Anda di halaman 1dari 24

ENDOMETRIOSI

S
Kuliah Blok XVI FK UKDW
Juni 2014

DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI


Merupakan suatu gangguan ginekologi yg

ditandai adanya jaringan endometrium di


luar kavum uteri yg dpt memicu terjadinya
reaksi inflamasi
Ditemukan pada pelvik, ovarium dan
septum rektovagina
Gejala nyeri dan / infertilitas, namun
sebagian wanita dgn endometriosis tidak
memperlihatkan gejala apapun

Sangat bergantung terhadap estrogen


Sebagian besar terjadi pd wanita muda di

bawah 17 thn
Ditemukan pd 6-10 % wanita usia
reproduktif
Banyak ditemukan pd wanita Jepang dan
Asia namun prevalensi ini lebih rendah pd
wanita Afrika dibandingkan wanita
Kaukasia
Prevalensi nyeri atau infertilitas mencapai
35-50 %

ETIOLOGI DAN
PATOGENESIS
PENYEBAB PASTI ?

PENYAKIT PENUH TEORI

Metaplasia Selom dan Mulerianosis

- termasuk di dlm kelompok teori yg


mengusulkan asal endometriosis yg tidak
berasal dr uterus
- terjadi transformasi jaringan peritoneum
normal menjadi jaringan endometrium
ektopik
- agen yg bertanggung jawab dlm proses
transformasi ini blm jelas diduga
Endocrine Disrupting Chemicals (EDCs)

- teori lain yg saling berkaitan : teori induksi


dimana rangsangan endogen spt faktor
hormon maupun imunologi memicu perubahan
sel pd peritoneal menjadi sel endometrial
- teori Embryonic Mullerian rest atau
mullerianosis : residu sel dari embryologic
mullerian duct mampu bermigrasi dan
berkembang menjadi lesi endometrial dibawah
pengaruh hormon estrogen saat pubertas

Sel punca / Sel Progenitor

- teori yg mendukung bahwa sel


endometriosis berasal dr jaringan di luar
endometrium sel punca/sel progenitor yg
berasal dr sumsum tulang belakang
berdiferensisai menjadi jar endometriosis
- temuan histologi pd pasien dg sindrom
Rokitansky-Kustner-Hauser berupa sel
endometriosis tanpa adanya endometrium

Metastasis Jinak

- teori yg menyatakan bahwa implan


endometrial ektopik mrpk hasil penyebaran
sel endometrial secara hematogen dan
limfogen
- hasil yg mendukung : ditemukannya lesi
endometriosis di tempat yg jauh dr uterus,
yaitu pd tulang, paru-paru dan otak

Diseminasi Iatrogenik

- lesi endometriosis dpt berimplantasi


selama prosedur operasi dilakukan
- ditemukannya lesi endometriosis pd
dinding abdomen wanita setelah
menjalani
operasi cesar

Aliran Balik Darah Menstruasi dan implantasi

haid
- Sampson, 1927, menyatakan bahwa sel
endometriosis masuk ke dlm peritoneum
melalui saluran tuba selama menstruasi
berimplantasi di pelvis
- didukung adanya temuan darah haid dlm
cairan peritoneum pd 90% wanita sehat dgn
saluran tuba yg paten saat dilakukan
laparaskopi selama siklus menstruasi

Perubahan imunologik

- endometriosis sebagai kelainan imunologik


masih diperdebatkan
- diduga melibatkan perubahan fungsi
makrofag pd cairan peritoneal
- wanita endometriosis mempunyai monosit
dgn waktu pertumbuhan yg lebih cepat
akan mengeluarkan faktor pertumbuhan dan
sitokin yg meningkatkan terjadinya
endometriosis

Perubahan Hormonal : Ketergantungan

terhadap Estrogen dan Resistensi


Progesteron
- tiga tempat utama penghasil estrogen pd
wanita endometriosis :
1. estradiol yg disekresi ovarium
2. aromatase pd jaringan lemak dan kulit
3. kolesterol

- konsep endometriosis sebagai penyakit yg


bergantung pd estrogen ini didukung
oleh temuan molekular lesi ektopik memiliki
peningkatan ekspresi enzim aromatase dan
penurunan 17 B(hydroxysteroid dehydrogenase
(17B-HSD) tipe 2
- perbedaan ekspresi enzim peningkatan
konsentrasi estradiol

- selain bergantung pd estrogen, resistensi


terhadap progesteron diduga berperan thd
perkembangan endometriosis
- didasarkan adanya temuan penurunan
ekspresi reseptor progesteron pd lesi
endometriosis serta disregulasi gen
progesteron pd fase luteal

DIAGNOSIS
Anamnesis :

- diagnosis endometriosis dapat dipertimbangkan


pd wanita usia reproduktif dgn gejala klinis
seperti dismenore, nyeri pelvik kronis,
dispareunia, infertilitas dan kelelahan
- Pd kasus infertilitas bila ada dismenore yg
berat

Pemeriksaan klinis

- pem fisik utk mengetahui nyeri penyebab


lain
- infertilitas : BB, gambaran pd kulit akibat
pengaruh androgen yg berlebihan (jerawat,
hirsutisme), galaktorea

Pemeriksaan ginekologik :
- inspeksi dinding perut, melihat dinding
vagina dan porsio
- RT/VT kadang teraba nodul di daerah
Cavum Douglasi dan lig sakrouterina yg
terasa nyeri, uterus retrofleksi,
parametrium teraba massa kistik yg
nyeri pd penekanan

Pemeriksaan penunjang
- USG transvaginal
- Pemeriksaan serologik : Ca 125 (sensitivitas
60 %, spesifisitas 90 %) prediksi yg baik utk
endometriosis derajat 3-4
- LAPARASKOPI : UTAMA DAN PASTI
- Uji fungsional dgn analog GnRH

PENGOBATAN
Manejemen Farmakologi / non bedah
Pembedahan
Kombinasi medikamentosa dan pembedahan

Belum ada yg memuaskan


Memerlukan biaya mahal
Tidak pernah dpt menyembuhkan endometriosis

Manajemen Farmakologi /non bedah


Analog GnRH

- menekan produksi estrogen shg


kadarnya dlm darah menyerupai kadar
estrogen wanita usia menopause
- paling efektif
Progestogen
- efektif menghilangkan keluhan
dismenorea, ttp residif tinggi

Mifepriston
Pil kontrasepsi kombinasi
Aromatase inhibitor
DLBS 1442 (Phaleria macrocarpa)
Dienogest

Kombinasi medikamentosa dan


pembedahan
Pada endometriosis berat : disertai infertilitas,

perlekatan genitalia interna yg berat dan kista


coklat pd ovarium baik unilateral maupun bilateral

Pengobatan
hormonal 6
bln

pembedahan

pengobatan
hormonal kembali
selama 6 bln

Pada pasien yg menginginkan kehamilan :


laparaskopi diagnostik

pemberian analog GnRH 3-6 bln

laparaskopi operatif

obat pemicu ovulasi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai