,
Konferensi Anak Cabang dan Rapat Anggota.
2
8.
2
9.
Peraturan adalah aturan-aturan organisasi yang berisi tentang sifat dan tujuan dan
merupakan legitimasi serta ketentuan hukum tertinggi yang harus ditaati oleh IPPNU.
3
0.
Keputusan adalah ketentuan organisasi yang berisi hal-hal yang bersifat penetapan dan
memiliki kekuatan hukum
3
1.
3
2. Siaran adalah penjelasan tertulis sebagai pernyataan sikap resmi organisasi atas sesuatu
hal atau peristiwa tertentu.
3
3. Notulen adalah catatan singkat/rangkuman tentang pembicaraan, uraian, ceramah, rapat,
perdebatan dan lain-lain yang dimaksudkan untuk menjadi peringatan-peringatan atau
bahan bagi langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.
3
4.
3
5.
Arsip adalah kumpulan-kumpulan yang terjadi karena pekerjaan aksi, transaksi, tindak
tanduk dokumentasi yang disimpan sehingga pada tiap saat dibutuhkan dapat disiapkan
3
6. Surat bersama adalah surat yang dikeluarkan atas nama IPPNU dengan Banom NU atau
OKP.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
20/294
10/11/13
3
7.
Lambang organisasi adalah identitas IPPNU yang berbentuk Logo, dan dipakai dalam
berbagai atribut organisasi seperti : Vandel, Lencana, Bendera, Pakaian Resmi, Pakaian
Olah Raga, dan Kartu Tanda Anggota..
3
8.
3
9.
4
0.
Pakaian resmi adalah pakaian almamater IPPNU yang digunakan dalam acara-acara
tertentu.
4
1.
4
2.
Kartu tanda anggota, selanjutnya disebut KTA, adalah kartu identitas yang menjadi bukti
atau tanda keanggotaan IPPNU.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud
Pasal 3
Tujuan
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
21/294
10/11/13
1.
2.
3.
BAB III
RUANG LINGKUP ORGANISASI
Pasal 4
Cakupan
Petunjuk Pelaksanaan Organisasi & Administrasi ini mencakup beberapa bagian dalam
penyelenggaraan organisasi yang meliputi:
1.
2.
3.
Perlengkapan Organisasi
BAB IV
PIMPINAN PUSAT
Pasal 5
Singkatan dan Kedudukan
1.
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama disingkat PP. IPPNU (selanjutnya
disebut dengan PP).
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
22/294
10/11/13
2.
Pasal 6
Daerah Kerja
Daerah kerja (yurisdiksi) Pimpinan Pusat meliputi seluruh wilayah/kekuasaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan luar negeri di mana cabang istimewa berada.
Pasal 7
Susunan Pengurus
1. Susunan pengurus Pimpinan Pusat terdiri dari: Pelindung, Dewan Pembina, Ketua Umum,
8 (delapan) orang Ketua, Sekretaris Umum dan 8 (delapan) orang Sekretaris, Bendahara
Umum dan 4 (empat) orang Bendahara, Departemen-departemen dan Lembaga sesuai
dengan kebutuhan.
2.
3.
Dewan Pembina adalah Alumni Pimpinan IPPNU atau orang yang dianggap berjasa
terhadap IPPNU sesuai dengan PRT pasal 20 ayat 2 dan/atau ditentukan menurut
kebijakan Pimpinan Pusat sepanjang tidak bertentangan dengan PD-PRT.
4. Ketua Umum sebagai mandataris Kongres dipilih oleh Kongres, disertai tugas menyusun
personalia lengkap PP.
5.
Pengurus Harian PP dipilih dan atau diangkat oleh Ketua Umum terpilih dengan Tim
Formatur.
6.
Anggota Pengurus lengkap PP diangkat oleh ketua umum terpilih bersama dengan
Pengurus Harian PP.
7.
8. Pengurus pimpinan pusat adalah hasil rekomendasi pimpinan wilayah dan pengurus pusat
demisioner.
9.
Tugas masing-masing pengurus selanjutnya diatur dalam peraturan tata kerja PP.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
23/294
10/11/13
Pasal 8
Domisili Pengurus
1.
Ketua Umum, Sekretaris umum, dan Bendahara umum harus bersedia berdomisili di
Ibukota Indonesia (Jakarta)
2.
Bagi Pengurus lengkap Pimpinan Pusat IPPNU selain ayat 1, seyogyanya bersedia
berdomisili di Ibu Kota Indonesia (Jakarta).
Pasal 9
Tugas, Hak dan Kewajiban
1.
Tugas secara umum PP adalah bertanggung jawab menjalankan kewajiban yang telah
diamanatkan Kongres ke dalam maupun keluar.
2.
PP bertanggungjawab terhadap dan atas nama organisasi keluar dan ke dalam secara
nasional kepada Kongres.
5.
6.
7.
8.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
24/294
10/11/13
BAB V
TATA KERJA PENGURUS HARIAN PP
Pasal 10
Ketua Umum
2.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
25/294
10/11/13
4.
5.
6.
3.
4.
5.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dalam ayat 1-4 Ketua Umum dibantu oleh
Pengurus harian.
Pasal 11
Ketua I
Pengurus harian yang membawahi tiap departemen sesuai dengan bidang koordinasi
yang ditetapkan PP.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
26/294
10/11/13
2.
3.
4.
Mewakili atau menggantikan Ketua Umum apabila berhalangan, sesuai dengan bidang
garap organisasi.
2.
3. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua Umum dalam mengangkat atau
memberhentikan personil kepengurusan PP yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah keorganisasiannya.
4.Menandatangani surat-surat sesuai dengan bidangnya atau jika Ketua Umum berhalangan.
4.
5.
6.
Pasal 12
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
27/294
10/11/13
Ketua II
1
.
2
.Pemegang policy dan koordinator pelaksana program PP sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
3
.
4
.
2.
3. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua Umum dalam mengangkat atau
memberhentikan personil kepengurusan PP yang dipandang tidak dapat
menjalankan amanah keorganisasiannya.
4.Menandatangani sural-surat sesuai dengan bidangnya atau jika Ketua Umum berhalangan.
2
.
3
. Mengendalikan dan memantau pelaksanaan program-program PP yang
sesuai dengan bidangnya masing- masing selama masa khidmat.
4
. Mengevaluasi program-program yarg telah dilaksanakan sesuai dengan
bidangnya.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
28/294
10/11/13
5
.
6
. Melakukan koordinasi, pendampingan, dan monirtoring secara intensive
terhadap zona yang ditentukan melalui rapat kerja PP.
Pasal 13
Ketua III
Pengurus harian yang membawahi tiap departemen sesuai dengan bidang koordinasi
yang ditetapkan PP.
2.
3.
4.
2.
3. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua Umum dalam mengangkat atau
memberhentikan personil kepengurusan PP yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah keorganisasianya.
4.Menandatangani surat-surat sesuai dengan bidangnya atau jika Ketua Umum berhalangan.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
29/294
10/11/13
4.
5.
6.
Pasal 14
Ketua IV
Pengurus harian yang membawahi tiap departemen sesuai dengan bidang koordinasi
yang ditetapkan PP.
2.
3.
4.
2.
3. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua Umum dalam mengangkat atau
memberhentikan personil kepengurusan PP yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah keorganisasianya.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
30/294
10/11/13
4.Menandatangani surat-surat sesuai dengan bidangnya atau jika Ketua Umum berhalangan.
4.
5.
6.
Pasal 15
Ketua V
Pengurus harian yang membawahi tiap departemen sesuai dengan bidang koordinasi
yang ditetapkan PP.
2.
3.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
31/294
10/11/13
2.
3. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua Umum dalam mengangkat atau
memberhentikan personil kepengurusan PP yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah keorganisasianya.
4.Menandatangani surat-surat sesuai dengan bidangnya atau jika Ketua Umum berhalangan.
Membantu Ketua Umum dalam menjalankan tugas-tugas bidang Pesantren dan Sosial
Kemasyarakatan.
4.
5.
6.
Pasal 16
Ketua VI
Pengurus harian yang membawahi tiap departemen sesuai dengan bidang koordinasi
yang ditetapkan PP.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
32/294
10/11/13
2.
3.
4.
2.
3. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua Umum dalam mengangkat atau
memberhentikan personil kepengurusan PP yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah keorganisasianya.
4.Menandatangani surat-surat sesuai dengan bidangnya atau jika Ketua Umum berhalangan.
Membantu Ketua Umum dalam menjalankan tugas-tugas bidang Budaya dan Olahraga.
4.
5.
6.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
33/294
10/11/13
Pasal 17
Ketua VII
Pengurus harian yang membawahi tiap departemen sesuai dengan bidang koordinasi
yang ditetapkan PP.
2.
3.
4.
2.
3. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua Umum dalam mengangkat atau
memberhentikan personil kepengurusan PP yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah keorganisasianya.
4.Menandatangani surat-surat sesuai dengan bidangnya atau jika Ketua Umum berhalangan.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
34/294
10/11/13
5.
6.
Pasal 18
Ketua VIII
Pengurus harian yang membawahi tiap departemen sesuai dengan bidang koordinasi
yang ditetapkan PP.
2.
3.
4.
2.
3. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua Umum dalam mengangkat atau
memberhentikan personil kepengurusan PP yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah keorganisasianya.
4.Menandatangani surat-surat sesuai dengan bidangnya atau jika Ketua Umum berhalangan.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
35/294
10/11/13
4.
5.
6.
Pasal 19
Sekretaris I
2.
2. Menggantikan atau mewakili Sekretaris Umum apabila berhalangan sesuai dengan urutan
tingkatan jabatan atau bidang tugasnya masing-masing.
3.
4.
5.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
36/294
10/11/13
2.
3.
4. Dalam menjalankan tugasnya bertatanggung jawab kepada Ketua I dan Sekreteris Umum
selama masa khidmat.
Pasal 20
Sekretaris II
a. Status dan Kedudukan
1.
2.
2. Menggantikan atau mewakili Sekretaris Umum apabila berhalangan sesuai dengan urutan
tingkatan jabatan atau bidang tugasnya masing-masing.
3.
4.
5.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
37/294
10/11/13
2.
3.
4. Dalam menjalankan tugasnya bertatanggung jawab kepada Ketua II dan Sekreteris Umum
selama masa khidmat.
Pasal 21
Sekretaris III
2.
2. Menggantikan atau mewakili Sekretaris Umum apabila berhalangan sesuai dengan urutan
tingkatan jabatan atau bidang tugasnya masing-masing.
3.
4.
Bersama-sama ketua III membawahi departemen yang sesuai dengan bidang tugasnya.
5.
2.
Membantu pelaksanaan tugas Ketua III sesuai dengan tugas dan kewajibannya.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
38/294
10/11/13
4. Dalam menjalankan tugasnya bertatanggung jawab kepada Ketua III dan Sekreteris Umum
selama masa khidmat.
Pasal 22
Sekretaris IV
2.
2. Menggantikan atau mewakili Sekretaris Umum apabila berhalangan sesuai dengan urutan
tingkatan jabatan atau bidang tugasnya masing-masing.
3.
5.
2.
3.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
39/294
10/11/13
Pasal 23
Sekretaris V
2.
2. Menggantikan atau mewakili Sekretaris Umum apabila berhalangan sesuai dengan urutan
tingkatan jabatan atau bidang tugasnya masing-masing.
3.
4.
5.
2.
3.
4.Dalam menjalankan tugasnya bertatanggung jawab kepada Ketua V dan Sekreteris Umum
selama masa khidmat.
Pasal 24
Sekretaris VI
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
40/294
10/11/13
2.
2. Menggantikan atau mewakili Sekretaris Umum apabila berhalangan sesuai dengan urutan
tingkatan jabatan atau bidang tugasnya masing-masing.
3.
5.
2.
3.
4.
Pasal 25
Sekretaris VII
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
41/294
10/11/13
1.
2.
2. Menggantikan atau mewakili Sekretaris Umum apabila berhalangan sesuai dengan urutan
tingkatan jabatan atau bidang tugasnya masing-masing.
3.
4. Bersama-sama ketua VII membawahi departemen yang sesuai dengan bidang tugasnya.
Menandatangani surat-surat sesuai dengan bidang tugasnya.
5.
2.
Membantu pelaksanaan tugas Ketua VII sesuai dengan tugas dan kewajibannya.
3.
4.
Dalam menjalankan tugasnya bertatanggung jawab kepada Ketua VII dan Sekreteris
Umum selama masa khidmat
Pasal 26
Sekretaris VIII
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
42/294
10/11/13
1.
2.
2. Menggantikan atau mewakili Sekretaris Umum apabila berhalangan sesuai dengan urutan
tingkatan jabatan atau bidang tugasnya masing-masing.
3.
4. Bersama-sama ketua VIII membawahi departemen yang sesuai dengan bidang tugasnya.
Menandatangani surat-surat sesuai dengan bidang tugasnya.
5.
2.
Membantu pelaksanaan tugas Ketua VIII sesuai dengan tugas dan kewajibannya.
3.
4.
Dalam menjalankan tugasnya bertatanggung jawab kepada Ketua VIII dan Sekreteris
Umum selama masa khidmat.
Pasal 27
Bendahara Umum
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
43/294
10/11/13
4.Menandatangani surat-surat yang berkenaan dengan keuangan bersama Ketua Umum dan
Sekretaris Umum.
Mengusahakan sumber keuangan organisasi yang halal dan tidak mengikat melalui
persetujuan Ketua Umum.
2.
3.
4.
7.
Pasal 28
Bendahara I
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
44/294
10/11/13
2.
2.Menggantikan dan mewakili bendahara umum apabila berhalangan, menurut urutan tingkat
jabatannya.
3.
Bersama-sama bendahara umum, ketua I dan ketua II serta sekretaris I dan sekretaris II,
menyusun dan menetapkan anggaran belanja dan kebijakan keuangan sesuai dengan
bidangnya.
4. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua Umum dalam mengangkat dan
memberhentikan personil kepengurusan PP yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah keorganisasiannya.
2. Bersama-sama ketua I dan ketua II serta sekretaris I dan sekretaris II melakukan evaluasi
terhadap semua kegiatan secara berkala.
3.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
45/294
10/11/13
2.Menggantikan dan mewakili bendahara umum apabila berhalangan, menurut urutan tingkat
jabatannya.
3. Bersama-sama bendahara umum, ketua III dan IV serta sekretaris III dan IV, menyusun dan
menetapkan anggaran belanja dan kebijakan keuangan sesuai dengan bidangnya.
4. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua Umum dalam mengangkat dan
memberhentikan personil kepengurusan PP yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah keorganisasiannya.
2.
Bersama-sama ketua III dan IV serta sekretaris III dan IV melakukan evaluasi terhadap
semua kegiatan secara berkala.
3.
2.
2.Menggantikan dan mewakili bendahara umum apabila berhalangan, menurut urutan tingkat
jabatannya.
3.Bersama-sama bendahara umum, ketua V dan VI serta sekretaris V dan VI, menyusun dan
menetapkan anggaran belanja dan kebijakan keuangan sesuai dengan bidangnya.
4. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua Umum dalam mengangkat dan
memberhentikan personil kepengurusan PP yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah keorganisasiannya.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
46/294
10/11/13
2.
3.
2.
2.Menggantikan dan mewakili bendahara umum apabila berhalangan, menurut urutan tingkat
jabatannya.
3. Bersama-sama bendahara umum, ketua VII dan VIII serta sekretaris VII dan VIII, menyusun
dan menetapkan anggaran belanja dan kebijakan keuangan sesuai dengan bidangnya.
4. Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua Umum dalam mengangkat dan
memberhentikan personil kepengurusan PP yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah keorganisasiannya.
2. Bersama-sama ketua VII dan VIII serta sekretaris VII dan VIII melakukan evaluasi terhadap
semua kegiatan secara berkala.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
47/294
10/11/13
3.
BAB VI
TATA KERJA PENGURUS DEPARTEMEN DAN LEMBAGA PP
Pasal 32
Departemen Pengembangan Organisasi
Pengurus PP.
2.
2.
3.
Menyusun dan mengembangkan program kerja formal dan informal yang sesuai dan
menyentuh pada kebutuhan organisasi secara berkala selama masa khidmat.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
48/294
10/11/13
3.
Pasal 33
Departemen Pendidikan, Pengkaderan,
dan Pengembangan SDM
Pengurus PP.
2.
2.
3.
Menyusun dan mengembangkan program kerja formal dan informal yang sesuai dan
menyentuh pada kebutuhan organisasi secara berkala selama masa khidmat.
4.
Pasal 34
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
49/294
10/11/13
Pengurus PP.
2.
2.
3.
Menyusun dan mengembangkan program kerja formal dan informal yang sesuai dan
menyentuh pada kebutuhan organisasi secara berkala selama masa khidmat.
4.
Pasal 35
Departemen Humas dan Luar Negeri
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
50/294
10/11/13
Pengurus PP.
2.
2.
3.
Menyusun dan mengembangkan program kerja formal dan informal yang sesuai dan
menyentuh pada kebutuhan organisasi secara berkala selama masa khidmat.
4.
Menyusun dan mengembangkan alternatif program Humas dan Luar Negeri baik secara
formal maupun informal yang lebih menyentuh dan terarah pada kebutuhan organisasi
secara berkala selama masa khidmat.
Pasal 36
Departemen Hubungan Pesantren dan
Sosial Kemasyarakatan
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
51/294
10/11/13
Pengurus PP.
2.
Menyusun dan mengembangkan program kerja formal dan informal yang sesuai dan
menyentuh pada kebutuhan organisasi secara berkala selama masa khidmat.
4.
Pasal 37
Departemen Budaya dan Olah raga
Pengurus PP.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
52/294
10/11/13
Menyusun dan mengembangkan program kerja formal dan informal yang sesuai dan
menyentuh pada kebutuhan organisasi secara berkala selama masa khidmat.
4.
Menyusun dan mengembangkan alternatif program Budaya dan Olahraga baik secara
formal maupun informal yang lebih menyentuh dan terarah pada kebutuhan organisasi
secara berkala selama masa khidmat.
1.
3.
Pasal 38
Departemen Ekonomi dan Kewirausahaan
Pengurus PP.
2.
2. Bersama-sama ketua VII menyusun dan menetapkan kebijakan operasional program yang
sesuai dengan departemennya.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
53/294
10/11/13
3.
Menyusun dan mengembangkan program kerja formal dan informal yang sesuai dan
menyentuh pada kebutuhan organisasi secara berkala selama masa khidmat.
4.
1.
3.
Pasal 39
Departemen Komunikasi dan Informatika
Pengurus PP.
2.
2.Bersama-sama ketua VIII menyusun dan menetapkan kebijakan operasional program yang
sesuai dengan departemennya.
3.
Menyusun dan mengembangkan program kerja formal dan informal yang sesuai dan
menyentuh pada kebutuhan organisasi secara berkala selama masa khidmat.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
54/294
10/11/13
1.
Pasal 40
Lembaga KKP
2.
Menyusun dan menetapkan tata kerja lembaga KKP bersama ketua umum.
2.
3.
2. Membentuk jaringan kerja dengan lembaga/instansi lain yang bersifat lintas sektoral untuk
mewujudkan terlaksananya program lembaga KKP
3.
Dalam menjalankan tugasnya, ketua lembaga KKP bertanggung jawab kepada ketua
umum.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
55/294
10/11/13
Pasal 41
Lembaga Litbang (Penelitihan dan Pengembangan)
2.
Menyusun dan menetapkan tata kerja lembaga penelitian dan pengembangan bersama
ketua umum.
Pasal 42
Lembaga Konseling Pelajar Putri
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
56/294
10/11/13
2
.
1
.
2
. Membuat program kerja pengembangan lembaga KPP bersama ketua
umum.
3
.Mengeluarkan surat-surat yang berkaitan dengan kegiatan lembaga KPP
dengan sepengetahuan ketua umum.
2
.
3
.
Pasal 43
KOORDINATOR WILAYAH
1. Koordinator wilayah dijabat oleh para ketua PP yang ditetapkan melalui mekanisme kerja
Pimpinan Pusat.
2.
3.
Pembagian wilayah dampingan bisa didasarkan pada zona geografis yang selanjutnya
diatur dengan Keputusan Pimpinan Pusat.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
57/294
10/11/13
BAB VII
PIMPINAN WILAYAH
Pasal 44
Singkatan, Kedudukan dan Daerah Kerja
1. Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama disingkat PW IPPNU (selanjutnya
disebut PW)
2.
3.
Pasal 45
Susunan Pengurus
1
.
2
.
3
.
4
.
5
. Anggota pengurus harian PW dipilih dan/atau diangkat oleh ketua terpilih
dan anggota team formatur konferensi wilayah.
6
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
58/294
10/11/13
7
. Setiap pergantian pengurus yang dibentuk dan disusun dalam keadaan
luar biasa, harus dimintakan pengesahannya kepada PP dengan
rekomendasi PW NU, disertai dengan berita acara pembentukannya.
8
.
9
.
Pasal 46
Domisili Pengurus
1
.
2
. Pengurus Pimpinan Wilayah IPPNU seyogyanya bersedia berdomisili di
ibuKota Propinsi yang dipimpinnya.
Pasal 47
Tugas, Hak dan Kewajiban
1
. PW bertugas menjalankan kebijaksanaan PP dan keputusan Konferensi
Wilayah serta mengkoordinir pelaksanaan peraturan-peraturan yang
dilakukan oleh Pimpinan Cabang.
2
.
3
. Memberikan laporan secara periodik kepada PP dan PW NU setempat.
4
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
59/294
10/11/13
BAB VIII
TATA KERJA PENGURUS HARIAN PW
Pasal 48
Ketua
2.
3.
4.
3
.
4
.Mengatasnamakan organisasi dalam segala kegiatan PW baik ke dalam
maupun keluar.
5
.
6
. Menandatangani surat-surat yang bersifat umum, baik ke dalam maupan
keluar atas nama organisasi.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
60/294
10/11/13
1.
2.
3.
4. Mengevaluasi secara umum program PW dan kegiatan-kegiatan (tahunan) yang telah dan
atau hendak dilaksanakan selama masa khidmat.
5.
6.Bertanggung jawab terhadap segala tindakan dan kebijaksanaan organisasi secara umum
kepada Konferensi Wilayah.
Pasal 49
Wakil Ketua I
Departemen Pengembangan Organisasi dan Komisariat
2.
2
.
3
.
4
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
61/294
10/11/13
5
.
3.
4.
5.
Pasal 50
Wakil Ketua II
Departemen Pendidikan, Pengkaderan dan Pengembangan SDM
2
.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
62/294
10/11/13
3.
2
.
3
. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program-program PW yang berada di
bawah koordinasinya.
4
. Mengevaluasi program-program (tahunan) yang telah dan/atau hendak dilaksanakan
selama masa khidmat.
Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada Ketua.
5
.
Pasal 51
Wakil Ketua III
Departemen Budaya dan Olahraga
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
63/294
10/11/13
5
.Melakukan koordinasi, pendampingan, dan monitoring secara intensif terhadap zona
yang ditentukan melalui mekanisme rapat kerja Pimpinan Wilayah.
2
.
3
.
4
.
5
.
Pasal 52
Wakil ketua IV
Departemen Hubungan Pesantren dan Sosial Kemasyarakatan
Dan departemen jaringan, komunikasi, dan informatika
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
64/294
10/11/13
1.
2.
2.
3.
4.
5.
Pasal 53
Wakil ketua IV
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
65/294
10/11/13
2.
5
.Melakukan koordinasi, pendampingan, dan monitoring secara intensif terhadap zona
yang ditentukan melalui mekanisme rapat kerja Pimpinan Wilayah.
3
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
66/294
10/11/13
4
.
5
.
Pasal 54
Sekretaris
2.
2
.
3
.
4
. Menandatangani surat-surat yang bersifat umum menyangkut intern dan
ekstern organisasi.
Mendampingi Ketua dalam menjalankan kebijakan organisasi serta
mewakilinya jika berhalangan.
5
.
2
. Mengatur dan menertibkan sistem administrasi (kesekretariatan) secara
umum.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
67/294
10/11/13
3
.
4
.
5
.
Pasal 55
Wakil Sektetaris I
1.
2
.
3
.
4
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
68/294
10/11/13
4. Membuat surat-surat sesuai dengan Departemen atau koordinasi Wakil Ketua I dan Wakil
Ketua II.
5. Bersama-sama Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II mengevaluasi semua kegiatan (tahunan)
yang telah dan/atau akan dilaksanakan selama masa khidmat.
6. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab pada Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, dan
Sekretaris.
Pasal 56
Wakil Sekretaris II
2
.Pemegang kebijaksanaan khusus administrasi PW sesuai dengan status
dan kedudukan Wakil Ketua III dan Wakil Ketua IV.
2. Menggantikan atau mewakili Sekretaris apabila berhalangan sesuai dengan urutan tingkat
jabatan masing-masing.
3.
4. Bersama-sama Wakil Ketua III dan Wakil Ketua IV membawahi Departemen Budaya dan
Olahraga, Departemen Hubungan Pesantren dan Sosial Kemasyarakatan, serta
Departemen Jaringan, Komunikasi, dan Informatika.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
69/294
10/11/13
2
. Melaksanakan tugas keadiministrasian sesuai dengan departemen atau Koordinasi
Wakil Ketua III dan Wakil Ketua IV.
3
. Mendampingi Wakil Ketua III dan Wakil Ketua IV dalam melaksanakan tugas-tugas
organisasi.
4
. Membuat surat-surat sesuai dengan Departemen atau koordinasi Wakil Ketua III dan
Wakil Ketua IV.
5
.
Bersama-sama Wakil Ketua III dan Wakil Ketua IV, mengevaluasi semua kegiatan
(tahunan) yang telah dan/atau akan dilaksanakan selama masa khidmat.
6
. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab pada Wakil Ketua III, Wakil Ketua
IV, dan Sekretaris.
Pasal 57
Bendahara
2.
2.
3.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
70/294
10/11/13
5.
Mengusahakan sumber keuangan organisasi yang halal dan tidak mengikat melalui
persetujuan Ketua.
2.
5.
6.
Dalam pelaksanaan tugasnya bendahara dibantu oleh Bendahara I dan Bendahara II.
Pasal 58
Wakil Bendahara I
2.
Pemegang kebijaksanaan urnum di bidang keuangan PW, sesuai dengan status dan
kedudukan Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II.
1
.
2
.Menggantikan dan mewakili bendahara jika berhalangan, menurut tingkat
jabatan.
3
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
71/294
10/11/13
4
.
3.
4.
Bersama Wakil Ketua I, Wakil Ketua II serta Wakil Sekretaris I mengevaluasi semua
kegiatan (tahunan) yang telah dan/atau akan dilaksanakan selama masa khidmat sesuai
dengan departemennya.
Pasal 59
Wakil Bendahara II
2
.
2
.
3
.
Bersama bendahara dan Wakil Ketua III, Wakil Ketua IV, dan Wakil Ketua V serta
Sekretaris II merumuskan dan menetapkan anggaran belanja dan pendapatan
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
72/294
10/11/13
keuangan sesuai dengan departemen dan/atau koordinator program Wakil Ketua III,
Wakil Ketua IV, dan Wakil Ketua V.
4
.
3.
4.
Bersama Wakil Ketua III, Wakil Ketua IV, Wakil Ketua V, serta Wakil Sekretaris II
mengevaluasi semua kegiatan (tahunan) yang telah dan/atau akan dilaksanakan selama
masa khidmat sesuai dengan departemennya.
BAB IX
TATA KERJA DEPARTEMEN DAN LEMBAGA PW
Pasal 60
Departemen Pengembangan Organisasi dan Komisariat
Pengurus PW.
2
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
73/294
10/11/13
1
. Menyusun dan merumuskan langkah-langkah operasional program hasil
konferensi wilayah yang berkaitan dengan Pengembangan Organisasi
dan Komisariat.
2
.
3
.
2
.
3
.
Pasal 61
Departemen Pendidikan, Pengkaderan, dan Pengembangan SDM
Pengurus PW.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
74/294
10/11/13
1.
3.
Pasal 62
Departemen Budaya dan Olahraga
Pengurus PW.
2
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
75/294
10/11/13
1.
3.
Pasal 63
Departemen Hubungan Pesantren dan Sosial Kemasyarakatan
Pengurus PW.
2
.Pelaksana program khusus PW, pada Departemen Hubungan Pesantren
dan Sosial Kemasyarakatan.
Pasal 64
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
76/294
10/11/13
1.
2.Pelaksana program khusus PW, pada Departemen Jaringan, Komunikasi, dan Informatika.
1.
3.
Pasal 65
Lembaga KKP
2
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
77/294
10/11/13
2.
3.
2. Membentuk jaringan kerja dengan lembaga/instansi lain yang bersifat lintas sektoral untuk
mewujudkan terlaksananya program lembaga KKP
3.
Dalam menjalankan tugasnya, ketua lembaga KKP bertanggung jawab kepada Ketua.
Pasal 66
Lembaga Litbang (Penelitihan dan Pengembangan)
2.
Menyusun dan menetapkan tata kerja lembaga Penelitian dan Pengembangan bersama
Ketua.
2.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
78/294
10/11/13
Pasal 67
Lembaga Konseling Pelajar Putri (KPP)
2.
2.
3.
2. Membentuk jaringan kerja dengan lembaga/instansi lain yang bersifat lintas sektoral untuk
mewujudkan terlaksananya program lembaga KPP
3.
Dalam menjalankan tugasnya, ketua lembaga KPP bertanggung jawab kepada Ketua.
Pasal 68
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
79/294
10/11/13
KOORDINATOR DAERAH
1. Koordinator daerah dijabat oleh para wakil ketua PW yang dtentukan melalui mekanisme
kerja Pimpinan Wilayah.
2.
3.
Pembagian daerah dampingan bisa didasarkan pada zona geografis yang selanjutnya
akan diatur melalui Keputusan Pimpinan Wilayah.
4.
BAB X
PIMPINAN CABANG
Pasal 69
Singkatan Kedudukan dan Daerah Kerja
1.
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri-Putri Nahdlatul Ularna disingkat PC. IPPNU
(selanjumya cukup disebut PC).
2.
Pasal 70
Susunan Pengurus
1.
Susunan pengurus PC terdiri dari: Pelindung, Dewan Pembina, Ketua, 4 (empat) Wakil
Ketua, Sekretaris, 2 (dua) orang Wakil Sekretaris, Bendahara dan 2 (dua) Wakil
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
80/294
10/11/13
3.
Dewan Pembina adalah alumni pimpinan IPPNU atau orang yang dianggap mampu dan
berjasa terhadap IPPNU sesuai dengan PRT pasal 20 ayat 2 atau atas kebijaksanaan PC
sepanjang tidak bertentangan dengan PD-PRT.
4.
5. Anggota pengurus harian PC dipilih dan/atau diangkat oleh Ketua terpilih dan anggota tim
formatur konferensi periodik cabang.
6.
7. Seluruh pengurus pimpinan cabang merupakan hasil rekomendasi dari PC dan pengurus
PC demisioner
8.
Pasal 71
Domisili Pengurus
1.
Pasal 72
Tugas, Hak dan Kewajiban
1.
2.
Memimpin dan mengkoordinir anak cabang dan ranting serta komisariat di daerah
kerjanya.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
81/294
10/11/13
4.
5.
6.
Mencabut dan memberhentikan PKPT, PAC dan PR/PK yang tidak mematuhi peraturan
yang berlaku, setelah dan atas pertimbangan pengurus NU setingkat.
Bertanggung jawab terhadap dan atas nama organisasi baik ke luar maupun ke dalam
secara lokal kepada Konferensi Cabang.
BAB XI
TATA KERJA PENGURUS HARIAN PC
Pasal 73
Ketua
2.
3.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
82/294
10/11/13
2.
2.
3.
4. Mengevaluasi secara umum program PC dan kegiatan-kegiatan (tahunan) yang telah dan
atau hendak dilaksanakan selama tahun masa khidmat.
5.
6.Bertanggung jawab terhadap segala tindakan dan kebijaksanaan organisasi secara umum
kepada konferensi cabang.
Pasal 74
Wakil Ketua I
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
83/294
10/11/13
2.
3.
4.
5.
Pasal 75
Wakil Ketua II
a. Status dan Kedudukan
1.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
84/294
10/11/13
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 76
Wakil Ketua III
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
85/294
10/11/13
1.
2.
2.
3.
4.
2
.
3
.Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program-program PC yang
berada di bawah koordinasinya.
4
.
5
.
Pasal 77
Sekretaris
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
86/294
10/11/13
1.
2.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4. Bersama-sama Ketua melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan (tahunan) yang telah
dan/atau dilaksanakan selama masa khidmat.
5.
Pasal 78
Wakil Sekretaris I
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
87/294
10/11/13
1.
2.
3.
5.
2.Melaksanakan tugas keadministrasian sesuai dengan bidang garap atau koordinasi Wakil
Ketua I dan Wakil Ketua II.
3. Mendampingi Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II dalam menjalankan tugas-tugas orgarisasi.
4.Membuat surat-surat sesuai dengan bidang atau koordinasi Wakil Ketua I dan Wakil Ketua
II.
5. Bersama-sama Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II mengevaluasi semua kegiatan (tahunan)
yang telah dan/atau akan dilaksanakan selama masa khidmat.
6.
Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada Wakil Ketua I, Wakil Ketua II
dan Sekretaris
Pasal 79
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
88/294
10/11/13
Wakil Sekretaris II
1.
2
.
3
.
Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua dalam
mengangkat, memberhentikan dan mengganti personil kepengurusan PC
yang dipandang tidak dapat menjalankan amanah organisasi
sebagaimana mestinya.
4
.Bersama-sama Wakil Ketua I dan II membawahi departemen Pembinaan
dan Pengembangan Organisasian , Pendidikan dan Pengembangan
Kader.
Menandatangani surat-surat sesuai dengan bidangnya.
5
.
2.Melaksanakan tugas keadministrasian sesuai dengan bidang garap atau koordinasi Wakil
Ketua III dan IV.
3.
4.
Membuat surat-surat sesuai dengan bidang atau koordinasi Wakil Ketua III dan IV.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
89/294
10/11/13
5. Bersama-sama Wakil Ketua III dan IV mengevaluasi semua kegiatan (tahunan) yang telah
dan/atau akan dilaksanakan selama masa khidmat.
6. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada Wakil Ketua III, Wakil Ketua IV
dan Sekretaris.
Pasal 80
Bendahara
a. Status dan Kedudukan
1.
2.
2.
3.
4.
5.
Mengusahakan sumber keuangan organisasi yang halal dan tidak mengikat melalui
persetujuan Ketua.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
90/294
10/11/13
2.
Menyusun anggaran pendapatan dan belanja organisasi tahunan bersama Ketua dan
Sekretaris.
3.
4. Melaporkan neraca keuangan PC secara berkala dihadapan rapat pleno selama 2 tahun
masa khidmat.
5.
6.
Pasal 81
Wakil Bendahara I
2
.Pemegang kebijaksanaan umum di bidang keuangan PC, sesuai dengan
status dan kedudukan Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II.
3.
Bersama Bendahara dan Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, serta Wakil Sekretaris I,
merumuskan dan menetapkan anggaran belanja dan pendapatan keuangan sesuai
dengan bidang garap organisasi dan atau koordinator program Wakil Ketua I dan Wakil
Ketua II.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
91/294
10/11/13
3.
4.
Bersama Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, dan Wakil Sekretaris I mengevaluasi semua
kegiatan (tahunan) yang telah dan/atau akan dilaksanakan selama masa khidmat, sesuai
dengan bidang garap koordinasinya.
BAB XII
TATA KERJA DEPARTEMEN DAN LEMBAGA PC
Pasal 82
Departemen Pengembangan Organisasi dan Komisariat
Pengurus PC.
2.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
92/294
10/11/13
2.
3.
Pasal 83
Departemen Pendidikan, Pengkaderan,
dan Pengembangan SDM
Pengurus PC.
2.
2
.
3
.
Mengembangkan alternatif progam Pendidikan, Pengkaderan, dan
Pengembangan SDM di sektor formal, informal dan non formal yang lebih
menyentuh dan terarah pada kebutuhan organisasi secara berkala
selama masa khidmat.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
93/294
10/11/13
2
.
3
. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada Wakil Ketua II.
Pasal 84
Departemen Budaya dan Olahraga
Pengurus PC.
2.
2
. Bersama-sama Wakil Ketua III untuk menetapkan kebijaksanaan organisasi secara
operasional.
3
. Mengembangkan alternatif progam Budaya dan Olahraga di sektor formal, informal
dan non formal yang lebih menyentuh dan terarah pada kebutuhan organisasi secara
berkala selama masa khidmat.
2.
3.
Pasal 85
Departemen Jaringan, Komunikasi, dan Informatika
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
94/294
10/11/13
Pengurus PC.
2.
Pelaksana program khusus PC, pada Departemen Hubungan Pesantren dan Sosial
Kemasyarakatan.
2
. Bersama-sama Wakil Ketua IV untuk menetapkan kebijaksanaan organisasi secara
operasional.
3
.
2.
3.
Pasal 86
Lembaga KKP
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
95/294
10/11/13
2.
3.
2. Membentuk jaringan kerja dengan lembaga/instansi lain yang bersifat lintas sektoral untuk
mewujudkan terlaksananya program lembaga KKP
3.
Dalam menjalankan tugasnya, Ketua lembaga KKP bertanggung jawab kepada Ketua.
Pasal 87
Lembaga Litbang (Penelitihan dan Pengembangan)
2.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
96/294
10/11/13
Pasal 88
Lembaga Konseling Pelajar Putri (LKPP)
2.
Menyusun dan menetapkan tata kerja lembaga Konseling Pelajar Putri bersama Ketua.
2. Membuat program kerja pengembangan lembaga Konseling Pelajar Putri bersama Ketua.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
97/294
10/11/13
Pasal 89
KOORDINATOR KECAMATAN
1.
Koordinator kecamatan dijabat oleh para Wakil Ketua PC yang dtentukan melalui
mekanisme kerja Pimpinan Cabang.
BAB XIII
PIMPINAN ANAK CABANG
Pasal 90
Singkatan, Kedudukan dan Daerah Kerja
1.
Pimpinan Anak Cabang Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama disingkat PAC. IPPNU
(selanjutnya cukup disebut PAC).
2.
3.
Pasal 91
Susunan Pengurus
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
98/294
10/11/13
1.
Susunan pengurus PAC terdiri dari: Pelindung, Pembina, Ketua, 2 (dua) Wakil Ketua,
Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara dan beberapa Departemen
serta Lembaga yang disesuaikan dangan situasi dan kebutuhan anak cabang.
2.
3.
Pembina adalah alumni dan orang yang dianggap mampu dan berjasa kepada PAC
IPPNU sesuai dengan PRT pasal 20 ayat 1 atau sesuai dengan kebijaksaiiaan PAC
1PPNU sepanjang tidak bertentangan dengan PD-PRT.
4.
Ketua sebagai mandataris Konferensi Anak Cabang, dipilih oleh forum konferensi Anak
Cabang.
5.
Anggota pengurus harian PAC dipilih dan/atau diangkat oleh Ketua terpilih dan anggota
tim formatur Konferensi Anak Cabang.
6.
Susunan pengurus lengkap PAC diangkat oleh ketua setelah mengadakan musyawarah
pengurus harian lengkap.
7.
Pasal 92
Domisili Pengurus
Bagi setiap Pengurus Lengkap Anak Cabang seyogyanya bersedia berdomisili di Ibu Kota
Kecamatan yang menjadi wilayah garapannya.
Pasal 93
Tugas, Hak dan Kewajiban
1.
2.
3. Memberikan surat rekomendasi kepada PR/PK yang sudah mendapat rekomendasi dari
Pengurus NU/lembaga setempat, setelah memPelajar Putrii komposisi personalia
kepengurusan lengkap seperlunya.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
99/294
10/11/13
4.
5.
Bertanggung jawab terhadap dan atas nama organisasi baik keluar maupun ke dalam
secara lokal Kecamatan kepada Konferensi Cabang.
BAB XIV
TATA KERJA PENGURUS HARIAN PAC
Pasal 94
Ketua
a. Status dan Kedudukan
1.
2.
3.
4.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
100/294
10/11/13
2.
3.
4.Mengevaluasi secara umum program PAC dan kegiatan-kegiatan (tahunan) yang telah dan
atau hendak dilaksanakan selama kurun waktu 2 (dua) tahun masa khidmat.
5.
6.Bertanggung jawab terhadap segala tindakan dan kebijaksanaan organisasi secara umum
kepada Konferensi Anak Cabang.
Pasal 95
Wakil Ketua I
1.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
101/294
10/11/13
3.
4.
2.
3.
4.
5.
Pasal 96
Wakil Ketua II
2.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
102/294
10/11/13
3.
4.
Membantu Ketua dalam menjalankan tugas-tugas bidang garap Budaya dan Olah Raga
4.
5.
Pasal 97
Wakil Sekretaris
1.
2. Pemegang kebijaksanaan khusus administrasi PAC sesuai dengan status dan kedudukan
wakil ketua.
b. Hak dan Wewenang
1.
2.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
103/294
10/11/13
5.
2.
3.
4.
Membuat surat-surat sesuai dengan bidang garap dan/atau koordinasi program Wakil
Ketua.
5. Bersama Wakil Ketua mengevaluasi semua kegiatan (tahunan) yang telah dan/atau akan
dilaksanakan selama kurun waktu 2 tahun masa khidrnat.
6.
Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada Wakil Ketua dan Sekretaris.
Pasal 98
Bendahara
2.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
104/294
10/11/13
3.
4.
5.
Mengusahakan sumber keuangan organisasi yang halal dan tidak mengikat melalui
persetujuan Ketua.
2.
Menyusun anggaran pendapatan dan belanja organisasi tahunan bersama Ketua dan
Sekertaris.
3. Mengatur dan mengawasi sirkulasi keuangan PAC dengan sepengetahuan Ketua selama
2 tahun masa khidmat.
4.
5.
6.
2.
Pemegang kebijaksanaan umum di bidang keuangan PAC, sesuai dengan status dan
kedudukan 2 orang Wakil Ketua.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
105/294
10/11/13
2.
3.
Bersama Bendahara dan Wakil Ketua serta Wakil Sekretaris, merumuskan dan
menetapkan anggaran belanja dan pendapatan keuangan sesuai dengan bidang garap
organisasi dan/atau koordinator program Wakil Ketua.
4.
3.
4. Bersama Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris mengevaluasi semua kegialan (tahunan) yang
telah dan atau akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2 tahun masa khidmat, sesuai
dengan bidang garap koordinasinya.
BAB XV
TATA KERJA DEPARTEMEN DAN LEMBAGA PAC
Pasal 100
Departemen Pengembangan Organisasi dan kaderisasi
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
Pengurus PAC.
106/294
10/11/13
2.
3.
2.
3.
Pasal 101
Departemen Budaya dan Olah Raga
Pengurus PAC.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
107/294
10/11/13
2.
3.
Mengembangkan alternatif program Budaya dan Olahraga di sektor formal, informal dan
non formal yang lebih rnenyentuh dan terarah pada kebutuhan organisasi secara berkala
selama masa khidmat.
2.
3.
Pasal 102
Lembaga KKP
2.
2.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
108/294
10/11/13
2. Membentuk jaringan kerja dengan lembaga/instansi lain yang bersifat lintas sektoral untuk
mewujudkan terlaksananya program lembaga KKP.
3.
Dalam menjalankan tugasnya, Ketua lembaga KKP bertanggung jawab kepada Ketua.
Pasal 103
Lembaga-lembaga (sesuai dengan kebutuhan)
2.
3.
2. Membentuk jaringan kerja dengan lembaga/instansi lain yang bersifat lintas sektoral untuk
mewujudkan terlaksananya program lembaga sesuai dengan Kebutuhan
3.
Pasal 104
KOORDINATOR KAWASAN
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
109/294
10/11/13
1
.
2
.
Koordinator kawasan dijabat oleh para Wakil Ketua PAC yang dtentukan melalui
mekanisme kerja Pimpinan Anak Cabang.
3
.
4
.
5
. Koordinator kawasan berkewajiban melaporkan tugas dan perkembangan kawasan
dampingannya kepada Ketua PAC secara berkala.
BAB XVI
PIMPINAN RANTING
Pasal 105
Singkatan, Kedudukan dan Daerah Kerja
1.
Pimpinan Ranting Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama disingkat PR. IPPNU (selanjutnya
cukup disebut PR).
2.
3.
Pasal 106
Susunan Pengurus
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
110/294
10/11/13
1.
Susunan pengurus PR terdiri dari: Pelindung, Pembina, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara dan beberapa departemen dan lembaga
sesuai dengan kebutuhan PR.
2.
3. Dewan Pembina terdiri dari alumni dan orang-orang yang dianggap mampu dan berjasa
pada IPPNU (lihat PRT pasai 20 ayat 1) dan/atau ditentukan menurut kebijaksanaan PR
sepanjang tidak bertentangan dengan PD-PRT.
4.
Ketua sebagai mandataris rapat anggota dan dipilih oleh rapat anggota.
5.
6.
Pasal 107
Domisili Pengrus
Bagi setiap Pengurus Ranting harus bersedia berdomisili di Desa/Kelurahan yang menjadi
wilayah garapan.
Pasal 108
Tugas, Hak dan Kewajiban
1.
2.
3.
4.
5.
Bertanggung jawab terhadap dan atas nama organisasi baik ke luar maupun ke dalam
secara lokal desa/kelurahan kepada rapat anggota.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
111/294
10/11/13
BAB XVII
TATA KERJA PENGURUS PR
Pasal 109
Ketua
2.
3.
4.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
112/294
10/11/13
2.
3.
4. Mengevaluasi secara umum program PR dan kegiatan-kegiatan (tahunan) yang telah dan
atau hendak dilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun masa khidmat.
5.
6.Bertanggung jawab terhadap segala tindakan dan kebijaksanaan organisasi secara umum
kepada rapat anggota.
Pasal 110
Wakil Ketua
2.
3.
2.
3.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
113/294
10/11/13
1.
2.
5.
Pasal 111
Sekretaris
2.
2.
3.
Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua dalam mengangkat dan dan
memberhentikan personil kepengrusan PR yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah organisasi sebagaimana mestinya.
4.
5.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
114/294
10/11/13
1.
2.
3.
4. Bersama-sama Ketua melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan (tahunan) yang telah
dan/atau dilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun masa khidmat.
5.
Pasal 112
Wakil Sekretaris
1.
2.
3.
4.
5.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
115/294
10/11/13
2.
3.
4.
5. Bersama Wakil Ketua mengevaluasi semua kegiatan (tahunan) yang telah dan/atau akan
dilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun masa khidmat.
6.
Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada Wakil Ketua dan Sekretaris.
Pasal 113
Bendahara
2.
2.
3.
4.
5.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
116/294
10/11/13
1.
Mengusahakan sumber keuangan organisasi yang halal dan tidak mengikat melalui
persetujuan Ketua.
2.
Menyusun anggaran pendapatan dan belanja organisasi (enam bulanan) yang telah
dan/atau hendak dilaksanakan dalam kurun dan/atau 1 tahun masa khidmat bersama
Ketua dan Sekretaris.
3.
4.
5.
6.
Pasal 114
Wakil Bendahara
2.
Pemegang kebijaksanaan umum di bidang keuangan PR, sesuai dengan status dan
kedudukan Wakil Ketua.
Mengganti dan dan mewakili Bendahara jika berhalangan, menurut tingkat jabatan.
3.
Bersama Bendahara dan Wakil Ketua serta Wakil Sekretaris, merumuskan dan
menetapkan anggaran belanja dan pendapatan keuangan sesuai dengan bidang garap
organisasi.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
117/294
10/11/13
3.
4. Bersama Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris mengevaluasi semua kegiatan (tahunan) yang
telah dan/atau akan dilaksanakan dalam kurun waktu 1 tahun masa khidmat sesuai dengan
bidang garap koordinasinya.
Pasal 115
Departemen-Departemen
(Pengembangan Organisasi & Kaderisasi dan
Budaya & Olah Raga)
Pengurus PR.
2.
1.
2. Bersama Ketua seta pengurus harian lainnya merumuskan dan menetapkan operasional
program.
2.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
118/294
10/11/13
4.
Bersama pengurus harian lainnya mengevaluasi semua kegiatan (enam bulanan) yang
telah dilaksanakan dalam kurun waktu 1 tahun masa khidmat.
Pasal 116
Lembaga-Lembaga
(Lembaga Korps Kepanduan Putri/LKKP)
2.
Menyusun dan menetapkan tata kerja lembaga Korps Kepanduan Putri bersama Ketua.
2.Membuat program kerja pengembangan lembaga Korps Kepanduan Putri bersama Ketua.
3.
BAB XVIII
PIMPINAN KOMISARIAT PERGURUAN TINGGI
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
119/294
10/11/13
Pasal 117
Singkatan Kedudukan dan Daerah Kerja
1. Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ularna disingkat PKPT.
IPPNU (selanjutnya cukup disebut PKPT).
2. PKPT Berkedudukan d seluruh Perguruan Tinggi atau yang sederajat.
3. Daerah kerja PKPT meliputi Lembaga Perguruan tinggi setempat
Pasal 118
Susunan Pengurus
1. Susunan pengurus PKPT terdiri dari: Pelindung, Pembina, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara dan beberapa departemen dan
Lembaga sesuai dengan kebutuhan PKPT.
2. Pelindung adalah Pengurus Lembaga Perguruan Tinggi.
3. Dewan Pembina terdiri dari alumni dan orang-orang yang dianggap mampu dan berjasa
pada IPPNU (lihat PRT pasai 20 ayat 1) dan/atau ditentukan menurut kebijaksanaan PKPT
sepanjang tidak bertentangan dengan PD-PRT.
4. Ketua sebagai mandataris rapat Komisariat Perguruan Tinggi dipilih oleh rapat Komisariat
Perguruan Tinggi.
5. Anggota pengurus lengkap PKPT diangkat oleh Ketua setelah mengadakan musyawarah
pengurus harian lengkap.
6. Pengurus lengkap PKPT disahkan oleh PC IPPNU dengan rekomendasi lembaga Perguruan
Tinggi setempat.
Pasal 119
Domisili Pengurus
Bagi setiap Pengurus Komisariat Perguruan Tinggi harus bersedia berdomisili di sekitar
Perguruan Tinggi tersebut.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
120/294
10/11/13
Pasal 120
Tugas, Hak dan Kewajiban
Pasal 121
Status Binaan PKPT
Status binaan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi dibawah koordinasi Pimpinan Wilayah
setempat
BAB XIX
TATA KERJA PENGURUS PKPT
Pasal 122
Ketua
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
121/294
10/11/13
1.
2.
3.
4.
2.
5.
6.Menandatangani surat-surat yang bersifat umum, baik ke dalam maupun ke luar atas nama
organisasi.
2.
3.
4.
Mengevaluasi secara umum program PKPT dan kegiatan-kegiatan (tahunan) yang telah
dan atau hendak dilaksanakan selama masa khidmat.
5.Bertanggung jawab terhadap segala tindakan dan kebijaksanaan organisasi secara umum
kepada rapat anggota Komisariat Perguruan Tinggi
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
122/294
10/11/13
Pasal 123
Wakil Ketua
2.
3.
2.
3.
4.
2.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
123/294
10/11/13
Pasal 124
Sekretaris
2.
2.
3.
Bersama-sama pengurus harian lainnya membantu Ketua dalam mengangkat dan dan
memberhentikan personil kepengrusan PKPT yang dipandang tidak dapat menjalankan
amanah organisasi sebagaimana mestinya.
4.
5.
2.
3.
4. Bersama-sama Ketua melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan (tahunan) yang telah
dan/atau dilaksanakan selama kurun waktu 2 tahun masa khidniat.
5.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
124/294
10/11/13
Pasal 125
Wakil Sekretaris
2.
2.
3.
4.
5.
4.
Membuat surat-surat sesuai dengan bidang garap dan/atau koordinasi program Wakil
Ketua.
5. Bersama Wakil Ketua mengevaluasi semua kegiatan (tahunan) yang telah dan/atau akan
dilaksanakan selama kurun waktu 2 tahun masa khidmat.
6.
Dalam menjalankaa tugasnya, bertanggung jawab kepada Wakil Ketua dan Sekretaris.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
125/294
10/11/13
Pasal 126
Bendahara
2.
2.
3.
4.
5.
Mengusahakan sumber keuangan organisasi yang halal dan tidak mengikat melalui
persetujuan Ketua.
2.
Menyusun anggaran pendapatan dan belanja organisasi (enam bulanan) yang telah
dan/atau hendak dilaksanakan dalam kurun dan/atau 2 tahun masa khidmat bersama
Ketua dan Sekretaris.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
126/294
10/11/13
4.Melaporkan neraca keuangan PKPT secara berkala di hadapan rapat anggota Komisariat
Perguruan Tinggi.
5.
6.
Pasal 127
Wakil Bendahara
2.
Pemegang kebijaksanaan umum di bidang keuangan PKPT, sesuai dengan status dan
kedudukan Wakil Ketua.
Mengganti dan dan mewakili Bendahara jika berhalangan, menurut tingkat jabatan.
3.
Bersama Bendahara dan Wakil Ketua serta Wakil Sekretaris, merumuskan dan
menetapkan anggaran belanja dan pendapatan keuangan sesuai dengan bidang garap
organisasi.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
127/294
10/11/13
3.
4. Bersama Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris mengevaluasi semua kegiatan (tahunan) yang
telah dan/atau akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2 tahun masa khidmat sesuai dengan
bidang garap koordinasinya.
Pasal 128
Departemen-Departemen
Pengurus PKPT.
2.
2.
Bersama ketua seta pengurus harian lainnya merumuskan dan menetapkan operasional
program.
2.
3.
4.
Bersama pengurus harian lainnya mengevaluasi semua kegiatan tahunan yang telah
dilaksanakan dalam kurun waktu 2 tahun masa khidmat.
Pasal 129
Lembaga KKP
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
128/294
10/11/13
2.
2.
3.
2. Membentuk jaringan kerja dengan lembaga/instansi lain yang bersifat lintas sektoral untuk
mewujudkan terlaksananya program lembaga KKP
3.
Dalam menjalankan tugasnya, ketua lembaga KKP bertanggung jawab kepada Ketua.
Pasal 130
Lembaga Litbang (Penelitihan dan Pengembangan)
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
129/294
10/11/13
2.
3.
Pasal 131
Lembaga Konseling Pelajar Putri (LKPP)
2.
Menyusun dan menetapkan tata kerja lembaga Konseling Pelajar Putri bersama Ketua.
2. Membuat program kerja pengembangan lembaga Konseling Pelajar Putri bersama Ketua.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
130/294
10/11/13
BAB XX
PIMPINAN KOMISARIAT
Pasal 132
Singkatan, Kedudukan dan Daerah Kerja
1.Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama disingkat PK IPPNU (selanjutnya
cukup disebut PK).
2.
3.
Daerah kerja PK meliputi Sekolah dan Pondok Pesantren atau lembaga pendidikan
setempat.
Pasal 133
Susunan Pengurus
1.
Susunan pengurus PK terdiri dari: Pelindung, Pembina, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
Wakil Sekrataris, Bendahara, Wakil Bendahara dan beberapa Departemen dan
Lembagasesuai dengan kebutuhan PK.
2.
3. Dewan Pembina terdiri dari alumni dan orang-orang yang dianggap mampu dan berjasa
pada IPPNU (lihat PRT pasal 20 ayat 1) dan/ atau ditentukan menurut kebijaksanaan PK
sepanjang tidak bertentangan dengan PD-PRT.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
131/294
10/11/13
4.
5.
Pasal 134
Status Binaan Komisariat
Pasal 135
Domisili Pengurus
Bagi setiap Pengurus pimpinan Komisariat IPPNU harus bersedia berdomisili di sekitar
Sekolah/Pondok Pesantren/lembaga pendidikan
Pasal 136
Tugas, Hak dan Kewajiban
1.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
132/294
10/11/13
3.
4.
5.
6.
Bertanggungjawab terhadap dan atas nama organisasi baik ke luar maupun ke dalam
secara lokal Sekolah/Pondok Pesantren/lembaga pendidikan kepada Rapat Anggota.
BAB XXI
TATA KERJA PENGURUS PK
Pasal 137
Ketua
2.
3.
4.
2
.
3
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
133/294
10/11/13
4
. Mengatasnamakan organisasi dalam segala kegiatan PK baik ke dalam maupun ke
luar.
Memberhentikan, mengangkat dan mengganti personil kepengurusan PK yang
dianggap tidak menjalankan tugas organisasi sebagainiana mestinya, rnelalui
musyawarah bersama pengurus harian lainnya.
5
.
6
. Menandatangani surat-surat yang bersifat umum, baik ke dalam maupun ke luar atas
nama organisasi.
2.
3.
4. Mengevaluasi secara umum program PK dan kegiatan-kegiatan (tahunan) yang telah dan
atau hendak dilaksanakan selama masa khidmat.
Pasal 138
Wakil Ketua
2.
3.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
134/294
10/11/13
3.
4.
2.
5.
Pasal 139
Sekretaris
2.
b. Hak danWewanang
1.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
135/294
10/11/13
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4. Bersama-sama Ketua melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan (tahunan) yang telah
dan/atau dilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun masa khidmat.
5.
Pasal 140
Wakil Sekretaris
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
136/294
10/11/13
1.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
Membuat surat-surat sesuai dengan bidang garap dan/atau koordinasi program Wakil
Ketua.
5. Bersama Wakil Ketua mengevaluasi semua kegiatan (enam bulanan) yang telah dan/atau
akan dilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun masa khidmat.
6.
Pasal 141
Bendahara
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
137/294
10/11/13
1.
2.
3.
4.
5.
Mengusahakan sumber keuangan organisasi yang halal dan tidak mengikat melalui
persetujuan Ketua.
2.
Menyusun anggaran pendapatan dan belanja organisasi (enam bulanan) yang telah
dan/atau hendak dilaksanakan dalam kurun wakru 1 tahun masa khidmat bersama Ketua
dan Sekretaris.
3.
4.
5.
6.
Pasal 142
Wakil Bendahara
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
138/294
10/11/13
Pemegang kebijaksanaan umum di bidang keuangan PK, sesuai dengan status dan
kedudukan Wakil Ketua.
2.
3.
Bersama Bendahara dan Wakil Ketua serta Wakil Sekretaris, merumuskan dan
menetapkan anggaran belanja dan pendapatan keuangan sesuai dengan bidang garap
organisasi dan/atau koordinator program Wakil Ketua.
4.
3.
4.
Pasal 143
Departemen Departemen
Pengurus PK.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
139/294
10/11/13
1.
2. Bersama Ketua serta pengurus harian lainnya merumuskan dan menetapkan operasional
program.
2.
3.
4.
Bersama pengurus harian lainnya mengevaluasi semua kegiatan (enam bulanan) yang
telah dilaksanakan dalam kurun waktu 1 tahun masa khidmat.
Pasal 144
Lembaga KKP
2.
2.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
140/294
10/11/13
1.
2. Membentuk jaringan kerja dengan lembaga/instansi lain yang bersifat lintas sektoral untuk
mewujudkan terlaksananya program lembaga KKP
3.
Dalam menjalankan tugasnya, ketua lembaga KKP bertanggung jawab kepada Ketua.
BAB XXII
PIMPINAN CABANG ISTIMEWA
Pasal 145
Singkatan, Kedudukan dan Daerah Kerja
1.
Pimpinan Cabang Istimewa Ikatan Pelajar Putri-Putri Nahdlatul Ulama disingkat PCI
IPPNU (selanjutnya cukup disebut PCI).
2.
3.
Pasal 146
Susunan Pengurus
1.
Susunan pengurus PCI terdiri dari: Pelindung, Pembina, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
Wakil Sekrataris, Bendahara, Wakil Bendahara dan beberapa Departemen dan Lembaga
sesuai dengan kebutuhan PCI.
2.
3. Dewan Pembina terdiri dari alumni dan orang-orang yang dianggap mampu dan berjasa
pada IPPNU (lihat PRT pasal 20 ayat 1) dan/ atau ditentukan menurut kebijaksanaan PCI
sepanjang tidak bertentangan dengan PD-PRT.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
141/294
10/11/13
4. Ketua sebagai mandataris Konferensi Cabang dipilih oleh Konferensi Cabang Istimewa.
5.
Anggota pengurus lengkap PCI diangkat oleh Ketua setelah mengadakan rnusyawarah
pengurus harian lengkap.
6.
Pasal 147
Domisili Pengurus
Bagi setiap Pengurus Pimpinan Cabang Istimewa IPPNU harus bersedia berdomisili di wilayah
garapannya.
Pasal 148
Tugas, Hak dan Kewajiban
1.
2.
3.
Bertanggungjawab terhadap dan atas nama organisasi baik ke luar maupun ke dalam
secara lokal kepada Konfrensi Cabang PCI.
BAB XXIII
TATA KERJA PENGURUS PCI
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
142/294
10/11/13
Pasal 149
Ketua
2.
3.
4.
2.
2.
3.
4. Mengevaluasi secara umum program PCI dan kegiatan-kegiatan (tahunan) yang telah dan
atau hendak dilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun masa khidmat.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
143/294
10/11/13
5.
Pasal 150
Wakil Ketua
2.
3.
2.
3.
4.
2.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
144/294
10/11/13
4.
5.
Pasal 151
Sekretaris
2.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
145/294
10/11/13
4. Bersama-sama Ketua melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan (tahunan) yang telah
dan/atau dilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun masa khidmat.
5.
Pasal 152
Wakil Sekretaris
1.
2. Pemegang kebijaksanaan khusus administrasi PCI sesuai dengan status dan kedudukan
Wakil Ketua.
2.
3.
4.
5.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
146/294
10/11/13
1.
2.
3.
4.
Membuat surat-surat sesuai dengan bidang garap dan/atau koordinasi program Wakil
Ketua.
5. Bersama Wakil Ketua mengevaluasi semua kegiatan (enam bulanan) yang telah dan/atau
akan dilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun masa khidmat.
6.
Pasal 153
Bendahara
2.
2.
3.
4.
5.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
147/294
10/11/13
Mengusahakan sumber keuangan organisasi yang halal dan tidak mengikat melalui
persetujuan Ketua.
2.
Menyusun anggaran pendapatan dan belanja organisasi (enam bulanan) yang telah
dan/atau hendak dilaksanakan dalam kurun wakru 1 tahun masa khidmat bersama Ketua
Sekretaris.
3.
4.
Melaporkan neraca keuangan PCI secara berkala di hadapan Konferensi Cabang PCI.
5.
6.
2.
Pemegang kebijaksanaan umum di bidang keuangan PCI, sesuai dengan status dan
kedudukan Wakil Ketua.
3.
Bersama Bendahara dan Wakil Ketua serta Wakil Sekretaris, merumuskan dan
menetapkan anggaran belanja dan pendapatan keuangan sesuai dengan bidang garap
organisasi dan/atau koordinator program Wakil Ketua.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
148/294
10/11/13
3.
4.
Pasal 155
Departemen Departemen
Pengurus PCI.
2.
1.
2. Bersama Ketua serta pengurus harian lainnya merumuskan dan menetapkan operasional
program.
2.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
149/294
10/11/13
4.
Bersama pengurus harian lainnya mengevaluasi semua kegiatan tahunan yang telah
dilaksanakan dalam kurun waktu 1 tahun masa khidmat.
Pasal 156
Lembaga KKP
2.
2.
3.
2. Membentuk jaringan kerja dengan lembaga/instansi lain yang bersifat lintas sektoral untuk
mewujudkan terlaksananya program lembaga KKP
3.
Dalam menjalankan tugasnya, ketua lembaga KKP bertanggung jawab kepada Ketua.
Pasal 157
Lembaga Litbang (Penelitihan dan Pengembangan)
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
150/294
10/11/13
1.
2.
3.
Pasal 158
Lembaga Konseling Pelajar Putri (LKPP)
2.
Menyusun dan menetapkan tata kerja lembaga Konseling Pelajar Putri bersama Ketua.
2. Membuat program kerja pengembangan lembaga Konseling Pelajar Putri bersama Ketua.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
151/294
10/11/13
3.
BAB XXIV
RESTRUKTURISASI KEPENGURUSAN
Pasal 159
Sebab Restrukturisasi Kepengurusan
Perangkapan Jabatan
2.
3.
Kekosongan Pimpinan
4.
Reshuffle Pengurus.
Pasal 160
Perangkapan Jabatan
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
152/294
10/11/13
1.
Pengurus Harian IPPNU tidak dapat merangkap jabatan pada kepengurusan yang lain
dalam IPPNU.
2.
Pengurus Harian IPPNU tidak dapat merangkap jabatan pada kepengurusan harian di
Badan Otonom NU dan OKP yang sejawat.
3.
Pengurus IPPNU tidak diperkenankan atau dibenarkan merangkap jabatan lain dalam
organisasi atau lembaga yang bertentangan faham dengan landasan idiil serta garis
perjuangan IPPNU.
4.Pengurus harian IPPNU tidak dapat merangkap jabatan di pengurusan harian dalam Partai
Politik dan organisasi yang berafiliasi ke Partai Politik tertentu.
5. Apabila terjadi pelanggaran sesuai ayat 1-4 maka dilakukan restrukturisasi kepengurusan.
Pasal 161
Jabatan Antar Waktu
1.
Jika ada kekosongan jabatan antar waktu/sementara, maka dapat diisi oleh anggota
pengurus setingkat di bawahnya secara berturut-turut sebagai penanggungjawab
sementara dan bertindak sebagai pejabat sementara (Pj.s) dengan melalui musyawarah.
Pasal 162
Kekosongan Pimpinan
1.
2.
Pada ayat 1 pergantian pimpinan harus segera dilakukan melalui Kongres Luar Biasa/
Konferensi Luar Biasa/ Rapat Anggota Luar Biasa yang diselenggarakan oleh PBNU/
Pimpinan NU setempat dan Pimpinan IPPNU setingkat di atasnya.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
153/294
10/11/13
Pasal 163
Reshuffle Pengurus
1.
Reshuffle adalah pergantian pengurus di luar konferensi/ rapat anggota sebelum habis
masa baktinya sebagai upaya mengaktifkan kembali kepengurusan yang mengalami
kevakuman.
2.
2
.
3
.
4
. pengurus yang bersangkutan melanggar PD/PRT dan/atau peraturan dan ketentuan
organisasi lainnya;
5
. terjadi kekosongan jabatan/pimpinan sebagaimana pasal sebelumnya menjelaskan.
3. Setiap selesai reshufle yang dilakukan semua tingkatan kepengurusan, diharuskan untuk
mengajukan permohonan pengesahan kembali, guna mendapatkan legitimasi.
4.
5.
6. Reshuffle pengurus dapat dilakukan setelah melalui rapat pleno dan atau pleno paripurna,
pada masing-masing tingkat kepengurusan.
7.
Pasal 164
Demisioner
1.
Demisioner adalah:
1. Pernyataan berhentinya pengurus secara resmi pada akhir masa jabatannya di hadapan
peserta Kongres, Konferensi/ Rapat Anggota.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
154/294
10/11/13
2.
3. Pernyataan berhentinya kepengurusan secara resmi dinyatakan oleh ketua pada masingmasing tingkatan di hadapan peserta Kongres/ Konferensi/ Rapat Anggota.
2.
3.
Pasal 165
Pembatalan Hasil Konferensi/Rapat Anggota
1.
2.
Sebab pembatalan sebagaimana dimaksud ayat (1) antara lain adanya pelanggaran
terhadap PD-PRT, pemalsuan dokumen, kebohongan publik, dan/atau perilaku-perilaku
amoral lain dalam proses pemilihannya.
3. Pembatalan dilakukan oleh tingkat di atasnya setelah dilakukan investigasi dan verifikasi
berdasarkan laporan serta persetujuan separuh lebih satu dari Pimpinan setingkat di
bawahnya.
4. Untuk mengatasi kekosongan pimpinan akibat pembatalan tersebut, maka dikembalikan
kepada pasal tentang kekosongan pimpinan.
Pasal 166
Pemilihan Ulang
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
155/294
10/11/13
1.
Pemilihan ulang dilakukan untuk memilih ketua akibat terjadi pembatalan ketua hasil
pemilihan pada Konferensi/Rapat Anggota sebagaimana dimaksud pada pasal tentang
156
2.
Pemilihan ulang dilakukan dalam sebuah forum yang diselenggarakan untuk itu, sebagai
kelanjutan dari Konferensi/Rapat Anggota.
3.
Pemilihan ulang diselenggarakan oleh Pimpinan Setingkat di atasnya dan diikuti oleh
peserta Konferensi/Rapat Anggota yang dilaksanakan sebelumnya.
4.
5.
Tingkat keabsahan ketua dan tim formatur hasil pemilihan ulang sama dengan hasil
permusyawaratan Konferensi/rapat anggota.
BAB XXV
PENDIRIAN ORGANISASI
Pasal 167
Prosedur Pendirian Wilayah
1.
2.
3.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
156/294
10/11/13
5.
Bila PWNU tidak aktif, PP dapat memberikan mandat kepada Badan Otonom NU
setempat untuk membentuk PW IPPNU.
6.
Pasal 168
Prosedur Pendirian Cabang
1.
Pendirian dan pembentukan cabang dapat dilakukan dengan syarat dalam satu
Kabupaten / Kota telah mempunyai 3 Anak Cabang atau 45 anggota (PRT Bab IV pasal
18 ayat 2).
2.
3.
4.
5.
Pasal 169
Prosedur Pendirian Cabang Istimewa
1.Pendirian dan pembentukan Cabang Istimewa dapat dilakukan dengan syarat dalam suatu
Negara tersebut telah mempunyai 30 anggota dan sudah berdiri PCI NU
2.
3.
PP akan memberikan mandat kepada PCI NU (sesuai dengan ayat 2) untuk membentuk
Cabang Istimewa IPPNU.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
157/294
10/11/13
Pasal 170
Prosedur Pendirian Anak Cabang
1.
Pendirian dan pembentukan Anak Cabang dapat dilakukan dengan syarat dalam satu
daerah Kecamatan telah mempunyai 3 (tiga) Ranting atau 15 anggota (PRT. Bab IV Pasal
18 ayat 3).
2.
3.
5.
Pasal 171
Prosedur Pendirian Ranting Komisariat
1.
Pendirian dan pembentukan Ranting dan Komisariat dapat dilakukan dengan syarat di
dalam satu Desa, Kelurahan, Lembaga Pendidikan, Ponpes dan Perguruan Tinggi yang
telah mempunyai anggota sekurang-kurangnya 15 (limabelas) orang (sesuai dengan PRT
Bab IV pasal 18 ayat 4).
2.
Apabila di daerah sebagaimana ayat 1 sudah berdiri PR atau PK, tidak diperbolehkan
mengajukan pendirian kembali kecuali karena alasan khusus yang dimusyawarahkan
terlebih dahulu dengan PC, PAC (kalau sudah terbentuk) dan PR NU/Ketua Lembaga
Pendidikan/Ponpes setempat.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
158/294
10/11/13
5.
BAB XXVI
PELANTIKAN DAN PEMBEKALAN PENGURUS
Pasal 172
Pelaksanaan Pelantikan
1.
Pengurus PP, PW, PC, PAC, PR, PKPT, PCI dan PK sebelum menjalankan tugasnya
terlebih dahulu harus dilantik.
2. Pelantikan pengurus PP oleh PBNU, pengurus PW dan PCI oleh PP, PC oleh PW, PKPT
dan PAC oleh PC sedang PR/PK Sekolah/Pondok Pesantren dilantik oleh PAC.
3. Apabila masing-masing tingkat organisasi yang mempunyai tugas untuk melantik sedang
berhalangan, maka dapat dilantik oleh pengurus NU sesuai tingkatan masing-masing.
Pasal 173
Susunan Acara Pelantikan
Pembukaan.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
159/294
10/11/13
3.
4.
5.
Prosesi Pelantikan.
6.
Sambutan-sanbutan
7.
Penutup / Doa
Pasal 174
Prosesi Pelantikan
2.
3.
4.
Pasal 175
Naskah Baiat dan Pelantikan
Naskah pelantikan pengurus PP, PW, PC, PAC, PR, PKPT, PCI dan PK adalah sebagai berikut
:
Naskah Baiat:
Bismillahirrahmanirrahiem
Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.
Radlitu Billahi Rabba wa bil Islami Diina wa bi Muhammadin Nabiyya wa
Rasuulah.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
160/294
10/11/13
Naskah Pelantikan:
Kami sebagai pengurus.....(sebutkan sesuai tingkatanya) IPPNU .....(sebutkan daerahnya)
dengan penuh tanggungjawab dan atas kemauan sendiri, dengan ini menyatakan:
1
.
Kami akan mempertahankan dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen.
2
.
Kami akan mendedikasikan diri untuk rnenyumbangkan tenaga dan pikiran untuk
menunjang program pembangunan dalam menuju masyarakat adil dan makmur yang
diridlai Allah SWT.
3
. Kami akan menjunjung tinggi martabat dan nama baik agama Islam serta berusaha
mewujudkan terlaksananya ajaran agama Islam Ahlussunnah wal jamaah dalam
masyarakat.
4
.Kami akan melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus untuk kepentingan
organisasi dan masyarakat secara keseluruhan.
5
.
Kami akan taat dan patuh kepada Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga
(PC/ PRT) IPPNU.
Laa Haula wa Laa Quwwata Illa Billahil Aliyyil Adhiem
Pasal 176
Pembekalan Pengurus
1.Kepengurusan baru pada semua tingkatan diwajibkan mengadakan pembekalan pengurus
berupa orientasi dan/atau up-grading.
2.
Orientasi Pengurus adalah upaya menyamakan persepsi dan wawasan setiap personil
pengurus terhadap persoalan, kebutuhan dan agenda-agenda organisasi.
3. Up-grading adalah upaya untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan setiap personil
pengurus agar bisa melaksanakan tugas sesuai dengan posisi dan jabatannya.
4. Orientasi pengurus dan up-grading difasilitasi oleh fasilitator yang berpengalaman dalam
organisasi dan gerakan sosial.
5. Orientasi pengurus dan up-grading bisa diisi dengan agenda tambahan berupa ceramah
dan kegiatan outbond.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
161/294
10/11/13
BAB XXVII
PERENCANAAN PROGRAM KERJA
Pasal 177
Rencana Program
1.
2.
Rencana Program Jangka Pendek, yaitu setengah tahunan untuk PR/PK, satu
tahunan untuk PAC, PC, PW dan PP;
2
.
Rencana Program Jangka Menengah, yaitu rencana program satu masa khidmat
sesuai masing-masing tingkat kepengurusan.
Pasal 178
Penyusunan Rencana Program
1. Rencana Program Jangka Pendek, selanjutnya disebut RPJP, disusun melalui rapat pleno
di masing-masing tingkat kepengurusan dengan menjabarkan program jangka menengah.
2.
Rencana Program Jangka Menengah, selanjutnya disebut RPJM, disusun melalui rapat
kerja di masing-masing tingkatan dengan menjabarkan hasil permusyawaratan pada
masing-masing tingkat.
3. Untuk mendukung penyusunan RPJM sebagaimana ayat (2), dilakukan strategic planning
(SP) atau perencanaan strategis.
4.
Untuk mencapai tujuan organisasi secara nasional, maka semua penyusunan program
harus merujuk pada GBPPP hasil Kongres.
Pasal 179
Strategic Planning
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
162/294
10/11/13
1.
Strategic planning (SP) sebagaimana Pasal 122 ayat (3) dilakukan untuk mewujudkan
perencanaan program kerja yang tepat sasaran, terencana, terukur, integral dan strategis.
2. Strategic planning (SP) sebagaimana ayat (1) dilaksanakan sebelum pelaksanaan rapat
kerja di setiap tingkat kepengurusan (Rakernas/Rakerwil/Rakercab/ Rakerancab, Rapat
Kerja Ranting, maupun Rapat Kerja Komisariat).
3.
Strategic planning (SP) setidaknya bisa dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
perumusan program;
7.
penentuan kegiatan;
4.Hasil strategic planning (SP) selanjutnya dirumuskan menjadi bahan rapat kerja di masingmasing tingkat kepengurusan.
Pasal 180
Rapat Kerja
1.
2.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
163/294
10/11/13
BAB XXVIII
RAPAT-RAPAT
Pasal 181
Rapat Rutin
Rapat Pleno adalah rapat yang dihadiri oleh Pengurus Harian dan Departemendepartemen serta Lembaga.
2.
Rapat Harian adalah rapat yang dihadiri oleh Ketua-Ketua, Sekretaris-Sekretaris dan
Bendahara-Bendahara dan Ketua Lembaga.
Pasal 182
Rapat Kerja
1. Rapat Kerja adalah rapat yang dihadiri : untuk tingkatan Pusat oleh PP, PW dan PCI (PRT
pasal 40 ayat 2), untuk tingkatan Wilayah dihadiri oleh PW dan PC (PRT pasal 43 ayat 2),
untuk Cabang dihadiri oleh PC ,PKPT dan PAC (PRT pasal 46 ayat 2), untuk Anak
Cabang dihadiri oleh PAC dan Ranting atau Komisariat (PRT pasal 49 ayat 2).
2.
Pimpinan Ranting dan Komisariat dapat menyelenggarakan rapat kerja sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan.
3.
Rapat kerja membahas evaluasi program, penyusunan jadwal/ program kerja serta
penjabarannya sesuai dengan tingkatan organisasi.
Pasal 183
Rapat Tim dan Pansus
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
164/294
10/11/13
Rapat tim atau pansus diadakan sesuai dengan penugasan yang diberikan pada tingkatan
organisasi dan berkewajiban memberikan laporan tertulis kepada yang menugaskan.
Pasal 184
Rapat/Persidangan Bersama
Sesuai dengan asas keberiramaan IPPNU-IPPNU dalam merealisir program organisasi yang
tertuang dalam Deklarasi Pekalongan dapat diadakan rapat/ persidangan bersama di semua
tingkatan organisasi. (Deklarasi Pekalongan terlampir).
Pasal 185
Keabsahan Keputusan Rapat
Pengambilan keputusan para seluruh rapat dinyatakan absah apabila memenuhi quorum.
Qourum sebagaimana ayat (1) terpenuhi jika rapat yang bersangkutan dihadiri minimal 2/3
dari jumlah anggota pada tingkat kepengurusan yang bersangkutan.
1.
Apabila tidak memenuhi quorum, maka rapat-rapat dapat ditunda sampai batas waktu
tertentu.
BAB XXIX
PERSIDANGAN
Pasal 186
Persidangan Periodik
Persidangan untuk semua tingkatan yaitu Kongres, Konbes, Konferensi Wilayah, Konferensi
Cabang, Konferensi Anak Cabang dan Rapat Anggota Ranting/ Komisariat adalah sama yang
meliputi:
1
.
Sidang Pleno yaitu sidang yang dihadiri oleh semua peserta Kongres, Konbes,
Konferwil, Konfercab, Konferensi Ancab dan RAT Ranting/Komisariat dan bersifat
pengambilan suatu keputusan atau pengarahan, pemilihan pengurus baru.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
165/294
10/11/13
2
.
Sidang Pleno Gabungan yaitu sidang yang dihadiri oleh semua peserta
sebagaimana ayat 1, dengan menggabungkan antara peserta dari IPPNU dengan
peserta dari badan otonom yang setara dengan IPPNU, dengan pengertian apabila
kegiatan di atas tersebut bergabung antara IPPNU dengan badan otonom tersebut.
3
.
Sidang Komisi yaitu sidang yang dihadiri oleh sebagian peserta sidang
sebagaimana ayat 1 yang sudah diatur oleh Steering Comittee
(Panitia Pengarah) pada masing-masing tingkatan dan membicarakan masalahmasalah yang bersifat khusus.
Pasal 187
Status dan Hak Peserta
Utusan yang mempunyai hak berbicara (usul/ saran) dan hak suara (memilih/ dipilih).
2.
3.
Undangan yang mempunyai hak berbicara (usul/ saran) dengan izin pimpinan sidang.
Pasal 188
Tata Tertib Persidangan
Tata tertib konferensi secara keseluruhan dapat disusun secara fleksibel sesuai dengan kondisi
masing-masing tingkatan, kecuali sudah adanya peraturan yang ditetapkan pada PD / PRT /
PPOA.
BAB XXX
KEUANGAN
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
166/294
10/11/13
Pasal 189
Iuran Anggota
1.
2.
3.
Pembagian iuran anggota diatur sesuai PD/ PRT pada Bab X pasal 54.
BAB XXXI
KADERISASI DAN PELATIHAN
Pasal 190
Pembinaan Kader
1.
Pembinaan kader dilakukan oleh organisasi kepada kader kader struktural dan kaderkader fungsional.
2.
Kader purna kepengurusan IPPNU, menjadi bagian dari pembinaan organisasi demi
jalinan kerjasama dan kesinambungan proses komunikasi antar kader.
Pasal 191
Alumni
1. Alumni adalah keseluruhan kader purna, baik yang terlibat dalam struktur pembina, banom
NU lain maupun yang ada di bidang-bidang/profesi lain.
2.
Alumni dapat mengikatkan diri dalam jalinan komunikasi melalui sebuah wadah yang
bersifat terbuka, kekeluargaan dan tidak terikat.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
167/294
10/11/13
Pasal 192
Pelaksanaan Pengkaderan/Pelatihan
Pengkaderan adalah proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk karakter seorang
kader untuk menjadi orang yang berkualitas, mandiri berakhlakul karimah dan peka terhadap
perkembangan.
Pasal 193
Sertifikasi/Piagam
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 9 November 2008
KONFERENSI BESAR
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
168/294
10/11/13
Ketua
Sekretaris
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
169/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
170/294
10/11/13
BAGIAN B
PETUNJUK PELAKSANAAN ADMINISTRASI
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
171/294
10/11/13
BAGIAN B :
PETUNJUK PELAKSANAAN ADMINlSTRASI
BAB I
SURAT-SURAT
Pasal 1
Ukuran, Warna dan Jenis Kertas
1.
Ukuran kertas yang dipakai dalam surat menyurat IPPNU: 33 x 22 cm (folio) berat 80 gr.
2.
Warna putih.
3.
1.
Setiap surat dari PP, PW, PC, PAC dan PR, PKPT, PCI dan PK harus mempergunakan
kepala surat.
2.
Kepala surat, letaknya di tengah alas berbentuk simetris berbentuk blok dengan huruf
besar.
3.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
172/294
10/11/13
Kepala surat dicetak dengan warna dasar putih dan warna huruf hitam
5. Tulisan kepala surat terletak di sebelah kanan lambang, ditulis dengan huruf besar semua,
kecuali alamat sekretariat dan dengan posisi simetris.
Pasal 3
Nomor, Lampiran dan Hal Surat
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
173/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
174/294
10/11/13
Pasal 4
Alamat dan Tujuan Surat
1. Alamat adalah menunjukkan kepada siapa surat tersebut ditujukan dan harus ditulis dengan
lengkap serta jelas kecuali yang bersifat massal.
2. Surat-surat yang ditujukan kepada organisasi dalam lingkungan IPPNU cukup rnenggunakan
kata-kata sopan Yang Terhormat (tidak disingkat) ditambah titik dua, dan kepada Yth titik
satu.
3. Alamat dan tujuan terletak 3 (tiga) spasi lurus di bawah isi pokok/ hal
Pasal 5
Isi Surat
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
175/294
10/11/13
Pasal 6
Formasi Surat
Pasal 7
Pembuka dan Penutup Surat
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
176/294
10/11/13
Pasal 8
Tanggal Surat
Pasal 9
Pengiriman dan Tanda tangan
1.
Setiap surat harus menyebut dengan jelas lembaga yang mengirim beserta
penanggungjawabnya sesuai dengan tingkat kepengurusan di wilayah kerja masingmasing dan ditulis dengan huruf kapital.
2. Penanggungjawab adalah Ketua dan Sekretaris: Ketua ditulis sebelah kiri dan sekretaris
ditulis sebelah kanan, masing-masing dengan huruf besar dan diberi garis bawah tanpa
tanda kurung.
3. Tingkatan-tingkatan pejabat organisasi harus ditulis dengan angka romawi, bukan dengan
huruf, misalnya: Ketua I, Sekretaris II, dan sebagainya.
4.
Nama yang menjabat hendaknya ditulis di atas nama jabatan bukan sebaliknya dan
penulisan jabatan ditulis dengan huruf kecil dicetak miring.
5.
Penulisan tingkatan organisasi (PP, PW, PC, PAC, PR, PKPT, PK dan PCI ) ditulis
dengan huruf kapital dan terletak di tengah-tengah.
6.
Penulisan nama pada kolom tanda tangan, apabila sudah mempunyai NIA, maka nama
digarisbawahi dan ditambahkan dengan no NIA.
Contoh:
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
177/294
10/11/13
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
KOTA MEDAN
7. Dalam setiap pengiriman surat dan penandatanganan surat harus mempergunakan stempel
organisasi yang disahkan.
8. Stempel dibubuhkan pada ruang antara nama dan jabatan sekretaris, dengan menutup
sebagian dari tanda tangan sebelah kiri sekretaris dan berlaku bagi semua jenis surat
IPPNU.
BAB II
SIFAT-SIFAT SURAT
Pasal 10
Peraturan
1. Peraturan adalah surat yang berisi tentang sifat, tujuan dan aturan-aturan organisasi dan
merupakan legitimasi ketentuan hukum tertinggi yang harus ditaati oleh IPPNU.
2. Peraturan IPPNU terdiri dari 4 (empat) macam, yaitu:
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
178/294
10/11/13
a. Peraturan Dasar dan Rumah Tangga adalah peraturan dasar yang diputuskan Kongres
dan isinya memuat sifat, tujuan serta aturan-aturan organisasi dan mempunyai kedudukan
hukum tertinggi di IPPNU.
b. Peraturan Pimpinan Pusat disingkat Per. PP adalah peraturan yang diputuskan di
Konferensi Besar dan isinya memuat hal-hal yang prinsip tetapi belum diatur dalam PD
PRT dan kedudukan hukumnya setingkat di bawah PD PRT.
c. Peraturan Pimpinan Wilayah disingkat Per. PW adalah peraturan yang diputuskan di
konferensi wilayah atau konferensi kerja wilayah yang isinya memuat tentang ketentuanketentuan prinsip organisasi yang bersifat regional dan belum diatur dalam PD PRT
maupun Per. PP dengan kedudukan hukumnya setingkat di bawah Per. PP.
d. Peraturan Pimpinan Cabang disingkat Per. PC adalah peraturan yang diputuskan di
konferensi cabang atau konferensi kerja cabang yang isinya memuat tentang ketentuanketentuan prinsip organisasi yang bersifat sub-regional dan belum diatur dalam Per. PP
dan Per. PW dengan kedudukan hukumnya setingkat di bawah Per. PW.
Pasal 11
Keputusan
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
179/294
10/11/13
Pasal 12
Instruksi
1. Instruksi adalah:
- Surat perintah untuk menjalankan hasil keputusan, peraturan atau hasil-hasil rapat.
- Perintah untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dari yang lebih tinggi jabatan/
kedudukannya kepada orang/ badan/ lembaga yang lebih rendah jabatan/ kedudukannya
disertai dengan petujuk pelaksanaannya serta petunjuk teknisnya.
Contoh:
a) Instruksi pendataan anggota yang disertai dengan tata cara rnengisi formulir isiannya dan
pengirimannya.
b) Instruksi untuk mengadakan konferensi.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
180/294
10/11/13
Pasal 13
Siaran
1. Siaran adalah :
- Penjelasan secara tertulis sebagai pernyataan resmi organisasi.
- Dipergunakan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa baik yang bersifat
umum maupun khusus untuk Pelajar Putri atau didiskusikan oleh pimpinan-pimpinan
IPPNU di seluruh Indonesia.
- Penjelasan yang sifatnya menegaskan sikap kemandirian organisasi IPPNU terhadap
sesuatu sebagaimana point sebelumnya.
- Penjelasan yang sebaiknya diinformasikan melalui media massa dengan tembusan kepada
badan/ lembaga/orang dari yang lebih tinggi jabatan atau kedudukannya kepada yang
lebih rendah jabatan atau kedudukannya sesuai dengan isi pokok surat.
Contoh:
a) Siaran tentang sikap PP IPPNU terhadap politik praktis dengan tembusan ke PBNU,
PWNU, PW, PC serta Menpora.
b) Siaran tentang pengiriman pelajar ke luar negeri.
2. Siaran berhak dinyatakan oleh 3 (tiga) tingkatan organisasi IPPNU yaitu:
- Siaran Pimpinan Pusat disingkat Si. PP
- Siaran Pimpinan Wilayah disingkat Si. PW
- Siaran Pimpinan Cabang disingkat Si. PC.
BAB III
JENIS-JENIS SURAT
Pasal 14
Surat Keputusan
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
181/294
10/11/13
Pasal 15
Surat Pengesahan
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
182/294
10/11/13
Pasal 16
Surat Pengangkatan dan Pemberhentian
Pasal 17
Surat Rekomendasi
1. Surat rekomendasi adalah surat persetujuan secara formal yang dikeluarkan oleh organisasi
yang berwenang terhadap hasil keputusan secara musyawarah.
2. Surat rekomendasi bisa berarti surat usulan yang diajukan oleh tingkatan kepengurusan yang
lebih rendah kepada kepengurusan setingkat di atasnya dan atau organisasi induk (Nahdlatul
Ularna) dan atau nevennya.
3. Untuk rekomendasi pengesahan pengurus baru, kewenangan pembuatannya diserahkan
kepada:
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
183/294
10/11/13
Pasal 18
Surat Kuasa
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
184/294
10/11/13
Pasal 19
Surat Mandat
1. Surat mandat adalah surat pemberian kuasa organisasi/seseorang kepada orang lain.
2. Surat mandat harus disebut dengan jelas nama dan tanda tangan yang memberi mandat.
3. Dalam surat mandat harus disebut dengan jelas nama, jabatan, pekerjaan dan tanda tangan
yang diberi mandat.
4. Surat mandat harus disebutkan dengan jelas maksud pemberian mandat.
5. Setiap jenis kegiatan yang mempunyai bobot dan/atau tingkatan formal organisasi
penyelenggara, harus disertakan syarat membawa surat mandat ataupun tidak disebutkan
secara formal.
6. Surat mandat diberikan kapada penyelenggara kegiatan, untuk membuktikan pelimpahan
wewenang pada ringkat kepengurusan tertentu
7. Surat mandat harus menyebutkan sejak kapan mulai dan akhir masa berlakunya surat mandat.
8. Setelah mandat itu betul-betul dilaksanakan, yang diberi wewenang harus melaporkan secara
tertulis.
Pasal 20
Laporan
1. Laporan adalah suatu pemberitahuan resmi yang berupa pertanggungjawaban terhadap yang
berwenang atas pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan kepada seseorang/lembaga.
2. PP rnembuat laporan kepada PBNU setiap semester.
3. PW berkewajiban memberi laporan kegiatan kepada PP setahun sekali.
4. PC berkewajiban memberi laporan kepada PW setahun sekali.
5. PAC, PR, PK berkewajiban memberi laporan kepada PC setiap semester.
6. Laporan memuat 4 (empat) bagian sbb :
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
185/294
10/11/13
Bagian I memuat :
a. Nama pimpinan IPPNU (PP, PW dst).
b. Tanggal, bulan dan tahun pengesahannya oleh PP.
c. Tanggal, bulan dan tahun pengesahannya oleh PP untuk PW, oleh PW untuk PC.
d. Jumlah wilayah/ kekuasaan yang dibawah Alamat sekretariat.
Bagian II memuat kegiatan-kegiatarn keluar maupun ke dalam.
Bagian III memuat kesulitan-kesulitan atau hambatan yang dihadapi.
Bagian IV memuat saran-saran kepada yang diberi laporan.
Pasal 21
Permohonan Tanda Anggota
BAB IV
PERANGKAT ADMINISTRASI
Pasal 22
Notulen
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
186/294
10/11/13
Pasal 23
Ekspedisi
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
187/294
10/11/13
Pasal 24
Arsip/ Penyimpanan
1. Arsip adalah kumpulan-kumpulan yang terjadi karena pekerjaan aksi, transaksi, tindak tanduk
dokumentasi yang disimpan sehingga pada tiap saat dibutuhkan dapat disiapkan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan selanjutnya (diambil dari seminar dokumentasi dan arsip
departemen-departemen tahun 1954 di Jakarta).
2. Kegunaan arsip:
- Untuk pembuktian
- Untuk korespondensi
- Untuk penyusunan sejarah
- Untuk statistik
- Untuk publikasi
- dan lain-lain
3. Arsip surat keluar.
1.
Untuk surat-surat keluar PP, PW, PC, PAC dan PR/ PK supaya menyediakan brief
ordner/map, untuk menyimpan seluruh surat-surat keluar.
2.
3.
Dalam mengarsipkan hendaknya dipisahkan antara tahun yang satu dengan tahun yang
lain.
4.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
188/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
189/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
190/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
191/294
10/11/13
Pasal 25
Cap Agenda
Pasal 26
Daftar Anggota (stamboek)
1. Setiap PC, PAC, PR, PKPT, PK atau PCI di samping buku-buku yang lain, harus mempunyai
buku daftar anggota (stamboek anggota).
2. Kolom-kolom buku daftar anggota sebagai berikut:
- kolom a : nomor urut (PC/ PAC/ PR/ PKPT/PK/PCI).
- kolom b : nomor PP sesuai dengan nomor tanda anggota.
- kolom c : nama anggota.
- kolom d : pendidikan.
- kolom e : alamat tempat tinggal.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
192/294
10/11/13
Pasal 27
Daftar Inventaris
1. Setiap PP, PW, PAC, PAC, PR, PKPT, PK dan PCI harus memiliki buku daftar inventaris
untuk mencatat barang-barang milik organisasi yang ada.
2. Kolom-kolom buku inventaris sebagai berikut:
- kolom a : nomor unit barang.
- kolom b : nomor satuan/ jenis barang.
- kolom c : jumlah barang.
- kolom d : asal barang.
- kolom e : harga barang (Kalau didapat dari membeli).
- kolom f : tanggal mulai dipakai.
- kolom g : tanggal tidak dipakai lagi.
- kolom h : keterangan (untuk mencatat, misalnya ada penambahan barang baru yang
sejenis).
Pasal 28
Disposisi Rep dan Dep
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
193/294
10/11/13
1. Disposisi adalah petunjuk/catatan keterangan tentang penyelesaian suatu surat masuk yang
diajukan kepada pimpinan secara tertulis.
2. Disposisi ini ditulis di halaman surat bagian kiri yang telah dikosongkan 1/4 bagian.
3. Yang memberi disposisi hendaknya memberi paraf dan tanggal membuat disposisi.
4. Disposisi hendaknya dibuat secara singkat dan jelas bagi yang melaksanakannya.
5. Jika disposisi memerlukan kalimat agak panjang dapat dibuat di kertas lain kemudian
ditempel pada surat tadi.
6. Disposisi Rep. merupakan singkatan dari Reproductie atau DAL (Diajukan Lagi) adalah
diajukan lagi suatu tanda yang diberi oleh pimpinan yang maksudnya surat-surat tersebut
perlu dijawab tetapi belum dapat dikerjakan segera (ditangguhkan). Surat jenis ini hendaknya
disimpan dalam satu map khusus yang dikenal dengan istilah kleper.
7. Disposisi Dep. merupakan singkatan dari Godeponserd, adalah tanda sebagaimana ayat (f)
yang maksudnya surat-surat tersebut tak perlu dijawab atau diselesaikan, sehingga sudah
dapat disimpan dalam map dep.
BAB V
SURAT BERSAMA
Pasal 29
Umum
1. Yang dimaksud dengan surat bersama adalah surat yang dikeluarkan atas nama IPPNU
dengan Banom NU atau OKP.
2. Surat bersama dapat dibuat apabila isi surat tersebut menyangkut kepentingan bersama.
3. Surat bersama cukup ditandatangani oleh salah satu unsur pimpinan harian IPPNU yang
ditunjuk dan salah satu unsur pimpinan harian Badan Otonom NU atau OKP yang ditunjuk
berikut stempel yang bersangkutan.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
194/294
10/11/13
Pasal 30
Kode Surat bersama
Pasal 31
Kepala Surat Bersama
1. Bila tidak memiliki kop bersama, dapat mempergunakan salah satu dari kop surat tercetak
yang dimiliki IPPNU/Banom NU/OKP.
2. Apabila kop surat bersama tidak tercetak, maka kop tulisan IPPNU-Banom NU/OKP tidak
disingkat sebagaimana pembuatan Kop surat tercetak.
3. Kop penutup surat dapat disingkat dalam satu jajaran baris. Contoh: Pimpinan Cabang
IPPNU- Banom NU/OKP. Bandung.
BAB VI
STEMPEL ORGANISASI
Pasal 32
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
195/294
10/11/13
1. Stempel organisasi berbentuk bulat telur (oval) dengan tulisan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul
Ulama. Di tengahnya terdapat lambang IPPNU dan tingkatan organisasi melingkar di bawah
lambang dengan tiga garis di samping kiri dan kanan lambang.
2. Warna tinta stempel adalah hijau.
3. Pembuatannya dapat dilakukan oleh pimpinan organisasi di semua tingkatan dengan
ketentuan sesuai dengan contoh yang ada dan diberi tanda daerahnya.
BAB VII
PAPAN NAMA
Pasal 33
Bentuk, Ukuran dan Warna
1. Papan nama adalah papan nama organisasi yang diperlihatkan secara umum di depan
kantor sekretariat.
2. Papan nama dimaksudkan untuk menunjukkan keberadaan organisasi IPPNU sesuai dengan
kedudukan dan tingkatan yang bersangkutan
3. Bentuk papan nama (name board) untuk PP, PW, PC, PAC, PR, PKPT, PK dan PCI
mempunyai bentuk yang sama, yaitu empat persegi panjang.
4. Ukuran:
- Untuk PP berukuran 200 x 150 cm;
- Untuk PW berukuran 160 x 80 cm;
- Untuk PC, PAC, PR,PKPT,PK dan PCI berukuran 140 x 70 cm (skala 2:1).
5. Warna:
- Warna dasar hijau muda.
- Warna huruf, putih.
- Warna garis tepi, kuning.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
196/294
10/11/13
Pasal 34
Penulisan
Penulisan IPPNU dalam lambang memakai lima titik di antara huruf-hurufnya dan ditulis dengan
huruf besar/kapital. Contoh : I.P.P.N.U., Sedangkan penulisan IPPNU di luar lambang tanpa titik,
semua memakai huruf besar/kapital, Contoh : IPPNU.
KONFERENSI BESAR
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
MAULIDAH
.....................................
Ketua
Sekretaris
197/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
198/294
10/11/13
BAGIAN C
ALAT-ALAT PERLENGKAPAN
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
199/294
10/11/13
BAGIAN C
ALAT ALAT PERLENGKAPAN
BAB I
LAMBANG ORGANISASI
Pasal 1
Bentuk dan Isi
1. Lambang organisasi berbentuk segitiga sama kaki dengan ukuran atas sama dengan tinggi.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
200/294
10/11/13
2. Warna dasar hijau, dikelilingi garis warna kuning yang kedua tepinya diapit oleh warna putih.
3. Isi lambang.
4. Bintang sembilan, yang sebuah besar terletak diatas.
5.
Empat buah menurun di sisi kiri dan empat buah lainnya menurun di sisi kanan dan
berwarna kuning.
6. Dua kitab dan dua bulu angsa bersilang warna putih serta dua bunga melati putih di kedua
ujung bawah lambang.
7.
Tulisan IPPNU dengan lima titik di antaranya, tertulis di bawah bulu dan berwarna putih.
Pasal 2
Arti Lambang Organisasi
1.
2.
3.
4.
5.
Dua buah garis tepi mengapit warna kuning: dua kalimat syahadat
6.
7.
8.Empat bintang di sebelah kanan: empat sahabat Nabi (Abu Bakar as, Umar Ibn Khatab as,
Usman Ibn Affan as, dan Ali Ibn Abi Thalib as).
9.
Empat bintang disebelah kiri: empat madzhab yang diikuti (Maliki, Hanafi, Syafii dan
Hambali).
1
0.
1
1.
Dua bulu bersilang: aktif menulis dan membaca untuk menambah wacana berfikir.
1
2.
Dua bunga melati: perempuan yang dengan kebersihan pikiran dan kesucian hatinya
memadukan dua unsur ilmu pengetahuan umum dan agama.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
201/294
10/11/13
1
3.
Pasal 3
Vandel Organisasi
1.
Berbentuk perisai. Warna dasar hijau muda dengan lambaag organisasi di tengahnya,
menurut warna lambang, berukuran garis tengah 60 cm.
2.
3.
Pasal 4
Lencana
1.
Berbentuk segitiga sama kaki. Tinggi sama yakni 3 cm, terbuat dari logam.
2.
3.
4.
Pasal 5
Bendera
1.
Bendera berbentuk empat persegi panjang, ukuran 120\90 cm, berlaku untuk semua
tingkatan pimpinan organisasi.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
202/294
10/11/13
2.Terbuat dari kain warna hijau tua dan penulisan lambangnya bisa dibatik/cetak/sablon atau
dibordir.
3.
Ukuran lambang dengan alas dan tinggi 50 crn, dengan warna menurut warna lambang.
4.
5.
Pasal 6
Senat Band
1.
2.
Warna (luar) hitam, kuning dan hijau tua. Pada ujung senat ada emblem/bandul berupa
lencana IPPNU di dalam ruang segi lima sama sisi ukuran 5 cm.
3.
Wama dasar emblem/ bandul, hijau muda dengan tepi warna hijau tua selebar 1/2 cm.
4.
BAB II
LAMBANG OLAH RAGA
Pasal 7
Bentuk dan Isi
1.
2.
Warna dasar hijau tua, melingkar warna kuning di tepinya dengan diapit dua lingkaran
putih.
3.
Isi lambang:
Bintang sembilan yang sebuah besar di tengah, warna kuning.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
203/294
10/11/13
Lima lingkaran atau ring yang satu sama lain berkaitan, wama kuning.
Obor warna putih dan api warna ungu yang menyala merah.
Pasal 8
Tafsir Lambang
1.Warna hijau, kuning, putih sama artinya dengan warna lambang yang ada pada organisasi.
2.
Obor adalah lambang olahraga yang berarti gelora api perjuangan dalam mencapai
prestasi, terutama dalam bidang olah raga.
3. Ring lima buah, rukun Islam yang berarti dalam segala tindak tanduk olahragawati IPPNU
senantiasa dijiwai oleh rukun Islam.
4.
Ring berkaitan satu sama lain berarti dalam menuju prestasi satu sama lain saling bahu
membahu mendukung usaha rekannya secara sportif, saling asah, asih dan asuh.
Pasal 9
Bendera Olahraga
1.Bentuk bendera olahraga empat persegi panjang ukuran 120 x 90 cm berlaku untuk semua
tingkatan organisasi.
2.
Warna dasar hijau muda dan di tengahnya lambang olahraga berukuran garis tengah 45
cm.
3.
Pasal 10
Badge Olahraga
1.
Badge (dibaca: bed) olahraga berukuran garis tengah 7 cm berbentuk bulatan lambang
olahraga.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
204/294
10/11/13
2.
Dibuat dari kain, disablon dan dipakai di dada sebelah kiri pada baju, kaos atau jaket
olahraga.
Pasal 11
Badge Seragam
1.
BAB III
KARTU TANDA ANGGOTA (KTA)
Pasal 11
Petunjuk Teknis
1.
2.
3.
4.
5. Tampak gambar KTA dari depan, di sebelah kanan terdapat logo IPPNU dan di sebelah
kiri terdapat tulisan KTA. IPPNU (tidak Disingkat penulisannya) serta alamat Sekretariat
PC, PAC, Ranting, tahun kelahiran IPPNU dan kode anggota.
6.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
205/294
10/11/13
7. Di bawah Moto ada garis untuk tanda tangan atau cap jempol serta dan di bawahnya ada
penulisan Nomor KTA.
8.
Nomor KTA diawali oleh kode PW. IPPNU yang sudah ditetapkan oleh PR kemudian
dilanjutkan dengan penomoran PC. IPPNU (yang disesuaikan dengan nomor Kodya
masing-masing) dan diakhiri dengan nomor anggota.
9.
1
0.
1
1.
1
2.KTA ditandatangani oleh Pimpinan Cabang IPPNU (Ketua dan Sekretaris) serta distempel
oleh PC yang bersangkutan.
1
3.
1
4.
KTA dilaminating.
1
5.
Bagi segenap jajaran pengurus di semua tingkatan, KTA dibuat berdasarkan domisili
masing-masing. Contoh; pengurus pusat yang berdomisili di Jakarta Utara, maka KTA
dibuat oleh PC. IPPNU Jakarta Utara dan seterusnya.
1
6.
Pasal 12
Nomor Kode KTA. PW. IPPNU
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
206/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
207/294
10/11/13
BAB IV
PAKAIAN RESMI
Pakaian resmi adalah pakaian almamater IPPNU yang digunakan dalam acara-acara tertentu
Pasal 13
Seragam Resmi
2.
3.
4.
Bentuk/mode jas lengan panjang dengan dua buah saku bawah (lihat contoh di PPOA).
5. Di dada kiri terdapat tulisan tingkatan organisasi (contoh: Pimpinan Pusat), sedangkan di
dada sebelah kanan mengenakan papan nama. Lengan sebelah kiri atas diberi lambang
IPPNU.
6.
7.
Jilbab putih.
8.
Pasal 14
Pakaian Seragam PK
1.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
208/294
10/11/13
2.Di dada sebelah kiri tertempal lambang IPPNU dan di dada sebelah kanan nama anggota.
3.
4.
Lengan sebelah kiri tertulis Pimpinan Cabang IPPNU tempat Lembaga tersebut berdiri.
Pasal 15
Penggunaan Seragam Resmi IPPNU.
1.
2. Forun Permusyawaratan dari tingkat pusat sampai ranting khusus bagi Pimpinan Sidang.
Forum-forum pengkaderan dan pelantikan.
3.
Pasal 16
Kostum Olahraga
1.
2.
Kaos panjang samping berbelah 10 Cm dan berlengan panjang manset berwarna putih
dari di atas saku sebelah luar diletakkan badge olahraga.
3.
Kaos bagian belakang sebelah atas melingkar tulisan IPPNU dan sebelah bawah
singkatan organisasinya.
BAB V
PANGGILAN, MARS DAN HIMNE
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
209/294
10/11/13
Pasal 17
Panggilan
Panggilan/sebutan resmi bagi warga IPPNU adalah rekanita. Panggilan/sebutan ini berlaku
dalam percakapan sehari-hari, surat menyurat, dalam sidang dan lain sebagainya.
Pasal 18
Mars
Mars adalah lagu resmi yang menjadi identitas organisasi IPPNU. Mars dinyanyikan dalam
forum/upacara-upacara resmi organisasi
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 19
Himne Pelajar
Himne adalah lagu resmi yang melengkapi mars IPPNU, Himne dinyanyikan dalam
forum/upacara-upacara resmi organisasi dan acara-acara lainnya
BAB VI
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
210/294
10/11/13
LAIN-LAIN
Pasal 20
Penutup
Demikian Peraturan Organisasi dan Administrasi yang telah dibuat dan untuk hal-hal yang belum
termuat dalam keputusan ini akan ditentukan dalam peraturan/keputusun pimpinan.
MAULIDAH _______________
Ketua Sekretaris
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
211/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
212/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
213/294
10/11/13
No
mor:
0
97/
PP/
A/
74
55/
XI
V/
VI
I
I
/
0
8
La
mp
.
:
Ha
l
:
PEMBERITAHUAN KONBES
Ke
pa
day
a
n
gt
e
r
h
o
r
ma
t
Re
ka
n
i
t
aPi
mp
i
n
a
nWi
l
a
y
a
hI
PPNU
d
i
Se
l
u
r
u
hI
n
do
n
e
s
i
a
Sa
l
a
ms
i
l
a
t
u
r
r
a
h
i
mka
mi
s
a
mpa
i
ka
n
,de
n
g
a
ni
r
i
n
g
a
nd
o
as
e
mog
ar
e
k
a
n
i
t
aPi
mpi
n
a
nWi
l
a
y
a
hI
PPNUs
e
I
n
do
n
e
s
i
as
e
n
a
n
t
i
a
s
ad
a
l
a
ml
i
n
du
r
g
a
nAl
l
a
hSWT,
s
e
r
t
adi
b
e
r
i
k
e
ku
a
t
a
n
,
ke
mu
da
h
a
nda
nk
e
l
a
n
c
a
r
a
nda
l
a
m
me
n
u
n
a
i
ka
nt
u
g
a
ss
e
h
a
r
i
h
a
r
i
.
Ami
n
.
Se
l
a
n
j
u
t
n
y
ak
a
mi
b
e
r
i
t
a
h
u
ka
nba
h
waI
PPNUa
ka
nme
n
g
a
d
a
k
a
nKe
g
i
a
t
a
nNa
s
i
on
a
l
y
a
i
t
uKonferensi Besar
u
n
t
u
kme
mba
h
a
sp
e
r
s
o
a
l
a
n
pe
r
s
oa
l
a
ny
a
n
gbe
r
k
e
n
a
a
nd
e
n
g
a
npe
t
u
n
j
u
kPe
l
a
k
s
a
n
a
a
nPe
n
g
ka
de
r
a
n
,Pe
t
u
n
j
u
k
Pe
l
a
k
s
a
n
a
a
nOr
g
a
n
i
s
a
s
i
d
a
nAdmi
n
i
s
t
r
a
s
i
(
PPOA)
,Re
ko
me
n
d
a
s
i
/
Po
kok
Pok
okPi
ki
r
a
n
,
Ci
t
r
aDi
r
i
d
a
nPol
a
Da
s
a
rPe
r
j
u
a
n
g
a
nOr
g
a
n
i
s
a
s
i
I
PPNUy
a
n
ga
k
a
nd
i
a
da
ka
nd
i
J
a
k
a
r
t
apa
dat
a
n
g
g
a
l
6s
/
d9No
v
e
mbe
r200
8.
Un
t
u
ki
t
uk
a
mi
me
n
g
h
a
r
a
ppa
r
t
i
s
i
pa
s
i
da
nk
e
h
a
d
i
r
a
nr
e
k
a
n
i
t
aa
g
a
rd
a
p
a
tme
n
s
u
k
s
e
s
ka
na
c
a
r
at
e
r
s
e
b
u
t
.
De
mi
k
i
a
np
e
mbe
r
i
t
a
h
u
a
ni
n
i
di
s
a
mp
a
i
k
a
n
,
a
t
a
spe
r
h
a
t
i
a
nda
nk
e
r
j
a
s
a
ma
n
y
aka
mi
u
c
a
pk
a
nt
e
r
i
mak
a
s
i
h
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
214/294
10/11/13
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
Tembusan:
1.
Yt
h
.
Pe
n
g
u
r
u
sBe
s
a
rNUdi
J
a
ka
r
t
a
2.Ar
s
i
p
SURAT PENGANGKATAN
Nomor: 06/PP/SP/A/7455/XIV/VIII/06
Bi
s
mi
l
l
a
a
h
i
r
r
a
h
ma
a
n
i
r
r
a
h
i
m
Pi
mpi
n
a
nPu
s
a
tI
k
a
t
a
nPe
l
a
j
a
rPu
t
r
i
Na
h
d
l
a
t
u
l
Ul
a
mas
e
t
e
l
a
h
:
Menimbang :
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
215/294
10/11/13
1.Ba
h
wape
r
l
us
e
g
e
r
ame
l
e
n
g
ka
pi
da
nme
n
y
u
s
u
npe
r
s
on
a
l
i
a
.
ke
pe
n
g
u
r
u
s
a
nPi
mpi
n
a
nPu
s
a
t
I
PPNUPe
r
i
o
d
e
200
6-200
9.
2.
Ba
h
waRe
ka
n
i
t
ay
a
n
gt
e
r
c
a
n
t
u
mp
a
d
as
u
r
a
tp
e
n
g
a
n
g
ka
t
a
ni
n
i
di
a
n
g
g
a
pma
mp
ud
a
nme
me
n
u
h
i
s
y
a
r
a
t
s
e
b
a
g
a
i
pe
n
g
u
r
u
sPi
mp
i
n
a
nPu
s
a
tI
PPNU.
Mengingat
1.
Pe
r
a
t
u
r
a
nDa
s
a
rI
PPNUBa
bVIpa
s
a
l
1
0
2
.Pe
r
a
t
u
r
a
nRu
ma
ht
a
n
g
g
aI
PPNUBa
bI
Ipa
s
a
l
3
3
.Pe
r
a
t
u
r
a
nOr
g
a
n
i
s
a
s
i
I
PPNUBa
bXXIPa
s
a
l
12
7
Me
mu
t
u
s
ka
nda
nMe
n
e
t
a
pk
a
nde
n
g
a
nh
or
ma
tRe
ka
n
i
t
a
:
Na
ma:
Kiki Qibtiyah
Se
ba
g
a
i
:
Koordinator Dept. Seni Budaya dan Olah Raga
De
n
g
a
nk
e
t
e
t
a
p
a
ns
e
b
a
g
a
i
be
r
i
ku
t
:
1
.Me
n
g
h
a
r
a
pd
e
n
g
a
nh
o
r
ma
ts
e
g
a
l
at
u
g
a
sd
a
nke
wa
j
i
b
a
ny
a
n
gd
i
be
r
i
k
a
nda
pa
td
i
l
a
k
s
a
n
a
ka
nd
e
n
g
a
ns
e
ba
i
k
ba
i
kn
y
ada
np
e
n
u
ht
a
n
g
g
u
n
gj
a
wa
b.
2.
Su
r
a
t
pe
n
g
a
n
g
ka
t
a
ni
n
i
b
e
r
l
a
k
us
e
j
a
kt
a
n
g
g
a
l
d
i
t
e
t
a
p
ka
n
,
da
na
pa
bi
l
adi
ke
mu
d
i
a
nh
a
r
i
t
e
r
da
pa
t
ke
ke
l
i
r
u
a
n
a
ka
nd
i
t
i
n
j
a
ul
a
g
i
.
J
a
ka
r
t
a
,16Ra
j
a
b1
427H
10Ag
u
s
t
u
s20
06M
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
216/294
10/11/13
SURAT PEMBERHENTIAN
Nomor: 04/PP/A/7455/XII/III/02
Bismillaahirrahmaanirrahim
Pi
mpi
n
a
nPu
s
a
tI
k
a
t
a
nPe
l
a
j
a
rPu
t
r
i
Na
h
d
l
a
t
u
l
Ul
a
mas
e
t
e
l
a
h
:
Menimbang :
1.Ba
h
wape
r
l
us
e
g
e
r
ame
mbe
r
h
e
n
t
i
ka
nd
e
n
g
a
nh
or
ma
tk
e
pa
daKe
t
u
aVIPP.
I
PPNUPe
r
i
ode200
320
0
6.
2.
Ba
h
waRe
k
a
n
i
t
ay
a
n
gt
e
r
c
a
n
t
u
mpa
das
u
r
a
tp
e
mb
e
r
h
e
n
t
i
a
ni
n
i
t
e
l
a
hd
i
a
n
g
g
a
pt
i
da
kd
a
p
a
t
me
n
j
a
l
a
n
k
a
n
a
ma
n
a
t
da
nt
u
g
a
s
n
y
as
e
ba
g
a
i
ma
n
ake
t
e
n
t
u
a
no
r
g
a
n
i
s
a
s
i
I
PPNU.
Mengingat :
1.
Pe
r
a
t
u
r
a
nDa
s
a
rI
PPNUBa
bVIpa
s
a
l
1
0
2
.Pe
r
a
t
u
r
a
nRu
ma
hTa
n
g
g
aI
PPNUBa
bVpa
s
a
l
8
3.
Pe
r
a
t
u
r
a
nOr
g
a
n
i
s
a
s
i
I
PPNUBa
bXVI
IPa
s
a
l
10
3
Memutuskan dan Menetapkan dengan hormat Rekanita:
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
217/294
10/11/13
Na
ma:
Si
t
i
Li
n
d
a
Pe
ke
r
j
a
a
n:
Wi
r
a
s
wa
s
t
a
Al
a
ma
t:
J
l
.Ma
n
g
g
aNo.
24J
a
ka
r
t
a
Se
ba
g
a
i
:
Ke
t
u
aVIPP.I
PPNU
De
n
g
a
nk
e
t
e
t
a
p
a
ns
e
b
a
g
a
i
be
r
i
ku
t
:
1. Me
mbe
r
h
e
n
t
i
ka
nd
e
n
g
a
nh
o
r
ma
t
a
t
a
ss
e
g
a
l
at
u
g
a
sd
a
nj
a
ba
t
a
n
n
y
as
e
l
a
mak
e
p
e
n
g
u
r
u
s
a
nka
r
e
n
adi
n
i
l
a
i
ku
r
a
n
gme
n
j
a
l
a
n
ka
na
kt
i
f
i
t
a
so
r
g
a
n
i
s
a
s
i
y
a
n
gd
a
p
a
t
me
n
u
r
u
n
ka
nki
n
e
r
j
aPP.I
PPNU.
2. Su
r
a
tpe
mbe
r
h
e
n
t
i
a
ni
n
i
t
e
l
a
hme
l
a
l
u
i
be
be
r
a
p
amu
s
y
a
wa
r
a
h
,p
e
r
t
i
mba
n
g
a
n
,da
nd
a
s
a
r
da
s
a
ror
g
a
n
i
s
a
s
i
.
3.
Su
r
a
t
pe
mbe
r
h
e
n
t
i
a
ni
n
i
be
r
l
a
kus
e
j
a
kt
a
n
g
g
a
l
di
t
e
t
a
pk
a
n
.
Tembusan:
1
.Yt
h
.Pe
n
g
u
r
u
sBe
s
a
rNUd
i
J
a
ka
r
t
a
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
218/294
10/11/13
2.
Yt
h
.Pe
n
g
u
r
u
sWi
l
a
y
a
hI
PPNUdi
Se
l
u
r
u
hI
n
do
n
e
s
i
a
3
.Yt
h
.Pe
n
g
u
r
u
sCa
ba
n
gI
PPNUdi
Se
l
u
r
u
hI
n
do
n
e
s
i
a
4.
Ar
s
i
p
No
mo
r:
0
4/
PW/
A/
745
5/
I
I
I
/
I
X/
0
8
La
mp
.:
1Be
r
k
a
s
Ha
l
:
Permohonan Pengesahan
Ke
pa
day
a
n
gt
e
r
h
o
r
ma
t
Re
ka
n
i
t
aPi
mpi
n
a
nPu
s
a
tI
PPNU
d
i
Te
mpa
t
Be
r
da
s
a
r
k
a
nh
a
s
i
l
Kon
f
e
r
e
n
s
i
Wi
l
a
y
a
hI
PPNUPr
ov
i
n
s
i
Ba
n
t
e
np
a
d
at
a
n
g
g
a
l
30Ag
u
s
t
u
s2
00
8di
Hot
e
l
Le
di
a
n
,
Se
r
a
n
g
,
ke
p
u
t
u
s
a
nh
a
s
i
l
f
or
ma
t
u
rpa
dat
a
n
g
g
a
l
1
2Se
pt
e
mbe
r20
08t
e
l
a
ht
e
r
b
e
n
t
u
kSu
s
u
n
a
nPi
mp
i
n
a
n
Wi
l
a
y
a
hI
PPNUPr
ov
i
n
s
i
Ba
n
t
e
npe
r
i
od
e20
08
201
1.
Se
h
u
bu
n
g
a
nde
n
g
a
nh
a
l
t
e
r
s
e
bu
t
,de
n
g
a
ni
n
i
ka
mi
moh
o
nRe
ka
n
i
t
aPi
mpi
n
a
nPu
s
a
tI
PPNUbe
r
ke
n
a
nme
mb
e
r
i
Pe
n
g
e
s
a
h
a
nPW I
PPNUBa
n
t
e
npe
r
i
o
de2
00
820
11s
e
ba
g
a
i
ma
n
at
e
r
l
a
mp
i
r
.
De
mi
ki
a
npe
r
moh
on
a
ni
n
i
d
i
s
a
mpa
i
ka
n
,a
t
a
sp
e
r
h
a
t
i
a
nd
a
npe
n
g
e
s
a
h
a
n
n
y
aka
mi
u
c
a
pk
a
nt
e
r
i
mak
a
s
i
h
.
De
mi
ki
a
np
e
r
mo
h
on
a
ni
n
i
di
s
a
mp
a
i
k
a
n
,
de
n
g
a
nh
a
r
a
pa
ns
e
mog
ad
i
pe
r
h
a
t
i
k
a
nda
nd
i
ma
kl
u
mi
da
nt
a
kl
u
pak
a
mi
u
c
a
pk
a
nt
e
r
i
mak
a
s
i
h
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
219/294
10/11/13
PIMPINAN WILAYAH
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
PROVINSI BANTEN
Tembusan:
1.
Yt
h
.
Pe
n
g
u
r
u
sWi
l
a
y
a
hNUBa
n
t
e
n
2.Ar
s
i
p
Te
n
t
a
n
g
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
220/294
10/11/13
SUSUNAN PENGURUS
PIMPINAN WILAYAH
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
PROVINSI BANTEN
PERIODE 2008 2011
Pengurus Harian
Ketua : Siti Maryam, S.Pd.I
Wa
ki
l
Ke
t
u
aIMa
wa
d
a
h
,
S.
Pd
.
I
Wa
ki
l
Ke
t
u
aI
IFa
t
h
i
h
a
t
u
l
I
h
s
a
n
i
y
a
h
,
S.
Pd
.
I
Wa
ki
l
Ke
t
u
aI
I
IWi
l
daTs
u
r
u
s
o
h
Wa
k
i
l
Ke
t
u
aI
VLa
t
i
f
aSe
n
e
j
a
,
S.
Pd
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
221/294
10/11/13
Wa
k
i
l
Se
ke
r
t
a
r
i
sI
INu
n
u
n
gNu
r
ma
y
a
s
a
r
i
,
S.
Pd
Departemen Departemen
1.
Departemen Organisasi
1.
Si
t
i
Roh
ma
hNu
r
t
a
l
i
s
a
2
.Uk
aSu
l
i
s
t
i
a
,
S.
Pd
.
I
3
.Ma
s
p
u
a
h
4
.No
v
i
Nov
i
a
t
u
l
Uma
m
5.Ma
y
aSa
r
i
Ha
r
t
a
t
i
b. Departemen Pengkaderan
1.Sy
i
f
aKu
r
n
i
a
2
.Ma
s
r
u
r
o
h
3.AdeSh
o
l
i
h
a
h
4.
De
s
i
5
.Ta
t
uMa
s
t
u
r
o
h
Lembaga Lembaga
1.
1.
Sh
op
i
a
h
,
S.
Pd
.
I
2.
Nu
r
h
a
y
a
h
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
222/294
10/11/13
3.
Si
t
i
Ul
f
a
h
,
S.
Pd
.
I
4.
An
a
hSu
h
a
n
a
h
,S.
Pd
.
i
5.
He
n
i
Mu
l
y
a
n
i
2.
Lembaga KKP
1.
I
i
nI
n
a
y
a
t
i
,
S.
Pd
.
I
2.
Ev
i
Si
l
v
i
r
i
y
a
n
i
3.
Ye
n
i
4.
Ru
i
y
a
t
5.
I
pa
t
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
223/294
10/11/13
SURAT PENGESAHAN
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
No
mor
:
1
53
/
XI
I
/
PP/
SP/
745
5/
XI
V/
XI
/
0
8
Un
t
u
k
Menimbang :
Ba
h
wad
a
l
a
mu
pa
y
au
n
t
u
kme
l
a
n
c
a
r
ka
nt
u
g
a
ss
e
r
t
ame
k
a
n
i
s
meor
g
a
n
i
s
a
s
i
ma
k
aPi
mp
i
n
a
nPu
s
a
t
I
PPNUme
ma
n
d
a
n
gp
e
r
l
uu
n
t
u
ks
e
g
e
r
ame
mb
e
r
i
ka
np
e
n
g
e
s
a
h
a
nke
pa
daPe
n
g
u
r
u
s
Pi
mp
i
n
a
nWi
l
a
y
a
hI
PPNUPr
ov
i
n
s
i
Ba
n
t
e
n
Mengingat :
1.
Pe
r
a
t
u
r
a
nDa
s
a
rI
PPNUBa
bVIPa
s
a
l
1
1
2.
Pe
r
a
t
u
r
a
nRu
ma
hTa
n
g
g
aI
PPNUBa
bVIPa
s
a
l
2
0
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
224/294
10/11/13
Memperhatikan :
1.
Su
r
a
t
Re
k
ome
n
da
s
i
da
r
i
PW NUPr
ov
i
n
s
i
Ba
n
t
e
n
No.0
9/
PWNU/
BTN/
I
X/
0
8
2.
Su
r
a
tPe
r
moh
on
a
nPe
n
g
e
s
a
h
a
nd
a
r
i
PW.I
PPNUBa
n
t
e
n
No.
04/
XI
I
/
PW/
A/
745
5/
I
I
I
/
I
X/
0
8
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1.
Me
n
g
e
s
a
h
k
a
nPe
n
g
u
r
u
sPi
mp
i
n
a
nWi
l
a
y
a
hI
PPNUPr
o
v
i
n
s
i
Ba
n
t
e
nPe
r
i
od
e20
08
20
1
1,
s
e
b
a
g
a
i
ma
n
at
e
r
l
a
mp
i
r
;
2
.Me
n
u
g
a
s
k
a
nke
pa
daPe
n
g
u
r
u
sPi
mpi
n
a
nWi
l
a
y
a
hI
PPNUPr
o
v
i
n
s
i
Ba
n
t
e
nu
n
t
u
kme
l
a
k
s
a
n
a
ka
nt
u
g
a
s
or
g
a
n
i
s
a
s
i
s
e
c
a
r
ake
s
e
l
u
r
u
h
a
n
;
3.
Su
r
a
t
ke
pu
t
u
s
a
ni
n
i
be
r
l
a
kus
e
j
a
kt
a
n
g
g
a
l
di
t
e
t
a
pk
a
n
.
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
1.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
225/294
10/11/13
2. Arsip
Te
n
t
a
n
g
SUSUNAN PENGURUS
PIMPINAN WILAYAH
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
PROVINSI BANTEN
PERIODE 2008 2011
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
226/294
10/11/13
Wa
k
i
l
Ke
t
u
aI
VLa
t
i
f
aSe
n
e
j
a
,
S.
Pd
Departemen Departemen
2.
Departemen Organisasi
1.Si
t
i
Roh
ma
hNu
r
t
a
l
i
s
a4
.Uk
aSu
l
i
s
t
i
a
,
S.
Pd
.
I
2
.Ma
s
p
u
a
h5
.No
v
i
Nov
i
a
t
u
l
Uma
m
3.Ma
y
aSa
r
i
Ha
r
t
a
t
i
b. Departemen Pengkaderan
1.Sy
i
f
aKu
r
n
i
a4
.Ma
s
r
u
r
o
h
2.
Ad
eSh
ol
i
h
a
h5.
De
s
i
3
.Ta
t
uMa
s
t
u
r
o
h
Lembaga Lembaga
3.
Sh
op
i
a
h
,
S.
Pd
.
I4
.Nu
r
h
a
y
a
h
2
.
Si
t
i
Ul
f
a
h
,
S.
Pd
.
I5
.An
a
hSu
h
a
n
a
h
,S.
Pd
.
i
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
227/294
10/11/13
3
.
He
n
i
Mu
l
y
a
n
i
4.
Lembaga KKP
1.
I
i
nI
n
a
y
a
t
i
,S.
Pd
.
I4
.Ev
i
Si
l
v
i
r
i
y
a
n
i
2.
Ye
n
i
5.Ru
i
y
a
t
3.
I
pa
t
PP. IPPNU
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
228/294
10/11/13
Nomor:
00
2/
PC/
A/
74
55/
XI
V/
V/
0
8
La
mpi
r
a
n:
1b
e
r
k
a
s
Ha
l
:
Permohonan Rekomendasi
Ke
pa
day
a
n
gt
e
r
h
o
r
ma
t
Rekanita PW IPPNU DKI Jakarta
d
i
Te
mpa
t
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
229/294
10/11/13
Sa
l
a
ms
i
l
a
t
u
r
r
a
h
i
mka
mi
s
a
mpa
i
ka
n
,d
e
n
g
a
ni
r
i
n
g
a
nd
o
as
e
mog
ar
e
ka
n
i
t
as
e
n
a
n
t
i
a
s
ad
a
l
a
ml
i
n
du
r
g
a
nAl
l
a
h
SWT,s
e
r
t
adi
b
e
r
i
k
e
k
u
a
t
a
n
,
ke
mu
da
h
a
nda
nke
l
a
n
c
a
r
a
nd
a
l
a
mme
n
u
n
a
i
ka
nt
u
g
a
ss
e
h
a
r
i
h
a
r
i
.
Ami
n
.
Gu
n
ame
wu
j
u
d
ka
np
r
os
e
sr
e
g
e
n
e
r
a
s
i
d
a
l
a
mPi
mpi
n
a
nCa
ba
n
gI
PPNUKe
p
u
l
a
u
a
nSe
r
i
bu
,
di
pe
r
l
u
ka
n
ke
p
e
mi
mp
i
n
a
ny
a
n
gbe
r
t
a
n
g
g
u
n
gj
a
wa
b.
Un
t
u
ki
t
uI
PPNUCa
ba
n
gKe
pu
l
a
u
a
nSe
r
i
b
ut
e
l
a
hme
l
a
ks
a
n
a
ka
n
Ko
n
f
e
r
e
n
s
i
Ca
b
a
n
gp
a
dat
a
n
g
g
a
l
2
6Apr
i
l
2
00
8di
Pu
l
a
uTi
du
n
g
.
Se
l
a
n
j
u
t
n
y
ade
mi
me
l
a
ks
a
n
a
ka
na
ma
n
a
tKon
f
e
r
e
n
s
i
Ca
ba
n
g
,
t
e
r
t
i
b
n
y
aa
dmi
n
i
s
t
r
a
s
i
da
nke
l
a
n
c
a
r
a
nj
a
l
a
n
n
y
a
o
r
g
a
n
i
s
a
s
i
,ma
k
ak
a
mi
moh
onRe
k
a
n
i
t
aPW.
I
PPNUDKIJ
a
k
a
r
t
au
n
t
u
kme
mbe
r
i
k
a
ns
u
r
a
tr
e
k
ome
n
da
s
i
s
e
ba
g
a
i
bu
kt
i
ke
pe
n
g
u
r
u
s
a
nka
mi
y
a
n
gs
a
h
.
De
mi
ki
a
np
e
r
mo
h
on
a
ni
n
i
di
s
a
mp
a
i
k
a
n
,
de
n
g
a
nh
a
r
a
pa
ns
e
mog
ad
i
pe
r
h
a
t
i
k
a
nda
nd
i
ma
kl
u
mi
da
nt
a
kl
u
pak
a
mi
u
c
a
pk
a
nt
e
r
i
mak
a
s
i
h
.
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
KEPULAUAN SERIBU
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
230/294
10/11/13
Tembusan:
1
.Yt
h
.
Pe
n
g
u
r
u
sCa
ba
n
gNUKe
pu
l
a
u
a
nSe
r
i
b
u
2.Ar
s
i
p
SUSUNAN PENGURUS
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
KEPULAUAN SERIBU
PERIODE 2008 2010
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
231/294
10/11/13
Sekretaris : Yusnita
Wa
ki
l
Se
kr
e
t
a
r
i
sI:
Mi
s
n
a
wa
t
i
Wa
ki
l
Se
kr
e
t
a
r
i
sI
I:
Ma
s
u
d
a
Bendahara : Khairunniswah
Wa
ki
l
Be
n
da
h
a
r
a:
Sr
i
Da
ma
y
a
n
t
i
Departemen Departemen
Re
v
yL.
A4.
Fr
a
n
s
i
s
c
a
2.
Ha
y
a
t
u
nNu
f
u
s5.
Su
r
t
i
kaDe
wi
3.
He
l
ma
y
u
r
i
b. Departemen Pendidikan dan Dakwah
1.
De
s
i
Ra
s
t
i
a
n
i
4.
Ub
u
d
i
y
a
h
2.
Le
l
aBa
dr
i
y
a
h5
.Al
i
h
a
3.
Mu
t
a
s
i
a
c. Departemen Sosial dan Budaya
1
.
Si
t
i
Fa
di
h
a3
.Ai
n
a
t
u
l
Ma
g
f
i
r
o
h
2
.
I
n
d
r
i
Pr
a
t
i
wi
4.Rof
i
da
h
d. Departemen Seni, Minat dan Bakat
1.
Fi
t
r
oRi
f
ki
y
a
h4.
Kh
a
i
r
a
n
i
2.
He
n
i
An
dr
i
y
a
n
i
5
.Pe
n
t
y
3.
Pu
r
wa
t
i
e. Departemen Litbang
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
232/294
10/11/13
1.
I
daTr
i
a
n
i
n
g
s
i
h4.
Di
a
nNo
v
i
t
a
2.
Sh
ol
e
h
a5.
De
s
i
3.
Ma
r
wa
y
a
t
i
SURAT REKOMENDASI
Nomor
:
1
0/
PW/
A/
745
5/
XI
V/
VI
/
0
8
Te
n
t
a
n
g
SUSUNAN PENGURUS
PIMPINAN CABANG IPPNU KEPULAUAN SERIBU
PERIODE 2008-2010
Bismillaahirrahmaanirrahim
Pimpinan Wilayah IPPNU DKI Jakarta setelah :
Menimbang :
1.
Ba
h
wau
n
t
u
kme
n
d
a
p
a
t
ka
ns
u
r
a
tp
e
n
g
e
s
a
h
a
ns
u
s
u
n
a
np
e
n
g
u
r
u
sPCI
PPNUKe
pu
l
a
u
a
n
Se
r
i
b
u
,
Pi
mp
i
n
a
nWi
l
a
y
a
hI
PPNUDKIJ
a
ka
r
t
ape
r
l
ume
n
g
e
l
u
a
r
ka
ns
u
r
a
t
r
e
k
ome
n
da
s
i
;
2
.Ba
h
was
u
s
u
n
a
npe
n
g
u
r
u
sPCI
PPNUKe
p
u
l
a
u
a
nSe
r
i
buh
a
s
i
l
pe
mb
e
n
t
u
k
a
npe
n
g
u
r
u
s
/
Kon
f
e
r
c
a
bt
a
n
g
g
a
l
2
6
Apr
i
l
2
00
8di
a
n
g
g
a
pt
e
l
a
hme
me
n
u
h
i
pe
r
s
y
a
r
a
t
a
n
.
Mengingat :
1.
Pe
r
a
t
u
r
a
nDa
s
a
rI
PPNUBa
bVIPa
s
a
l
1
1
2.
Pe
r
a
t
u
r
a
nRu
ma
hTa
n
g
g
aI
PPNUBa
bVIPa
s
a
l
2
0
Memperhatikan :
1
.Su
r
a
tRe
kome
n
da
s
i
da
r
i
PCNUKe
pu
l
a
u
a
nSe
r
i
b
u
No.0
11
/
PCNUKS/
V/
0
8
2
.Su
r
a
tPe
r
mo
h
o
n
a
nPe
n
g
e
s
a
h
a
nd
a
r
i
PC.I
PPNUKe
pu
l
a
u
a
nSe
r
i
b
uNo.
0
02/
PC/
A/
7
455
/
XI
V/
V/
0
8
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1.Me
r
e
k
ome
n
da
s
i
ka
ns
u
s
u
n
a
nPe
n
g
u
r
u
sPCI
PPNUKe
pu
l
a
u
a
nSe
r
i
b
us
e
ba
g
a
i
ma
n
a
t
e
r
l
a
mp
i
r
;
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
233/294
10/11/13
2.
Me
n
g
h
a
r
a
pde
n
g
a
nh
or
ma
tk
e
p
a
d
aPi
mpi
n
a
nPu
s
a
ts
e
g
e
r
ame
n
g
e
l
u
a
r
k
a
nSu
r
a
tPe
n
g
e
s
a
h
a
ns
u
s
u
n
a
n
pe
n
g
u
r
u
sPCI
PPNUKe
p
u
l
a
u
a
nSe
r
i
bu
;
3.Su
r
a
t
r
e
ko
me
n
d
a
s
i
me
r
u
p
a
k
a
ns
u
r
a
tpe
n
g
e
s
a
h
a
ns
e
me
n
t
a
r
as
a
mp
a
i
de
n
g
a
nt
u
r
u
n
n
y
as
u
r
a
t
pe
n
g
e
s
a
h
a
nd
a
r
i
Pi
mpi
n
a
nPu
s
a
t
;
4.Su
r
a
tr
e
k
ome
n
da
s
i
i
n
i
be
r
l
a
k
us
e
j
a
kt
a
n
g
g
a
l
di
t
e
t
a
p
ka
nda
na
k
a
ndi
t
i
n
j
a
uk
e
mb
a
l
i
a
p
a
b
i
l
at
e
r
da
pa
tk
e
ke
l
i
r
u
a
n
.
PIMPINAN WILAYAH
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
234/294
10/11/13
No
mo
r:
0
1
/
Pa
n
Pe
l
/
KM NUMu
h
/
I
V/2
0
0
8J
a
k
a
r
t
a
,
1Ap
r
i
l
2
0
0
8M
La
mp
i
r
a
n:
Pr
o
p
o
s
a
l
2
4Ra
b
i
u
l
Awwa
l
1
4
2
9H
Pe
r
i
h
a
l
:
Permohonan Audiensi
Ke
p
a
d
aYt
h
,
Bapak KH. Hasyim Muzadi
Ketua Umum PBNU
Di
Te
mp
a
t
.
Assalamualaikum Wr.Wb.
Te
r
i
r
i
n
gs
a
l
a
md
a
nd
o
ak
a
mi
s
a
mp
a
i
k
a
ns
e
mo
g
aBa
p
a
ks
e
l
a
l
ud
a
l
a
ml
i
n
d
u
n
g
a
nAl
l
a
hSWT,
s
e
r
t
a
s
u
k
s
e
ss
e
l
a
l
ud
a
l
a
mme
n
j
a
l
a
n
k
a
na
k
t
i
v
i
t
a
s
n
y
as
e
h
a
r
i
h
a
r
i
,
.Ami
n
.
Se
h
u
b
u
n
g
a
nd
e
n
g
a
na
k
a
nd
i
a
d
a
k
a
n
n
y
aSe
mi
n
a
rd
a
nLo
k
a
k
a
r
y
aNa
s
i
o
n
a
l
(
Se
mi
l
o
k
a
)Ka
u
m
Mu
d
aNUd
a
nMu
h
a
mma
d
i
y
a
hd
e
n
g
a
nTe
ma:
Sinergi Potensi Bangsa Untuk Indonesia Sejahtera; Mencari Solusi Sistemik ditengah
Polemik y
a
n
gi
n
s
y
aAl
l
a
ha
k
a
nd
i
l
a
k
s
a
n
a
k
a
np
a
d
ah
a
r
i
Sa
b
t
u-Se
n
i
nt
a
n
g
g
a
l
1
7
1
9Me
i
2
0
0
8
b
e
r
t
e
mp
a
td
i
Th
eHo
t
e
l
Ac
a
c
i
aJ
l
.k
r
a
ma
tr
a
y
aNo
.7
8
8
1J
a
k
a
r
t
aPu
s
a
t
,
o
l
e
hk
a
r
e
n
ai
t
uk
a
mi
mo
h
o
nk
e
p
a
d
aBa
p
a
ka
g
a
rd
a
p
a
tme
n
e
r
i
mak
a
mi
b
e
r
a
u
d
i
e
n
s
i
g
u
n
ame
n
y
a
mp
a
i
k
a
np
e
r
i
h
a
l
a
c
a
r
a
t
e
r
s
e
b
u
t
.
Proposal dan Manual acara terlampir.
De
mi
k
i
a
n
l
a
hs
u
r
a
tp
e
r
mo
h
o
n
a
ni
n
i
k
a
mi
s
a
mp
a
i
k
a
n
,
a
t
a
sp
e
r
h
a
t
i
a
n
n
y
ak
a
mi
u
c
a
p
k
a
nt
e
r
i
ma
k
a
s
i
h
.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
PANITIA PELAKSANA
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
235/294
10/11/13
M.HUSIN.AB
Ke
t
u
a
MASITOH HASIBUAN
Se
k
r
e
t
a
r
i
s
Mengetahui:
H. AMIRUDIN
IDY MUZAYYAD
Ke
t
u
aUmu
mDPPI
MM
Ke
t
u
aUmu
mPPI
PNU
MOH. MUDZAKKIR
Ke
t
u
aUmu
mPPI
RM
Ke
t
u
aUmu
mPPI
PPNU
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
Sekretariat Gedung PBNU Lt. 3&4 Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat
Telp./Faks : 021-3156480, 3923268
Nomor : 002/PP/B/XV-XVI/7354-7455/III/09
Lamp : 1 (satu) berkas proposal
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
236/294
10/11/13
Salam silaturrahim kami sampaikan, dengan iringan do`a semoga Bapak selalu diberi kekuatan
oleh Allah dalam peran serta membangun bangsa. Amien.
Dalam rangka merumuskan dan memperkuat visi perjuangan Pelajar Nahdlatul Ulama dan dalam
rangka suksesi kepemimpinan, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar
Putri Nahdlatul Ulama akan menyelenggarakan kongres sebagai permusyawaratan tertinggi
organisasi. Kongres XVI IPNU Kongres XV IPPNU ini akan diselenggarakan pada,
Hari/Tanggal : Jum`at-Selasa, 19-23 Juni 2009
Tempat : Pondok Pesantren Al-Hikmah 2, Sirampog Benda, Brebes
Jawa Tengah.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Bapak untuk menerima kami dalam
forum audiensi guna mendapatkan masukan dan arahan demi suksesnya acara tersebut.
Adapun waktu dan tempat kami serahkan sepenuhnya kepada Bapak.
Demikian surat permohonan ini disampaikan, atas kesediaan dan perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
Pimpinan Pusat
237/294
10/11/13
3
.Ba
h
wan
a
ma
n
a
may
a
n
gt
e
r
c
a
n
t
u
md
a
l
a
ml
a
mp
i
r
a
ns
u
r
a
tk
e
p
u
t
u
s
a
ni
n
i
d
i
p
a
n
d
a
n
gma
mp
uu
n
t
u
k
me
l
a
k
s
a
n
a
k
a
nt
u
g
a
sk
e
p
a
n
i
t
i
a
a
nSi
mp
o
s
i
u
mPe
l
a
j
a
rPu
t
r
i
Na
s
i
o
n
a
l
d
a
nKo
n
f
e
r
e
n
s
i
Be
s
a
r
Pi
mp
i
n
a
nPu
s
a
tI
k
a
t
a
nPe
l
a
j
a
rPu
t
r
i
Na
s
i
o
n
a
l
.
Mengingat:
1
.
Ha
s
i
l
ke
pu
t
u
s
a
nr
a
p
a
t
pl
e
n
ot
a
n
g
g
a
l
2
7Apr
i
l
2
00
8t
e
n
t
a
n
gp
e
l
a
ks
a
n
a
a
nKon
f
e
r
e
n
s
i
Be
s
a
r
.
MEMUTUSKAN
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
238/294
10/11/13
Menetapkan:
1
.
Me
n
g
e
s
a
h
k
a
ns
u
s
u
n
a
np
a
n
i
t
i
aSi
mp
o
s
i
u
mPe
l
a
j
a
rd
a
nKo
n
f
e
r
e
n
s
i
Be
s
a
rPi
mp
i
n
a
n
Pu
s
a
tI
k
a
t
a
n
Pe
l
a
j
a
rPu
t
r
i
Na
h
d
l
a
t
u
l
Ul
a
mad
e
n
g
a
ns
u
s
u
n
a
ns
e
b
a
g
a
i
ma
n
at
e
r
l
a
mp
i
rd
e
n
g
a
nk
e
t
e
n
t
u
a
n
s
e
b
a
g
a
i
b
e
r
i
k
u
t
:
a
.Pa
n
i
t
i
ap
e
l
a
k
s
a
n
aKo
n
f
e
r
e
n
s
i
Be
s
a
rPi
mp
i
n
a
nPu
s
a
tI
k
a
t
a
nPe
l
a
j
a
rPu
t
r
i
Na
h
d
l
a
t
u
l
Ul
a
ma
b
e
r
t
a
n
g
g
u
n
gj
a
wa
ba
t
a
sp
e
l
a
k
s
a
n
a
a
na
c
a
r
at
e
r
s
e
b
u
t
.
b
.Me
l
a
p
o
r
k
a
nk
e
p
a
d
aPP.I
PPNUp
e
r
i
o
d
e2
0
0
6
2
0
0
9s
e
t
i
a
pp
e
k
e
r
j
a
a
ny
a
n
ga
k
a
nd
a
nt
e
l
a
h
d
i
k
e
r
j
a
k
a
no
l
e
hp
a
n
i
t
i
a
.
2
.Su
r
a
tk
e
p
u
t
u
s
a
ni
n
i
b
e
r
l
a
k
us
e
j
a
kt
a
n
g
g
a
l
d
i
t
e
t
a
p
k
a
n
.
Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith tharieq
Ditetapkan di Jakarta,
Pa
d
aTa
n
g
g
a
l
,
2
1Ra
b
i
u
l
Ak
h
i
r1
4
2
9H
27Apr
i
l
2
008M
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
1.
2.
Arsip
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
239/294
10/11/13
Penanggung Jawab : Wa
f
aPa
t
r
i
aUmma
,
S.
Pd
.I(
Ke
t
u
aUmu
m)
Ma
r
g
a
r
e
tAl
i
y
a
t
u
l
M,
S.
S,
M.
Si
(
Se
k
r
e
t
a
r
i
sUmu
m)
Steering Committee :
Koordinator : Di
n
a
rSa
h
a
r
a
n
i
De
wi
Wi
n
a
r
t
i
Ta
z
ki
y
a
t
u
l
Mu
t
ma
i
n
a
h
Ma
r
i
n
i
Umi
Ma
r
z
u
qo
h
Es
aDi
v
i
n
u
b
u
n
Lu
l
uDi
a
n
yZu
h
d
i
y
a
Ma
f
t
u
h
a
hHa
d
r
a
wi
Organizing Committee :
Ketua : Lu
l
u
kSu
r
a
y
y
a
Sekretaris : Su
n
du
s
s
i
y
a
h
Bendahara : Fa
t
i
nFa
d
h
i
l
a
h
Sie Kesekretariatan :
Tr
i
Nu
rMu
t
h
i
a
hDu
r
r
i
y
a
t
i
nNi
n
g
s
i
h
J
u
ma
i
y
a
hNa
n
d
aKh
a
i
r
i
y
y
a
h
Si
t
i
Ma
s
y
i
t
o
hFa
j
r
i
y
y
a
h
Sie Acara :
Ki
ki
Ki
bt
i
y
a
hNu
rLa
i
l
aHa
z
a
mi
Sa
r
i
Na
r
u
l
i
t
aMa
f
t
u
h
a
hUma
mi
Sie Konsumsi :
Mu
b
a
y
y
i
n
a
hFa
d
h
i
l
a
h
Ha
n
i
Si
t
i
Qoma
r
i
a
h
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
240/294
10/11/13
As
n
i
a
t
u
l
Ma
wa
da
h
Sie Penggalian Dana :
Yu
s
r
ohEl
Gh
on
i
eBa
i
qRa
h
ma
Nu
z
u
l
i
aQu
r
a
n
i
Az
h
a
r
d
h
i
n
i
Ra
t
n
aLi
s
t
i
a
n
t
i
Re
i
v
yLa
d
u
n
i
a
t
u
l
Ar
i
f
a
hEn
i
Su
s
a
n
t
i
Akomodasi :
Ma
s
i
t
o
hHa
s
i
b
u
a
nUmmuSh
of
i
y
a
h
Si
t
i
Roml
a
hEmmaMa
u
l
i
d
a
Dokumentasi :
Du
r
r
o
t
u
nAn
i
qohFi
t
r
i
Nu
z
u
l
i
a
Si
t
i
Mu
t
i
a
h
PP. IPPNU
SURAT REKOMENDASI
PIMPINAN PUSAT IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
Nomor: 010/PP-IPPNU/SR/XIV/VII/2007
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalaamualaikum Wr. Wb
Ya
n
gbe
r
t
a
n
dat
a
n
g
a
ndi
ba
wa
hi
n
i
:
Na
ma:
Wa
f
aPa
t
r
i
aUmma
,S.
Pd
.I
J
a
ba
t
a
n:
Ke
t
u
aUmu
mPP.I
PPNU
De
n
g
a
ni
n
i
Me
r
e
kome
n
d
a
s
i
k
a
n:
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
241/294
10/11/13
Na
ma:
UmmuSh
of
i
y
a
h
J
a
b
a
t
a
n:
An
g
g
o
t
aKa
de
r
i
s
a
s
i
Na
ma:
Ma
f
t
u
h
a
hHa
dr
a
wi
J
a
ba
t
a
n:
Wa
ki
l
Be
n
d
a
h
a
r
a
Un
t
u
kd
a
p
a
tme
n
g
i
k
u
t
i
pr
og
r
a
mPe
n
y
e
l
e
n
g
g
a
r
a
a
nTe
muKon
s
u
l
t
a
s
i
Pe
mbe
r
d
a
y
a
a
nPe
mu
da
,y
a
n
g
di
s
e
l
e
n
g
g
a
r
a
ka
npa
da:
Ha
r
i
:
Ka
mi
s
Ta
n
g
g
a
l
:
02Ag
u
s
t
u
s2
00
7
Te
mpa
t
:
Au
l
aSARBI
NI
,Ta
ma
nRe
kr
e
a
s
i
Wi
l
a
d
a
t
i
ka(
Pu
s
di
k
a
)
J
l
.J
a
mb
or
eINo.
1Ci
b
u
b
u
r
,J
a
ka
r
t
aTi
mu
r
De
mi
ki
a
nSu
r
a
t
Ma
n
d
a
ti
n
i
di
b
u
a
t
,u
n
t
u
kd
a
p
a
t
di
pe
r
g
u
n
a
k
a
ns
e
ba
g
a
i
ma
n
ame
s
t
i
n
y
a
.
J
a
ka
r
t
a
,16Ra
j
a
b1
428H
3
1J
u
l
i
2
007M
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
242/294
10/11/13
Nomo
r:
017
/
I
n
s
.
PP/
74
55/
XI
V/
VI
I
I
/
0
7
La
mp:
Ha
l
:
Undangan
Ke
p
a
d
aYa
n
gTe
r
h
or
ma
t
,
Rekanita PP.IPPNU
Di
Te
mpa
t
Assalamu`alaikum Wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahim
Sa
l
a
ms
i
l
a
t
u
r
r
a
h
i
mka
mi
s
a
mp
a
i
k
a
n
,
de
n
g
a
ni
r
i
n
g
a
ndo
`
as
e
mo
g
aRe
k
a
n
i
t
ad
a
l
a
ml
i
n
du
n
g
a
nAl
l
a
h
SWT,s
e
r
t
ad
i
be
r
i
ke
ku
a
t
a
n
,
ke
mu
da
h
a
nd
a
nk
e
l
a
n
c
a
r
a
nda
l
a
mme
n
j
a
l
a
n
ka
nt
u
g
a
ss
e
h
a
r
i
h
a
r
i
,
Ami
n
Se
l
a
n
j
u
t
n
y
ak
a
mi
be
r
i
t
a
h
u
ka
nb
a
h
waPP.
I
PPNUa
k
a
nme
n
g
a
da
ka
nke
g
i
a
t
a
nBu
k
aPu
a
s
a&Sa
h
u
r
OnTh
eRo
a
dbe
ke
r
j
a
s
a
made
n
g
a
nKe
me
n
e
g
p
or
ada
nPi
mpi
n
a
nOKPI
.
Ol
e
hka
r
e
n
ai
t
uPi
mpi
n
a
n
Pu
s
a
tI
ka
t
a
nPe
l
a
j
a
rPu
t
r
i
Na
h
dl
a
t
u
l
Ul
a
mame
n
g
u
n
da
n
gRe
k
a
n
i
t
au
n
t
u
kme
n
g
i
ku
t
i
/
pa
r
t
i
s
i
p
a
s
i
da
l
a
m
ke
g
i
a
t
a
nt
e
r
s
e
b
u
t
,
y
a
n
ga
ka
nd
i
l
a
k
s
a
n
a
ka
np
a
d
a:
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
243/294
10/11/13
Ha
r
i
/
Ta
n
g
g
a
l
:
Se
n
i
n
,0
1Okt
ob
e
r2
00
7&J
u
m
a
t
,
05Okt
o
be
r200
7
Te
mpa
t:
Kr
a
ma
t
Ra
y
a&Kol
o
n
gTol
Pl
u
i
tJ
a
ka
r
t
aUt
a
r
a
De
mi
ki
a
nu
n
d
a
n
g
a
ni
n
i
ka
mi
s
a
mp
a
i
k
a
n
,
a
t
a
sp
e
r
h
a
t
i
a
nda
nk
e
h
a
di
r
a
n
y
aka
mi
u
c
a
p
ka
nt
e
r
i
maka
s
i
h
.
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
SURAT MANDAT
PIMPINAN PUSAT IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
244/294
10/11/13
Nomor: 027/PP-IPPNU/SM/XIV/XI/2007
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalaamualaikum Wr. Wb
Pi
mpi
n
a
nPu
s
a
tI
k
a
t
a
nPe
l
a
j
a
rPu
t
r
i
Na
h
dl
a
t
u
l
Ul
a
made
n
g
a
ni
n
i
me
mb
e
r
i
ka
nma
n
d
a
t
ke
pa
da
:
Na
ma:
Tr
i
Nu
rMu
t
h
i
a
h
J
a
ba
t
a
n:
Ko
or
d
i
n
a
t
orDe
p
a
r
t
e
me
nMe
di
ad
a
nJ
a
r
i
n
g
a
n
Un
t
u
kda
pa
t
me
n
g
i
ku
t
i
p
r
og
r
a
m
Sosialisasi Undang Undang Perlindungan Anak Bagi Pimpinan
Komunitas Lintas Agama, y
a
n
gdi
s
e
l
e
n
g
g
a
r
a
ka
npa
da:
Ha
r
i
/
Ta
n
g
g
a
l
:
Se
l
a
s
aKa
mi
s/2729Nov
e
mb
e
r2
00
7
Te
mpa
t
:
Ci
s
a
r
u
aI
n
d
a
h
,
J
l
.Ra
y
aPu
n
c
a
kKm.2
0Ci
s
a
r
u
aBog
or
J
a
waBa
r
a
t
.
De
mi
ki
a
nSu
r
a
t
Ma
n
d
a
ti
n
i
di
b
u
a
t
,u
n
t
u
kd
a
p
a
t
di
pe
r
g
u
n
a
k
a
ns
e
ba
g
a
i
ma
n
ame
s
t
i
n
y
a
.
J
a
ka
r
t
a
,16Dz
u
l
qo
da
h1
428H
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
245/294
10/11/13
2
6Nov
e
mbe
r2
007M
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
Nomor : 1
1
6
/
PP/
SI
/
7
4
5
5
/
XI
V/
I
X/
2
0
0
8
Lamp. : 1 (satu) lembar
Hal : Instruksi
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
246/294
10/11/13
Tempat
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalaamualaikum Wr. Wb.
Salam silaturrahim kami sampaikan, dengan iringan do`a semoga Rekanita dalam
lindungan Allah SWT, serta diberi kekuatan, kemudahan dan kelancaran dalam
menjalankan tugas sehari-hari, Amin.
Sehubungan dengan akan diselenggarakannya Halaqoh Pelajar & Konferensi Besar
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (KONBES IPPNU) masa khidmat 2006-2009 yang
insya Allah akan dilaksanakan pada hari Kamis Ahad, tanggal 6 9 November 2008, di
Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta, serta sebagai upaya peningkatan kaderisasi
organisasi, maka dengan ini kami instruksikan kepada Rekanita PW. IPPNU se-Indonesia
untuk:
1.
Membuat laporan progress report tentang kaderisasi yang pernah dilakukan di daerah
masing-masing, meliputi Makesta, LAKMUD, LAKUT, dan TOT.
2.
3.
Membuat Data Base Organisasi dalam bentuk hard copy dan soft copy, meliputi:
1
. Pimpinan Cabang IPPNU terdiri atas nama, alamat, ketua, kontak person, periode, SK
kepengurusan, dan jumlah anggota.
2
.
Pimpinan Anak Cabang IPPNU dari masing-masing PC terdiri atas nama, alamat,
ketua, kontak person, periode, SK kepengurusan, dan jumlah anggota.
3
.
Pimpinan Ranting dari masing-masing PAC terdiri atas nama, alamat, ketua, kontak
person, periode, SK kepengurusan, dan jumlah anggota.
d.Pimpinan Komisariat dari masing-masing PC terdiri atas nama, alamat, ketua, kontak
person, periode, SK kepengurusan, dan jumlah anggota.
(Laporan Data Base dibuat sebagaimana contoh terlampir)
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama Rekanita, kami haturkan
terima kasih.
Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamith Tharieq
Wassalaamualaikum Wr.Wb.
Jakarta, 1 Ramadlan 1429 H
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
247/294
10/11/13
1 September 2008 M
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
Nomo
r:
117
/
PP/
ST/
74
55/
XI
V/
I
X/
2
00
8
Lamp. : Hal : TEGURAN ke-1
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalaamualaikum Wr. Wb.
Salam silaturrahim kami sampaikan, dengan iringan do`a semoga Rekanita dalam
lindungan Allah SWT, serta diberi kekuatan, kemudahan dan kelancaran dalam
menjalankan tugas sehari-hari, Amin.
Merujuk pada hasil Kongres XIV PP-IPPNU di Jakarta tahun 2006 bahwa masa
kepemimpinan untuk tingkat wilayah adalah 3 tahun dan mengingat bahwa masa
kepengurusan PW. IPPNU Jawa Barat sudah habis sejak tanggal 23 Februari 2008
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
248/294
10/11/13
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
No
mo
r:
1
3
7
/
PP/
A/
7
4
5
5
/
XI
V/
I
I
/
0
9
Lamp. : Hal : Caretaker
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
249/294
10/11/13
Di Tempat
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalaamualaikum Wr. Wb.
Salam silaturrahim kami sampaikan, dengan iringan do`a semoga Rekanita dalam
lindungan Allah SWT, serta diberi kekuatan, kemudahan dan kelancaran dalam
menjalankan tugas sehari-hari, Amin.
Sehubungan dengan adanya kekosongan pimpinan PW IPPNU Lampung akibat
ketidakaktifan pimpinan dan telah berakhirnya kepengurusan terhitung sejak tanggal 21
Mei 2006 serta habisnya masa berlaku Surat Instruksi PP IPPNU mengenai pelaksanaan
Konferwil terhitung sejak tanggal 12 Februari 2009, maka kami memandang perlu adanya
penindakan tegas terhadap PW IPPNU Lampung dengan:
Memperhatikan: 1. Peraturan Dasar
2. Peraturan Rumah Tangga Bab VIII Pasal 42 Tentang Konferensi
Wilayah Luar Biasa.
3. Pedoman Pelaksanaan Organisasi Bab XXIV Pasal 4 tentang
Kekosongan Pimpinan.
Memutuskan
Dengan melihat berbagai data dan keterangan yang dimaksud diatas, maka dengan ini
kami PP IPPNU MENG-CARETAKER PW IPPNU Lampung, dan terhitung sejak
sikeluarkannya surat ini kepemimpinan PW IPPNU Lampung diambil alih oleh PP IPPNU.
mikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian serta kerja samanya Rekanita, kami ucapkan banyak terima
kasih.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
250/294
10/11/13
13 Februari 2009 M
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
1.
Yt
h
.PW NULa
mp
u
n
g
2.
Yt
h
.PCI
PPNUSe
La
mp
u
n
g
3.
Ar
s
i
p
SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
Nomor : 144/PP/SK/7455/XIV/II/09
Tentang
Bismillahirrahmaanirrahim
Pi
mpi
n
a
nPu
s
a
t
I
PPNUs
e
t
e
l
a
h
:
Me
n
i
mba
n
g:
1. Ba
h
was
e
ba
g
a
i
u
pa
y
ame
n
j
a
g
ada
nme
n
j
a
l
a
n
ka
nme
ka
n
i
s
meo
r
g
a
n
i
s
a
s
i
s
e
r
t
ame
n
g
h
i
n
d
a
r
k
a
na
da
n
y
ake
v
a
k
u
ma
nor
g
a
n
i
s
a
s
i
I
PPNUdi
s
e
l
u
r
u
h
t
i
n
g
ka
t
a
n
,ma
kaPi
mp
i
n
a
nPu
s
a
tI
PPNUme
ma
n
da
n
gpe
r
l
uu
n
t
u
k
me
mbe
n
t
u
kcaretaker PW I
PPNULa
mpu
n
g
.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
Ba
h
wan
a
may
a
n
gt
e
r
c
a
n
t
u
mda
l
a
ml
a
mpi
r
a
nSu
r
a
t
Ke
pu
t
u
s
a
ni
n
i
di
p
a
n
d
a
n
gma
mpuu
n
t
u
kme
l
a
ks
a
n
a
ka
nt
u
g
a
ss
e
b
a
g
a
i
caretaker PW
I
PPNULa
mpu
n
g
.
251/294
10/11/13
Me
n
g
i
n
g
a
t
:
1.
Ke
p
u
t
u
s
a
nh
a
s
i
l
Ko
n
g
r
e
sXI
VI
PPNU2
00
6di
J
a
k
a
r
t
a
.
2.
Pe
do
ma
nPe
l
a
k
s
a
n
a
a
nOr
g
a
n
i
s
a
s
i
Ba
bXXI
VPa
s
a
l
4t
e
n
t
a
n
g
Ke
kos
o
n
g
a
nPi
mpi
n
a
n
.
3. Ha
s
i
l
Ra
pa
tPl
e
n
op
e
n
g
u
r
u
sPi
mpi
n
a
nPu
s
a
tI
PPNUt
a
n
g
g
a
l
3Fe
b
r
u
a
r
i
200
9da
n1
3Fe
br
u
a
r
i
200
9.
Memutuskan
Me
n
e
t
a
p
ka
n:
Me
n
g
e
s
a
h
k
a
nn
a
mabe
r
i
ku
t
:
Kiki Qibtiyah,s
e
ba
g
a
i
p
e
l
a
ks
a
n
acaretaker
PW I
PPNULa
mpu
n
g
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
252/294
10/11/13
1. Yth, PW NU Lampung
2. Yth, PC IPPNU se- Lampung
3. Arsip
PROPOSAL
PERINGATAN HARLAH IPPNU KE 52
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
LATAR BELAKANG
Sejarah merupakan satu dimensi perenungan dan pelajaran yang senantiasa memberi makna seseorang
atau kelompok untuk menilai dan melakukan refleksi terhadap semua peristiwa senang, sedih, duka,
gembira, sukses ataupun gagal yang terekam dan mampu melahirkan wacana komprehensif untuk
melakukan dekonstruksi masa lalu yang dipadukan dengan pemikiran kekinian.
Sejarah juga mengingatkan kita untuk menghargai semua yang telah ditanamkan oleh para pendahulu
kita untuk mendewasakan diri agar tidak pernah alpa dan salah arah dalam menjalani kehidupan yang
tentunya berbeda dengan masa lalu. Demikian pula sejarah mengandung pelajaran berharga bagi
penetapan langkah ke depan. Namun sejarah akan membuahkan pelajaran manakala para pelakunya
mengembangkan kemampuan analitis atas seluruh peristiwa yang terjadi dan mencoba membangun
kesadaran baru yang dapat mewarnai seluruh langkah kolektifitas kelompok tertentu.
IPPNU sebagai organisasi kader muda yang berada di bawah naungan Jamiyyah Nahdlatul Ulama telah
menapakkan kaki meniti langkah panjang yang melelahkan untuk mengukir prestasi bahkan melewati
rintangan dan hambatan dari pelbagai sudut kehidupan dalam mengantarkan dan mengagregasikan
potensi kader sebagai pengejawantahan tujuan organisasi, hingga IPPNU memasuki usia ke 52 tahun.
Ibarat manusia, usia ini bukanlah usia yang muda melainkan matang dan dewasa.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
253/294
10/11/13
IPPNU merupakan sebuah organisasi yang berdiri pada 2 Maret 1955. IPPNU semula merupakan
organisasi pelajar putri warga nahdliyin beranggotakan para pelajar putri namun pada
perkembangannya yang menyesuaikan kondisi saat itu, organisasi ini berkembang menjadi wadah
berkumpulnya pemudi atau muslimat muda yang berarti semakin luas kiprah dan pengabdiannya, begitu
juga dengan segmentasi garapannya. Tetapi pada akhirnya, melalui adaptasi panjang dan proses
berjalannya organisasi seiring waktu yang berjalan, IPPNU mereposisi peran dan fungsinya pada
garapan awal dalam merekonstruksi visi kepelajaran dan kekaderan. Maka melalui lembaran-lembaran
pengalaman yang telah dilalui IPPNU diharapkan mampu mendewasakan organisasi dan memajukannya
lebih baik dengan semangat perjuangan yang labih mantap oleh para pengurus dan anggotanya.
Setiap hal yang terjadi dalam hitungan waktu sampai ke- 52 tahun ini perlu memberikan satu kontribusi
kegiatan yang mampu melahirkan wacana-wacana baru dalam penyaluran bakat dan minat anggota
IPPNU untuk mengekspresikan diri dari eksistensi organisasi sedewasa ini. Ditambah ungkapan syukur
bahwa organisasi ini tetap berjalan dan mampu memberikan sumbangsih terhadap negara, bangsa dan
agama dalam membina generasi pelajar putri dari sabang sampai merauke.
NAMA DAN TEMA KEGIATAN
TUJUAN
1.
2.
3.
Mereposisi peran dan fungsi organisasi sesuai dengan perkembangan zaman dan tututan
globalisasi
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
254/294
10/11/13
4.
Mensosialisasikan eksistensi organisasi terhadap masyarakat pelajar, remaja dan santri putri
JENIS KEGIATAN
Jenis kegiatan pada acara ini terdiri atas:
1.
2.
Diskusi Seni
3.
4.
Pentas Seni Budaya Pelajar dan Santri sekaligus peluncuran Website dan Majalah IPPNU
1.
2.
3.
Pentas Seni Budaya Pelajar dan Santri sekaligus peluncuran website dan Majalah IPPNU
Hari/Tanggal : Kamis / 29 Maret 2007
Tempat : Taman Ismail Marzuki, Cikini - Jakarta
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
255/294
10/11/13
PENUTUP
Demikian proposal kegiatan ini dibuat dengan harapan kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Atas
bantuan dan dukungan semua pihak kami ucapkan terima kasih.
PANITIA PELAKSANA
PERINGATAN HARLAH IPPNU KE 53
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
256/294
10/11/13
Mengetahui,
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
257/294
10/11/13
SUSUNAN PANITIA
PERINGATAN HARLAH KE 52
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
Organizing Committee :
Ketua : Ummu Shofiyah
Wakil Ketua : Maftuhah Hadrawi
Sekretaris : Dzurriyatin Ningsih
Wakil Sekretaris : Neneng Fauziyah
Bendahara : Luluk Surayya
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
258/294
10/11/13
Seksi-seksi
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
259/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
260/294
10/11/13
BAGIAN D
CITRA DIRI DAN
POLA DASAR PERJUANGAN ORGANISASI [PDPO]
KEPUTUSAN
KONFERENSI BESAR IPPNU
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
261/294
10/11/13
Tentang
CITRA DIRI DAN POLA DASAR PERJUANGAN ORGANISASI
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
NOMOR: 004/Konbes/IPPNU/XIV/XI/2008
Bismillahirrahmanirrahim
Konferensi Besar Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, setelah:
Menimbang
Mengingat
Memperhatikan
:1
:1
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:1
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
262/294
10/11/13
( Siti Maulidah )
( Maratul Qibtiyah )
Ketua
Sek retaris
CITRA DIRI
A. Landasan Filosofis
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
263/294
10/11/13
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan membawa dua fungsi sekaligus, yakni fungsi
Khalifah Allah (QS. 2:3) dan Abd Allah (QS 51:56), Khalifah Allah memiliki dimensi sosialhorisontal yang kuat, yakni bahwa keterciptaan manusia adalah demi mengenali alam semesta
(QS. 2:31), memikirkannya (QS. 2:164), dan memanfaatkan alam dan seisinya demi kebaikan
dan ketinggian derajat manusia itu sendiri (QS. 11:61). Sementaa Abd Allah lebih berdimensi
vertikal, yakni bahwa segala perilaku dan ucapan akan dipertanggungjawabkan kepada Sang
Pencipta, sebagaimana pertanggungjawaban seorang hamba kepada tuannya.
Keberadaan manusia sebagai Khalifah Allah dan Abd Allah itu, Allah menempatkan makhluk
lelaki dan perempuan dengan keistimewaannya masing-masing (QS. 4:32} dalam satu posisi
yang sejajar. Kesejajaran itu terdapat dalam kewajiban melakukan amal shaleh, amar maruf
nahi munkar (QS. 9:71) serta balasan atas perbuatan yang dilakukan (OS. 3:195)
Ajaran al-Quran yang sangat egaliter ini menjadi ruh bagi setiap insan yang mengaku dirinya
muslim untuk berbuat yang terbaik, baik untuk dirinya sendiri (QS. 3:24), keluarganya (QS. 3:36),
serta masyarakat dan ummat secara kesehiruhan (QS. 3:104).
Menciptakan diri, keluarga dan masyarkat yang terbaik adalah tugas setiap muslim yang tidak
bisa dilakukan secara individual. Hal itu mengingat bahwa di samping sebagai makhluk sosial
(QS. 49:13), manusia adalah juga satu-satunya makhluk yang akan dinilai kebaikan dan
keburukannya antara satu dengan yang lainnya (S. 99:7-8). Semua ini mengharuskan upaya
penciptaan komunitas yang baik yang menjamin terciptanya pribadi dan masyarakat terbaik
Dalam kenyataan sosiologis, komunitas dimaksud dapat berbentuk organisasi, kelompok,
masyarakat dan sebagainya. Di sinilah setiap komunitas mengemban amanat yang tidak kalah
beratnya dengan amanat yang diberikan Allah kepada setiap individu. Setiap komunitas
menanggung kewajiban demi terciptanya masyarakat ideal dalam al-Quran disebut Khaira
Ummah (QS. 3:110). Masyarakat Khaira Ummah hanya tercipta manakala individu-individu
yang ada disemangati dan bersikap atas dasar nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi, baik nilainilai sosial, moral, maupun intelektual. Sebab nilai-nilai kemanusiaan ialah yang pada akhirnya
menjadi pembeda derajat antara individu yang satu dengan lainnya.
Di sini terjadi titik temu antara masyarakat ideal yang digambarkan al-Quran dan masyarakat
ideal yang dicita-citakan olah Nahdlatul Ulama. Sebagai salah satu dari komunitas ummat,
secara eksplisit melalui Keputusan Muktamar NU, mengarahkan kiprah sosial keagamaannya
bagi terbentuknya masyarakat Khaira Ummah dimaksud.
Sketsa inilah yang menempatkan IPPNU pada posisi yang mengemban banyak amanat.
Sebagai neven organisasi Nahdlatul Ulama, IPPNU mengemban amanat bagi tersosialisasinya
garis perjuangan dan kebijakan NU di kalangan putri-putri NU dan menjamin tetap eksisnya NU
untuk jangka waktu yang panjang. Sebagai komunitas ummat, IPPNU bertanggungjawab bagi
terciptanya Khaira Umrnah. Sebagai kumpulan individu yang mengemban amanah
Khalifatullah dan Abdullah. IPPNU dihadapkan pada tugas menempa pibadi pelajar Putri
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
264/294
10/11/13
Islam agar mencapai derajat kemanusiaan yang tinggi. Dan sebagai organisasi pemuda yang
ada dalam sebuah bangsa yang plural, IPPNU berkewajiban menampilkan sosok dirinya secara
utuh sebagai bagian yang berperan dalam proses perjalanan bangsa dan mampu tampil di
tengah pluralitas yang ada dengan warnanya sendiri. Tidak eksklusif tetapi juga tidak kehilangan
warna aslinya.
Semua ini jelas memerlukan formula khusus yang dapat dijadikan pedoman oleh kader dan
seluruh jajaran kepengurusan IPPNU dalam setiap gerak langkahnya, baik atas nama individu
maupun organisasi. Formula khusus itulah yang dirumuskan dalam bentuk Citra diri
B.Landasan Historis
Sejarah penuangan IPPNU dimulai sejak kelahiranya pada 2 Maret 1955, di Malang. Dengan
kepanjangan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, maka dasar berpijak IPPNU dikonsentrasikan
bermula pada pembinaan dan pengkaderan remaja putri NU yang masih duduk di bangku
sekolah/madrasah tingkat menengah dan tingkat atas, serta santri putri yang statusnya setaraf
dengan sekolah-sekolan tersebut.
IPPNU didirikan atas dasar keinginan sebagai wadah aktrvitas sosial dan program remaja yang
bercirikan amaliah keagamaan sebagai antisipasi munculnya gejala sosial yang semakin
terpengaruh oleh rembesan budaya asing dengan segala atributnya yang lebih menampakkan
sisi-sisi negatif perilaku kehidupan remajanya pada waktu itu setelah sepuluh tahun Indonesia
merdeka.
Selain itu IPPNU didirikan sebagai wadah pengkaderan remaja-remaja NU agar berada pada
posisi on the right track, berjalan pada arah yang sasungguhnya, selungga nilai-nilai NU yang
berazaskan ahlussunnah waljamaah tetap bisa terjaga keaslian dan kemurniannya, terutama
ketika dimanifestasikan dalam tingkah laku dan sikapnya di tengah-tengah pluralitas masyarakat
Indonesia.
Dalam perjalanannya, keberadaan IPPNU ternyata mengalami pasang surutnya zaman. Posisi
IPPNU tidak lagi koheren dan strategis dengan kondisi sosial politik yang perubahannya
menunjukkan percepatan sedemikian rupa. Keadaan ini memaksa IPPNU harus melakukan
revisi terhadap visi dan asas organisasinya. Sekalipun IPPNU pada tahun 1966 menempatkan
beberapa kadernya untuk turut berjuang aktif dalam KAPPI, serta berhasil mengirimkan
beberapa anggotanya untuk melakukan studi lanjutan ke Timur Tengah, kesemuanya ini belum
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
265/294
10/11/13
Kondisi yang berlangsung cukup lama ini akhirnya membuahkan suatu tekad dari fungsionaris
IPPNU untuk mencari formula terbaik bagai IPPNU untuk menjadi organisasi yang lebih dinamis
dan sesuai dengan perubahan zaman yang kemudian melahirkan perubahan mendasar nama
IPPNU dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama menjadi Ikatan Putri-Putri Nahdiatul Ulama
dengan ditetapkannya Deklarasi Jombang pada Kongresnya tahun 1988. Perubahan nama dan
status IPPNU dari pelajar putri menjadi putri sekaligus menjawab kegalauan hampir sebagian
besar anggota dan founding mother (pendiri) IPPNU terhadap eksistensinya yang sering
dipertanyakan konsekuensi logis dari perubahan tersebut adalah sasaran pembinaan IPPNU
tidak lagi terbatas pada pelajar putri melainkan semua putri NU, dan ini merupakan fase awal
dari keinginan untuk memajukan secara bertahap IPPNU kepada wajah IPPNU yang lebih baru
dan dinamis. Keputusan ini sangat tepat ketika dikaitkan dengan keputusan NU pada Muktamar
ke 27 tahun 1984 untuk kembali ke khittah 1926, dan UU No. 8 tahun 1985 tentang tata
organisasi sosial kemasyarakatan.
Dalam perjalanannya sejak runtuhnya rezim Orde Baru tahun 1998, arus reformasi memberikan
angin segar bagi tumbuh dan kembangnya lembaga swadaya masyarakat dalam meberikan alur
perjuangan di Indonesia ini. Begitupun bagi IPPNU, sebagai organisasi kader perlu menganalisa
gerak dan pola perjuangan IPPNU selama kurun waktu tersebut. Pergantian akronim dari Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama ke Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama tahun 1988 telah
disalahartikan menjadi gerakan bebas yang bisa merembet pada politik praktis. Akibatnya,
basis awal yang harus diperjuangangkan menjadi terbengkalai dan visi intelektual yang selama
ini menjadi ghirah bagi perjuangan IPPNU menjadi pudar. D sinilah banyak ditemukan kaderkader pragmatis yang hanya bergerak dengan kepentingan sesaat.
Pada tahun 2003, dalam kongres XIII, IPPNU memperjelas wajah dan perjuangannya pada basis
awal, yaitu pelajar putri, interpretasi kata pelajar putri di sini berbeda dengan pelajar putri yang di
maksud pada tahun 1955. pelajar putri dalam konggres XIII tersebut diartikan sebagai sebuah
komunitas generasi muda yang mengawal visi intelektual yang memiliki vase usia 12 30 tahun.
Dengan kata lain pelajar putri adalah orang yang mau belajar. Jika tidak terbatas pada remaja
usia Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
Keputusan ini juga telah mendorong dilakukannya reorientasi secara menyeluruh tentang posisi
dan keberadaan IPPNU, tentang rumusan peran bagi ummat dan pembangunan, dan tentang
sosok IPPNU itu sendiri secara utuh ditinjau dari sudut orientasi, fungsi, target group dan bidang
garapan.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
266/294
10/11/13
Pembahasan citra diri pertama kali pada tanggal 12-16 Oktober 1989 bertepatan dengan 12-16
Rabiul Awal 1410 H, diadakan Temu wicara Alumni dan Seminar Citra Diri Tingkat Nasional di
TMII Jakarta. Menyadari hahwa Citra Diri adalah bukan landasan bersikap IPPNU yang statis
melainkan perlu senantiasa menjadi pegangan bagi kader IPPNU agar selalu sesuai dengan
keadaan zaman, maka pada konferensi Besar IPPNU pada tanggal 19-21 September 1998 di
PHI Cempaka Putih, Jakarta dirumuskan Citra Diri IPPNU.
1.
Visi IPPNU
Visi IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama ) terbentuknya kesempurnaan pelajar Putri
Indonesia yang bertakwa, berakhlakul karimah, berlimu dan berwawasan kebangsaan.
2.
Misi IPPNU
Misi IPPNU adalah:
3.
Orientasi pengembangan sumber daya rnanusia IPPNU secara individu diletakkan dalam
perspektif manusia dinamis dan berwawasan intregral. Manusia dinamis adalah manusia
yang selalu berprakarsa dan melakukan ikhtiar, manusia yang bergerak ke depan. berubah dan
berkembang menuju tingkat yang lebih sempurna (Kamil). Citra manusia maju dan berkembang
ditandai oleh prestasi yang bermakna, baik dan berguna bagi dirinya sendiri maupun bagi orang
lain dan lingkungannya, dari waktu ke waktu, selama menuju proses insan kamil. Sementara
manusia yang berwawasan integral adalah manusia yang yang terus menggali nilai-nilai
keislaman, kebangsaan, keilmuan dan kekaderan secara kritis untuk diartikulasikan dalam
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
267/294
10/11/13
pemikiran, sikap dan semangat perjuangan sehingga mampu menjadi kader bangsa dan
organisasi yang handal. Citra kader yang handal ditandai oleh kemampuan konseptual,
metodologis dan teknis yang mampu mengarahkan kader pada komitmen keislaman,
kebangsaan, ke-NU-an dan kekaderan serta mampu memformulasikannya secara cerdas dalam
kehidupan nyata yang berkembang adalah indikator capaian tujuan, dan kamil dalam tujuan
akhirnya.
Secara Kolektif
Sedangkan secara kolektif arah capaian pengembangan sumber daya IPPNU diletakkan dalam
perspektif Mabadi Khaira Ummah. Yaitu suatu masyarakat ideal yang digambarkan sebagai
masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWlT, tenteram, berakhlak mulia, adil dan sejahtera.
Dalam konteks IPPNU adalah tumbuh dan berkembangnya semangat berorganisasi yang
didasar kesetiakawanan antar warga dan pernimpin, serta munculnya program yang terarah
demi peningkatan mutu dan tujuan yang diembannya. Produktif menjadi kunci bagi indikator
capaian dimaksud dan khaira ummah adalah tujuan akhirnya.
Karakter Dasar
4.
Untuk menjadi manusia Kamil dan Khaira Ummah, kader IPPNU mengemban amanat dan
tugas utama yakni melaksanakan amar maruf nahi munkar. Untuk itu semangkat nilai
dikembangkan untuk membangun citra individu maupun kolektif yang diidealkan di atas. Citra
ideal dimaksud ditandai dengan karakater sebagai berikut :
1.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
268/294
10/11/13
3. Berjiwa Tajdid (pembaruan) atas dasar pemikirn bahwa Islam adalah agama pembaruan
yang membebaskan manusia dari belenggu kerendahan nilai kemanusiaan dan
mengangkatnya kepada derajat yang mulia. Agama yang dipenuhi oleh semangat demokrasi
dan egalitarianisme yang memandang seluruh, lelaki dan perempuan, dalam derajat yang
sama namun tetap denan kelebihannya masing-masing. Dalam implementasinya, jiwa
tajdid ini berwujud pada pemikiran dan sikap yang selalu ingin mencari nilai-nilai
keutamaan yang baru yang lebih baik dengan tetap memperhatikan nilai dan tradisi lama
yang masih tetap dianggap baik.
5.
Posisi
Secara intern IPPNU merupakan perangkat dan badan otonom NU yang secara kelembagaan
memiliki kedudukan yang sama dan sederajat dengan badan-badan otonom lain seperti
Muslimat NU, Fatayat NU.. GP Anscr, IPPNU. Tugas utama badan otonom adalah melaksanakan
kebijakan NU, khususnya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu. Setiap badan
otonom hanya dapat dibedakan dengan melihat orientasi, bidang garapan dan target group
masing-masing. Sebagai badan otonom NU, maka Citra Diri IPPNU berada dan dikembangkan
dalam batasan yamg tidak melanggar Khittah NU 1926.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
269/294
10/11/13
Secara ekstern, IPPNU mempunyai kedudukan yang sejajar dengan ormas-orrnas pemuda
Indonesia lainnya untuk bergabung dan berhimpun dalam satu wadah pembinaan dan
pengembangan generasi muda di Indonesia.
6.
Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran penggalian dan pembinaan IPPNU adalah setiap
putri bangsa yang memenuhi syarat dalam keanggotaan IPPNU (pasal 3 PRT IPPNU) dalam
statusnya sebagai pelajar putri, santri, mahasiswi dan remaja putri. Dengan pertimbangan
sosiologis yang ada, prioritas program IPPNU diarahkan pada segmen pelajar putri dan santri.
Sesuai dengan target group di atas, bidang garapan pokok IPPNU difokuskan pada pendidikan
dan pengembangan sumber daya manusia. Ketiga bidang garapan pokok IPPNU ini dikoordinir
dan berada dalam tiga ruang lingkup yang meliputi :
Bidang Organisasi
Bidang Kaderisasi
Bidang Partisipasi
Khaira Ummah
Insan Kamil
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
270/294
10/11/13
Prinsip Dasar
Ubudiyah
Muamalah
Ashidqu
Landasan Agama
Sikap Kemasyarakatan
Al adalah
Sikap Kemasyarakatan
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
271/294
10/11/13
Taawun
Sikap Kemasyarakatan
Istiqomah
Sikap Tajdid
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
272/294
10/11/13
Bidang:
Organisasi
Kaderisasi
Partisipasi
Bismillaahirrahmaanirrahim
PENGERTIAN
1.
1.
1
.
Pola adalah gambaran atau acuan yang dipakai untuk membuat suatu
model (cara mencapai perjuangan)
2
.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
273/294
10/11/13
Dasar
1.
1
.
2
.
1.
1.
PD/PRT
Landasan Historis:
1.
1.
3.
1.
3.
Organisasi dalam hal ini adalah wadah kerjasama sekelompok orang untuk mencapai
tujuan tertentu.
4. Pola Dasar Perjuangan adalah: Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) yang merupakan
acuan atau panduan untuk operasionalisasi Citra Diri sehingga dapat mencapai tujuan dan
cita-cita perjuangan dengan tingkat kesukaran (tantangan) dan bahaya (hambatan) sesuai
situasi dan kondisi zaman disertai antisipasi dalam bentuk Pembinaan Terpola yang
berkesinambungan dan pasti melalui Tahapan-Tahapan Pencapaian. Pembinaan
Terpola adalah pembinaan secara jelas, sistematis dan terencana dalam tahapan jangka
pendek (1 tahun) dan jangka panjang (3 tahun)
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
274/294
10/11/13
PERMASALAHAN
2.
1. Faktor Internal
1.
1.
2.
3.
4.
2
.
1.
2.
Program organisasi berkesinambungan antar periode atau antara pusat hingga tingkat
paling bawah belum dapat terealisir.
3.
Konsolidasi organisasi masih lemah, belum adanya kesatuan langkah atau program
karena keterbatasan waktu, terselenggaranya kemitraan pada organisasi dan konflik
internal belum dapat terselesaikan.
2.Faktor Eksternal
1. Iptek dan Era Globalisasi Informasi (Dunia Luar)
1.
2.
3.
1.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
275/294
10/11/13
3.
4.
5.
2.
1.
PEMBINAAN TERPOLA
1.
ANGGOTA
1. Anggota adalah Pelajar Putri Islam yang berusia 12-30 tahun
1.
2.
3.
2.
KADER
1
.
Kader adalah:
1.
2.
2.
3.
Latihan Pelatih
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
276/294
10/11/13
4.
3
.
4
. Sistem pembinaan selanjutnya adalah merujuk pada Sistem Koordinasi
Kader, seperti yang tertuang dalam peraturan organisasi.
ALUMNI
3.
1
.
2
.
1.
1.
2.
1.
1
.
1.
2.
Kader yang purna tugas di daerah atau mutasi ke tempat lain, potensinya dapat tetap
bermanfaat bagi organisasi.
1
. Sistem koordinasi untuk kader yang mutasi ke daerah lain karena kuliah
di kota besar, misalnya, adalah dengan memilih alternatif sebagai
berikut:
1
.
2
.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
277/294
10/11/13
aktif diorganisasi manapun diperbolehkan dengan syarat organisasi yang sejalan dengan
garis perjuangan yang sama dengan IPPNU, sekaligus menjadi Alumni.
3
.Sistem koordinasi untuk kader yang tidak aktif lagi di IPPNU karena satu dan lain hal,
maka dengan sendirinya menjadi Alumni sesuai dengan Sistem Fungsionalisasi
Alumni.
1
.
2.
ARAH PEMBINAAN
1.
2.
3.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
278/294
10/11/13
1. Pelajar putri
2
.
Santri
3
.
Mahasiswi
4
.
Remaja putri
C. KARAKTER
Karakter IPPNU adalah: Sinergi tradisi intelektual dan pengembangan kreatifitas dengan
sikap keislaman Aswaja.
D. BIDANG GARAPAN
Bidang garapan IPPNU adalah:
1.
Organisasi:
1.
2.
Konsolidasi organisasi antar tingkat kepengurusan di tingkat atas dengan tingkat bawah
3.
4.
2.
Kaderisasi
Pelatihan formal terhadap target group (kaderisasi).
Partisipasi:
3.
1.
Keilmuan:
Forum Kajian Keilmuan sesuai target group:
FKK Santri : perpaduan kitab kuning
dengan konsep-konsep ilmu pengetahuan
dan teknologi.
FKK Pelajar putri : perpaduan konsepkonsep keilmuan dengan agama
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
279/294
10/11/13
1.
1.
2.
d. Pemberdayaan perempuan:
1. Menyikapi persoalan terkait sensivitas gender dalam hak persamaan (equality
rights) kesempatan berkarya di berbagai bidang kehidupan.
2.
3.
2.
TITIK BERAT
I
.
Tekanan program pada rencana jangka panjang, sebab rencana jangka panjang
memang harus dilakukan secara berkesinambungan.
Titik berat bersifat:
I
I
.
1.
Kesinambungan:
Dilakukan secara terus-menerus sesuai dengan tahapan dari jangka pendek yang
satu kepada jangka berikutnya.
2.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
Berputar (konstan)
280/294
10/11/13
Dilakukan untuk melaksanakan rencana jangka panjang satu demi satu, sebingga
akhirnya kembali pada titik berat yang awal tapi sudah lebih mengarah pada
perbaikan kualitas.
Tekanan dari titik berat pada:
I
I
I
.
Bidang Garapan
1.
2.
3.
2
.
1.
Jangka Pendek
2.
Jangka Panjang
Siti Maulidah
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
Maratul Qibtiyah
281/294
10/11/13
Ketua
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
Sekretaris
282/294
10/11/13
BAGIAN E
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
283/294
10/11/13
Tentang
REKOMENDASI
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
PERIODE 2006-2009
Bismillahirrahmanirrahim
Konbes Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Tahun 2008 setelah :
MENIMBANG : 1. Bahwa forum Konbes IPPNU memandang perlu untuk memberikan rekomendasi.
2. Bahwa dalam memberikan landasan hukum rekomendasi IPPNU, maka dipandang perlu
untuk disahkan dalam sebuah keputusan.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
284/294
10/11/13
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN :
1. Mengesahkan Rekomendasi IPPNU Periode 2006-2009 dalam sidang pleno Konferensi
Besar IPPNU sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau kembali bila terdapat
kekeliruan dalam pelaksanaannya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 9 November 2008
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
285/294
10/11/13
RANCANGAN REKOMENDASI
KONFERENSI BESAR
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
A. Mukaddimah
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sebagai organisasi pelajar memiliki peran yang
sangat besar dalam pemberdayaan kaum muda NU. Hal ini merupakan cita-cita besar Nahdlatul
Ulama untuk mengembalikan citra IPPNU sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang
berbasis pelajar dan santri dalam hal pemberdayaan di segala bidang. Harapannya eksistensi
IPPNU dapat mempengaruhi kiprah kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sosial
dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
IPPNU sebagai organisasi berbasis pelajar dan santri putri seyogyanya dapat memfasilitasi
generasi muda bangsa untuk menciptakan kemandirian dan kemapanan potensial skill generasi
yang immune terhadap berbagai hambatan dan tantangan masa depan bangsa.
Kemudian dengan kian dekatnya Pemilihan Presiden 2009, banyak calon bermunculan. Wacana
presiden dari kaum muda mulai merebak. Pertarungan generasi muda dan tua semakin terlihat.
Kriteria pemimpin muda tidak terbatas figur dan penampakan fisik, namun mereka dinilai
mempunyai energi lebih, kapasitas, dan juga agenda progresif yang tidak kalah dari seniornya.
Saat ini Indonesia memiliki banyak persoalan, yaitu kemiskinan, ketidakadilan, ketergantungan
pada asing, kebodohan dan korupsi. Untuk itu dibutuhkan pemimpin yang memiliki energi ekstra
, visi orisinal, kapasitas serta keberanian memihak rakyat. Pemimpin muda diharapkan mampu
untuk memahami akar permasalahan kemerosotan bangsa dan mencarikan pemecahannya.
Generasi tua yang umumnya berwatak konvensional terbukti kesulitan membawa bangsa ini
keluar dari permasalahan.
Terlepas dari kekurangan dan kritikan pada saat sebelum ataupun sesudah menjabat presiden,
beberapa tokoh dapat dijadikan contoh bagaimana energi muda dapat memiliki dan menjadi
point lebih dari seniornya. Soekarno, muda, berani, dan memiliki kapasitas seorang pemimpin
memiliki visi menjadikan Indonesia sebagai kekuatan di Asia Tenggara. Begitu pula dengan
Soeharto, melalui visi ekonomi pedesaannya telah memberi identitas bagi bangsa Indonesia.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
286/294
10/11/13
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berani melawan Amerika Serikat (AS) karena keyakinan
bahwa agenda teknologi nuklirnya akan memberi manfaat bagi bangsanya. Kemudian calon
Presiden AS dari partai Demokrat, Barack Obama, yang punya visi besar untuk melakukan
perubahan.
Menjelang Pemilu 2009 juga, frekuensi iklan politik melonjak. Iklan-iklan itu tidak hanya
memperkenalkan 34 partai yang siap bertarung namun sosok-sosok individu politiknya.
Fenomena tersebut hadir di tengah situasi dan kondisi ekonomi yang belum membaik, maka
kemudian muncul pertanyaan berapa besar dan dari mana biaya iklan tersebut? Pertanyaan itu
yang sering muncul pertama kali, bukan subtansi atau materi iklan.
Partai dan sosok individu politik memang perlu pencitraan, karena itu, mereka sibuk
berdandan agar publik terpikat. Namun Iklan hanya salah satu cara untuk publikasi sedangkan
otentitas kepemimpinan seseorang adalah proses panjang (track record) sehingga bisa dinilai
secara komprehensif dan holistik, menghitung plus-minusnya. Namun masalahnya tidak semua
penduduk Indonesia mau dan mampu menimbang dan memilih pemimpin yang otentik.
Dengan demikian jelas, bahwa kondisi bangsa hari ini dan 5 (lima ) tahun kedepan lebih
membutuhkan solusi realitas daripada visi dan misi yang lebih identik. IPPNU sebagai
generasi muda juga harus menentukan sikap kritis dalam membaca iklim politik demokrasi
langsung ini. Oleh karena itu melalui KONBES IPPNU di Jakarta, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul
Ulama merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut :
I. PENDIDIKAN
Pemberdayaan pendidikan dalam konteks pendidikan berbangsa semestinya dilakukan tidak
semata mata dari dalam tetapi juga dari luar dunia pendidikan, pada tingkat makro politik dan
budaya. Yang dituju ialah menemukan strategi yang menjamin bahwa proses peralihan generasi
dan pewarisan kekayaan bangsa dapat berjalan diatas falsafah yang tetap terus
memanusiakan, membudayakan dan meng Indonesiakan anak bangsa.
Kebijakan pemerintah dalam Pelaksanaan Ujian Nasional harus dikaji ulang dan direvisi,
mengingat kebijakan tersebut telah melakukan pembunuhan karakter terhadap mekanisme dan
proses sistematika belajar mengajar sebagai sebuah kehidupan yang didalammnya terdapat
keberlangsungan Hak Asasi Manusia, beberapa contoh kasus banyaknya siswa berprestasi
tidak lulus Ujian Nasional, yang mengakibatkan ketidak jelasan / validitas standarisasi kelulusan
Ujian tersebut.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
287/294
10/11/13
Berbagai peristiwa tragis dan memprihatinkan sebagai ekses dari kebijakan dalam dunia
pendidikan, baik menyangkut biaya pendidikan yang mahal, standard kelulusan yang tidak jelas
target dan sasarannya, sarana dan prasana yang kurang memadai, pelaksanaan ujian yang
tetap dan atau tertunda di beberapa daerah terkena bencana maupun daerah konflik yang
mengantarkan kita pada persoalan yang harus ditelaah lagi, mengingat sistem pendidikan
berpengaruh besar terhadap orientasi masa depan bangsa yang akan terbangun.
I
I
.
Indonesia menganut budaya Patriarkhi / patrilineal serta dogma religi yang kurang berpihak
terhadap perempuan. Namun ada interest tersendiri terhadap Kebijakan Quota 30% bagi
perempuan di lembaga legislatif. Kebijakan ini mengandung berbagai kontro versi, meski bila
dikaji secara sistemik legalitas formil, kebijakan tersebut adalah pengkerdilan bagi eksistensi
perempuan, mengingat konstitusi menganut asas equality before the law yaitu bahwa Setiap
warga negara adalah sama kedudukannya dalam hukum.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
288/294
10/11/13
Kecerdasan quota 30% tidak lain merupakan bentuk pengawalan generasi muda perempuan
bangsa terhadap kesetaraan yang harus dipikul bersama dalam mengemban amanat bangsa,
sehingga eksistensi kebangsaan dapat bersinergi dalam berbagai aspek. Oleh karena itu,
Konbes merekomendasikan :
1.
2.
3.
I
I
I
.
UUD 1945 / Konstitusi mengatakan bahwa Negara berdasar atas Ke-Tuhan-an Yang Maha Esa
merupakan landasan beridiologi menjembatani seluruh penganut agama sebagai masyarakat
Indonesia yang hidup dalam kemajemukan yang disatukan dalam landasan idiil Pancasila yaitu
Bhinneka Tunggal Ika, harus dipahami segenap bangsa sebagai kemufakatan bersama.
Kebhinnekaan sebagai asset kekayaan bangsa, semestinya dapat kita pertahankan sebagai
basis kekuatan dalam menopang Indonesia sebagai negara yang kaya, santun dan beradab,
dimana nilai toleransi dalam bernegara adalah bentuk penghargaan masyarakat Indonesia
terhadap kemerdekaan bangsa dan negara sebagai proses perjuangan yang mahal dan bentuk
loyalitas serta kecintaan terhadap pluralitas Indonesia.
Human security dan penciptaan kader yang militan dengan kondisi dan konfigurasi Negara dan
karakter budaya masyarakat Indonesia yang unik, maka dibutuhkan formulasi yang tepat,
mengingat beberapa fenomena global dimana anarchisme atas nama agama telah begitu
membudaya di belahan dunia, termasuk Indonesia.
Di era reformasi, kebebasan untuk berkreativitas adalah sah-sah saja. Bukankah berlaku
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
289/294
10/11/13
adagium tidak ada kreativitas tanpa kebebasan? Namun demikian sisi tanggung jawab moral
untuk menyelaraskan- kreativitas dengan kebutuhan pembangunan watak bangsa (Nation and
Character Building) tak dapat diabaikan begitu saja. Pembangunan watak bangsa adalah
investasi non material jangka panjang yang sangat urgen demi kelestarian dan kemajuan
bangsa.
Saat ini, masyarakat perlu resah akan pengaruh buruk media massa yang menampilkan
berbagai perilaku yang merusak karakter bangsa terutama remaja dan anak-anak tayangan
berbau glamouritas, seksualitas, kekerasan dan mistik dengan mudah mempengaruhi perilaku
generasi muda. Namun pemerintah dan pelaku bisnis hiburan cenderung profit oriented dan
bebas nilai dalam memandang kondisi media massa yang kurang kondusif. Oleh karena itu
Konbes merekomendasikan :
1.
Membangun sikap toleransi antar agama.
2.
Bersikap waspada akan ancaman Islam fundamentalis.
3.
Optimalisasi TV sebagai salah satu media massa pendidikan, tidak sekedar profit
oriented, melalui temu dialog dengan kalangan pendidikan (termasuk siswa), pengelola TV
dan pekerja seni.
4.
Memperkaya wawasan diri dan lingkungan sekitar untuk menumbuhkan daya nalar dan
filter akan pengaruh buruk media massa.
I
V.
Kota Jakarta baru saja menghadapi sebuah hajatan besar yang melibatkan semua elemen
masyarakat,hal ini berdampak terhadap pemerintahan RI serta lembaga, instansi, dan
organisasi nasional lainnya untuk ikut mencurahkan perhatian mengingat Jakarta adalah ibukota
negara sekaligus pembelajaran akan penyelenggaraan PILKADA di berbagai daerah. Namun
demikian, keberpihakan IPPNU sebagai organisasi pelajar sebatas partisipasi sebagai pemilih
yang tidak berpihak secara kelembagaan.
Beberapa produk Hukum yang telah menimbulkan pro kontra yang melibatkan masyarakat luas
seperti, UU APP, UU Keormasan, RUU KKR, dan produk hukum lainnya, adalah jenis produk
hukum yang harus diperhatikan dan dikaji ulang. Penegakan hukum seyogyanya menjadi dasar
dalam proses pelembagaan politik, penegakan hukum tidak hanya dalam tindak pidana
Korupsi tetapi juga pada tindakan hukum lainnya yang melakukan pencemaran terhadap
konstitusi. Proses hukum yang dilakukan sesungguhnya harus dimulai dari elite bangsa dan
penegak hukum yang harus menjadi suri teladan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun demikian di tengah masyarakat yang haus terhadap tuntutan perubahan, euphoria
demokrasi dan tuntutan pemberantasan KKN, berangkat dari keterpurukan ekonomi dan masamasa sulit yang di hadapi masyarakat Indonesia, Korupsi menjadi sorotan tajam dan utama
dalam persoalan yang harus segera diselesaikan. Upaya pemerintah dalam melakukan
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
290/294
10/11/13
pemberantasan korupsi patut dihargai sebagai upaya positif, meski menyisirnya dari kasuskasus yang tidak memiliki signifikasi dari persoalan mendasar kebobrokan bangsa.
IPPNU menyatakan tegas untuk tidak terlibat dalam politik praktis secara kelembagaan
2.Penegakkan Hukum / Law Enforcement harus dimulai dari elite bangsa untuk dijadikan suri
teladan bagi seluruh rakyat Indonesia.
3.
4.
5.
IPPNU tidak berhenti untuk menggalakan pendidikan politik bagi pelajar dan generasi
muda agar menjadi melek politik, berkualitas dan bertanggung jawab penuh atas pilihan
politiknya. Serta menghimbau rekanita IPPNU agar tidak terprovokasi untuk menjadi
pemilih politik iklan praktis karena faktor artifisial dan ikut-ikutan semata tapi tidak juga
bersikap apatis.
6. IPPNU menghimbau kepada media massa agar berperan proporsional dan bertanggung
jawab dalam proses pendidikan publik. Ulasan media harus mencerdaskan dan memenuhi
kaidah etika jurnalistik.
V. PEMBERDAYAAN KADER
Pemberdayaan IPPNU pasca perubahan sebagai organisasi Pelajar merupakan perubahan
haluan yang mainstream orientasinya lebih pada dunia pendidikan prakitis, penggarapan
sekolah sekolah, pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya selama di bawah
naungan PBNU dan atau keluarga besar NU perlu diratifikasi secara otomatis dimana IPPNU
sebagai basis organisasi di dalamnya.
Dalam meningkatkan mutu dan kualitas kader IPPNU sebagai organisasi pelajar, maka
kemampuan intelektual sebagai basis parameter nya. Oleh karena itu, program berbasis pada
dunia pendidikan dan pengajaran sebagai program kerja utama. Dengan ini Konbes
merekomendasikan:
1.
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
291/294
10/11/13
Optimalisasi kinerja Lembaga Konseling Pelajar dan Lembaga Korps Kepanduan Putri.
3.
Oleh karena itu dalam penciptaan perekonomian masyarakat yang sehat, dinamis dan
menumbuhkan semangat berkarya dikalangan pelaku ekonomi, maka KonbesIPPNU
merekomendasikan :
1.
Advokasi budaya mengkonsumsi produk dalam negeri sebagai bentuk cinta produk
bangsa.
2.
Mengembalikan jati diri bangsa Indonesia sebagai Negara Maritim dan Agraris, yang
berbasis pada orientasi Ekonomi Kelautan dan Pertanian.
3. Kurikulum Pendidikan di Indonesia perlu didasarkan pada potensi sumber daya bangsa.
4.
Menolak liberalisme dan imperialisme perekonomian yang tidak berpihak pada rakyat.
5.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 9 November 2008 M
10 Zulqadah 1429 H
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
292/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
293/294
10/11/13
dc201.4shared.com/doc/-f8o487i/preview.html
294/294