Makalah Manajemen
Makalah Manajemen
PENDAHULUAN
SISTEM, PENDEKATAN DAN FUNGSI MANAJEMEN
A. Latar Belakang
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Beberapa orang
melihatnya (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern akhir (late modern conceptualization).
Dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda.
Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern. Beberapa
penulis melacak perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedangan Sumeria dan
pembangun piramid Mesir. Para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan
eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas),
namun banyak perusahaan pra-industri, dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong
ungtuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran
sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda
(1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen.
Manajemen merupakan sebuah kegiatan; pelaksanaannya disebut manajing dan orang yang
melakukannya disebut manajer. Individu yang menjadi manajer menangani tugas-tugas baru yang
seluruhya bersifat manajerial , yang penting diantaranya ialah menghentikan kecenderungan untuk
melaksanakan segala sesuatu seorang diri.
B. Pengertian Manajemen
Arti manajemen
Manajemen dalam bahasa Inggris berasal dari kata to manage. Kata manage berasal
dari bahasa Italia managgio dari kata managgiare yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa
latin manus yang berarti tangan (hand). Kata manage dalam bahasa Perancis berarti housekeeping (rumah tangga). Dalam kamus Websters New Collegiate Dictionary, kata management
diberikan penjelasan sebagai : the act or art of managing, conduct, direction, and controll.
Kata manage bisa juga berarti :
a. to direct and control (membimbing dan mengawasi)
b. to treat with care (memperlakukan dengan seksama)
c. to carry on business or affairs (mengurus perniagaan, atau persoalan-persoalan)
d. to achieve one purpose (mencapai tujuan tertentu)
Selanjutnya manajemen diberi arti :
1. Act or art or managing; conduct; control; direction (tindakan atau seni mengurus;
memperlakukan; pengawasan; pembimbingan)
2. The collective body of those who manage any enterprise or interest (badan kolektif yang
mengurus sesuatu perusahaan atau kepentingan)
Sedangkan Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi,
dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang
dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa
ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan karena
kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan
menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan
sulit dipelajari.
Manajemen terbagi atas tiga bagian yaitu Sistem, Pendekatan dan Fungsi manajemen.
Pengertian dan definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau
elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan
yang kompleks.Kata Sistem awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustma) dan bahasa Latin
(systma). Berikut ini ada beberapa pengertian sistem yang diambil dari berbagai sumber.
1. Pengertian dan definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau
elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk
keseluruhan yang kompleks.
2. Kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat satu sama lain.
3. Kumpulan dari objek atau fenomena yang disatukan bersama untuk tujuan klasifikasi atau
analisis.
4. Adanya suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur.
Dalam definisi yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan objek/benda yang memiliki
hubungan diantara mereka. Biar lebih jelas, mari kita lihat contoh berikut ini.
Contoh konkret dari sebuah sistem diantaranya:
Organ tubuh manusia yang membentuk beragam sistem. Sistem pernafasan, sistem
pencernaan, sistem eksresi, sistem saraf, sistem kerangka, dll.
Rakyat Indonesia yang membentuk beragam sistem di Negara kita. Sistem pemerintahan,
sistem keamanan, sistem hukum, sistem kebudayaan, dll.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan, yaitu sebagai berikut :
a.
b.
c.
Jika pemimpin tetap pada proporsi yang benar, pekerjaan dapat dengan
cepat dikerjakan, sehingga tujuan tercapai dengan baik.
Dampak Negatif :
b. Manajemen Tertutup
Manajer tidak memberitahukan atau menginformasikan keadaan perusahaan kepada
para bawahannya.
Dampak Positif :
Dampak Negatif :
Menimbulkan sikap apatis para bawahan thd masalah yang dihadapi oleh
perusahaan.
c. Manajemen Terbuka
Manajer menginformasikan keadaan perusahaan kepada para bawahannya,
sehingga bawahan dalam batas-batas tertentu mengetahui keadaan perusahaan. Dan
semakin tinggi kedudukan bawahan maka semakin banyak ia mengetahui rahasia
perusahaan, manajer mengajak bawahan untuk berpartisipasi dalam memecahkan
masalah.
Dampak Positif :
Bawahan tahu arah yang diambil organisasi, sehingga mereka tidak raguragu lagi untuk melaksanakannya.
Adanya kompetisi yang sehat dari para bawahan sehingga kecakapan serta
kemampuan mereka berkembang.
Kerja sama akan semakin baik dan hubungan antar personal semakin
akrab/harmonis.
Dampak Negatif :
d. Manajemen Demokrasi
Hampir sama dengan manajemen terbuka, hanya pada manajemen demokrasi hanya
dapat dilakukan dalam suatu organisasi yang setiap anggotanya hanya mempunyai
hak suaru yang sama (DPR, MPR). Dalam manajemen demokrasi setiap anggota
ikut menetapkan keputusan berdasarkan suara terbanyak, sedangkan dalam
manajemen terbuka keputusan tetap dipegang oleh manajer (pimpinan).
Dampak Positif :
Dampak Negatif :
Adanya ambisi pribadi dari para anggota agar pendapat atau idenya
disetujui menjadi suatu keputusan.
Batasan Sosial, manusia adalah mahluk social yang tidak bisa hidup sendiri.
Pendekatan Situasional
Menurut pendekatan ini, mempelajari manajemen didasarkan pada sifat situasional
(sikon) internal atau eksternal organisasi pada saat tersebut. Masalah masalah yang
dihadapi diselesaikan dan diatasi berdasarkan situasional (sikon), sehingga
pemecahan masalah yang berbeda-beda dilakukan dengan cara yang berbeda-beda
pula.
j.
3. Fungsi Manajemen
Manajemen berfungsi sebagai
Manajemen beroperasi melalui bermacam fungsi, biasanya digolongkan pada perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan/motivasi dan pengaturan.
BAB II
PEMBAHASAN
PLANING ( PERENCANAAN )
1.
2.
3.
Sasaran
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh
organisasi.[2] Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen
membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan
(stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan
organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam
perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang
dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan
yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan.
Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan.
Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta
anggotanya.
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai
sasarannya:
a. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan
ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang
kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan
(subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian
menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga
mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan
bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena
mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama
terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan.
Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas
seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan
perusahaan," sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini
dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu (lihat
gambar).
b. Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau
MBO. Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak
ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan.
Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang
ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai
sehingga produktivitas mereka akan meningkat. Namun ada beberapa
kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama, negosiasi dan
pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak
waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan
bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan
untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa memedulikan rekan
sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang
MBO hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang
menentukan sasaran hanyalah manajemen puncak sendiri.
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk
mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwa, dan
tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka
waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya,
rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional.
Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku di seluruh lapisan
organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur
kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka
panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya
didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka
pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara
rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time
frame.
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan
rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan
guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh
karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu
apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat
fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik
adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit
15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas
pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.
Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single
use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk
dilaksanakan satu kali saja. Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di
China atau "mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan
standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri,
yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.
Tujuan
10
Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan
antara perencanaan dengan kinerja perusahaan.
4. Sifat Sifat Perencanaan
Sifat-sifat Perencanaan :
a. Menyangkut kurun waktu yang panjang
b. Menyangkut persoalan dasar organisasi
c. Memberikan kerangka dasar dalam pengambilan keputusan manajerial sehari-hari
d. Sebagai alat pemersatu dalam pengambilan keputusan
e. Pada umumnya perencanaan strategis merupakan kegiatan manajemen puncak
5. Bagaimana Menyusun Perencanaan
Perencanaan membutuhkan pemkiran yang mendalam dengan pemikiran yang mendalam
akan membantu proses perencanaan yang akan buat. Pemikiran tersebut dilandasi dengan
keikhlasan dan keinginan untuk merencanakan suatu sebuah perencanaan bersama. Lebih
dari dalam proses perencanaan hendaknya memperhatikan pendapat dan aspirasi bersama,
Islam menurut Asnawir dalam bukunya Manajemen Pendidikan, paling tidak dalam
menyusun perencanaan pendidikan, termasuk perencanaan pendidikan Islam, perlu
memperhatikan empat unsure:
Pertama tujuan hendaknya jelas, yang tercakup perumusan sasaran untuk mencari
solusi dari problem yang ada.
11
12
Perencanaan (Planning)
Kegiatan seorang manajer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana berarti
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat
rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai
petunjuk langkah-langkah selanjutnya
Pengorganisian (Organizing)
Pengorganisasian atau organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian
yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antarbagian-bagian satu sama lain
dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.Pengorganisasian
bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain
itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Menggerakkan (Actuating)
Menggerakkan atau Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial
dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar
mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah
kepemimpinan (leadership).
Pengawasan (Controling)
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan mengendalikan
jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
13
Sasaran-sasaran individu
14
BAB VI
PENUTUP
Sekian hasil makalah dari kelompok kami, bila ada salah atau kejanggalan, kami meminta
maaf.
Terima Kasih
15
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
16