Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA

Peranan Garlic (Bawang Putih) pada


Pengelolaan Hipertensi
Meilina Imelda, Steffi Kurniawan
Rumah Sakit Umum Daerah Landak, Kalimantan Barat

ABSTRAK
Saat ini satu dari tiga orang dewasa di dunia menderita hipertensi. Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
setelah dua kali pengukuran terpisah (WHO). Hipertensi dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, dan
gagal ginjal, dan menjadi penyebab 40% kematian akibat kardiovaskular. Garlic (Allium sativum) atau bawang putih, sering digunakan dalam
berbagai pengobatan herbal. Penelitian medis garlic terus dilakukan, terutama efek antihipertensinya. Selain itu garlic juga mempunyai efek
hipolipidemik, antineoplasma dan antimikroba.
Kata kunci: garlic, hipertensi, hipolipidemik

ABSTRACT
One in three adults suffers from hypertension. Hypertension is a condition when the blood pressure is higher than 140/90 mmHg after two
separate measurements (WHO). Hypertension carries risk for other diseases, such as heart attack, stroke, and kidney failure; this disease contributes
for 40% of cardiovascular death. Garlic (Allium sativum) is often used in various herbal remedies. Medical research on garlic continues, especially
on its antihypertension effect. Garlic also has hypolipidemic, antineoplasma and antimicrobial effects. Meilina Imelda, Steffi Kurniawan. Role
of Garlic (Bawang Putih) in Hypertension Management.
Key words: garlic, hypertension, hypolipidemic

PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan keadaan tekanan
darah lebih dari 140/90 mmHg setelah dua
kali pengukuran terpisah (WHO). Saat ini,
satu dari sepuluh penduduk dunia menderita
hipertensi pada usia 20-an, dan lima dari
sepuluh penduduk dunia pada usia 30-an.
Klasifikasi JNC VII terbaru mencantumkan
klasifikasi pre-hipertensi, yaitu seseorang
dengan tekanan sistolik 120-139 mmHg
dan/atau diastolik 80-89 mmHg, yang tidak
digolongkan sebagai hipertensi1.
Garlic (bawang putih) yang dikenal sebagai
bumbu dapur mempunyai efek antihipertensi
yang sudah dapat dibuktikan oleh penelitian
medis. Efek antivasospastik garlic dapat
mengurangi spasme arteri kecil serta
mencegah pembentukan dan perkembangan
bekuan darah. Garlic juga mempunyai
efek antimikroba, antikarsinogenik, dan
hipolipidemik. Saat ini, banyak produk garlic
yang dipasarkan, seperti garlic essential oil,
garlic oil macerate, garlic powder, dan aged
Alamat korespondensi

746

garlic extract.2
SEJARAH PENGGUNAAN GARLIC
Garlic (Allium sativum) sudah lama digunakan
sebagai penyedap rasa yang unik karena
mempunyai kadar sulfur tinggi.3 Selain itu
garlic juga digunakan secara medis karena
kandungan arginin, oligosakarida, flavonoid,
dan selenium yang semuanya bermanfaat bagi
kesehatan. Sanskrit melaporkan penggunaan
garlic untuk kepentingan medis sekitar
5000 tahun yang lalu dan digunakan dalam
pengobatan Cina sejak 3000 tahun yang lalu.
Pada tahun 1858, Pasteur menggambarkan
efek antibakteri garlic dan digunakan sebagai
antiseptik pencegah gangren selama Perang
Dunia 1 dan Perang Dunia II.3,4
FARMAKOLOGI
Garlic mengandung lebih dari 200 komponen
kimia. Beberapa di antaranya yang penting
adalah minyak volatil yang mengandung
sulfur (allicin, alliin, dan ajoene) dan enzim
(allinase, peroxidase, dan myrosinase). Allicin

berguna sebagai antibiotik dan menyebabkan


bau khas garlic. Ajoene berkontribusi dalam
aksi antikoagulan garlic.2
Garlic mempunyai komponen sulfur
konsentrasi
tinggi.
Tiosulfinat
yang
mengandung allicin, merupakan substansi
aktif garlic. Allicin dibentuk ketika alliin, suatu
asam amino yang mengandung sulfur, kontak
dengan enzim allinase saat garlic mentah
dipotong, dihancurkan atau dikunyah.
Preparat garlic kering yang mengandung
alliin dan alliinase harus dikemas dalam
bentuk salut enterik agar efektif karena asam
lambung dapat merusak enzim alliinase, yang
nantinya akan menghambat pembentukan
allicin. Karena alliinase dideaktivasi oleh panas,
garlic yang telah dimasak kurang mempunyai
nilai medis.2,4
Kimiawi garlic cukup kompleks dan
memiliki mekanisme proteksi terhadap
mikroorganisme. Konstituen sulfur utama
yang terdapat pada garlic intak adalah

email: mei_wibowo@yahoo.co.id

CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013

TINJAUAN PUSTAKA
gamma-glutamyl-S-alk(en)yl-L-cysteines dan
S-alk(en)yl-L-cysteine sulfoxide, termasuk allicin.
Saat garlic utuh disimpan pada suhu sejuk,
alliin terakumulasi secara alamiah. Rata-rata
satu bentukan utuh garlic mengandung 0,9%
gamma-glutamylcysteine dan sampai dengan
1,8% alliin. Manfaat kesehatan garlic muncul
dari berbagai komponen yang mungkin
bekerja sinergis. Kandungan kimia kompleks
garlic menghasilkan berbagai macam sediaan
akibat variasi pengolahan. Saat ini sudah
terdapat banyak suplemen garlic/ bawang
putih yang dipasarkan.2
Saat bawang putih diserang oleh mikroba,
ditumbuk, dikunyah, atau saat didehidrasi dan
terpapar air, enzim vacuolar alliinase dengan
cepat melisis cytosolic cysteine sulfoxide (alliin)
untuk membentuk cytotoxic dan odiferous
alkyl alkane-thiosulfinate. Komponen yang
terbentuk sementara ini, allicin, cairan
berminyak dan tidak berwarna, merupakan
70-80% dari tiosulfinat. Secara tipikal alliin
dikonversi menjadi allicin oleh alliinase. Allicin
adalah komponen yang beraroma tajam, dan
sangat tidak stabil yang memecah sulfida
termasuk ajoene dan dithiins.2,4
KEGUNAAN DAN EFIKASI
Garlic sudah lama dipelajari secara in vitro,
percobaan klinis hewan dan manusia
dan epidemiologi. Kualitas percobaan
pada manusia bervariasi, sehingga sulit
diperbandingkan.
Beberapa
percobaan
tidak sepenuhnya acak, beberapa berdurasi
singkat, jumlah sampel sedikit, dan banyak
di antaranya tidak terkontrol baik. Selain itu,
digunakan berbagai preparat garlic, yang
komposisi zat aktifnya tidak dapat diprediksi.4
1. Efek Antihipertensi
Hipertensi
merupakan
faktor
risiko
utama penyakit kardiovaskular, sehingga
penurunan tekanan darah akan secara
signifikan menurunkan angka risiko kejadian
kardiovaskular. Disfungsi endotel, yang
disebabkan oleh penurunan bioavailabilitas
nitric oxide (NO), merupakan faktor risiko
penting penyebab hipertensi dan penyakit
kardiovaskular. Bukti-bukti menunjukkan
bahwa NO memegang peran utama dalam
regulasi tekanan darah; gangguan bioaktivitas
NO dapat menyebabkan kekakuan arteri, yang
merupakan penyebab hipertensi.5
Mekanisme

penurunan

tekanan

CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013

darah

Tabel 1 Kegunaan dan Efikasi Garlic4

Gambar 1 Gambaran Umum Nitric Oxide

adalah melalui efek vasodilatasi oleh


NO. NO merupakan mediator penting
dalam homeostasis tekanan darah, karena
mempunyai beberapa fungsi fisiologis
dalam
sistem
kardiovaskular.
Garlic

dilaporkan mengandung arginin yang


dapat meningkatkan sintesis NO melalui
nitric oxide synthase (NOS). Pemberian garlic
(Aged Garlic Extract 2.86 g/ kg per oral) dapat
meningkatkan produksi NO sebanyak 30-

747

TINJAUAN PUSTAKA

Inhibits leukocyte-endothelial
cell adhesion

Vasodilator

K+ATP

K+ATP

Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan


efek garlic dalam menurunkan agregrasi
platelet yang signifikan dibandingkan
plasebo. Garlic mempunyai cara kerja seperti
asam asetilsalisilat, yaitu dapat mengurangi
kemampuan pembekuan darah.4

H2S
Anti-oxidant

Analgesic
Induces neutrophil
apoptosis

K+ATP

Gambar 2 Peranan Hydrogen Sulphide (H2S) pada tubuh

40% setelah 15 sampai 60 menit pemberian


garlic.6 Sebaliknya, kekurangan NO dapat
menyebabkan hipertensi pada tikus yang
sebelumnya mempunyai tekanan darah
normal.7
Gas hydrogen sulphide (H2S) adalah gas yang
penting sebagai regulator fungsi fisiologis
penting, antara lain diameter arteri, aliran darah,
dan adhesi leukosit; gas ini juga mempunyai
efek antiinflamasi dan antiapoptosis. H2S
merupakan substansi vasorelaksasi poten
yang kerjanya mirip molekul lain, yaitu NO.
Berbeda dengan NO, sumber utama H2S
darah diproduksi dari sel darah merah atau
melalui sel otot polos vaskular. H2S diproduksi
dari sistein, melalui enzim cystathionine betasynthase dan cystathionine gamma-lyase (CSE).
Penelitian menunjukkan bahwa pada tikus
yang jumlah CSE-nya kurang, juga terdapat
penurunan H2S dan berkembang menjadi
hipertensi.8
Pada garlic setelah dikonsumsi, komponen
allicin (didapatkan setelah alliin berinteraksi
dengan enzim alliinase) dilepas ke pembuluh
darah; pada beberapa studi manusia dan
hewan, allicin mampu mencetuskan sel
darah merah untuk menghasilkan H2S yang
mempunyai efek vasodilator.8
Suplementasi garlic berhubungan dengan
penurunan tekanan darah yang cukup
signifikan pada pasien hipertensi.9 Metaanalisis

748

dan setelah 8 minggu (akhir studi). Kemudian


dilakukan pemeriksaan serum kolesterol,
trigliserida, LDL, VLDL, dan indeks aterogenik.
Pada marmut yang diberi garlic, terdapat
penurunan kadar kolesterol yang signifikan
(Tabel 2).11

menunjukkan penurunan rata-rata 8,4 2,8


mmHg tekanan darah sistolik dan penurunan
7,3 1,5 mm Hg tekanan darah diastolik di
kelompok garlic dibandingkan plasebo.9,10 Jika
efek hipotensi garlic dibandingkan dengan
efek obat antihipertensi lain, didapatkan
hasil berbeda. Beta bloker menurunkan
tekanan darah sistolik sebanyak 5 mmHg, ACE
inhibitor sebanyak 8 mm Hg pada tekanan
darah sistolik, dan angotensin II type 1 receptor
antagonist sebanyak 10,3 mmHg tekanan
darah diastolik. Walau penurunan tekanan
darah hanya 4-5 mmHg pada sistolik dan 2-3
mmHg pada diastolik, penurunan ini dapat
mengurangi risiko morbiditas dan mortalitas
karena penyakit kardiovaskular sebanyak
8-20%.10
2. Efek Garlic Lainnya
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk
melihat efek garlic terhadap kadar lipid.
Penelitian di India pada marmut mendapatkan
bahwa garlic mempunyai efek hipolipidemik
dan antiaterosklerotik. Penelitian dilakukan
pada 41 marmut yang sebelumnya diinduksi
menjadi hiperlipidemia dengan cara diberi
5 mL susu selama 4 minggu, setelah itu
dihentikan dan diberi garlic 4 g/kgBB/hari
selama 4 minggu. Garlic dikupas, dihancurkan
dalam air, lalu dihomogenisasi dengan blender,
dan dimasukkan dalam tabung makanan.
Kelompok lain mendapat 1 mL normal saline
selama 4 minggu. Sampel darah dikumpulkan
pada saat permulaan studi, setelah 4 minggu

Berdasarkan data epidemiologi, risiko kanker


kolon dan kanker lambung berkurang pada
orang-orang yang banyak mengonsumsi
garlic dan sayuran kaya allium lainnya, seperti
onion, leeks, shallots, chives, tetapi penelitian
ini belum terkontrol baik. Komponen garlic
yang larut dalam minyak, diallyl sulfide
(DADS), diidentifikasikan merupakan suatu
bahan yang dapat mengaktivasi enzim
yang dapat mendetoksifikasi karsinogen,
mensupresi pembentukan DNA sel-sel
tumor, dan menginduksi apoptosis sel-sel
karsinogen. DADS bersinergi dengan efek
kerja eicosapentaenoic acid (supresor kanker
payudara), dan berantagonis kerja dengan
linoleic acid (peningkat kanker payudara). 4,12
Beberapa studi menunjukkan bahwa garlic
mempunyai efek antimikroba terhadap bakteri
gram positif dan gram negatif, virus, fungi,
dan parasit. Garlic sudah lama digunakan
secara tradisional baik lewat makanan atau
penggunaan topikal untuk infeksi digestif,
respiratori, dan dermatologi.4
Kontraindikasi, Efek Samping, dan
Interaksi
Efek tidak diinginkan garlic adalah adanya bau
napas dan bau badan. Konsumsi garlic mentah
berlebihan, terutama saat perut kosong dapat
menyebabkan gangguan gastrointestinal,
flatulensi, dan perubahan flora usus. Selain
itu, dilaporkan juga dermatitis alergi, terbakar
dan melepuh setelah penggunaan topikal
garlic mentah. Garlic juga dilaporkan tidak
memengaruhi efek metabolisme obat,
meskipun beberapa studi menunjukkan efek
dalam farmakokinetik protease inhibitor.
Pengguna antikoagulan harus berhati-hati
karena garlic mempunyai efek antitrombotik.
Pada pasien yang akan menjalani operasi,
dianjurkan tidak memakan garlic dosis tinggi

CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013

TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 2 Efek Allium sativum terhadap Profil Lipid pada Marmut

Tabel 3 Produk garlic di pasaran

7 sampai 10 hari sebelum operasi karena


dapat menyebabkan perpanjangan masa
perdarahan dan berhubungan dengan
hematoma epidural/spinal (satu laporan
kasus).4
DOSIS
Dosis efektif penggunaan garlic tidak
ditentukan. Secara umum, dosis orang dewasa
adalah 4 gram (satu sampai dua siung) garlic
mentah per hari, 300 mg tablet garlic kering,
2-3 kali per hari atau penggunaan ekstrak
garlic 7,2 gram per hari.4
Saat ini, terdapat beberapa preparat garlic
di pasaran, meliputi garlic powder, garlic
oil, garlic raw; aged garlic extract merupakan
preparat pilihan untuk pengobatan hipertensi.
Aged garlic extract mengandung komponen
S-allylcysteine yang aktif dan lebih stabil
dibandingkan produk garlic lain.
Suplementasi preparat garlic dibandingkan
garlic mentah mempunyai keuntungan
mengurangi bau garlic.13 Pada sebuah studi
yang membandingkan penggunaan aged
garlic extract (garlic 1 kapsul/hari, garlic 2
kapsul/hari, garlic 4 kapsul/hari) dan plasebo,
didapatkan hasil bahwa aged garlic extract
lebih superior dibandingkan plasebo dalam
menurunkan tekanan darah pasien hipertensi.
Penggunaan dua kapsul aged garlic extract 480
mg sehari menghasilkan penurunan tekanan
darah sistolik 11,8 5,4 mm Hg dibandingkan
plasebo dalam 12 minggu. Dosis empat kapsul
aged garlic extract sehari juga menurunkan
tekanan darah, tetapi efeknya lebih rendah
dibandingkan penggunaan dua kapsul sehari.
Hal ini karena kepatuhan dan tolerabilitas
lebih rendah pada dosis empat kapsul.10,13

Grafik 1 Efek Aged Garlic Extract terhadap tekanan darah

CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013

PENUTUP
Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan
darah lebih dari 140/90 mmHg setelah dua
kali pengukuran terpisah. Hipertensi dapat
meningkatkan risiko berbagai penyakit lain,
seperti serangan jantung, stroke, dan gagal
ginjal. Satu dari tiga orang dewasa di dunia
menderita hipertensi. Garlic (Allium sativum)
mempunyai efek antihipertensi, penurunan
kolesterol, antineoplastik, efek yang sangat
menguntungkan sebagai terapi tambahan
pengobatan hipertensi. Preparat garlic dalam
bentuk aged garlic extract merupakan preparat
yang lebih superior dalam menurunkan
tekanan darah pasien hipertensi.

749

TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1.

Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL et al. Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High
Blood Pressure. Hypertension 2003; 42: 1206-1252

2.

Amagase H. Clarifying the real bioactive constituents of garlic. J Nutr 2006; 136 (3 suppl): 716S-725S

3.

Harisa GE, Abo-Salem OM, El-Sayed el-SM, Taha EI, El-Halawany N. L-arginine augments the antioxidant effect of garlic against acetic acid-induced ulcerative colitis in rats. Pak J Pharm Sci
2009; 22(4): 373-80

4.

Tattelman E. Health effects of garlic. Am Fam Physician 2005; 72(1): 103-6

5.

Hermann M, Flammer A, Luescher TF. Nitric oxide in hypertension. J Clin Hypertens (Greenwich) 2006; 8 (12 suppl 4): 17-29

6.

Morihara N, Sumioka I, Moriguchi T, Uda N, Kyo E. Aged garlic extract enhances production of nitric oxide. Life Sci 2002; 71(5): 509-17

7.

Al-Qattan KK, Thomson M, Al-Mutawaa S, Al-Hajeri D, Drobiova H, Ali M. Nitric Oxide Mediates the Blood-Pressure Lowering Effect of Garlic in the Rat Two-Kidney, One-Clip Model of
Hypertension. J Nutr 2006; 136 (3): 774S-776S

8.

Wagner CA. Hydrogen sulfide: a new gaseous signal molecule and blood pressure regulator. J Nephrol 2009; 22(2): 173-6

9.

Ried K, Frank OR, Stocks NP. Aged garlic extract reduces blood pressure in hypertensives: a dose-response trial. Eur J Clin Nutr 2013; 67(1): 64-70

10. Ried K, Frank OR, Stocks NP, Fakler P, Sullivan T. Effect of garlic on blood pressure: a systematic review and meta-analysis. BMC Cardiovascular Disorders 2008; 8: 13
11. Raghuveer C. Beneficial effect of allium sativum and allium tuberosum on experimental hyperlipidemia and atherosclerosis. Pak J Physiol 2008; 4: 79
12. Tsubura A, Lai YC, Kuwata M, Uehara N, Yoshizawa K. Anticancer effects of garlic and garlic-derived compounds for breast cancer control. Anticancer Agents Med Chen 2011; 11(3): 24953
13. Lawson LD, Gardner CD. Composition, stability, and bioavailability of garlic products used in a clinical trial. J Agric Food Chem 2005; 53 (16): 6254-61

750

CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013

Anda mungkin juga menyukai